Monday, February 4, 2008

Penuntun Saat Teduh Pribadi

14 - 20 Januari 2008

“Memahami Prinsip-prinsip Doa yang Benar”



Senin, 14 Januari 2008

SEKEDAR BERDOA ?
Firman Hari Ini : Matius 6 : 5-8

Pertanyaan Perenungan:
1. Apakah tujuan orang munafik berdoa?( ayat 5 )
2. Bagaimana seharusnya kita berdoa?( ayat 6 )

Pengajaran:
Apakah alasan yang mendorong orang Kristen untuk berdoa? Ada orang yang berdoa karena alasan formalitas,ia berdoa karena ia adalah orang Kristen; ada pula karena alasan rutinitas,ia berdoa karena ia sudah terbiasa berdoa; ada pula karena alasan terpaksa,ia berdoa karena diminta dan diawasi pemimpin rohaninya; dan yang lebih memprihatinkan adalah ia berdoa karena ia ingin dinilai sebagai orang yang saleh. Bila alasan-alasan tersebut diatas menjadi pendorong kita berdoa,maka hampir bisa dipastikan kita hanya sekedar berdoa. Menurut ayat 6 kalau kita berdoa, kita sedang berhadapan dengan Bapa yang Maha Kuasa, Maha Kudus dan Maha Pengasih , untuk itu kita perlu memiliki sikap yang benar,yaitu sikap yang serius/sungguh-sungguh,hormat dan tulus,dan lebih dari itu adalah sikap yang haus dan rindu untuk berjumpa dan berdialog dengan Bapa Surgawi kita. Ucapkanlah syukur atas setiap karya Tuhan dalam hidup kita,naikkanlah puji-pujian dan sembah bagiNya,berikanlah kesempatan untuk Dia berbicara kepada kita. Sikap inilah yang menarik perhatian Bapa untuk mendengar dan menjawab doa-doa kita

Penerapan pribadi:
Marilah kita membiasakan diri untuk berdoa secara benar dengan cara memberikan waktu yang khusus dan cukup serta tempat yang terbaik untuk berjumpa dengan Bapa Surgawi yang sangat mengasihi kita (baca Daniel 6:11)


Selasa, 15 Januari 2008

PERMOHONAN UTAMA
Firman Hari Ini : Matius 6 : 9-13

Pertanyaan Perenungan :
1. Apakah permohonan yang pertama dalam doa yang diajarkan Yesus?(ayat 10)
2. Apakah inti dari doa Yesus kepada Bapa?(Matius 26:39 & 42)

Pengajaran :
Secara jujur kita perlu mengakui bahwa doa-doa kita selalu sarat dengan berbagai permohonan,dan itu tidaklah salah sejauh permohonan tersebut tidak bertentangan dengan kehendak Tuhan dalam hidup kita. Namun kita perlu belajar dari doa sempurna yang telah diajarkan oleh Tuhan Yesus yaitu: seharusnya yang menjadi permohonan utama dan pertama dalam doa-doa kita adalah datanglah kerajaanMu, jadilah kehendakMu di bumi seperti di sorga.Perhatikan hal penting dalam permohonan ini: Tuhan ingin kerajaanNya ditegakkan dimuka bumi ini; Dia ingin memerintah dengan otoritasNya sehingga semua yang terjadi di muka bumi ini,termasuk dalam kehidupan pribadi kita, adalah semata-mata kehendak Tuhan dan pada akhirnya semua mahluk menyembah Raja Segala Raja. Kita perlu memulai doa-doa kita dengan menyerahkan semua kehendak kita kepada kehendak Tuhan karena kita mempercayai bahwa kehendak Tuhan adalah yang terbaik bagi kita karena Dia tidak pernah salah dan gagal. Kita dapat membuktikan bahwa akhir segala sesuatu akan menjadi indah bila yang terjadi adalah kehendakNya (happy ending). Bacalah Amsal 16:3.

Penerapan Pribadi :
Percayakan masa depan,keinginan-keinginan dan setiap rencana-rencana kita kepada Tuhan dan janganlah memaksakan kehendak pribadi kita.



