Sunday, February 28, 2010

Anakku, Apakah Engkau Mencintai Aku?

FOKUS KITA

Suatu pagi, aku terbangun untuk melihat matahari terbit. Ah, ciptaan Tuhan memang begitu indah! Sambil menyaksikan semua ini, aku memuji-muji Tuhan atas karyaNya yang begitu indah.Saat aku terduduk di situ, aku merasakan kehadiran Allah, Tuhanku Yesus Kristus datang kepadaku.

Ia bertanya, "Apakah engkau mencintai Aku?"

Aku menjawab, "Tentu saja, Engkau adalah Tuhan dan Juru Selamatku!"

Kemudian Ia bertanya, "Sekiranya tubuhmu cacat, apakah engkau akan tetap mencintai Aku?"

Aku tertegun, dan melihat kedua kaki dan tanganku. Ah, alangkah sulitnya hidup ini, dengan tubuh yang cacat! Tetapi aku menjawab, "Tuhanku, jika aku cacat, akan sangat susah bagiku, tetapi aku akan tetap mencintai Engkau."

Kemudian Tuhan Yesus bertanya, "Sekiranya matamu tak dapat melihat, apakah engkau tetap bersyukur atas segala ciptaanKu?"

Secara tiba-tiba aku terbayang orang-orang tuna netra di seluruh dunia dan bagaimana mereka tetap memuji dan bersyukur atas segala ciptaan Tuhan. Jadi aku menjawab, "Alangkah sulitnya jika aku tidak dapat melihat, Tuhanku, tetapi aku tetap akan bersyukur atas segala ciptaanMu."

Kemudian Tuhan Yesus berkata, "Sekiranya engkau tidak dapat mendengar, apakah engkau tetap akan setia kepada setiap FirmanKu?"

Lalu aku berpikir, bagaimana mungkin aku mendengarkan Firman Allah jika aku tuli? Tetapi kemudian aku tersentak, dan menyadari bahwa aku perlu mendengar Firman Allah dengan hati, bukan dengan telinga saja. Maka aku menjawab, "Alangkah sulitnya Tuhan, jika aku tuli, tetapi aku akan tetap mendengar segala FirmanMu."

Kemudian Tuhan Yesus bertanya, "Sekiranya engkau tidak dapat berkata-kata dalam hidupmu, apakah engkau tetap akan memuji NamaKu?"

Bagaimana mungkin aku menyampaikan puji-pujian tanpa suara? Tetapi akupun sadar bahwa Tuhan ingin puji-pujian itu berasal dari hatiku yang paling dalam dan dari ketulusan jiwaku. Maka akupun menjawab, "Alangkah sulitnya, Tuhan, jika aku tidak dapat berkata-kata, tetapi aku akan tetap bernyanyi di dalam hatiku, memuji dan bersyukur kepadaMu."

Kemudian Tuhan Yesus bertanya, "Apakah engkau mencintai Aku?"

Dengan penuh keyakinan, aku menjawab, "Ya, Tuhanku,aku mencintai Engkau karena Engkaulah Allah yang Maha Kuasa!"

Aku pikir, aku telah menjawab pertanyaan Tuhanku dengan baik....

Kemudian Tuhan Yesus bertanya, "Lalu, mengapa engkau tetap berbuat dosa? Mengapa engkau menjauh dariKu disaat-saat kesukacitaanmu?Dan engkau mencari-cari Aku dalam seruan doa-doamu disaat Engkau kesusahan?"

Aku tidak menjawab. Hanya air mata yang mengalir.

Kemudian Tuhan Yesus melanjutkan, "Mengapa engkau hanya bernyanyi memujiKu disaat kebaktian dan retretmu? Mengapa engkau mencari-cari Aku hanya saat beribadah? Mengapa engkau meminta-minta terus hanya untuk kepuasan dirimu sendiri? Mengapa engkau meminta-minta kepadaKu tanpa kesetiaan?"

Air mataku terus mengalir.

"Mengapa engkau tidak menyampaikan FirmanKu pada semua orang? Mengapa engkau mencari-cari alasan saat Aku memberikanmu kesempatankepadamu untuk memuliakan namaKu?"

Aku mencoba untuk menjawab. Tapi tidak ada jawaban.

"Engkau telah Kuberkati dengan Hidup. Aku menciptakanmu bukan untuk menyia-nyiakan pemberianKu itu. Aku telah memberkatimu dengan berbagai talenta untuk melayaniKu dengan kasih, tetapi engkau terus berpaling daripadaKu. Aku telah menyingkapkan FirmanKu kepadamu, tetapi engkau tidak bertambah dalam pengertianmu. Aku telah berbicara kepadamu, tetapi telinga hatimu tertutup rapat. Aku telah menunjukkan berkat-berkatKu kepadamu, tetapi matamu tidak mau melihat. Tetapi Aku telah mendengarkan doa-doamu, anakKu, dan Aku telah menjawabnya."

"Apakah engkau mencintai Aku?" Tanya Tuhan Yesus sekali lagi.

Aku tidak bisa menjawab. Aku teramat sedih dan malu. Aku tidak memiliki alasan lagi. Setelah aku meratap dalam tangis, aku berkata, "Ampuni aku, Tuhan, aku tidak layak menjadi anakMu."

Tetapi Tuhan Yesus menjawab, "AnakKu... anakKu yang Kukasihi, Aku sangat mencintaimu!"

Aku menjawab, "Mengapa Engkau selalu mau mengampuni aku? Mengapa Engkau mengasihi aku seperti itu?"

Tuhan Yesus menjawab, "Karena engkau adalah ciptaanKu. Engkau adalah anakKu. Aku tidak akan pernah meninggalkanmu. Disaat engkau menangis, Aku tahu kesedihanmu dan Akupun menangis disisimu. Disaat engkau bersuka cita, Akupun tertawa bersamamu. Disaat engkau putus asa, Aku datang memberikan semangat bagimu. Disaat engkau terjatuh, Aku mengulurkan tanganKu untuk mengangkatmu. Disaat engkau lelah, Aku mengangkatmu didalam dekapan pelukanKu. Aku akan selalu bersertamu dan mencintaimu sampai akhir segala zaman."

Aku tidak pernah menangis seperti saat itu. Bagaimana mungkin aku bisa begitu dingin terhadap Allahku. Bagaimana mungkin aku menyakiti hati Tuhan, setelah begitu banyak yang telah dilakukanNya bagiku?

Lalu aku bertanya kepada Tuhan Yesus, "Tuhan, seberapa besarkah kasihMu bagiku?"

Kemudian Tuhan Yesus membuka tanganNya lebar-lebar. Dan aku melihat tanganNya yang luka karena paku di kayu salib, dan aku teringat akan segala kesengsaraanNya. Kesengsaraan sampai mati, karena kasih.

Aku tersungkur di kaki Kristus, Juru Selamatku. Bersujud dan menangis.

Mengapa Aku Mencintai Tuhan?

KISAH KITA


Saya cinta Yesus Kristus sejak tahun 1998. Alasan saya mencintaiNya adalah karena saya sadar bahwa Dia yang menciptakan hidup saya. Ternyata Yesus Kristus yang ada di balik bayang-bayang dari masa lalu, sekarang dan selamanya dalam hidup saya. Ia yang menggiring hidup saya sejak dari kandungan. Alasan kedua adalah ketika pertama kali saya memandang salib-Nya, maka saat itulah cinta saya tidak dapat terbendung lagi, bagaikan air yang menghancurkan bendungan terbesar di dunia. Intinya karena Yesus mencintai saya dan dibuktikan melalui karya salib dan perbuatanNya. Jadi saya juga mencintaiNya, bahkan rela membayar ganti apa yang sudah Ia lakukan (walaupun tidak akan pernah cukup). Alasan ketiga karena Yesus satu-satunya yang menjamin hidup saya sampai di kekekalan dan tidak ada yang lain. (Cahyana Bayu Bathara/Staf Pengabdi)


Dua tahun yang lalu guru spritual masa lalu saya menelpon. Saya terkejut mendapati bahwa dia tahu nomor telepon saya, menelepon dan setengah memaksa ingin menemui saya. Tapi karena hati saya tidak merasa damai sejahtera, saya pun menolak untuk bertemu dengannya. Saya berkata kepadanya jika ada keperluan harap langsung mengatakannya di telepon saat itu. Setelah berulang-ulang memaksa saya, dia pun menyerah dan langsung ‘menembak’ saya dengan seruan, “Lia, saya mohon kamu mau kembali kepada ‘kami’, kepada kepercayaanmu yang semula, karena kepercayaan itulah yang benar… Mengapa kamu mempertahankan imanmu yang sekarang?” Dengan kata lain, saat itu dia sedang bertanya kepada saya, ‘Mengapa kamu begitu mencintai Yesus? Apa yang sudah Dia lakukan buatmu’. Tanpa memberi waktu lebih lama buatnya untuk mengubah apa yang tidak mau saya ubah (iman saya kepada Yesus), saya katakan alasan saya: “Maaf, Pak, saya memilih keyakinan ini bukan karena coba-coba. Saya tahu betul jalan yang saya pilih. Saya memilih Yesus, karena hanya Dia satu-satunya Tuhan yang hidup. Saya tidak belajar kebenaran ini dari pengaruh orang lain atau dengan bertanya-tanya kepada orang lain, tapi saya mengalami sendiri ke-hidup-an Dia dalam setiap masa kehidupan saya. Terutama di masa tergelap dan tersulit dalam hidup saya, saya mengalami sendiri bagaimana Dia hidup dan bergerak menyatakan ke-hidup-anNya untuk menolong, menuntun dan menjaga saya secara ajaib sampai hari ini. Itulah mengapa saya mencintai Dia, karena hanya Dia satu-satunya Tuhan yang hidup kekal dan berkuasa.” (Yulia Windyasari/Editor Warta Kita)

Saturday, February 27, 2010

INFO KITA - 28 Februari 2010



Persembahan 21 Februari 2010

Perpuluhan: Rp. 10.427.000
Perpuluhan (transfer bank): Rp. 9.500.000
Diakonia: Rp. 25.000
Janji Iman Misi: Rp. 873.000
Investasi Iman Healing Center: Rp. 130.000



PERJAMUAN KUDUS

Mari siapkan hati untuk masuk dalam Perjamuan Kudus yang akan dilaksanakan pada hari Minggu, 7 maret 2010 di seluruh ibadah raya.


Ikutilah!
Audisi PeMuJi
Selama Bulan Maret 2010

Info formulir & pendaftaran:
Family >> Kristina (031-70694458)
Youth >> Merry (031-60361123)
Teen >> Yohana (08993608832)

KEGERAKAN DOA KITA

PUSH
(Pray Until Something Happens!)

Pokok doa minggu ini:

Agar pemkot diberi hikmat dalam mengatasi masalah banjir di Surabaya dan masyarakat mau saling bekerja sama untuk menjaga lingkungan masing-masing.

Pemilihan Walikota & Wakil Walikota Surabaya
· Agar Tuhan turut campur tangan dalam proses pendataan daftar pemilih tetap sehingga segala bentuk kecurangan dan manipulasi data digagalkan.
· Tuhan sendiri yang menentukan orang yang tepat untuk memimpin Surabaya.

Agar Presiden mau bekerja sama dengan Pansus untuk berani bersikap tegas dan bijaksana dalam menyelesaikan kasus Bank Century.




Ayo! Kita ramai-ramai berdoa sepakat untuk pemulihan kota dan bangsa kita di :
1. Menara Doa Kota
Bertempat di Hotel Garden Palace, Jl. Yos Sudarso (sebelah Zangrandi), Lt. 22, No. 2202, setiap hari, selama 24 jam.

2. Kubu Doa II
Bertempat di Komplek Ruko, Jl. Kenjeran No 368E (Ruko yang ada Banner Yamaha), hari Senin – Jumat, pukul 12.30-16.00 WIB.

3. Kubu Doa IV
Bertempat di Komplek Ruko, Jl. Raya Mulyosari 310, Lt. 2 (sebelah Supermarket Giant Mulyosari), hari Senin-SAbtu, pukul 08.00-12.00 WIB.

PENUNTUN SAAT TEDUH PRIBADI 1-7 Maret 2010

Tangan Tuhan Merenda
(Belajar dari profil Ruth)


“Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.”
-Yeremia 29:11-


Bahan diambil & diedit seperlunya dari: e-4m abbalove

Senin, 1 Maret 2010
Tuhan Tetap Memelihara UmatNya
Firman hari ini: Rut 1:1-6

Pengajaran:
Pada suatu masa di zaman para hakim memerintah, ada kelaparan di tanah Israel dan mungkin masa itu disebut masa kegelapan rohani, ketika Tuhan seakan-akan melupakan umat pilihan-Nya. Tiada tanda-tanda kehidupan sehingga membuat rakyatnya terpencar-pencar mencari kehidupan bagi diri dan keluarga mereka sendiri. Begitu pula seorang pria bernama Elimelekh dari Betlehem-Yehuda beserta isterinya, Naomi, serta kedua anaknya, Mahlon dan Kilyon, pergi ke daerah Moab menetap di sana untuk melanjutkan kehidupannya. Tuhan adalah Allah yang setia memelihara umat-Nya, ketika Ia melihat bahwa umatNya tidak berdaya, maka tangan-Nya selalu menolong. Begitu pula dengan keluarga Naomi, Tuhan tetap menjaga kehidupan mereka walaupun mereka harus berpindah-pindah tempat. Bukankah Allah yang disembah Naomi adalah Allah yang sama memelihara hidup Anda saat ini? Kesulitan apa yang Anda alami saat ini? Tuhan tidak pernah meninggalkan Anda, Ia tetap memelihara Anda. Ia selalu merancangkan yang terbaik bagi anak-anak-Nya. Masalah apa yang sedang Anda hadapi saat ini? Melalui saat teduh hari ini kita mengetahui bahwa Allah tetap memelihara kehidupan kita. Tuliskan janji-janji Tuhan yang Anda dapatkan melalui Firman Tuhan hari ini untuk hidup Anda!

Selasa, 2 Maret 2010
Rut Memunyai Prinsip Hidup yang Kokoh
Firman hari ini: Rut 1:7-22

Pengajaran:
Orpa dan Rut adalah dua orang menantu yang diambil anak-anak Naomi dari bangsa Moab. Bangsa Moab adalah bangsa yang tidak menyembah Tuhan sebagai Allahnya. Meskipun demikian, Naomi sangat mengasihi kedua menantunya tersebut dan ia tetap tinggal bersama-sama dengan menantunya, walaupun anak-anak laki-lakinya telah meninggal dunia. Begitu pula dengan Orpa dan Rut yang sangat mengasihi Naomi. Suatu kali ketika Naomi bertekad ingin kembali ke tanah Yehuda, ia membujuk menantunya untuk kembali ke rumah mereka masing-masing untuk melanjutkan hidup mereka. Orpa akhirnya menerima tawaran Naomi, ia kembali kebangsanya dengan harapan memiliki masa depan yang lebih baik. Namun, sejak saat itu Alkitab tidak lagi mencatat kehidupan dan keturunan Orpa. Ia telah mengambil keputusan yang salah. Beda dengan Rut yang tetap memilih hidup dengan Naomi walau apapun yang terjadi. Ia tetap yakin bahwa Tuhan yang disembah Naomi sanggup memenuhi segala kebutuhannya. Apa yang sedang terjadi dengan Anda hari-hari ini? Apakah sedang berada di persimpangan jalan untuk mengambil keputusan yang terbaik dalam hidup Anda? Biarlah kita belajar dari Rut, bahwa Tuhan tetap yang menjadi pilihan kita. Rut telah memilih yang terbaik bagi hidupnya. Sudahkah Anda memiliki prinsip hidup yang kokoh seperti Rut?


Rabu, 3 Maret 2010
Rut adalah Seorang Pekerja Keras dan Selalu Berinisiatif
Firman hari ini: Rut 2:1-7

Pengajaran:
Sekalipun Tuhan tetap akan menyertai Rut, namun Rut bukanlah seorang yang duduk berpangku tangan menikmati penyertaan Tuhan atas hidupnya dan hidup Naomi. Malahan Rut selalu bekerja keras bahkan ia berinisiatif untuk bekerja. Sesampainya Rut dan Naomi ke tanah Yehuda, Rut langsung meminta ijin kepada Naomi untuk bekerja mengumpulkan bulir-bulir jelai yang jatuh di ladang dan ia bekerja seketika pun ia tidak berhenti! Itulah Rut, walaupun ia seorang janda, namun ia tidak pernah putus asa terhadap hidupnya, ia tetap bekerja untuk menafkahi kehidupannya. Apakah Anda menjalani hidup keseharian Anda dengan rajin bekerja? Biarlah firman tentang Rut hari ini mengispirasi Anda bahwa Anda pun dapat melakukan hal yang sama dengan Rut, yaitu: berinisiatif dan rajin bekerja. Ingatlah firman yang Tuhan wahyukan kepada Paulus untuk dituliskan bagi jemaat di Tesalonika, “kami memberi peringatan ini kepada kamu: jika seorang tidak mau bekerja, janganlah ia makan,”(II Tesalonika 3:10).


Kamis, 4 Maret 2010
Tuhan Memberi Upah yang Penuh Kepada Rut
Firman hari ini: Rut 2:8-23

Pengajaran:
Jika kita memperhatikan cara kerja Rut di ladang Boas, sungguh enak sekali. Rut tinggal memungut bulir-bulir jelai yang sengaja dibuang oleh pengerja-pengerja di ladang yang telah diperintahkan oleh Boas. Selain itu Rut juga boleh meminum air yang disediakan untuk pengerja-pengerja ladang. Bahkan hak yang istimewah-pun Rut dapatkan yaitu makan siang sudah tersedia bagi Rut, padahal ia bukanlah salah satu pegawai Boas! Wow...luar biasa yang didapatkan oleh Rut. Namun jika kita teliti firman Tuhan ini, kita akan menemukan apa keistimewaan Rut, sehingga Boas begitu bersimpati terhadapnya. Dalam Rut 2:11-12 dikatakan, “Telah dikabarkan orang kepadaku dengan lengkap segala sesuatu yang engkau lakukan kepada mertuamu sesudah suamimu mati, dan bagaimana engkau meninggalkan ibu bapamu dan tanah kelahiranmu serta pergi kepada suatu bangsa yang dahulu tidak engkau kenal. TUHAN kiranya membalas perbuatanmu itu, dan kepadamu kiranya dikaruniakan upahmu sepenuhnya oleh TUHAN, Allah Israel, yang di bawah sayap-Nya engkau datang berlindung," Berita tentang Rut yang begitu murah hati dan penuh kasih telah tersebar di tengah-tengah kota itu. Itulah sebabnya mengapa Boas begitu kagum sehingga ia memberikan yang terbaik untuk Rut. Apalagi Bapa kita yang di surga. Ia akan memberi keistimewaan yang jauh lebih besar kepada kita, jika kita melakukan segala sesuatu untuk Tuhan dengan segenap hati kita bukan asal-asalan. Sudahkah kita melakukannya?


Jumat, 5 Maret 2010
Naomi, Seorang yang Memperhatikan Kebahagiaan Orang Lain
Firman hari ini: Rut 3:1-18

Pengajaran:
Kebahagiaan Rut, tidak lepas dari peran Naomi yang begitu peduli terhadap kebahagiaan menantunya. Lihatlah Naomi telah memperhatikan kehidupan Rut dan Boas selama beberapa waktu, dan ia melihat adalah baik jika Rut menikah dengan Boas. Maka Naomi menyarankan kepada Rut untuk mendekati Boas. Rut mendengar nasehat Naomi dan ia melakukan tepat seperti yang Naomi katakan. Gien Karssen dalam bukunya Ia dinamai perempuan menuliskan, “Naomi, seorang yang memperhatikan kesejahteraan orang lain, tidak pernah menduga bahwa kehidupannya dihubungkan dengan Juruselamat Dunia, Yesus Kristus.” Di akhir Firman Tuhan hari ini, Boas menawarkan kepastian kepada Rut, inilah hasil dari nasehat Naomi. Sudahkah kita juga memperhatikan kesejahteraan orang-orang di sekitar kita? Seberapa sering kita memperhatikan kesejahteraan hidup orang di sekitar kita atau kita malah sibuk dengan diri kita sendiri? Mari belajar dari Naomi!


Sabtu, 6 Maret 2010
Rut Menerima Nubuatan Tuhan bagi Masa Depannya
Firman hari ini: Rut 4:1-12

Pengajaran:
Ketaatan Rut justru menerima nubuatan yang tak terduga. Ia hanya mengikuti nasihat Naomi dan melakukan apa saja yang diperintahkan kepadanya untuk dilakukan. Akibat kepatuhannya, maka ia menerima nubuatan yang luar biasa tentang masa depannya. Sebab warga kota bernubuat tentang Rut, "Kamilah menjadi saksi. TUHAN kiranya membuat perempuan yang akan masuk ke rumahmu itu sama seperti Rahel dan Lea, yang keduanya telah membangunkan umat Israel. Biarlah engkau menjadi makmur di Efrata dan biarlah namamu termasyhur di Betlehem, keturunanmu kiranya menjadi seperti keturunan Peres yang dilahirkan Tamar bagi Yehuda oleh karena anak-anak yang akan diberikan TUHAN kepadamu dari perempuan muda ini!"(Rut 4:11-12). Rut mungkin tidak pernah menyangka bahwa ia akan menerima kata-kata nubuatan sehebat itu. Rut tidak pernah berpikir sejauh itu. Karena ia hanya mengikuti Naomi, “bangsamulah bangsaku dan Allahmulah Allahku.” Rut menerima penggenapan janji Allah, bahwa Allah yang memberikan hari depan yang penuh harapan, ketika ia menyerahkan hidupnya kepada Tuhan dan Tuhan memberikan Boas seorang yang takut akan Tuhan menjadi suami Rut. Rindukah Anda menerima janji-janji Tuhan yang besar tentang masa depan Anda? Sudahkah Anda juga menyerahkan masa depan Anda kepada Tuhan? Belajarlah untuk menyerahkan masa depan Anda dalam tangan Tuhan. Tulislah hal-hal kekhawatiran apa dalam hidup Andayang masih belum Anda serahkan kepada Tuhan dan berubahlah!


Minggu, 7 Maret 2010
Rut Menjadi Wanita yang Terpilih
Firman hari ini: Rut 4:13-17

Pengajaran:
Rut, seorang wanita yang luar biasa, ia berani menukar masa kini dengan masa depannya yang tidak menentu, namun Allah telah menghargai keputusan yang Rut ambil untuk tetap bersama-sama Naomi menyembah Allah yang hidup. Ia telah terpilih menjadi nenek moyang Yesus, Sang Penebus, suatu hak istimewa yang ia dapatkan. Bahkan Rut disebut dengan perempuan yang lebih berharga dari tujuh anak laki-laki. Jika kita memperhatikan kisah Rut dari hari Senin yang lalu, sungguh penyertaan Tuhan sangat nyata dalam hidup Rut dan ia setia menjalaninya. Apakah Anda sedang dalam proses rencana Tuhan? Lakukanlah dengan setia dan Anda akan melihat penyertaan Tuhan dalam hidup Anda.
Masihkah Anda bertekun dengan Firman dan janji Tuhan? Apa yang menjadi penghalang untuk Anda bertekun? Tulislah komitmen Anda untuk bertekun dalam Firman Tuhan!

Saturday, February 20, 2010

F.A.M.I.L.Y (Father And Mother I Love You)

FOKUS KITA

Ada seorang wanita bernama Carol Darnell. Ia memiliki seorang ayah yang begitu menyayanginya dan juga semua saudaranya. Namun ayahnya memiliki cacat fisik. Cacat fisik yang dialami oleh ayahnya adalah memiliki bentuk muka yang tidak normal, bahkan ayahnya megalami operasi wajah beberapa kali. Ketika Carol masih kecil, ia sering dicium oleh ayahnya sebagai bentuk kasih sayang ayah kepada anaknya.

Suatu saat Carol bertanya kepada ayahnya bahwa apakah hidungnya akan menjadi pesek kalau sering dicium. Ayahnya menjawab dan meyakinkan bahwa itu tidak akan pernah terjadi. Carol bertanya karena hidung ayahnya yang tidak normal. Carol bercerita kepada orang lain bahwa ayahnya adalah orang yang luar biasa ramah, sabar, bijaksana dan penyayang. Bagi Carol ayahnya adalah pahlawan dan cinta pertamanya. Setiap kali ayahnya bertemu dengan orang lain, maka ia tidak pernah mempermasalahkan kecacatan wajahnya. Ayah tidak pernah membiarkan ketidaksempurnaan fisik mengatur hidupnya.

Ketika ayah Carol dianggap tidak menarik untuk pekerjaan sebagai penjual, ia mengambil sepeda, menjadi pengantar barang dan menciptakan rutenya sendiri. Ketika angkatan darat tidak menerima lamarannya, ia menjadi sukarelawan.

Pada suatu malam, Carol bersama teman-teman semobil penuh singgah ke rumahnya untuk mengambil beberapa makanan ringan untuk begadang. Ayahnya keluar dari kamar tidurnya dan menyalami teman-temannya, menyuguhkan soda dan membuatkan popcorn. Salah seorang temannya menarik Carol ke samping dan bertanya, “Ayahmu kenapa?” Pada saat itu juga Carol memandang ayahnya dalam ketidaksempurnaan bahkan seperti monster. Carol menyuruh teman-temannya lekas pergi dan mengantar mereka pulang.

Sepanjang malam itu Carol menangis, bukan karena sadar bahwa ayahnya berbeda, tetapi karena sadar betapa ia menjadi orang yang berpikir dangkal. Karena ketika temannya bertanya, “Ayahmu kenapa?” Carol langsung mengukur ayahnya berdasarkan penampilan luarnya. Yang ada dalam pikirannya saat itu adalah seorang ayah yang berbeda, cacat dan tidak normal, bahkan ia lupa bahwa ayahnya seorang yang sangat menyayangi istri, anak-anak dan kepada sesama manusia. Carol sadar dan ia langsung bersyukur dengan keadaan ayahnya. Ia bersyukur karena mengenalnya lebih dahulu, sebelum orang lain menunjukkan kekurangan-kekurangan fisiknya.

Saat ini ayahnya telah tiada. Empati, rasa belas kasih dan kepedulian kepada orang lain merupakan sifat-sifat yang diwariskannya kepada Carol. Semua itu adalah hadiah terbesar yang dapat diberikan oleh orang tua kepada anak-anaknya yaitu kemampuan untuk mencintai orang lain tanpa memandang status sosial, ras, agama atau kecacatan mereka, juga ketekunan dan ketabahan untuk menerima hidup apa adanya. (Ringkasan dari buku Chicken Soup for The Unsinkable Soul).

Cerita di atas menyatakan kebenaran kasih dan cinta dari sudut yang benar. Setiap kita bisa saja, bahkan gampang sekali menyatakan kepada kedua orang tua, “Papa-mama, I love you,” ketika segala sesuatu berjalan lancar. Mungkin saat itu mereka tidak menjengkelkan bagi kita, selalu dapat uang jajan bahkan selalu lebih, fasilitas yang memadai yang mereka berikan. Tetapi jika sebaliknya yang terjadi, apakah kita masih bisa mengatakan, “I love you,” ketika mereka jatuh miskin, mereka terasa kaku, tidak ada uang jajan, mejengkelkan bahkan merepotkan kita?

Bentuk pernyataan kasih yang sebenarnya akan teruji ketika semua tidak berjalan dengan semestinya. Pernyataan dan tindakan kasih akan terbukti secara nyata pada saat badai menerpa kedua orang tua kita. Mari kita belajar dari Carol Darnell. Lakukan yang terbaik untuk kedua orang tua kita, bahkan ketika mereka atau kita sendiri sedang berada dalam kesulitan. Salah satu perintah Firman Allah adalah “Hormatilah ayah dan ibumu,” maka berkat Allah akan turun kepada kita, orang tua bahkan keturunan kita. Penghormatan sejati tidak lahir dari rasa takut, tetapi rasa kasih terhadap mereka. Melalui kata-kata dan perbuatan kita kepada orang tua kita.(you)

Memulai Perubahan dalam Keluarga Melalui: Aku

KISAH KITA


Latar Belakang Keluarga yang Dingin
Saya berasal dari keluarga yang utuh tetapi tidak ada komunikasi yang baik antar anggotanya. Bahkan hingga saya kuliah, hampir tidak ada acara kumpul bersama dengan anggota keluarga. Kadang merasa iri juga ketika melihat keluarga lain yang tampak begitu harmonis dan hangat. Dalam hati saya sering bertanya, “kapan ya saya bisa memiliki keluarga seperti itu?”

Kebenaran Hati Bapa, Awal dari Perubahan Saya
Setelah dipulihkan dan mengerti tentang kebenaran Hati Bapa, saya diminta oleh pembina saya untuk melakukan kontak dengan papa dan keluarga di Lumajang, terlebih setelah mama meninggal. Awalnya sangat susah dan kaku karena membutuhkan penyangkalan diri dan mematahkan setiap keegoisan serta harga diri saya. Tapi lama kelamaan saya bisa ngobrol2 dengan papa, bahkan ketika tidak ada keperluan pun saya belajar kontak dengan papa. Saya juga berinisiatif untuk mengumpulkan semua keluarga pada saat acara ulang tahun saya. Dan itu untuk pertama kalinya anggota keluarga kami berkumpul. Sayangnya, saat itu mama sudah tiada.

Pemulihan dan Perjalanan Mengasihi yang terus Berlangsung
Ketika hubungan kita dengan Bapa di surga dipulihkan, maka hubungan dengan bapa yang di dunia secara otomatis juga dipulihkan. Ketika hubungan dengan bapa di dunia dipulihkan maka hubungan dengan sesama juga dipulihkan. Untuk masa sekarang ini saya benar-benar menikmati hubungan dengan papa saya. Hubungan kami menjadi dekat, dan saya sangat menikmati waktu-waktu ngobrol dengannya. Sebuah hal yang tidak pernah saya alami sebelumnya. Tahun ini, saya berkomitmen untuk menelponnya tiap dua minggu sekali dan kontak dengan kakak-kakak saya yang terpisah di kota lain. Saya juga mau mengunjungi papa tiap dua bulan sekali, hal yang biasanya jarang saya lakukan.

Impian dan Doa Saya untuk Keluarga
Saya ingin hubungan seluruh anggota keluarga bisa makin dekat. Satu lagi, saya juga ingin, agar Papa dapat mengenal Yesus melalui saya. Keluarga merupakan gambaran komunitas pertama kali yang Tuhan beri buat kita. Saya percaya, betapa hancurnya keluarga kita, Allah sanggup memulihkannya, asalkan ada seseorang yang mau menjadi alatNYA dalam keluarga itu untuk berubah dan membayar harganya. Apapun keadaan keluarga kita, Allah sanggup untuk memulihkan menjadi lebih indah. Karena betapa pentingnya keluarga, untuk kita yang masih single hendaknya berpikir dengan masak-masak dengan siapa kelak kita menikah. Pada akhirnya, keluarga yang berantakan akan memberikan beban dan efek negatif kepada anak-anaknya. Bagi saudara yang telah berkeluarga, jangan pesimis dengan keadaaan keluarga kita yang kurang harmonis, percayalah Allah sanggup untuk memulihkan. Tidak kata terlambat untuk memulai sebuah perubahan dalam kamus Allah. (Lilik Megawati/PA Youth)

Komsel Yohana Tria S.:Komunitas Talenta Musik Teen

KOMSEL KITA

Tidak seperti komsel pada umumnya, komsel kelompok usia teens yang dipimpin oleh Yohana ini memang dikhususkan untuk anak-anak yang memiliki talenta potensial di bidang musik. Jadi tidak heran, hampir semua anggotanya bisa memainkan alat musik ataupun menyanyi. “Awalnya kita memang ingin membentuk komsel PeMuJi. Agar talenta serta fokus bisa lebih terasah dan terarah di sini,” ujar Yohana.

Komsel yang baru saja bermultiplikasi pada pertengahan tahun 2009 dengan komsel Christin ini memiliki gaya yang berbeda. Seminggu sekali, setiap hari Kamis atau Jumat, mereka rutin mengadakan latihan band. Anggotanya? Tentu saja anak-anak komsel ini sendiri. “Beberapa anak komsel bahkan sempat membentuk band bernama Living Water, gabungan dengan beberapa anak Teen komsel lain. Living Water sempat menciptakan beberapa lagu juga, lho.” Selain latihan musik rutin, agenda komsel bulanan juga memasukkan musik sebagai topik utama pembahasan. “Minggu pertama dan kedua kami komsel seperti biasa. Minggu ketiga biasanya digunakan untuk ngobrol dan diskusi tentang musik. Minggu keempat kunjungan ke rumah teman, dan minggu kelima biasanya kita latihan musik bersama-sama,” ujar wanita yang berprofesi sebagai guru SMP ini.

Tidak salah apabila suasana bermusik begitu kental dalam komsel ini. Yohana sendiri sebagai PKS merupakan salah satu worship leader dan singer di Gereja Kristus Pencipta. Meski demikian, selain bermusik, tahun ini, komsel yang didominasi anak-anak pelajar ini memiliki satu lagi fokus penting. “Sekarang kami sedang memperbanyak fellowship, agar anggota-anggota yang baru dapat membaur dan beradaptasi. Karena anggota komsel ini juga terdiri dari suku bangsa yang bervariasi.” Ok, kita doakan semoga lahir penyembah-penyembah yang berkualitas dan berdedikasi lewat komsel ini. (vln)

INFO KITA - 21 Februari 2010


Persembahan 14 Februari 2010

Perpuluhan: Rp. 4.526.000
Perpuluhan (transfer bank): Rp. 12.890.000
Diakonia: Rp. 265.000
Janji Iman Misi: Rp. 840.000
Investasi Iman Healing Center: Rp. 325.000
Untuk Rumah Kehidupan: Rp. 100.000



Susulan Data Ulang Tahun Jemaat

22 Februari Brian Tampi (F)
Jl. Krembangan Baru 4a
Telp. 0813-1988-1720


SEPAKAT BERSAMA PEKERJA!


Jangan lewatkan!

Momentum impartasi & kesatuan hati bagi seluruh pekerja Krispen
untuk bergerak lebih maju dalam menggenapi visi gereja lokal
yang telah Tuhan percayakan!

Kamis
25 Februari 2010
Pukul 19.00 WIB
Di Gedung Gereja

Dresscode: Seragam Visi


Apakah Anda memiliki talenta menyanyi atau memainkan alat musik?
Apakah Anda rindu untuk terlibat dalam pelayanan mujik dan pujian?


Ikutilah!
Audisi PeMuJi
Selama Bulan Maret 2010

Info formulir & pendaftaran:
Family >> Kristina (031-70694458)
Youth >> Merry (031-60361123)
Teen >> Yohana (08993608832)


WISH
(Worship in Sacred Harmony)
Seluruh Tim PeMuJi & Soundman WAJIB hadir pada pertemuan WISH (temu pemuji format baru) yang akan dilaksanakan pada hari Rabu, 24 Februari 2010, pukul 18.30 WIB, di gereja.

Ayo Sepakat Berdoa bagi Indonesia Tercinta!

KEGERAKAN DOA KITA


Agar pemerintah lebih fokus pada peningkatan kesejahteraan rakyat daripada kesejahteraan anggota dewan dan para pejabat negara.

Agar Tuhan menyertai proses Pilwali Surabaya yang perkiraannya akan dilaksanakan pertengahan tahun 2010:

§ Agar walikota dan wakil walikota adalah orang yang berintegritas & takut akan Tuhan.
§ Proses persiapan, pendaftaran, logistik, DPT (data pemilih tetap) berjalan dengan aman tertib & jujur.
§ Anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) adalah orang-orang yang berintegritas dan takut akan Tuhan.

Agar pemerintah dan orang tua bekerja sama untuk menyelamatkan generasi muda dari penyalahgunaan teknologi internet yang telah banyak menelan korban (prostitusi, perdagangan anak).

Supaya pemerintah adil dan bijaksana didalam menegakan kebebasan beragama di Indonesia sehingga kasus-kasus penutupan dan pembakaran gereja tidak terjadi lagi.


Ayo! Kita ramai-ramai berdoa sepakat untuk pemulihan kota dan bangsa kita di :
1. Menara Doa Kota
Bertempat di Hotel Garden Palace, Jl. Yos Sudarso (sebelah Zangrandi), Lt. 22, No. 2202, setiap hari, selama 24 jam.

2. Kubu Doa II
Bertempat di Komplek Ruko, Jl. Kenjeran No 368E (Ruko yang ada Banner Yamaha), hari Senin – Jumat, pukul 12.30-16.00 WIB.

3. Kubu Doa IV
Bertempat di Komplek Ruko, Jl. Raya Mulyosari 310, Lt. 2 (sebelah Supermarket Giant Mulyosari), hari Senin-SAbtu, pukul 08.00-12.00 WIB.

PENUNTUN SAAT TEDUH PRIBADI 22-28 Februari 2010

MARI MEMULIHKAN...
SEKARANG!


”Maka kata-Nya kepada murid-murid-Nya:
”Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit.
Karena itu mintalah kepada tuan yang empunya tuaian,
supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu.”

(Matius 9:37-38)

Senin, 22 Februari 2010
Tujuan Yesus Datang ke Dunia
Firman hari ini: Lukas 19:1-10

Pengajaran:
Judul perikop ini, ”Zakheus”, biasanya mengarahkan kita untuk lebih memperhatikan pribadi Zakheus, tetapi hari ini kita akan berfokus kepada pribadi Yesus. Yesus memasuki Yerikho, tetapi berjalan terus dan baru berhenti TEPAT di bawah pohon tempat Zakheus sedang menunggu-Nya. Yesus pun memanggil Zakheus turun sambil mengatakan alasan panggilan-Nya, yaitu karena Ia harus menumpang di rumah Zakheus hari itu. Selanjutnya, terjadilah pertobatan Zakheus, meski sebelumnya semua orang yang melihat bersungut-sungut tentang tindakan Yesus yang dianggap tidak benar karena menumpang di rumah orang berdosa. Yang perlu menjadi bahan renungan kita adalah mampukah kita bertindak seperti Yesus yang bisa sepeka itu dalam menemukan Zakheus sekaligus seteguh itu dalam menghadapi celaan banyak orang atas kasih-Nya kepada Zakheus? Jawabannya: MAMPU! Kuncinya adalah di ayat 10, kita harus memiliki tujuan hidup yang sama seperti yang Yesus miliki, yaitu mencari dan menyelamatkan yang hilang. Relakah kita mengubah tujuan hidup kita?

Selasa, 23 Februari 2010
Bagaimana Supaya Punya Belas Kasihan?
Firman hari ini: Matius 9:35-38,14:14,15:29-32

Pengajaran:
Dunia beranggapan bahwa orang yang mudah kasihan merupakan orang yang lemah, tetapi sebenarnya belas kasihan itu penuh kuasa karena merupakan penggerak hati. Ya, belas kasihan adalah penggerak hati kita untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu kepada orang lain - karena belas kasihan Yesus menyembuhkan orang yang sakit (Matius 14:14) dan karena belas kasihan juga Yesus tidak mau menyuruh orang-orang pulang dengan lapar (Matius 15:32). Belas kasihan Yesus timbul ketika sedang berkeliling ke semua kota dan desa di mana Ia mengajar dalam rumah-rumah ibadat dan memberitakan Injil Kerajaan Sorga serta melenyapkan segala penyakit dan kelemahan. Belas kasihan Yesus juga muncul saat melihat orang banyak yang besar jumlahnya serta orang lumpuh, timpang, buta, bisu, dan sebagainya (Matius 15:30). Kita pun dapat memiliki belas kasihan yang menggerakkan untuk memulihkan kehidupan orang lain dan kuncinya adalah pada tindakan dan penglihatan. Kita perlu melangkah keluar dari kehidupan pribadi kita dan mulai melihat kehidupan banyak orang lain yang membutuhkan pemulihan.

Rabu, 24 Februari 2010
Menguduskan Diri Bagi Pekerjaan Mulia
Firman hari ini:Lukas 1:1-17

Pengajaran:
”Sebab ia akan besar di hadapan Tuhan dan ia tidak akan minum anggur atau minuman keras...” (ayat 15) adalah gambaran kehidupan Yohanes Pembaptis yang membuatnya dapat dipakai Tuhan untuk memulihkan banyak orang (ayat 16-17). Besar di hadapan Tuhan berarti Yohanes memilih untuk menyenangkan Tuhan di atas segala sesuatu dan tidak minum anggur atau minuman keras artinya ia menjauhkan diri dari pengaruh dunia yang dapat membuatnya keluar dari kehendak Tuhan. Mungkin hal ini yang ada dalam benak sekumpulan anak muda yang berkomitmen untuk tampil beda bagi Tuhan. Di saat anak muda lain larut dalam gaya hidup yang menjauhkan mereka dari Tuhan, anak-anak muda tersebut memilih tidak menonton film maupun mendengarkan lagu yang tidak sesuai dengan Firman Tuhan serta berkomitmen untuk tidak pacaran sebelum waktunya. Hasilnya, Tuhan memakai mereka secara luar biasa untuk menyembuhkan orang sakit dan mengusir roh jahat. Jadi, masalahnya bukan boleh atau tidak boleh melakukan sesuatu, melainkan apakah kita mau dipakai Tuhan secara dahsyat atau tidak karena dengan kekudusanlah kita baru dapat melihat Tuhan (Ibrani 12:14) sehingga tahu bagaimana Ia memulihkan dan kemudian meneladani-Nya dalam tindakan kita.

Kamis, 25 Februari 2010
Aku Berdoa Untukmu
Firman hari ini: Lukas 22:31-34, 24:9-12, Kisah Para Rasul 2:14-16

Pengajaran:
Yesus tahu bahwa iblis berusaha menjatuhkan iman Petrus karena itu Ia pun berdoa supaya iman Petrus tidak gugur. Keinsyafan Petrus ini penting karena dengan demikian bukan hanya dirinya yang dipulihkan, tetapi ia bahkan dapat menguatkan saudara-saudaranya (Lukas 22:32). Kita sendiri mungkin sudah lelah berdoa untuk pemulihan orang-orang tertentu, tetapi hari ini biarlah hati kita dikuatkan untuk terus dan terus berdoa, saat kita merenungkan kata-kata Yesus, ”... Aku telah berdoa untuk engkau...”. Kita juga perlu berkaca kepada Thomas Alva Edison, penemu bola lampu listrik yang gagal beribu-ribu kali sebelum berhasil membuat bola lampu seperti yang diinginkannya. Kita tidak dapat membayangkan apa yang akan terjadi jika ia berhenti sebelum percobaan saat ia akhirnya berhasil - mungkin dunia tidak pernah mengenal lampu listrik maupun menikmati manfaat yang ditimbulkannya. Jika Saudara putus asa menantikan pemulihan seseorang, pikirkan: sudahkah Anda berdoa? Dan jika Saudara sudah berdoa, namun tetap saja perubahan belum terjadi, bayangkan: karena Anda tidak berhenti berdoa, akhirnya orang itu pun dipulihkan. Berdoalah dan jangan berhenti berdoa sampai pemulihan terjadi!

Jumat, 26 Februari 2010
Menyampaikan Kebenaran
Firman hari ini: Ulangan 30

Pengajaran:
Pembelokan kebenaran merupakan hal yang umum terjadi, baik saat perang maupun pada waktu damai. Contohnya, ketika Jepang memasuki Indonesia pada zaman sebelum Indonesia merdeka, rakyat Indonesia dipropaganda bahwa Jepang adalah cahaya dan pelindung Asia, padahal kenyataannya Jepang ingin menjajah Indonesia. Saat ini, kita dibombardir dengan berbagai pesan dari media yang tampaknya benar, padahal tidak. Misalnya kita diberi kesan bahwa perempuan yang tidak berkulit putih dan bertubuh langsing bukan perempuan yang cantik, maka orang pun berlomba-lomba ingin mendapatkan kulit putih dan tubuh langsing, meski dengan cara yang justru merugikan diri. Sayangnya, pembelokan juga biasa terjadi di tengan-tengah gereja. Firman Tuhan berkata bahwa pemulihan terjadi HANYA jika seseorang berbalik kepada Tuhan serta mendengarkan dan melakukan perintah-Nya dengan segenap hati dan jiwa, tetapi kita sebagai gereja Tuhan sering takut untuk menyampaikan kebenaran yang tegas dan keras, tetapi justru akan memerdekakan ini (Yohanes 8:31-32). Kita khawatir bahwa orang yang mendengarnya akan menjauhi atau menolak kita. Mari, jika kita memang benar-benar ingin melihat orang lain dipulihkan, kita harus berani menyampaikan kebenaran sebagaimana adanya.

Sabtu, 27 Februari 2010
Mengasuh dan Merawat Seperti Ibu
Firman hari ini: 1 Tesalonika 2:1-8

Pengajaran:
Tanpa mengabaikan peran ayah, seorang ibu harus:
1. Memandikan dan memakaikan pakaian serta memberi makan anaknya
2. Memiliki kesabaran untuk mengendalikan amarah terhadap anak
3. Sanggup tetap melakukan tugasnya sebagai ibu meski tidak memperoleh ungkapan terima kasih dari anaknya
4. Bersimpati dan memenuhi kebutuhan anak ketika mereka merasa sakit
5. Menangis ketika anak terluka dan tertawa ketika anak bahagia
6. Tahu kapan berkata ”ya” dan ”tidak” secara ramah kepada anak
7. Menghormati anak
8. Mampu melepaskan anak sehingga memiliki ruang untuk bertumbuh dengan baik
(Sumber:http://www.skywriting.net/inspirational/humor/god_didn’t_make_perfect_mothers.html)
Ketika seseorang mulai dipulihkan, tidak berarti tugas kita berhenti. Sama seperti Paulus dan teman-temannya mengasuh dan merawat jemaat di Tesalonika seperti seorang ibu sehingga mereka terus bertumbuh dan menjadi berkat bagi orang percaya lain, demikian pula seharusnya kita menjadi ”ibu” seperti di atas secara rohani sehingga kehidupan orang lain dipulihkan secara utuh melalui kita.

Minggu, 28 Februari 2010
Menasihati dan Menguatkan Seperti Bapa
Firman hari ini: 1 Tesalonika 2:9-20

Penagajaran:
Stephen Grellat merasakan dorongan yang kuat dari Roh Kudus untuk berkhotbah di sebuah hutan. Ketika Stephen tiba di suatu perkampungan penebang kayu, ia mendapati mereka telah pindah ke lokasi lain. Walaupun demikian, ia sangat yakin bahwa dirinya diutus Tuhan sehingga pergi ke sebuah pondok kosong dan berkhotbah hanya kepada dinding. Bertahun-tahun kemudian, barulah Stephen bertemu dengan seseorang yang ternyata adalah mandor para penebang kayu tersebut. Saat itu, di tengah perjalanan ke lokasi baru, ia menyadari bahwa salah satu peralatannya tertinggal. Waktu ia kembali, ia pun melihat Stephen dan mendengarkan khotbahnya hingga selesai. Tuhan menyentuh hati sang mandor sehingga ia menyadari dosa-dosanya, membeli Alkitab beberapa waktu kemudian, bertobat, dan menjadi pengikut Kristus. Setelah itu ia pun memenangkan komunitasnya sehingga ribuan orang datang kepada Kristus dan tiga di antaranya akan menjadi misionaris. Adakah di antara kita yang sudah bosan menasihati dan menguatkan orang lain yang membutuhkan pemulihan, tetapi sekaligus juga keras hati – sehingga kita mungkin merasa seperti sedang berbicara kepada dinding? Biarlah kita tetap menjadi bapa bagi mereka sebagaimana yang telah dilakukan Bapa Surgawi terhadap kita. (Ilustrasi disarikan dari: www.fathershands.com)

Saturday, February 13, 2010

Cerita Tentang Kasih Sayang

SPECIAL INSPIRATIONAL STORY


Pada suatu ketika, ada sebuah pulau yang dihuni oleh semua sifat manusia.
Di pulau tersebut hiduplah Optimisme, Pesimisme, Pengetahuan, Kemakmuran, Kesombongan, dan Kasih Sayang. Pada suatu hari, pulau tersebut dilanda badai yang begitu besar dan hampir tenggelam. Ketika sifat-sifat tersebut mendengar berita ini, mereka dilanda kepanikan. Beberapa saat kemudian mereka mulai tenang dan merencanakan tindakan untuk menyelamatkan diri. Karena hidup di pulau, kebanyakan dari mereka punya perahu. Jadilah mereka semua memperbaiki perahu masing-masing dan mengatur pemberangkatan dari pulau.

Kasih Sayang belum siap. Dia tidak memiliki perahu sendiri. Dia telah meminjamkannya kepada seseorang bertahun-tahun yang lalu. Dia menunda keberangkatannya hingga saat-saat terakhir agar dia bisa membantu orang lain bersiap-siap. Pada akhirnya, Kasih Sayang memutuskan bahwa dia harus meminta bantuan.

Kemakmuran baru saja berangkat dari dermaga di depan rumahnya yang besar.
Perahunya besar sekali, lengkap dengan semua teknologi paling mutakhir dan perangkat navigasi. Jika bepergian dengannya sudah pasti perjalanan mereka akan menyenangkan.
"Kemakmuran," panggil Kasih Sayang, "bolehlah aku ikut bersamamu?"
"Tidak bisa," jawab Kemakmuran. "Perahuku sudah penuh. Berhari-hari kuhabiskan waktuku untuk memenuhinya dengan seluruh emas dan perak milikku. Bahkan hanya tersisa sedikit ruang untuk perabotan antik dan koleksi seni. Tidak ada ruang untukmu disini."

Kasih Sayang memutuskan untuk minta tolong kepada Kesombongan yang sedang lewat di depannya menaiki perahu yang unik dan indah.
"Kesombongan, sudikah engkau menolongku?"
"Maaf, " kata kesombongan. "Aku tidak bisa menolongmu. Tidakkah kau lihat sendiri? Kamu basah kuyup dan kotor. Coba bayangkan, betapa kotornya dek perahuku yang mengilat ini nanti jika kamu naik."

Lalu Kasih Sayang melihat Pesimisme yang sedang berusaha sekuat tenaga mendorong perahunya ke air. Kasih Sayang meletakkan tangannya ke buritan kapal dan membantu Pesimisme mendorong perahunya. Pesimisme mengeluh terus menerus. Entah perihal perahunya terlalu berat, pasirnya terlalu lembut, dan airnya terlalu dingin. Tentang peringatan yang diberikan mendadak sekali, pulau ini tidak seharusnya tenggelam, atau mengapa semua kesialan ini terjadi padanya. Meski pesimisme tidak tampak seperti teman seperjalanan yang menyenangkan, kasih sayang tetap bertanya.
"Pesimisme, bolehkah aku menumpang perahumu?"
"Oh, Kasih Sayang, engkau terlalu baik untuk berlayar denganku. Sikapmu yang penuh perhatian bahkan menjadikanku merasa lebih bersalah dan tidak karuan. Bayangkan, seandainya ada ombak besar yang menghantam perahu kita dan engkau tenggelam. Bagaimana menurutmu perasaanku jika itu terjadi? Tidak, aku tidak bisa mengajakmu."

Salah satu perahu yang dilihat terakhir kali meninggalkan pulau adalah Optimisme. Dia tidak percaya dengan segala omong kosong tentang bencana dan hal-hal buruk, yaitu bahwa pulau ini akan tenggelam. Seseorang akan mampu berbuat sesuatu dan sebelum pulau ini benar-benar tenggelam. Kasih Sayang berteriak memanggilnya, tetapi Optimisme terlalu sibuk menatap ke depan dan memikirkan tujuan berikutnya sehingga dia tidak mendengar. Kasih Sayang berteriak memanggilnya sekali lagi, tetapi bagi Optimisme tidak ada istilah menoleh kebelakang. Dia sudah meninggalkan masa lalu di belakang, dan berlayar menuju masa depan.

Pada saat Kasih Sayang sudah nyaris putus asa, dia mendengar sebuah suara, "Ayo, naiklah ke perahuku."
Kasih Sayang merasa begitu lelah dan letih sehingga dia langsung naik dan meringkuk di atas perahu dan langsung tertidur. Dia tertidur sepanjang perjalanan sampai nakhkoda kapal mengumumkan bahwa mereka telah sampai dit anah kering dan dia bisa turun.
Dia begitu berterima kasih dan gembira karena perjalanannya berjalan aman. Dia pun berterimakasih kepada sang nakhoda dengan hangat, kemudian meloncat ke pantai.

Dia melambaikan tangannya ketika pelaut itu meneruskan perjalanannya. Baru pada saat itulah dia sadar kalau lupa menanyakan nama nakhoda itu.
Ketika di pantai dia bertemu dengan Pengetahuan dan bertanya, "Siapa tadi yang menolongku?"
"Itu tadi Waktu" jawab Pengetahuan.
"Waktu?" tanya Kasih Sayang, "Mengapa hanya Waktu yang mau menolongku ketika semua orang tidak mau mengulurkan tangan?"
Pengetahuan tersenyum dan menjawab, "Sebab hanya Waktu yang mampu mengerti betapa hebatnya Kasih Sayang." (vln)

Sumber: internet

Mengenal Papaku

DARI KITA UNTUK KITA


Beberapa minggu lalu, dalam perjalanan meliput salah satu event di daerah Surabaya Barat, saya mengalami sebuah insiden kecil. Setelah melewati sebuah perumahan -yang biasa dijadikan jalan pintas menuju area Supermall-, mendadak saya serasa sedang mengendarai mobil di area offroad. Mobil bergoncang-goncang, meski saya sudah memelototi jalanan beraspal yang tampak mulus-mulus saja. Setelah menepi, barulah saya mendapati, ban bagian kiri belakang mobil saya kempis cukup parah. Sampai-sampai velg nya sudah siap melompat keluar jika diteruskan jalan sedikit lagi.

Dalam kondisi hujan mulai lebat, dan -untungnya- ditemani seorang teman (meski sama-sama cewek dan nggak bisa nge-ban), orang pertama yang terlintas dalam benak saya adalah: Papa. Meski baru pertama mengalami kejadian seperti itu, tidak ada rasa khawatir sedikitpun dalam diri saya. Karena saya tahu, ini bidang Papa saya banget, dan saya yakin, semuanya pasti bisa beres. (N.B. Papa saya jago banget untuk urusan montir-montiran.) Dan betul saja, setelah saya menelepon Papa dan memberi tahu lokasi saya, dia menjanjikan akan mengirim seorang sopir dan seorang pegawai yang biasa menangani urusan mobil.

Saya sempat menghubungi rekan pria lain yang juga mendapat undangan di tempat yang sama dengan saya, untuk mengkonfirmasikan keterlambatan karena insiden tersebut. Herannya, dia lebih bingung dari saya, meski saya sudah menceritakan bahwa kondisi sudah terkendali. Dia terus-terusan mengajak saya menghampiri tempat tambal ban terdekat. Atau menawarkan diri untuk menemani saya di tepian jalan tersebut (padahal dia sendiri gak bisa ngeban). Dan dalam kondisi itu, saya menolak semua tawarannya. Karena saya percaya, tidak ada yang lebih baik dibanding menyerahkan masalah ini ke tangan orang yang paling tepat, yaitu rencana Papa saya.


Dan, seperti yang sudah saya duga, 15 menit kemudian, 2 orang pegawai yang diinstruksikan Papa saya datang. Dan dalam waktu 10 menit, ban baru sudah terpasang dengan cekatan.
******
*Ehm... artikel ini bukan bertujuan untuk menceritakan pengalaman ban bocor saya yang pertama, atau pamer kehebatan nge-ban tim ayah saya. Awalnya, menurut saya sih, kejadian seperti itu biasa saja. Tidak ada yang istimewa. Tapi dalam waktu-waktu teduh saya akhir-akhir ini, Papa saya yang di surga tiba-tiba mengingatkan saya akan kejadian ban bocor tersebut.

"Kamu tahu mengapa kamu begitu tenang dan percaya menunggu di tengah hujan di kala itu?"

"Ya," jawab saya.

"Karena kamu mengenal dengan baik Papamu. Karena kamu mengerti bahwa di tangannya, masalah itu pasti akan selesai dengan baik. Karena kamu percaya bahwa dia adalah orang yang tepat."

Saya mengangguk, tanda setuju.

"Karena itu, apa pun tawaran lain yang datang, kamu tidak goyah. Karena kamu tahu, tidak ada jalan yang lebih meyakinkan dan tepat dibanding rencana Papamu. "

Sekali lagi saya mengangguk.

"Demikianlah Aku.
Aku mengerti rencana dan strategi yang terbaik untukmu.
Kenalilah Aku. Percaya padaKu. Dan tunggulah, karena Aku adalah orang yang tepat untuk membereskan semua hal yang terjadi dalam hidupmu."

Deg! Gambaran kejadian ban bocor tersebut seakan berputar kembali di benak saya.Seperti itulah Papa saya di surga. Seperti itulah seharusnya penantian dan pengenalan saya akan diriNya. Dengan yakin menanti Dia di tengah hujan lebat, karena saya percaya, dia adalah orang yang paling paham dengan hal yang terjadi pada saya. Dengan yakin menolak tawaran lain (*yang mungkin lebih masuk akal dan mudah, karena saya percaya tidak ada yang lebih tepat daripada rencananya. Saya percaya karena saya mengenal dia, dan keahliannya, dan bukti konkret karya-karyaNya dalam bidang itu).

Bagaimana saya bisa percaya dan bergantung penuh pada Papa J, jika saya tidak mengenalnya dengan baik?

~Aku mau mengenalMu, Papa J. Lebih lagi.
Dan percaya padaMu sepenuhnya.

*terima kasih untuk Papa saya di dunia yang telah membantu saya mengenal Papa J lebih dari sebelumnya. I love you both so much. J (vln)

PERNIKAHAN: SUATU PERLOMBAAN LARI DENGAN TIGA KAKI

KELUARGA KITA


Hendaklah kamu saling mengasihi sebagai saudara dan saling mendahului dalam memberi hormat. (Roma 12:10)Suatu ketika, Anda mungkin akan mengalami perlombaan lari dengan tiga kaki. Saya ingat perlombaan yang saya ikuti bersama suami saya pada acara piknik musim panas di gereja saya. Matahari bersinar cerah dan awan tipis bergerak perlahan. Beberapa orang duduk-duduk di kursi panjang, bercanda. Beberapa orang lainnya melakukan permainan di meja atau permainan sepatu kuda, dan mereka yang punya banyak tenaga bermain sofbol atau tarik tambang.
Kemudian diadakan perlombaan lari dengan tiga kaki! Setelah anak-anak berlomba, tibalah saatnya untuk pasangan yang sudah menikah. Seseorang mengikat kaki kiri saya dengan kaki kanan suami saya, dan kami saling berangkulan untuk menjaga diri kami. Peluit tanda mulai pun ditiup, dan kami mulai berlari ke tujuan kami di ujung lapangan. Saya tertawa dan berteriak ketika kami secepat mungkin mengalahkan tim lain. Tidak ada waktu untuk berdebat siapa yang akan memimpin, giliran siapa sekarang, atau jalan mana yang dipilih. Kami segera setuju dengan strategi untuk memenangkan lomba, dan tidak satu pun dari kami yang mencoba berlari mendahului. Bila kami tidak bekerja sama, kami akan jatuh, seperti beberapa pasangan lainnya.

Pernikahan memunyai banyak kemiripan dengan perlombaan lari dengan tiga kaki ini, bedanya pernikahan membutuhkan lebih banyak perjuangan untuk menjalaninya! Pernikahan membutuhkan hubungan yang dekat dan yang pribadi dengan Yesus. Pernikahan membutuhkan komunikasi aktif -- belajar untuk benar-benar mendengarkan apa yang dikatakan oleh orang lain, dan belajar untuk menunjukkan diri dengan cara yang tidak melukai orang lain. Pernikahan juga membutuhkan kerja sama, perhatian, penghargaan, pertimbangan, dan tawa yang tidak terbatas. Kita berjanji untuk saling mengasihi, menghibur, merawat, dan menerima pasangan dalam keadaan baik atau pun buruk. Pernikahan membutuhkan dua orang, yang bersama-sama berjalan ke arah yang sama, untuk menang.
Ketika menikah, saya berpikir bahwa saya bisa mengubah suami saya, tetapi itu adalah hal yang tidak masuk akal. Saya harus menerima dan mengasihi dia, termasuk kekurangannya, sama seperti dia harus menerima saya. Ketika kami punya pendapat yang berbeda, saya harus belajar untuk menyerahkan masalah ini kepada Tuhan dan berdoa, "Tuhan, salah satu dari kami benar dan satunya lagi salah. Bila saya salah, ubahlah saya. Bila dia salah, ubahlah dia, dan beri saya kesabaran untuk menunggu jawaban dari-Mu."

Dan Anda tahu? Itu berhasil! Cobalah dan lihat hasilnya!
Sumber: buletin e-konsel edisi 201, terjemaahan dari: Marriage: A Three-legged Race, Celia Mejia Cruz

INFO KITA - 14 Februari 2010


Persembahan 7 Februari 2010

Perpuluhan: Rp. 16.256.800
Perpuluhan (transfer bank): Rp. 3.083.000
Diakonia: Rp. 675.500
Janji Iman Misi: Rp. 4.573.000
Untuk Renovasi: Rp. 3.490.000
Investasi Iman Healing Center: Rp. 150.000
Untuk Rumah Kehidupan: Rp. 100.000



Susulan Data Ulang Tahun Jemaat

22 Februari Brian Tampi (F)
Jl. Krembangan Baru 4a
Telp. 0813-1988-1720


Pelayanan Penjara

Jangan lewatkan kesempatan untuk melayani bersama, para napi yang ada di Rutan Medaeng pada hari Kamis, 18 Februari 2010.
Berangkat bersama-sama dari gereja pukul 07.30 WIB!


SEPAKAT BERSAMA PEKERJA!

Jangan lewatkan!

Momentum impartasi & kesatuan hati bagi seluruh pekerja Krispen
untuk bergerak lebih maju dalam menggenapi visi gereja lokal
yang telah Tuhan percayakan!

Kamis
25 Februari 2010
Pukul 19.00 WIB
Di Gedung Gereja

Dresscode: Seragam Visi


Apakah Anda memiliki talenta menyanyi atau memainkan alat musik?
Apakah Anda rindu untuk terlibat dalam pelayanan mujik dan pujian?

Ikutilah!
Audisi PeMuJi
Selama Bulan Maret 2010

Info formulir & pendaftaran:
Family >> Kristina (031-70694458)
Youth >> Merry (031-60361123)
Teen >> Yohana (08993608832)

Ayo tekun berdoa!

KEGERAKAN DOA KITA

Agar ada kesatuan hati dan kebulatan tekad dari anggota pansus untuk menuntaskan kasus Century, walaupun ada isu akan terjadi reshuffle kabinet menteri.

Agar pemerintah lebih fokus pada peningkatan kesejahteraan rakyat daripada kesejahteraan anggota dewan dan para pejabat negara.

Agar Tuhan menyertai proses Pilwali Surabaya yang perkiraannya akan dilaksanakan pertengahan tahun 2010:
§ Penyeleksian calon walikota dan calon wakil walikota.
§ Proses persiapan, pemilihan dan penghitungan suara yang adil, jujur dan transparan
§ Anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) adalah orang-orang yang berintegritas dan takut akan Tuhan.

Agar Departemen Komunikasi & Informasi tegas dan bijaksana dalam mengatur kebijakan penggunaan media internet yang banyak disalahgunakan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab.


Ayo! Kita ramai-ramai berdoa sepakat untuk pemulihan kota dan bangsa kita di :
1. Menara Doa Kota
Bertempat di Hotel Garden Palace, Jl. Yos Sudarso (sebelah Zangrandi), Lt. 22, No. 2202, setiap hari, selama 24 jam.

2. Kubu Doa II
Bertempat di Komplek Ruko, Jl. Kenjeran No 368E (Ruko yang ada Banner Yamaha), hari Senin – Jumat, pukul 12.30-16.00 WIB.

3. Kubu Doa IV
Bertempat di Komplek Ruko, Jl. Raya Mulyosari 310, Lt. 2 (sebelah Supermarket Giant Mulyosari), hari Senin-SAbtu, pukul 08.00-12.00 WIB.

PENUNTUN SAAT TEDUH PRIBADI 15-21 Februari 2010

HITAM atau PUTIH?
Tidak Ada Abu-Abu!


Dasar firman-Mu adalah kebenaran
dan segala hukum-hukum-Mu yang adil adalah untuk selama-lamanya.

-Mazmur 119:160-


Senin, 15 Februari 2010
Kebenaran yang Memerdekakan
Firman hari ini: Yohanes 8:30-41

Pengajaran:
Hidup dalam ketidakbenaran akan membuat kita tersesat. Jika tidak ada kebenaran yang pasti di dunia maka akan terjadi kekacauan. Awal penderitaan manusia bukan karena ia tidak memiliki kekayaan, jabatan, atau prestasi. Awal dari penderitaan karena manusia hidup tanpa kebenaran atau hidup di luar kebenaran. Hidup tanpa kebenaran berarti selalu cenderung melakukan perbuatan dosa.
Tuhan telah memberikan kita pengetahuan akan kebenaran. Kebenaran tersebut berasal dari Allah. Kebenaran itu akan memerdekakan kita. Kebenaran membuat kita lepas dari dosa dan kita tidak akan pernah lagi menjadi hamba dosa. Kebenaran membuat kita lepas dari kekuatiran dan rasa putus asa, sebab kebenaran Allah memberikan pengharapan yang pasti. Jadi kita harus mengerti kebenaran dan hidup di dalamnya supaya kita benar-benar merdeka.


Selasa, 16 Februari 2010
Mamon atau Allah?
Firman hari ini: Matius 6:19-24

Pengajaran:
Sebagai orang percaya kita tidak bisa mengabdi pada dua hal sekaligus. Kita harus memilih salah satu, Allah atau Mamon? Mamon menunjuk pada harta benda di dunia. Pertanyaannya adalah dimana hati kita berada? Allah atau Mamon? Hati kita akan bergantung pada siapa kita mengabdi. Oleh karena itu dalam Matius 6:21 mengatakan: “Karena di mana hartamu berada di situ juga hatimu berada.”
Di dalam kekristenan tidak ada abu-abu, hanya ada hitam atau putih. Hati kita tidak bisa bercabang dua. Allah sendiri tidak mau diduakan. Jadi pilihan ada pada diri kita sendiri. Jika sudah memutuskan untuk mengabdi kepada Allah, maka kita juga harus memfokuskan hati kepada-Nya. Di mana hati kita berada saat ini? Allah tidak bisa ditipu karena Ia melihat hati. Walaupun perbuatan kita menyembah Allah, tetapi jika hati tidak berpusat kepada-Nya, maka penyembahan tersebut akan sia-sia. Tentukan pilihan Anda sekarang!


Rabu, 17 Februari 2010
Kebenaran Harus Berdasarkan Firman
Firman hari ini: Mazmur 119:137-144; Yohanes 17:17

Pengajaran:
Kebenaran yang tidak berdasarkan Firman adalah kebenaran yang patut dipertanyakan. Kebenaran yang berdasarkan Firman hanya perlu dipahami, sebab tidak ada kesalahan dalam Firman Tuhan. Inilah yang dikatakan Yesus dalam Yohanes 17:17 yaitu Firman-Mu adalah kebenaran. Kebenaran yang berdasarkan Firman Tuhan adalah benar adanya. Jadi jangan meragukan Firman Tuhan. Jika saat ini kita belum dapat memahami Firman yang Tuhan katakan, maka janganlah menyerah untuk terus belajar memahaminya. Tuhan pasti akan memberikan pengertian kepada kita. Yang terpenting adalah jadikan Firman Allah sebagai landasan pikiran, perkataan dan tindakan kita setiap hari. Kita tidak akan bingung dalam bertindak, sebab Firman Allah membuat kita dapat melangkah pasti setiap hari. Apakah Anda menjalani hari-hari dengan bingung? Periksalah, kebenaran darimana yang menjadi landasan hidup Anda?


Kamis, 18 Februari 2010
Hikmat Memilih Kebenaran Sejati
Firman hari ini: Amsal 2:1-22; Roma 12:1-2

Pengajaran:
Hikmat kebenaran dari Allah tidak datang begitu saja dan tidak datang kepada orang yang salah. Ada bagian Tuhan dan ada bagian kita. Bagian Tuhan adalah memberi kebenaran dan membuat kebenaran tersebut dapat kita mengerti. Sedangkan bagian kita adalah menyerahkan diri kita seutuhnya, mengubah paradigma yang salah di pikiran kita dan hidup takut akan Tuhan. Inilah yang Tuhan kehendaki supaya kita lakukan. Hikmat kebenaran dari Allah akan turun jika kita sudah melakukan bagian kita.
Takut akan Tuhan tidak ada pada orang-orang duniawi. Inilah yang membedakan orang dunia dengan orang yang sudah percaya Yesus. Kebenaran yang berasal dari dunia bisa hancur, tetapi kebenaran Allah tidak akan pernah berlalu. Kita butuh kebenaran di lingkungan sekolah, pekerjaan, kampus dan di masyarakat. Kebenaran Allah tidak bisa dicampurkan dengan kebenaran yang ada di dunia. Jika Firman Allah berkata dosa maka hal tersebut adalah dosa, walaupun dunia mengatakan tidak dosa.



Jumat, 19 Februari 2010
HIDUP SESUAI KEBENARAN FIRMAN
Firman hari ini: Yohanes 14:21-24

Pengajaran:
Setiap hari kita akan terus diperhadapkan dengan berbagai pilihan, bahkan pilihan tersebut sangat dilematis untuk kita. Baik dalam pelayanan, pekerjaan, rumah tangga, sekolah akan selalu ada pilihan-pilihan, baik pilihan yang benar maupun pilihan yang salah. Tetapi, setiap orang yang memegang perintah Tuhan dan melakukannya tidak akan betah hidup dalam ketidakbenaran. Sebaliknya, dia akan terus menetapkan hati untuk memilih apa yang benar dan hidup dalam kebenaran.
Tuhan lebih suka tinggal di dalam hidup orang-orang yang mengasihi Dia dan taat melakukan kebenaran firmanNya. Ia akan berkarya di hidup hidup mereka dan tidak ragu untuk mencurahkan mujijatNya. Tak ada jaminan akan terjadinya suatu mujizat jika kita hanya menerima keselamatan tanpa mau hidup dalam kebenaran-Nya. Jadi, marilah kita hidup dalam jalur yang benar dan jangan menoleh ke kiri atau ke kanan. Jangan kompromi terhadap dosa. Akhir dari dosa adalah maut. Jangan takut, Tuhan akan memberi kekuatan kepada kita untuk hidup sesuai kebenaran-Nya.


Sabtu, 20 Februari 2010
Jangan Bimbang
Firman hari ini: Roma 8:31-39

Pengajaran:
Seringkali kita menghadapi dilema (kebingungan) ketika harus memilih kebenaran yang sejati. Jika kita membela yang benar, maka seringkali kita dihindari oleh orang-orang yang tidak hidup dalam kebenaran. Kita merasa takut ditolak oleh orang. Tak sedikit pula, supaya berhasil hidup di jaman yang penuh tantangan ini, banyak orang menghalalkan segala cara untuk mendapatkan keuntungan. Mereka menjadi egois dan tidak peduli dengan sesama. Pertanyaannya, sungguhkah kita tidak akan berhasil atau memiliki masa depan yang suram saat kita memilih untuk hidup dalam kebenaran? Tidak! Sebab, ketika kita hidup dalam kebenaran yang sejati, maka kita tidak perlu takut sebab kita ada di pihak Tuhan.
Dunia tidak dapat membatasi kasih Allah kepada umatNya. Dunia tidak bisa menghancurkan masa depan yang telah Tuhan sediakan bagi anak-anakNya. Kita adalah umat pemenang dan Tuhan ada di pihak kita. Dia yang akan membela setiap perkara dan kebutuhan orang benar secara ajaib. Masihkah Anda takut dan ragu untuk hidup dalam kebenaran? Ingat, kasih karunia dan berkatNya akan selalu menyertai orang yang hidup dalam kebenaran.


Minggu, 21 Februari 2010
Berkat dalam Kebenaran
Firman hari ini: Ayub 36:7; Mazmur 34:16; 37:23-26; 55:23; Amsal 3:33; 15:29; Yehezkiel 18:20; Matius 13:43; 25:46

Pengajaran:
Berkat yang sempurna akan diterima oleh orang-orang yang hidup dalam kebenaran, sebab mata Tuhan tertuju pada orang-orang benar. Wow! Tuhan memfokuskan pandanganNya kepada kita yang hidup seturut firmanNya. Karena itu, jangan palingkan pandangan Tuhan dari hidup kita karena pelanggaran yang kita lakukan.
Tuhan tidak ingin manusia hidup di luar kehendakNya. Oleh karena itu, bersyukurlah jika Ia masih menegor kita dengan kasih ketika kita melanggar kebenaran FirmanNya. Ia memperingatkan kita supaya selalu hidup dalam kebenaran dan akhirnya mendapatkan berkat yang telah Ia janjikan. Pandanglah Tuhan dan janjiNya ketika kita berjuang hidup dalam kebenaranNya, maka semua hal yang kita jalani tidak akan terasa berat dan tidak akan pernah sia-sia.

Saturday, February 6, 2010

Still Loving You (Saya Masih Mengasihimu)

FOKUS KITA


Pada bulan-bulan terakhir tahun 2009 yang lalu saya mengalami masa-masa suram. Mulai dari nenek saya yang terjatuh sehingga harus dioperasi sampai perang dingin dengan salah seorang teman yang cukup dekat dengan saya. Yang terberat adalah yang terakhir. Bukan berarti saya tidak mengacuhkan nenek saya, tetapi masalah kesehatan nenek saya relatif ringan karena semangat hidupnya yang tinggi membuat beliau berangsur-angsur membaik. Sementara perang dingin saya dan teman baik saya ini memakan waktu yang lama dan melelahkan saya. Perang dingin kami itu adalah yang pertama−dan semoga yang terakhir. Sebelumnya kami juga pernah terlibat konflik, namun dia tidak pernah mendiamkan saya. Dalam setiap konflik kami, saya selalu dibuat pusing oleh dia sampai saya berpikir tidak mau lagi mempedulikannya. Tetapi, sejak saya ikut ESC tahun 2009 lalu, saya belajar untuk menempuh mil yang kedua dalam mengasihi orang lain. Itulah yang membuat saya berespon beda terhadapnya menjelang akhir tahun lalu. Saya telah berkomitmen untuk tetap mengasihinya apapun yang terjadi. Jadi, saya tetap berusaha menjalin komunikasi dengan teman saya ini sekalipun minus tanggapan. Dan itu menyakitkan. Ya, tetap mengasihi seseorang saat orang itu tidak mempedulikan Anda benar-benar menyakitkan. Namun saya tetap berjuang mempedulikan dia dan melibatkan dia dalam acara-acara bersama serta berusaha untuk membereskan perang dingin yang diawali oleh kesalahpahaman ini.

Tahukah Anda bahwa lawan kata Kasih bukanlah Benci, melainkan Ketidakpedulian? Saat kita membenci seseorang kita masih memikirkan dia. Namun saat kita tidak mempedulikan seseorang, kita memilih untuk tidak berurusan lagi dengannya. Kita cuek terhadap dia dan kebutuhan-kebutuhannya.

Sebenarnya saat kita tidak mempedulikan seseorang, kita sedang tidak sabar dengan orang itu. Kita mencari keuntungan diri kita sendiri, menyimpan kesalahan orang itu dan tidak percaya yang terbaik darinya. Kita sedang tidak sabar menanggung konflik kita dengannya. I Korintus 13.4-8a memberikan definisi kasih sejati. Ayat-ayat tersebut seringkali dikutip saat seseorang berbicara tentang kasih. Dan saya juga akan mengutipnya,” Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong. Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain. Ia tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran. Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu. Kasih tidak berkesudahan.

Bagaimana supaya kita tetap mempedulikan orang-orang yang berulang kali konflik dengan kita? Sesaat setelah masalah itu terjadi, saya mendatangi pembina saya dan meminta pendapat beliau.

Langkah pertama adalah carilah seseorang yang dapat Anda percayai, seseorang yang dewasa secara rohani untuk dimintai pendapatnya. Pembina saya waktu itu mendengarkan, menasihati saya, dan meminta saya untuk berdoa.

Langkah kedua adalah berdoa. Doa mengubahkan hati. Bukan hanya hati orang yang kita doakan, namun juga kita sendiri. Saat saya berdoa untuknya, saya mendapati hati saya tetap mengasihi dia. Bukan berarti saya tidak pernah tergoda untuk tidak mempedulikan dia, tetapi saya dapat mengalahkan godaan itu.

Langkah ketiga adalah tetap mempercayai yang terbaik dari diri orang tersebut sekalipun hal itu terlihat tak mungkin. Saya tetap percaya bahwa semua perkataan dan perbuatan positif saya kepadanya selama masa perang dingin itu akan tetap membekas dalam dirinya.

Terakhir, tetaplah berkomunikasi dengannya sekalipun tanggapan orang tersebut tak sesuai dengan harapan kita. Komunikasi memegang peranan penting dalam hidup kita karena menghubungkan kita dengan orang lain. Komunikasi membuat kita mengerti maksud orang lain. Komunikasi bukan hanya berbicara, namun juga mendengarkan. Bahkan poin mendengarkan ini lebih tinggi daripada berbicara. Yakobus berkata agar kita cepat untuk mendengar, namun lambat berkata-kata dan juga lambat untuk marah.

Saat saya membuat tulisan ini, kesalahpahaman itu telah usai setelah saya melakukan semua hal di atas. Bahkan pihak yang berinisiatif untuk melakukan pemberesan, pada akhirnya, adalah teman saya ini. Jujur, saya sudah tidak lagi berharap dapat berbaikan dengannya setelah semua usaha saya untuk berbaikan terlihat tak ada hasilnya. Saya berpikir saya akan tetap melakukan bagian saya sekalipun dia tidak lagi mau berurusan dengan saya. Namun, puji Tuhan, Bapa yang mengubahkan hati kami berdua sehingga hubungan kami kembali seperti sedia kala. (dra)

Aku Memilih untuk Tetap Mengasihi

KISAH KITA


Dalam hidup saya, ada beberapa orang yang sering menyakiti saya lewat sikap mereka. Ada yang bersikap seenaknya sendiri, tidak tahu aturan. Ada juga yang sudah salah, tapi tidak merasa salah, malahan masih saja meteruskan kesalahan itu. Sampai kadangkala saya capek untuk tetap berbuat baik dan mengasihi mereka. Tapi, saya memilih untuk mengampuni, mengasihi dan tetap berbuat baik kepada mereka. Dulu saya pernah “mogok” mengasihi dan tidak mau lagi berbuat baik karena takut disakiti. Tanpa sadar hal itu membuat saya jadi egois dan tidak peduli kepada orang lain. Hari-hari saya jalani dengan penuh kejengkelan, sehingga saya jadi stres sendiri. Saya bertobat dan memilih untuk kembali mengasihi orang itu dan mengampuni segala kesalahannya. Saat saya mengambil keputusan itu, saya pun pulih dan hari-hari yang saya jalani menjadi sangat berbeda dengan sebelumnya, ada berkat-berkat dan efektifitas waktu. Inilah cara untuk menunjukkan kepada dunia bahwa kita mengasihi Allah, yaitu dengan mengasihi sesama kita (Yohanes 13:35). Roh Kudus akan menolong dan memampukan kita. (Susan Kusnadi/Ibu Rumah Tangga)

Terkadang, hal baik yang saya lakukan dibalas dengan tidak baik oleh orang lain. Sudah mengorbankan waktu, tenaga dan pikiran, namun masih juga disalah mengerti. Sekalipun begitu saya tetap belajar mengasihi anak binaan dan anak-anak asuhan saya di Pelayanan Les Gratis. Mungkin mereka tidak bisa membalas semua yang sudah saya berikan dan kebanyakan orang menganggap hal itu bodoh untuk dilakukan, tapi saya tetap mau belajar terus mengasihi mereka tanpa balasan apapun juga dari mereka. Satu hal yang membuat saya bertahan adalah karena saya rindu orang lain juga mengalami pertumbuhan dan kasih Bapa seperti yang saya alami. Dan segala hal yang saya lakukan untuk berani bayar harga dalam menggenapi visi yang Tuhan beri adalah sebagai bentuk ucapan syukur saya kepada Tuhan karena telah memberi segala yang terbaik buat saya (Susan Yuwana/Koordinator Pelayanan Les Gratis)

Komsel Christofel Angelo: Merpati yang Setia & Tulus Menjadi Dampak

KOMSEL KITA

H­­obi makan, foto serta ‘heboh’ itu adalah ciri khas yang paling tepat untuk menggambarkan komsel yang satu ini. Kamera digital adalah teman setia komsel yang dipimpin oleh Christofel Angelo, mahasiswa salah satu universitas swasta di Surabaya ini di setiap kegiatan dan setiap pertemuan. Komsel yang tahun lalu baru saja multiplikasi ini memiliki nama baru yaitu Komsel Pipit (menyontek nama salah satu jenis burung). “Sebenarnya komsel kami ingin berganti nama menjadi ‘dove’ (merpati), tapi orang–orang sudah terlanjur mengenal komsel ini dengan nama Komsel Pipit. Akhirnya, kami hanya mengambil filosofi merpati, yaitu kesetiaan, ketulusan dan tidak ada kepahitan… itulah diri kami .”

Kekeluargaan adalah hal utama yang diperhatikan dan telah menjadi budaya dalam komsel ini. “Seperti halnya kehidupan jemaat mula–mula, kami selalu berbagi banyak hal bersama–sama dan mau memberi diri untuk berkorban satu sama lain. Untuk menciptakan suasana kekeluargaan ini, setiap minggunya kami selalu menyempatkan waktu utuk pergi bersama, entah itu makan atau nonton bioskop. Kami juga memiliki agenda bulanan untuk mengadakan forum kritik mengkritik. Tujaun utama forum ini adalah sebagai bahan refleksi untuk memperbaiki diri kita masing–masing dan saling membangun untuk menjadi pribadi yang lebih baik secara karakter maupun kerohanian.”

“Untuk ke depannya kami memiliki visi untuk memberkati orang lain dengan apa yang kami miliki, karena kami sadar kami diberkati untuk memberkati orang lain. Kami mau melakukan sesuatu yang berdampak kepada orang lain dengan hati yang tulus dan penuh dengan kerendahan hati, sama seperti Yesus. Kami ingin menjadi alat untuk membawa jiwa–jiwa baru kepada Tuhan. Menggenapi Amanat Agung dalam Matius 28:29–30 adalah tujuan utama komsel kami. Target multiplikasi tentu saja ada untuk tahun ini, tapi kami tidak ingin hanya terjadi pertumbuhan secara kuantitas saja, melainkan secara kualitas juga, sehingga awal tahun ini kami berfokus pada pertumbuhan rohani yang maksimal dan utuh untuk setiap anggota komsel, sambil belajar untuk melangkah keluar dari zona nyama dengan iman untuk memberkati orang lain.” (demikian tutur PKS yang akrab dipanggil Christo ini kepada Warta Kita).

Pengampunan

INSPIRATIONAL STORY

A letter written to a man on death row by the Father of the man whom the man on death row had killed:

Sebuah surat ditulis untuk seorang pria yang sedang berada di tepi ajalnya oleh ayah dari anak yang telah dibunuhnya.

Engkau mungkin terkejut bahwa Aku menulis surat ini untukmu. Tetapi, Aku memintamu untuk membaca dan memperhatikan perkataanKu di dalamnya dengan serius. Sebagai ayah dari anak laki-laki yang telah engkau bunuh, ada hal yang sangat penting untuk Kuberitahukan kepadamu. Aku mengampunimu. Dengan sepenuh hatiKu, Aku mengampunimu. Aku sadar mungkin hal ini sulit untuk engkau percayai, namun Aku sungguh-sungguh dengan ucapanKu.

Ketika di pengadilan, saat engkau mengakui peran kejahatanmu dalam peristiwa yang telah menyebabkan anakKu kehilangan nyawanya dan memohon pengampunan dariku, Aku segera mengabulkan permohonanmu, bahwa Aku mengampunimu dengan sepenuh hatiku. Aku hanya dapat berharap agar engkau percaya kepadaKu dan mau menerima pengampunan dariKu.

Namun, bukan hanya ini yang ingin Kukatakan kepadamu. Aku mau membuat penawaran kepadamu – Aku mau engkau menjadi anak angkatKu. Engkau tahu, bukan, bahwa putraKu yang telah meninggal adalah satu-satunya anakKu, maka sekarang aku ingin membagi hidupKu denganmu dan mewariskan seluruh kekayaanKu kepadamu. Ini mungkin tidak masuk akal bagimu atau bagi orang lain, namun Aku percaya bahwa engkau layak mendapatkan penawaran ini. Aku telah mengatur segalanya supaya ketika engkau menerima penawaran pengampunan dariKu, maka bukan hanya kejahatanmu saja yang diampuni, namun engkau juga dibebaskan dari segala penghukuman, dan catatan untuk kematianmu akan dihapuskan. Saat itu pula, engkau akan menjadi putra angkatKu dan mewarisi seluruh kekayaanKu.

Aku sadar bahwa ini adalah penawaran yang penuh resiko yang kubuat untukmu – engkau mungkin akan tergoda untuk menolak seluruh penawaranKu – namun, Aku membuat penawaran ini denganmu tanpa berat hati.

Aku pun sadar bahwa mungkin terasa bodoh menawarkan ini semua kepada orang yang telah mengambil nyawa putraKu, namun sekarang Aku memiliki cinta yang sangat besar dan pengampunan yang tak dapat berubah di hatiku untukmu.

Akhirnya, mungkin engkau takut bahwa setelah menerima penawaranKu, saat engkau mungkin melakukan kesalahan lagi, engkau akan kehilangan hak waris atas kekayaanKu. Tak ada yang sulit bagiKu. Jika Aku dapat mengampuni kejahatanmu atas kematian putraKu, Aku dapat mengampunimu untuk kesalahan yang lainnya. Aku tahu bahwa engkau tidak akan dapat menjadi sempurna, namun engkau memang tidak perlu menjadi sempurna untuk layak menerima penawaranKu. Lagipula, Aku percaya bahwa saat engkau menerima penawaranKu dan mulai mengalami segala kekayaan yang datang kepadamu dariKu, respon pertamamu (meskipun tak selalu) adalah bersyukur dan menjadi setia. Beberapa orang akan memanggilKu gila dan bodoh karena menawarkan ini semua kepadamu, namun Aku tetap berharap bahwa engkau akan memanggilKu Bapamu.

HormatKu,

Ayah Yesus