Perkataan yang Mengalirkan Kuasa
Yakobus 3:9-10 berkata, “Dengan lidah kita memuji Tuhan, Bapa kita; dan dengan lidah kita mengutuk manusia yang diciptakan menurut rupa Allah, dari mulut yang satu keluar berkat dan kutuk.”
Ini berarti bahwa perkataan positif-negatif atau kutuk-berkat dapat keluar dari mulut kita setiap saat baik secara sengaja maupun tidak sengaja. Dan perkataan kita dapat mempengaruhi diri kita sendiri bahkan orang lain di sekitar kita. Yakobus 3:5 juga menyatakan bahwa lidah yang kecil dapat membuat hal-hal yang besar seperti api yang kecil sekalipun dapat menghanguskan seluruh hutan.
Biasanya perkataan yang diucapkan oleh seseorang adalah hasil dari buah pikiran orang itu sendiri. Bagaimana buah pikiran seseorang dapat terjadi? Setiap manusia selalu bergumul dengan informasi yang ada di dunia ini. Dalam informasi terdapat pernyataan. Buah pikiran seseorang dihasilkan dari berbagai macam pernyataan yang ia terima dan hasil pemikiran maupun pengamatan. Buah pikiran itulah yang keluar dari mulut seseorang, terbungkus dalam kata-kata.
Yakobus menekankan bahwa sebagai orang percaya yang telah diubahkan, kita harus konsisten dalam hidup kekristenan. Firman Allah tidak pernah mengajarkan untuk mengutuk orang lain, namun sebaliknya memberkati mereka bahkan yang telah menganiaya hidup kita (Matius 5:43-48). Sebab dari perkataan kita bisa mengandung kuasa dari Allah atau kuasa dari si jahat.
Tuhan rindu mengalirkan kuasaNya bahkan melalui perkataan kita. Perkataan yang mengandung kuasa Tuhan sudah pasti adalah perkataan yang positif yang berasal dari firmanNya. Firman Tuhan seperti nafas yang menghidupkan karena berasal dari Tuhan yang hidup. Jika perkataan yang kita ucapkan positif dan mengandung firman Tuhan, maka kuasa Tuhan akan mengalir dan mengubah hidup manusia, membangkitkan semangat seorang teman yang sedang putus asa, menyembuhkan orang yang sedang sakit dan menghancurkan segala konsep dunia yang bertentangan dengan firmanNya.
Perkataan yang kita ucapkan menyatakan siapa diri kita. Seorang pembicara terkenal pernah berkata: “Manusia itu seperti teko. Apa yang keluar dari teko, itulah isi dari teko tersebut. Demikian juga manusia. Apa yang keluar dari mulut manusia, maka itulah isi dari hidupnya.” Pernyataan ini benar. Jika seseorang sedang berkata-kata maka ia sedang menyatakan siapa dirinya. Maka dari itu kita harus berhati-hati dalam berkata-kata.
Supaya perkataan kita mengalirkan kuasa Allah maka yang harus kita lakukan adalah:
1. Penuhi hidup kita dengan firman Tuhan dan terus bergaul karib denganNya.
Meminjam istilah Eddy Leo, kita harus “Mabuk Firman” terlebih dulu. Ketika orang mabuk berbicara, maka yang keluar perkataan yang negatif (pada umumnya) sebab pikirannya telah dirusak oleh kadar alkohol yang berlebihan. Jika kita mabuk firman atau dipenuhi oleh Tuhan, maka yang keluar adalah dari mulut kita adalah perkataan firman dan positif.
2. Nyatakan dengan penuh keyakinan dan semangat.
Seringkali cara kita berbicara dapat membantu/menguatkan apa yang kita sedang ucapkan. Ini dapat mempengaruhi orang yang sedang mendengarkan kita. Jika kita tidak yakin dengan apa yang akan kita ucapkan, lebih baik jangan diucapkan. Oleh sebab itu kita perlu meminta hikmat Tuhan supaya kita yakin dan penuh dengan kuasa.
Bapa di sorga rindu supaya kita selalu memakai firmanNya dalam berkata-kata. Mari terus mabuk firman supaya ucapan kita penuh firman Tuhan. Perkatakan hal-hal yang positif kepada orang di sekitar kita, maka kuasa Tuhan mengalir dalam setiap perkataan kita dan mengubahkan hidup orang lain. (you)
Ini berarti bahwa perkataan positif-negatif atau kutuk-berkat dapat keluar dari mulut kita setiap saat baik secara sengaja maupun tidak sengaja. Dan perkataan kita dapat mempengaruhi diri kita sendiri bahkan orang lain di sekitar kita. Yakobus 3:5 juga menyatakan bahwa lidah yang kecil dapat membuat hal-hal yang besar seperti api yang kecil sekalipun dapat menghanguskan seluruh hutan.
Biasanya perkataan yang diucapkan oleh seseorang adalah hasil dari buah pikiran orang itu sendiri. Bagaimana buah pikiran seseorang dapat terjadi? Setiap manusia selalu bergumul dengan informasi yang ada di dunia ini. Dalam informasi terdapat pernyataan. Buah pikiran seseorang dihasilkan dari berbagai macam pernyataan yang ia terima dan hasil pemikiran maupun pengamatan. Buah pikiran itulah yang keluar dari mulut seseorang, terbungkus dalam kata-kata.
Yakobus menekankan bahwa sebagai orang percaya yang telah diubahkan, kita harus konsisten dalam hidup kekristenan. Firman Allah tidak pernah mengajarkan untuk mengutuk orang lain, namun sebaliknya memberkati mereka bahkan yang telah menganiaya hidup kita (Matius 5:43-48). Sebab dari perkataan kita bisa mengandung kuasa dari Allah atau kuasa dari si jahat.
Tuhan rindu mengalirkan kuasaNya bahkan melalui perkataan kita. Perkataan yang mengandung kuasa Tuhan sudah pasti adalah perkataan yang positif yang berasal dari firmanNya. Firman Tuhan seperti nafas yang menghidupkan karena berasal dari Tuhan yang hidup. Jika perkataan yang kita ucapkan positif dan mengandung firman Tuhan, maka kuasa Tuhan akan mengalir dan mengubah hidup manusia, membangkitkan semangat seorang teman yang sedang putus asa, menyembuhkan orang yang sedang sakit dan menghancurkan segala konsep dunia yang bertentangan dengan firmanNya.
Perkataan yang kita ucapkan menyatakan siapa diri kita. Seorang pembicara terkenal pernah berkata: “Manusia itu seperti teko. Apa yang keluar dari teko, itulah isi dari teko tersebut. Demikian juga manusia. Apa yang keluar dari mulut manusia, maka itulah isi dari hidupnya.” Pernyataan ini benar. Jika seseorang sedang berkata-kata maka ia sedang menyatakan siapa dirinya. Maka dari itu kita harus berhati-hati dalam berkata-kata.
Supaya perkataan kita mengalirkan kuasa Allah maka yang harus kita lakukan adalah:
1. Penuhi hidup kita dengan firman Tuhan dan terus bergaul karib denganNya.
Meminjam istilah Eddy Leo, kita harus “Mabuk Firman” terlebih dulu. Ketika orang mabuk berbicara, maka yang keluar perkataan yang negatif (pada umumnya) sebab pikirannya telah dirusak oleh kadar alkohol yang berlebihan. Jika kita mabuk firman atau dipenuhi oleh Tuhan, maka yang keluar adalah dari mulut kita adalah perkataan firman dan positif.
2. Nyatakan dengan penuh keyakinan dan semangat.
Seringkali cara kita berbicara dapat membantu/menguatkan apa yang kita sedang ucapkan. Ini dapat mempengaruhi orang yang sedang mendengarkan kita. Jika kita tidak yakin dengan apa yang akan kita ucapkan, lebih baik jangan diucapkan. Oleh sebab itu kita perlu meminta hikmat Tuhan supaya kita yakin dan penuh dengan kuasa.
Bapa di sorga rindu supaya kita selalu memakai firmanNya dalam berkata-kata. Mari terus mabuk firman supaya ucapan kita penuh firman Tuhan. Perkatakan hal-hal yang positif kepada orang di sekitar kita, maka kuasa Tuhan mengalir dalam setiap perkataan kita dan mengubahkan hidup orang lain. (you)
No comments:
Post a Comment