Tuesday, February 12, 2008

FOKUS KITA

Digerakkan Belas Kasih

Kehidupan kekristenan sebenarnya bukanlah kehidupan yang sulit, melainkan mustahil! Coba renungkan: Tuhan memerintahkan kita untuk tidak membalas kejahatan dengan kejahatan, namun membalas kejahatan dengan kebaikan. Mendoakan dan memberkati musuh kita. Mengasihi orang lain seperti mengasihi diri sendiri. Mengampuni orang yang berbuat dosa kepada kita sampai tujuh puluh kali tujuh kali. Itu semua tidak hanya dinyatakan hanya dalam kata-kata saja, tetapi pikiran, perkataan, sikap hati serta tindakan kita harus sama dengan apa yang kita nyatakan ke ”luar”. Secara akal manusia mustahil, bukan? Kasih karunia yang Tuhan berikan kepada kitalah yang memampukan kita melakukan itu semua.

Demikian pula, kehidupan yang senantiasa mengalirkan kasih dan kuasa Tuhan kepada sesama juga tidak mudah dilakukan. Mengingat manusia memiliki kecenderungan untuk hidup memuaskan keinginan dan kenyamanannya sendiri (egosentris). Jadi, bagaimana kita bisa keluar dari kecenderungan manusia yang egosentris dan memiliki gaya hidup yang senantiasa mengalirkan kasih dan kuasa Tuhan kepada sesama? Memiliki hati yang dipenuhi oleh belas kasih! Sebab, hati yang penuh belas kasih adalah motor penggerak manusia untuk mengalirkan kasih dan kuasa Tuhan yang mendatangkan mujijat bagi sesama. Alkitab juga menuliskan bahwa belas kasihlah yang menggerakkan hati Yesus untuk mengalirkan kasih dan kuasaNya bagi manusia (Mat. 9:36; 14:14; 15:32; 20:34).

Bagaimana memiliki hati yang dipenuhi oleh belas kasih sampai melimpah dan mengalirkan kasih kepada sesama? Sewaktu bertemu wanita Samaria Yesus berkata, ”tetapi barangsiapa minum air yang akan Kuberikan kepadanya, ia tidak akan haus untuk selama-lamanya. Sebaliknya air yang akan Kuberikan kepadanya, akan menjadi mata air di dalam dirinya, yang terus-menerus memancar sampai kepada hidup yang kekal.” (Yoh. 4:14).

Ini berarti sebelum kasih dan kuasa Tuhan memancar serta mengalir melalui hidup kita, kita perlu ”meminum” (mengalami) kasih dan kuasa Allah terlebih dulu. Kasih dan kuasa Allah akan memulihkan dan memperbarui hati kita. Hati yang telah pulih dan diperbarui oleh kasih Tuhan akan mampu merasakan dan mengalami isi hati Tuhan, yaitu belas kasih untuk jiwa-jiwa. Saat kita membuka hati terhadap isi hati Tuhan, Tuhan siap memenuhi hati kita dengan belas kasih untuk jiwa-jiwa sampai melimpah. Saat hati kita melimpah oleh belas kasih, maka kita akan bergerak mengalirkan kasih dan kuasa Tuhan kepada sesama.

Agar belas kasih untuk jiwa-jiwa tidak padam dalam hidup kita, kita perlu waspada terhadap musuh utama hati yang penuh belas kasih. Luka, kebencian, dendam, kekecewaan, amarah, kesombongan, kenyamanan diri dan sikap yang suka menunda waktu untuk berbuat baik. Ingatlah selalu akan kasih Tuhan yang telah menebus dan memulihkan kita dan hiduplah sebagai orang yang telah mengalami kasih dan kuasa Tuhan dengan mengalirkan kasih dan kuasaNya kepada orang lain. (l@)

No comments: