Saturday, June 27, 2009

Pagi yang Terutama

FOKUS KITA


“Pagi-pagi benar, waktu hari masih gelap, Ia bangun dan pergi keluar. Ia pergi ke tempat yang sunyi dan berdoa disana” Markus 1:35

Ketika merenungkan Markus 1:35 di atas, saya membayangkan suatu pagi yang sunyi dan hanya ada Yesus dan BapaNya sedang berdialog dengan intim. Selain Mazmur 23, ayat di atas meninggalkan kesan yang mendalam di hati saya, di awal pertobatan saya bertahun-tahun yang lalu. Saya sungguh kagum dengan teladan Yesus pada waktu pagi. Bagaimana mungkin Yesus yang adalah Tuhan, yang punya segalanya dan yang mengatur seluruh isi dunia masih “merepotkan” diri pagi-pagi bangun untuk berdoa kepada BapaNya?! Ternyata Yesus juga membutuhkan waktu yang tenang untuk memulihkan kekuatan-Nya kembali setelah sibuk seharian. Kekuatan baru Ia dapatkan saat berjumpa dengan Bapa-Nya.

Mazmur 5:4 berkata, “Tuhan, pada waktu pagi Engkau mendengar seruanku. Pada waktu pagi aku mengatur persembahan bagi-Mu, dan aku menunggu-nunggu”.

Pagi hari adalah waktu terbaik untuk mempersembahkan yang terbaik dari hidup kita untuk Tuhan. Kita menyatukan hati dan pikiran kita dengan Tuhan. Pagi hari adalah saat yang tepat untuk berdialog hanya berdua dengan Bapa, tanpa gangguan ‘kesibukan’ dunia yang belum bangun. Pagi hari adalah saat yang tepat untuk menunggu-nunggu jawaban dari Bapa. Saya banyak sekali mendapat tuntunan hikmat dari Tuhan dan menemukan solusi baik dalam pelayanan maupun keluarga, yang tadinya ‘buntu’, tetapi justru saya dapatkan solusinya saat pagi hari.

Pagi hari adalah saat yang tepat untuk memperoleh kekuatan yang baru, untuk menjalani hari-hari kita. Kekuatan untuk menolak berbuat dosa, ketika lingkungan mempengaruhi kita. Kekuatan untuk tetap berpikir dan berkata positif, meskipun kita sedang jengkel pada seseorang. Saat kita memulai segala sesuatu dengan doa, kita bisa tetap bersukacita, meskipun sepanjang hari ‘kelihatannya’ mengecewakan. Saat ada masalah, kita bisa tetap bersyukur dan menemukan kebaikan-kebaikan Tuhan di dalam masalah yang kita hadapi. Mari prioritaskan Tuhan saat pagi hari, maka kita akan beroleh kekuatan untuk menghadapi hari-hari yang kita lalui.(rs)

Miracle of Prayer

SEPUTAR KITA

(testimoni peserta School of Prayer (SOP III) – bagian 2)


Saya merasakan banyak sekali manfaat mengikuti SOP. Saya jadi lebih suka dan sering menyembah serta memuliakan Tuhan. Saya lebih mengutamakan datang ke ibadah raya, daripada menerima orderan pekerjaan. Saya selalu ingin dekat dengan Tuhan, rindu dan haus akan Tuhan setiap waktu, meskipun seluruh keluarga saya belum bertobat. Saya ingin dan bertekad agar keluarga saya bertobat. Sekarang saya menjadi orang yang punya belas kasihan dan mengasihi orang-orang di sekeliling saya. Padahal dulu saya cuek terhadap orang-orang di sekeliling saya. Saya lebih bertumbuh sejak ikut SOP. (Yayuk Lestari/Wirausaha)

Saya lebih banyak berdoa dari sebelumnya, yaitu berdoa di dalam roh dan memperkatakan Firman Tuhan. Saya merasakan bahwa sejak merenungkan dan memperkatakan Firman Tuhan, jiwa saya dipulihkan dari rasa kuatir. Kepekaan roh saya semakin meningkat karena hubungan yang intim dengan Roh Kudus. Kalau dulu saya gampang marah-marah, sekarang sudah semakin berkurang. (Endro Sumartono/Wirausaha)

Ada perubahan di dalam hidup saya. Sekarang saya lebih rajin berdoa dan merenungkan Firman Tuhan. Saya juga bisa berpuasa dan melakukan pelayanan orang percaya (POP), antara lain memberi bantuan kepada orang-orang yang memerlukan di sekeliling rumah saya. (Ristiani/Wirausaha)

Saya benar-benar bisa berdoa dan menyembah dalam roh serta mengalami kuasa Allah. Khususnya, pada hari Senin malam Bayu benar-benar mengalami kuasa Alllah yang luar biasa. Waktu itu saya menjenguk Efa yang sedang sakit, karena serangan balik iblis sesudah dia berdoa keliling untuk kota Surabaya. Waktu itu, dirumahnya Efa sedang diserang iblis, matanya terbalik dan berwarna putih sambil melototi saya. Lalu saya berperang rohani dengan berdoa dan berbahasa roh. Puji Tuhan! Bayu pun menang dan Efa sembuh. (Bayu Tri Laksono/Pelajar SMU)

Saya menjadi lebih intim dengan Bapa daripada bulan-bulan sebelumnya. Saya menjadi betah tinggal dalam hadirat Tuhan dan dapat mendengarkan suara Tuhan. (Daniel Mawar Sharon/Pelajar SMU)

Sekarang saya lebih suka berpuasa, merenungkan dan memperkatakan firman Tuhan. Jika ada teman yang sakit, saya suka mendoakan mereka. Kalau saya diserang rasa malas untuk melakukan BBMM, Tuhan selalu mendorong saya untuk selalu bangkit melakukan BBMM. (Christopher/Pelajar)

Semenjak ikut SOP, saya sering menceritakan tentang keajaiban Tuhan Yesus pada orang-orang fokus, terutama di pasar (karena pekerjaan saya jualan di pasar). Bahkan, saya kadang-kadang heran, kenapa mulut ini kok bisa ngomong tentang Yesus. Padahal, kalau dipikir secara sadar, saya nggak mungkin bisa ngomong seperti itu. (Sri Wahyuni/Pedagang)

Saat teduh saya sangat baik. Saya belajar untuk terus menerus menjadi pelaku Firman setiap hari. Saya juga terus menerus belajar untuk menang dari kekurangan-kekurangan saya, misalnya: jika toko ramai dan banyak masalah, biasanya saya cenderung untuk panik dan marah-marah jika ada kesalahan. Tapi, sekarang saya banyak berubah dan bisa menahan diri. Saya lebih punya hati dan memikirkan teman saya yang belum kenal Tuhan. Saya rajin berdoa dan merenungkan Firman. (Fei Kiem/Wirausaha)

Saya diingatkan lagi untuk setiap hari memberi makan manusia roh saya dengan berdoa, berpuasa dan merenungkan Firman Tuhan. Terutama dalam merenungkan Firman, saya belajar untuk menghafalkan ayat–ayat Firman Tuhan dan mengucapkannya. Ini sangat berdampak dalam diri saya karena dengan mengucapkan Firman Tuhan saya tidak lagi merenungkan masalah saya, tetapi diganti dengan Firman Tuhan. Hasilnya, saya yang biasanya cepat kuatir, sekarang cepat mengalami kemenangan. (Anita Siswardani/Pegawai Swasta)

Banyak perubahan dalam hidup saya. Kepekaan saya akan tuntunan Roh Kudus semakin terasah. Saya selalu diberi peringatan oleh Yesus langsung saat berdoa, dan juga waktu tidur saya sering diberi mimpi dan penglihatan. Dan apa yang saya katakan lewat mulut itu pasti terjadi. Oleh sebab itu, saya selalu berhati-hati dalam bicara. (Arie Kurniawan J./Pegawai Swasta)

DOA KITA: Menentukan Masa Depan Indonesia

SEKITAR KITA



Sebentar lagi bangsa kita punya hajat yang besar. Indonesia akan memilih Presiden dan Wakil Presiden baru yang akan memimpin kita selama lima tahun mendatang. Suara yang kita berikan pada tanggal 8 Juli 2009 yang akan datang di TPU tempat kita masing-masing turut menentukan nasib Indonesia di masa depan. Lima menit kita di bilik suara menentukan lima tahun ke depan kehidupan Indonesia.

Selain mempersiapkan diri dengan membuka wawasan yang luas akan calon-calon capres dan cawapres, ada satu hal penting yang harus kita lakukan, yaitu BERDOA untuk terjadinya campur tangan Tuhan atas negeri tercinta.

Mari berdoa:
1. Agar campur tahan Allah turun pada saat Pilpres tanggal 8 Juli 2008 mendatang, sehingga Presiden & Wapres yang terpilih adalah orang adil, tegas memihak kepada kepentingan rakyat serta berkomitmen menjaga keutuhan NKRI.

2. Agar rakyat Indonesia menetukan pilihanya sesuai dengan hati nuraninya, bukan karena intimidasi maupun paksaan manusia.

3. KPU sungguh-sungguh mempersiapkan dengan matang Pemilu yang akan datang, antara lain:
a. Daftar calon pemilih yang masih kacau.
b. Pendistribusian barang keperluan pemilu yang belum beres.
c. Penghitungan suara yang adil & jujur.

4. Agar Tuhan menyertai aparat kepolisian dan seluruh jajaran terkait di dalam mengamankan proses Pemilu, sehingga semua berjalan dengan aman, tertib & terkendali.

INFO KITA - 26 Juni 2009

Persembahan 21 Juni 2009

Perpuluhan: Rp. 12.195.500
Perpuluhan (transfer): Rp. 280.000
Diakonia : Rp. 709.500
Misi: Rp. 1.300.000
Rumah Kehidupan: Rp. 200.000
Untuk Persekutuan Garis Depan: Rp. 100.000


PERJAMUAN KUDUS


Mari siapkan hati untuk masuk dalam Perjamuan Kudus yang akan dilaksanakan pada hari Minggu, 5 Juli 2009, di seluruh Ibadah Raya


Moment of Restoration

Jangan lewatkan ibadah doa malam Moment of Restoration pada hari Rabu, 1 Juli 2009, pukul 19.00 WIB.


SERTIFIKAT BAPTISAN AIR

Bagi Saudara yang telah dibaptiskan di GBI Kristus Pencipta dan
membutuhkan sertifikat baptisan air, silahkan menghubungi Sdri. Lia
di kantor sekretariat gereja (telp. 031-3823490), pada jam kerja.
Syarat pembuatan sertifikat adalah dengan menyerahkan pasfoto berwarna 3x4 (2 lembar). Pembuatan sertifikat baptisan air tidak dipungut biaya.

Namun, jika sertifikat baptisan air Saudara hilang/rusak dan
ingin dibuatkan sertifikat baptisan air yang baru,
maka pembuatan sertifikat baru dikenai biaya ganti materi sebesar Rp. 50.000,-


Anda punya pengalaman yang menarik seputar
mempraktekkan 4M sehari-hari?

Adakah kejadian atau tantangan besar/kecil yang menarik saat Anda menerapkan 4M baik di rumah, sekolah, kantor atau di mana saja?
Kirimkan kesaksian singkat Anda ke:
0812-3582-388 atau 0819-3105-4244 atau kirimkan tulisan Anda ke:
kristuspencipta@gmail.com
Sertakan Nama, Ibadah Raya Anda, dan Foto diri Anda (jika ada).
Kami akan memuatnya di Warta Kita!

Penuntun Saat Teduh Pribadi 29 Juni-5 Juli 2009

“Ada Kuasa dalam Mulut Anda!”
Sumber: e-4M abbalove

Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa berkata kepada gunung ini: Beranjaklah dan tercampaklah ke dalam laut! Asal tidak bimbang hatinya, tetapi percaya, bahwa apa yang dikatakannya itu akan terjadi, maka hal itu akan terjadi baginya. (Markus 11:23)

Senin, 29 Juni 2009
ADA MUJIJAT MELALUI MULUT ANDA
Firman hari ini: Markus 11:23-26

§ M1 = Menerima firman
“Apa yang Roh Kudus katakan kepada saya melalui firman hari ini?“
§ M2 = Merenungkan firman
“Perubahan apa yang harus saya buat dalam hidup saya?“ Saya akan…..
§ M3 = Melakukan firman
“Harga apa yang harus saya bayar (pengorbanan apa yang harus saya lakukan) agar bisa berubah seperti yang firman Tuhan katakan?“
§ M4 = Membagikan firman
“Kepada siapa saya akan menceritakan berkat dari firman hari ini?”

Pengajaran:
Percayakah Anda bahwa setiap perkataan Anda sangat berkuasa? Ketika Yesus berkata, ”Barangsiapa berkata kepada gunung ini…” (Markus 11:23), Dia berbicara kepada setiap kita termasuk Anda! Anda mempunyai otoritas untuk berkata-kata, Yesus telah memberikan Anda kuasa untuk memindahkan gunung-gunung. Anda mempunyai iman dari Allah. Adakah ‘gunung-gunung’ dalam hidup Anda saat ini, yang menghalangi pandangan Anda terhadap janji-janji Allah? Jika gunung itu adalah sakit penyakit, kegagalan, perselisihan, maka perintahkanlah dengan iman untuk beranjak dan tercampakkan dari hidup Anda! Percayalah apa yang Anda katakan akan terjadi.

M2(Merenungkan).
1.Apa yang Yesus katakan tentang iman memindahkan gunung? (ayat 23a)
2.Bagaimana seharusnya suasana hati kita saat kita memerintahkan gunung itu untuk beranjak? (ayat 23b)
3.Apa janji Tuhan terhadap doa dan permintaan kita? (ayat 24)


Selasa, 30 Juni 2009
KUASA PERKATAAN
Firman hari ini: Markus 7:24-30

Pengajaran:
Robby, murid sekolah musik di Des Moines - Iowa, berumur 11 tahun saat ibunya memasukkannya ke sekolah untuk pertama kalinya. Sebenarnya gurunya tidak suka punya murid yang masuk sekolah di usia yang terlambat, tetapi Robby berkata bahwa ibunya ingin sekali mendengarnya bermain piano. Robbypun mulai kursus pianonya. Sejak awal gurunya berpikir bahwa Robby tidak memiliki harapan, ia tidak mengerti nada maupun irama dasar yang perlu dipelajari. Namun Robby serius mempelajari tangga nada dan pelajaran awal yang wajib dipelajari semua murid. Berbulan-bulan ia terus mencoba dan gurunya mendengarnya dengan ngilu tetapi tetap menyemangatinya. Setiap akhir pelajaran Robby selalu berkata, ”Ibuku pasti akan mendengarkanku bermain piano suatu saat nanti.” Tetapi, gurunya berpikir semua akan sia-sia karena ia tidak berbakat.Suatu hari Robby tidak datang les lagi dan gurunya berpikir ia telah berhenti. Beberapa minggu berikutnya, akan diadakan pertunjukan dari para murid sekolah itu. Ternyata Robby meminta agar ia dapat ikut dalam pertunjukan tersebut. Awalnya gurunya menolak dan berkata bahwa pertunjukan itu hanya untuk murid yang ada sekarang. Robby mengatakan bahwa ibunya sakit sehingga tidak bisa mengantarnya ke sekolah, tetapi ia tetap terus berlatih. “Bu Hondorf tolonglah...aku ingin ikut bermain!” pintanya memelas. Akhirnya Robby diijinkan memainkan piano pada pertunjukan itu. Pada malam pertunjukan berlangsung, aula dipenuhi orang tua, teman dan relasi. Pertunjukan berlangsung lancar, lalu tibalah giliran Robby naik ke panggung. Robby menarik kursi piano dan mulai bermain. Gurunya sangat terkejut saat Robby memainkan Mozart's Concerto#21 pada C Major. Jarinya lincah di atas tuts, bahkan menari dengan gesit. Mengagumkan! Setelah enam setengah menit Robby mengakhiri permainannya, semua orang bertepuk tangan dengan meriah. Gurunya bertanya kepada Robby, ”Aku belum pernah mendengar kau bermain seperti itu, bagaimana kau dapat melakukannya?” Robby menjawab, ”Ibu Hondorf, ingatkah saat kukatakan ibuku sakit? Ia telah meninggal dunia tadi pagi. Sebenarnya ia tuli sejak lahir, dan aku berjanji ibuku pasti akan mendengarkan aku bermain piano pada suatu hari nanti. Jadi hari inilah ia pertama kali mendengarku bermain piano.” Iman yang ada dalam hati Robby membuatnya berhasil memainkan piano untuk ibunya. (sumber: 50 Renungan Populer sepanjang masa)

M2(Merenungkan):
1.Ketika berada dalam kesesakan, apakah yang dilakukan oleh seorang ibu yang anaknya kerasukan roh jahat? (ayat 25-26).
2.Apa jawaban Yesus? (ayat 27). Apa ungkapan iman tidak malu-malu perempuan itu? (ayat 28).
3.Bagaimana respons dari Yesus atas pengakuan perempuan Siro-Fenesia tersebut? (ayat 29). Apa hasil iman dari perempuan ini? (ayat 30).

Rabu, 1 Juli 2009
RAHASIA DIBALIK KEMENANGAN
Firman hari ini: Yehezkiel 37:1-10

Pengajaran:
Dalam Yehezkiel 37 ini kita dapat mengetahui kuasa dari sebuah perkataan. Saat Yehezkiel berkata-kata sesuai dengan apa yang diperintahkan oleh Tuhan, maka terjadilah seperti apa yang ia perintahkan kepada tulang-tulang kering di lembah tersebut. Dibutuhkan kata-kata yang keluar untuk membuat iman menghasilkan sebuah mujijat. Setiap pernyataan dalam Alkitab adalah sebuah perintah dan pernyataan-pernyataan tersebut adalah untuk diproklamirkan. Ada sebuah kedahsyatan yang luar biasa yang muncul saat Anda memproklamirkan pernyataan-pernyataan tersebut, yaitu kuasa penciptaan iman. Inilah rahasia dibalik kemenangan seorang pemenang.


Kamis, 2 Juli 2009
PERUBAHAN TERJADI LEWAT PERKATAAN IMAN
Firman hari ini: Markus 4:35-41

Pengajaran:
Beberapa waktu yang lalu saya mengalami konflik dengan salah satu rekan sekerja saya. Orang tersebut punya sifat yang dominan dan galak sekali. Saya adalah tipe orang yang tidak suka konflik, sehingga saya merasa tersiksa jika mengalami hal itu. Firman Tuhan-lah yang mengubahkan pikiran saya. Ada hikmat dalam setiap firmanNya. Melalui hikmatNya saya melakukan hal yang tepat untuk mengatasi rekan sekerja saya ini, yakni berdoa dan confess firman Tuhan bagi rekan saya tersebut. Saya mengucapkan kata-kata positif atau hal-hal yang baik untuknya. Saya tekun melakukannya, saya percaya bahwa teman saya itu akan menjadi orang yang lemah lembut. Apa hasilnya ketika saya belajar setia untuk mengucapkan firman? Saat ini rekan kerja saya tersebut bersikap begitu manis dan sekarang dia sering curhat kepada saya. Luar biasa sekali Tuhan dapat memulihkan hubungan kami. (Ningsih, karyawati)

M2(Merenungkan):
1.Apa yang terjadi saat Yesus dan murid-murid-Nya ada dalam perahu? (ayat 36-37)
2.Apa yang Yesus katakan kepada danau itu? (ayat 39a)
3.Dan apa yang terjadi dengan danau tersebut? (ayat 39b)

M3(Melakukan):
Tuliskanlah hal-hal baru yang anda dapatkan melalui perenungan firman hari ini.

M4(Membagikan):
Ceritakanlah kepada anggota keluargamu apa yang anda dapat dari perenungan firman hari ini.
Pokok doa hari ini:Doakanlah orang-orang yang memiliki panggilan Allah yang besar atas hidup mereka agar mereka berani menyatakan imannya kepada orang lain.

Jumat, 3 Juli 2009
PERINTAHKAN TANPA RAGU-RAGU!
Firman hari ini: Matius 21:18-22

Pengajaran:
Ada yang unik dari pohon ara yang ditanam di Israel. Pohon ara selalu berbuah terlebih dahulu, lalu segera diikuti oleh daun yang lebat. Jadi apabila kita melihat pohon ara telah berdaun lebat, maka itu tandanya bahwa ia telah berbuah. Dalam Matius 21 diceritakan ketika Yesus dalam perjalanannya kembali ke kota, Ia melihat dari jauh pohon ara yang berdaun lebat. Ia segera mencari buahnya, namun Ia tidak menemukan buah ara pada pohon tersebut. Lalu Yesus mengutuk pohon ara itu dan terjadilah seperti apa yang dikatakanNya, pohon ara tersebut kering sampai ke akar-akarnya. Melalui hal ini Yesus mengajarkan kepada murid-murid-Nya bagaimana memiliki iman Allah, yaitu iman yang bekerja berdasarkan perintah bukan permohonan. Dengan iman ini Allah memerintah tanpa ragu-ragu, Ia yakin betul bahwa apa yang dikatakan-Nya pasti terjadi dan dengan sikap yang benar. Kita dapat memperoleh iman Allah karena kita adalah anak-anak Allah.


Sabtu, 4 Juli 2009
TUHAN MENARUH PERKATAANNYA DALAM MULUTMU
Firman hari ini: Yeremia 1:4-10

Pengajaran:
Di sebuah rumah sakit, seorang ibu muda sedang mengandung anaknya yang kedua. Sebagaimana layaknya seorang ibu, ia menceritakan kepada Michael, anak pertamanya yang berusia 3 tahun bahwa ia akan mempunyai adik, ia senang sekali. Karena Michael senang bernyanyi, ia sering bernyanyi untuk adiknya yang masih diperut ibunya. Saat ibunya melahirnya, diluar dugaan terjadi komplikasi yang sangat serius. Setelah melalui perjuangan, akhirnya adik Michaelpun lahir, tapi sayang kondisinya buruk. Dokter berkata kepada ibunya,”Bersiaplah secara mental, jika terjadi sesuatu.” Mereka hanya bisa pasrah kepada Tuhan, tapi lain halnya dengan Michael. Sejak adiknya dirawat ia terus menangis,”Mama aku ingin menyanyi untuk adik.” Hal ini berkali-kali diminta oleh Michael. Akhirnya ibunya mengijinkan Michael untuk melihat adiknya. Ia didekatkan pada adiknya yang sedang tergolek tak berdaya. Michael menatap lekat adiknya lalu dari mulut kecilnya keluar suara nyaring,”Kau adalah matahariku, satu-satunya matahariku, kau membuatku bahagia saat langit kelabu...” Tiba-tiba terjadilah hal yang ajaib! Si adik langsung memberi respon. Seolah-olah ia sadar akan sapaan kakaknya. “Kau tidak pernah tahu, sayang, betapa aku mengasihimu. Tolong jangan bawa matahariku pergi.” Denyut nadi si adik menjadi lebih teratur. Ibunya terharu melihat hal tersebut. Hari berikutnya, bayi itu sudah diperbolehkan pulang. Para tenaga medis tidak habis pikir atas kejadian tersebut, sedangkan ibu dan ayah Michael melihat hal itu sebagai mukjizat Tuhan. Mukjizat Tuhan membutuhkan mulut Michael untuk mengatakan,”Aku mengasihimu.” (sumber: 50 Renungan Populer sepanjang masa)

Tuhan juga menaruh perkataan-Nya pada mulut Yeremia untuk mencabut dan merobohkan, untuk membinasakan dan meruntuhkan, untuk membangun dan menanam atas bangsa-bangsa. Bagaimana dengan anda?


Minggu, 5 Juli 2009
AKU INI PAHLAWAN!
Firman hari ini: Yoel 3:9-11

Pengajaran:
“Merdeka...merdeka...!” demikian kata-kata semangat perjuangan para pahlawan kita ketika berperang melawan penjajahan Belanda. Kata-kata merdeka merupakan kata-kata semangat bagi para pejuang, walaupun mungkin pada saat itu kemenangan belum kita capai. Namun, setiap kali mereka bertemu satu sama lain saling meneriakkan kata ‘merdeka’. Kata-kata ini menjadi pemicu semangat juang mereka dan mereka percaya bahwa kemerdekaan telah mereka capai.
Ketika firman Tuhan datang kepada Yoel, Tuhan berkata kepadanya bahwa setiap orang yang tidak berdaya berkata, ”Aku ini pahlawan!” dan melalui perkataan ini ada semangat bagi bangsa Israel. Dari mulut orang-orang yang tidak berdaya keluar kata-kata kemenangan, dan kemenangan itupun mereka peroleh.

Sunday, June 21, 2009

Nomor Satu: Connect dengan Tuhan

FOKUS KITA

Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamNya. (Efesus 2:10)

Ketika membaca ayat di atas, kalimat awal akan membuat kita bersemangat, “…diciptakan untuk melakukan pekerjaan baik yang dipersiapkan Allah sebelumnya...” Wah, sepertinya Tuhan sudah memberi jaminan dalam kehidupan. Ia sudah mempersiapkan jalan untuk kita, baik pula. Jadilah kita giat menjalankan setiap tugas serta tanggung jawab yang sudah ada dalam hidup kita masing-masing. Alasannya? “Kan kita memang diciptakan untuk melakukan pekerjaan baik yang dipersiapkan Allah sebelumnya.” Kita tidak menyadari bahwa ayat ini ada kelanjutannya, yang justru merupakan intisarinya.

Hidup di DalamNya: Connect sepanjang hari
Jika direnungkan lebih lagi, ada yang ‘aneh’ dalam Efesus 2:10 ini. Jika dilihat secara keseluruhan, secara struktur Bahasa Indonesia membuka sebuah kalimat baru dengan kata ‘karena’ adalah hal yang aneh. Contohnya kalimat berikut ini: Karena ingin membeli bahan makanan untuk makan malam nanti. Ibu ke pasar. Aneh bukan? Lebih tepat bila diubah: Ibu ke pasar karena ingin membeli bahan makanan untuk makan malam nanti. Sama halnya dengan ayat tersebut di atas, kalimat yang akhir harusnya diletakkan di awal.
Jadi semestinya adalah: (1)Ia mau, supaya kita hidup di dalamNya. (2)Karena kita ini buatan Allah diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Bagian yang harusnya dinomor satukan adalah: kita hidup di dalamNya.
Sebagai orang yang sudah lahir baru, kata hidup di dalamNya tentu tidak lagi asing. Saat teduh, merenungkan firman, berdoa, dan sebagainya sudah menjadi gaya hidup. Namun, hidup di dalamNya tidak sebatas memulai hari dengan berdoa, membaca Firman, sms M4 ke teman komsel, dan berlanjut ke rutinitas harian. Masih ingat kegerakan Touching Heaven Changing Life (THCL) tahun 2007 yang lalu? Ya, itu lah hidup di dalamNya. Connect atau terhubung sepanjang hari dengan Tuhan. Merenungkan Firman di sela-sela kegiatan kita sehari-hari, menyimpan Firman di dalam pikiran dan hati. Berbahasa roh, berdialong terus-menerus dengan Tuhan.

Transfer Pengertian Berbeda
Ketika kita terhubung dengan Tuhan sepanjang hari, kita tidak sedang menghadapi hari-hari dengan pengertian kita sendiri. Tidak heran ketika menjumpai masalah, yang keluar adalah stock Firman yang selama ini kita renungkan. Tidak heran kita akan keheranan melihat bagaimana bisa kita tetap bersukacita, meskipun dalam satu hari ‘seharusnya’ terasa begitu melelahkan. Atau bagaimana kita dapat melihat sisi positif dan tetap bersyukur dalam setiap kondisi. Ya, itu semua karena kita hidup di dalamNya. Sehingga kendali utama bukan lagi pada akal pikiran kita, melainkan pengertianNya.

Jadi, siap connect sepanjang hari dengan Tuhan dan menemukan betapa dashyatnya melalui hari-hari Anda dengan pengertian baru? (vln)

BBM + M = Manusia Roh yang Kuat!

SEPUTAR KITA

Hari Selasa malam, tanggal 9 Juni 2009, tampak para PJ, PA, dan PKS dari seluruh kelompok usia turut memadati ruang gereja Krispen. Mereka hadir untuk menyaksikan penutupan School of Prayer (SOP) angkatan ke-3. SOP yang digelar sejak tanggal 14 April 2009 lalu ini diikuti oleh 82 orang peserta.

Ada yang berbeda pada materi SOP angkatan yang ke 3 ini. Jika dulu pada SOP angkatan 1 & 2 (dulu bernama Diklat Doa) para peserta diajar untuk membangun manusia roh yang kuat lewat berdoa dalam Roh, berpuasa, merenungkan dan memperkatakan Firman Tuhan (disingkat BBM), sekarang peserta juga diajak untuk aktif melakukan pelayanan orang percaya alias POP (disingkat M). Adapun POP meliputi: Memberitakan Injil kerajaan Allah, Membalut Hati yang Terluka, Menyembuhkan Orang Sakit, Melepaskan Roh Jahat dan Memuridkan Jiwa.

Di malam penutupan SOP, penatua KrisPen, Pdt. Hanna Ongkosoetrisno, berpesan kepada semua peserta supaya tetap menjaga manusia rohnya tetap kuat dengan setia melakukan 4 disiplin rohani (BBMM) yang sudah diajarkan. Selain itu, peserta dimotivasi untuk aktif terlibat dalam kegiatan doa yang ada di KrisPen, antara lain: menjadi perisai doa bagi para pemimpin KrisPen yang sudah Tuhan percayakan, menjadi pendoa demi lawatan Tuhan di setiap ibadah raya dan berdoa untuk pertobatan, kesembuhan serta mujijat bagi komunitasnya. Peserta juga diajak untuk terlibat dalam kegerakan doa berkati kota Surabaya, contohnya: mengikuti doa di menara kota, berdoa keliling di tempat-tempat yang sering menjadi sarang kejahatan sampat terjadi perubahan.

Mengakhiri pesannya, Penatua mengajak seluruh peserta untuk berdoa sepakat bersama bagi kota Surabaya. Sebelum pulang, setiap peserta dibagikan laporan grafik pertumbuhan rohaninya serta resume dari Pembina SOP.

Pastikan diri Anda mengalami terobosan juga dalam kehidupan manusia roh Anda. Sampai jumpa di SOP berikutnya.(mr)

Testimoni…

Selama mengikuti SOP saya sangat termotivasi untuk memiliki kualitas disiplin rohani yang kuat. Saya sangat menikmati dalam hal mempraktekkan BBMM, walaupun banyak tantangan. Ada banyak mujijat yang saya alami keyika mengikuti SOP. (Cahyana Bayu B./Staf Pengabdi)

Saya merasakan dampak SOP yang signifikan, sama sekali bukan “emosional”. Materi-materi SOP memberikan pengaruh yang konsisten dalam kehidupan pribadi saya dengan Tuhan. Sebelumnya saya merasa biasa-biasa saja dalam kehidupan BBMM. BBM sesuai rutinitas, POP juga tidak terlalu antusias. Namun, semenjak ikut SOP saya jadi mencintai Firman. Saat-saat merenungkan Firman bagi saya bukan lagi rutinitas, melainkan waktu untuk menggali dan menerima kebenaran. Dampaknya saya mengalami tuntunan Firman Tuhan dalam hidup saya. Jika sebelumnya saya juga “takut” atau enggan menyaksikan secara gamblang pengalaman pribadi saya bersama Tuhan kepada orang yang belum kenal Tuhan, sekarang saya justru antusias menceritakan apa yang telah saya alami bersama Tuhan kepada teman-teman saya. Saya juga belajar menjadi tidak egois. Saya rindu membagikan apa yang saya alami, karena saya percaya Tuhan bisa mengerjakan hal yang sama kepada orang-orang di sekeliling saya. (Valencia Leonata/Mahasiswi)

Saya jadi lebih teratur dalam membaca dan merenungkan Firman Tuhan. Ketika bersaat teduh di pagi buta, saya sekarang dapat menjadi lebih peka akan suara Tuhan. (Rudy Muljanto/Wirausahawan)

Sejak diberi kepercayaan untuk membina peserta SOP, saya menjadi lebih bergairah untuk membina jiwa. (Nurachman/Swasta)

Saya sangat kurang berdoa syafaat untuk keluarga dan VIP List. Tapi, kini iman saya benar-benar dibangkitkan untuk kembali tekun dan setia berdoa buat mereka, karena apa yang saya tabur tidak sia-sia. Semangat saya untuk doa keliling juga dibangkitkan. Kebenaran tentang doa, merenungkan Firman Allah lebih dirhemakan. Sekalipun hari-hari ini saya masih seringkali kalah dengan situasi dan kondisi tubuh, tetapi saya tidak menyerah. Saya akan terus mengejar ketinggalan-ketinggalan saya. Saya pasti bisa. (Mevy Eunice K./Ibu Rumah Tangga)

Saya merasa lebih intim dengan Tuhan, juga lebih akrab dengan lingkungan, keluarga dan teman. Sekarang saya merasa jijik dengan dosa. Saya mendapat penglihatan dari Tuhan agar kota Surabaya tidak sombong, walaupun berhasil membuat jembatan terhebat di Asia Tenggara karena Tuhan dapat menghancurkan dengan wujud Tsunami seperti di Aceh. Saya terus berdoa agar kota Surabaya terhindar dari murka Allah. (Jehtro/Pelajar SMU)

Saya baru pertama kali menjadi pembina dalam SOP, sehingga saya semakin tertantang untuk setia dalam BBMM, supaya menjadi teladan bagi kelompok saya. Saya tidak pernah bolong bersaat teduh, karena saya sering diimpartasi Firman Tuhan dan dibimbing Roh Kudus dalam sekolah dan keluarga saya. Saya rindu menjadi pembina SOP lagi, karena menjadi Pembina juga memacu pertumbuhan rohani saya. (Yohanes AK./Pelajar SMU)

Sekarang saya jauh lebih bisa mengontrol perkataan dan emosi saya. Dalam membangun hubungan intim dengan Tuhan, sekarang saya juga jauh lebih berupaya dari yang dulu. Kalau dulu saya berdoa asal-asalan, setelah mengikuti SOP saya berdoa dengan hati yang sungguh-sungguh dan rindu dipakai lebih lagi oleh Tuhan. (Randa/Pelajar SMU)

SOP membantu saya menyangkal kenyamanan daging dan mendisiplinkan saat teduh saya serta membagikan berkat firman Tuhan kepada saudara-saudara seiman. (Krissilia Sandri H./ Swasta)

Sekarang kalau sehari tidak berdoa, membaca firman dan merenungkannya rasanya ada yang kurang. Setiap pagi dan malam saya menjadi teratur untuk membaca firman dan berdoa. Kadang, kalau sore ada waktu luang, saya juga pakai untuk berdoa dan membaca firman. Saya menjadi sering sharing firman dengan istri saya. Kalau dulu berdoa selalu sendirian tanpa istri, sejak SOP kami selalu berdoa bersama secara rutin. Dimana pun saya berada, saya jadi sering berdoa dalam roh dan suka mendoakan orang lain. (Wilson/Swasta)

Makan Sehat Sesuai Porsi, Stop Jajan!

INSPIRATIONAL STORY

Saat Ani masih bayi, makanannya sehari-hari hanya bubur dan susu. Ketika beranjak dewasa dan mulai masuk sekolah, pola makan Ani masih sama, hanya bubur dan susu. Di kantin sekolah Ani, dijual banyak sekali jajanan, seperti: keripik, gorengan, bakso maupun minuman bersoda. Karena masih lapar, dan teman-temannya lain juga suka jajan, Ani pun ikut-ikutan suka jajan. Akhirnya, lebih banyak jajanan yang masuk ke tubuh Ani daripada makanan pokok. Dengan pola hidup dan makannya yang seperti itu, Ani masih tetap bisa sekolah dan bermain. Tetapi, sehatkah Ani?

Kehidupan rohani saya sempat mengalami masa-masa seperti Ani. Lebih suka ‘jajan’ hal dunia yang terkesan lebih enak (baca koran, majalah, nonton film), daripada ‘makan’ Firman Tuhan. Awalnya saya pikir hal ini tidak akan terlalu menjadi masalah. Toh, saya nggak cuma ‘jajan’, tetapi saya juga ‘makan’ Firman kok. Ternyata, lama-kelamaan saya menjadi lebih susah menerima ‘makanan sehat’ Firman Tuhan. Sebaliknya, justru prinsip-prinsip dunia dari media yang telah saya lihat, lebih berbicara dalam kehidupan. Ketika menyadari ada yang kurang tepat dalam kesehatan rohani ini, saya mencoba untuk kembali makan Firman Tuhan. Tetapi, ujung-ujungnya kembali ke siklus awal. Jajan lebih menarik, daripada makanan pokok. Mengapa ya?

Setelah mengikuti School of Prayer (SOP) dan mendengarkan sharing ‘lapar dan haus akan Firman’ dari Bp. Yohanes Yulianto (Ko. Dept. P-Sel) dalam ibadah Youth beberapa waktu lalu, saya baru mengerti bahwa porsi ‘makan’ makanan pokok kita juga harus ikut diperhitungkan. Seiring dengan bertumbuhnya kerohanian kita, bubur dan susu (merenungkan 1-2 ayat selama 10-15 menit) tidaklah cukup. Porsi merenungkan ayat harus ditambah, bahkan perlu diberi variasi, seperti: memperkatakan (confess) Firman Tuhan secara rutin, terus merenungkan di kala senggang, dan sebagainya. Jika tidak, nantinya kita akan lebih dikenyangkan dengan hal-hal dunia.

Benar saja! Ketika saya mulai menambah porsi makan rohani, ada banyak perubahan yang terjadi. Biasanya, ketika sedang dikejar deadline tugas, saya harus begadang selama beberapa hari. Dalam kondisi lelah seperti itu, kecenderungan untuk menjadi emosinal sangat besar. Namun, semenjak saya banyak merenungkan Firman, meskipun deadline hingga subuh, rasanya tidak ada keinginan untuk ngomel ataupun marah. Saya sendiri sampai heran dan bertanya dalam hati, ‘Bukannya hari ini saya kurang tidur ya, kok bisa tetap semangat?’ Saya percaya itu semata-mata karena Firman Tuhan yang menuntun hari-hari saya. Selain itu, ketika keinginan untuk jajan keluar, saya lebih bisa mengendalikan diri. Bahkan, saya punya kerinduan lebih besar untuk menceritakan kebenaran Firman kepada teman-teman saya yang belum kenal Tuhan. Melihat hasil positif tersebut, makanan rohani jadi makin terasa enak daripada jajanan dunia. Dan memang, saya merasa lebih sehat dibandingkan sebelumnya! (vln)

INFO KITA - 21 Juni 2009

Persembahan 14 Juni 2009

Perpuluhan: Rp. 3.770.000
Perpuluhan (transfer): Rp. -
Diakonia: Rp. 12.000
Misi: Rp. 1.682.000


LEADER’S MEETING

Seluruh Tim Rakor & PA WAJIB hadir pada pertemuan Leader’s Meeting bersama Bp. Melvyn Nainggolan pada hari Kamis, 25 Juni 2009, pukul 19.00 WIB, di Ruang Hermon.


PERUBAHAN NO. REKENING DANA MISI

Terhitung sejak tanggal 3 Juni 2009,
No. Rekening Dana Misi:
Bank Mandiri Capem Babatan Pantai
AC# 141-00-0858555-6
DITUTUP.
No. Rekening Dana Misi yang baru adalah:
Bank Mandiri Capem Babatan Pantai
AC # 141-00-0007272-8
an. Hanna Rachmawati.
Dibuka sejak tanggal 3 Juni 2009.


BERBAGI BERKAT FIRMAN TUHAN
Anda punya pengalaman yang menarik seputar
mempraktekkan 4M sehari-hari?
Adakah kejadian atau tantangan entah besar atau kecil yang menarik saat Anda menerapkan 4M baik di rumah, sekolah, kantor atau di mana saja?
Kirimkan kesaksian singkat Anda ke:
0812-3582-388 atau 0819-3105-4244 atau kirimkan tulisan Anda ke:
kristuspencipta@gmail.com
Sertakan Nama & Ibadah Raya Anda, dan kami akan memuatnya di Warta Kita!

Penuntun Saat Teduh Pribadi 22-28 Juni 2009

7 Ciri Orang Kristen yang Bertumbuh

“Tetapi jauhilah takhayul dan dongeng nenek-nenek tua. Latihlah dirimu beribadah. Latihan badani terbatas gunanya, tetapi ibadah itu berguna dalam segala hal, karena mengandung janji, baik untuk hidup ini maupun untuk hidup yang akan datang.” (1 Timotius 4:7-8)


Senin, 22 Juni 2009
MENGANDALKAN TUHAN
Firman Hari ini: Yeremia 17:5-8

§ M1 = Menerima firman
“Apa yang Roh Kudus katakan kepada saya melalui firman hari ini?“
§ M2 = Merenungkan firman
“Perubahan apa yang harus saya buat dalam hidup saya?“ Saya akan…..
§ M3 = Melakukan firman
“Harga apa yang harus saya bayar (pengorbanan apa yang harus saya lakukan) agar bisa berubah seperti yang firman Tuhan katakan?“
§ M4 = Membagikan firman
“Kepada siapa saya akan menceritakan berkat dari firman hari ini?”


Pengajaran:
Pada suatu hari, seorang mahasiswi bernama Ratih memiliki masalah keuangan. Sebelum berangkat ke kampus, ia merasa lapar dan perlu makan. Uang di dompetnya hanya tersisa Rp 2000,-. Uang tersebut hanya cukup untuk biaya transportasi ke kampus. Saat itu juga, Ratih langsung berdoa kepada Tuhan. Walaupun dengan perut lapar dan tetesan air mata, ia percaya Tuhan menolongnya. Satu jam setelah ia berdoa, tiba-tiba seorang teman datang mengetuk pintu kamarnya dan membawakan sebungkus makanan untuk Ratih.
Firman Tuhan berkata: Terkutuklah orang yang mengadalkan manusia. Artinya, Allah tidak akan campur tangan dalam kehidupan orang yang selalu mengandalkan kekuatan di luar kekuatanNya. Orang tersebut tidak akan merasakan keadaan yang baik pada masa depannya. Mungkin ia memiliki banyak harta dan jabatan yang tinggi, tetapi jika ia tidak mengandalkan Tuhan, maka hidupnya seperti seseorang yang berada di padang gurun dan berada di negeri yang tidak berpenduduk. Orang yang kepercayaannya berpusat pada diri sendiri dan kekuatan sumber daya manusia tidak akan pernah bertumbuh secara rohani. Sebaliknya, berbahagialah orang yang mengandalkan Tuhan. Ia tidak saja merasakan keajaiban Tuhan, tetapi ia akan tetap kuat seperti pohon yang merambatkan akar-akarnya ke tepi batang air, yang daunnya tetap hijau, tidak kuatir dalam tahun kering dan tidak berhenti menghasilkan buah. Mari latih diri kita untuk selalu mengandalkan Tuhan dalam segala situasi dan teruslah bertumbuh.


Selasa, 23 Juni 2009
MELATIH DIRI TERUS-MENERUS
Firman Hari ini: I Timotius 4:6-16

Pengajaran:
Orang Kristen yang tidak pernah melatih kerohaniannya tidak akan pernah bertumbuh dengan baik. Sama seperti olahragawan selalu tekun melatih dirinya begitu rupa sehingga menjadi juara, demikianlah seharusnya orang Kristen melatih dirinya terus-menerus dalam disiplin rohani yang baik supaya terus bertumbuh.
Paulus mengatakan: “Latihlah dirimu beribadah. Latihan badani terbatas gunanya, tetapi ibadah itu berguna dalam segala hal, karena mengandung janji, baik untuk hidup ini maupun untuk hidup yang akan datang.” Jangan menunda diri untuk melatih hidup kerohanian kita. Kedewasaan rohani tidak terjadi dalam sekejap mata, tetapi membutuhkan proses pelatihan yang terus-menerus. Pengetahuan harus diimbangi dengan praktek. Firman Allah bukan hanya untuk dimengerti di pikiran atau pengetahuan kita, tetapi harus dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari. Inilah yang disebut latihan rohani. Disiplin rohani yang kita kenal antara lain: Berdoa, Berpuasa, Merenungkan Firman & Melakukan Pelayanan Orang Percaya (disingkat BBMM). Ada janji-janji Allah yang akan digenapi ketika kita menjalankan latihan rohani dengan baik. Genapilah janji Allah tersebut dengan terus-menerus melatih diri dalam disiplin rohani.


Rabu, 24 Juni 2009
HIDUP MELAYANI ALLAH
Firman Hari ini: Roma 12:9-21

Pengajaran:
Orang yang berusia lanjut merasa sepi bukan karena tidak memiliki teman untuk berbagi rasa, tetapi karena hanya mempunyai beban hidup mereka saja yang harus disangga. Seorang wanita berusia 85 tahun sedang diwawancarai pada hari ulang tahunnya. Pewawancara bertanya, nasihat apakah yang akan ia berikan kepada orang-orang seusia dia. Wanita itu berkata, “Pada usia tua kita sangat perlu terus-menerus menggunakan seluruh kemampuan kita, kalau tidak kemampuan itu akan menjadi kering. Sangat penting untuk tetap tinggal dengan orang lain dan kalau masih mungkin mencari nafkah dengan melayani. Itulah yang membuat kita hidup sehat.” “Bolehkah saya bertanya, apakah yang nyonya lakukan untuk memperoleh nafkah pada usia nyonya?” Tanya pewawancara. Wanita itu menjawab, “Saya merawat wanita tua tetangga saya.” (Timotius Adi Tan, Setetes Embun Bagi Jiwa).
Satu penyakit fatal dalam kekristenan adalah kematian rohani. Hidup yang hanya berfokus pada diri sendiri, akan berujung pada kehampaan, kejenuhan dan kematian rohani. Yesus tidak pernah memikirkan hidupNya selama melayani di bumi. Ia tidak pernah bingung harus tidur di mana dan transportasi apa yang Ia pakai ketika melayani. Pikiran Yesus hanya untuk orang lain. Apakah kita terus hidup untuk diri sendiri? Mulailah melangkah untuk hidup bagi orang lain, salah satunya dengan membina orang lain.


Kamis, 25 Juni 2009
MEMILIKI KARAKTER KRISTUS
Firman Hari ini: Filipi 2:1-11

Pengajaran:
Ada seorang rahib yang pekerjaannya sehari-hari adalah memberi makan dan pakaian kepada orang miskin. Pada suatu sore hari, Kristus menampakkan diri kepadanya di kamar. Wajah dan raut muka-Nya tidak jelas, sehingga untuk beberapa saat ia merasa ragu apakah penampakan itu terjadi. Kemudian penampakan itu menyala sedikit. Ketika ia memandang gembira penampakan itu, bel berbunyi, tanda ia harus memberi makan orang-orang miskin yang menunggu di biara pertapaan. Bagaimana ia bisa berangkat sekarang? Apa yang harus dilakukannya? Tinggal bersama tamu sorgawinya atau pergi menjalankan tugasnya memberi bantuan kepada orang yang membutuhkan? Dia pun memutuskan untuk melakukan tugasnya. Dia mengucapkan selamat tinggal kepada Kristus dan pergi untuk membantu orang-orang miskin milik Kristus itu. Hari mulai gelap ketika ia hampir selesai menjalankan tugasnya. Ketika ia memasuki kamarnya, dia melihat cahaya. Di sana Yesus sudah berdiri menunggunya, tidak samar-samar lagi sekarang, tetapi bersinar seperti matahari, sambil tersenyum kepadanya dengan kelembutan ilahi. Yesus berkata, “Seandainya kamu tidak pergi melaksanakan tugasmu, maka Aku sungguh sudah pergi.” (Frank Mihalic, 1500 Ceritera Bermakna).
“dan janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga.” (Filipi 2:4)



Jumat, 26 Juni 2009
HIDUP MENGGENAPI VISI ALLAH
Firman Hari ini: Kejadian 6:13-22

Pengajaran:
Ada seorang ilmuwan Inggris bernama Huxley. Suatu hari ia diundang untuk berceramah di sebuah perguruan tinggi. Pada hari di mana ia harus melakukan ceramah, ternyata ia bangun kesiangan dan terlambat. Dengan cepat ia mempersiapkan diri, lalu ia keluar dari rumah dan langsung melompat ke sebuah kereta kuda serta berteriak kepada kusir, “Larilah dengan kecepatan tinggi!” Kusir itu segera mencambuk kudanya dan mereka berlari dengan cepat. Tiba-tiba Huxley menyadari sesuatu. Sambil mengeluarkan kepalanya dari jendela, dia berteriak kepada kusir itu, “Hai, tahukah Anda ke mana tujuan saya?” “Tidak tuan, tetapi saya melarikan kuda secepatnya sesuai permintaan tuan,” jawab kusir tersebut. (Frank Mihalic, 1500 Ceritera Bermakna).
Allah memberikan visi, tujuan serta langkah yang jelas kepada Nuh dan ia melakukannya. Walupun proyek bahtera tersebut selesai dalam waktu yang lama, namun tetap berhasil. Tugas Allah adalah menyelamatkan Nuh, keluarganya dan para binatang. Tugas Nuh hanya membuat bahtera dan membawa keluarga serta para binatang. Jangan seperti Huxley yang hanya menyuruh kusir kereta kuda untuk berlari kencang tanpa ada tujuan yang jelas. Hidup tanpa visi membuat kita selalu lelah dalam melakukan segala sesuatu. Sebaliknya, visi dapat memacu pertumbuhan rohani kita. Jika Anda belum memiliki visi, mintalah kepada Allah, sebab Ia yang menciptakan Anda dan tahu tujuan Anda di bumi. Visi yang baik adalah visi yang diprakarsai oleh Allah. Yang penting terus bergaul karib dengan Allah, maka ia akan menujukkan visi kepada kita. Sama seperti Nuh. Ia juga bergaul karib dengan Allah sehingga dengan mudah mendapat visi dari Allah.


Sabtu, 27 Juni 2009
MEMILIKI BUAH SEJATI & TETAP
Firman Hari ini: Yohanes 15:1-16

Pengajaran:
Seorang yang telah menerima Yesus sebagai Juruselamat pribadi disebut murid Kristus. Sebagai murid Kristus ia harus tetap dalam ‘pokok anggur’, yaitu Tuhan. Murid yang sejati harus berbuah (Ay. 2). Apa yang terjadi jika tidak berbuah? Firman Allah mengatakan bahwa ranting yang tidak berbuah akan dipotong. Sebab, ranting yang tidak berbuah tidak ada gunanya. Buah apa saja yang dihasilkan murid Kristus?
(1) Buah Pertobatan. Murid Kristus harus menunjukkan buah-buah pertobatan, yaitu karakter Kristus. Murid Kristus tidak akan pernah hidup dalam hal-hal yang tidak menyenangkan gurunya. Ia benar-benar bertobat dari dosa. Mungkin ia bisa jatuh dalam dosa, tetapi seorang murid tidak akan pernah betah tinggal dalam dosa dan cepat-cepat bertobat. Miliki pertobatan yang radikal supaya kita tidak murtad dan tetap ikut Yesus sampai akhir. (2) Buah Jiwa-jiwa. Murid yang sejati pasti akan menghasilkan murid yang lain. Bibit mangga yang ditanam akan menghasilkan buah mangga. Jadi jika kita tanam buah Kristen, maka akan menghasilkan orang Kristen lain. Mari kita berbuah jiwa-jiwa, melipatgandakan gaya hidup Allah kepada orang lain yang belum mengenal Yesus. (3) Buah Pelayanan. Seorang yang menjadikan Yesus sebagai Tuhan pasti mau melayani. Yesus adalah tuan dan kita hambaNya. Apa yang dilakukan seorang hamba? Melayani tuan sampai akhir. Di mana pun dan kapan pun kita berada, kita harus tetap melayani Tuhan dan tidak ada kata pensiun. Inilah murid sejati. (Disarikan dari buku SPK Pemenang)


Minggu, 28 Juni 2009
SELALU HIDUP DALAM KOMUNITAS
Firman Hari ini: Kisah Para Rasul 2:41-47

Pengajaran:
Mengapa Allah tidak menempatkan setiap kita dalam planet-planet? Kenapa Allah mengumpulkan semua manusia di satu planet yaitu bumi? Ternyata Allah sengaja menempatkan manusia hidup bersama karena manusia dapat hidup dalam komunitas. Ada pepatah mengatakan bahwa kita tidak bisa hidup tanpa orang lain. Pernyataan tersebut ada benarnya, karena ada masanya setiap kita pasti membutuhkan orang lain. Firman Allah yang kita baca hari ini adalah suatu gambaran hidup berkomunitas sebagai orang-orang pilihan Allah.
Edwin L. Cole mengatakan jika tidak ada hubungan atau komunitas, maka keabnormalan terjadi. Apa manfaat membangun hubungan dalam komunitas? Kita dapat saling dikuatkan dan bertumbuh bersama. Selain itu kita dapat mempraktekkan gaya hidup Allah. Kita praktek mengampuni dalam komunitas. Kita tahu menolong hanya dalam komunitas. Bahkan, segala kekayaan perkataan Kristus dapat diam dalam komunitas dan bukan dalam hidup sendiri (Kol. 3:16). Jika kita tidak pernah berkomunitas, maka keabnormalan terjadi, yaitu adanya kekacauan hidup, tidak ada yang menjagai dan menguatkan kita, bahkan bisa murtad. Jadikan hidup berkomunitas sebagai gaya hidup dan dengan demikian hidup kerohanian kita semakin bertumbuh serta nama Tuhan dimuliakan.

Saturday, June 13, 2009

Memberikan yang Terbaik

FOKUS KITA

Mendengar kata “memberi”, terlintas dalam pikiran kita bahwa kita harus kehilangan sesuatu. Kita bisa berpikir seperti itu karena kita lebih memperhatikan ego, sehingga kita akan mencari banyak alasan untuk tidak memberi. Tetapi, Firman Tuhan berkata: “Lebih baik memberi daripada menerima” (Kisah Rasul 20:35). Ini benar! Pemberian yang tulus karena ingin memberkati dan melihat orang lain berbahagia akan mendatangkan sukacita sejati tidak hanya bagi orang yang menerimanya, tetapi juga kita yang memberi.

Memberi sering diartikan hanya tentang harta, padahal memberi itu lebih dari masalah harta, tetapi hati kita.

Dulu, memberi adalah hal yang sangat berat bagi saya, karena saya termasuk orang yang sangat perhitungan dalam segala hal, baik uang, waktu dan tenaga. Saya mengalami perubahan ketika melihat teladan hidup pembina saya. Apa yang dia lakukan membuat saya mengerti apa arti memberi, bahkan memberi dari kekurangan. Lewat hidupnya, saya mengerti bahwa apa ia lakukan berawal dari hatinya yang ia berikan untuk Tuhan dan setiap anak rohaninya. Inilah yang membuat dia tidak merasa berat untuk memberi. Saya melihat hidupnya dipenuhi sukacita dan damai, bahkan berlimpah-limpah. Sekarang, saya belajar untuk memberi diri bagi orang lain. Tidak lagi hidup untuk diri sendiri, tetapi hidup untuk orang lain. Pengertian akan keselamatan kekal yang dianugerahkan Tuhan kepada saya tidak dapat digantikan oleh apapun menjadi alasan keputusan saya untuk mau memberi diri dipakai Tuhan. Meskipun banyak pengorbanan, bahkan harus menyerahkan hak-hak saya, saya mau belajar member, karena apa yang saya berikan untuk Tuhan tidak sebanding dengan apa yang telah Yesus berikan kepada saya.

Memberikan hati kita berarti juga memberikan segala hal yang bisa kita berikan, seperti: waktu, tenaga, harta, pikiran dan doa. Memang tidak mudah untuk memberi, karena kecenderungan manusia adalah egois dan enggan berbagi. Tetapi, dengan pertolongan Roh Kudus, kita akan punya belas kasih Tuhan, kemampuan dan kemauan untuk memberi.

Sesungguhnya Tuhan tidak membutuhkan pemberian kita, karena Ia sudah memiliki segalanya. Tuhan perintahkan kita untuk memberi bagi sesama kita, baik materi atau rohani, bukan karena Ia tidak bisa memberi, melainkan supaya sesama kita yang membutuhkan bisa menikmati berkat yang Ia sediakan. Tuhan membutuhkan bantuan kita untuk menjadi perpanjangan tanganNya bagi orang yang membutuhkan. Seorang prajurit yang sedang berjuang tidak memusingkan kepentingan dirinya sendiri. Yang ada dalam pikiran dan hatinya adalah bagaimana dia bisa berkenan kepada komandannya, dengan mematuhi semua perintah komandannya. Hidup kita ibarat seorang prajurit yang sedang berjuang. Tujuan dari semuanya ini adalah supaya kita berkenan kepada komandan kita, yaitu YESUS KRISTUS.

Hari-hari ini, Tuhan membawa saya untuk mau memberi diri bagi sekitar saya yang mengalami kesesakan, salah satunya adalah rekan saya di kantor. Dia dan saya memiliki sakit yang sama, yaitu sakit gigi. Dia bercerita kalau dia sudah berdoa, tetapi tidak kunjung sembuh, sementara saya berdoa dan mengalami kesembuhan. Kemudian Roh Kudus berkata dalam hati saya, bahwa saya sembuh karena memiliki Tuhan yang hidup dan sanggup melakukan segala perkara, sedangkan tuhan yang disembah teman saya bukanlah tuhan yang hidup, tidak dapat melakukan mujijat. Kebenaran ini memberi saya keberanian untuk terus memberitakan bahwa Yesus adalah Tuhan yang hidup. Saya bersaksi kepadanya tentang semua yang saya alami. Saya belajar melakukan apa yang menjadi bagian saya, yaitu menabur, menyiram, menanam. Biarlah Tuhan yang memberi pertumbuhan, karena yang dapat membuat orang bertobat adalah pekerjaan Allah melalui Roh KudusNya.

Mari berlomba untuk memberi diri bagi Kerajaan Allah, yaitu untuk membawa keselamatan bagi mereka yang terhilang. Jangan takut untuk menceritakan setiap pengalaman-pengalaman kita bersama Tuhan. Akan ada sukacita dalam hati kita saat kita sudah melakukan bagian kita untuk memberi bagi Kerajaan Allah. (liem)

“Karena Aku Tidak Pernah Menyerah”

INSPIRATIONAL STORY


“CTASSS!!!” AHHH pukulan cambuk itu terasa begitu sakit.... Benda-benda keras itu menancap dan mencabik seluruh tubuhku... SAKIT sekali... “JLEB!” Mahkota duri itu!!! Berat, sakiit sekali... Kepalaku pusing, sakit.....

“PIKUL SALIB ITU!!!!” Tubuhku lemas sekali, bahkan berjalan saja susah... Salib ini berat dan menyakitiku.. Apakah mereka tidak menyadarinya?

“DOK DOK DOK DOK!!” AAAARGHH paku itu menembus pergelangan tangan dan kakiku!!!! “Krietttt..” Heghh.. sa..salib ini mulai terangkat... Napasku sesak.. Sakit sekali Bapa..

Aku percaya, setiap detik pada hari-hari itu terasa begitu mengerikan, dan sebagai seorang manusia, tentu pemikiran seperti ini bisa timbul…
“Sampai kapan ini berakhir?”,
“Sudah, cukup sampai di sini saja ya Bapa...”, ataupun
“Untuk siapa sih aku melakukan ini semua? Mereka justru menghina dan menyiksa aku...”

Tapi, Terima Kasih karena Engkau tidak melarikan diri
Terima Kasih karena Engkau tidak berhenti di tengah jalan
Terima Kasih karena Engkau taat pada BapaMu
Terima Kasih karena Engkau memikirkan keselamatan kami di atas keselamatanMu
Terima Kasih telah menyelesaikan pekerjaanMu tanpa mengharap balas, bahkan penghargaan dari orang di sekelilingMu
Terima Kasih, karena segala pengorbananMu telah membuat kami ada hingga hari ini.
Karena itu, MEMILIH UNTUK MENYERAH DALAM MENGHADAPI MASALAH HIDUP KAMI YANG SUDAH ENGKAU TANGGUNG SEPENUHNYA ADALAH KEBODO HAN YANG TERBESAR!!!! (vln)

SESUATU YANG HILANG

SEPUTAR KITA

“Sesuatu yang Hilang”, begitu judul khotbah Pdm. Harun Imam Santoso dalam ibadah doa malam Moment of Restoration (MORE) pada tanggal 3 Juni 2009 yang lalu. Bertolak dari kitab Kejadian 1:26, Bp. Harun menyampaikan bahwa saat kita kehilangan hubungan yang intim dengan Tuhan, kita seperti orang mati. Secara fisik kita memang masih hidup, tetapi kita kehilangan kehidupan yang sesungguhnya, yaitu kehidupan kekal yang Tuhan janjikan.

Beliau menjelaskan bahwa kita, manusia dapat memiliki hubungan yang intim dengan Tuhan karena memiliki keserupaan dan hakikat, yakni sama-sama mahluk Roh. Namun, hubungan kasih antara Tuhan dan manusia porak poranda ketika maut masuk di taman Eden, lewat tipu daya iblis kepada Hawa. Hubungan manusia dengan Allah menjadi putus, ketika Adam dan Hawa berbuat dosa. Secara rohani, Adam dan Hawa mati, kehilangan hidup rohaninya. Ketika rohnya mati, Tuhan tidak bisa berhubungan dengan Adam dan Hawa.

Tuhan adalah pribadi kasih, dimana karena kasihNya tersebut, Dia yang lebih dulu memprakarsai kembalinya sebuah hubungan yang intim penuh kasih dengan manusia, ciptaan yang dikasihiNya. Seperti cerita dalam Alkitab tentang anak bungsu yang hilang dan bapanya. Ketika dilihatnya si anak kembali, dia lari mendapatkan anaknya untuk dilimpahinya dengan kasih. Demikian Tuhan, Bapa sorgawi selalu menantikan kita kembali untuk dilimpahiNya dengan kasih dan kebaikan.

Menutup khotbahnya, Bp. Harun mengajak setiap jemaat yang hadir untuk memiliki hubungan yang intim dengan Tuhan. Saat kita intim dengan Tuhan, maka roh kita tidak akan kering, dan dapat memandang dunia, masalah serta kehidupan kita dengan cara pandang yang berbeda. Kita akan mampu memandang kehidupan secara utuh, sempurna, jelas dan benar. Bahkan kita dapat melihat janji serta berkat Tuhan dibalik masalah yang kita hadapi. (mr)

Testimoni…

Karena saya datang dengan kondisi yang letih, maka saya merasa biasa saja pada awalnya. Tetapi, setelah mendengar firman Tuhan yang disampaikan saya kembali disegarkan dan dikuatkan. (Prabawati Wimala/Staf Swasta)

Saya datang dengan pergumulan yang cukup berat. Tetapi, dari awal ibadah doa malam ini saya sudah merasakan hadirat Tuhan. Saat itu saya bertanya kepada Tuhan, “Apakah harga yang harus aku bayar semahal ini?” Lalu Tuhan berbicara kepada saya, “Aku akan memperbaharui kekuatanmu” (Lilik Megawati/Sales Administrasi)

Saya diingatkan kembali untuk selalu mengalami dan mengikutsertakan Tuhan dalam setiap aktifitas saya secara lebih spesifik… seperti teman untuk bertukar pikiran. Dimulai dari hal-hal yang kecil, seperti saya mau ke mana dan mau melakukan apa, sebab Tudan benar-benar peduli terhadap hidup saya. (Paulina Wijaya/Staf Swasta)

His Time Not My Time

DARI KITA UNTUK KITA

26 Agustus 2008…

Beberapa hari yang lalu, rasanya nggak percaya kalau sebentar lagi umurku sudah 24 tahun dan tahun depan sudah 25! Rasanya baru kemarin sore, aku tertawa-tawa dengan teman-teman kampus merayakan wisuda kelulusanku. Dan tiba-tiba sekarang aku sudah 24 tahun. Entah kenapa… aku merasa belum berbuat apa-apa dalam hidupku.

Di suatu pagi, aku mendapat kabar kalau temanku yang dulu sering bertukar pikiran denganku, sekarang sudah bekerja di luar negeri. Dia mendapatkan pekerjaan tepat seperti yang selama ini dia harapkan. Dengan pekerjaannya itu, dia semakin dekat menggapai mimpinya. Mendengan kabar itu, aku jadi merasa agak rendah diri. Aku (pada waktu itu) merasa masih belum melakukan apa-apa untuk mendekatkan hidupku pada mimpi yang Tuhan berikan buatku. Aku pun mulai kuatir akan masa depanku.

Puji Tuhan! Tuhan memang baik. Tanpa menunggu lebih lama, Dia langsung menjawab segala keraguanku lewat firmanNya, saat aku bersaat teduh, yaitu Habakuk 2:1-5 yang berbunyi:

Aku mau berdiri di tempat pengintaianku dan berdiri tegak di menara,aku mau
meninjau dan menantikan apa yang akan difirmankan-Nya kepadaku,dan apa yang akan
dijawab-Nya atas pengaduanku. Lalu TUHAN menjawab aku, demikian:
"Tuliskanlah penglihatan itu dan ukirkanlah itu pada loh-loh, supaya orang
sambil lalu dapat membacanya. Sebab penglihatan itu masih menanti
saatnya, tetapi ia bersegera menuju kesudahannya dengan tidak menipu; apabila
berlambat-lambat, nantikanlah itu, sebab itu sungguh-sungguh akan datang dan
tidak akan bertangguh. Sesungguhnya, orang yang membusungkan dada,
tidak lurus hatinya, tetapi orang yang benar itu akan hidup oleh percayanya.”


Benar-benar firman yang luar biasa! Rasanya aku seperti mendengar Tuhan sendiri yang berbicara kepadaku. Aku membaca firman itu sungguh-sungguh dan hampir menangis karena saking terharu oleh kasih Tuhan.

Setelah itu, semua beban, kekuatiran dan keraguanku langsung hilang. Hari itu aku benar-benar lega. Tuhan sendiri telah menghiburku! Dia Penciptaku, yang paling tahu pribadiku dan semua yang aku pikirkan.

Lewat peristiwa itu, aku juga semakin disadarkan, bahwa ternyata aku tidak setegar dan sekuat yang aku kira. Setegar dan sekuat apa pun imanku, pada satu titik aku dapatgoyah. Aku tidak dapat mengandalkan kekuatan dan pengetahuanku sendiri dalam menjalani hidup yang telah Dia sendiri rancangkan untukku. Aku butuh Firman Tuhan, karena dalam FirmanNya ada kuasa, penguatan, hikmat, damai sejahtera, dan kelegaan.

Sejak hari itu, aku semakin semangat mengejar mimpiku lagi. Aku tidak tahu kapan saatnya mimpiku akan tercapai, tetapi aku tahu dan percaya bahwa selama aku berada di jalurnya Tuhan, aku tidak perlu ragu, malu, atau putus asa akan sebuah penantian. Karena, jika itu yang Tuhan tetapkan untukku, aku mau menunggu dengan sabar sambil melakukan bagianku yang lainnya… sebab waktuNya adalah waktu yang terbaik. His time not my time… waktuNya bukan waktuku. Tetapi, waktuNya adalah yang terbaik.

Apapun yang sedang kita alami saat ini, penantian sepanjang apapun yang harus kita jalani, janganlah membuat kita putus asa dan menyerah. Jangan lepaskan iman, teruslah berharap dan setialah melakukan bagian yang sudah ditentukanNya bagi kita. Karena, tepat pada waktuNya, kita akan menuai jika kita tidak menjadi lemah. Sebab, masa depan sungguh ada dan harapan di dalam Kristus tidak akan hilang. Jika Tuhan memberi mimpi, Dia pasti akan menolong kita untuk mewujudkannya. Apapun tantangan dan halangannya, Tuhan tetap memegang kendali dan memelihara hidup kita. (jak)

INFO KITA - 14 Juni 2009

Persembahan 7 Juni 2009

Perpuluhan: Rp. 19.568.400
Perpuluhan (transfer): Rp. 1.850.000
Diakonia: Rp. 761.000
Misi: Rp. 4.461.000
Rumah Kehidupan: Rp. 170.000
Healing Center: Rp. 235.000
Untuk Persekutuan Garis Depan: Rp. 50.000





PELAYANAN PENJARA

Mari libatkan diri Anda dalam pelayanan kepada napi di Rutan Medaeng pada hari kamis, 18 Juni 2009. Berangkat bersama-sama dari gereja pada pukul 07.30 WIB.


PERUBAHAN NO. REKENING DANA MISI
Terhitung sejak tanggal 3 Juni 2009,
No. Rekening Dana Misi:
Bank Mandiri Capem Babatan Pantai
AC# 141-00-0858555-6 DITUTUP.
No. Rekening Dana Misi yang baru adalah:
Bank Mandiri Capem Babatan Pantai
AC # 141-00-0007272-8
an. Hanna Rachmawati.
Dibuka sejak tanggal 3 Juni 2009.


BERBAGI BERKAT FIRMAN TUHAN
Anda punya pengalaman yang menarik seputar
mempraktekkan 4M sehari-hari?
Adakah kejadian atau tantangan entah besar atau kecil yang menarik saat Anda menerapkan 4M baik di rumah, sekolah, kantor atau di mana saja?
Kirimkan kesaksian singkat Anda ke:
0812-3582-388 atau 0819-3105-4244.
Sertakan Nama & Ibadah Raya Anda, dan kami akan memuatnya di Warta Kita!

Penuntun Saat Teduh Pribadi 15-21 Juni 2009

Setia Menabur Menuai Mujijat
Sumber: e-4M abbalove

Ayat hafalan minggu ini:
Camkanlah ini: Orang yang menabur sedikit, akan menuai sedikit juga, dan orang yang menabur banyak, akan menuai banyak juga. (2 Korintus 9:6)


Senin, 15 Juni 2009
MUJIJAT MULTIPLIKASI TERJADI KARENA ADA YANG BERKORBAN
Firman hari ini: Yohanes 6:1-15

Pengajaran:
Selama ini anak-anak kecil dikenal sebagai pribadi yang egois dan mementingkan diri sendiri. Jangankan dalam hal memiliki barang mainan, dalam hal makanan pun mereka tidak akan pernah membagikannya kepada orang lain. Namun, tidak semua anak bersifat seperti itu. Suatu kali, Yesus sedang duduk di atas bukit dengan murid-murid-Nya dan dikelilingi oleh kira-kira lima ribu laki-laki, tidak termasuk wanita dan anak-anak. Namun di antara ribuan orang itu, hanya ada seorang anak yang bersedia mengorbankan makan siangnya berupa 5 roti dan 2 ikan dan memberikannya kepada Yesus. Yesus mengucapkan syukur atasnya dan menjadikan roti serta ikan itu bermultiplikasi sampai lima ribuan laki-laki ditambah wanita dan anak-anak makan sampai kenyang serta masih tersisa 12 bakul. Mengapa mujijat multiplikasi ini terjadi? Karena ada anak kecil yang mengorbankan makan siangnya dan Allah memberkati. Semua yang diberkati Allah akan bermultiplikasi. Inilah rahasia multiplikasi. Apakah bisnis, pekerjaan, dan usaha kita belum bermultiplikasi? Mungkin karena kita tidak menyerahkannya ke tangan Tuhan untuk diberkati. Jadilah seperti anak kecil dalam cerita di atas yang menyerahkan makan siangnya untuk diberkati Tuhan.


Selasa, 16 Juni 2009
BUAH DARI KETAATAN
Firman hari ini: I Raja-raja 17:7-16

Pengajaran:
Suatu kali tim kami yang berjumlah 22 orang melayani di Niki-niki, berjarak 15 mil dari kota So'E di Timor Tengah Selatan - Timor, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Malam itu mereka merasa kelaparan dan ingin makan, tetapi tidak ada makanan. Lalu, Tuhan berbicara bahwa ada 4 batang singkong yang tersimpan di dalam lemari. Mereka mengambilnya dan membuat roti singkong yang mustahil mencukupi untuk orang sebanyak itu. Roti singkong yang sudah jadi diletakan di atas piring, kemudian didoakan. Selanjutnya Tuhan berbicara bahwa mereka harus membagikan piring kepada semua orang yang ada, dan dengan roti di tangan kanan ibu pendeta mulai memecahkan roti untuk dibagi-bagi ke dalam piring-piring itu. Tiba-tiba mujijat mulai terjadi. Ketika roti di tangan kiri ditaruh ke dalam piring, roti yang di tangan kanan kembali menjadi utuh lagi. Hal ini terjadi sampai seluruh piring penuh dan mereka makan sampai kenyang. Hanya dengan 4 batang singkong dapat memberi makan 22 orang, belum termasuk tuan rumah. Inilah zaman mujijat bagi kita, jika kita mau mempercayai Tuhan. (Sumber: Bagaikan Angin Badai, Mel Tari).


Rabu, 17 Juni 2009
MENABUR MENGHASILKAN MULTIPLIKASI
Firman hari ini: 2 Korintus 9:6-15

Pengajaran:
Seorang wartawan mewawancarai seorang petani untuk mengetahui rahasia di balik buah jagungnya, yang selama bertahun-tahun selalu berhasil memenangkan perlombaan hasil pertanian. Petani itu mengaku bahwa ia sama sekali tidak mempunyai rahasia khusus. Ia bahkan selalu membagi-bagikan bibit jagung terbaiknya kepada para tetangga di sekitar perkebunannya. "Mengapa Anda membagi-bagikan bibit jagung terbaik itu kepada tetangga-tetangga Anda? Bukankah mereka mengikuti kontes ini juga setiap tahunnya?" tanya sang wartawan. "Tak tahukah Anda?" jawab petani itu. "Angin menerbangkan serbuk sari dari bunga-bunga yang masak dan menebarkannya dari satu ladang ke ladang yang lain. Bila tanaman jagung tetangga saya buruk, maka serbuk sari yang ditebarkan ke ladang saya juga buruk. Ini tentu menurunkan kualitas jagung saya. Bila saya ingin mendapatkan hasil jagung yang baik, saya harus menolong tetangga saya mendapatkan jagung yang baik pula." Jika kita menabur banyak, Allah sanggup melimpahkan kasih karuniaNya kepada kita. Sudahkah kita menabur?


Kamis, 18 Juni 2009
BERKAT DARI RELA MEMBERI
Firman hari ini: I Samuel 2:18-21

Pengajaran:
Apa yang akan terjadi dengan seorang wanita yang tidak memiliki anak selama puluhan tahun, tetapi tiba-tiba ia mengandung dan melahirkan seorang anak? Ia pasti akan sangat mengasihi anak tersebut dan mungkin menjaganya supaya tidak pernah lepas darinya. Namun hal seperti itu tidak terjadi pada seorang wanita bernama Hana yang tertulis di dalam kitab I Samuel 1-2. Ia melahirkan seorang anak laki-laki setelah menangis bertahun-tahun dalam kepedihan hatinya untuk memiliki anak. Tetapi, anak yang didapatkan dari Tuhan tersebut justru diberikan kembali kepada Tuhan untuk melayaniNya di bait Allah. Ketika Hana melakukan hal ini, maka Tuhan menambahkan kepadanya 3 anak laki-laki dan 2 anak perempuan. Mujijat multiplikasi terjadi karena Hana rela untuk memberi apa yang ia miliki kepada Tuhan.


Jumat, 19 Juni 2009
BERAPA ROTI YANG ADA PADAMU?
Firman hari ini: Markus 8:1-10

Pengajaran:
Saya belajar untuk taat dalam memberi perpuluhan. Setiap kali menerima penghasilan yang paling utama bagi saya adalah memberi perpuluhan. Walaupun dalam keadaan kurang, saya tetap memilih untuk mendahulukan Tuhan. Saya percaya bahwa ketika saya setia, saya akan menerima berkat Tuhan berlipat ganda. Di rumah saya juga memiliki kotak berkat, dimana saya sering menyisihkan sebagian uang untuk ditabung, tujuannya adalah untuk memberkati orang lain. Firman Tuhanlah yang membuat saya setia dalam hal memberi perpuluhan dan memberkati orang lain dengan kotak berkat saya. Hasilnya, apa yang tidak pernah saya bayangkan, sekarang Tuhan sediakan semuanya. Dulu kami hanya kontrak dan tidak memiliki rumah, namun sekarang puji Tuhan, berkat Tuhan melimpah dan kami bisa memiliki rumah sendiri. Bukan hanya itu saja, tetapi orderan di pekerjaan suami saya mengalir terus, sehingga kami tidak pernah berkekurangan. (Lena, Ibu rumah tangga)
Berapa roti yang ada pada kita? Tuhan sanggup memultiplikasikannya dalam hidup kita, jika kita menyerahkannya kepada Tuhan. Sesuatu yang ada di tangan Allah akan diberkatiNya dan semua yang diberkati Allah akan bermultiplikasi.



Sabtu, 20 Juni 2009
BERTINDAK DENGAN IMAN
Bacaan Firman Tuhan hari ini: 2 Raja-raja 4:1-7

Pengajaran:
Ternyata bukan hanya orang Kristen yang sering berhutang, tetapi para nabi yang hidup di masa Perjanjian Lama pun kadang berhutang. Hal ini terjadi pada zaman nabi Elisa. Pada suatu hari ada seorang nabi Tuhan yang meninggal dengan hutang yang belum terbayarkan. Hal ini menjadi beban bagi isterinya, sehingga kedua anak nabi tersebut harus diambil orang untuk dijadikan budak, sebagai ganti hutang yang belum dibayarkan. Ketika isteri nabi ini mengadukannya kepada nabi Elisa, nabi Elisa pun tidak menolong. Tetapi, Elisa hanya menyuruh dia untuk melakukan tindakan iman, yang akhirnya menghasilkan mujijat multiplikasi. Belajarlah untuk bertindak dengan iman untuk mengalami mujijat Tuhan.


Minggu, 21 Juni 2009
MUKJIZAT MULTIPLIKASI TERJADI KARENA TAAT MENABUR
Firman hari ini: Galatia 6:1-10

Pengajaran:
Sekitar 3 tahun yang lalu saya bergumul agar komsel dapat bermultiplikasi, namun hasilnya belum juga terlihat. Saya bahkan sering berdoa “Tuhan! Kapan komsel bermultiplikasi?” Saat itu jumlah anggota komsel sekitar 10 orang dan tidak pernah ada pertambahan jiwa-jiwa. Namun, suatu saat Tuhan menegur bahwa selama ini saya hanya meminta, tetapi tidak pernah melakukan bagian saya. Bukan hanya itu, tetapi selama ini saya juga tidak setia mempraktekkan firman Tuhan, saat teduh saya sering bolong-bolong. Memasuki tahun 2008 saya mengambil komitmen yang baru untuk melakukan bagian saya terlebih dahulu, maka Tuhan melakukan bagianNya. Saya mulai setia merenungkan firman Tuhan dan saat teduh jam 6 pagi. Saya mulai memperhatikan dan mengunjungi setiap anggota komsel yang baru. Dan yang lebih luar biasa, anggota komsel saya mulai antusias untuk membawa jiwa-jiwa ke komsel, sampai sahabat barunya kami follow up serta ajak untuk terus ikut komsel. Di pertengahan tahun 2008 komsel saya pun multiplikasi. Luar biasa Tuhan kita! (Seny, karyawati)
Sudahkah Anda setia menabur? Sudahkah Anda taat melakukan bagian Anda? Jangan berhenti untuk menabur, karena pada waktunya kita akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah.

Saturday, June 6, 2009

Tinggal di dalam Kristus

FOKUS KITA

Ada sebuah pelajaran lain yang menarik dari kisah Nuh dan bahteranya di dalam kitab Kejadian 7 dan 8.

Sebelum mendatangkan air bah yang menenggelamkan seisi bumi, Tuhan memerintahkan Nuh dan seisi rumahnya (keluarganya) untuk masuk ke dalam bahtera. Setelah air bah surut, maka Tuhan memerintahkan Nuh beserta seluruh keluarganya untuk keluar dari bahtera. Di antara 2 kondisi tersebut, Alkitab berkata bahwa Nuh dan keluarganya “tinggal” atau “diam” di dalam bahtera.

Sama halnya bila kita memasuki sebuah tempat yang baru atau suatu hubungan yang baru, ada suatu masa dimana kita harus tinggal, diam, berada di tempat itu sebelum kita keluar.

Kisah Nuh di dalam bahteranya juga mengajarkan kepada kita tentang betapa pentingnya tinggal di dalam Kristus, sehingga hadirat Tuhan nyata dalam hidup kita. Hadirat Tuhan itu sangatlah penting untuk memenuhi hidup kita, karena hadirat Tuhan adalah sumber kekuatan kita untuk bertahan dan mengatasi setiap krisis yang terjadi dalam hidup kita.

Tinggal di dalam Kristus mengandung nilai yang lebih tinggi daripada mengalami suatu kemenangan sesaat di masa krisis.

Mengalami suatu kemenangan dari sebuah krisis memang merupakan hal yang paling menyenangkan. Tetapi, tinggal di dalam Kristus merupakan suatu pengalaman yang sangat mulia dan tak ternilai harganya, karena “Jika kamu tinggal di dalam Aku dan FirmanKu tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki dan kamu akan menerimanya.”

Rasanya ironis jika ada banyak orang yang tidak mau atau enggan menerima kebenaran ini. Banyak orang ingin mengalami kemenangan demi kemenangan dan kemuliaan demi kemuliaan dengan cara yang mudah dan cepat. Daripada tinggal di dalam Kristus yang memerlukan pengorbanan kenyamanan-kenyamanan hidup, mereka bersikap seperti “bayi-bayi” rohani yang hanya mau “susu” serta menolak makanan keras. Mereka terus berbuat dosa, datang ke gereja untuk berdoa dan menyatakan pertobatan, kemudian berbuat dosa lagi.

Adalah jauh lebih baik lagi bagi kita untuk belajar tinggal di dalam Kristus dan membiarkan Roh Tuhan memimpin hidup kita setiap hari memasuki hadiratNYa, yakni kehidupan yang berkelimpahan di “Tanah Perjanjian” kita.

Dengan tinggal di dalam Kristus, kita akan belajar hidup “dari kemuliaan kepada kemuliaan”. Itulah kehidupan yang menyerupai kehidupan Kristus.(L@)

Terinspirasi dari: Pemenang (Bukan Tidak Pernah Gagal, tetapi Tidak Pernah Menyerah), Edwin Louis Cole

Ibadah Raya Misi Teen: Menangkan Surabaya

DARI KITA UNTUK KITA

Tidak perlu terkejut bila Anda disambut oleh dua orang remaja putri berbusana Ning Surabaya di pintu masuk gedung ibadah GBI Krispen, pada hari Minggu, 31 April 2009 yang lalu. Di dalam ruangan ibadah, para remaja yang lain tampak mengenakan batik. Belum lagi kemeriahan dekorasi, mulai dari teras dan pintu masuk ruang ibadah serta panggung yang sarat dengan semangat nasionalisme arek-arek Suroboyo. Mulai dari patung miniatur Tugu Pahlawan yang menjulang, ikon kota Surabaya: Ikan Sura dan Buaya, ada pula bambu runcing serta miniatur tank yang membungkus mimbar. Ada apa dengan Ibadah Raya Teen?

Kemeriahan suasana tersebut merupakan bagian dari Ibadah Raya Misi Teen dalam rangka menyambut Ulang Tahun Surabaya yang tepat berusia 716 tahun pada hari Minggu, 31 Mei 2009 lalu. Selain suasana ruang dan dresscode, ragam acara yang ditampilkan juga Surabaya ‘banget.’ Sebut saja tarian bendera yang diiringi lagu “Surabaya” dan penampilan Tari Remo lengkap dengan kostumnya yang mengiringi kirab 3 pasang Cak & Ning. Tidak lupa penampilan Band Living Water dan acara makan bersama lontong balap –makanan khas Surabaya- melengkapi perayaan HUT Surabaya yang sekaligus bertepatan dengan HUT Ibadah Yaya Teen yang ke-3.

Tak kalah pentingnya adalah pemutaran video klip tentang sejarah berdirinya kota Surabaya serta kondisi gaya hidup dan pergaulan remaja Surabaya di masa kini. Puncaknya, tentu saja khotbah Penatua Hanna Ongkosoetrisno mengenai berdoa bagi keselamatan kota. “Saya mengapresiasi para pemimpin Teen, yang tidak hanya kreatif, tetapi begitu profetis dalam memperingati HUT Teen yang ke-3 ini. Para pemimpin Teen telah menangkap isi hati Tuhan untuk kota Surabaya. Hal ini sangat sesuai dengan arahan Tuhan hari-hari ini kepada pemimpin KrisPen, supaya memiliki hati Allah, yaitu hati untuk (minimal) kota kita…. Saya percaya, ke manapun jemaat Teen pergi ke ‘tempat-tempat yang gelap’, di sana akan Teen akan menjadi terang dan membawa terobosan.”

Menutup khotbahnya, Penatua mendorong setiap jemaat Teen untuk menjadi saksi bagi kota, melalui doa syafaat bagi keselamatan Surabaya serta menjadi teladan hidup yang benar di manapun mereka berada.

Altar call kali ini juga berlangsung istimewa. Setiap jemaat yang hadir diajak untuk maju ke depan, mengambil hiasan berbentuk hati kecil, sebagai tanda, mereka mau memiliki hati untuk Surabaya. Selanjutnya, seluruh pemimpin dan jemaat Teen berdoa bersama untuk keselamatan serta pertobatan kota Surabaya.

Bukan kemeriahan dan kesuksesan acara Teen yang terutama, melainkan bagaimana respon Teen dalam menangkap isi hati Tuhan dan menggunakan momen ini untuk memberkati kota Surabaya. Berkaca dari semangat cinta akan kota yang dimiliki Teen, marilah kita bersama-sama memberkati Surabaya, kota pahlawan tempat kita tinggal ini! (vln)

Sudah DipersiapkanNya Sebelumnya

DARI KITA UNTUK KITA


Saya sangat suka bekerja dengan tangan saya. Maksudnya, membuat kerajinan tangan. Saat saya memiliki waktu senggang dan ditambah suasana hati yang mendukung, bisa dipastikan saya mengurung diri di kamar untuk membuat entah kartu, hiasan dinding, pembatas buku, atau kue dari kain flanel.

Sebelum membuatnya, saya sudah memiliki gambaran akhir kerajinan tangan tersebut dalam benak saya, atau dalam buku kerajinan tangan yang saya miliki. Setelah itu, saya persiapkan bahan-bahan dan peralatan yang diperlukan, lalu mulailah saya mengerjakannya.

Saya yakin, bila kertas atau flanelnya bisa berbicara, mereka pasti mengaduh kesakitan dan mengeluh, bahkan memprotes saat saya mengguntingnya sesuai pola yang saya inginkan, memberi lem/ menjahit, memberi hiasan dan sebagainya. Mengapa? Karena bahan-bahan yang saya gunakan itu tidak tahu rancangan akhir bentuk mereka yang ada dalam pikiran saya.

Saya merasa bahan-bahan itu mirip dengan kita. Efesus 2:10 berkata bahwa kitaa adalah buatan Allah. Kita dibuat untuk melakukan pekerjaan baik yang telah dipersiapkanNya sebelumnya. Allah adalah Pencipta kita, Perancang hidup kita. Ia sudah memiliki gambaran setiap kita akan menjadi apa, dan Ia bekerja membentuk kita sesuai gambaranNya itu. Proses pembentukanNya memerlukan “bahan-bahan” berupa kepribadian kita, karakter kita, pengalaman-pengalaman, dan kerinduan-kerinduan yang diletakkanNya di dalam kita. Bahan–bahan itu perlu dipoles dan dibentuk.

Proses itu seringkali membuat kita merasa tidak nyaman dan sakit, sehingga kita mengomel, mengeluh dan tidak bahagia. Itu semua karena ketidaktahuan kita akan rencanaNya dan kekurangpercayaan kita pada kedaulatan Allah.

Kita perlu tahu bahwa Allah turut bekerja dalam segala hal untuk mendatangkan kebaikan bagi kita yang mengasihi Dia, yaitu yang terpanggil sesuai rencanaNya (Roma 8:28). Kita perlu mengetahui bahwa Dia adalah Gembala yang baik dan percaya bahwa Dia bertanggung jawab penuh atas hidup kita (Mazmur 23).

Proses pembentukan memang terasa panjang dan menyakitkan, tetapi saat kita taat sekalipun tidak mengetahui rencanaNya, bersyukur, dan bertekun dengan penuh kerendahan hati, hasilnya sangat lebih dari sekedar sepadan.

Saat kita mengeluh, kita gagal melihat Tuhan sebagai seorang Gembala dan tidak mempercayaiNya. Sebenarnya, saat kita dalam permasalahan, itu adalah saat yang paling baik untuk belajar ketetapan-ketetapanNya (Mazmur 119:71). Yohanes 10:14 berkata bahwa Dia adalah Gembala yang baik, Ia mengenal domba-dombaNya dan domba-dombaNya mengenal Dia. Kita mempercayai seseorang saat kita sudah mengenalnya dengan baik. Bagaimana kita bisa mempercayai Tuhan, bila kita tidak bergaul karib denganNya? Kita tidak akan tahu jalan-jalanNya bila tidak bergaul karib denganNya.

Yesus rindu kita menjadi sahabat karibNya, supaya Ia dapat memberita kita apa yang dikatakan Bapa kepadaNya (Yohanes 15:14-15). Mari menjadi sahabat karib Allah dengan berdoa, merenungkan dan menaati firmanNya. (dra)

INFO KITA - 7 Juni 2009

Persembahan 31 Mei 2009

Perpuluhan: Rp. 14.788.500
Perpuluhan (transfer): Rp. 5.725.000
Diakonia: Rp. 1.008.500
Misi: Rp. 4.756.000
Rumah Kehidupan: Rp. 500.000


RALAT ULANG TAHUN JEMAAT

Bp. Yonatan Kasno (Ibadah Raya Family), alamat: Kaliwaron IV/37, telp.: 5996160, tidak berulang tahun pada tanggal 30 Juni, tetapi 29 Juni.



PULANG KE RUMAH BAPA

Telah berpulang ke rumah Bapa, Ny. Lie Giok Nio, ibu Sdri. Lisa Juliana (PKS Youth), pada hari Jumat, 29 Mei 2009, di Probolinggo.


TELAH LAHIR

Emmanuella Sereen Davero, putri pertama anak pertama Bp. Nanang Handoyo & Ibu Christine (IR Family), pada hari Kamis, 28 Mei 2009.


TRAINING FOR TEAM (TFT)
Excellent Servant Camp


Bagi Sdr./I yang telah dihubungi Dept. Pengajaran untuk menjadi Tim Pelaksana ESC WAJIB mengikuti TFT pada hari Sabtu-Minggu, 13-14 Juni 2009. Berangkat bersama-sama dari gereja pukul 08.00 WIB.


BRIEFING SPK PENGABDI
MODUL BARU

Seluruh PJ, PA, PKS, Ko. Departemen & Ko. Pelayanan WAJIB hadir pada temu sosialisasi ESC modul baru pada hari Minggu, 14 Juni 2009, pukul 10.00 WIB, di gedung gereja.



Siapkan Diri Anda!

SPK Pengabdi

Excellent Servant Camp (ESC)
15-17 Agustus 2009

Kelas Pengabdi
19-22 Agustus 2009

KHUSUS UNTUK PENGERJA!

PERUBAHAN NO. REKENING DANA MISI
Terhitung sejak tanggal 3 Juni 2009,
No. Rekening Dana Misi:
Bank Mandiri Capem Babatan Pantai
AC# 141-00-0858555-6 DITUTUP.

No. Rekening Dana Misi yang baru adalah:
Bank Mandiri Capem Babatan Pantai
AC # 141-00-0007272-8
an. Hanna Rachmawati.
Dibuka sejak tanggal 3 Juni 2009.


BERBAGI BERKAT FIRMAN TUHAN
Anda punya pengalaman yang menarik seputar
mempraktekkan 4M sehari-hari?
Adakah kejadian atau tantangan entah besar atau kecil yang menarik saat Anda menerapkan 4M baik di rumah, sekolah, kantor atau di mana saja?
Kirimkan kesaksian singkat Anda ke:
0812-3582-388 atau 0819-3105-4244.
Sertakan Nama & Ibadah Raya Anda, dan kami akan memuatnya di Warta Kita!

Penuntun Saat Teduh Pribadi 8-14 Juni 2009

“Penerima Janji Allah”
Sumber: e-4M abbalove

Ayat hafalan minggu ini:
“Dan jikalau kamu adalah milik Kristus, maka kamu juga adalah keturunan Abraham dan berhak menerima janji Allah.”(Galatia 3:29)

Senin, 8 Juni 2009
PERJANJIAN YANG BARU
Firman Tuhan hari ini: Yohanes 15:1-8

Pengajaran:
Perjanjian adalah sebuah kesepakatan yang dibuat oleh dua pihak atas sesuatu hal. Perjanjian akan berlaku jika kedua belah pihak memenuhi persyaratan-persyaratan tertentu yang telah bersama-sama mereka buat. Dalam perjanjian Allah, Allah berinisiatif untuk membuat perjanjian, sedangkan manusia hanya menerimanya saja. Karena kegagalan manusia, Allah membuat perjanjian yang baru, yaitu Allah berjanji bukan saja dengan manusia tetapi juga dengan Kristus. Kristus mewakili kita untuk membuat perjanjian dengan Allah. Karena Kristus adalah manusia sempurna, Ia tidak mungkin gagal. Di dalam Kristus kita dapat mentaati semua perintah Allah, sebab Kristus telah melakukan segala perintah tersebut untuk setiap kita. Kristus telah membayar lunas semua hutang kita. Bagian kita hanyalah berjalan di dalam perjanjian yang baru, yaitu perjanjian berkat. Semua orang percaya yang ada di dalam Kristus dapat mengalami semua berkat yang telah Allah janjikan melalui perjanjianNya.


Selasa, 9 Juni 2009
TINGGAL DALAM FIRMAN
Firman Tuhan hari ini: Yohanes 8:30-36

Pengajaran:
Seorang anak kecil berumur 3 tahun sangat sulit sekali diajari oleh orang tuanya untuk sikat gigi setiap pagi dan malam hari. Terkadang orang tuanya harus menggunakan berbagai macam cara agar anak tersebut tidak lupa untuk sikat gigi. Tetapi, saat anak itu rajin melakukan sikat gigi sampai menjadi suatu kebiasaan, maka sikat gigi pun menyatu dengan hidupnya, bahkan ia tidak merasa enak kalau tidak sikat gigi.
Sesuatu yang dilakukan terus menerus akan menjadi kebiasaan (habit). Hidup dan berjalan dalam perjanjian berkat adalah tinggal dalam firman Tuhan. Tinggal dalam firman artinya adalah melakukan firman sampai menjadi suatu kebiasaan (habit). Apabila kita telah melakukannya sebagai suatu kebiasaan, maka barulah kita menjadi satu dengan firmannya. Dan jika kita tetap tinggal dalam firman Tuhan, firman itu akan memerdekaan hidup kita.


Rabu, 10 Juni 2009
CERMIN HIDUP KITA
Firman Tuhan hari ini: Yakobus 1:22-25

Pengajaran:
Dahulu, di sebuah desa kecil yang terpencil, ada sebuah rumah yang dikenal dengan nama "Rumah Seribu Cermin." Suatu hari seekor anjing kecil sedang berjalan-jalan di desa itu dan melintasi "Rumah Seribu Cermin". Ia tertarik pada rumah itu dan memutuskan untuk masuk melihat isi rumah tersebut. Sambil melompat-lompat ceria ia menaiki tangga rumah dan masuk melalui pintu depan. Telinganya terangkat tinggi-tinggi. Ekornya bergerak-gerak secepat mungkin. Betapa terkejutnya ia ketika masuk ke dalam rumah melihat ada seribu wajah ceria anjing-anjing kecil dengan ekor yang bergerak-gerak cepat. Ia tersenyum lebar, dan seribu wajah anjing kecil itu juga membalas dengan senyum lebar, hangat dan bersahabat. Ketika ia meninggalkan rumah itu, ia berkata pada dirinya sendiri, "Tempat ini sangat menyenangkan. Suatu saat aku akan kembali mengunjunginya sesering mungkin." Sesaat setelah anjing itu pergi, datanglah anjing kecil yang lain. Namun, anjing yang satu ini tidak seceria anjing yang sebelumnya. Ia juga memasuki rumah itu. Dengan perlahan ia menaiki tangga rumah dan masuk melalui pintu. Ketika berada di dalam, ia terkejut melihat ada seribu wajah anjing kecil yang muram dan tidak bersahabat. Segera saja ia menyalak keras-keras, dan dibalas juga dengan seribu gonggongan yang menyeramkan. Ia merasa ketakutan dan keluar dari rumah sambil berkata pada dirinya sendiri, "Tempat ini sungguh menakutkan, aku takkan pernah mau kembali ke sini lagi."
Firman Tuhan itu seperti cermin. Saat kita membaca firman Tuhan, kita sedang melihat kepada cermin yang akan menegaskan bahwa kita benar-benar segambar dengan Kristus. Jadi, firman yang tertulis (alkitab) adalah cermin dari firman yang tertanam dan tertulis di dalam hati dan pikiran kita. Oleh sebab itu, orang yang berjalan di dalam perjanjian adalah orang yang sangat mengasihi firman Allah.


Kamis, 11 Juni 2009
TUJUAN PERJANJIAN ALLAH : MEMBERKATI SEMUA KETURUNAN ABRAHAM
Firman Tuhan hari ini: Kejadian 22:11-19.

Pengajaran:
Allah telah berjanji kepada Abraham untuk memberkati keturunannya, karena Abraham mendengarkan firman Tuhan. Allah selalu membuat perjanjian dengan maksud jelas dan bila Allah berjanji, maka perjanjian-Nya tidak dapat digoncangkan oleh apapun. Perjanjian-Nya tidak dapat dihalangi oleh manusia, krisis atau pun oleh hukum alam. Janji Allah tidak dapat dibatasi oleh sistem yang ada di dunia ini dan tidak dapat dimusnahkan oleh manusia. Jadi, siapa saja yang ada di dalam perjanjian tersebut dan yang berjalan di dalamnya pasti akan sampai kepada keberhasilan sejati.


Jumat, 12 Juni 2009
MENJADI BERKAT BAGI SEMUA BANGSA
Bacaan Firman Tuhan hari ini: Roma 15:1-13

Pengajaran:
“Saya bisa menjadi berkat untuk semua bangsa-bangsa?” Pernahkah pertanyaan ini timbul dalam hati Anda? Ketika Allah memberikan janji-Nya kepada Abraham, visi-Nya sudah jelas, yakni memberkati bangsa-bangsa di bumi ini. Janji ini tidak hanya dikhususkan bagi keturunan Abraham saja, tetapi untuk memungkinkan bangsa-bangsa lain memuliakan Dia. Dengan demikian, bangsa-bangsa lain juga akan bersyukur kepada Allah karena segala kebaikan yang dilakukan-Nya kepada mereka. Tujuan Allah memberkati umat perjanjian-Nya bukanlah sekadar supaya kita menikmati berkat-berkat-Nya, melainkan supaya melalui kita kota-kota dan bangsa-bangsa dapat dibekati. Adakah visi kita sama dengan visi-Nya Allah? Itulah sebabnya, kita harus melihat visi Allah bagi bangsa-bangsa yakni memberkati mereka dengan berkat-Nya yang berkelimpahan. Dan Anda dapat menjadi berkat bagi semua bangsa-bangsa!


Sabtu, 13 Juni 2009
TUJUAN PERJANJIAN ALLAH : MENYEMBUHKAN SAKIT PENYAKIT UMATNYA
Bacaan Firman Tuhan hari ini: Keluaran 15:22-27 dan Matius 8:17

Pengajaran:
Pada bulan Mei 2008, anak kami yang ke-2, John, mengalami batuk dan pilek yang menyebabkan suhu badannya meninggi dan sakit demam. Sakitnya berlangsung selama 2 hari, sehingga hati saya menjadi kacau dan cemas memikirkan keadaannya. Saya berusaha keras untuk membaca dan merenungkan firman Tuhan melalui 4M seperti biasanya. Setelah itu, Tuhan berbicara kepada saya begitu jelas, sehingga saya sangat bersemangat untuk melakukan apa yang Tuhan perintahkan. Tuhan berkata: “Mengapa kamu tidak membuat janji-Ku terjadi atas John? Semua janji-janji-Ku dapat berlaku bagi John. Oleh bilur-bilur-Ku, Aku dapat menyembuhkan dia. Aku memberikan firmanKu untuk menyembuhkan dia.”Lalu, saya mulai memperkatakan janji Tuhan kepada John dan mengaktifkan janji Tuhan tersebut demi kesembuhan John. Itu yang Tuhan perintahkan untuk saya lakukan, dan Firman-Nya adalah Ya dan Amin. Hanya dalam waktu yang singkat, demam John hilang dan ia sembuh seketika, sehingga bisa bermain kembali. Kuasa Tuhan tidak berubah untuk menyembuhkan anak saya John. (Lena, Ibu rumah tangga).


Minggu, 14 Juni 2009
TUJUAN PERJANJIAN ALLAH : MENUNTUN MANUSIA BERBALIK KEPADA ALLAH
Bacaan Firman Tuhan hari ini: Roma 16:25-27

Pengajaran:
Kalimat kesimpulan yang terbaik tentang kasih dan perhatian Tuhan adalah “Aku menyertai kamu senantiasa sampai akhir zaman.”
Hadiah terbesar dari Tuhan kepada umat-Nya adalah hadirat-Nya. Pemberian terbesar dari Tuhan kepada umat-Nya adalah diri-Nya sendiri. Kita merasa takjub ketika melihat Matahari yang terbenam di ufuk Barat. Birunya laut Karibia mampu menawan hati kita. Bahkan tangisan seorang bayi pun membuat kita turut serta untuk menangis bersama. Tetapi seandainya semua ini diambil dari diri kita pun, kita masih dapat menari-mari dan bersorak bagi Tuhan, karena Allah beserta kita. Ia adalah Imanuel yang tidak akan pernah meninggalkan kita hidup sendirian. Tetapi, harus kita sadari bahwa semua hal ini hanya memiliki satu tujuan, yakni menuntun kita untuk berbalik kembali pada Allah. (Inspirasi dari buku Facing Your Giant, Max Lucado).