Saturday, March 29, 2008

Fokus Kita 30 Maret 08

Bertumbuh dalam Kasih Karunia Allah

2 Petrus 3:18 menasehati agar kita bertumbuh dalam kasih karunia dan pengenalan akan Allah. Ia rindu setiap kita menjadi orang Kristen yang senantiasa bertumbuh, karena itu jangan pernah cepat merasa puas dengan apa yang telah kita capai saat ini. Sikap cepat merasa puas membuat kita berhenti unuk bertumbuh, sehingga kita menjadi Kristen bonsai. Menjadi orang Kristen yang bertumbuh bukan merupakan hal yang mudah, butuh suatu tekad dan komitmen dari kita.

Ketika kita menanam benih mangga, banyak hal yang harus dikerjakan terlebih dahulu sebelum akhirnya kita dapat melihat benih itu tumbuh menjadi pohon mangga yang menghasilkan buah. Setiap hari benih yang telah berubah menjadi tumbuhan yang kecil itu harus disiram, bahkan diberi pupuk. Yang lebih penting setiap ranting yang kering harus dipangkas dan ranting yang berbuah harus terus dibersihkan agar dapat menghasilkan buah lebih banyak (Yoh. 15 : 2). Demikian pula jika kita mau bertumbuh harus siap untuk dipangkas. Dipangkas merupakan suatu hal yang sangat menyakitkan, namun Allah perlu melakukan hal itu dalam hidup kita, karena Dia rindu melihat kita bertumbuh bahkan berbuah.

Kerinduan Allah yang paling utama adalah pertumbuhan karakter kita, Allah paling tertarik dengan karakter kita, karena itu Allah tidak pernah berhenti mengerjakan hidup kita. Tidak ada gunanya kita menjadi orang Kristen, jika karakter kita tidak bertumbuh, sehingga kualitas hidup kita sama dengan orang dunia. Ketika Allah memangkas hidup kita, adakalanya kita marah dan berontak, hal ini terjadi karena sebenarnya kita tidak menyadari kerinduan hati Allah dalam hidup kita.

Sebagai orang Kristen, tidak selamanya saya dapat berkemenangan dan berespon benar/positif ketika Tuhan memangkas hidup saya. Namun, yang saya alami ketika berespon salah dalam pembentukan yang Tuhan kerjakan dalam hidup saya adalah semuanya menjadi fatal dan hidup menjadi mampat. Suatu kali saya bertekad untuk memilih mengijinkan Tuhan mengerjakan hidup saya, memang sangat sakit rasanya, tetapi pada akhirnya mujijat demi mujijat saya alami dalam hidup saya. Ketika saya memilih berkemenangan, Tuhan mulai menjawab satu persatu doa-doa saya. Hidup saya pun menjadi sangat menyenangkan dan bergairah. Salah satu rahasia mengapa saya dapat berespon positip ketika Tuhan mengerjakan hidup saya, karena saya memilih untuk hidup dalam kasih karuniaNya. Jangan pernah mencoba untuk keluar dari kasih karunia Tuhan, karena kehancuranlah yang akan kita alami. Kasih karunia Allah itu cukup bagi kita dan memberikan kekuatan baru ketika kita tidak berdaya menghadapi hidup (II Kor. 12:9). Satu hal yang perlu kita renungkan adalah senantiasa rindu untuk tetap bertumbuh sampai menjadi serupa Dia.(lb)

INSPIRATIONAL STORY 30 Maret 08

Meninggalkan Kenyamanan untuk Mengubah Dunia

Tidak banyak orang yang berani meninggalkan puncak kesuksesan demi mendedikasikan hidupnya untuk kepentingan orang lain yang tidak dikenal, dimana ia tahu bahwa ia dapat melakukan sesuatu untuk memberikan hidup yang lebih baik bagi orang lain tersebut.

Pada umur 35 tahun, John Wood, Direktur Pemasaran Microsoft untuk wilayah Asia Pasifik, sedang berada di puncak karirnya. Pekerjaannya di perusahaan besar yang prestisius itu sangat menjanjikan. Ia mengalami apa yang disebut kebe
basan finansial. Mulai dari tagihan apartemen mewahnya, fasilitas kendaraan mewah serta sopir yang siap melayaninya selama 24 jam, sampai penerbangan kelas satu keliling dunia disediakan oleh perusahaan. Semua tampak memuaskan, dia juga menyukai pekerjaannya. Namun, kehidupannya hanya berkutat dengan persaingan dan bekerja selama berjam-jam. Dia bahkan tidak mempunyai waktu untuk dirinya sendiri. Perusahaan dapat mengandalkannya, tetapi tidak keluarganya. Setelah 9 tahun bekerja tanpa henti, John mengambil liburan selama 18 hari ke pedalaman Nepal. Ia hanya ingin melepaskan diri dari hiruk pikuk pekerjaan, rapat, dering telepon, email, dan segala macam bentuk peradaban teknologi. Tanpa ia tahu bahwa perjalanan ini akan mengubah seluruh kehidupannya.

Pendakiannya di tengah pegunungan Himalaya, terhenti di sebuah sekolah terpencil dengan 450 siswa serta perpustakaan yang dihiasi sebuah peta dunia usang dan 20 buku di lemari kaca bergembok, yang merupakan satu-satunya harta berharga milik mereka. Sayangnya, buku-buku itu adalah “buangan” turis-turis yang mendaki sebelumnya, seperti buku-buku novel dewasa yang sama sekali tidak layak untuk dibaca murid-murid sekolah. John Wood memperhatikan ruangan yang disebut perpustakaan itu dengan wajah prihatin. Ia tidak bisa membayangkan bagaimana anak-anak bisa belajar tanpa buku. Sebagai orang yang sejak kecil sangat suka membaca, John mengerti betul manfaat yang bisa didapat dari sebuah buku dan betapa pentingnya buku bagi pendidikan. Orang tua John yang hidupnya sangat sederhana tidak mampu membelikannya buku-buku baru, karena itu mereka menghadiahkan sebuah sepeda pada hari Natal agar John dapat pergi ke perpustakaan setiap minggu. Peraturan di perpustakaan itu hanya boleh membawa 10 buku untuk sekali pinjam, namun John berhasil meyakinkan petugas perpustakaan sehingga ia bisa membawa 12 buku untuk sekali pinjam.

Kepala Sekolah di Nepal di mana John berkunjung melihat raut prihatin di wajah John, beliau kemudian berkata, “Barangkali, Pak, suatu hari Anda akan kembali dengan membawa buku-buku”. Diliputi keprihatinan, John berjanji akan kembali tahun depan dengan membawa 200-300 buku. Seorang guru meragukan kesanggupannya dan berkata,” Banyak pejalan kaki datang melalui daerah ini dan berjanji akan membantu kami. Tetapi, mereka tidak pernah kembali dan kami tidak mendengar kabar mereka lagi.” Namun John berkata bahwa ia akan setia dengan janjinya. Janji John pada akhirnya membawa arah kehidupan baru baginya.

Sepulangnya dari Nepal, John segera mengirim email kepada 100 temannya untuk membantunya mengumpulkan buku-buku bekas layak baca. Sementara ia melanjutkan pekerjaannya di Cina, buku-buku itu dikumpulkan di Coloroda, tempat kediaman orang tuanya. Suatu hari dia memperoleh email dari ayahnya yang mengabarkan telah terkumpul hampir 3000 buku, garasinya sudah tidak muat untuk menampung buku-buku lagi. Lebih dari yang dia bayangkan, karena dia mengira hanya akan mampu mengumpulkan 100-200 buku saja. Lalu, dikirimlah 37 kotak buku ke Nepal seberat 967 pon. Beberapa bulan kemudian, berdua saja dengan ayahnya, John pergi ke Nepal. Mereka menyewa 8 keledai, mendaki jalan terjal berliku-liku untuk mengantarkan buku-buku tersebut ke sekolah yang pernah dikunjunginya tahun lalu. Para guru, siswa bahkan warga desa menyambut gembira kedatangan mereka. Para siswa memandang takjub isi buku yang penuh warna pemberian John, bahkan mereka belum pernah melihat buku anak-anak seperti itu sebelumnya. Perjalanan itu tidak hanya membawa John menemukan panggilan hidupnya, tetapi juga memulihkan hubungannya dengan ayahnya yang selama ini kurang komunikasi.

Melihat wajah anak-anak yang berbinar membuat John berpikir untuk lebih fokus terhadap proyek yang lebih berharga dan bermakna ini. John merasa sudah saatnya harus segera melakukan perubahan dalam hidupnya. John mulai mencari tahu apakah ia mampu meninggalkan pekerjaannya, karena ia membutuhkan uang yang banyak untuk mengerjakan proyek ini dan untuk membiayai hidupnya. Apalagi setelah ia menyadari bahwa tabungannya hanya akan cukup untuk menghidupinya selama 5 tahun dan kenyataan bahwa selama ini Microsoft-lah yang membayar uang sewa apartemennya. Dia segera menghibur hatinya dengan berkata,” Apa baiknya memiliki tabungan jika kamu tidak bisa menggunakannya untuk mendanai impian-impianmu.” John berusaha memikirkan pekerjaan baru yang bisa membuatnya tetap mempunyai waktu untuk proyeknya. Sempat terpikirkan olehnya untuk menjadi seorang bartender. Masalahnya, bagaimana dengan kehidupan sosialnya? Di Amerika, dalam suatu pertemuan sosial manapun, pertanyaan yang pertama kali muncul adalah, “Apa pekerjaan Anda?”. Dia mulai merasa sangat sedih dan malu ketika mendapati dirinya mengandalkan label untuk menentukan identitas diri. Teringat akan kata-kata ayahnya, “... Jangan lakukan apapun untuk menyenangkan kami. Lakukan yang menurut kamu tepat untuk dilakukan dan biasakan menjawab hanya pada dirimu sendiri”. John merasa dikuatkan. “Sudah saatnya berhenti menimbang-nimbang. Saya tahu apa yang saya inginkan. Di masa lalu, saya selalu bersumpah untuk melakukan lebih banyak amal. Saya biasanya gagal, pekerjaanlah yang menang. Kali ini saya bersumpah, pekerjaan tak akan menang.”

Akhirnya dengan kebulatan tekad dan tanpa tahu seperti apa “kehidupan setelah Microsoft”, John melangkah pergi meninggalkan Microsoft. Dia mengucapkan selamat tinggal dengan singkat dan jelas kepada bosnya yang kaget dan kebingungan karena keputusannya tidak dapat diubah lagi. Dia
juga harus meninggalkan kekasihnya yang tidak dapat menerima pengunduran dirinya dari kehidupan yang nyaman di bawah panji Microsoft untuk masuk dalam kehidupan “memberi diri untuk orang lain”. John pun hijrah ke San Fransisco, “tempat dimana banyak orang kaya tinggal” untuk mulai menggalang dana dan jaringan bagi proyek amalnya. Sejak itu, John mendedikasikan seluruh hidupnya untuk mendirikan ribuan sekolah dan perpustakaan di negara-negara miskin. Kemudian John mendirikan organisasi nirlaba "Books for Nepal" (Buku untuk Nepal), yang kemudian menjadi “Room to Read” (Ruang Baca). Tantangannya adalah tidak berhenti mencari dana untuk melaksanakan proyek. Tidak ada dana masuk berarti tidak ada program. "Room to Read" mengembangkan model investasi bersama, di mana penduduk setempat bisa menyumbangkan bahan bangunan atau tenaga kerja, di samping dana bantuan dari "Room to Read". Model ini membuat penduduk setempat memiliki sense of belonging (rasa turut memiliki) pada perpustakaan atau sekolah yang dibangun.

Di dalam presentasi penggalangan dana, daripada membicarakan apa yang akan dilakukan, John membicarakan apa yang telah dikerjakannya. Email signature John berisi angka-angka pencapaian "Room to Read" yang diperbarui terus-menerus. Biaya operasional organisasi ditekan serendah mungkin, sehingga donatur bisa melihat bahwa dari setiap 100% dana yang disumbangkan, 90% digunakan untuk membangun perpustakaan, sekolah, lab komputer, atau beasiswa untuk anak-anak perempuan. Kemampuan John Wood dalam mengembangkan "Room to Read" sedikit banyak terasah ketika bekerja di Microsoft, dalam gemblengan Steve Ballmer (orang penting kedua di Microsoft, setelah Bill Gates tentunya) yang berorientasi pada 'data dan kinerja'. Setiap manager di Microsoft harus memahami setiap keping data hingga taraf angka-angka itu terpatri ke dalam otak mereka.

Berawal dari pengiriman email kepada teman-temannya untuk mendonasikan buku bekas, "Room to Read" telah berekspansi dari Nepal ke Vietnam, Kamboja, Laos, India, Sri Langka, Afrika Selatan dan Zambia. Setelah 8 tahun, Room to Read telah mendirikan 5.160 perpustakaan, 442 sekolah, 115 laboratorium komputer dan bahasa, memberikan 4.036 beasiswa jangka panjang untuk anak-anak perempuan, dan lebih dari 4,3 juta buku didonasikan dan diterbitkan dalam berbagai bahasa setempat. Tujuan jangka panjang mereka adalah mendirikan 20.000 sekolah dan perpustakaan yang akan mendidik 10 juta anak di negara-negara berkembang. Cabang-cabang penggalangan dana bagi "Room to Read" terus berkembang di Amerika Serikat. Cabang internasional sudah ada di Milan, Paris, Sidney, London, Hongkong.

Kini, dalam usia lebih dari 40 tahun, John Wood masih belum mempunyai rumah. Namun, ia merasa bersyukur mengenai siapa dirinya, apa yang ingin difokuskan, dan ukuran-ukuran yang diperlukan untuk menilai diri sendiri. Ia merasa puas karena kehidupannya dulu di Microsoft dan kehidupannya yang baru sekarang ini adalah satu kesatuan rangkaian. Mengutip kata-katanya, ”Tidak perlu menunggu menjadi seorang Bill Gates untuk bisa mengubah dunia, saya hanya orang biasa yang mendirikan organisasi untuk membagikan ribuan buku kepada anak-anak. Yang dibutuhkan tidak lebih dari hasrat, energi dan dorongan untuk menjalankan impian kita. Tidaklah penting jika kita memiliki kekayaan materi. Apa yang sesungguhnya penting adalah apa yang kita lakukan dengan kekayaan itu? Saya telah mencapai kesuksesan finansial pada usia muda, tetapi itu sebagian besar karena keberuntungan. Saya kebetulan bergabung dengan perusahaan yang tepat pada saat yang tepat. Fakta bahwa saya mempunyai uang tidak menjadikan saya orang yang lebih baik. Yang sungguh-sungguh penting adalah apa yang saya lakukan dengan uang itu.”

Sumber:
Leaving Microsoft to Change The World, by John Wood, Penerbit Bentang & internet

EDITORIAL

Pertumbuhan yang Mendatangkan Berkat

Suatu hari ketika berdiskusi dengan Penatua Hanna Ongkosoetrisno mengenai persoalan yang saya alami dengan teman saya, beliau berkata: ”Kamu mesti lebih bersabar dalam penderitaan, lebih mengerti posisinya yang serba sulit. Jangan terlalu menuntutnya.” Dengan gemas saya menjawab, ”Waduh, ini juga sudah bersabar dalam penderitaan. Sekarang saja saya sudah sangat bersabar terhadapnya. Saya sudah banyak memahami dan mentolerir semua sikapnya yang sangat berlawanan dengan karakter saya.” Tiba-tiba beliau tertawa dan berkata, ”Lha itu, lihat. Itu namanya kamu belum cukup sabar dalam penderitan.” Saya merenungkan perkataan Penatua yang menunjuk pada intonasi suara dan letupan emosi saya ketika berkata, ”Saya sudah sangat bersabar dalam penderitaan”. Ketika saya berpikir telah cukup sabar, ternyata saya memang belum sabar dan perlu terus bertumbuh dalam kesabaran.

Tuhan lebih tertarik mengerjakan pertumbuhan dalam diri kita daripada menghujani kita dengan berkat-Nya. Ini bukan berarti Dia tidak mau memberkati kita. Tetapi, Dia tahu betul pentingnya pertumbuhan yang Dia kerjakan dalam hidup kita. Orang yang telah bertumbuh dalam karakter maupun rohani adalah orang yang siap menerima kepercayaan dan berkat yang lebih besar. Orang yang telah dewasa karakter dan rohani adalah orang yang dapat menghargai serta mampu bertanggung jawab terhadap berkat dan kepercayaan yang Tuhan berikan padanya. Karena itu, Tuhan banyak mengijinkan seseorang ”jungkir balik” dalam persoalan maupun pembentukan karakter sebelum menerima kepercayaan dan berkat yang lebih besar. Sebab, kepercayaan maupun berkat yang diberikan kepada orang yang belum siap menerima dan bertanggung jawab atasnya malah akan menghancurkannya. Dan Tuhan tidak pernah merancangkan kehancuran kepada orang yang menerima kepercayaan dan berkat-Nya. Murid Kristus, jangan berhenti.
Teruslah bertumbuh!

Yulia Windyasari
Pemimpin Redaksi

Info Kita 30 Maret 08


PERSEMBAHAN 16 MARET 2008
Perpuluhan: Rp. 4.834.000
Diakonia: Rp. 441.000
Misi: Rp. 786.000
Rumah Kehidupan: Rp. 250.000


PERSEMBAHAN 21 MARET 2008
Perpuluhan: Rp. 1.752.250
Diakonia: Rp. 457.750
Misi: Rp. 60.000

PERSEMBAHAN 23 MARET 2008
Perpuluhan: Rp. 5.312.000
Diakonia: Rp. 180.000
Misi: Rp. 1.075.000
Rumah Kehidupan: Rp. 300.000



UANG PERSEMBAHAN

Mohon Bapak/Ibu/Sdr./i memberikan uang persembahan dalam keadaan terbaik, tidak diremas, dilipat ataupun uang sobek, supaya pemberian Anda adalah yang terbaik kepada Tuhan.


PELAYANAN RUTAN MEDAENG

Mari libatkan diri dalam pelayanan kepada para napi di Rutan Medaeng pada hari Selasa, 1 April 2008. Berangkat bersama-sama dari gereja pada pukul 07.30 WIB.


PUASA RAYA 21 HARI

(28 Maret - 17 April 2008)
Mari kita dukung Gerakan Mujijat (GEMA) untuk mengalirkan kuasa Allah yang mengubahkan kehidupan mereka yang membutuhkan.

DOA SYAFAAT GEMA!

Mari kita sepakat mendukung GeMa (Gerakan Mujijat) dengan hadir dalam acara doa syafaat yang akan dilaksanakan pada:
Hari : Kamis
Tanggal : 3 dan 10 April 2008
Waktu : Pukul 19.00 WIB
Tempat : Gedung Gereja
Doa yang dinaikkan dengan sepakat akan membuahkan pertobatan dan mujijat bagi jiwa-jiwa yang akan hadir pada malam GeMa. Catat tanggalnya dan pastikan diri Anda terlibat!


DOA TEROBOSAN GEMA!!

Bagi Bapak/Ibu/Sdr./i yang rindu agar kuasa Allah tercurah untuk memulihkan jiwa-jiwa pada malam GeMa dapat terlibat dalam Doa Terobosan yang dilaksanakan di Ruang Doa Pniel setiap hari:
Senin, Rabu, Kamis, Jumat (Pukul 10.00 WIB)
Selasa & Sabtu (Pukul 19.00 WIB)

Penuntun Saat Teduh Pribadi 31 Maret-8April

“Rahasia Hidup Maksimal”
Referensi buku : ‘The Seven Secrets’ oleh John Hagee


Senin 31 Maret 2008

DEFINISI KEBERHASILAN
Firman Hari Ini: Matius 20 : 20-28

Pertanyaan Perenungan :
Menurut Yesus, bila ingin menjadi besar apa yang harus kita lakukan ? (ayat 26)
Apakah tujuan Yesus datang ke dunia ? (ayat 28)

Pengajaran :
Definisi ‘keberhasilan’ atau ‘menjadi besar’ menurut Yesus sangat berbeda dengan definisi dunia. Menurut Yesus keberhasilan adalah menjadi pelayan, menjadi hamba SAMA seperti Yesus. Keberhasilan bukanlah uang. Keberhasilan bukanlah suatu pencapaian tujuan. Keberhasilan bukanlah kekuasaan. Keberhasilan tidak ditentukan oleh keadaan Anda. Keberhasilan bukan berarti memiliki segalanya. Keberhasilan bukanlah memelihara status quo, bukan pula menghindari kritik. Orang-orang yang mau melayani Tuhan dan sesama adalah orang-orang yang mau merendahkan diri/ merendahkan hati dan orang-orang yang seperti inilah yang akan ditinggikan Tuhan (baca Matius 23:12). Orang yang ditinggikan oleh Tuhan adalah orang yang berhasil. Itulah sebabnya orang-orang yang berhasil di mata Allah seperti Paulus, Petrus, Yakobus, Yohanes selalu menyebut dirinya HAMBA. Sejak semula Tuhan telah merencanakan anak-anakNya untuk memiliki keberhasilan dan bila kita membaca, meneliti dan merenungkan firman Tuhan yang terdapat di Yeremia 29:11 dan Yosua 1:8 maka kita dapat menyimpulkan bahwa kehidupan yang berhasil adalah untuk SEMUA ORANG PERCAYA bukan monopoli orang yang pandai, kaya, pangkat atau kelompok-kelompok tertentu. Itu berarti kehidupan yang berhasil adalah untuk ANDA. Jika Anda tidak berhasil, itu bukan salahnya Tuhan. Kita direncanakan oleh Tuhan untuk berhasil. Kita disertai oleh Tuhan untuk berhasil dan kita dilindungi oleh Tuhan untuk berhasil. Charles Evans menulis “ Salah satu pelajaran terpenting dalam kehidupan adalah bahwa keberhasilan harus terus menerus dimenangkan dan tidak akan pernah ada akhirnya “

Penerapan Pribadi :
1. Selama ini apakah arti keberhasilan bagi Anda ?
2. Maukah Anda mencapainya setiap hari ?


Selasa 1 April 2008

KEKUATAN PIKIRAN
Firman Hari Ini : Filipi 4 :4-8

Pertanyaan Perenungan :
Apakah yang firman Tuhan perintahkan kepada kita ? (ayat 4)
Apakah yang perlu kita pikirkan ? (ayat 8)

Pengajaran :
Pikiran adalah suatu kerajaan dengan kekuasaan dan potensi yang tidak terbatas ! Dan kita adalah Rajanya, artinya kita punya kuasa mutlak untuk menentukan apa yang akan kita pikirkan mengenai diri kita, orang-orang di sekitar kita, keadaan kita dan sebagainya. Dan apa yang kita pikirkan akan sangat menentukan keberhasilan atau kegagalan hidup kita. Semua hal tersebut tergantung pada pilihan kita. Kita bisa memilih membenci atau mengasihi ; berdamai atau bermusuhan ; bersukacita atau berdukacita ; bersemangat atau putus asa ; bersyukur atau bersungut-sungut ; berbuat benar atau berdosa. Dr. Viktor Frankl adalah tahanan Nazi yang diperlakukan secara kejam, yaitu keluarganya dibunuh, kemudian ia ditaruh di kamp konsentrasi, dibuat kelaparan, dipukuli, dicukur rambutnya untuk dipermalukan, lengannya ditato simbol tahanan politik dan perlakuan jahat lainnya, tetapi setelah ia bebas ia memilih untuk tidak membalas dendam, marah atau kepahitan. Ketika diwawancarai ia berkata “ Segala sesuatu dapat diambil dari seorang manusia kecuali satu : kebebasan terakhir manusia, yaitu memilih sikap dalam rangkaian keadaan apapun ! “ Miliki sikap yang benar seperti Rasul Paulus yaitu sikap DAPAT “ Segala perkara DAPAT kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku “ (Filipi 4:13), karena mujijat datang melalui sikap DAPAT, artinya tidak ada yang mustahil bagi Tuhan dan orang yang percaya. Orang-orang yang mencapai puncak prestasi adalah orang-orang yang mempunyai sikap “ aku dapat “ Mulailah setiap hari dengan berkata seperti Daud “ Inilah hari yang dijadikan Tuhan, mari kita bersorak-sorak dan bersukacita karenanya “ (Mazmur 118:24)

Penerapan Pribadi:
Apa yang selama ini Anda pikirkan tentang keadaan Anda, orang-orang disekitar Anda, masa depan Anda ?
Bila pikiran-pikiran tsb. negatif, mulai hari ini gantilah dengan berkata : “ Aku dapat ....”. Perkatakan yang positif setiap saat pikiran negatif menyerang Anda.


Rabu, 2 April 2008

KETEKUNAN
Firman Hari Ini: Kejadian 6 : 9-22

Pertanyaan Perenungan :
1.Siapakah Nuh dan bagaimanakah kehidupannya ? (ayat 9)
2.Apakah perintah Tuhan untuk Nuh ? (ayat 14)

Pengajaran :
Nuh adalah contoh anak Tuhan yang hidup benar dan tidak bercela ditengah dunia yang telah rusak ; contoh anak Tuhan yang dengar-dengaran serta contoh anak Tuhan yang TEKUN, karena ia harus membangun bahtera yang Tuhan minta selama seratus dua puluh tahun dengan berbagai risiko yang dihadapi. Sebuah ketekunan yang akhirnya menyelamatkan dirinya dan seisi keluarganya. Wilma Rudolf adalah anak kedua puluh dari duapuluh dua saudara. Lahir prematur dan menderita penyakit polio sehingga menyebabkan kaki kirinya bengkok dan kedua telapak kakinya bengkok kedalam. Ia harus menggunakan penopang kaki untuk berjalan, tetapi tanpa sepengetahuan dokter dan orang tuanya, ia melepaskan penopangnya dan berlatih berjalan setiap hari. Karena ketekunannya itu ia mulai bisa berjalan tanpa penopang kakinya. Pada usia duabelas tahun ia memberanikan diri mengikuti tes masuk tim bola basket, namun tidak diterima. Tetapi karena semangatnya dia memberanikan diri meminta pelatihnya waktu khusus selama 10 menit setiap hari untuk melatihnya secara pribadi. Akhirnya ia dapat mengikuti pertandingan- pertandingan basket, meskipun prestasinya tidak begitu baik. Sampai suatu hari Ed Temple pelatih lari internasional melihat Wilma dan memberi kesempatan untuk mengikuti pertandingan lari. Ternyata Wilma mampu berprestasi di bidang lari, sampai akhirnya ia mampu mengikuti kejuaraan Olimpiade 1956 di Melbourne dan berhasil meraih medali perunggu. Namun demikian, dia tidak puas dengan prestasi tsb., sebab itu ia berlatih lari terus setiap pukul 06.00, 10.00, 15.00, 20.00 selama seribu duaratus hari atau kurang lebih empat tahun. Semangat dan KETEKUNAN inilah yang akhirnya membawa dia menjadi wanita pertama dalam sejarah yang memenangkan tiga medali emas sekaligus dalam bidang atletik di kejuaraan Olimpiade di Roma 1960.

Penerapan Pribadi :
Hal–hal apakah yang membuat Anda gampang menyerah ? Belajarlah tekun, karena ketekunan menghasilkan kemenangan !


Kamis, 3 April 2008

Mengasihi sesama dan diri sendiri
Firman Hari Ini: Matius 22 :34-40 ; I Korintus 13:1-3

Pertanyaan Perenungan :
Apakah yang Tuhan perintahkan untuk kita lakukan ? (ayat 39)

Pengajaran :
Tanpa kasih kita tidak berguna meskipun kita orang yang sangat hebat dimata dunia. Pertama-tama kita harus mengasihi diri kita sendiri, bersyukur kepada Tuhan untuk diri kita, menerima diri kita apa adanya, termasuk segala kekurangan dan kelemahannya. Sadar akan potensi besar yang Tuhan berikan dalam diri kita. Sadar pula bahwa kita sangat berharga di mataNya. Setelah kita dapat melihat, menerima dan mengasihi diri kita sendiri secara benar barulah kita dapat mengasihi orang lain, karena firman Tuhan berkata: “ Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri “ Rahasia kebahagiaan adalah ketika kita bisa mengasihi sesama dan diri sendiri seperti Tuhan mengasihi kita. Kasih itu sabar, bisa menunggu, bisa bertahan. Kasih itu murah hati, mampu mengasihi lebih dari yang semestinya. Kasih itu tidak cemburu, tidak iri hati, tidak posesif/menguasai. Kasih itu sopan kepada siapapun, tidak kasar, tidak melakukan sesuatu yang tidak senonoh. Kasih itu setia, tidak mencari keuntungan diri sendiri, tidak bersikeras memaksakan caranya sendiri. Kasih itu tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain, tetapi mau melupakan dan mengampuni. Kasih tidak memiliki buku catatan tentang dosa dan kegagalan orang lain. Kasih itu mengubah dunia. Kasih itu dimulai dan bersumber dari salib.

Penerapan Pribadi:
Tulislah dengan rinci tentang siapa diri Anda sebenarnya dimata Tuhan.
Siapakah orang yang perlu Anda kasihi hari-hari ini ?


Jumat, 4 April 2008

Menguasai Diri sendiri
Firman Hari Ini : Galatia 5:16-26

Pertanyaan Perenungan :
Apakah buah Roh yang terakhir ? (ayat 23)
Bagaimana caranya agar kita memiliki buah Roh ? (ayat 18)

Pengajaran :
Banyak sekali kehidupan yang berakhir dengan kehancuran karena tidak adanya penguasaan diri. Pekerjaan yang besar dan sulit ternyata adalah menguasai diri sendiri, karena konon musuh yang paling licik dan tangguh adalah diri kita sendiri. Hal-hal yang perlu kita taklukkan dan kuasai dalam diri kita agar kita memiliki kehidupan yang berhasil adalah sebagai berikut : 1. Kekuatiran. Definisi yang baik menyebutkan “Kekuatiran adalah kejengkelan pribadi Anda terhadap Tuhan” Kekuatiran tidak dapat merubah masa lalu, tetapi dapat menghancurkan masa kini dan masa depan. Kekuatiran sama sekali tidak berguna. Kekuatiran dapat menyebabkan berbagai penyakit dan kekuatiran itu dosa. 2. Kemarahan, Anger (kemarahan) hanya satu huruf lebih pendek daripada Danger (bahaya). Yang dimaksud dengan kemarahan yang berbahaya adalah kemarahan yang tidak terkendali. Contohnya, Musa yang marah tak terkendali sehingga harus membunuh mandor Mesir, melemparkan dan menghancurkan loh batu sepuluh perintah Allah, memukul bukit batu sehingga akhirnya dia mendapat hukuman Tuhan, yaitu tidak boleh masuk tanah perjanjian. 3. Kebencian ,tanda-tanda kebencian adalah sbb: adanya sikap permusuhan, adanya rasa gelisah, adanya rasa bersalah yang tidak mendasar yaitu rasa tertuduh dari iblis. Jiwa kita akan tersiksa dengan adanya kebencian ini. Oleh sebab itu, buanglah kebencian dan segeralah berdamai dengan orang yang Anda benci, maka Anda akan hidup dalam damai sejahtera ilahi.

Penerapan Pribadi :
Dari ketiga hal tersebut diatas, hal apakah yang sdr sering alami? Hiduplah bergaul intim dengan Tuhan lewat doa dan merenungkan firman maka kita akan dapat menguasai diri.


Sabtu, 5 April 2008

Komunikasi
Firman Hari Ini: I Korintus 13 :4-8

Pertanyaan Perenungan:
Kapankah kasih akan berakhir ? (ayat 8)

Pengajaran :
Sama seperti kasih, komunikasi adalah aktivitas yang tidak akan berhenti selama kita hidup di dunia ini. Seperti darah dalam tubuh demikianlah pentingnya komunikasi dalam hidup kita. Kemampuan untuk berkomunikasi akan sangat menentukan keberhasilan dalam hidup kita. Komunikasi yang didasari oleh kebenaran dan kasih akan sangat membangun kehidupan kita bersama. Hal yang perlu diperhatikan sebelum kita berkomunikasi adalah : Kehangatan, berarti kita belajar menerima berbagai pikiran, perasaan, dan tindakan orang lain. Kehangatan akan memberi rasa aman bagi orang lain untuk menyampaikan apa yang ada dalam hatinya, karena mereka merasa diterima. Kehangatan tidak menuntut orang lain untuk berubah, meskipun begitu kehangatan bukanlah berarti kita menyetujui semua perbuatan orang lain. Ketulusan, berarti kita menjadi apa adanya, tidak menyembunyikan sesuatu, dan jujur. Hal ini akan menimbulkan kepercayaan orang lain terhadap kita. Setiap hubungan, baik hubungan pernikahan, keluarga, teman, bisnis, dan pelayanan akan dibangun dengan baik atas dasar kepercayaan. Tidak adanya ketulusan akan menyebabkan suatu hubungan dan komunikasi menjadi dangkal bahkan semu. Empati, berarti kita belajar mengerti perasaan, pikiran dan tindakan orang lain. Kita berdiri diposisi orang lain pada saat yang sama sehingga kita dapat berkata : “Jika aku adalah engkau, aku akan bertindak seperti dirimu, aku mengerti benar apa yang engkau rasakan. Dengan empati kita belajar mendengarkan orang lain dengan baik sehingga kita dapat mengerti benar pesan yang disampaikan.

Penerapan Pribadi:
Sudahkah Anda menjadi pribadi yang hangat,tulus dan berempati?
Bila belum, ambillah keputusan dan bertindaklah segera untuk belajar menjadi hangat, tulus dan berempati. Tuliskanlah rencana Anda.


Minggu, 6 April 2008

Kuasa Doa
Firman hari Ini : Matius 21 :18-22

Pertanyaan Perenungan :
Bagaimana cara kita menerima sesuatu yang kita minta ? (ayat 22)

Pengajaran :
Tuhan memiliki kerinduan agar kita memperoleh segala yang terbaik dalam kehidupan kita sesuai dengan janjinya “ Ia tidak menahan kebaikan dari orang yang hidup tidak bercela “ (Mazmur 84:12). Bagaimana kita dapat menerima janji-janji tersebut? Yesus mengajarkan kepada murid-muridnya agar mereka berdoa. Tragedi pada jaman ini bukanlah doa yang tidak dijawab namun doa yang tidak dipanjatkan. Doa adalah pengantar pada KEBERHASILAN yang luar biasa dan penuh kuasa. Keberhasilan yang tidak dimulai dan disertai dengan doa adalah keberhasilan yang semu dan dapat menghancurkan kita, karena keberhasilan tersebut bukanlah berasal dari Allah tetapi dari kekuatan kita sendiri atau kekuatan yang lain. Kita perlu berdoa untuk keberhasilan pernikahan kita, keberhasilan suami/istri/anak-anak kita, keberhasilan pekerjaan/bisnis kita, keberhasilan pelayanan kita dan keberhasilan orang-orang yang kita kasihi . Sesuai dengan firman Tuhan di Matius 7: 7-8 “ ketika kita meminta kita akan menerima, ketika kita mencari kita akan mendapat, ketika kita mengetok maka pintu akan dibukakan.” Di dalam I Tesalonika 5:17 kita diperintahkan untuk berdoa. Janganlah kita menjadi orang yang hanya tahu tentang doa, tetapi tidak pernah berdoa, karena sedikit doa sedikit kuasa, tetapi semakin banyak doa semakin besar kuasa. Selamat berdoa dan menikmati keberhasilan !

Penerapan Pribadi :
Berdoalah untuk keberhasilan Anda !

Friday, March 28, 2008

EDITORIAL


Ketika Tuhan Berjanji


Sama pentingnya dengan peristiwa kematian-Nya di kayu salib, kebangkitan Yesus dari antara orang mati bisa dikatakan sebagai peristiwa yang paling heroik di sepanjang sejarah kehidupan. Betapa tidak, setelah tiga hari berada di dunia orang mati, Yesus bangkit menerobos kematian, dan hidup kembali. Tidak sekedar hidup, melainkan membawa kemenangan dan kepastian.

Bagaimana jika Yesus gagal mengalahkan maut dan tidak pernah bangkit? Segala iman dan kepercayaan orang Kristen adalah sia-sia belaka (1 Korintus 15:17-18). Kita akan tetap hidup dalam dosa-dosa, kemudian mati dalam kebinasaan. Dan semua janji-janji yang diberikan Tuhan akan menjadi dusta saja.
Kebangkitan Yesus adalah sebuah peneguhan bagi kita bahwa tidak ada pertempuran apapun (melawan maut sekalipun) yang tidak dapat Tuhan menangkan. Dan tidak ada satupun dari janji-Nya yang tidak dapat Ia penuhi. Kabar baik bagi kita adalah bahwa kebangkitan Yesus memberikan kita kuasa untuk juga dapat mengalahkan dosa serta hawa nafsu kedagingan yang menghalangi pertumbuhan hidup kekristenan kita. Kebangkitan-Nya juga memberikan kita kasih karunia untuk mampu bersabar dalam penderitaan serta penantian akan penggenapan janji-janji-Nya dalam hidup kita. Jika janji tentang kebangkitan-Nya dari dunia orang mati saja Yesus dapat penuhi, untuk apa lagi kita ragu dan takut? Sekali Tuhan berjanji, itu pasti dipenuhi. Selamat merayakan Paskah 2008. Tuhan Yesus memberkati kita semua!

Yulia Windyasari
Pemimpin Redaksi

FOKUS KITA

Jaminan Kebangkitan Kristus

Kebangkitan Kristus ditentang oleh para pemuka agama Yahudi. Mereka percaya bahwa kebangkitan Yesus adalah sesuatu yang mustahil dan memperkirakan para muridlah yang mencuri mayat Yesus, yang kemudian menyebarluaskan kebohongan tentang kebangkitan Yesus. Matius 27:62-66 mengisahkan kegelisahan para imam dan orang Farisi tentang perkataan Yesus bahwa Ia akan bangkit pada hari ketiga setelah kematian-Nya. Para imam dan orang Farisi berusaha mencari massa (pendukung) untuk membatalkan kebangkitanNya. Mereka juga mempengaruhi Pontius Pilatus, sang gubernur Romawi yang menguasai Israel pada waktu itu. Kubur Yesuspun dijaga dengan ketat oleh para prajurit Romawi.

Namun, sekalipun mereka memiliki pendukung yang banyak, Yesus tetap bangkit pada hari ketiga. Padahal, menurut ahli-ahli sejarah kubur tersebut dijaga secara ketat dan batu yang menutup kubur itu, disegel dengan baik sehingga tidak ada seorangpun yang boleh dan mampu menggeser batu itu. Dibutuhkan kekuatan ± 10-15 orang prajurit Romawi dan waktu yang cukup lama untuk dapat menggeser batu kubur Yesus. Sebaliknya, dibutuhkan hanya 1 atau 2 orang malaikat Tuhan untuk menggesernya. Hal ini membuktikan bahwa kehendak Allah tidak dapat digagalkan oleh siapapun. Walaupun kubur dijaga oleh para prajurit Romawi yang paling kuat sekalipun tidak dapat menahan kuasa Allah yang membangkitkan Yesus. Sayangnya, berita Yesus tidak bangkit tersebar cukup luas di kalangan orang Yahudi, sehingga sampai saat ini sebagian besar dari mereka masih tetap percaya bahwa Yesus tidak pernah bangkit. Hingga saat ini mereka masih mengharapkan sang mesias yang telah dijanjikan Allah pada jaman nenek moyang mereka.

Ada jaminan apa dalam kebangkitan Yesus?

Kebangkitan Yesus membawa dampak perubahan hidup manusia.
Bagaimana jika Yesus tidak bangkit dari kematian-Nya? Semua pemberitaan Injil menjadi sia-sia. Fakta yang membuktikan bahwa Yesus telah bangkit menjadi “penguat” dari pemberitaan Injil para rasul. Setiap orang yang mendengar tentang kebangkitan itu, hidupnya langsung berubah dan sekaligus menjadi pengharapan bagi mereka. Surat Kisah Para Rasul banyak sekali menyaksikan tentang penyebaran Injil yang menekankan kebangkitan Kristus. Mengapa orang yang mendengar berita kebangkitan Yesus bisa mengalami perubahan? Sebab, berita kebangkitan Yesus disertai kuasa yang tidak dapat diukur oleh kekuatan manusia. Kuasa yang berasal dari Roh Kudus inilah yang mampu mengubah hidup manusia. Inilah yang menjadi perbedaan antara gosip bahwa Yesus tidak pernah bangkit dengan berita fakta kebangkitan Yesus. Gosip bahwa Yesus tidak pernah bangkit, tidak mengandung kuasa apapun.

Kebangkitan Yesus menjadi pengharapan hidup manusia. Pengharapan tersebut adalah dari Allah pencipta alam semesta dan tidak ada kata dusta di dalamnya. Sayangnya, banyak orang Kristen (dulu dan sekarang) lebih suka mendengar gosip, masalah maupun berita negatif yang melemahkan iman. Kita lebih senang “merenungkan masalah” kenaikan harga sembako, kenaikan tarif listrik, bahkan berita artis yang kawin-cerai. Berita kebangkitan Yesus tidak pernah lagi disukai dan menjadi seperti berita “isapan jempol” belaka. Seharusnya berita kuasa dalam kebangkitan Kristuslah yang harus kita sukai dan percayai. Kita boleh memikirkan masalah kenaikan harga atau tarif, tetapi jangan biarkan semua masalah membuat kita kehilangan harapan maupun mengecilkan iman. Kebangkitan Kristus adalah jaminan bahwa semua janji serta harapan yang ada pada-Nya tidak pernah gagal bagi segala masalah hidup kita, sekarang dan selamanya.

Batu kubur yang terguling menjadi jaminan kemenangan. Jika memandang batu besar yang menutup kubur Yesus, rasanya mustahil Yesus bisa bangkit dan keluar dari kubur itu. Inilah yang dirasakan para murid Yesus. Mereka ragu dengan perkataan Yesus bahwa Ia akan bangkit pada hari ketiga. Tetapi, batu tersebut tetap terguling oleh kuasa Allah. Jika hanya memandang batu besar, maka kita tidak akan pernah menang dalam masalah hidup. Mari pandang kuasa Allah yang lebih besar dari “batu-batu” masalah kita. Apa “batu-batu” masalah kita saat ini? Serahkanlah ke dalam tangan Tuhan, maka Ia akan menggulingkan batu itu bersama kita.(you)

INSPIRATIONAL STORY

Penjual Tempe

Ada seorang ibu yang sehari-harinya berjualan tempe buatan sendiri di desanya. Suatu hari, ketika hendak ke pasar untuk menjual tempenya, ternyata pagi itu kedelai yang diolahnya masih belum menjadi tempe alias masih setengah jadi. Ibu itu sangat sedih, sebab jika tempe tersebut belum jadi berarti ia tidak akan mendapatkan uang, karena tempe yang belum jadi tentu tidak laku dijual. Padahal, penghasilan satu-satunya si ibu agar dapat memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari hanyalah dari menjual tempe saja.

Dalam kesedihannya, si ibu teringat firman Tuhan yang berkata bahwa Tuhan dapat melakukan perkara-perkara ajaib dan tiada hal yang mustahil bagi-Nya. Si ibu pun menumpangkan tangannya di atas tumpukan batangan kedelai yang masih dibungkus daun pisang tersebut. “Bapa di Surga, aku mohon kepadaMu agar kedele ini menjadi tempe. Dalam nama Yesus, Amin". Demikian doa yang dipanjatkannya dengan sepenuh hati. Ia yakin dan percaya Tuhan menjawab doanya. Lalu, dengan tenang ia menekan-nekan bungkusan bakal tempe tersebut dengan ujung jarinya. Dengan hati penuh harap, Ia mulai membuka sedikit bungkusannya untuk melihat mujijat kedelai menjadi tempe terjadi.

Betapa kaget dia ketika mendapati bahwa kedelai tersebut tidak berubah! Si Ibu tidak kecewa. Ia berpikir mungkin doanya kurang jelas didengar Tuhan. Lalu kembali ia menumpangkan tangan di atas batangan kedelai tersebut. "Bapa di surga, aku tahu bahwa bagiMu tiada yang mustahil. Tolonglah supaya hari ini aku bisa berdagang tempe karena itulah mata pencaharianku. Aku mohon dalam nama Yesus kedelai ini menjadi tempe. Amin." Dengan Iman, ia kembali membuka sedikit bungkusan tersebut. Ternyata, kedelai tersebut tidak berubah!

Sementara, hari semakin siang dan pasar akan semakin ramai. Si ibu yang tidak merasa kecewa atas doanya yang belum terkabul merasa bahwa bagaimanapun sebagai langkah iman ia akan tetap ke pasar membawa dagangannya itu. Ia berpikir mungkin mujijat Tuhan akan terjadi di tengah perjalanannya ke pasar. Iapun bersiap berangkat ke pasar. Sebelum beranjak keluar rumah, ia sempatkan untuk menumpangkan tangan sekali lagi. "Bapa di surga, aku percaya Engkau akan mengabulkan doaku. Sementara aku berjalan menuju pasar, Engkau akan mengadakan mujijat buatku. Dalam nama Yesus, Amin." Ia pun berangkat. Di sepanjang perjalanan ia tidak lupa menyanyikan lagu puji-pujian kepada Tuhan.

Sesampainya di pasar, ia yakin bahwa tempenya sekarang pasti sudah jadi. Iapun membuka keranjang dan pelan-pelan menekan-nekan dengan jarinya setiap bungkusan yang ada. Perlahan ia membuka sedikit daun pembungkusnya dan melihat isinya. Ternyata, tempenya memang benar-benar belum jadi! Si Ibu menarik napas kecewa. Ia mulai kecewa pada Tuhan karena doanya tidak dikabulkan. Ia merasa Tuhan tidak peduli dan tidak kasihan kepadanya yang hidup hanya mengandalkan hasil menjual tempe saja. Ia hanya duduk saja tanpa menggelar dagangannya karena tahu bahwa tidak akan ada orang yang mau membeli tempe yang masih setengah jadi.

Hari semakin siang dan pasar mulai sepi pembeli. Ia melihat dagangan teman-temannya sesama penjual tempe sudah hampir habis. Hanya sedikit saja yang tersisa. Si ibu termenung dan tertunduk lesu. Ia tidak sanggup menghadapi kenyataan hidupnya bahwa hari itu ia tidak akan mengantongi uang sepeserpun. Tiba-tiba ia dikejutkan dengan sapaan seorang wanita. "Bu! Permisi, saya mau tanya. Apa ibu menjual tempe yang belum jadi? Soalnya dari tadi saya sudah keliling pasar mencarinya, tapi tidak ada."

Seketika si ibu kaget. Sebelum menjawab pertanyaan wanita di depannya itu, dalam hati cepat-cepat ia berdoa "Tuhan, saat ini aku tidak butuh tempe lagi. Aku tidak butuh. Biarlah daganganku tetap seperti semula. Dalam nama Yesus, dalam nama Yesus, Amin." Tetapi kemudian, ia ragu menjawab wanita itu. Ia berpikir jangan-jangan selagi duduk termenung tadi, tempenya sudah jadi. "Bagaimana nih?" pikirnya. "Kalau aku katakan ya, jangan-jangan tempenya sudah jadi. Siapa tahu tadi sudah terjadi mujijat Tuhan?" Ia kembali berdoa dalam hati, "Ya Tuhan, biarlah tempeku ini tidak usah jadi tempe lagi. Sudah ada orang yang kelihatannya mau beli. Tuhan, tolonglah aku kali ini. Dengarkanlah doaku ini." ujarnya berkali-kali. Lalu, sebelum menjawab wanita itu, ia pun membuka sedikit daun penutupnya. Ternyata, memang benar tempenya belum jadi! Ia bersorak senang dalam hatinya. Puji Tuhan. bisiknya.

Singkat cerita wanita tersebut memborong semua dagangan si Ibu itu. Sebelum wanita itu pergi, ia bertanya kepada si wanita mengapa membeli tempe yang belum jadi. Wanita itu mengatakan bahwa anaknya di luar kota mau jadi ia harus membeli tempe yang belum jadi, agar setibanya di sana tempenya sudah jadi. Kalau tempe yang sudah jadi yang dikirim, maka setibanya di sana tempe tersebut sudah busuk dan rasanya tidak enak.

Seringkali kita memaksakan jawaban doa yang kita inginkan kepada Tuhan. Padahal sebenarnya Tuhan lebih mengetahui apa yang kita perlukan. Kita juga sering menjadi ragu dan tidak percaya bahwa Tuhan mau serta sanggup menolong kita hanya karena cara maupun jawaban-Nya tidak sesuai dengan harapan kita. Kita perlu menyadari bahwa Tuhan pasti mau serta sanggup menolong kita dengan cara yang terbaik dan pasti lebih baik dari keinginan kita. Karena Ia yang terlebih tahu kebutuhan kita. Tuhan punya 1001 macam cara untuk menolong kita dengan cara yang terkadang sama sekali di luar perkiraan kita sebelumnya. Tetapi, percayalah bahwa Dia akan menjawab doa kita sesuai dengan rancangan-Nya yang terbaik bagi kita (Yesaya 55:8-9, Filipi 4:19).

INFO KITA

PERUBAHAN NOMOR REKENING GEREJA

NO. REKENING DANA PERPULUHAN
BCA Kcp Babatan Pantai
AC # 5060139506

NO. REKENING DANA MISI
Bank Mandiri Capem Babatan Pantai
AC # 141-00-0858555-6

Harap diperhatikan!


PASKAH WANITA

Hadirilah perayaan Paskah bersama Kaum Wanita yang akan diadakan pada:

Rabu, 26 Maret 2008
Pukul 16.00 WIB
Di Gedung Gereja KrisPen

Pembicara: Ibu Vera (Sidoarjo)
Kami nantikan kehadiran Anda!


TEMU PKS SELURUH USIA

Seluruh PJ, PA & PKS akan bertemu pada hari Kamis, 27 Maret 2008,
pukul 19.00 WIB, di gedung gereja.
Mohon Saudara tidak absen pada pertemuan ini, karena kita akan berkoordinasi seputar Gerakan Mujijat (GEMA).


Visi Pribadi vs Visi Gereja Lokal

Oleh: Pnt. Hanna Ongkosoetrisno

Ibadah Raya Youth

Minggu
30 Maret 2008
Pukul 11.00 WIB

Don’t miss it, guys!

Jemaat yang terkasih,

Segenap redaksi Warta Kita mengucapkan terima kasih atas perhatian dan kesetiaan Saudara dalam membaca Warta Kita selama ini.

Sudah tiga bulan lebih (sejak tanggal 2 Desember 2008 yang lalu) format penampilan Warta Kita mengalami perubahan. Isi Warta Kita yang kami sajikan pun senantiasa kami tingkatkan. Semoga pelayanan kami bisa bermanfaat bagi Saudara sekalian.

Untuk meningkatkan kualitas pelayanan redaksi, kami terbuka atas kritik dan saran yang membangun dari Saudara. Kritik dan saran yang membangun dari Saudara dapat Saudara kirimkan kepda kami melalui:

E-mail ke : krispen@sby.centrin.net.id
SMS ke : 031-6036-1123 atau 0819-3105-4244

Jika Saudara rindu membagikan kesaksian berkat maupun mujijat Tuhan dalam hidup Saudara di warta, Saudara dapat mengirimkannya dalam bentuk:

Tulisan (tangan/ketik) dengan mencantumkan nama, kelompok usia dan nomor telepon yang bisa dihubungi dan diserahkan ke kantor sekretariat gereja atau melalui PA/PKS Saudara.
E-mail ke : krispen@sby.centrin.net.id

Saudara juga dapat menghubungi nomor telepon 6036-1123 atau 382-3490 dan kami akan mewawancarai Saudara.

Salam kasih,
Redaksi Warta Kita
Sambutlah dengan penuh sukacita!

PUASA RAYA 21 HARI
(28 Maret - 17 April 2008)

Bersama kita dukung Gerakan Mujijat (GEMA)
untuk mengalirkan kuasa Allah yang mengubahkan kehidupan
mereka yang membutuhkan.


Nantikanlah!

GERAKAN MUJIZAT (GEMA)

Kamis
17 April 2008
Pukul 18.30 WIB

Buta... melihat
Lumpuh... berjalan
Bebas dari kuasa roh-roh jahat
Pertobatan

Tuesday, March 25, 2008

Penuntun Saat Teduh Pribadi

PENYERTAAN TUHAN DI TENGAH TANTANGAN


Senin, 24 Maret 2008

Umat Pilihan Tuhan
Firman Hari Ini : I Raja-raja 16:29-34; I Raja-raja 17:1

Pertanyaan Perenungan :
1. Apa saja yang Raja Ahab lakukan sehingga menyebabkan Tuhan sakit hati? (I Raja-raja 16:30-33)
2. Apa yang Elia nubuatkan pada Raja Ahab? (I Raja-raja 17:1)

Pengajaran :
Setelah Raja Salomo meninggal, kerajaan Israel terpecah dua, yaitu kerajaan utara yang tetap disebut Israel dan kerajaan selatan yang disebut Yehuda. Kerajaan Israel (utara) dalam masa pemisahan dari Raja Yerobeam sampai pada masa pendudukan Asyur th 722 SM, semuanya ada 19 raja yang memerintah dan semuanya melakukan apa yang jahat di mata Tuhan. Dan pada jaman Ahab, bangsa Israel menjadi sangat jahat karena mereka menyembah Baal yang dibawa oleh istri Ahab yaitu Izebel. Di tengah masa yang sangat jahat itu, Tuhan memilih Elia, yang namanya berarti ‘Tuhan adalah Allahku’, untuk membawa bangsa Israel kembali kepada Tuhan. Elia berasal dari kota kecil yang tidak terkenal yaitu kota Tisbe di daerah Gilead yang lokasi tepatnya tidak diketahui. Apa artinya? Di tengah keadaan dunia yang diliputi oleh kegelapan dan kebobrokan, mata Tuhan mencari anak-anakNya yang bersungguh hati terhadap Dia ( II Tawarikh 16:9a). Tuhan mau memakai kita untuk menjadi terangNya bagi dunia di sekitar kita yang gelap dan penuh kesulitan ini (Matius 5:16). Sama seperti Tuhan memilih Elia, seorang yang sederhana, Tuhan juga mau memakai kita semua. Apapun profesi atau status sosial kita. Mungkin Anda berasal dari kalangan sederhana atau memiliki sejarah masa lalu yang kelam. Namun, hal itu tidak menghalangi Allah untuk memulihkan Anda dan memakai hidup Anda untuk memberi dampak yang positif kepada lingkungan dimana Anda berada saat ini. Mari, bangkit dan lakukan bagian Anda supaya Allah bisa leluasa memakai hidup Anda. Anda adalah orang pilihan Tuhan !

Penerapan Pribadi :
1. Apakah Anda bersedia untuk dipakai oleh Bapa?
2. Tuliskanlah secara rinci bagian yang harus Anda lakukan agar rencanaNya tergenapi dalam hidup Anda.


Selasa, 25 Maret 2008

Dimurnikan Oleh Tuhan
Firman Hari Ini : I Raja-raja 17:1-7

Pertanyaan Perenungan :
1. Apa yang Elia lakukan setelah berbicara pada Raja Ahab? (Ayat 5)
2. Mengapa Elia harus berada cukup lama di sungai Kerit? (Ayat 1)

Pengajaran :
Setelah mengalami pengalaman yang luar biasa, yaitu berdiri di hadapan Raja Ahab dan menyampaikan suatu nubuatan yang menentukan nasib bangsa Israel, Elia dibawa Tuhan ke sungai Kerit untuk menyendiri sekian waktu lamanya. ‘Kerit’ dalam bahasa Ibrani berasal dari kata ‘Cha-Rath’ yang berarti dipotong, dicincang, seperti seorang yang memotong kayu besar menjadi kecil-kecil. Jadi di sungai Kerit, Tuhan memisahkan / memurnikan Elia dari semua hal yang menghalangi dia untuk maksimal bagi Tuhan. Jadi ada suatu proses pemurnian secara rohani yang Tuhan kerjakan dalam hidup Elia. Demikian juga dengan kita, saat kita mau dipakai Tuhan lebih luar biasa lagi, maka Dia harus lebih dulu memurnikan dan memangkas hal-hal yang menghalangi kita untuk maksimal bagi Tuhan (Yohanes 15:1-4). Selanjutnya, di dalam 1 Raja-raja 17:1, penulis menggambarkan Elia sebagai ‘seorang dari Tisbe’, tetapi setelah pengalaman di sungai Kerit, dia disebut sebagai ‘Abdi Allah’ (I Raja-raja 17:24). Pemangkasan rohani selalu diikuti dengan promosi rohani – saat karunia-karunia rohani Anda semakin maksimal dan pengurapan Roh Kudus semakin dinyatakan melalui hidup Anda.

Penerapan Pribadi :
1. Apakah Anda sedang mengalami masa pemangkasan dari Tuhan? Bersukacitalah, karena Tuhan sedang melatih dan mengajar kita untuk dipakaiNya lebih luar biasa!
2. Berbagilah dengan sesama anggota komsel jika Anda sedang dalam masa “berada di sungai Kerit”.


Rabu, 26 Maret 2008

Penyertaan Tuhan di Masa Sulit

Firman Hari Ini : Bacalah ulang I Raja-raja 17:1-7 dan terimalah penyingkapan yang baru dari Roh Kudus.

Pertanyaan Perenungan :
1. Bagaimana cara Tuhan memelihara Elia? (Ayat 4 & 6)
2. Dari kisah ini, hal apa yang bisa Anda pelajari tentang sifat Tuhan kita?

Pengajaran :
Sebagai manusia kita pasti menyukai saat-saat yang indah serta penuh dengan berkat, seperti saat Elia diutus Tuhan untuk berhadapan dengan Raja Ahab dan menyampaikan pesan Tuhan yang luar biasa dampaknya. Tetapi, ada saatnya di mana Tuhan membimbing kita melewati masa yang sulit untuk melatih dan membentuk kita, seperti Elia yang dibawa ke sungai Kerit. Di sana dia hidup sendiri dengan Tuhan dan tiap-tiap hari dia harus bersandar pada pemeliharaan Tuhan lewat seekor burung gagak yang membawakan makanan untuknya. Masa-masa yang sulit ini berguna untuk melatih dan membentuk kita menjadi seorang murid yang radikal bagi Yesus; yang bergantung total kepada Tuhan; yang tidak lagi membanggakan kemampuan dan pengalaman sendiri. Pada masa-masa tersebut Tuhan sedang melucuti kita dari segala hal yang menjadi andalan atau sandaran hidup kita. Memang dalam masa seperti ini sangat sakit rasanya. Tetapi, ada satu hal yang harus kita pegang dan ingat terus, yaitu Tuhan tetap menyertai dengan pemeliharaanNya yang lebih dari cukup (Filipi 4:19; Yesaya 41:10). Daud dalam Mazmur 23:4 mengatakan, “Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gadaMu dan tongkatMu, itulah yang menghibur aku.” Oleh karena itu, kita tidak perlu kuatir dan gelisah, tetapi percaya dan berserah pada Tuhan, pasti kita akan keluar bagaikan emas yang telah dimurnikan oleh api.

Penerapan Pribadi :
1. Apakah saat ini Anda sedang mengalami masa-masa sulit? Mari terus renungkan Mazmur 23.
2. Marilah kita saling menguatkan di dalam komsel, bila ada Saudara/Saudari kita yang sedang melalui masa “pelatihan dari Tuhan”.


Kamis, 27 Maret 2008

Taat Kunci Mujijat
Firman Hari Ini : I Raja-raja 17:8-16

Pertanyaan Perenungan :
1. Persoalan apakah yang sedang dihadapi oleh janda Sarfat? (Ayat 12)
2. Apa yang membuat janda ini mengalami mujijat Allah? (Ayat 15-16)

Pengajaran :
Setiap kita pasti pernah mengalami masalah berat yang tampaknya mustahil untuk mendapatkan jalan keluar, sehingga membuat kita putus asa seperti yang sedang dialami janda Sarfat yang hanya punya tepung segenggam dan sedikit minyak. Janda itu berpikir bahwa dia pasti mati. Namun, sungguh luar biasa, di dalam keadaan yang sangat habis-habisan bahkan di ambang kematian, dia taat dan percaya dengan sepenuh hati kepada Firman Tuhan yang diucapkan Elia. Akibatnya, janda itu beserta anaknya dipelihara secara ajaib oleh Tuhan. Demikian juga halnya dengan kita, dalam menghadapi kebutuhan atau persoalan yang sangat besar, kita harus tetap taat kepada Firman Tuhan dengan sepenuh hati. Kita perlu mengambil langkah pertama bersama dengan Tuhan. Seringkali kita enggan untuk melangkah dalam jalan ketaatan kepada Firman Tuhan. Sebaliknya, kita justru melangkah sekehendak hati kita sendiri. Akibatnya, jalan menuju mujijat Allah tidak tampak dalam hidup kita. Marilah kita belajar untuk taat dengan sepenuh hati kepada Firman Tuhan, walaupun itu tidak masuk akal kita. Mungkin hal itu berupa perintah untuk memberi, bersyukur, mengampuni, berpuasa, dsb. Bila kita taat seperti janda Sarfat, maka kita akan melihat bahwa kemustahilan kita ternyata diganti dengan keajaiban oleh Allah. Renungkanlah firman Tuhan berikut ini:

Yeremia 32:27- “Sesungguhnya Akulah Tuhan, Allah segala makhluk: adakah sesuatu apapun yang mustahil untukKu?”

Lukas 18:27 - “Kata Yesus: “Apa yang tidak mungkin bagi manusia, mungkin bagi Allah.”

Penerapan Pribadi :
1. Dalam menghadapi problem saat ini, adakah sesuatu yang Tuhan ingin Anda lakukan ?
2. Marilah taat dan percaya dengan sepenuh hati kepadaNya, maka mujijat pertolongan Tuhan pasti terjadi!


Jum’at, 28 Maret 2008

Berada di Hadirat Tuhan Kunci Mujijat
Firman Hari Ini : I Raja-raja 17:17-24

Pertanyaan Perenungan :
1. Masalah/kemustahilan apa lagi yang sedang dialami oleh janda Sarfat itu? (Ayat 17)
2. Bagaimankah respon Elia terhadap problem yang sangat besar itu? (Ayat 19-20)

Pengajaran :
Tuhan telah melatih Elia untuk belajar bergantung total kepadaNya saat di sungai Kerit dan di rumah janda Sarfat dan dalam dua pengalaman tsb. Elia telah melihat mujijat-mujijat yang luar biasa. Kali ini Elia dihadapkan pada suatu masalah yang jauh lebih besar daripada sebelumnya, yaitu anak janda itu mati. Pada masa itu belum ada orang mati yang dibangkitkan. Oleh sebab itu, Elia tidak punya referensi apapun tentang kebangkitan orang mati. Dia harus bergantung mutlak kepada Allah. Beruntung sekali Elia adalah pribadi yang telah terlatih untuk intim dengan Tuhan dan selalu mendengar Tuhan. Dia membawa mayat anak itu ke kamarnya, tempat dimana dia bisa berdoa, dan kemudian melakukan suatu hal yang sangat aneh, yang tidak masuk akal dan yang tidak pernah dia lakukan sebelumnya (I Raja-raja 17:21). Tindakannya tsb. pasti lahir dari hubungan yang intim dengan Tuhan. Saat dia berseru kepada Tuhan dalam doa dia mendengar Tuhan menyuruhnya melakukan semua hal yang aneh itu. Hasilnya, mujijat pertama orang mati dibangkitkan terjadi! Saat kita intim dengan Tuhan dan selalu mendengar suaraNYa lewat doa dan firman, pasti Tuhan menunjukkan hal-hal yang harus kita lakukan dalam menghadapi kemustahilan problem kita. Ketika kita melakukan strategi dari Tuhan tsb. pasti hasilnya adalah mujijat yang ajaib! (Mazmur 91:14-16; Yeremia 32: 17-27).

Penerapan Pribadi :
1. Saat Anda dalam problem atau kesulitan, mari tingkatkan keintiman dengan Tuhan lewat saat teduh, doa dan puasa.
2. Saksikanlah kepada teman-teman komsel pengalaman-pengalaman saat Tuhan memberi jalan keluar.


Sabtu, 29 Maret 2008

Tuhan yang Maha Dahsyat
Firman Hari Ini : I Raja-raja 18:17-40.

Pertanyaan Perenungan :
1. Berapakah musuh yang harus dihadapi oleh Elia di gunung Karmel? (Ayat 19)
2. Apa yang dilakukan Elia pertama kali? (Ayat 30, 32)
3. Apa yang menjadi kunci kemenangan Elia ? (Ayat 36-37)

Pengajaran :
Seringkali kita harus berhadapan dengan situasi yang sangat sulit seorang diri, tidak ada yang membela kita. Situasi seperti ini bisa membuat kita menjadi sangat takut atau hilang harapan. Hari ini kita mau belajar dari Elia saat dia seorang diri harus menghadapi 850 orang nabi Baal dan Asyera di Gunung Karmel. Dia tidak menjadi takut dan gentar, malah sebaliknya dengan penuh kepercayaan bahwa Tuhan Semesta Alam selalu menyertainya, Elia menghadapi mereka. Elia membangun mezbah persembahan dan kemudian berdoa sehingga Tuhan menjawab dengan api dari sorga. Kita perlu belajar untuk tetap membangun mezbah penyembahan kita kepada Tuhan setiap hari dan berdoa dengan iman, maka mujijat dan pertolongan Tuhan pasti terjadi. Kita sesungguhnya tidak pernah sendirian, karena Tuhan Yesus telah berjanji bahwa Dia selalu menyertai kita dan menjadi pembela kita (Roma 8:31-34). Tugas kita adalah tetap membangun hubungan intim dengan Bapa di dalam penyembahan dan doa pribadi kita. Elia adalah teladan kita dalam hal menghadirkan kuasa yang sangat besar melalui doa yang sungguh-sungguh (Yakobus 5:16-17).

Penerapan Pribadi :
1. Apakah Anda sedang menghadapi tekanan yang berat dari banyak pihak? Ingatlah selalu Roma 8:31-34.
2. Sudahkah Anda membangun hubungan yang intim dengan Bapa lewat doa dan penyembahan serta perenungan Firman Tuhan?


Minggu, 30 Maret 2008

Berdoa dengan Tekun
Firman Hari Ini : I Raja-raja 18:41-46

Pertanyaan Perenungan :
1. Sampai berapa kali Elia harus sungguh-sungguh berdoa supaya hujan turun? (Ayat 42-44)
2. Pelajaran apa yang bisa Anda petik dari teladan Elia ini ?

Pengajaran :
Di dalam Lukas 18:1, Tuhan Yesus mengajar kita untuk berdoa dengan tidak jemu-jemu; untuk berdoa dengan tekun. Artinya, kita tidak boleh menyerah bila doa kita sepertinya tidak membuahkan hasil apa-apa. Kita perlu belajar seperti Elia yang dengan sungguh-sungguh berdoa dengan iman sampai tujuh kali sebelum ada tanda awan kecil dan kemudian turun hujan yang lebat. Saat jawaban doa kita belum tiba, sesungguhnya Tuhan sedang mengajar dan membentuk karakter kita lebih dahulu. Dia mau memperbesar kapasitas kita. Seseorang pernah mengatakan : “Ketika Allah menunda jawaban doa, itulah berkat : Dia sedang memperbesar kapasitas Anda untuk mampu menerima.” (tommyswindow.com). Tetapi, kita perlu mengingat bahwa ada satu hal yang pasti yaitu: Tuhan tidak pernah lupa dan tidak pernah terlambat menjawab kita (Baca Lukas 18:7-8). Tuhan pasti menjawab doa kita pada saat yang tepat dan dengan jawaban yang seringkali jauh lebih baik daripada yang kita minta dan doakan. Efesus 3:20 mengatakan “ Bagi Dialah, yang dapat melakukan jauh lebih banyak daripada yang kita doakan atau pikirkan, seperti yang ternyata dari kuasa yang bekerja di dalam kita.”

Penerapan Pribadi :
1. Apakah saat ini Anda sedang jenuh/putus asa dalam berdoa untuk suatu hal? Kuatkan hati, karena Tuhan tidak mengulur-ulur waktu. Kemudian, kuatkanlah hati teman-teman dalam komunitas Anda.
2. Baca dan renungkan Ibrani 4:16. Catatlah apa yang Roh Kudus katakan kepada Anda.


Referensi Buku : Elia, by Charles Swindoll

Saturday, March 15, 2008

Kekuatan Sebuah Semangat


Senin, 17 Maret

SEMANGAT TUMBUH DI TENGAH MASALAH
Firman Hari ini: Keluaran 4:1-17

Pertanyaan Perenungan:
Masalah apa yang dihadapi oleh Musa ketika Allah hendak mengutusnya? (Ay. 1, 10, 13)
Solusi (jalan keluar) apa yang Allah berikan kepada Musa ketika menghadapi masalahnya? (Ay. 2-9, 11 dan 14-17)

Pengajaran:
Suatu hari ada seorang pendeta yang diundang untuk berkhotbah di persekutuan para veteran yaitu para pensiunan TNI Angkatan Darat. Pada saat yang sama, pendeta tersebut memiliki masalah yang cukup berat di dalam jemaat yang ia gembalakan. Masalah tersebut membuat ia putus asa dan menghilangkan semangatnya untuk berkhotbah di depan para veteran. Ia berhak menolak untuk berkhotbah di depan para veteran, sebab ia harus menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi. Tetapi Tuhan menginginkan ia tetap pergi dan menyampaikan firman-Nya. Pendeta tersebut tetap pergi dan berkhotbah dengan perasaan putus asa dan terpaksa. Ketika ibadah dimulai dengan puji-pujian yang cukup bersemangat, pendeta tersebut melihat dua orang veteran yang sangat mengubah hidupnya. Dua orang veteran itu telah kehilangan salah satu tangannya. Satu orang telah kehilangan tangan kanan dan satu orang kehilangan tangan kirinya. Tangan mereka terluka dan harus diamputasi ketika bertugas di medan perang. Namun yang membuat pendeta terkejut adalah 2 orang veteran tersebut tetap bersemangat memuji Tuhan. Mereka tidak kehilangan akal untuk bertepuk tangan. Dua orang yang kehilangan tangan itu saling bertepuk tangan. Yang satu memakai tangan kanan dan temannya memakai tangan kiri. Tuhan berbicara kepada sang pendeta: “Lihat, Aku membuat mereka bersukacita walaupun kehilangan salah satu tangan. Mereka tidak meratapi nasib, tetapi memilih bersukacita sebab mereka masih bisa bernyanyi dan memuji-Ku.” Ketika waktunya tiba, pendeta itu berkotbah dengan penuh semangat dan merasa yakin Tuhan akan buka jalan dalam masalah di jemaat yang digembalakan. Musa juga putus asa karena masalah yang ia hadapi yaitu tidak bisa berbicara dan bingung dengan jawaban jika orang Israel bertanya kepadanya. Tetapi apa yang Allah lakukan? Ia memberi semangat dan memberi jalan keluar dengan berbagai mujizat yang Ia lakukan. Satu pernyataan yang membuat Musa bangkit & tetap melakukan kehendak Allah yaitu pada ayat 12: “Oleh sebab itu, pergilah, Aku akan menyertai lidahmu dan mengajar engkau, apa yang harus kau katakan.” Bayangkan jika Anda menjadi Musa saat itu, pasti Anda bersemangat atas apa yang telah Allah lakukan. Jika saat ini Anda putus asa, ingatlah 2 orang veteran tsb. di atas.

Penerapan pribadi:
1. Masalah apa yang membuat Anda putus asa? Tuliskanlah.
2. Yakinlah bahwa Allah menjawab masalah itu bagi Anda pada waktu yang tepat.


Selasa, 18 Maret

SEMANGAT KARENA JANJI
Firman Hari ini: Yosua 1:1-4, 13; Yosua 21:43-45

Pertanyaan Perenungan:
1. Apa yang Tuhan janjikan pada bangsa Israel? (Yosua 1:2-4 dan 13)
2. Apakah Allah memenuhi janji-Nya? (Yosua 21:43-45)

Pengajaran:
Ada kisah seorang anak berumur 8 tahun yang berhasil meraih prestasi di sekolah. Dua tahun pertama, anak tersebut memiliki prestasi yang kurang baik, padahal setiap hari ia belajar dengan baik. Ayahnya menjadi bingung karena prestasi anaknya. Suatu hari ayahnya berkata kepada anaknya demikian: “Nak, kalau kamu bisa berhasil dan memiliki prestasi, maka papa akan beri hadiah yaitu sebuah sepeda.” Anak tersebut terkejut dan mulai berusaha untuk mencapai prestasi yang terbaik. Dia mulai melatih pikirannya dan selalu belajar dengan baik. Ia mulai membayangkan sepeda yang akan ia miliki. Anak tersebut sangat bersemangat untuk sekolah dan belajar. Dua tahun kemudian ayahnya di PHK oleh perusahaan tempat di mana ia bekerja. Namun si ayah tetap memberikan janji jika anaknya berprestasi maka ia akan mendapat sepeda baru. Ayahnya tidak memiliki penghasilan lagi dan anaknya tidak tahu bahwa ayahnya tidak bekerja lagi. Anak tersebut sangat yakin bahwa ayahnya pasti memberi hadiah sepeda baru. Empat tahun kemudian, anaknya berhasil meraih prestasi berturut-turut selama 3 tahun. Ia selalu masuk dalam 3 besar dikelasnya dan pada akhirnya sang ayah memberi ia sepeda yang baru, sesuai dengan impian anaknya. Ayah tersebut berkata kepada anaknya: “Nak, sebenarnya papa sudah tidak bekerja dan sampai saat ini belum memiliki pekerjaan yang tetap. Tetapi papa sudah berjanji akan memberi kamu sepeda baru jika kamu berprestasi di sekolah.” Bangsa Israel juga tetap bangkit & bersemangat pada jaman Yosua yaitu ketika Allah berjanji untuk memberi Tanah Kanaan yang Ia janjikan kepada nenek moyang mereka. Bahkan Allah menjanjikan keamanan di negeri yang akan mereka huni. Bagaimana jika tidak ada janji yang Allah berikan? Pasti tidak ada satu orangpun yang mau bergerak untuk merebut tanah Kanaan. Sejak dari Abraham Allah telah memberikan janji dan sampai kepada Yosua janji tersebut digenapi. Allah tidak pernah bangkrut dan di PHK oleh siapapun. Ia adalah Allah yang berjanji kepada setiap orang yang percaya kepadaNya dan Ia siap menggenapi jika kita tetap teguh memegang janji tersebut. Tetaplah bersemangat untuk meraih janji Allah, jangan bersungut-sungut dengan keadaan yang semakin menekan. Orang Kristen yang bersemangat adalah orang yang memegang teguh janji Allah sampai akhir hidupnya.

Penerapan pribadi:
1. Apa janji Allah dalam hidup Anda?
2. Pegang janji Allah sampai Anda mendapatkannya.


Rabu, 19 Maret

SEMANGAT KARENA ADA MOTIVATOR

Firman Hari ini: Mazmur 46:1-12

Pertanyaan Perenungan:
Siapakah penolong pada saat kesesakan? (Ay. 2)
Apa yang pemazmur perintahkan pada kita agar mengalami Allah sebagai penolong? (Ay. 9-11)

Pengajaran:
Saat menghadapi babak final bulutangkis ganda di Olimpiade Sidney 2000, Chandra dan Tony merasa sangat tegang karena menjadi tumpuan seluruh bangsa Indonesia untuk mendapatkan medali emas. Dalam keadaan seperti itu, mereka menghubungi Andrie Wongso, konsultan non-teknis/motivator mereka. Andrie menyarankan agar mereka membuka kran air dan berteriak keras-keras, “Aku juara!” Mereka langsung mempraktekkan nasihat itu. Mereka membuka keran air di kamar mandi hotel dan berteriak sekeras-kerasnya, “Aku juara!” Teriakan itu membantu melepaskan segala beban yang menindih mereka. Kegelisahan dan kecemasan mereka hilang sehingga pada saat pertandingan, mereka bisa bermain tenang dan tanpa beban. Akhirnya mereka keluar sebagai juara Olimpiade Sidney dan mendapatkan medali emas untuk Indonesia. Mereka juga mendapatkan hadiah uang 1 milyar dari Extra Joss. Kita memiliki motivator (pribadi yang memberikan semangat dan dorongan) yang sangat setia. Siapakah Dia? Allah penolong kita. Dalam Perjanjian Baru dikatakan sebagai Roh Kudus Penolong yang sejati. Dalam ayat 2 dikatakan bahwa Allah adalah tempat perlindungan dan kekuatan, sebagai penolong dalam kesesakan sangat terbukti. Dalam bahasa aslinya dikatakan seorang pribadi yang selalu hadir dan siap menolong kita dalam setiap masalah. Allah senang menjadi motivator hidup kita. Ia adalah motivator yang sangat bersemangat untuk anak-anak-Nya. Allah selalu mendorong kita untuk memegang janji-Nya, tetap setia kepada-Nya dan Ia akan siap melakukan mujizat yang tidak pernah kita pikirkan. Jika saudara butuh motivator dan tidak ada seorangpun yang mendorong saudara, maka hubungilah Allah dalam doa dan bacalah Firman-Nya. Percayalah ketika kita melakukannya, maka akan tumbuh semangat baru dalam hidup kita. Yesaya 57:15 mengatakan: “Sebab beginilah firman Yang Mahatinggi dan Yang Mahamulia, yang bersemayam untuk selamanya dan Yang Mahakudus nama-Nya: "Aku bersemayam di tempat tinggi dan di tempat kudus tetapi juga bersama-sama orang yang remuk dan rendah hati, untuk menghidupkan semangat orang-orang yang rendah hati dan untuk menghidupkan hati orang-orang yang remuk.” Allah juga dapat memakai orang lain untuk memberi motivasi kepada kita. Seorang atlit pasti memliki seorang motivator dan biasanya adalah pelatihnya. Kita butuh motivasi selama hidup di dunia supaya kita tetap bertahan dalam segala keadaan.

Penerapan pribadi:
1. Apakah saudara sudah merasa diberi semangat oleh Allah?
2. Teruslah bergaul intim dan renungkan firman-Nya sampai saudara termotivasi.


Kamis, 20 Maret

SEMANGAT UNTUK MENJADI MOTIVATOR
Firman Hari ini: Yesaya 50:4

Pertanyaan Perenungan:
1. Apa yang telah Allah berikan? (Ay. 4)
2. Untuk apakah itu diberikan? (Ay.4)

Pengajaran:
Suatu hari ada sebuah acara yang sangat menarik di salah satu Universitas terkenal di Amerika. Pada saat itu acara wisuda dan secara sengaja para panitia mengadakan acara yang lain dari biasanya. Acara tersebut adalah memberikan pita biru kepada setiap wisudawan dan wisudawati dan mereka yang telah mendapatkan pita tersebut harus berusaha memberikan pita itu kepada orang yang mereka temui. Tidak hanya memberi pita, tetapi juga memberikan kata-kata positif yang sifatnya memberikan dorongan dan semangat kepada orang yang ditemui. Dan setelah mereka melakukan itu, para wisudawan dan wisudawati juga memerintahkan orang yang diberi pita itu untuk melakukan hal yang sama kepada orang lain. Jadi kegiatan itu dilakukan secara estafet. Pada saat itu juga mereka pergi ke jalan-jalan dan mulai memberi pita, memberi kata-kata yang membangun semangat dengan cara kreatif. Suasana kota menjadi berubah kepada hal yang positif dan bersemangat. Kantor-kantor yang bermasalah mulai giat kembali untuk bekerja. Para manajer yang mulai naik darah (marah-marah) kepada bawahan dapat diredakan dengan acara pemberian pita tersebut. Salah seorang direktur dari perusahaan telah mendapatkan pita tersebut dan ia membawanya pulang ke rumah. Tiba-tiba ia bertemu dengan anaknya dan ia memberikan pita itu dan berkata : “Nak, papa sangat sayang, bangga, dan berbahagia memiliki kamu.” Saat itu juga anak tersebut meneteskan air matanya dan berkata: “Papa tahu, sebelum papa mengatakan hal ini, sebenarnya aku mau bunuh diri karena semua orang di rumah, termasuk papa, tidak pernah memperhatikan aku. Semua sibuk dengan pekerjaan dan acaranya masing-masing. Tetapi karena papa telah mengatakannnya, maka aku membatalkan niatku untuk bunuh diri.” Kemarin kita telah belajar tentang ‘Semangat karena ada motivator’. Karena kita telah dimotivasi oleh Bapa, maka sekarang kita menjadi motivator bagi sesama kita. Allah telah memberikan kepada kita lidah seorang murid supaya dengan perkataan kita dapat memberi semangat baru kepada orang yang letih lesu. Jika kita mengaku murid Tuhan, maka kita akan melakukan apa yang telah Allah lakukan yaitu memberi semangat kepada orang di sekitar kita. Apakah saudara rindu menjadi motivator? Belajarlah untuk memotivasi orang lain.

Penerapan pribadi:
Temuilah! Hubungilah! Mulailah SMS orang-orang disekitar saudara (minimal 2 orang), sekarang juga!
Berilah kata-kata dorongan yang membangun semangat kepada mereka.


Jumat, 21 Maret

SEMANGAT YANG BERKOBAR
Firman Hari ini: Amsal 15:13; 17:22

Pertanyaan Perenungan:
1. Apa dampak dari hati yang gembira? (Amsal 15:13a dan 17:22a)
2. Apa yang dapat mematahkan semangat? (Amsal 15:13b dan 17:22b)

Pengajaran:
Salah satu program acara yang tidak asing lagi yaitu Smack Down, suatu saat digemparkan oleh sebuah peristiwa yang tidak biasa terjadi. Para penonton berpikir dan yakin bahwa biasanya pemain yang memiliki tubuh kekar, berotot dan lebih besar dari lawannya, pasti selalu menang. Tetapi suatu ketika, ada salah seorang pemain Smack Down berasal dari Jepang dan ia adalah seorang Sumo yang memiliki berat badan hampir 200 kg. Para panitia mengadakan sebuah acara yang menakjubkan yaitu setiap pemain Smack Down, termasuk penonton yang bisa mengangkat Sumo tersebut akan mendapatkan hadiah yaitu sebuah mobil FORD RANGER. Para penonton tertarik dan mencoba mengangkat tubuh Sumo tersebut dan sudah ada 5 orang yang berusaha mengangkat, tetapi tidak sanggup. Namun sebaliknya, Sumo tersebut yang mengangkat mereka. Beberapa jam kemudian mata semua penonton tertuju kepada seorang pribadi yang tiba-tiba datang dengan menggunakan sebuah helikopter dan menuju ke arena. Ternyata ia adalah salah satu pemain Smack Down baru yang tidak begitu terkenal. Ia memiliki tubuh atletis karena ia seorang binaragawan, hanya lebih pendek dari Ade Ray (binaragawan Indonesia). Dengan penuh keyakinan ia datang menuju arena dan mulai berpikir cara mengangkat Sumo. Yang sangat penting adalah sikapnya yang penuh semangat. Ternyata ia mampu mengangkat seorang Sumo dengan berat hampir 200 kg dengan mudah sekali, bahkan pada pertandingan berikutnya ia mampu mengalahkan Sumo tersebut. Jika kita perhatikan, tidak mungkin ia bisa menang melawan Sumo yang lebih besar dari tubuhnya. Apa yang membuatnya mampu untuk melakukan hal yang mustahil? Semangatnya! Amsal mengatakan bahwa “Kepedihan hati” mematahkan semangat dan semangat yang patah mengeringkan tulang. Artinya, setiap orang yang hanya memiliki prinsip yang negatif dan gampang putus asa akan selalu kalah. Tetapi hati yang gembira dan penuh semangat akan berseri-seri dan sekaligus menjadi obat yang manjur. Bersemangat bukan berarti tanpa sebab. Semangat karena ada pengharapan yang kita miliki dalam Kristus. Oleh sebab itu, kobarkan semangat Anda! Sebab Allah kita dahsyat, hebat dan ajaib. Tidak ada alasan lagi untuk kita tidak bersemangat dan bersukacita, sebab Allah sangat bersemangat dalam menolong anak-anak-Nya dan mampu membuat terang ditengah kegelapan.

Penerapan pribadi:
1. Apakah ada badai hari ini dalam hidup saudara? Tetaplah bersemangat dalam badai.
2. Terus pegang janji Allah sampai saudara mendapatkannya.


Sabtu, 22 Maret

SEMANGAT DIMULAI DARI VISI
Firman Hari ini: Markus 2:1-12

Pertanyaan Perenungan:
1. Berapa orang yang menggotong orang yang lumpuh? (Ay.3)
2. Apa yang mereka lakukan supaya orang yang lumpuh dapat bertemu dengan Yesus? (Ay. 3-4)
3. Kenapa Yesus menyembuhkan orang lumpuh tersebut? (Ay. 5)

Pengajaran:
Menurut suatu dongeng India kuno, ada seekor tikus yang selalu tertekan karena takut kepada seekor kucing. Seorang tukang sihir merasa kasihan kepadanya lalu mengubahnya menjadi seekor kucing. Tetapi, kemudian ia menjadi takut kepada anjing, maka tukang sihir itu mengubahnya menjadi anjing. Tetapi, ia mulai ketakutan kepada harimau, maka tukang sihir itu mengubahnya menjadi harimau. Akhirnya ia merasa takut kepada pemburu. Pada saat itu tukang sihir menyerah. Ia mengubahnya menjadi seekor tikus lagi dan berkata: “Apa pun yang saya lakukan tidak akan membantumu karena engkau mempunyai hati seekor tikus.” Jika kita memiliki hati yang kecil, maka kita tidak akan pernah mampu mendapatkan visi, apalagi mencapainya. Empat orang yang menggotong seorang yang lumpuh memerlukan visi yaitu supaya yang lumpuh sembuh dan berjalan lagi. Apa yang mereka lakukan? Mereka membawanya kepada Yesus. Tujuan mereka jelas yaitu membawanya kepada Yesus. Alangkah kacaunya jika seandainya salah satu atau dua orang dari mereka berinisiatif menggotong kepada tabib yang lain. Jadi yang dua menggotong kepada Yesus dan yang lainnya kepada tabib lain, apakah yang terjadi? Yang terjadi adalah bunyi “gedebuk..gedebuk,” karena yang lumpuh jatuh dan tambah parah lumpuhnya. Tetapi empat orang tersebut sepakat membawa kepada Yesus. Walaupun banyak orang yang mengelilingi Yesus, mereka tidak habis akal dan menurunkan yang lumpuh itu dari atas atap. Yesus bukan saja memandang yang lumpuh, tetapi juga empat orang yang menggotongnya. Iman mereka membuat Yesus mau menyembuhkan yang lumpuh. Mereka bersemangat membawa seorang yang lumpuh tersebut karena yakin bahwa Yesus pasti menyembuhkannya. Jika yang menggotong memiliki hati seperti kisah tikus di atas, maka yang lumpuh juga tidak akan bisa bertemu dengan Yesus. Semangat yang berkobar karena adanya kejelasan dalam tujuan hidup kita di dunia. Apapun yang menimpa hidup kita, tidak akan pernah membatalkan visi yang telah Allah berikan dalam hidup kita. Banyak orang tidak memiliki semangat hidup karena tidak memiliki tujuan hidup atau visi. Ketidakpuasan dan patah semangat tidak disebabkan oleh ketiadaan materi, namun karena ketiadaan visi (Anonim). Apakah yang lebih buruk daripada dilahirkan sebagai orang yang buta? Jawabannya, orang yang memiliki pengetahuan tanpa visi (Hellen Keller).

Penerapan pribadi:
1. Apakah visi/ tujuan hidup yang Tuhan tanamkan dalam hati saudara?
2. Bersemangatlah untuk mencapai visi tersebut.


Minggu, 23 Maret

SEMANGAT DARI PIKIRAN DAN HATI
Firman Hari ini: Filipi 4:4-9

Pertanyaan Perenungan:
1. Apa yang Tuhan suruh kita lakukan dalam menjalani hidup ini? (Ay.4)
2. Apa yang seharusnya memenuhi hati dan pikiran kita? (Ay. 7)
3. Hal-hal yang bagaimana yang harus kita pikirkan agar damai dan sukacita memenuhi hati kita? (Ay.8)

Pengajaran:
Di suatu perguruan tinggi yang terkenal ada seorang pemuda yang selalu memakai kursi roda. Dia adalah orang yang sederhana, berbakat, ramah dan optimis. Dia banyak menerima penghargaan akademis dan mendapatkan penghormatan dari teman-teman sekelas. Suatu hari, seorang teman kelas menanyakan penyebab cacatnya. “Kelumpuhan pada masa bayi,” jawabnya singkat. “Coba beri tahu saya,” kata temannya, “Dengan keadaan yang tak menguntungkan seperti ini, bagaimana kamu bisa menghadapi dunia dengan begitu percaya diri?” “Oh, penyakit ini tidak pernah menyentuh hati saya,” jawabnya sambil tersenyum. Hati dan pikiran adalah sesuatu yang tidak dapat dipisahkan. Jika pikiran kita dipenuhi dengan semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, maka pasti hidup kita penuh dengan semangat. Pikiran dan hati kita perlu untuk diubah terlebih dulu, yaitu diubah oleh Firman Allah dan kuasa-Nya. Tanpa ada hati dan pikiran yang berubah, tidak akan ada semangat hidup. Kita tidak perlu menyalahkan situasi, orang lain atau apapun. Kita hanya perlu mengubah prinsip hidup yang didasari oleh kebenaran Allah. Semangat ada karena sebuah keputusan dari diri sendiri. Semangat tidak timbul secara otomatis, tetapi sebagai akibat dari suatu keputusan. Jika mahasiswa yang lumpuh tersebut tidak memutuskan untuk bersemangat dari hatinya sendiri, maka ia akan selalu tertekan selama hidup dan tidak akan pernah berhasil. Pilih keputusan yang terbaik untuk diri saudara! Maka saudara akan merasakan dampaknya.

Penerapan pribadi:
1. Apa yang ada dipikiran saudara saat ini?
2. Apa keputusan saudara? Semangat atau putus asa?
3. Ceritakan pengalaman saudara kepada saudara seiman!

EDITORIAL

Peran KHUSUS dan TAK TERGANTIKAN

Suatu hari, seorang teman saya mengirimkan sebuah sms yang berbunyi: persahabatan adalah seperti potongan-potongan kecil mainan puzzle. Jika salah satu potongan puzzle hilang, tidak ada satupun yang dapat menggantikannya dan puzzle tersebut tidak akan pernah dapat tersusun menjadi satu gambar yang utuh.

Demikian setiap kita, jemaat KrisPen, adalah ”kepingan-kepingan” anggota, bagian dari ”puzzle” gambar visi yang Tuhan berikan pada KrisPen. Akankah visi KrisPen terwujud menjadi sebuah kenyataan yang utuh atau tidak, tergantung dari peranan setiap kita. Karena itu, perlu bagi setiap jemaat untuk tidak hanya menjadi penonton, tetapi pelaku dari visi yang telah Allah percayakan. Seperti kepingan puzzle, setiap jemaat memiliki peran masing-masing yang tak tergantikan oleh yang lainnya. Jika kita tidak mulai berfungsi sesuai keunikan karunia serta panggilan yang khusus Tuhan berikan pada kita, maka visi KrisPen takkan pernah terwujud. Jangan takut atau minder dengan apa yang Anda miliki. Firman Allah berkata: Tetapi Allah telah memberikan kepada anggota, masing-masing secara khusus, suatu tempat pada tubuh, seperti yang dikehendakiNya. (1 Korintus 12:18). Bayangkan saja, jika dalam sebuah gereja hanya terdiri dari para penginjil yang senang bepergian memenangkan jiwa, maka siapa yang akan menggembalakan jiwa-jiwa yang telah dimenangkan? Siapa pula yang akan mengajar mereka untuk bertumbuh menjadi murid Kristus? Jika semua orang sibuk menginjil dan memuridkan, siapa yang akan berdoa? Karena itu, mari bangkit dan berperan sekarang. Peran setiap kita unik, khusus dan tak tergantikan oleh siapapun, loh!

Yulia Windyasari
Pemimpin Redaksi