Rabu, 16 Januari 2008

ORANG JUJUR DAN BENAR
Firman Hari Ini : Amsal 15:8-9 ;29

Pertanyaan Perenungan:
1.Doa siapakah yang berkenan di hadapan Tuhan? ( Amsal 15:8 )
2.Doa siapakah yang di dengar oleh Tuhan? ( Amsal 15 : 29 )

Pengajaran:
Menurut saya,orang Kristen yang berhasil adalah orang Kristen yang doa-doanya di dengar dan di jawab oleh Tuhan. Mengapa? Karena doa yang di jawab adalah doa yang penuh kuasa,bayangkan saja: kita berdoa untuk apapun selalu ada respon dari Tuhan,artinya kita selalu menerima jawaban doa,luar biasa sekali! Doa-doa kita akan banyak memberkati,menyembuhkan dan memulihkan orang lain, sehingga akan banyak sekali orang yang percaya kepada Yesus, hidup kita sendiri akan melimpah dengan kebaikan-kebaikan dari Tuhan. Apa rahasia doa yang di dengar Tuhan? Menjadi orang jujur dan orang benar di hadapan Tuhan (bukan hanya di hadapan manusia saja).Orang yang jujur adalah orang yang berani meninggalkan semua bentuk kebohongan,dari yang paling kecil sekalipun. Orang yang benar adalah orang mau selalu mengevaluasi kehidupannya berdasarkan firman Tuhan dan selalu mau bertobat dari kesalahannya.Tuhan akan memberi kasih karunia (kemampuan Ilahi) untuk kita dapat hidup dalam kejujuran dan kebenaran.

Penerapan Pribadi:
Kebohongan-kebohongan apa yang sering kita lakukan? Marilah kita akui dan tinggalkan (meskipun hal tersebut menimbulkan resiko). Hiduplah selalu dalam kebenaran karena itulah cara satu-satunya Tuhan mendengar dan menjawab doa-doa kita (baca Yakobus 5:16b).


Kamis, 17 Januari 2008

BERDOA DENGAN TEKUN
Firman Hari Ini : 1 Samuel 1:1-12

Pertanyaan Perenungan:
1. Berapa sering Hana sujud menyembah atau beribadah kepada Tuhan di Silo? (ayat 3)
2. Bagaimana sikap Hana dalam berdoa? (ayat 10-12)
3. Bagaimana seharusnya kita berdoa? (Roma 12:12)

Pengajaran:
Ada doa-doa yang sampai saat ini belum terjawab,menurut Tuhan belum tiba waktunya untuk mengabulkan doa-doa tsb. Mengapa Tuhan “sengaja” menundanya? Karena Tuhan sedang mengajar anak-anakNya untuk berdoa dengan tekun! Secara jujur kita semua paling senang bila doa-doa kita langsung dikabulkan oleh Tuhan, karena manusia jaman sekarang terbiasa dengan hal-hal yang instan / cepat seperti makanan cepat saji, pelayanan perbankan on line lewat ATM, handphone, Internet, sehingga tidak perlu antri,dsb. Tetapi bacalah dan renungkan kembali Roma 12:12. Tuhan ingin kita bersukacita dalam pengharapan, sabar dalam kesesakan dan bertekun dalam doa. Ketekunan kita dalam berdoa menunjukkan bahwa iman kita kepada Tuhan adalah iman yang murni, iman yang teruji seperti emas. Kita akan tetap setia beribadah,melayani dan berdoa seperti Hana meskipun doa kita belum terjawab, karena karakter inilah yang menyukakan hati Tuhan. Kita tetap bertekun didalam doa dan melayani Tuhan bukan karena jawaban doa, tetapi karena Tuhan layak menerima penyembahan dan pelayanan kita, karena Dia sudah menyelamatkan kita dari kematian. Percayalah, ketekunan kita dalam berdoa, beribadah dan melayani Tuhan tidak akan pernah sia-sia (baca Yakobus 5:11)

Penerapan Pribadi:
Doa-doa yang belum terjawab seharusnya membuat kita semakin tekun berdoa, dan bukannya semakin malas berdoa, karena Tuhan selalu mendengar doa-doa kita (baca Yesaya 59:1).


Jumat, 18 Januari 2008

BERDOA DAN BERPUASA
Firman Hari Ini: Kisah 13:1-3 ; 14:23

Pertanyaan Perenungan:
1. Apa yang terjadi ketika para nabi dan pengajar di Anthiokia beribadah dan berpuasa? (Kisah 13:2)
2. Apa yang dilakukan rasul-rasul sebelum mereka menyerahkan penatua-penatua kepada Tuhan?( Kisah 14:23)

Pengajaran:
Berdoa dan berpuasa adalah aktifitas ibadah yang penting bagi para rasul,nabi dan pengajar dalam jemaat mula-mula. Lebih –lebih bagi kita yang hidup di jaman yang serba sulit dan banyak persoalan seperti sekarang ini. Para rasul berdoa dan berpuasa sehingga mereka peka akan suara dan pimpinan Roh Kudus, bukankah ini pula yang kita butuhkan ketika menghadapi berbagai persoalan dalam kehidupan dan pelayanan kita? Selain itu,para rasul berdoa dan berpuasa agar mereka mantap dengan keputusan yang telah mereka buat, seringkali kita ragu-ragu dalam mengambil keputusan padahal keputusan yang akan kita ambil adalah keputusan yang berdampak jangka panjang. Firman Tuhan mengajarkan agar kita berdoa dan berpuasa sehingga kita semakin peka terhadap pimpinan Roh Kudus dan semakin mantap dalam mengambil keputusan-keputusan yang penting. Semakin banyak tantangan dalam kehidupan dan pelayanan seharusnya kita semakin banyak berdoa dan berpuasa. Berpuasa sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh kita karena ia akan mengeluarkan racun-racun dalam tubuh kita selain itu ‘mendidik’ tubuh kita tidak gelojoh / rakus. Kapan terakhir kali kita berpuasa?

