Sunday, February 24, 2008

SEPUTAR KITA

Doa itu Menguntungkan
Kapan Saja Diinvestasikan



Kita tahu bahwa tidak ada doa yang sia-sia dan doa itu sangat berharga dan penting. Investasi doa-doa kita tertanam di sorga dan sewaktu-waktu pintu sorga terbuka ketika kita menghendakinya. Kunci untuk membuka pintu sorga adalah doa yang tekun atau terus-menerus dinaikkan.

Ketekunan membutuhkan kedisiplinan. Jika kita mau belajar mendisiplin diri untuk tekun berdoa, maka kita akan benar-benar mengalami kuasa akibat doa-doa yang kita naikkan. Kehidupan yang dibangun di atas doa yang tekun selain menghasilkan kuasa adalah kebugaran rohani, yaitu hati yang berkobar-kobar untuk melayani orang lain dan mengalami kelimpahan di semua area kehidupan.

Doa bukan hanya sekedar seruan darurat semata ke tahta Allah untuk memohon pertolonganNya bagi kesulitan yang sedang kita alami. Jika kita ingin mengalami kuasa doa yang terus-menerus, maka kita harus melekat kepada Tuhan setiap hari tidak tergantung situasi dan keadaan maka doa-doa kita mengalami terobosan.

”Saya tadinya tidak suka berdoa karena saya tidak merasakan dampak apapun ketika berdoa. Sebelumnya berdoa hanyalah aktivitas rutinitas belaka bagi saya dan banyak bolongnya (tidak berdoa). Selain itu saya juga malas membaca firman dan tidak pernah berpuasa. Ketika mengikuti Diklat Doa saya merasakan jamahan Tuhan yang luar biasa dan saya bisa mendengar suara Tuhan. Sekarang saya bisa berdoa dengan rutin dan rindu untuk melayani Tuhan dengan doa-doa saya. Saya juga banyak confess firman yang luar biasa dan sekarang saya juga bisa berpuasa. (Lie Fang/Youth)

”Sudah delapan tahun lambung saya sakit. Rasanya perih dan kembung. Terlebih jika merasakan tekanan atau stres, lambung saya terasa tidak enak dan rasa sakitnya menjalar ke seluruh tubuh. Ketika mengikuti Diklat Doa saya diajar untuk berdoa dalam bahasa Roh dengan aktif. Waktu itu Tuhan menjamah bagian perut saya dan saya merasakan kuasa Tuhan bekerja dalam lambung saya dan rasa sakit di lambung saya langsung hilang sehingga malam itu saya bisa tidur nyenyak tanpa diganggu rasa sakit. Baru kali itu saya mengalami disembuhkan Tuhan secara langsung. Tuhan juga berkata kepada saya bahwa jika saya ingin mengalami kuasa Tuhan terus-menerus maka saya harus hidup melekat dan mengandalkan Tuhan setiap hari, salah satunya adalah dengan berbahasa roh terus-menerus. Saya bersyukur Tuhan begitu baik pada saya, Dia melihat hati dan bukan tingkah saya. Saya percaya akan kuasa Tuhan, tetapi jujur terkadang saya sulit bekerja sama denganNya dalam proses untuk menghadirkan kuasaNya dalam hidup saya sehingga kehidupan rohani saya naik turun. Saya bersyukur Dia mengijinkan saya mengalami sakit lambung untuk mendisiplinkan saya supaya saya sadar bahwa saya perlu Dia setiap hari dalam seluruh hidup saya dan hanya keintiman yang terus-menerus denganNya yang membuat kuasaNya menjadi nyata dalam hidup saya. (Ibu Vivi Gosal/Keluarga)

”Sebelumnya saya adalah orang yang suka mengeraskan hati terhadap suara Roh Kudus. Walaupun sudah ikut dalam pelayanan doa, tapi saya sering berbantah-bantah dan menunda-nunda waktu melaksanakan perintah Tuhan. Misalnya ketika Tuhan suruh saya saat teduh di pagi hari, saya tidak segera melakukan, malah membaca koran terlebih dulu sampai akhirnya kebablasan melakukan aktivitas lainnya. Kalau Tuhan suruh saya untuk sabar, saya lebih suka meledakkan amarah saya dan tidak sabaran. Waktu mengikuti diklat doa, tiba-tiba Tuhan minta saya untuk berlutut. Awalnya saya menawar Tuhan, ”Kenapa saya harus berlutut. Duduk saja kan tidak apa-apa. Lagipula orang lain juga tidak berlutut. Kalau saya berlutut sendiri kan malu. Apa kata orang?” Tapi, ketika akhirnya Roh Kudus gerakkan saya untuk berlutut, Tuhan berbicara pada saya bahwa berlutut berarti saya merendahkan diri, hancur hati dan tunduk di hadapan Tuhan. Waktu itu Tuhan ingatkan bahwa selama ini saya sering tidak tunduk terhadap perintah Tuhan, walaupun dalam hal sederhana sekalipun. Tuhan tegur saya untuk taat padaNya. Tuhan ingatkan bahwa ketaatan mendatangkan berkat. Dia akan menjawab doa-doa saya dan mau menemui saya kapanpun saya datang padaNya. Bagian saya adalah taat terlebih dulu. Sekarang saya menjadi lebih takut akan Tuhan dan sadar untuk segera taat ketika Tuhan menyuruh saya. (Ibu Fen Fen/Keluarga)


Bagi Anda yang memiliki kesulitan dalam kehidupan doa atau ingin memiliki kehidupan doa yang berkobar serta berdampak serta ingin tahu apa dan bagaimana doa itu, Departemen Doa KrisPen menyediakan sarana pendidikan dan pelatihan (diklat) doa bagi Anda.

Diklat doa diadakan setiap hari Selasa mulai tanggal 5 Februari s/d 1 April 2008, pada pukul 19.00 WIB di gedung gereja KrisPen. Pendaftaran dan info selengkapnya silakan hubungi: Ibu Ruth di 71427947 atau 3823490 (pada jam kerja sekretariat gereja).

No comments: