Saturday, May 30, 2009

KEKELUARGAAN TUBUH KRISTUS

FOKUS KITA


Setiap orang yang memiliki keluarga, pasti merindukan keluarga yang harmonis dan bahagia. Keluarga yang bahagia adalah keluarga yang memiliki serta menerapkan nilai-nilai yang kuat untuk menjaga keharmonisan keluarganya.

Seorang bayi yang baru lahir pasti sangat memerlukan keluarga untuk mengasuhnya supaya bertumbuh. Untuk itu, bayi tersebut harus tinggal dan hidup bersama serta menerapkan nilai-nilai yang ada di keluarga tersebut.

Demikian pula kita, jemaat gereja, adalah seumpama bayi-bayi yang perlu terus bertumbuh di dalam komunitas gereja lokal (tempat kita beribadah), yang merupakan keluarga rohani kita, bukan orang asing. Efesus 2:19 mengatakan: “Demikianlah kamu bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan kawan sewarga dari orang-orang kudus dan anggota-anggota keluarga Allah.”

Sebuah keluarga Allah tidak mementingkan diri sendiri. Ketika ada seseorang yang merasa giginya sedang sakit, maka seluruh tubuhnya turut merasakan sakit. Sebab sistem saraf yang ada dalam tubuh manusia saling berkaitan. Jika ada yang berkekurangan, maka yang lain akan membantu. Keluarga Allah harus saling memperhatikan. Jika ada satu anggota yang tidak pernah lagi datang ke gereja, maka yang lain mulai menanyakan atau menghubungi bahkan mengunjungi orang tersebut. Dalam sebuah keluarga Allah, ego manusia harus dihancurkan. Sudah saatnya kita memiliki cara pikir yang benar, bahwa kita tidak boleh mementingkan diri sendiri.

Keluarga Allah harus mempunyai komunikasi yang baik. Seperti halnya keluarga di dunia banyak hancur karena tidak memiliki komunikasi yang baik, demikian pula kehidupan di gereja juga dapat hancur karena kurangnya komunikasi. Komunikasi yang baik di dalam gereja adalah komunikasi yang menyeluruh dengan seluruh anggotanya, baik tua-muda, pelajar atau pekerja. Kita tidak hanya berkomunikasi dengan orang-orang tertentu saja, misal hanya dengan anggota komsel, sesama profesi atau pelayanan saja. Komunikasi harus terjadi kepada semua usia, semua jenis pelayanan dan status, karena kita adalah satu keluarga. Tidak ada “Gangster” di gereja dan tidak ada Club pemuji, Club pendoa, Club usher yang berdiri sendiri.

Keluarga Allah saling membangun. Suasana yang disenangi setiap orang pada umunya adalah suasana antusias atau semangat. Antusias atau semangat tidak dapat terjadi tanpa adanya saling membangun atau saling menguatkan di antara anggota. Salah satu perpecahan gereja dikarenakan adanya anggota jemaat yang saling menjatuhkan satu dengan yang lain. Bisa saja awalnya hanyalah masalah sepele saja. Tetapi, ingat “api yang kecil dapat membakar seluruh hutan”. Berawal dari sebuah kebiasaan bercanda dapat menjadi masalah yang serius, yaitu persaingan dan pertengkaran. Semakin banyak kata-kata yang membangun semakin baik. Jika ada yang letih lesu dan berbeban berat, maka yang lain menguatkan dengan kasih. Jika ada kesalahpahaman, segera selesaikan dan jangan sampai ada perselisihan. Jangan ada suasana persaingan dalam gereja, sebab persaingan adalah awal dari kehancuran.

Keluarga Allah harus saling melengkapi. 1 Korintus 12:18 menjelaskan fungsi kita sebagai tubuh Kristus yang berbeda-beda, tetapi saling membutuhkan, mendukung dan memperlengkapi. Semua harus berjalan bersama-sama dan tidak bisa berjalan masing-masing. Jika kita pergi bersama, maka pulang juga harus bersama. Inilah kekuatan sebuah keluarga Allah. Kegagalan 1 orang menjadi kegagalan semua orang. Oleh karena itu, kita harus saling menutupi kelemahan-kelemahan anggota yang lain. Biarlah yang kuat menanggung yang lemah. (you)

Anak Katak yang Takut dengan Pertanda Hujan

INSPIRATIONAL STORY

Ada seekor anak katak yang selalu mengalami kegundahan tersendiri saat melihat langit tiba-tiba mendung gelap. “Bu, apa kita akan binasa. Kenapa langit tiba-tiba gelap?” ucap anak katak sambil merangkul erat lengan induknya. Sang ibu menyambut rangkulan itu dengan belaian lembut. “Anakku,” ucap sang induk kemudian. “Itu bukan pertanda kebinasaan kita. Justru, itu tanda baik.” jelas induk katak sambil terus membelai. Dan anak katak itu pun mulai tenang.

Namun, ketenangan itu tak berlangsung lama. Tiba-tiba angin bertiup kencang. Daun dan tangkai kering yang berserakan mulai berterbangan. Pepohonan meliuk-liuk dipermainkan angin. Lagi-lagi, suatu pemandangan menakutkan buat si katak kecil. “Ibu, itu apa lagi? Apa itu yang kita tunggu-tunggu?” tanya si anak katak sambil bersembunyi di balik tubuh induknya. “Anakku. Itu cuma angin,” ucap sang induk tak terpengaruh keadaan. “Itu juga pertanda kalau yang kita tunggu pasti datang!” tambahnya begitu menenangkan. Dan anak katak itu pun mulai tenang. Ia mulai menikmati tiupan angin kencang yang tampak menakutkan.

“Blarrr!!!” suara petir menyambar-nyambar. Kilatan cahaya putih itu semakin menjadikan suasana begitu menakutkan. Kali ini, si anak katak tak lagi bisa berkata apa-apa. Ia bukan saja merangkul dan sembunyi di balik tubuh induknya, tetapii juga gemetar. “Buuu, aku sangat takut. Takut sekali!” ucapnya sambil terus memejamkan mata.

“Sabar, anakku!” ucapnya sambil terus membelai. “Itu cuma petir. Itu tanda ketiga kalau yang kita tunggu tak lama lagi datang! Keluarlah. Pandangi tanda-tanda yang tampak menakutkan itu. Bersyukurlah, karena hujan tak lama lagi datang,” ungkap sang induk katak begitu tenang.

Anak katak itu mulai keluar dari balik tubuh induknya. Ia mencoba mendongak, memandangi langit yang hitam, angin yang meliuk-liukkan dahan, dan sambaran petir yang begitu menyilaukan. Tiba-tiba, ia berteriak kencang, “Ibu, hujan datang. Hujan datang! Horeeee!”

**

Anugerah Tuhan terkadang tampil melalui rute yang tidak diinginkan. Ia tidak datang diiringi dengan tiupan seruling merdu. Tidak diantar oleh dayang-dayang nan rupawan. Tidak pula disegarkan dengan wewangian harum. Saat itulah, tidak sedikit manusia yang akhirnya dipermainkan keadaan. Persis seperti anak katak yang takut hanya karena langit hitam, angin yang bertiup kencang, dan kilatan petir yang menyilaukan. Padahal, itulah sebenarnya tanda-tanda hujan.

Benar apa yang diucapkan induk katak: jangan takut melangkah, jangan sembunyi dari kenyataan, sabar dan hadapi. Karena hujan yang dijanjikan tersebut, pasti akan datang. Percayalah, setelah awan gelap ini, setelah hembusan angin yang ini, setelah sambaran petir yang ini, hujan itu akan turun. Percayalah. (vln/ sumber: internet)

INFO KITA 31 Mei 2009

Persembahan 24 Mei 2009

Perpuluhan: Rp. 9.144.000
Perpuluhan (transfer): Rp.10.225.000
Diakonia: Rp. 137.000
Misi: Rp. 792.000
Rumah Kehidupan: Rp. 150.000
Untuk Dept. PeMuJi: Rp. 100.000



PERJAMUAN KUDUS

Mari siapkan hati untuk masuk dalam Perjamuan Kudus yang akan diselenggarakan pada hari Minggu, 7 Juni 2009, di seluruh Ibadah Raya!


TRAINING FOR TEAM (TFT)
Excellent Servant Camp

Bagi Sdr./I yang telah dihubungi Dept. Pengajaran untuk menjadi Tim Pelaksana ESC WAJIB mengikuti TFT pada hari Sabtu-Minggu, 13-14 Juni 2009. Berangkat bersama-sama dari gereja pukul 08.00 WIB.


BRIEFING SPK PENGABDI
MODUL BARU

Seluruh pekerja KrisPen WAJIB hadir pada temu sosialisasi ESC modul baru bersama pada hari Minggu, 14 Juni 2009, pukul 10.00 WIB, di gedung gereja.


Jangan Lewatkan!
Moment of Restoration (MORE)

Rabu
3 Juni 2009
Pukul 19.00 WIB
Di Gedung Gereja

Sebuah ibadah doa malam penyegaran bagi roh, jiwa & tubuh Anda!



Siapkan Diri Anda!

SPK Pengabdi

Excellent Servant Camp (ESC)

15-17 Agustus 2009

Kelas Pengabdi
19-22 Agustus 2009

KHUSUS UNTUK PENGERJA!

Penuntun Saat Teduh Pribadi 1-7 Juni 2009

“Hidup adalah Suatu Perjuangan”

Tetapi seperti ada tertulis: "Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia: semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia." (I Korintus 2:9)


§ M1 = Menerima firman
“Apa yang Roh Kudus katakan kepada saya melalui firman hari ini?“

§ M2 = Merenungkan firman
“Perubahan apa yang harus saya buat dalam hidup saya?“
Saya akan…..

§ M3 = Melakukan firman
“Harga apa yang harus saya bayar (pengorbanan apa yang harus saya lakukan) agar bisa berubah seperti yang firman Tuhan katakan?“

§ M4 = Membagikan firman
“Kepada siapa saya akan menceritakan berkat dari firman hari ini?”



SENIN, 1 JUNI 2009
PERGUMULAN YESUS

Firman Hari Ini : Matius 26:36-46

Pengajaran :
Yesus mengalami pergumulan yang sangat berat menjelang kematianNya. Hatinya sangat sedih dan takut, bahkan seperti mau mati rasanya, sehingga Ia berdoa agar Bapa mengurungkan niat untuk mengorbankan diriNya. Namun, sepertinya Yesus tidak mendapat jawaban doa dari Bapa, sehingga Ia memutuskan untuk melakukan kehendak Bapa, yaitu mengorbankan diriNya untuk menebus umat manusia dari dosa.
Ada saatnya dimana orang beriman mengalami pergumulan hidup yang sangat berat, sehingga timbul kesedihan dan rasa takut yang mendalam. Meskipun telah sungguh-sungguh berdoa, namun sepertinya tidak ada jawaban. Saat itulah orang beriman seharusnya ”memutuskan biarlah kehendak Bapa yang terjadi”. Dengan berdoa demikian, sebenarnya seseorang mempercayai bahwa yang terbaik sedang terjadi dalam hidupnya. Karena ketika seseorang melakukan kehendak Bapa, maka Bapa telah menyediakan sesuatu yang sangat baik dalam hidup orang tersebut. FirmanNya berkata: “Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia: semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia“ (I Korintus 2:9). Sebagai orang percaya, mari berusaha untuk selalu mengetahui kehendak Tuhan dalam kehidupan ini, dan yang lebih penting adalah melakukan kehendakNya, meskipun harus melewati pergumulan yang berat.



SELASA, 2 JUNI 2009
KRISTEN PRAJURIT ( I )
Firman Hari Ini : 2 Timotius 2:1-7

Pengajaran :
Salah satu ciri prajurit adalah tidak memusingkan persoalan kehidupannya, sebaliknya ia akan berusaha berkenan kepada komandannya, dengan kata lain ia akan setia kepada komandannya. Tentu ada harga yang harus dibayarkan demi menyatakan kesetiaan. Yesus sendiri memberikan teladan sebagai seorang prajurit yang setia secara total kepada komandanNya, yaitu Allah Bapa, bahkan ketika Ia harus menyerahkan nyawaNya untuk menebus semua umat manusia dari segala dosanya. Stefanus juga seorang teladan prajurit Tuhan yang gagah berani dan setia sampai titik darah terakhir, sehingga Tuhan Yesus tidak segan-segan berdiri untuk menyambutnya (Kisah Rasul 7:55-56).
Sejujurnya, banyak orang percaya lebih sering memikirkan hidupnya sendiri, daripada memikirkan serta melakukan kehendak Tuhan. Kita seharusnya selalu sadar, bahwa keberadaan kita saat ini (setelah mendapatkan pengampunan dan hidup yang kekal) adalah semata-mata akibat dari kesetian seorang prajurit sejati yang bernama Yesus. Sudahkah kita menunjukkan kesetiaan kepada Komandan Sejati kita? Roma 14:8 berkata, “Sebab jika kita hidup, kita hidup untuk Tuhan, dan jika kita mati, kita mati untuk Tuhan. Jadi baik hidup atau mati, kita adalah milik Tuhan.”


RABU, 3 JUNI 2009
KRISTEN PRAJURIT (II)
Firman Hari Ini : I Samuel 26:1-16

Pengajaran :
Abner adalah panglima perang yang diberi tugas menjaga raja Saul, namun karena kelalaiannya, Daud berhasil menyelinap ke kemah Saul dan mengambil tombak serta kendi yang berada di sebelah kepala Saul tanpa diketahui oleh Abner. Bila saat itu Daud berniat membunuh Saul, maka tercapailah niat tersebut dengan mudah. Abner seharusnya berjaga-jaga, waspada, dan tidak lalai mengawal rajanya.
Begitu juga sebagai prajurit Allah sudah seharusnya kita terus-menerus berjaga-jaga, karena lawan kita si jahat akan senantiasa mencari kesempatan untuk mengalahkan kita (1 Petrus 5:8). Apa yang perlu kita jaga? Kerinduan kita untuk hidup dalam kekudusan serta melayani Tuhan, bekerja diladangNya meskipun keadaannya sulit serta banyak tantangan, supaya ketika Tuan itu datang kita tidak kedapatan tidur atau ketika Mempelai Agung itu datang kita siap menyambutNya. Matius 24:44 berkata, “Sebab itu, hendaklah kamu juga siap sedia, karena Anak Manusia datang pada saat yang tidak kamu duga“.



KAMIS, 4 JUNI 2009
KRISTEN ATLET
Firman Hari Ini : I Korintus 9:23-27

Pengajaran :
Saya sempat beberapa kali pada waktu pagi jogging di lapangan, dimana para atlet lari sedang berlatih. Saya dibuat kagum ketika melihat stamina mereka yang begitu luar biasa, sehingga mereka dapat berlari dengan kecepatan stabil mengelilingi lapangan berkali-kali tanpa istirahat. Kemudian saya bertanya dalam hati, “Mengapa saya tidak sekuat mereka? Bukankah saya dan mereka sama-sama memiliki anggota tubuh yang lengkap? Makan makanan yang sama? Menghirup udara yang sama? Dan masih memerlukan istirahat yang sama dimalam hari”? Ayat 25 dan 27 memberikan jawaban yang jelas bagi saya, bahwa mereka (para atlet) menguasai diri dalam segala hal, artinya mereka mendisiplin dirinya begitu rupa. Mereka akan bangun pagi pada jam tertentu, berlatih selama waktu tertentu, makan makanan dengan porsi dan menu tertentu, serta istirahat pada waktu yang tertentu pula. Itulah yang membedakan saya dengan mereka.
Dalam kehidupan rohani juga berlaku hal yang sama, bila kita ingin masuk dalam pertandingan dan meraih kemenangan sehingga mendapat mahkota dari Tuhan, kita harus melakukan disiplin rohani yang ketat, seperti berdoa, merenungkan firman, berpuasa dan memberitakan Injil kepada orang lain. Sudahkah Anda melakukannya dengan segenap hati? Ingatlah: Pertandingan iman dan kehidupan adalah sebuah pertandingan yang panjang dan membutuhkan stamina yang kuat. Kita perlu kekuatan yang baru setiap hari, sehingga dapat menjalani pertandingan iman sampai akhir (Yesaya 40:30-31)


JUMAT, 5 JUNI 2009
KRISTEN PETANI
Firman Hari Ini : Mazmur 126 :1-6

Pengajaran :
Salah satu kegiatan penting petani adalah menabur benih. Untuk itu, ia akan sangat memperhatikan jenis serta kualitas benih yang ditaburkan, karena hal tersebut akan sangat mempengaruhi hasil yang akan dipanennya. Jika ia menabur benih yang baik, ia akan menuai hasil yang baik, sebaliknya bila ia menabur benih yang tidak baik, ia akan menuai hasil yang tidak baik pula (Galatia 6:7).
Dalam hidup, menabur benih kebaikan juga kadang perlu dilakukan sambil mencucurkan air mata. Contoh, ketika seseorang dikecewakan oleh pasangan/ sahabatnya, maka ia harus menabur benih pengampunan. Karena suatu hari nanti ia akan menuai pengampunan dari sesamanya dan dari Tuhan. Orang tua yang setia berdoa untuk anaknya yang hidup dalam dosa dan durhaka, suatu hari akan melihat anaknya bertobat dan kembali menghormati mereka. Begitu juga ketika kita harus memberi saat dalam keadaan kekurangan, ini seperti menabur benih dengan air mata, maka suatu hari kita akan menuai berlipat kali ganda.


SABTU, 6 JUNI 2009
KRISTEN RAJAWALI
Firman Hari Ini : Ayub 39:30-33

Pengajaran :
Ada dua hal luar biasa dari kehidupan seekor rajawali yang kita baca hari ini. Pertama, rajawali membuat sarangnya di tempat yang tinggi, di tempat yang sulit didatangi oleh binatang lain maupun musuhnya. Makna rohaninya adalah, ketika kita bernaung dalam lindungan Allah, maka kita akan merasa aman karena musuh akan sulit mendatangi kita. Mazmur 91:1-2 juga mengatakan: Orang yang duduk dalam lindungan Yang Mahatinggi dan bermalam dalam naungan Yang Mahakuasa akan berkata kepada Tuhan: “Tempat perlindunganku dan kubu pertahananku, Allahku, yang kupercayai“. Dengan bersekutu intim dengan Bapa maka anak-anakNya akan merasa aman dan terlindung dari serangan si jahat. Tingkatkan keintiman saudara dengan Bapa, seperti rajawali yang mencari sarang di tempat yang tinggi. Kedua, seekor rajawali selalu mengintai dan mengamat-amati mangsanya. Artinya, makanan harus dicari, diusahakan dan tidak langsung tersedia dengan mudah. Arti rohaninya adalah, sebagai orang percaya yang ingin bertumbuh terus, kita seharusnya terus berusaha mencari makanan rohani secara rutin. Jangan biarkan manusia rohani kita kekurangan gizi, kelaparan sampai akhirnya mati. Orang yang kenyang rohaninya akan kuat, bisa berkarya dan memberi manfaat bagi sesama.


MINGGU, 7 JUNI 2009
KRISTEN SEMUT
Firman Hari Ini : Amsal 6:1-11

Pengajaran :
Tuhan meminta orang percaya untuk belajar hidup seperti semut. Meskipun semut adalah binatang yang kecil dan lemah, namun semut memiliki kelebihan-kelebihan yang harus kita teladani. Apa saja kelebihan semut?
Pertama, INISIATIF-nya, tanpa di perintah oleh pemimpinnya ia sudah bekerja. Demikian juga kita sebagai pelayan-pelayan Tuhan perlu mengambil inisiatif untuk bekerja tanpa harus menunggu instruksi pemimpin terlebih dahulu. Ketika melihat kebutuhan orang-orang di sekeliling kita, kita langsung menolong mereka. Yohanes 9:4 berkata: Kita harus mengerjakan pekerjaan Dia yang mengutus Aku, selama masih siang; akan datang malam, di mana tidak ada seorang pun yang dapat bekerja. Kedua, KERAJINAN-nya, semut mengumpulkan makanannya pada musim panas. Sebagai orang yang sudah terlebih dahulu dilayani oleh Tuhan, sudah seharusnya kita melayani orang lain dengan rajin dan setia, meskipun harus berlelah-lelah. Roma 12:11 berkata: Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan.

Saturday, May 23, 2009

Sahabat yang Sebenarnya

FOKUS KITA

Hal terbaik yang pernah saya baca tentang persahabatan adalah Amsal 18:24 yang berbunyi: “Ada teman yang mendatangkan kecelakaan, tetapi ada juga sahabat yang lebih karib dari pada seorang saudara. “ Hal yang terbaik kedua adalah kutipan dari Dale Carnegie ini, bunyinya: ”Anda bisa mendapat lebih banyak teman dalam dua bulan dengan memperhatikan orang lain daripada dalam dua tahun dengan berusaha membuat orang memperhatikan Anda.”

Sam Rayburn, pemimpin demokrat dari Texas, mengabdi lebih dari empat puluh delapan tahun di Dewan Perwakilan Amerika Serikat (1913-1961), termasuk enam belas tahun menjabat sebagai ketua. Di puncak karirnya, ia merupakan salah satu orang paling berkuasa di dunia, tetapi ia tidak pernah melupakan teman-temannya.

Suatu malam, putri remaja seorang temannya meninggal. Pagi-pagi sekali keesokan harinya, pria itu mendengar ketukan di pintu rumahnya. Ketika dibuka, berdirilah Mr. Rayburn di luar.

“Aku cuma datang untuk melihat apakah ada yang bisa aku lakukan untuk membantu,” kata Rayburn.
“Aku kira tidak ada yang bisa kaulakukan, Pak Ketua,” kata ayah yang hancur hati itu. “Kami sudah mengatur semuanya.”
“Yah,” kata Mr.Rayburn, “apakah kau sudah minum kopi pagi ini?”

Pria itu menjawab bahwa mereka belum meluangkan waktu untuk sarapan. Maka Mr.Rayburn berkata setidak-tidaknya ia bisa membuatkan kopi untuk mereka. Sementara ia bekerja di dapur, pria itu masuk dan berkata, “Pak Ketua, aku kira kau seharusnya sarapan di Gedung Putih pagi ini.”

“Yah memang,” kata Mr.Rayburn, “tetapi aku menelepon Presiden dan memberitahu bahwa seorang temanku dalam kesulitan, dan aku tidak bisa datang.”

Ratu Victoria dari Inggris sendiri pernah menceritakan kesannya tentang dua perdana menterinya yang terkenal, yaitu William Gladstone dan Disraeli. Tentang William Gladstone, ia berkata, “Ketika saya bersamanya, saya merasa sedang bersama salah satu pemimpin terpenting di dunia.” Di pihak lain, ia mengaku bahwa ketika bersama Disraeli, pria itu membuatnya merasa, “seolah-olah saya salah satu pemimpin paling penting di dunia.”
Seringkali terdengar berita tentang seseorang yang berkata bahwa mereka tidak merasa nyaman berada di komselnya, mereka merasa tidak “nyambung” di komunitas itu. Mari, jangan pernah bertanya pada diri sendiri, “Bagaimana aku bisa menemukan teman-teman yang baik di komsel ini?’ sebagai gantinya, tanyakan, “Bagaimana aku bisa menjadi teman yang lebih baik, paling tidak bagi seseorang di komsel ini?”

Dulu, seringkali saya mempunyai banyak penghakiman tentang seseorang, “Orang ini kurang ini, karakternya kurang ini, tidak bisa begini.” Tetapi, sejak saya membuang semua kesombongan dan penghakiman itu serta mulai menerima apa adanya, belajar memberi dulu apa yang saya bisa, perhatian, kasih, lama-lama kami menjadi sahabat yang sangat baik.

Mari tiru teladan Tuhan kita yang selalu mengambil inisiatif dalam mengasihi kita. Cari kebutuhan-kebutuhan mereka dan penuhi. Cari mereka yang kesepian dan kasihi. Ingat hari-hari ulang tahun mereka. Hubungi lewat telepon. Terutama siaplah membantu pada saat-saat sukar. Tertawalah dengan yang tertawa, dan menangislah dengan mereka yang menangis. Jaga persahabatan Anda dalam keadaan baik, dan Anda akan menjadi orang paling kaya di lingkungan Anda.

ditulis oleh: Yohanes Yulianto, Ko. Pengembangan Sel
cerita diambil dari : Real stories for the soul

Apa sih Kata Tuhan?

DARI KITA UNTUK KITA

Dalam sebuah buku cerita anak-anak karangannya yang berjudul “You are Special”, Max Lucado bertutur mengenai sebuah boneka kayu bernama Punchinello, yang tinggal di sebuah desa yang semua penduduknya juga boneka kayu. Boneka-boneka kayu itu disebut Wemmick. Mereka dibuat oleh seorang pengrajin kayu yang bernama Eli. Eli sendiri tinggal di sebuah rumah yang merangkap tempat kerjanya di puncak sebuah bukit. Desa Wemmick terletak di kaki bukit itu.

Para Wemmick ini memiliki standar penilaian. Mereka menempelkan stiker bintang bagi Wemmick yang pandai/ berparas bagus/ berbakat/ memiliki kelebihan lainnya. Sementara, Wemmick yang bodoh/ ceroboh/ melakukan hal yang bodoh ditempeli stiker hitam. Punchinello adalah Wemmick yang tidak pernah diberi stiker bintang sama sekali karena ia ceroboh. Bahkan, para Wemmick lainnya seringkali memberinya stiker hitam dengan alasan: “Karena kau memiliki banyak stiker hitam”. Dia terasing, dijauhi oleh Wemmick lainnya.

Suatu hari, desa itu digemparkan dengan kedatangan seorang Wemmick yang bernama Lucia. Tubuh Lucia sama sekali tidak berstiker. Penduduk desa sangat kagum padanya, tak terkecuali Punchinello. Mereka berusaha menempelkan stiker bintang padanya, tapi stiker itu tidak menempel di tubuhnya. Mereka sangat heran. Punchinello sangat ingin seperti Lucia yang tidak berstiker sama sekali. Ia memberanikan dirinya menemui Lucia dan bertanya padanya. Lucia berkata bahwa ia selalu menemui Eli, itu sebabnya tubuhnya tidak bisa ditempeli stiker apapun. Lucia menyarankan agar Punchinello menemui Eli di puncak bukit.

Singkat cerita, Punchinello menemui Eli dan mengetahui apa rahasianya, serta mengalaminya sendiri. Rahasianya adalah lebih mendengarkan dan mempercayai perkataan Eli daripada perkataan sesama Wemmick. Saat Punchinello berpikir bahwa apa yang Eli katakan itu benar adanya, sebuah stiker hitam terjatuh.

Saat saya renungkan cerita itu, saya menyadari betapa pentingnya memberikan waktu kita di pagi hari untuk bersekutu dengan Tuhan, mendengarkan suaraNya dan mempercayaiNya. Kita diperhadapkan pada banyak standar penilaian di dunia ini setiap saat. Standar-standar penilaian yang dibuat oleh sesama kita. Penilaian-penilaian itu seringkali kita jadikan sebagai bentuk keberhargaan kita. Bila kita mencapai standar, kita merasa berharga. Tapi saat kita gagal mencapai standar, kita merasa tak berharga.

Keberhargaan kita bukanlah berdasarkan penampilan kita dan apa kata orang, tapi berdasarkan korban Kristus dan apa kata Tuhan tentang kita. Bagaimana kita bisa mengetahui apa kata Tuhan bila kita tidak memberikanNya waktu untuk berbicara pada kita? Mengapa pagi hari? Karena kita akan menghadapi penilaian-penilaian orang lain terhadap kita sepanjang hari, kita perlu memperlengkapi diri kita terlebih dahulu supaya kita berkemenangan.
Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, berikan waktu kita yang terbaik untuk Dia. (dra)

KOMSEL: Di Sinilah Aku Bertumbuh

SEPUTAR KITA


“Di Komsel saya merasa di rumah sendiri.”
Kekeluargaan yang terjalin di dalam komunitas sel memang menjadi kunci utama pertumbuhan rohani seseorang. Berikut adalah kisah beberapa jemaat yang merasakan pertumbuhan pribadinya ketika mereka berkomitmen untuk bergabung dalam komsel.

Teens
Margaretha, komsel Anita
Sekitar tahun 2007, Margaretha diajak teman sekolahnya untuk ikut komsel Anita di Teen. Awalnya ia merasa ragu dan tidak tertarik. Ketika akhirnya mencoba bergabung, kasih persaudaraan di antara para teman komsel lah yang membuat dia merasa nyaman. Semenjak itu, Margaretha memutuskan untuk tertanam di komsel dan mengalami banyak perubahan. Di komsel lah, Retha belajar saat teduh dan melayani satu sama lain. “Dulunya dia sering marah dan ngambek, sekarang jadi lebih stabil. Juga sudah belajar membina, jadi tidak hidup untuk diri sendiri,” ungkap salah seorang pembinanya. Sekarang, Retha juga telah menjadi tim inti komsel.

Youth
Agus, komsel Oscar
Awalnya Agus adalah seseorang yang sangat antipati dengan komsel. “Dia punya pandangan jelek akibat ada pengalaman buruk terganggu di-follow up secara ‘radikal,’” pembinanya menjelaskan. Bahkan Agus sampai memberi tahu teman-temannya agar jangan ikut komsel.
November 2008 lalu, ia diajak ikut Feskom oleh salah seorang anggota komsel Oscar. Dari sana, Agus mulai diajak ke komsel. Kontras dengan pandangannya, di komsel ini ia justru merasa sangat nyaman dan diterima. Ia tidak merasa asing dan dituntut, melainkan semua anggota berusaha mengajaknya bertumbuh bersama. Semuanya menyambut dia dengan baik, layaknya keluarga.
Akhirnya, Agus juga mengajak temannya yang lain, Christo. Mereka berdua juga mengikuti SPK dan mengalami terobosan. Sekarang, Agus mulai berani mengambil tanggung jawab. Beberapa kali dia telah ikut memimpin S1 dan S2 dalam komsel. Jika dulu ketika ada masalah, malas datang komsel, sekarang tidak lagi. “Ia sedang dalam proses menjadi lebih dewasa. Di komsel, potensinya juga semakin terlihat,” ungkap pembinanya.

Family
Rosalia Amanda Tan, komsel Pak Heri-Ibu Indri
Ibu Rosalia atau yang akrab disapa Cik Wawa ini mulai datang komsel sekitar bulan September 2008. Awalnya hanya sekedar mencoba, namun akhirnya merasa nyaman seperti dengan keluarga sendiri. Di sini ia belajar rutin saat teduh dan menulis jurnal harian (M1-M4). Sempat mengikuti Diklat Doa dan mengalami terobosan di sana juga. Dulunya emosional, sekarang bisa belajar untuk sabar. Perubahan yang Cik Wawa alami sangat berdampak bagi orang-orang di sekitarnya, termasuk anggota keluarganya. Hubungan dengan suaminya jauh lebih harmonis. Sekarang Cik Wawa bahkan telah membuka rumahnya untuk digunakan komsel juga. Salah seorang anggota komselnya bercerita bahwa suami Cik Wawa sangat senang dengan keikutsertaan istrinya di komsel. “Sejak ikut komsel, saya melihat banyak perubahan pada istri saya. Dia suka berdoa, membaca firman. Dan ada keterbukaan di antara kita.”

Cara Tuhan berbicara dan mengabulkan doa

INSPIRATIONAL STORY

Ada seorang tentara Amerika yang melayani Tuhan berdiri di pinggir jalan untuk mencari tumpangan ke kota Chicago. Sebenarnya perbuatan "hitchhiking" ini melanggar hukum dan sangat berbahaya, tetapi tidak ada alternatif lain baginya, kecuali melakukan hal itu.

Tiba-tiba sebuah mobil limousine mewah berwarna hitam menghampiri tentara itu dan memberikan tumpangan. Tentara dan pemilik limousine tersebut saling berkenalan (siapa namanya, asalnya dari mana, kerja di mana, dsb) dan tiba-tiba Roh Kudus membisikkan dalam hati tentara ini untuk membagikan berita mengenai keselamatan di dalam Kristus kepada pemilik limousine ini.

Tentara itu menolak bisikan Roh Kudus, karena pikirnya masakan setelah melanggar hukum, sekarang tiba-tiba ia memberitakan Kristus, dan lagi ia TAKUT dipukuli pemilik limousine ini dan diturunkan di tengah jalan karena telah lancang. Namun, bisikan Roh Kudus yang begitu kuat membuatnya tidak tahan dan berkata kepada pemilik limousine, "Pak, bolehkah saya bertanya hal yang sedikit pribadi?"

"Oh, boleh saja," jawab pemilik limousine. "Pertanyaan apa?"
"Kalau misalnya Bapak meninggal dunia besok pagi, kira-kira Bapak akan masuk surga atau masuk neraka?"
"Kamu tahu nggak?" jawab Bapak ini, "Sesaat sebelum memberimu tumpangan, saya juga tiba-tiba memikirkan hal itu, dan saya pikir kalau saya mati besok, saya akan masuk neraka."
"Kalau begitu, apakah Bapak mau saya beritahu caranya masuk surga?" tanya tentara ini.
"Oh, tentu saja mau," jawab Bapak itu.

Tentara itu kemudian membagikan berita keselamatan dan Yesus Kristus, serta menantangnyai untuk menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadinya.

Pemilik limousine bersedia menerima Yesus. Ia hentikan mobilnya di pinggir jalan dan meminta si tentara untuk membimbingnyaa berdoa menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat. Air mata meleleh di pipi Bapak itu. Ia berkata, "Tahukah kamu, malam ini kamu sudah melakukan hal yang sangat besar bagi hidup saya. Saya tidak akan pernah melupakan apa yang sudah kamu lakukan bagi hidup saya."Akhirnya mereka melanjutkan perjalanan dan sesampai Chicago, ketika tentara ini turun dari mobil, Bapak itu memberikan kartu namanya sambil berkata, "Ketahuilah, hari ini Anda sudah melakukan hal yang sangat penting dalam hidup saya. Kapan-kapan kalau Anda bermain ke Chicago, hubungi saya di alamat ini." Mereka pun berpisah.

Lima tahun kemudian, tentara ini berkunjung kembali ke kota Chicago, dan ia ingat kartu nama pemilik limousine itu. Tentara ini ingin tahu kabar mengenai Bapak tersebut, maka ia mendatangi alamat yang tertera di kartu nama tersebut, yang ternyata sebuah gedung pencakar langit, kantor pusat sebuah perusahaan raksasa di Amerika Serikat.

Ketika ia menunjukkan kartu tersebut kepada satpam, satpam gedung itu sangat terkejut dan bertanya, "Dari mana kamu mendapatkan kartu ini?"
Tentara itu menjawab, "Pemilik kartu itu sendiri yang memberikannya kepada saya."
"Kamu naik ke lantai paling atas, sampai sana belok kiri dan bertanyalah kepada sekretaris yang ada di sana." Jawab si satpam.
Tentara itu naik ke lantai paling atas dan memberikan kartu nama itu kepada sekretaris yang ada di sana yang juga sangat terkejut, "Dari mana Anda mendapatkan kartu ini?"
Jawab tentara itu, "Wah, panjang ceritanya. Tetapi, beliau sendiri yang memberikannya kepada saya."
"Bapak ini sekarang tidak ada di sini. Apakah Anda mau bertemu dengan istrinya?"
“Boleh", jawab tentara itu, dan ia dipertemukan dengan istri Bapak itu yang adalah Presiden Direktur dari perusahaan raksasa tersebut.
"Dari mana kamu peroleh kartu ini?" tanya ibu (istri) tersebut.

Tentara itu pun menceriterakan ihwal pertemuannya dengan Bapak itu dan bagaimana Bapak itu menerima Yesus sebagai penyelamatnya.

Mendengar itu semua, meledaklah tangis Ibu tersebut. Ia menceriterakan bahwa tak lama sesudah menurunkan tentara itu, limousine tersebut mengalami kecelakaan yang sangat fatal, sehingga menewaskan Bapak tersebut. Ibu itu mengatakan bahwa bertahun-tahun ia berdoa supaya suaminya diselamatkan, dan ia mengira bahwa suaminya meninggal tanpa diselamatkan, sehingga ia begitu marah kepada Tuhan dan meninggalkan gereja serta pelayanannya. Apa yang dilakukan oleh tentara itu adalah hal yang paling penting yang pernah terjadi dalam hidup Bapak itu, tetapi hal yang tidak kalah penting lagi ialah CARA Tuhan mengabulkan doanya. Ibu itu akhirnya sadar bahwa Tuhan BEKERJA di dalam doa-doa yang disampaikannya TANPA memberitahu Ibu tersebut bahwa doanya TELAH DIKABULKAN TUHAN.

------------------------
Di balik doa yang SEPERTINYA tidak kunjung dikabulkanNya, Tuhan tetap dan terus bekerja dalam rangka mengabulkan doa-doa kita. Tuhan tidak harus memberi tahu kita caraNya menjawab doa kita. Bagian kita adalah tekun, setia berdoa serta percaya bahwa Dia sanggup dan mau menjawab doa kita. Bagi orang lain, jika Anda melihat sebuah kebutuhan atau kapanpun Roh Kudus menuntun Anda untuk melakukan sesuatu bagi orang lain, taatlah. Bisa jadi, ketaatan Anda untuk bertindak adalah jawaban Tuhan atas doa orang lain. (l@/cerita: internet)

INFO KITA - 24 Mei 2009


Persembahan 17 Mei 2009

Perpuluhan: Rp. 8.546.500
Diakonia: Rp. 487.000
Misi: Rp. 2.571.000
Rumah Kehidupan: Rp. 100.000


Pulang ke Rumah Bapa

Bp. Hari Purwono (IR Family), pada hari Jumat, 15 Mei 2009.


Ibadah Raya Misi Teen
“Surabaya Bermazmur”

Minggu
31 Mei 2009
Pukul 16.30 WIB
GBI Kristus Pencipta

Dress Code: Batik

Teman-teman, jangan sampai ketinggalan ya!
Kita rayakan bersam-sama ulang tahun kota Surabaya tercinta dan sekaligus merayakan ulang tahun Teen yang ke-3.

Penuntun Saat Teduh Pribadi 25-31 Mei 2009

“Jangan kuatir, Tuhanlah Pemeliharamu!”

Serahkanlah segala kekuatiranmu kepadaNya, sebab Ia yang memelihara kamu. (1 Petrus 5:6)



Senin, 25 Mei 2009
Stop Kekuatiran!
Firman Hari Ini : Matius 6:25-31

§ M1 = Menerima firman
“Apa yang Roh Kudus katakan kepada saya melalui firman hari ini?“

§ M2 = Merenungkan firman
“Perubahan apa yang harus saya buat dalam hidup saya?“
Saya akan…..

§ M3 = Melakukan firman
“Harga apa yang harus saya bayar (pengorbanan apa yang harus saya lakukan) agar bisa berubah seperti yang firman Tuhan katakan?“

§ M4 = Membagikan firman
“Kepada siapa saya akan menceritakan berkat dari firman hari ini?”

Pengajaran :
Lewat firman hari ini, Tuhan Yesus ingin mengajar kita untuk hidup berfokus penuh kepada Tuhan dan menyingkirkan segala bentuk kekuatiran. Tuhan Yesus mengajarkan bahwa hidup kita begitu berharga, sehingga Bapa begitu peduli akan hidup kita. Oleh karena itu kita tidak perlu kuatir. Saat kita kuatir akan berbagai hal sebenarnya kita sudah kurang percaya akan kasihNya yang begitu besar kepada kita anak-anakNya. Seperti seorang anak kecil yang tidak pernah kuatir akan hidupnya karena dia tahu kalau ayahnya sanggup menjaganya, maka demikianlah kita seharusnya bersikap. Kita harus bergantung dan percaya penuh kepada Bapa kita, sehingga dengan demikian tidak ada tempat bagi kekuatiran untuk mengganggu hidup kita.


Selasa, 26 Mei 2009
Kekuatan yang Baru
Firman Hari Ini : Yesaya 40:29-31

§ M1 = Menerima firman
“Apa yang Roh Kudus katakan kepada saya melalui firman hari ini?“

§ M2 = Merenungkan firman
“Perubahan apa yang harus saya buat dalam hidup saya?“
Saya akan…..

§ M3 = Melakukan firman
“Harga apa yang harus saya bayar (pengorbanan apa yang harus saya lakukan) agar bisa berubah seperti yang firman Tuhan katakan?“

§ M4 = Membagikan firman
“Kepada siapa saya akan menceritakan berkat dari firman hari ini?”

Pengajaran :
Rajawali adalah burung yang kuat, tetapi ia tidak menjadi kuat dengan sendirinya. Ia melatih diri untuk menjadi kuat. Bila saatnya tiba bagi rajawali untuk belajar terbang, maka induk rajawali mulai menggoncangkan sarangnya sehingga anak-anaknya satu per satu akan jatuh. Dari sudut pandang sang anak, hal ini terlihat kejam dan membahayakan. Tetapi, dari sudut pandang induk rajawali, ia tahu yang terbaik bagi anak-anaknya – ia ingin menguatkan sayap anaknya. Sang induk tahu benar bahwa anak-anaknya tidak akan memiliki arti dan tujuan hidup bila mereka tidak dapat terbang. Anak rajawali awalnya pasti merasa takut, sebab ia belum pernah terbang. Ia khawatir kalau-kalau ia jatuh. Ia tidak tahu bahwa induk rajawali melayang-layang di atasnya dan siap menopang dengan kepaknya bila anaknya akan jatuh. Lalu, induk rajawali akan mengangkatnya untuk terbang lagi. Akhirnya, anak rajawali dapat terbang semakin tinggi dan semakin kuat. Seperti induk rajawali ketika melatih anaknya terbang, demikianlah Tuhan menyertai kehidupan kita. Dia menetapkan langkah-langkah orang yang hidupnya berkenan kepadaNya. Apabila ia jatuh, ia tidak akan tergeletak sebab Tuhan menopang tangannya. Nantikan Tuhan senantiasa, maka kita akan mendapat kekuatan baru untuk terbang tinggi seperti rajawali dengan kekuatan sayapnya.

Rabu, 27 Mei 2009
Penyertaan Gembala yang Baik
Firman hari ini: Mazmur 23:1-6

§ M1 = Menerima firman
“Apa yang Roh Kudus katakan kepada saya melalui firman hari ini?“

§ M2 = Merenungkan firman
“Perubahan apa yang harus saya buat dalam hidup saya?“
Saya akan…..

§ M3 = Melakukan firman
“Harga apa yang harus saya bayar (pengorbanan apa yang harus saya lakukan) agar bisa berubah seperti yang firman Tuhan katakan?“

§ M4 = Membagikan firman
“Kepada siapa saya akan menceritakan berkat dari firman hari ini?”

Pengajaran :
Tuhan menggambarkan diriNya sebagai seorang Gembala yang baik dan selalu menjaga domba-dombaNya. Dia bukan hanya menjaga, tetapi juga memelihara serta menuntun domba-dombaNya. Memang terkadang ada jalan yang sulit dan terjal serta lembah yang harus dilewati, tetapi Dia berjanji selalu menyertai dan tidak akan meninggalkan domba-dombaNya. Sebagai domba-dombaNya, kita harus benar-benar sadar dan percaya bahwa Tuhan Yesus menjaga dan memelihara hidup kita. Oleh karena itu, kita tidak boleh takut tentang apapun. Tuhan Yesus selalu punya rencana yang luar biasa untuk hidup kita. Sekalipun harus melewati berbagai kesulitan dan tantangan, Dia tetap Imanuel, Tuhan yang menyertai kita. Dia berjanji untuk beserta dengan kita dan menjaga hidup kita. Bagian kita adalah hidup taat kepadaNya, percaya dan bergantung penuh kepadaNYa.



Kamis, 28 Mei 2009
Benteng Perlindungan dan Kekuatan
Firman hari ini: Mazmur 46: 1-12

§ M1 = Menerima firman
“Apa yang Roh Kudus katakan kepada saya melalui firman hari ini?“

§ M2 = Merenungkan firman
“Perubahan apa yang harus saya buat dalam hidup saya?“
Saya akan…..

§ M3 = Melakukan firman
“Harga apa yang harus saya bayar (pengorbanan apa yang harus saya lakukan) agar bisa berubah seperti yang firman Tuhan katakan?“

§ M4 = Membagikan firman
“Kepada siapa saya akan menceritakan berkat dari firman hari ini?”

Pengajaran :
Keadaan dunia yang serba tidak menentu disertai dengan berbagai kesulitan keuangan dan berbagai bencana yang datang, dapat membuat kita merasa resah dan kuatir. Kita harus mengambil tindakan untuk mengalahkan kekuatiran, agar tidak dikuasai olehnya. Dalam bacaan hari ini pemazmur mengajar kita untuk menjadikan Tuhan sebagai kota benteng kita, artinya kita menjadikan Tuhan sebagi satu-satunya tempat untuk berlindung dan sumber kekuatan kita. Kita tidak boleh bersandar pada harta, kekuatan atau apapun yang kita miliki. Langkah praktis yang dapat kita lakukan adalah meningkatkan kualitas hubungan kita dengan Tuhan melalui doa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan, serta penyembahan yang kita naikkan kepadaNya. Marilah kita membuat keputusan yang tepat, yaitu mempunyai hubungan yang intim dengan Tuhan, sehingga kita selalu sadar bahwa Tuhan adalah kekuatan dan perlindungan bagi kita.


Jumat, 29 Mei 2009
Berdoa dan Mengucap Syukurlah!
Firman hari ini: Filipi 4:1-9

§ M1 = Menerima firman
“Apa yang Roh Kudus katakan kepada saya melalui firman hari ini?“

§ M2 = Merenungkan firman
“Perubahan apa yang harus saya buat dalam hidup saya?“
Saya akan…..

§ M3 = Melakukan firman
“Harga apa yang harus saya bayar (pengorbanan apa yang harus saya lakukan) agar bisa berubah seperti yang firman Tuhan katakan?“

§ M4 = Membagikan firman
“Kepada siapa saya akan menceritakan berkat dari firman hari ini?”

Pengajaran :
Dalam menghadapi masalah-masalah yang datang menekan, kita harus bersikap untuk selalu menyerahkan segala masalah yang kita hadapi kepada Tuhan Yesus di dalam doa dan permohonan yang disertai ucapan syukur. Kita secara tidak sadar lebih banyak mengomel dan mengatakan hal-hal yang negatif yang seringkali mungkin adalah juga kenyataan. Kita seringkali lupa bersyukur akan apa yang sudah kita terima dari Tuhan, hal yang kecil sekalipun, misalnya kesehatan, kehadiran orang-orang yang kita kasihi, kemampuan yang kita punya, dan masih banyak lagi. Kita perlu mengucapkan syukur dengan suara yang terdengar, baik lewat memperkatakan Firman Tuhan ataupun menyanyikan puji-pujian bagi Tuhan. Pada awalnya, mungkin terasa aneh untuk memuji dan mengucapkan syukur kepada Tuhan saat kita dilanda masalah kita. Tetapi, kalau hal ini kita lakukan, maka kuasa damai sejahtera akan memulihkan hati serta pikiran kita, sehingga segala kekuatiran kita akan hilang.

Sabtu, 30 Mei 2009
Hal Kekuatiran
Firman hari ini: Lukas 12:22-24

§ M1 = Menerima firman
“Apa yang Roh Kudus katakan kepada saya melalui firman hari ini?“

§ M2 = Merenungkan firman
“Perubahan apa yang harus saya buat dalam hidup saya?“
Saya akan…..

§ M3 = Melakukan firman
“Harga apa yang harus saya bayar (pengorbanan apa yang harus saya lakukan) agar bisa berubah seperti yang firman Tuhan katakan?“

§ M4 = Membagikan firman
“Kepada siapa saya akan menceritakan berkat dari firman hari ini?”

Pengajaran :
Dalam perikop ini Tuhan Yesus kembali mengajar kita untuk tidak kuatir tentang apapun juga, karena:
Kekuatiran itu tidak ada gunanya (ayat 25)
Kita tidak punya kendali atas hidup kita (ayat 26)
Kita ada dalam pemeliharaan Tuhan (ayat 28-30)
Sebaliknya, Tuhan Yesus ingin supaya kita berfokus kepada Kerajaan Allah dan tidak teralih kepada hal-hal duniawi yang bisa membuat kita kuatir. Secara khusus, di dalam prinsip ini Tuhan Yesus ingin agar kita selalu ingat bahwa tujuan hidup kita bukanlah menjadi kaya, tetapi supaya kita menjadi berkat. Saat fokus hidup kita benar, maka kekuatiran kita mengenai keuangan akan sirna (ayat 33-34).

Minggu, 31 Mei 2009
Semua adalah Kasih Karunia
Firman hari ini: Efesus 2:1-10

§ M1 = Menerima firman
“Apa yang Roh Kudus katakan kepada saya melalui firman hari ini?“

§ M2 = Merenungkan firman
“Perubahan apa yang harus saya buat dalam hidup saya?“
Saya akan…..

§ M3 = Melakukan firman
“Harga apa yang harus saya bayar (pengorbanan apa yang harus saya lakukan) agar bisa berubah seperti yang firman Tuhan katakan?“

§ M4 = Membagikan firman
“Kepada siapa saya akan menceritakan berkat dari firman hari ini?”

Pengajaran :
Salah satu penyebab terbesar kekuatiran adalah karena kita berusaha untuk keluar dari masalah kita atau menyelesaikan masalah kita dengan mengandalkan kekuatan diri sendiri. Tetapi, melalui firman hari ini kita diajarkan bahwa semuanya adalah kasih karunia. Artinya, bahwa kita hanya perlu mengerjakan bagian kita dengan sebaik mungkin dan selebihnya yang tidak mampu kita kerjakan adalah bagian Tuhan untuk melimpahkan kasih karuniaNya bagi kita.
Tuhan telah berjanji bahwa Dia telah menyiapkan yang terbaik untuk masa depan kita (ayat 7 & 10). Yang penting adalah kita hidup di dalam rencanaNya, sehingga kita mengalami kasih karuniaNya yang melimpah, menghapuskan semua kekuatiran kita.

Sunday, May 17, 2009

Jawaban yang Dicari Dunia: Kasih yang Nyata

FOKUS KITA

“Pergilah, Jadikanlah semua bangsa muridku….”

Menjadikan semua bangsa murid, menginjil, mengabarkan berita keselamatan. Hampir semua orang percaya sudah paham dengan Amanat Agung ini. Tapi pada prakteknya, selalu saja ada dalih untuk tidak melakukannya.

Visi dari Tuhan, Kembali ke Jiwa-Jiwa
Tidak ada kompromi untuk amanat agung. Itu bukan pilihan, melainkan perintah. Dan di mana pun kita telah ditempatkan oleh Tuhan, semuanya pasti kembali untuk kepentingan jiwa-jiwa. Pada dasarnya, amanat agung juga bukanlah suatu beban atau sekedar tanggung jawab sebagai orang Kristen apabila kita memang hidup dalam kasihNya. Karena jika kita hidup erat dengan kasihNya, kita pasti juga memiliki kerinduan serupa untuk mengasihi jiwa-jiwa seperti hati Tuhan sendiri.

Menjawab Kebutuhan lewat Kasih yang Nyata
Pada akhirnya, perbuatan berbicara lebih tajam dibandingkan perkataan yang keluar dari mulut. Bagaimana kita bisa berbicara tentang kasih Tuhan apabila kita membiarkan anak di depan kita yang sedang kelaparan karena belum makan seharian? Tapi dengan mengorbankan ‘jatah’ nasi kita kepada anak itu, tanpa perlu bicara panjang lebar, dia akan bertanya ,”Mengapa sih Anda mau berkorban demi saya?” Di situlah kita bisa berbicara tentang kasih nyata yang bersumber dari Tuhan Yesus sendiri.

Bagi Hidup, Banyak Harga yang Harus Dibayar
Bagi Hidup. Menjalankannya memang tidak semudah mengatakannya. Banyak harga yang harus dibayar. Tenaga, waktu, uang, dan yang pasti, prioritas utama bukan lagi kepentingan kita, melainkan kepentingan orang lain.
Pernah suatu kali saya menemani seorang anak yang kecelakaan di rumah sakit. Karena tidak memiliki cukup biaya, ia masuk di bangsal yang paling jelek, penuh dengan orang-orang terkapar di lantai-lantai. Sempat saya berpikir, “Ini mau mengantar orang sakit, bisa-bisa yang sehat juga ikutan sakit.” Tapi kemudian pemikiran itu hilang saat saya menyadari bahwa Tuhan saya bukan Tuhan yang setengah-setengah dalam menjawab kebutuhan jiwa-jiwa.
Seringkali orang berpikir ,”Saya sendiri masih kekurangan, bagaimana bisa bagi hidup? Nanti saja, tunggu waktu saya sudah berkecukupan.” Tidak demikian. Bagi hidup dapat dimulai dari sekarang, lewat apa yang kita miliki saat ini. Melihat anak-anak kesulitan biaya sekolah meski biaya hidup kita sendiri pas-pasan? Kita bisa menjual barang-barang maupun koran bekas untuk biaya tersebut. Intinya, kita bisa memulai berbagi hidup kapan pun, asalkan ada kemauan.

Setia menjalankan visi Tuhan
Saat kita setia menjalankan visi yang diberikan Tuhan tersebut, perlahan Tuhan akan bukakan jalan dan kesempatan yang lebih besar untuk memberkati lebih banyak orang lagi. Ketika dulu Tuhan memberikan kepada saya beban terhadap sebuah sekolah di kawasan Surabaya timur, awalnya saya hanya seorang diri berdoa keliling. Lalu Tuhan perlahan mempertemukan saya dengan beberapa orang yang membantu akses masuk ke sekolah itu agar dapat menjawab kebutuhan mereka secara langsung. Di situlah, saya dapat lebih leluasa mengenalkan kasih Tuhan kepada siswa-siswa di SMA tersebut. Selanjutnya, saya juga tidak bergerak sendiri lagi, melainkan bersama-sama pelajar yang telah dimenangkan tersebut untuk memenangkan lebih banyak jiwa lagi.
Akhir kata, menjawab kebutuhan jiwa-jiwa bukanlah sebuah tanggung jawab kita sebagai orang percaya. Itu sudah menjadi Gaya Hidup kita. Miliki hubungan yang intim dengan Tuhan, peka terhadap kebutuhan di lingkungan Anda sehari-hari, dan jadilah Jawaban! (*vln)

*seperti yang dipaparkan Setyarini, Pengawas Area Teen, kepada penulis

Ask, Search and Knock the door (hah?!?)

KEGERAKAN KITA


19 September 2008

Beberapa hari itu, berdoa adalah isu utama dalam hidupku. Aku banyak belajar segala sesuatu tentang berdoa: bagaimana berdoa yang benar, kuasa doa, sampai hal pengabulan doa. Nah, hal yang spesial kutemukan dalam 4M hari itu, waktu aku merenungkan “Doa yang Dikabulkan”, ayatnya Matius 7:7-11. Ayat 7-nya bagus sekali. Begini bunyinya: “Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu”

Kalau dibaca sekilas memang terdengar biasa saja, atau bahkan kita berpikir, “Gampang sekali semuanya terjadi. Tinggal minta, dikasih; cari, ketemu; ketok pintu, dibukakan. Padahal hidup ini kan tidak segampang itu? Apa hubungannya dengan doa yang dikabulkan?”

Firman Tuhan memang nggak bisa cuma dibaca sekilas-sekilas atau sambil lalu. Firman Tuhan itu sangat kaya maksud dan artinya. Hebatnya lagi, Firman Tuhan itu punya kuasa super dahsyat yang nggak terpikirkan oleh akal sehat manusia.

Kembali ke topik. Aku merenungkan ayat itu sungguh-sungguh (sebelum membaca, aku juga minta Tuhan untuk beri aku hikmat supaya bisa mengerti apa yang akan kubaca). Setelah lama kurenungkan, akhirnya aku dapatkan maksud dari “minta, cari dan ketok pintu”. Ternyata tiga hal itu merupakan suatu rangkaian proses yang urut dan tidak bisa dipisahkan. Dimulai dari meminta, mencari lalu mengetok pintu.

1. Mintalah, maka akan diberikan padamu
Kata “mintalah” itu berbicara tentang segala keinginan, harapan atau rencana yang aku miliki dalam hidupku. Tentunya kalau aku berdoa meminta sesuatu, pasti sebelumnya aku punya keinginan dalam hidupku.

2. Carilah, maka kamu akan mendapat
“Carilah” berarti berbicara tentang suatu tindakan yang harus dilakukan, yaitu mencari. Jadi, setelah aku mengutarakan keinginanku kepada Tuhan, aku ngga langsung diam saja, menunggu keinginanku itu jatuh dari langit. Aku harus melakukan yang terbaik yang aku bisa untuk mencapai keinginan tersebut. Itu langkah keduanya.

3. Ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu.
Ini adalah langkah pamungkasnya, yaitu mengetok pintu. Setelah mengutarakan keinginanku, melakukan yang terbaik yang aku bisa untuk mendapatkannya, lalu aku harus menyerahkan semuanya kepada Tuhan. Bagaimana caranya? Aku pergi ke “rumah” Tuhan (maksudnya hadirat Tuhan), mengetok pintunya, supaya aku bisa masuk dan tinggal di dalamNya. Karena kalau kita ketok pintu, pasti kita punya maksud untuk bertemu dengan orang yang ada di balik pintu itu, kan?

Jadi, kalau kita merasa doa kita tidak kunjung dikabulkan Tuhan, ada baiknya kita cek dan ricek (bukan infotainment) dulu diri kita, apakah kita sudah melakukan ketiga perintah Tuhan itu atau belum.

Berawal dari Sebuah Ketulusan

INSPIRATIONAL STORY

Bryan hampir saja tidak melihat wanita tua yang berdiri dipinggir jalan itu, tetapi dalam cahaya berkabut ia dapat melihat bahwa wanita tua itu membutuhkan pertolongan. Lalu ia menghentikan mobilnya di depan mobil wanita tua itu, lalu ia keluar dan menghampirinya. Walaupun dengan wajah tersenyum, wanita itu tetap merasa khawatir, karena setelah menunggu beberapa jam tidak ada seorang pun yang menolongnya. Apakah lelaki itu bermaksud menyakitinya? Lelaki tersebut penampilannya tidak terlalu baik, sedangkan ia kelihatan begitu memprihatinkan.

Seakan paham akan apa yang ia pikirkan, lelaki itu berkata," Saya kemari untuk membantu Anda, Bu. Kenapa Anda tidak menunggu didalam mobil bukankah disana lebih hangat? Oh ya, nama saya Bryan. Bryan masuk kedalam kolong mobil wanita itu untuk memperbaiki yang rusak. Akhirnya mobil itu selesai diperbaiki.

Wanita itu bertanya berapa yang harus ia bayar, “Berapapun jumlahnya yang Anda minta tidak menjadi masalah, karena saya tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi bila Anda tidak menolong saya.”

Bryan hanya tersenyum. Bryan tidak mengatakan berapa jumlah yang harus dibayar, karena baginya menolong orang bukanlah suatu pekerjaan. Ia berkata kepada wanita itu, "Bila Anda benar-benar ingin membalas pertolongan saya, apabila suatu saat nanti Anda melihat seseorang yang membutuhkan pertolongan, ingatlah apa yang telah saya perbuat, dan tolonglah orang tersebut." Bryan menunggu sampai wanita itu menstater mobilnya dan menghilang dari pandangan.

Setelah berjalan beberapa mil wanita itu melihat kafe kecil, lalu ia mampir kesana untuk makan dan beristirahat sebentar. Pelayan datang dan memberikan handuk bersih untuk mengeringkan rambutnya yang basah. Wanita itu memperhatikan sang pelayan yang sedang hamil, dan masih begitu muda. Lalu ia teringat kepada Bryan. Setelah selesai makan dan membayar, wanita itu pergi keluar secara diam-diam. Sejenak kemudian, sang pelayan kembali untuk memberikan uang kembalian, dan ia menemukan secarik kertas diatas meja dan uang $1000. Ia begitu terharu setelah membaca apa yang ditulis oleh wanita itu: "Kamu tidak berhutang apapun kepada saya, karena seseorang telah menolong saya. Oleh karena itulah saya menolong kamu, maka inilah yang harus kamu lakukan: "Jangan pernah berhenti untuk memberikan cinta dan kasih sayang.” Malam ketika ia pulang dan pergi tidur, ia berpikir mengenai uang dan apa yang di tulis oleh wanita itu. Bagaimana wanita itu bisa tahu kalau ia dan suaminya sangat membutuhkan uang untuk menyambut kelahiran bayinya yang sebentar lagi tiba? Ia tahu bagaimana suaminya sangat risau mengenai hal ini, lalu ia memeluk suaminya yang terbaring di sebelahnya dan memberikan ciuman yang lembut sambil berbisik: "Semuanya akan baik-baik saja. I Love You, Bryan." (vln/ sumber: internet)

INFO KITA - 17 Mei 2009


Persembahan 10 Mei 2009

Perpuluhan: Rp. 12.406.300
Perpuluhan (transfer): Rp. 260.000
Diakonia: Rp. 271.000
Misi: Rp. 1.784.000
Investasi Iman Healing Center: Rp. 40.000
Lain-lain: Rp. 607.000



Pulang ke Rumah Bapa

Yessy Susilowati, istri dari Bp. Hari Purwono (IR Family),
pada hari Sabtu, 9 Mei 2009.


Susulan Data Ulang tahun Jemaat

18 Mei Rudy Muljanto
Jl. Sutorejo Timur III/31
5926486



Temu PeMuJi & Workshop

Seluruh anggota tim PeMuJi dan Soundman WAJIB hadir dalam temu PeMuJi dan workshop yang akan dilaksanakan pada:

Hari : Rabu
Tanggal : 20 Mei 2009
Waktu : Pukul 18.30 WIB
Tempat : Di Gedung Gereja

Harap hadir tepat waktu!


Ibadah Raya Misi Teen
“Surabaya Bermazmur”

Minggu
31 Mei 2009
Pukul 16.30 WIB
GBI Kristus Pencipta

Dress Code: Batik

Teman-teman, jangan sampai ketinggalan ya!
Kita rayakan bersam-sama ulang tahun kota Surabaya tercinta dan sekaligus merayakan ulang tahun Teen yang ke-3.

Ayo Menggali Firman!

Coba Anda cermati tampilan Penuntun Saat Teduh Pribadi kita hari ini. Adakah Anda menemukan sesuatu yang baru di sana?

Ya, mulai hari ini Pertanyaan Perenungan dan Penerapan Pribadi diganti dengan metode 4M yang bersifat lebih pribadi.

Menu 4M yang baru adalah:

M1 = Menerima firman
“ Apa yang Roh Kudus katakan kepada saya melalui firman hari ini ? “

M2 = Merenungkan firman
“ Perubahan apa yang harus saya buat dalam hidup saya? “
Saya akan…..

M3 = Melakukan firman
“Harga apa yang harus saya bayar (pengorbanan apa yang harus saya lakukan) agar bisa berubah seperti yang firman Tuhan katakan?“

M4 = Membagikan firman
“ Kepada siapa saya akan menceritakan berkat dari firman hari ini?”


Mengapa berubah?
Melalui metode 4M yang baru ini, kita akan belajar untuk menemukan kehendak Tuhan secara pribadi melalui firmanNya.

Apa manfaat metode 4M yang baru ini?
Kita akan lebih terlatih untuk menggali firman lebih dalam sehingga mendapatkan pesan Tuhan secara pribadi. Dengan demikian kita mengalami perubahan hidup yang nyata.
Kita belajar untuk membayar harga/berkorban demi terjadinya perubahan hidup yang Tuhan inginkan.
Kita bisa menjadi berkat bagi teman seiman melalui membagikan firman yang kita peroleh.

Penuntun Saat Teduh Pribadi 18-24 Mei 2009

“Iman yang Benar”

Sebab seperti tubuh tanpa roh adalah mati, demikian jugalah iman tanpa perbuatan-perbuatan adalah mati.
-Yakobus 2:26-



Senin, 18 Mei 2009
IMAN KARENA MENDENGAR FIRMAN
Roma 10:4-21

§ M1 = Menerima firman
“Apa yang Roh Kudus katakan kepada saya melalui firman hari ini?“

§ M2 = Merenungkan firman
“Perubahan apa yang harus saya buat dalam hidup saya?“
Saya akan…..


§ M3 = Melakukan firman
“Harga apa yang harus saya bayar (pengorbanan apa yang harus saya lakukan) agar bisa berubah seperti yang firman Tuhan katakan?“

§ M4 = Membagikan firman
“Kepada siapa saya akan menceritakan berkat dari firman hari ini?”

Pengajaran:
Kita bisa terpengaruh dengan apa yang telah kita dengar. Apa saja yang kita dengar selama ini akan mempengaruhi sikap dan keyakinan kita. Jika setiap hari kita mendengar berita buruk dan mencekam maka tidak mustahil keyakinan atau iman kita kepada Allah mulai goyah. Kenapa? Karena berita itu akan mempengaruhi pikiran dan akhirnya akan menguasai cara pandang kita. Dengan demikian semua itu membuahkan ketakutan, bimbang atau ketidakpastian hidup.
Sudah saatnya kita mengutamakan berita dari Allah yaitu dari Firman Allah. Biarkan Firman itu yang menguasai pikiran dan hidup kita sehingga pada akhirnya kita memiliki sudut pandang Allah saja. Iman kita dapat muncul dan bertumbuh karena mendengar Firman Allah. Iman apakah itu? Iman yang berpusatkan kepada Allah dan yang akan membuahkan damai sejahtera, kekuatan, pengharapan dan kepastian hidup. Pastikan setiap hari kita lebih banyak mendengar Firman daripada berita lain yang ada di dunia ini.

Ayat hafalan minggu ini:
Sebab seperti tubuh tanpa roh adalah mati, demikian jugalah iman tanpa perbuatan-perbuatan adalah mati. (Yakobus 2:26)



Selasa, 19 Mei 2009
IMAN BEKERJASAMA DENGAN PERBUATAN
Yakobus 2:14-26

§ M1 = Menerima firman
“Apa yang Roh Kudus katakan kepada saya melalui firman hari ini?“

§ M2 = Merenungkan firman
“Perubahan apa yang harus saya buat dalam hidup saya?“
Saya akan…..


§ M3 = Melakukan firman
“Harga apa yang harus saya bayar (pengorbanan apa yang harus saya lakukan) agar bisa berubah seperti yang firman Tuhan katakan?“

§ M4 = Membagikan firman
“Kepada siapa saya akan menceritakan berkat dari firman hari ini?”

Pengajaran:
Kalau kita mengunjungi mall atau pusat perbelanjaan, biasanya kita akan masuk melalui sebuah pintu otomatis, dimana pintu ini akan terbuka dengan sendirinya ketika kita mendekat dan berada pada jarak tertentu. Sebaliknya, pintu akan tertutup bila kita menjauh atau berada jauh darinya. Hal yang sama juga terjadi dalam hubungan kita dengan Allah. Ketika kita lebih dekat kepada Allah, maka pintu anugerah akan terbuka bagi kita secara otomatis, dengan demikian ada begitu banyak hal yg terjadi pada kita. Sebaliknya, kalau kita hidup jauh dari Tuhan, tidak hidup taat serta menyenangkan hatiNya, maka pintu anugerah itu tidak akan terbuka bagi kita, sekalipun kita berteriak, menangis dan jingkrak-jingkrak.
Jadi, jangan hanya punya pengharapan dan iman saja, tetapi lakukan tindakan sebagai wujud dari iman kita kepada Tuhan, yaitu mendekat kepadaNya. Iman akan sempurna jika ada perbuatan dari iman yang kita miliki. Jika Anda mengaku memiliki iman kepada Tuhan maka jangan lupa lakukan bagian Anda dalam tindakan sehari-hari.

Ayat hafalan minggu ini:
Sebab seperti tubuh tanpa roh adalah mati, demikian jugalah iman tanpa perbuatan-perbuatan adalah mati. (Yakobus 2:26)




Rabu, 20 Mei 2009
IMAN HARUS DIUJI
I Petrus 1: 3-12

§ M1 = Menerima firman
“Apa yang Roh Kudus katakan kepada saya melalui firman hari ini?“

§ M2 = Merenungkan firman
“Perubahan apa yang harus saya buat dalam hidup saya?“
Saya akan…..


§ M3 = Melakukan firman
“Harga apa yang harus saya bayar (pengorbanan apa yang harus saya lakukan) agar bisa berubah seperti yang firman Tuhan katakan?“

§ M4 = Membagikan firman
“Kepada siapa saya akan menceritakan berkat dari firman hari ini?”

Pengajaran:
Ingatkah Anda tentang kisah Abraham yang menyerahkan anaknya, Ishak, sebagai korban persembahan? Itu adalah salah satu bentuk ujian iman dalam hidup Abraham.
Masalah, bagi orang percaya adalah sebuah alat untuk menguji iman. Sama seperti sebongkah emas yang terbukti murni jika sudah diuji dengan api, demikian pula dengan kita orang percaya. Setelah mendengar Firman, maka muncul iman. Kekokohan iman seseorang kepada Allahnya akan terbukti ketika diuji dengan “api”, yaitu berbagai masalah kehidupan. Petrus mengatakan bahwa jika iman kita telah teruji, maka kemurniannya lebih mahal daripada emas yang fana. Selain itu, kita akan memperoleh puji-pujian, kemuliaan dan kehormatan pada hari Yesus menyatakan diriNya. Bersukacitalah jika Anda sedang diuji dan buktikanlah bahwa Anda memiliki iman yang kokoh kepada Allah.

Ayat hafalan minggu ini:
Sebab seperti tubuh tanpa roh adalah mati, demikian jugalah iman tanpa perbuatan-perbuatan adalah mati. (Yakobus 2:26)




Kamis, 21 Mei 2009
IMAN MENGHASILKAN KETEKUNAN
Yakobus 1: 2-8

§ M1 = Menerima firman
“Apa yang Roh Kudus katakan kepada saya melalui firman hari ini?“

§ M2 = Merenungkan firman
“Perubahan apa yang harus saya buat dalam hidup saya?“
Saya akan…..


§ M3 = Melakukan firman
“Harga apa yang harus saya bayar (pengorbanan apa yang harus saya lakukan) agar bisa berubah seperti yang firman Tuhan katakan?“

§ M4 = Membagikan firman
“Kepada siapa saya akan menceritakan berkat dari firman hari ini?”

Pengajaran:
Ada sebuah penelitian mengenai seekor kumbang. Menurut teori aerodinamika, sebagaimana yang diperagakan melalui tes terowongan udara, seharusnya kumbang tidak bisa terbang. Karena dilihat dari segi ukuran, bobot dan bentuk badannya dalam hubungan dengan rentang sayap total, secara ilmiah kumbang mustahil untuk bisa terbang. Tetapi, karena kumbang tidak tahu teori ilmiah, bagaimanapun juga ia maju terus dan tekun terbang untuk mengumpulkan madu setiap hari. (Timotius Adi Tan, Secangkir Sup bagi Jiwa Anda).
Iman menghasilkan ketekunan. Mengapa? Karena di dalam iman terkandung pengharapan dan janji Allah. Orang yang memiliki iman akan bertekun di dalam pengharapannya sampai janji Tuhan digenapi. Tekun artinya melakukan terus-menerus sampai sesuatu terjadi. Teruslah bertekun dalam iman dan menanti janji Tuhan, maka Ia akan memperhitungkan semua jerih payah Anda. Ayat 4 berkata: “Biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang, supaya kamu menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apapun.”

Ayat hafalan minggu ini:
Sebab seperti tubuh tanpa roh adalah mati, demikian jugalah iman tanpa perbuatan-perbuatan adalah mati. (Yakobus 2:26)





Jumat, 22 Mei 2009
IMAN vs HIKMAT MANUSIA
I Korintus 2:1-16

§ M1 = Menerima firman
“Apa yang Roh Kudus katakan kepada saya melalui firman hari ini?“

§ M2 = Merenungkan firman
“Perubahan apa yang harus saya buat dalam hidup saya?“
Saya akan…..


§ M3 = Melakukan firman
“Harga apa yang harus saya bayar (pengorbanan apa yang harus saya lakukan) agar bisa berubah seperti yang firman Tuhan katakan?“

§ M4 = Membagikan firman
“Kepada siapa saya akan menceritakan berkat dari firman hari ini?”

Pengajaran:
Jangan mencampuradukkan hikmat manusia dengan hikmat Allah. Paulus sudah memberikan teladan untuk kita dalam pemberitaan Injil. Ia tidak pernah mengandalkan hikmat dan pengertiannya sendiri, tetapi mengandalkan kekuatan Roh Kudus.
Kita seringkali mengandalkan hikmat manusia, seolah-olah segala sesuatu yang terjadi di dunia ini dapat diukur secara matematika yang pasti. Kebenarannya, tidak semua hal yang terjadi bisa diukur dengan hikmat manusia, apalagi jika menyangkut karya, rencana dan cara Allah. Semua harus berawal dari Allah terlebih dahulu. Hidup dalam iman tidak akan mengandalkan manusia. Firman Tuhan mengatakan: “Terkutuklah mereka yang mengandalkan manusia.” Dengan Roh Kudus, maka kita dapat mengetahui hikmat Allah yang dahsyat, yaitu apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, tidak pernah didengar oleh telinga dan yang tidak pernah timbul dari hati manusia, itulah yang akan Allah berikan kepada setiap orang yang mengasihiNya. Nyatakan iman kita dengan mengandalkan hikmat Allah, maka kekuatanNya akan turun memenuhi hidup kita.

Ayat hafalan minggu ini:
Sebab seperti tubuh tanpa roh adalah mati, demikian jugalah iman tanpa perbuatan-perbuatan adalah mati. (Yakobus 2:26)




Sabtu, 23 Mei 2009
IMAN YANG MENULAR
Kisah Para Rasul 16: 19-34

§ M1 = Menerima firman
“Apa yang Roh Kudus katakan kepada saya melalui firman hari ini?“

§ M2 = Merenungkan firman
“Perubahan apa yang harus saya buat dalam hidup saya?“
Saya akan…..


§ M3 = Melakukan firman
“Harga apa yang harus saya bayar (pengorbanan apa yang harus saya lakukan) agar bisa berubah seperti yang firman Tuhan katakan?“

§ M4 = Membagikan firman
“Kepada siapa saya akan menceritakan berkat dari firman hari ini?”

Pengajaran:
Tidak ada suatu yang terjadi secara kebetulan di dunia ini. Begitu juga Paulus dan Silas ketika di penjara. Mereka ada di penjara supaya nama Allah dimuliakan dan kepala penjara bertobat. Di manapun Paulus ada, ia selalu menularkan imannya kepada orang lain. Ia menularkan iman baik dalam bentuk penginjilan atau memberikan kata-kata positif dan pengharapan kepada orang lain. Pada saat di hadapan raja Agripa, Paulus menceritakan pertobatannya. Ketika kapal kandas, Paulus memberikan kekuatan kepada orang-orang yang ada di kapal dan seluruh orang yang di kapal tidak ada yang mati.
Kita tinggal di Indonesia juga bukan suatu kebetulan. Allah menempatkan kita di Indonesia, khususnya di Surabaya, ada maksud dan tujuannya. Kehendak Allah yaitu supaya kita menularkan iman kepada sekitar kita. Hal yang paling sederhana adalah memberikan kata-kata yang membangun kepada setiap orang yang kita temui. Saat ini adalah masa krisis secara global, maka sudah seharusnya kita menularkan iman yang teguh kepada teman, keluarga, klien atau siapapun yang kita temui. Selamat menularkan iman.

Ayat hafalan minggu ini:
Sebab seperti tubuh tanpa roh adalah mati, demikian jugalah iman tanpa perbuatan-perbuatan adalah mati. (Yakobus 2:26)




Minggu, 24 Mei 2009
IMAN DIPERTAHANKAN SAMPAI AKHIR
2 Timotius 4:1-8

§ M1 = Menerima firman
“Apa yang Roh Kudus katakan kepada saya melalui firman hari ini?“

§ M2 = Merenungkan firman
“Perubahan apa yang harus saya buat dalam hidup saya?“
Saya akan…..


§ M3 = Melakukan firman
“Harga apa yang harus saya bayar (pengorbanan apa yang harus saya lakukan) agar bisa berubah seperti yang firman Tuhan katakan?“

§ M4 = Membagikan firman
“Kepada siapa saya akan menceritakan berkat dari firman hari ini?”

Pengajaran:
Banyak orang yang mengatakan bahwa film yang baik memiliki akhir cerita yang baik, yang biasa kita sebut “happy ending.” Contohnya, kemenangan dari suatu tim basket, keluarga yang pecah dapat bersatu kembali, seorang FBI yang berhasil menaklukkan seorang bandar narkoba, atau dua orang yang sedang menjalin hubungan akhirnya bisa menikah. Inilah yang para penonton sebut sebagai happy ending alias akhir yang bahagia.
Semua orang mengharapkan akhir yang bahagia dalam hidupnya. Pertanyaannya, bagaimanakah bentuk akhir hidup yang bahagia tersebut? Menurut Alkitab, akhir hidup bahagia yang diharapkan oleh Allah adalah bahwa setiap orang percaya dapat mempertahankan imannya kepada Allah sampai akhir, apapun keadaan dari setiap kita, baik dalam keadaan kaya, miskin, sehat, tidak sehat, ada atau tidak ada masalah. Ada mahkota kebenaran yang tersedia bagi mereka yang dapat mempertahankan imannya.

Ayat hafalan minggu ini:
Sebab seperti tubuh tanpa roh adalah mati, demikian jugalah iman tanpa perbuatan-perbuatan adalah mati. (Yakobus 2:26)

Sunday, May 10, 2009

Seberapa Kuatkah Anda?

FOKUS KITA

Ada sebuah pernyataan yang sangat luar biasa maknanya bila direnungkan secara mendalam, yaitu: “Orang yang terkuat di dunia adalah orang yang selalu haus dan lapar akan Tuhan (firman Tuhan), sebab orang yang demikian pasti mampu menghadapi krisis di dalam kehidupannya”. Di dalam pernyataan ini terkandung kekuatan supranatural yang melebihi luar kekuatan manusia. Mengapa demikian? Orang yang haus dan lapar akan Tuhan menyadari siapa dia yang sesungguhnya di hadapanNya dan tahu benar seberapa besar kekuatannya. Oleh sebab itu, ia selalu mencari sumber kekuatan yang maha besar serta sempurna dari Tuhan yang akan memampukannya untuk memenangkan segala tantangan maupun persoalan dalam kehidupannya.

Banyak hal dapat kita peroleh jika memiliki hati yang haus dan lapar akan Tuhan. Hati yang haus dan lapar akan membuat kita bisa fokus memandang Tuhan, sehingga kita bisa melihat masalah yang sedang kita alami seperti Allah melihat. Saat kita bergaul intim denganNYA, baik melalui doa, merenungkan Firman Tuhan, pujian dan penyembahan, Tuhan akan memperbaharui cara berpikir, pandang serta pengertian kita terhadap suatu masalah. Dampaknya, kita akan mampu menyelesaikan setiap persoalan yang kita hadapi

Mengapa harus Doa, Firman & Pujian Penyembahan?

Di dalam DOA (Dialog Orang dengan Allah), terjadi komunikasi antara manusia dengan Allah sehingga kita bisa mengajak Allah untuk berdiskusi. Saat kita berbicara, Tuhan mendengarkan. Saat Tuhan berbicara, kita mendengarkan. Bagaimana kita tahu suara Tuhan? Pertama, Tuhan berbicara melalu suara hati nurani kita. Kedua, suara Tuhan pasti selaras dengan FirmanNya serta mendatangkan damai sejahtera di dalam hati. Melatih diri untuk terus berdialog dengan Tuhan setiap waktu akan membuat kita semakin peka akan tuntunanNya yang membawa kita kepada kemenangan di setiap pergumulan (besar ataupun kecil) dalam hidup kita.

FIRMAN TUHAN yang kita renungkan terus-menerus akan membangkitkan iman serta pengharapan kita kepada Tuhan. Akibatnya, kita menjadi berani dan optimis ketika menghadapi setiap pergumulan. Saat kita setia merenungkan Firman Tuhan, kita akan memiliki pengertian yang benar akan segala sesuatu yang terjadi dalam hidup kita dan memperoleh hikmat untuk menyelesaikan masalah. Apa yang tidak pernah aku pikirkan, bayangkan dan apa yang tidak pernah timbul dalam hatiku, itu yang disediakan Allah lewat FirmanNya bagi setiap orang yang mengasihi DIA. Bila kita mencintai Tuhan, maka kita akan dan pasti merenungkan/memikirkan FirmanNya setiap hari. Seperti bila sesorang sedang jatuh cinta, maka dia akan terus menerus memikirkan orang yang dicintainya.

PUJIAN dan PENYEMBAHAN menghasilkan dampak yang dahsyat, karena Tuhan bertahta di atas pujian umatNya. Ketika pujian dan penyembahan dinaikkan bagi Tuhan, kekuatan baru, sukacita, kelegaan, kelepasan dan kesembuhan mengalir. Saya pribadi sering mengalami kesembuhan saat menaikkan pujian penyembahan di kala sakit. Alkitab juga menceritakan kisah Paulus dan Silas yang menaikkan pujian serta penyembahan bagi Tuhan saat di dalam penjara. Hasilnya, belenggu dilepaskan. Terkadang, mulut memang terasa berat untuk memuji Tuhan, tetapi kita harus memaksa jiwa kita untuk bangkit memuji Tuhan jika ingin meraih mujijat.

Seberapa besar kekuatan Anda tergantung dari cara berpikir kita. Menang atau kalah saat berada di masa sukar tergantung dari cara berpikir kita. Pikiran yang dipenuhi oleh Firman Tuhan akan menghasilkan kekuatan yang besar untuk menaklukkan masalah sebesar apapun. Untuk dapat bertahan dan menang dalam jaman yang semakin sukar ini, kita membutuhkan kekuatan besar yang melampaui kekuatan manusia. Kekuatan ini hanya dapat kita peroleh bila kita intim dengan Tuhan. Tuhan berjanji bahwa orang yang menanti-nantikan Tuhan (berharap kepada Tuhan) akan mendapat kekuatan baru, ia seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya, semakin hari semakin tinggi. Ia berjalan dan tidak menjadi lelah, berlari dan tidak menjadi lesu. (lime)

River of Healing

SEPUTAR KITA

Setelah sehari sebelumnya memperlengkapi para pemimpin KrisPen dalam Training Pemberdayaan Pemimpin & Pelayanan Kesembuhan, pada hari Kamis, 30 April 2009, Bp. Yulius bersama tim dari Jambi melayani Ibadah Doa Malam “River of Healing”. Sebanyak kurang lebih 141 orang menghadiri ibadah doa malam tersebut.

Dalam khotbahnya, Bp. Yulius mengingatkan pentingnya setiap kita untuk tinggal dalam firman Tuhan. Setelah menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat, tinggal di dalam firman adalah kunci untuk mengalami mujijat Tuhan. Dalam ilustrasi yang disampaikannya, Bp. Yulius mengumpamakan bahwa menarik mujijat dan janji Tuhan itu ibarat menggunakan kartu ATM. Untuk dapat menggunakan ATM, setiap kita harus mengetahui nomor PIN-nya. Tanpa mengetahui nomor PIN, mustahil kita dapat mengambil uang lewat ATM. Begitu juga dengan apa yang kita minta/doakan. kita akan dapat memperolehnya, jika kita tahu “nomor PIN-nya”. Yohanes 15:7 menjelaskan bahwa ada 2 “PIN” yang perlu kita ketahui untuk dapat menarik mujijat dan janji Tuhan terjadi dalam hidup kita, yaitu: tinggal di dalam Tuhan dan firman Tuhan tinggal di dalam kita. Merenungkan dan melakukan firman adalah nomor PIN ATM sorgawi.

Setelah penayangan singkat video mujijat kesembuhan Tuhan atas Bp. Ricky Goh yang menderita penyakit misterius di sekujur kulit tubuhnya, Bp. Yulius menyerukan altar call untuk mendoakan jemaat yang sakit dan yang rindu mengundang Yesus sebagai Tuhan serta Juruselamat mereka. Puji Tuhan! Ada 10 orang yang menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadi mereka. Dan melalui pelayanan doa kesembuhan, banyak jemaat yang mengalami jamahan dan kesembuhan dari Tuhan.(mr)

Testimoni…

Saya menderita penyakit tyroid. Ketika didoakan, iman saya semakin dikuatkan. Setelah didoakan, saya merasa sakit berkurang. Saya percaya kalau Tuhan sedang memproses kesembuhan penyakit saya. (Grace/Sekretaris)

Saya pernah mengalami kecelakaan, sehingga saraf saya di sebelah punggung sampai kaki sebelah kanan terasa sakit. Saya seringkali mengalami nyeri-nyeri. Ketika didoakan, rasa nyeri saya berkurang. Saya diberi tahu kalau kaki saya tidak sama panjangnya. Ketika didoakan, puji Tuhan, kaki saya tumbuh menjadi sama panjang. Saya berpikir saya tidak menuntut Tuhan langsung menyembuhkan karena saya tahu kalau kesembuhan itu proses tapi saya percaya kalau Tuhan sudah menyembuhkan saya. Saya terus membangkitkan iman saya supaya kesembuhan yang saya ingini bisa tercapai. (Rudy Mulyanto/Marketing)

Sebelumnya saya menderita stroke. Kalu berjalan harus menyeret kaki dan perlu dipapah orang lain. Bicara saya juga tidak jelas dan kalau malam tidak bisa tidur nyenyak. Setelah menerima Yesus sebagai Tuhan dan didoakan kesembuhan, stroke saya sembuh. Pulang dari gereja menuju rumah saya bisa berjalan tegak dan tanpa dibantu orang lain. Bicara saya menjadi jelas dan bisa tidur nyenyak setiap malam. (Bp. Menari/Wiraswasta)

Tamu atau Pemilik Rumah?

INSPIRATIONAL STORY

Seorang gubernur negara bagian Amerika Serikat pernah berjumpa dengan seorang Kristen yang menurutnya "memiliki sesuatu yang berbeda," padahal mereka sama-sama Kristen. Usut punya usut, sang gubernur menduga bahwa mungkin karena mereka berbeda denominasi.

Dalam diskusi mereka, sang gubernur berkata,"Jika Anda mau datang ke rumah, saya akan menerima Anda sebagai tamu kehormatan. Anda boleh menikmati apa saja yang ada di rumah saya, tapi Anda tidak berhak mengatur apa pun karena Anda tetap hanya seorang tamu yang tidak memiliki kunci rumah saya. Kecuali jika saya mengalihkan hak milik atas rumah ini kepada Anda, maka saya akan menurut apa saja yang harus diperbuat di rumah ini sesuai petunjuk-petunjuk Anda."

Mendengar itu, orang Kristen tadi menyahut, "Itulah bedanya Anda dan saya. Saya telah menyerahkan kunci rumah hati saya kepada Yesus. Sedangkan Anda hanya mengundang Dia sebagai seorang tamu."

Tatkala sang gubernur bertanya apa yang mesti dilakukan, rekan seiman tadi menjawab, "Yang perlu dilakukan hanyalah meminta Dia untuk menjadi pemilik rumah hati Anda." Sang gubernur pun mengikuti petunjuk tersebut dan sejak itu ia mengizinkan Tuhan bertahta dan mengatur setiap detail dalam hidupnya.

Saat kita diselamatkan, Allah ingin agar kita juga mengalami kuasa dan hadirat-Nya setiap hari, serta melihat bagaimana Dia bekerja dalam kehidupan kita. Hanya ada satu syarat, yakni asal kita mau menyerahkan kunci rumah hati kita kepada-Nya.

sumber: www.glorianet.org

INFO KITA - 10 Mei 2009


Persembahan 3 Mei 2009

Perpuluhan: Rp. 16.140.000
Perpuluhan (transfer): Rp. 430.000
Diakonia: Rp. 951.000
Misi: Rp. 5.911.000
Investasi Iman Healing Center: Rp. 215.000
Rumah Kehidupan: Rp. 200.000
Fasilitas Jemaat: Rp. 50.000


Susulan Data Ulang Tahun Jemaat

16 Mei Prabawati Wimala/Agnes (Ibadah Raya Family)
Mulyosari Mas I
72165770

Temu PeMuJi & Workshop

Seluruh anggota tim PeMuJi dan Soundman WAJIB hadir dalam temu PeMuJi dan workshop yang akan dilaksanakan pada:

Hari : Rabu
Tanggal : 20 Mei 2009
Waktu : Pukul 18.30 WIB
Tempat : Di Gedung Gereja.

Harap hadir tepat waktu!


Ayo Berbagi Kesaksian!

Jika Anda memiliki pengalaman yang menarik bersama komsel dalam aksi berkati komunitas sekitar ataupun pengalaman pribadi bersama Tuhan, kirimkan cerita kesaksian Anda kepada redaksi Warta Kita bersama dokumentasi (foto-foto) kegiatan Anda.

Tulisan Anda dapat diserahkan langsung ke kantor sekretariat gereja pada jam kerja atau email ke: kristuspencipta@gmail.com

Tulisan Anda akan sangat memberkati dan menginspirasi sesama saudara seiman yang lainnya.

Ibadah Raya Misi Teen
“Surabaya Bermazmur”

Minggu
31 Mei 2009
Pukul 16.30 WIB
GBI Kristus Pencipta

Dress Code: Batik

Teman-teman, jangan sampai ketinggalan ya!
Kita rayakan bersam-sama ulang tahun kota Surabaya tercinta dan sekaligus merayakan ulang tahun Teen yang ke-3.

Penuntun Saat Teduh Pribadi 11-17 Mei 2009

Mencintai PelataranNya

Sebab lebih baik satu hari di pelataran-Mu dari pada seribu hari di tempat lain;
lebih baik berdiri di ambang pintu rumah Allahku dari pada diam di kemah-kemah orang fasik.
(Mazmur 84:11)


Sumber: e-aM Abbalove

Senin, 11 Mei 2009
LEBIH BAIK SEHARI BERSAMA TUHAN
DARI PADA 1000 HARI DI TEMPAT LAIN

Firman hari ini: Mazmur 84:1-13

Pertanyaan Perenungan:
1. Hal apakah yang membuat jiwa pemazmur sangat hancur? (ayat 3)
2. Menurut Daud, orang yang seperti apakah yang disebut berbahagia? (ayat 5-6) Mengapa? (ayat 7-8)

Pengajaran:
Ada suatu legenda yang menarik pada masa pembuangan bangsa Israel ke Babel. Pada suatu ketika, raja Persia memanggil raja Israel yang ditawan, kemudian ia berbicara kepadanya, ”Jika aku membebaskan kamu, imbalan apa yang kau berikan padaku?” Dengan wajah berseri raja Israel itu menjawab,” Saya akan memberikan setengah harta saya kepada yang mulia.” “Bagaimana kalau anak-anakmu juga kubebaskan?” tanya raja Persia. “Kalau yang mulia mengembalikan anak-anak saya, semua harta saya akan saya berikan kepada yang mulia.” Raja Persia bertanya lagi,” Kalau aku membebaskan istrimu apa yang akan kau berikan padaku?” Dengan penuh sukacita raja Israel menjawab,”Bila yang mulia membebaskan istriku, seluruh istana, harta dan daerah kekuasaanku boleh yang mulia ambil.” Raja Israel ini bersedia menukar segala yang dimilikinya supaya dapat selalu bersama orang-orang yang ia cintai.
Daud adalah raja yang hidup dalam istana yang megah. Namun, ia lebih memilih 1 hari bersama Tuhan yang ia cintai daripada berada di tempat lain. Kitab Mazmur bahkan menggambarkan bahwa jiwa Daud hancur saat ia begitu merindukan hadirat Allah. Daud berkata, “Lebih baik satu hari di pelataran Tuhan dari pada seribu hari di tempat lain; lebih baik berdiri di ambang pintu rumah Allahku dari pada diam di kemah-kemah orang fasik.” Bagaimana dengan Anda? Apakah Anda lebih puas di dalam hadirat Tuhan atau lebih memilih berada di tempat lain?

Penerapan Pribadi:
Sudahkah Anda membangun sikap doa yang benar tentang kerinduan kepada hadirat Bapa setiap hari? Tuliskan hal-hal baru yang adan dapatkan dari perenungan hari ini!



Selasa, 12 Mei 2009
BIASA DILAKUKAN
Firman hari ini: Daniel 6:1-12

Pertanyaan Perenungan:
1. Siapakah Daniel menurut kitab Daniel ini? (ayat 3-4)
2. Temukanlah apa yang dialami Daniel ketika ia taat beribadah kepada Allah? (ayat 5-10).
3. Apa yang biasa dilakukan Daniel di tengah kesibukannya? Berapa kali dalam sehari Daniel berdoa dan memuji Allah? (ayat 11)

Pengajaran:
Makan, minum, tidur, bernafas adalah rutinitas kegiatan sehari-hari yang kita lakukan. Tanpa harus diperintah, hal itu sudah menjadi kebiasaan yang harus kita lakukan. Tetapi, bagaimana jika suatu hari kita tidak melakukan salah satu rutinitas tersebut? Pasti perut kita akan lapar jika tidak makan, atau mata kita menjadi lelah jika kita tidak tidur. Demikian halnya doa seharusnya menjadi suatu kebiasaan bagi kita, murid Kristus. Jika sehari kita tidak berdoa, dampak yang terjadi seharusnya adalah tidak ada damai sejahtera bagi kita untuk melewati hari tersebut.
Daniel adalah seorang pejabat tinggi sebuah kerajaan pada jaman raja Darius. Ia pasti seseorang yang sangat sibuk, namun Alkitab mengatakan: “Dalam kamar atasnya ada tingkap-tingkap yang terbuka ke arah Yerusalem; tiga kali sehari ia berlutut, berdoa serta memuji Allahnya, seperti yang biasa dilakukannya.” Ternyata, di tengah berbagai kesibukannya sebagai pejabat pemerintahan Daniel tetap melakukan kebiasaannya untuk bertemu dengan Allah dalam doanya. Bahkan ketika ada larangan untuk menyembah Allah, Daniel tetap melakukannya. Bagaimana dengan kita, apakah doa sudah menjadi kebiasaan yang kita lakukan?

Penerapan Pribadi:
Apakah doa sudah menjadi rutinitas Anda sehari-hari? Tuliskan komitmen Anda dalam berdoa!



Rabu, 13 Mei 2009
DOA YANG KOSONG
Firman hari ini: Matius 6:5-8

Pertanyaan Perenungan:
1. Seperti apakah doa yang tidak berkenan menurut Yesus?(ayat 5 & 7)
2. Bagaimanakah seharusnya kita berdoa? (ayat 6)
3. Seberapa dalamkah Bapa mengetahui doa yang kita naikan?(ayat 8)

Pengajaran:
Ada seorang pria yang tinggal sendirian di sebuah gubuk di tengah hutan yang lebat. Pria itu beranggapan bahwa sudah menjadi kewajibannya untuk selalu berdoa sebelum mengerjakan segala sesuatu, dengan mengucapkan beberapa doa yang sempat dipelajarinya ketika masih kanak-kanak. Suatu hari ia memutuskan untuk menghitung doanya dengan cara memasukan sebiji kenari ke dalam sebuah toples setiap kali berdoa. Hal ini berlangsung terus bertahun-tahun sampai ada beberapa jajaran toples penuh berisi biji kenari di gubugnya. Semakin banyak jumlahnya, semakin banggalah ia akan dirinya. Lalu, ia bermimpi Tuhan Yesus berdiri di hadapannya dan bertanya,”Apa arti semua toples berisi kenari ini?” “Setiap biji berarti sebuah doa.”jawabnya. “Ambillah palu dan belahlah biji-biji itu,” kata Yesus kemudian. Ia segera melakukan dan mendapati bahwa setiap kenari itu ternyata isinya telah mengering dan tinggallah kulit-kulit kosong. Yesus kemudian berkata, ”Doa-doamu juga kosong seperti itu. Kau hanya mengucapkan kata-kata yang kau hafal, tapi hatimu tidak berdoa. Doa baru berarti kalau keluar dari hati, bukan hanya sekadar meluncur dari bibir.”
Allah merindukan komunikasi yang sepenuh hati dari anak-anak-Nya. Doa yang hanya diulang-ulang tanpa keluar dari hati kita tak lain hanyalah doa yang kosong.

Penerapan Pribadi:
Tuliskan langkah praktis apa yang ingin Anda lakukan untuk membangun kebiasaan berdoa Anda!



Kamis, 14 Mei 2009
BERDOA BAGI BANGSA YANG BERDOSA
Firman hari ini: Daniel 9:16-19

Pengajaran:
Selama dua puluh tiga tahun, Tuhan terus-menerus berbicara kepada orang-orang Yehuda melalui nabi Yeremia dari zaman pemerintahan raja Yosia bin Amon sampai Yoyakim bin Yosia. Firman-Nya, ”Bertobatlah masing-masing kamu dari tingkah langkahmu yang jahat dan dari perbuatan-perbuatanmu yang jahat; maka kamu akan tetap diam di tanah yang diberikan TUHAN kepadamu,...”(Yeremia 25:5). Tetapi, orang-orang Yehuda tidak taat dan memberontak kepada Tuhan, sehingga mereka dibuang ke Babel. Lalu Tuhan membuang mereka selama tujuh puluh tahun di Babel dan menjadi tawanan musuh. Di antara mereka yang tertawan itu, ada beberapa anak muda, termasuk Daniel yang diurapi menjadi nabi Tuhan. Ketika menyadari bahwa waktu penawanan orang Yehuda telah berakhir, maka Daniel berdoa kepada Tuhan bagi bangsanya. Tuhan pun mengembalikan orang-orang Yehuda ke tanah mereka di Israel. Jika seandainya kita adalah Daniel, apakah yang akan kita lakukan? Akankah kita berdoa bagi bangsa kita supaya Tuhan memulihkan negeri kita? Pertanyaan Perenungan:
Bacalah ulang doa Daniel ini dengan perlahan-lahan (ayat 16-19). Berdoalah hal serupa untuk bangsa kita.

Penerapan Pribadi:
Tuliskanlah komitmen dan cara praktis Anda untuk berdoa tentang janji-janji Tuhan.


Jumat, 15 Mei 2009
DOA UNTUK RAJA
Bacaan Firman Tuhan Hari Ini: Mazmur 61:1-9

Pertanyaan Perenungan:
1. Apa yang diminta Daud dalam doanya? (ayat 2)
2. Bagaimanakah Daud menggambarkan Allah dalam doanya? (ayat 4)
3. Apakah doa Daud untuk rajanya? (ayat 7-8)

Pengajaran:
Presiden adalah seorang yang memimpin negeri dalam menjalankan pemerintahan, dimana melalui kepemimpinannya pemerintahan boleh berjalan dengan baik. Tetapi, bayangkan jika seandainya suatu negeri tidak memiliki seorang pemimpin yang mengendalikannya. Bagaimanakah jadinya?
Pernahkah dari bibir kita keluar ucapan syukur atas presiden dan pemerintahan yang ada di bangsa kita? Pernahkah kita berdoa bagi dia? Karena setiap pemimpin yang terpilih adalah atas seijin Tuhan, maka sudah selayaknya kita juga berdoa bagi pemimpin pilihan Tuhan. Dalam bacaan alkitab kita hari ini, Daud berdoa bagi kesejahteraan rajanya. Tidak peduli kondisi saat itu yang sedang dialami oleh Daud, ia tetap bersungguh-sungguh berdoa bagi raja. Mulailah berdoa bagi presiden dan pemerintahan negara Indonesia agar kasih setia dan kebenaran Tuhan menjaga mereka.

Penerapan Pribadi:
Tuliskanlah hal-hal baru yang Anda dapatkan perenungan Firman Tuhan hari ini.


Sabtu, 16 Mei 2009
DOA YANG DISERTAI PUASA
Firman hari ini: Yoel 2:12-17

Pertanyaan Perenungan:
1. Hal apakah yang dituntut Tuhan dari orang percaya? (ayat 12-14).
2. Tindakan apakah yang seharusnya dilakukan oleh orang Kristen? (ayat 15-7).
3. Jika Anda mendengar suara Tuhan seperti nabi Yoel, apakah yang akan Anda lakukan?

Pengajaran:
Setiap kali saya berdoa, Tuhan memberikan beban di dalam hati saya untuk berdoa bagi bangsa Indonesia. Lalu, saya mulai mendoakan bangsa Indonesia dalam setiap doa pribadi saya. Selanjutnya Tuhan semakin memperbesar beban yang Ia taruh dalam hati saya, kemudian saya mulai membagi beban ini kepada teman-teman saya untuk berdoa juga bagi Indonesia, sehingga kami bisa bersama-sama berdoa. Kami berdoa bagi pemerintahan yang ada agar bersih dari korupsi, serta ikatan kuasa-kuasa kegelapan. Kami berdoa mematahkan perjanjian yang dibuat atas nama pemerintah Indonesia dengan kuasa-kuasa kegelapan. Kami bersehati mencabut setiap kutuk yang diucapakan atas Indonesia. Kami percaya bahwa setiap doa yang kami naikan tidak sia-sia dan Bapa akan menjawab doa-doa yang telah dinaikan bagi bangsa ini, sehingga pemulihan bisa terjadi atas bangsa Indonesia. (Pancarini, Ibu rumah tangga).

Penerapan Pribadi:
Tuliskanlah langkah-langkah praktis yang akan Anda lakukan untuk mentaati panggilan Tuhan tersebut?


Minggu, 17 Mei 2009
MENANGIS BAGI BANGSA
Bacaan Firman Tuhan hari ini: Nehemia 1:1-11

Pertanyaan Perenungan:
1. Hal apakah yang didengar oleh Nehemia? (ayat 1-3).
2. Apakah yang dilakukan oleh Nehemia? (ayat 4). Apa isi doanya? (ayat 5-11).
3. Apa posisi Nehemia saat itu? (ayat 11). Dapatkah Tuhan memakai Anda? Mengapa?

Pengajaran:
Pernahkah Anda menghitung sudah berapa lama Anda tinggal di Indonesia? Suatu negeri dimana kita tinggal dan hidup di dalamnya? Saat ini sudah lebih dari 63 tahun bangsa kita merdeka dari penjajahan, namun hari-hari ini justru bangsa kita sedang mengalami krisis yang begitu berat. Setiap hari kita mendengar berbagai macam krisis kehidupan yang dialami oleh bangsa kita. Bagaimana respon kita?
Nehemia, seorang juru minum raja begitu mendengar tanah kelahirannya menjadi reruntuhan, ia menangis dan langsung menaikan doa kepada Tuhan supaya memulihkan bangsanya. Sudahkah Anda berdoa bagi Indonesia agar Tuhan memulihkan bangsa kita? Mulailah berdoa bagi Indonesia, agar Tuhan memulihkan negeri yang kita pijak ini.

Penerapan Pribadi:
Tuliskanlah langkah praktis apa yang dapat Anda lakukan untuk memberkati bangsa Indonesia!