Penerapan Pribadi:
Marilah kita mengambil keputusan dan komitmen untuk berpuasa secara rutin agar kita dapat mengikut Yesus dengan lebih baik lagi ( baca Matius 16:24).

Sabtu, 19 Januari 2008

PENGHALANG DOA (I)
Firman Hari Ini: Matius 5:23-24,6: 9-15

Pertanyaan Perenungan:
1. Apa yang perlu kita lakukan bila teringat ada ketidakberesan dengan saudara kita, saat kita mempersembahkan korban /berdoa? (Matius 5:23-24)
2. Apakah salah satu isi doa yang diajarkan Yesus? (Matius 6:12)

Pengajaran:
Kita sering berpikir bahwa ketika berdoa kita hanya berurusan dengan Bapa Surgawi saja sehingga segala urusan dengan sesama harus di abaikan, padahal Yesus jelas sekali mengajarkan bahwa ketika kita berdoa dan Roh Kudus mengingatkan kita untuk berdamai dengan sesame, maka kita perlu segera melakukannya. Kita perlu mengampuni orang yang bersalah kepada kita agar kita juga diampuni oleh Bapa Surgawi,bila tidak, hal ini dapat menjadi penghalang bagi doa-doa kita. Mengampuni adalah perintah Tuhan, bila kita tidak bersedia berarti kita melanggar perintahNya alias berdosa. Dosa dan kejahatan-lah yang memisahkan kita dari Allah dan yang membuat Ia tidak mendengar doa kita (baca Yesaya 59:2). Demikian pula bila Roh Kudus mengingatkan kita bahwa kita telah menyakiti,merugikan sesama, maka kita perlu menyelesaikan dan meminta maaf. Meminta maaf dan memaafkan adalah karakter kristiani yang perlu kita junjung tinggi dan kita praktekkan dalam segala aspek kehidupan,agar hidup kita menjadi surat terbuka bagi dunia ini dan doa-doa kita tidak terhalang.

Penerapan Pribadi:
1. Kita harus berdamai dengan cara meminta maaf dan menyelesaikan urusan dengan sesama yang telah kita rugikan/sakiti secara sengaja maupun tidak.
2. Kita harus memaafkan/mengampuni orang yang telah menyakiti kita, siapapun mereka; bagaimanapun cara mereka menyakiti kita dan berapa kalipun mereka menyakiti kita.


Minggu, 20 Januari 2008

PENGHALANG DOA (II)
Firman Hari Ini: Ibrani 11:1-6

Pertanyaan Perenungan:
Apakah arti iman? (ayat 1)
Mengapa iman itu penting? (ayat 6)

Pengajaran:
Di dalam doa, kita mengharapkan sesuatu dan imanlah yang menjadi dasar dan ‘mata’ untuk melihat apa yang kita harapkan, artinya doa dan iman tidak dapat dipisahkan. Bila kita berdoa kita perlu berdoa dengan iman. Kita harus percaya bahwa Allah itu ada dan Allah menjawab doa yang sungguh-sungguh (Ibrani 11:6). Meskipun perkara yang kita harapkan mustahil secara logika manusia, tetapi kita perlu mengimaninya sejauh perkara tersebut sesuai dengan kehendak Tuhan. Misalnya, mendoakan salah seorang anggota keluarga yang hidup dalam dosa dan tidak mau bertobat, harus disertai dengan iman bahwa hatinya ada ditangan Tuhan; artinya, Tuhan sanggup merubahnya. Mendoakan orang yang menderita penyakit yang sudah parah sekali dan dokter menyatakan tidak ada harapan lagi, kita tetap perlu berdoa bahwa Tuhanlah dokter diatas segala dokter dan oleh bilur-bilurnya kita sudah disembuhkan. Tanpa iman doa-doa kita akan sia-sia, karena kita tidak berkenan dihadapanNya . Karena ketidakpercayaan (tidak ada iman)Tuhan tidak banyak bekerja dan mendatangkan mujizat (baca Matius 13:58)

Penerapan Pribadi:
Perkara-perkara apakah yang sulit dalam pandangan kita? Marilah kita berdoa dengan landasan iman yang teguh,karena doa yang seperti ini sangat besar kuasanya (baca Yakobus 5:16b).

No comments: