Saturday, July 25, 2009

Resep Bahagia ala Mazmur

FOKUS KITA

Tahukah Anda, bahwa khotbah pertama Yesus di dunia dimulai dengan kata b-a-h-a-g-i-a? Tidak percaya? Baca saja Matius 5, tentang khotbah Yesus di bukit. Jika kita cermati lagi, kita akan menemukan 9 kata bahagia di sana. Di Alkitab, jika ada satu kata disebutkan lebih dari sekali, itu artinya sangat penting sekali untuk kita perhatikan.

Yesus berkhotbah dan mengatakan supaya kita berbahagia. Mengapa kita harus berbahagia? Sebab, Allah tahu bahwa kita sulit untuk berbahagia, terlebih ketika berada di tengah masa sukar dan jaman yang serba sulit seperti sekarang ini. Yesus dalam khotbahNya tidak berkata, “Berbahagialah jika…”, tetapi Dia berkata, “Berbahagialah orang yang…”. Artinya, jika kita ingin menjadi mahagia, kita harus menjadi orang yang disebutkan Yesus dalam Matius 5. Ada 9 orang bahagia di sana, tetapi kali ini kita akan belajar bagaimana caranya kita bisa menjadi 9 orang bahagia yang disebutkan Yesus.

Ternyata, jika ingin menjadi orang yang bahagia, kita harus melihat resepnya di Mazmur 1:1. Di sana Raja Daud membagikan resep rahasia untuk menjadi bahagia.

1. Tidak mendengarkan nasihat orang fasik (ayat 1a)
Menurut Yudas 1:15, orang fasik adalah orang yang kesukaannya menggerutu setiap waktu, mengeluh tentang nasibnya, egois, hidup untuk menuruti hawa nafsu seenaknya, mulut mereka selalu mengatakan hal-hal negatif, menghasut dan menjilat orang lain untuk mendapatkan keuntungan. Karena itu, langkah pertama untuk berbahagia adalah tidak mengikuti nasihat mereka yang hanya akan memperkeruh keadaan, mengkhamiri hati kita dan semakin menghancurkan kita.

2. Tidak ikut-ikutan berbuat dosa (ayat 1b)
Sudah jelas bahwa upah dosa adalah maut (Roma 6:23). Maut sudah pasti tidak akan bisa mendatangkan kebahagiaan, malah sebaliknya. Kalaupun dosa membuat bahagia, itu hanya kesenangan sesaat, ujung-ujungnya tetap saja maut yang kekal. Jadi, jangan berbuat dosa!

3. Tidak duduk dalam kumpulan pencemooh (ayat 1c)
Ikut duduk bersama pencemooh lama-lama akan membuat kita menjadi pencemooh juga. Pencemooh sama dengan pengejek. Orang yang kebiasaannya suka mengejek adalah orang yang iri hati. Orang yang iri hati adalah orang yang tidak pernah berbahagia, karena dia selalu membandingkan dirinya dengan orang lain, selalu menginginkan apa yang dimiliki orang lain dan tidak pernah bisa puas serta berbahagia menerima berkat yang sudah Allah berikan dalam hidupnya. Jadi, mana bisa orang yang demikian itu berbahagia?(l@/adaptasi ide dari:gfresh)

SEPUTAR KITA - Frentastic Fellowship











Frentastic Fellowship
(Bukit Doa Immanuel-Prigen, Minggu-Senin, 19-20 Juli 2009)

“Frentastic Fellowship… Frentastic Asyik…”

Demikian salah satu gempita antusiasme jemaat Youth KrisPen dalam Frentastic Fellowship (FF) yang baru lalu. Acara yang digelar pada hari Minggu-Senin, 19-20 Juli 2009 lalu di Bukit Doa Imanuel-Prigen ini diikuti 105 orang anak muda, 26 orang diantaranya adalah teman-teman baru. Seluruh komsel Youth yang terlibat dalam fellowsip persahabatan ini sengaja diacak oleh panitia dan dibagi dalam kelompok-kelompok baru supaya setiap peserta dapat lebih mengenal anggota komsel-komsel yang lain.

Ketua Panitia FF, Oscar Budi Prasetia, menjelaskan bahwa FF ini memiliki dua tujuan, yaitu: Pertama, memberikan wawasan kepada peserta mengenai pentingnya memiliki dan mau terlibat dalam komunitas yang benar untuk bertumbuh bersama. Kedua, memberikan wawasan kepada peserta yang sudah terlibat dalam komunitas mengenai pentingnya fungsi serta peran mereka dalam komunitas untuk menolong teman baru agar bertumbuh.

Sesuai namanya, FF yang berlangsung sehari 2 hari 1 malam ini bertaburan simulasi dan permainan yang penuh makna dan nilai, seperti: Membuat Mumi, Labirin Bola, Bola Beracun, Helium Stick, Balon Air dan Memindahkan Bola. Belum lagi, rangkaian simulasi Treasure Hunt yang digelar pada malam hari.











Semua acara dikemas untuk menggambarkan gaya hidup yang terjadi dalam sebuah komunitas yang benar, yaitu mengenai hubungan vertikal dan horizontal. Vertikal berarti gaya hidup yang karib dengan Tuhan dan horisontal berarti gaya hidup yang saling membangun di antara anggotanya. Nilai-nilai yang diajarkan antara lain: kerjasama tim, kekompakan, kesatuan hati, keterbukaan dan saling percaya, pengorbanan, iman, kebersamaan, dan bagaimana seharusnya kita memperlakukan orang lain yang Tuhan percayakan kepada komunitas kita untuk tekun diperhatikan serta didorong pertumbuhannya.

Pemutaran film dan khotbah singkat Penatua Hanna Ongkosoetrisno menjadi puncak acara pada hari Minggu malam. Penatua mengajak setiap peserta untuk merenungkan kembali pengorbanan Yesus di kayu salib demi menyelamatkan manusia dari maut. Ini penting supaya setiap peserta ingat bahwa keselamatan berasal dari anugerah Allah, bukan karena usaha, kekuatan, kehebatan serta prestasi manusia.

Hari Senin, fellowship kembali dilanjutkan dengan penampilan kreatifitas masing-masing kelompok, kemudian diikuti dengan sebuah talkshow “Komunitas yang Benar” yang dipandu oleh Oscar. Dalam talk show tersebut, tiga orang peserta FF turut menyaksikan pengalamannya seputar komunitas. Paulus berkata, “Komunitas itu sangat penting, entah di tempat kerja atau di manapun kita berada. Di sana kita bisa saling berbagi, curhat dll. Semakin banyak teman, kita juga dapat semakin kreatif dan lebih terbuka. Pada saat tertentu saya pernah punya komunitas yang anggotanya ada yang kecanduan narkoba, tetapi saya tidak terpengaruh, sebaliknya berusaha membawa pengaruh positif atau hal-hal yang baik kepada mereka.” Yanuar yang pernah memprakarsai pembentukan komunitas yang buruk semasa kuliahnya dulu bercerita, “Punya komunitas yang buruk memang membawa kesenangan di permukaan, tetapi tidak membawa kebahagiaan dalam hati. Tapi, saat memiliki komunitas yang baru, yaitu komsel, saya merasa jauh berbeda. Teman-teman komsel begitu memperhatikan, bahkan mau menjemput saya untuk datang ke komsel, tidak melihat masa lalu dan mau menerima saya apa adanya.” Christofel bersaksi, “Komunitas itu sangat mempengaruhi pertumbuhan tingkah laku saya. Di komunitas yang baru saya dibangun. Bagi saya, teman-teman komsel adalah saudara saya sendiri.” Imelda sendiri berpendapat, “Komunitas itu penting, karena di dalamnya kita bisa saling men-support.”

Acara Praise & Worship yang dipimpin Bapak Christian Gunawan Widjaja turut menyemarakkan FF. Menutup FF, panitia membagikan hadiah kepada peserta dan kelompok yang memenangkan perlombaan maupun simulasi yang diadakan sepanjang FF selama dua hari satu malam tersebut.(mr)

INFO KITA - 26 Juli 2009

Persembahan 19 Juli 2009

Perpuluhan: Rp. 2.603.500
Perpuluhan (transfer): -
Diakonia: Rp. 27.000
Misi: Rp. 192.000
Investasi Iman Healing Center: Rp. 25.000


FELLOWSHIP KAUM WANITA
(Wilayah Timur)

Kami mengundang para wanita untuk hadir dalam acara Fellowship bersama Kaum Wanita Wilayah Timur pada:
Hari : Rabu
Tanggal : 29 Juli 2009
Waktu : Pukul 16.00 – 18.00 WIB
Tempat : Gedung Gereja GBI Kristus Pencipta
Kami tunggu kehadiran Anda!


PERJAMUAN KUDUS

Mari siapkan hati untuk masuk dalam Perjamuan kudus yang akan diselenggarakan pada hari Minggu, 2 Agustus 2009, di seluruh ibadah raya.


Ayo Ceritakan Keajaiban Tuhan dalam Hidupmu!
Punya pengalaman menarik bersama Tuhan dalam saat teduh sehari-hari?
Adakah kejadian yang menarik, tantangan besar/kecil yang Anda alami saat menerapkan 4M baik di rumah, sekolah, kantor atau di mana saja?
Punya pengalaman seru saat melakukan POP baik secara pribadi maupun bersama teman-teman komsel?
Atau, adakah mujijat Tuhan yang Anda alami dalam hidup Anda?

Kirimkan kesaksian singkat Anda ke:
0812-3582-388 atau 0819-3105-4244
atau kirimkan tulisan Anda ke:kristuspencipta@gmail.com

Jangan lupa sertakan nama, ibadah raya dan foto Anda. Kami akan memuatnya di Warta Kita!


DAFTARKAN DIRI ANDA SEGERA!

Kelas SPK Pemenang
Mulai 2 Agustus 2009
(setiap hari Minggu)
Pukul 10.00 WIB di gedung gereja.

Bagi Saudara yang ingin mengikuti, harap mendaftarkan diri kepada Sdri. Yuli Gunawan setelah ibadah, di counter depan teras gereja.

Kelas SPK Pemenang terbuka untuk umum!



Excellent Servant Camp (ESC)

Bagi Saudara yang telah menerima undangan, baik sebagai peserta maupun kepala regu, harap segera mengkonfirmasikan keikutsertaannya kepada:
- Sdri. Lia atau Novi. (Family & Youth)
- Sdri. Setyarini (Teen)

1. Konfirmasi dilakukan secara langsung setelah ibadah raya di counter Registrasi ESC (di teras depan ruang ibadah), pada tanggal 5, 12, 19 & 26 Juli 2009 dengan:
a. Membawa surat undangan
b. Membawa uang pendaftaran (DP atau lunas)
c. Melengkapi formulir konfirmasi yang disediakan di counter.

2. Jika Saudara membutuhkan surat keterangan dari gereja untuk keperluan pengurusan ijin cuti kerja/sekolah, silakan menghubungi Sdri. Lia/Novi secara langsung di counter ESC.

3. Jika Saudara memiliki pertanyaan atau memerlukan bantuan seputar registrasi ESC, silakan menghubungi Sdri. Lia/Novi secara langsung di counter ESC.
Hadirilah!
“Moment of Restoration”
(Momentum Pemulihan)

Sebuah Ibadah Doa Malam yang akan membawa pemulihan bagi jiwa Anda!

Rabu
5 Agustus 2009
Pukul 19.00 WIB
Di Gedung Gereja GBI Kristus Pencipta

Pembicara:
dr Daniel Christian S.

Penuntun Saat Teduh Pribadi 27 Juli – 2 Agustus 2009

Kekristenan vs Farisi

“Tetapi hendaklah kamu menjadi pelaku firman dan bukan hanya pendengar saja;
sebab jika tidak demikian kamu menipu diri sendiri.”

(Yakobus 1:22)


Senin, 27 Juli 2009
BAHAYA KEMUNAFIKAN
Firman hari ini: Matius 23:1-12

Pengajaran:
Tuhan Yesus sudah membongkar karakter yang buruk dari orang Farisi dan ahli-ahli Taurat. Tuhan tidak menentang pengajarannya, tetapi Ia menentang apa yang telah dilakukan oleh mereka. Orang Farisi mengajarkan segala yang tertulis di Hukum Taurat, tetapi mereka sendiri tidak melakukannya. Ini namanya munafik. Firman Tuhan dalam Yakobus 1:22 menyatakan bahwa kita harus menjadi pelaku Firman. Jadi selain dipahami, Firman Tuhan juga harus dipraktekkan. Jika tidak kita seumpama orang yang sedang mengamati mukanya di depan cermin. Baru saja memandangi rupanya dan ketika pergi ia sudah lupa dengan rupanya. Terus cek hidup kita, apakah kita sudah melakukan Firman atau sekedar tahu tanpa melakukan dan pada akhirnya menjadi seperti orang Farisi. Ingat, Tuhan melihat apa yang di dalam hati kita. Bukan hanya di luar. Jangan sampai jadi MuNaFiK yang punya kepanjangan: Muka Nabi Fikiran Kotor.


Selasa, 28 Juli 2009
KESOMBONGAN AWAL DARI KEHANCURAN
Firman hari ini: Lukas 18:9-14

Pengajaran:
Suatu hari banyak katak kecil sedang berlompatan dan bermain di antara bunga-bunga yang tumbuh di sisi sebuah kolam. Sekawanan ternak sedang merumput di dekat situ, saat seekor sapi besar tiba-tiba masuk ke kolam untuk minum. Kakinya yang besar turun dan masuk ke dalam lumpur serta menginjak tepat di tengah-tengah katak-katak itu, sehingga menewaskan hampir semuanya, kecuali seekor katak. Katak kecil yang selamat ini segera berlari kepada ibunya dan menceritakan peristiwa yang mengerikan itu. Ibunya berubah warna dari hijau menjadi kuning karena marah. “Binatang seperti itu tidak boleh masuk ke dalam daerah kita. Ibu akan mengusirnya.”
“Tapi bu, ibu tidak akan mampu. Dia sangat besar,” kata katak kecil itu. “Omong kosong! Berapapun besarnya dia, saya bisa membuat diri saya lebih besar darinya.” Maka ia mulai mengisi perutnya denga udara. Dia menghirup udara sehingga ukuran tubuhnya membesar. Kemudian sambil menahan nafasnya, dia bertanya, “Apakah makhluk itu sebesar ini?” Pada akhirnya ibu katak itu hanya menutup mata dan membuka mulut untuk menghirup udara lagi sehingga ia kelihatan mengerikan, lalu meledak dan mati.
Katak-katak berduka atas kematian ibunya, tetapi seekor katak menggeleng-gelengkan kepalanya dan berkata: “Apa gunanya meniup diri sendiri sperti itu? Meskipun ia menjadi sebesar musuh itu, tetapi dia hanya berisi angin.” (Frank Mihalic, 1500 Ceritera Bermakna)



Rabu, 29 Juli 2009
NO, HIDUP UNTUK DIRI SENDIRI!
Firman hari ini: Lukas 10:25-37

Pengajaran:
Orang Farisi atau seorang imam atau seorang Lewi, apalagi ahli Taurat adalah orang yang sama. Mereka adalah orang yang sangat dihormati dan mereka adalah para pemuka agama Yahudi. Tetapi, kenyataannya tidak seorangpun dari mereka datang menolong orang yang sedang menderita, seperti perumpamaan yang diceritakan oleh Yesus. Justru orang Samaria yang menolong orang yang sedang menderita tersebut. Padahal, orang Samaria adalah orang yang tidak mengenal Allah.
Firman Allah selalu mengatakan supaya kita menolong sesama kita yang menderita dan tidak hidup egois. Jadi, biarkan Firman Allah bekerja dalam kehidupan kita kemudian kita praktekkan pada sekitar kita. Setiap kita pasti membutuhkan orang lain. Jika kita rindu supaya orang lain dapat membantu saat kita sedang membutuhkan bantuan, maka mulailah dari kita terlebih dahulu untuk menolong mereka yang membutuhkan. Egois DILARANG dalam hidup kekristenan!


Kamis, 30 Juli 2009
TIDAK ADA YANG EKSKLUSIF
Firman hari ini: Lukas 5:27-32

Pengajaran:
Orang Farisi dan ahli-ahli Taurat tidak pernah bergaul dengan orang-orang berdosa atau orang-orang yang di anggap sampah oleh masyarakat. Sebaliknya, tujuan hidup orang Kristen di dunia adalah untuk menggenapi misi Allah, yaitu menjadi berkat kepada orang-orang disekitar kita, termasuk orang-orang berdosa. Allah mengutus kita untuk membawa orang-orang berdosa tersebut kepadaNya. Jadi, bagaimana mungkin kita menjangkau orang-orang di sekitar kita, jika kita tidak mau berbaur dengan mereka. Kita berbaur dengan orang-orang berdosa bukan berarti untuk mengikuti tingkah laku dosa mereka, tetapi kita justru member pengaruh kepada mereka untuk bertobat dan kembali kepada Allah.
Inilah yang dimaksud oleh Tuhan Yesus ketika berkata bahwa orang yang membutuhkan dokter atau tabib adalah orang-orang yang sakit, bukan orang sehat. Tuhan tidak mau kita ekslusif (menyendiri) seperti orang Farisi dan ahli-ahli Taurat. Bangsa Israel gagal menjadi berkat untuk bangsa lain karena mereka hidup eksklusif. Kita harus bisa mewarnai orang-orang berdosa dengan kebenaran Allah dan bukan malah menghindari mereka.



Jumat, 31 Juli 2009
KEHORMATAN MANUSIA ATAU KEHORMATAN ALLAH?
Firman hari ini: Yohanes 12:37-43

Pengajaran:
Siapa yang tidak senang jika dirinya dihormati oleh orang lain? Semua orang senang dihormati. Tetapi, orang-orang Farisi lebih senang mendapat kehormatan dari manusia daripada Allah. Mereka tidak berani mengakui bahwa mujizat yang dilakukan oleh Yesus berasal dari Allah. Mereka merasa tersaingi dengan apa yang telah dilakukan oleh Yesus. Jika seseorang hanya ingin menyenangkan manusia dan mengorbankan kebenaran Allah, maka orang itu sedang masuk dalam penyesalan yang besar. Manusia tidak selamanya dapat menghargai dan menghormati sesamanya.
Kehormatan yang dimaksud dalam Yohanes 12:43 adalah hal yang menyenangkan manusia atau hal yang menyenangkan Allah. Jika kita menyenangkan manusia, maka belum tentu menyenangkan Allah. Demikian juga sebaliknya. Mari kita mencari kehormatan yang dari Allah, yaitu melaksanakan perintahNya.



Sabtu, 1 Agustus 2009
MENCOBAI ALLAH
Firman hari ini: Matius 16:1-4; Ulangan 6:16-19

Pengajaran:
Kegiatan rutin yang dilakukan oleh orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat ketika Yesus ada di bumi adalah mencobaiNya. Karena pengajaran Yesus diragukan, maka mereka berusaha mencari kelemahanNya. Padahal sudah nyata orang mati dibangkitkan, orang kerasukan dapat dilepaskan, orang lumpuh dapat berjalan, bahkan dosa dapat diampuni oleh Yesus. Jelas-jelas hanya kuasa Allah yang dipakai Yesus untuk melakukan berbagai mujijat tersebut.
Dalam kehidupan sehari-hari, kita seringkali tidak sadar sedang mencobai Allah, contohnya berbuat dosa. Kita menganggap bahwa Allah selalu mengampuni dosa dan dengan demikian kita seenaknya berbuat dosa. Jangan salah, ada hukum tabur tuai. Allah kita bukanlah pelayan yang dapat kita perintah seenaknya. Ia adalah Allah yang berkuasa & tidak dapat diperintah oleh siapapun. Sekali kita menuntut sesuatu dari Allah, maka kita sedang mencobai Dia. Kekristenan mengajarkan “Terjadilah kehendak Allah,” dan bukan kehendakku.


Minggu, 2 Agustus 2009
TRADISI DI ATAS SEGALA-GALANYA?
Firman hari ini: Markus 7:1-23

Pengajaran:
Tradisi manusia bukanlah hal yang terutama dalam hidup manusia. Tradisi hanyalah sebuah aturan dalam lingkungan masyarakat tertentu. Apakah kita harus menolak tradisi? Tentu tidak. Jika tradisi itu sebatas menghormati sebuah kebudayaan dan tidak bertentangan dengan Firman Allah, maka boleh dilakukan. Tetapi, jangan jadikan tradisi sebagai dasar kehidupan, bahkan jangan pernah menjadikan tradisi manusia sebagai landasan kebenaran. Hal yang terpenting untuk kita lakukan adalah perintah Allah.
Orang Farisi menjadikan tradisi sebagai landasan kebenaran. Ini adalah kesalahan besar. Yesus langsung meluruskan apa yang dikatakan oleh orang-orang Farisi. Ia menjadikan kebenaran Allah menjadi dasar dari segala sesuatunya. Hormati tradisi dan jangan melanggar Firman Allah.

Saturday, July 18, 2009

(K) yang Tidak Pernah Gagal

FOKUS KITA

Saya punya seorang teman sekolah yang berasal dari luar kota. Karena agak kesulitan dalam hal transportasi, kerap kali ia ‘nebeng’ saya ketika berangkat atau pulang sekolah. Teman saya ini orangnya susah konsentrasi, jadi wajar saja dalam beberapa pelajaran ia kurang begitu menguasai. Ketika diwajibkan membentuk kelompok, beberapa kali ia bergabung dengan saya. Meskipun tidak begitu banyak membantu, saya juga tidak ambil pusing, namanya juga teman. Suatu hari, saya terlibat dalam sebuah konflik dengan seorang teman yang lain, yang juga dikenalnya. Tidak lama kemudian, beredar kabar miring tentang konflik pribadi saya tersebut. Ketika ditelusuri, sumber kabar miring tersebut ternyata teman saya ini. Ia menyimpulkan sendiri konflik pribadi saya (tanpa klarifikasi) dan menjadikannya bahan gosip empuk dengan beberapa teman saya.


(K) yang tulus itu terlihat bodoh

Melihat hal tersebut, saya menjadi marah. Bukan karena teman-teman lain jadi punya anggapan buruk tentang saya, tetapi ‘Mengapa dia bisa berbuat seperti itu, setelah apa yang selama ini saya lakukan untuknya?’ Memang, hal yang saya lakukan bukanlah hal besar: seperti menjadi seorang juruselamat yang menyelamatkan nyawanya. Tapi tetap saja, saya merasa rugi selama ini sudah memberikan hal-hal baik (tanpa mengharap imbalan apa pun) kepadanya. Saat itu, saya memutuskan bersikap seperti orang kebanyakan: tidak perlu lagi (K) apabila tidak ada kecocokan. Saya tidak mau peduli dengan apa pun yang berurusan dengannya, apalagi memberikan bantuan lagi seperti dulu, sekecil apa pun. Namanya juga tidak cocok, wajar kan? Tapi saya tetap memberi (K) dengan orang-orang lain, kok. Itu dalih saya.

(K) itu sabar, (K) itu murah hati....

Ketika membaca kembali ayat klise ini saya mendapat teguran agar tetap menjadi murah hati, alias mau memberi selama kita bisa. Saya jadi berpikir ulang, ‘yang benar saja?’ Bagi saya, dalam hal ini, (K) jadi terlihat seperti kebodohan daripada ketulusan. Masa kita tetap memberi meski pihak yang diberi sepertinya tidak tahu diri?


(K) itu tidak pernah gagal

Dalam sebuah diskusi tentang (K) di komsel, salah seorang berkata dalam terjemahan Bahasa Indonesia, dikatakan bahwa ‘(K) tidak berkesudahan.’ Artinya agak berbeda dengan terjemahan Bahasa Inggrisnya yang berkata bahwa Love never fails, yang artinya bahwa (K) itu tidak pernah gagal.

Deg! Sesaat saya merasa ditegur, bahwa (K) sungguh tidak pernah gagal menjamah setiap orang, bahkan yang menyebalkan sekalipun. Selain itu, berbicara mengenai memberi (K) meski orang yang diberi tidak tahu diri, bukankah itu sama saja dengan membicarakan apa yang telah diberikan Yesus kepada saya. Jesus loves me unconditionally. Yesus mengasihi saya tanpa melihat apa yang saya perbuat padaNya. Jika saja Yesus melakukan hal sama seperti saya: berpikir bahwa memberi (K) yang tulus kepada orang yang menyakitinya adalah kebodohan, hari ini, saya dan kita semua, tidak akan menikmati keselamatan cuma-cuma dariNya. Saya jadi sadar, bahwa tolak ukur (K) yang harus saya teladani adalah Yesus, bukan dunia.

Jadi siapa bilang bahwa memberi (K) sebaiknya hanya kepada orang-orang yang menyenangkan dan baik terhadap kita? (K) itu universal, semua orang membutuhkan (K). Termasuk orang-orang di sekeliling kita yang seringkali menyakiti hati kita. Percayalah, bahwa (K) yang tulus itu yang akan mengetuk pintu hati mereka. Sama seperti (K) sejati Yesus yang menyelamatkan dan mengubahkan hidup kita menjadi yang baru.

(K) = Kasih

(vln)

Kisah Pak Tua dan Kudanya

Ketika Manusia Menjadi Tuhan dengan Menyimpulkan Sepotong Keadaan

INSPIRATIONAL STORY

Di sebuah desa, hiduplah seorang Pak Tua yang miskin. Pekerjaannya hanyalah menebang kayu yang hanya cukup untuk makan sehari-hari. Istrinya sudah meninggal, ia hidup dengan seorang anak laki-laki berusia remaja dan seekor kuda putih yang cantik. Warga sekitar merasa iri dengan kuda gagah nan kuat yang dimiliki Pak Tua tersebut. Mereka kerap kali menawar harga yang tinggi, berupaya untuk membeli kuda tersebut. Namun berulang kali juga Pak Tua tersebut menolak. “Bagi saya kuda ini lebih dari sekedar hewan peliharaan. Ia seperti sahabat bagi keluarga saya. Bagaimana kita bisa menjual sahabat sendiri?”

Suatu kali kuda tersebut hilang tanpa meninggalkan jejak sedikit pun. Warga sekitar mulai mencibir, mengolok-olok ‘kebodohan’ Pak Tua yang tidak mau menjualnya pada waktu lalu. “Dasar Pak Tua bodoh, coba dulu Anda menurut untuk menjual kuda itu, paling tidak kan Anda bisa dapat untung. Sekarang, kuda itu bukannya membawa berkat, tambah membawa malapetaka.” Namun Pak Tua itu tidak menghiraukan pendapat warga sekitar. “Faktanya, kuda itu sekarang memang tidak ada. Tapi malapetaka atau berkat, itu hanyalah kesimpulan Anda sekalian.” Mendengar pernyataan Pak Tua tersebut, warga marah dan semakin membodoh-bodohkan Pak Tua tersebut.

15 hari kemudian, kuda tersebut kembali dengan 12 kuda liar lain dari hutan. Semua warga yang sebelumnya mencemooh Pak Tua itu datang kepadanya. “Maaf Pak Tua, sepertinya Anda benar, tidak menjual kuda tersebut dan peristiwa kehilangannya bukanlah malapetaka, tapi berkat. Dengan begitu banyak kuda, Anda bisa menjual beberapa di antaranya dan mendapat banyak keuntungan.” Sekali lagi, Pak Tua tersebut tidak menghiraukan pendapat mereka. “Kuda ini kembali, saya bersyukur untuk itu. Saya akan mengusahakan yang terbaik setelah memiliki kuda-kuda ini. Selebihnya, berkat ataupun tidak itu bukan bagian saya untuk memutuskan.”

Kemudian, anak Pak Tua itu mulai melatih kuda-kuda liar tersebut. Ketika berusaha mengendalikan salah satu kuda, ia terjatuh dan kaki kirinya terantuk pohon hingga salah satu tulangnya patah. Mendengar kejadian tersebut, kembali para warga datang pada Pak Tua tersebut. “Tampaknya memang benar bahwa kuda tersebut membawa malapetaka. Satu-satunya anakmu jadi menderita karena patah tulang.” Pak Tua tersebut kembali pada pendapatnya. “Saya hanya percaya bahwa segala sesuatu yang terjadi ada dalam kendali Tuhan untuk kebaikan hidup saya.”

Beberapa lama setelah itu, pecah perang antara desa tersebut dengan desa yang lain. Setiap anak muda laki-laki diwajibkan ikut dalam perang. Anak Pak Tua tersebut diizinkan tidak ikut berperang mengingat kondisi fisiknya yang tidak memungkinkan. Dalam peperangan tersebut, musuh sudah terlihat jelas lebih kuat. Sehingga besar kemungkinan pemuda-pemuda desa tersebut meninggal dalam medan perang. Para orangtua warga mendatangi Pak Tua tersebut sambil menangis, “Barangkali memang betul bahwa kuda itu mendatangkan berkat. Sekarang anakmu tidak perlu meninggal dalam medan perang.” Pak Tua itu hanya menjawab, “Tidak mungkin untuk berbicara dengan kalian. Kalian selalu menarik kesimpulan. Tidak ada yang tahu. Yang kita tahu adalah: anak-anak kalian harus pergi berperang, dan anak saya tidak. Tidak ada yang tahu apakah itu berkat atau kutukan. Tidak ada yang cukup bijaksana untuk mengetahui. Hanya Tuhan yang tahu.”

Hidup penuh dengan potongan kejadian yang berbeda-beda. Seringkali kita menjadi seperti para warga tersebut. Hanya melihat kejadian dari satu sisi dan seenaknya berkata: ini baik, itu buruk; ini berkat, itu malapetaka. Tak jarang bahkan sepotong-potong kesimpulan tersebut menjadi hal yang akhirnya diperbincangkan dengan sesama (baca: digosipkan). Kita bukan pencipta dunia, bukan pula hakim kehidupan. Tapi kebenaran hanya satu: bahwa Ia turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia. (vln/ sumber: internet)

INFO KITA 17 Juli 2009

Persembahan 12 Juli 2009

Perpuluhan: Rp. 10.490.000
Perpuluhan (transfer): Rp. 8.500.000
Diakonia: Rp. 371.000
Misi: Rp. 2.353.000
Rumah Kehidupan: Rp. 200.000
Investasi Iman Healing Center: Rp. 20.000


TEMU PEMUJI

Seluruh Tim PeMuJi & Soundman WAJIB hadir pada pertemuan yang akan diselenggarakan pada hari Rabu, 22 Juli 2009, pukul 18.30 WIB di gedung gereja. Mohon hadir tepat waktu!


TRAINING FOR TEAM
SPK PEMENANG


Seluruh Tim Pelaksana, Supervisor dan Pembina SPK Pemenang yang telah menerima undangan WAJIB mengikuti pelatihan pada hari Sabtu-Minggu, 25-26 Juli 2009 di apartemen Puri Darmo, Jl. Raya Kupang Baru 17 A (belakang Hotel Somerset).



FELLOWSHIP KAUM WANITA
(Wilayah Timur)

Kami mengundang para wanita untuk hadir dalam acara Fellowship bersama Kaum Wanita Wilayah Timur pada:
Hari : Rabu
Tanggal : 29 Juli 2009
Waktu : Pukul 16.00 – 18.00 WIB
Tempat : Gedung Gereja GBI Kristus Pencipta
Kami tunggu kehadiran Anda!


Ayo Ceritakan Keajaiban Tuhan dalam Hidupmu!
Punya pengalaman menarik bersama Tuhan dalam saat teduh sehari-hari?
Adakah kejadian yang menarik, tantangan besar/kecil yang Anda alami saat menerapkan 4M baik di rumah, sekolah, kantor atau di mana saja?
Punya pengalaman seru saat melakukan POP baik secara pribadi maupun bersama teman-teman komsel?
Atau, adakah mujijat Tuhan yang Anda alami dalam hidup Anda?

Kirimkan kesaksian singkat Anda ke:
0812-3582-388 atau 0819-3105-4244
atau kirimkan tulisan Anda ke:kristuspencipta@gmail.com

Jangan lupa sertakan nama, ibadah raya dan foto Anda. Kami akan memuatnya di Warta Kita!


SEPUTAR SPK PEMENANG!

Akan dibuka Kelas SPK Pemenang mulai tanggal 2 Agustus 2009.
Kelas dilaksanakan setiap hari Minggu, pukul 10.00 WIB di gedung gereja.

Bagi Saudara yang ingin mengikuti, harap mendaftarkan diri kepada Sdri. Yuli Gunawan setelah ibadah, di counter depan teras gereja.

Kelas SPK Pemenang terbuka untuk umum!


Excellent Servant Camp (ESC)

Bagi Saudara yang telah menerima undangan, baik sebagai peserta maupun kepala regu, harap segera mengkonfirmasikan keikutsertaannya kepada:
- Sdri. Lia atau Novi. (Family & Youth)
- Sdri. Setyarini (Teen)

1. Konfirmasi dilakukan secara langsung setelah ibadah raya di counter Registrasi ESC (di teras depan ruang ibadah), pada tanggal 5, 12, 19 & 26 Juli 2009 dengan:
a. Membawa surat undangan
b. Membawa uang pendaftaran (DP atau lunas)
c. Melengkapi formulir konfirmasi yang disediakan di counter.

2. Jika Saudara membutuhkan surat keterangan dari gereja untuk keperluan pengurusan ijin cuti kerja/sekolah, silakan menghubungi Sdri. Lia/Novi secara langsung di counter ESC.

3. Jika Saudara memiliki pertanyaan atau memerlukan bantuan seputar registrasi ESC, silakan menghubungi Sdri. Lia/Novi secara langsung di counter ESC.

Penuntun Saat Teduh Pribadi 20-26 Juli 2009

Tundukkan dirimu!

tetapi Aku menunjukkan kasih setia kepada beribu-ribu orang, yaitu mereka yang mengasihi Aku dan yang berpegang pada perintah-perintah-Ku.
-Keluaran 20:6-

Senin, 20 Juli 2009
Ketaatan Mendatangkan berkat
Firman hari ini: Ulangan 28:1-14

Pengajaran:
Tidak mudah hidup taat, apalagi taat kepada peraturan. Tetapi, minggu ini kita akan belajar untuk taat/tunduk, karena Firman Tuhan mengajarkan bahwa dalam ketaatan ada berkat Tuhan. Kepada siapa kita harus taat/tunduk? Yang pasti kepada otoritas di atas kita. Otoritas dalam bahasa Inggris, adalah kekuasaan untuk (yang) memberi perintah, membuat keputusan dan memberlakukan ketaatan. Tuhan dan FirmanNya adalah otoritas tertinggi kita.
Dalam perjanjian lama, taat/tunduk adalah hal yang mutlak harus dilakukan oleh bangsa Israel, yaitu bangsa yang dipilih Tuhan dan dikuduskan (dipisahkan) dari bangsa-bangsa lain. Tujuan Allah adalah membuat bangsa Israel menjadi contoh/teladan hidup bagi bangsa lain yang menyembah berhala agar juga mau menyembah Tuhan yang benar. Bangsa Israel sepenuhnya dituntut untuk hidup taat/tunduk kepada Allah sebagai otoritas mereka. Bangsa Israel hidup dalam hukum Taurat, dan ketaatan kepada hukum Taurat inilah yang membuat hidup mereka diberkati. Ini juga berlaku bagi kita orang percaya. Setiap berkat yang dijanjikan Tuhan melalui Yesus Kristus akan menjadi milik kita, asal kita hidup tunduk dan taat kepada otoritas Tuhan dan firmanNya. Kasih karunia Tuhan akan memampukan kita untuk tunduk serta taat kepada firmanNya, sehingga dapat menikmati berkat-berkat yang dijanjikanNya.


Selasa, 21 Juli 2009
Tunduk Menghasilkan Keamanan
Firman hari ini: Hakim-Hakim 5:31; 8:28

Pengajaran:
Firman Tuhan hari ini menceritakan bagaimana bangsa Israel hidup aman dan diberkati selama masing-masing 40 tahun, karena mereka hidup takut dan tunduk kepada Tuhan. Tuhan memberikan bangsa Israel sebuah peraturan yang jelas: jika mereka menyembah Tuhan, maka hidup mereka diberkati. Sebaliknya jika mereka berontak kepada Tuhan, mereka akan menerima hukuman (Ulangan 28). Di jaman Hakim Debora dan Hakim Gideon (Hakim-Hakim 5-8), diceritakan bagaimana bangsa Isarel menerima hukuman dan menerima pertolongan dari Tuhan.
Dalam hidup kita, hukum Tuhan ini tetap berlaku: siapa yang tunduk kepada Tuhan akan hidup menikmati berkat-berkat Tuhan. Tunduk artinya hidup sesuai dengan segala peraturan Tuhan. Bagaimana kita tahu peraturan-peraturan Tuhan? Melalui FirmanNya. Dengan membaca FirmanNya, kita akan mengerti hukum-hukum Tuhan. Dan sesudah kita mengerti, kita tunduk dan menjalani hidup kita sesuai hukum Tuhan. Ada sebuah janji Tuhan tentang keamanan hidup kita sehubungan dengan ketundukan kita kepada 10 perintah Tuhan (Keluaran 20:1-17), yaitu: “tetapi Aku menunjukkan kasih setia kepada beribu-ribu orang, yaitu mereka yang mengasihi Aku dan yang berpegang pada perintah-perintah-Ku (Keluaran 20:6).



Rabu, 22 Juli 2009
Menundukkan Nafsu dan Keinginan
Firman hari ini: Hakim-Hakim 16:4-22

Pengajaran:
Simson adalah hamba Tuhan yang luar biasa, dia diberi kemampuan khusus untuk membela dan menyelamatkan bangsa Israel dari tangan musuhnya, yaitu bangsa Filistin (Hakim-Hakim 13:5). Simson menjadi hakim atas bangsa Israel selama 20 tahun. Namun, Simson memiliki kelemahan dan inilah yang membuat hidupnya sering mengalami kegagalan dan kehancuran, dia tunduk pada perempuan (Hakim 14:17; 16:19).
Mari kita belajar dari hidup Simson, sehingga kita tidak jatuh dalam berbagai kegagalan juga. Perempuan bagi seorang pria adalah suatu berkat dari Tuhan, penolong yang sepadan, tetapi bisa menjadi suatu kelemahan juga. Tanpa bermaksud menuduh siapapun, tetapi biarlah ini menjadi perenungan hidup. Lebih dalam lagi, ‘perempuan’ di sini bisa berarti nafsu/keinginan daging bagi pria atau keinginan mata bagi wanita. Sebab kelemahan kita adalah keinginan mata, keinginan daging dan keangkuhan hidup. Bagi wanita, keinginan mata seperti halnya dengan keinginan berbelanja ketika melihat barang-barang di Mall, meskipun barang tersebut bukan kebutuhan melainkan keinginan. Akhirnya, uang yang Tuhan percayakan habis untuk memuaskan semua keinginannya, bukan untuk memberkati orang lain juga.
Mari kita semua tetap berjaga-jaga jangan sampai hidup kita ditundukkan oleh keinginan-keinginan dosa. Saat kita lemah datang kepada Tuhan dalam pertobatan agar hidup kita dikuduskan dan dipulihkan.



Kamis, 23 Juli 2009
Menundukkan Ego
Firman hari ini: Yesaya 2:11-12

Pengajaran:
Kata tunduk mengandung konotasi dua arah, ada yang di atas dan ada yang di bawah. Otoritas ada di atas dan yang ditundukkan ada di bawah. Salah satu hal yang Allah mau kita lakukan adalah menundukkan ego kita. Ego adalah segala keinginan kita untuk menjauhkan diri dari kekuasaan dan pemerintahan Tuhan dalam hidup kita.
Dalam ayat bacaan kita, Tuhan berkata akan merendahkan dan menundukkan orang yang sombong atau angkuh. Ayat ini menjadi rhema bagi hidup saya untuk terus-menerus waspada, supaya jangan sampai kesombongan atau keangkuhan ada dalam hidup saya. Artinya, dalam segala keadaan, kita perlu menempatkan Allah sebagai penguasa tertinggi atau otoritas tertinggi dalam hidup kita. Ada hukuman Tuhan bagi orang yang sombong. Ingat, hanya orang yang rendah hati yang akan menerima berkat Tuhan. Air selalu mengalir ke tempat yang rendah. Jika kita menempatkan hati kita serendah-rendahnya, berkat Tuhan akan mengalir dan memenuhinya.


Jumat, 24 Juli 2009
Tunduk Kepada Pemerintah
Firman hari ini: Roma 13:1-7

Pengajaran:
Firman Tuhan mengajar kita untuk tunduk (sikap hati yang menghormati) kepada pemerintah, sebab pemerintah berasal dari dan ditetapkan oleh Tuhan. Namun, kita tidak harus taat (melakukan) kepada pemerintah yang tidak takut kepada Tuhan, terlebih jika keputusan atau kebijakan yang pemerintah buat bertentangan dengan Firman Tuhan. Ada kebijakan pemerintah yang baik, namun ada juga penyelewengan yang dilakukan oleh pemerintah. Kalau sudah begini, apa yang harus kita lakukan?
Saya percaya, tidak ada kuasa yang lebih besar dari kuasa doa. Dari abad pertama sampai abad keempat, orang-orang Kristen hidup dalam penganiayaan yang berat, mereka dikejar-kejar. Ditangkap, disiksa dan dibunuh oleh pemerintah Romawi pada waktu itu. Oleh kuasa doa, pada tahun 324 kaisar Romawi Constantinus menerima Tuhan dan menerima Kristen sebagai agama Negara. Dengan demikian hidup kekristenan menjadi lebih aman. Apakah Tuhan mampu berbuat demikian untuk negara kita? Saya percaya sepenuhnya, bahwa Tuhan adalah otoritas yang tertinggi bagi hidup kita orang–orang percaya, jauh melebihi otoritas pemerintahan kita. Tuhan terlampau sanggup mengubahkan hati para pemimpin negeri kita.


Sabtu, 25 Juli 2009
Tunduk Kepada Pemimpin
Firman hari ini: Ibrani 13:17

Pengajaran:
Kata taat dalam ayat ini berarti persuade (membujuk/merayu), dan kata tunduk berarti submit (menerima dengan sukarela). Seorang pemimpin adalah orang yang berusaha membujuk para pengikutnya untuk melaksanakan apa yg menjadi visinya. Membujuk di sini memiliki arti yang positif, yaitu membuat orang lain tunduk tetapi dengan sukarela. Inilah yang disebut seni kepeminpinan. Ada banyak gaya kepemimpinan, tetapi yang terbaik adalah gaya kepemimpinan hamba, seperti cara Tuhan Yesus mengajar murid-muridNya (Markus 10:43-45). Ada 5 praktek kepemimpinan hamba:
- Pemimpin menjadi teladan
- Pemimpin menginspirasi suatu visi bersama
- Pemimpin mengutamakan proses
- Pemimpin memampukan orang lain untuk bertindak
- Pemimpin membangkitkan semangat
Jika kelima praktek kepemimpinan hamba ini kita jalankan, maka setiap orang yang kita pimpin akan tunduk dengan sukarela dan sukacita, sehingga mendatangkan kebaikan dan berkat bagi kita bersama.



Minggu, 26 Juli 2009
Tunduk Kepada Orang Tua
Firman hari ini: Efesus 6:1-3

Pengajaran:
Tunduk kepada orang tua adalah suatu perintah Tuhan yang penting. Perintah ini bukan saja ditujukan kepada anak yang masih kecil, tetapi orang dewasa juga. Saya banyak mengalami proses Tuhan dalam masalah tunduk kepada orang tua ini, apalagi setelah mereka tua dan menjadi lebih suka mengatur. Saya merasa tidak bebas dan tidak merdeka, namun Tuhan mengajar saya supaya tetap menghormati mereka. Karena orang tua adalah wakil Allah dalam keluarga untuk mendidik kita dalam jalan kebenaran. Berkatnya sangat jelas ketika kita tunduk dan menghormati orang tua: hidup bahagia dan panjang umur di bumi. Ini hal yang sangat luar biasa. Kita bisa saja hidup panjang di dunia, tetapi tidak bahagia. Ini adaah kehidupan yang sia-sia. Apa artinya hidup panjang, tetapi tidak bahagia? Atau hidup panjang, tetapi sakit-sakitan? Dari berbagai penelitian, penyebab penyakit manusia ada 3 macam: makanan, gaya hidup dan kondisi batin (emosi). Kondisi batin juga sangat dipengaruhi oleh hubungan dengan sesama.
Ada sebuah kisah, seseorang yang menderita penyakit berat dan ternyata penyebabnya adalah hubungan yang buruk dengan orang tuanya. Setelah dia mengadakan pemberesan atau pemulihan hubungan dengan orang tua, maka ia menjadi sembuh. Mari kita berdamai dengan orang tua dengan menyadari bahwa mereka adalah alat Tuhan untuk mendisiplin dan mengasihi kita.

Saturday, July 11, 2009

Bagaimana jika…

FOKUS KITA

Bagaimana jika… tiada lagi hari esok?
Bagaimana jika… tiada lagi kesempatan?
Bagaimana jika… hari ini adalah saat terakhir hidup kita?
Bagaimana jika… penganiayaan datang?
Bagaimana jika… kenyamanan sirna?
Bagaimana jika… keamanaan lenyap?
Bagaimana jika… tiada lagi dokter?
Bagaimana jika… tiada lagi obat-obatan?
Bagaimana jika… kebebasan beribadah dihentikan?
Bagaimana jika… hak untuk membaca dan memiliki Alkitab dicabut?
Bagaimana jika… uang tidak dapat lagi membeli segalanya?
Bagaimana jika… gengsi, gelar, status sosial, posisi jabatan dan pelayanan
tidak dapat lagi dapat menjagamu?

Siapa yang kamu miliki?
Siapa yang kamu sembah dan layani?
Siapa tempat perlindungan dan keselamatanmu?
“Tuhan!” Demikian jawabmu.

Tetapi, sungguhkah kamu memiliki Tuhan dalam hidupmu?

Tuhan tidak berjanji bahwa Alkitab akan ada untuk selamanya.
Dia berjanji: FirmanNya tinggal tetap.
Sudahkah FirmanNya terukir di hatimu?
Sudahkah FirmanNya terpahat di pikiranmu?
Sudahkah FirmanNya hidup dalam perkataan dan perbuatanmu?
Tuhan berkata bukan orang yang berseru “Tuhan… Tuhan” yang selamat,
tetapi orang yang melakukan kehendakNya, firmanNya…
dalam hidup pribadinya… komunitasnya… dan bagi jiwa-jiwa yang terhilang.

Masa ini adalah masa PEMURNIAN.

Banyak orang merindukan PERTUMBUHAN.
Banyak orang mengharapkan terjadinya KEGERAKAN.
Banyak orang menyerukan PERUBAHAN.
Banyak orang mudah memberikan KOMITMEN

Tetapi…
Banyak orang enggan membayar harga suatu pertumbuhan
Banyak orang tidak mau berkorban demi terjadinya kegerakan
Banyak orang malas keluar dari kenyamanannya untuk berubah
Banyak orang lari dari tanggung jawabnya dan mengingkari komitmennya

Hari ini,
masihkah kita mengerjakan keselamatan kita begitu rupa?
Sungguhkah kita MURID KRISTUS yang memiliki karakterNya?
Sungguhkah kita HAMBA… PELAYAN Tuhan…
yang setia sampai akhir memberikan yang terbaik dari hidup kita?
Jika YA, buktikan dalam hidupmu sama seperti
dengan bangga kamu menyatakannya dengan mulutmu. (l@)

"Sebab sedikit, bahkan sangat sedikit waktu lagi, dan Ia yang akan datang,
sudah akan ada, tanpa menangguhkan kedatangan-Nya.
Tetapi orang-Ku yang benar akan hidup oleh iman,
dan apabila ia mengundurkan diri, maka Aku tidak berkenan kepadanya."
Tetapi kita bukanlah orang-orang yang mengundurkan diri dan binasa,
tetapi orang-orang yang percaya dan yang beroleh hidup.

(Ibrani: 10:37-39)

Baca…renungkan…praktekkan…sharing…baca lagi…

TESTIMONI

Sejak menggunakan penuntun saat teduh 4M dengan metode baru yang disertai ayat hafalan, saya semakin bergairah untuk merenungkan Firman. Ada banyak hal baru yang saya dapatkan. Selain merenungkan Firman, saya belajar menghafal ayat (padahal saya ini tipe orang yang paling tidak suka dengan segala sesuatu yang berhubungan dengan hafal-menghafal. Tetapi, saya belajar disiplin untuk terus confess ayat hafalan. Awalnya saya hanya menghafal 1 ayat untuk 1 minggu, dan diucapkan pagi serta malam. Setelah 2 minggu, saya tingkatkan menjadi 2 ayat untuk 1 minggu, diucapkan pagi dan malam juga. 2 minggu kemudian saya tingkatkan menjadi 3 ayat untuk 1 minggu dan diucapkan pagi, siang, malam. Aku mau terus meningkatkan ayat yang saya hafal dan ucapkan. Setelah menjalaninya selama 2 bulan, banyak dampak terjadi padaku. Ketika ada masalah respon “y”, yang muncul waktu itu adalah ayat yang saya hafalkan, sehingga saya dikuatkan dan dipenuhi damai serta sukacita. Rasanya ringan menjalani hidup ini. Tidak berhenti hanya untuk diri sendiri, apa yang saya dapatkan, saya bagikan ke teman-teman, baik satu komsel, maupun luar komsel. Dampaknya, saya semakin banyak mendapat pewahyuan baru setiap hari karena rajin membagikan (M4) apa yang saya dapatkan, baik lewat SMS, telepon, email, chatting. Selain itu, dengan M4, saya juga diberkati dengan kesaksian M4 teman-teman yang lain. Apa yang didapat teman-teman sungguh berbeda dengan apa yang aku dapatkan, sehingga hal itu melengkapi apa yang aku dapatkan.

Firman Tuhan itu hidup dan berkuasa, mari kita terus merenungkan dan membagikan Fiman Tuhan. Dengan hidup kita akan seperti pohon yang ditanam di tepi air, yang merambatkan akar-akarnya ke tepi batang air, yang tidak pernah kering pada waktu panas terik, yang tidak pernah layu daunnya, dan apa saja yang diperbuat akan berhasil. Melalui 4M (Menerima, Merenungkan, Melakukan dan Membagikan) kita bisa lebih dalam mengerti tentang Firman Tuhan dan kita makin lama makin kuat. Baca.. Renungkan.. Praktekkan..Sharing.. Baca Lagi.. Renungkan, Prakekkan.. Sharing.. Baca lagi.. (Lilik Megawati, PA Youth)

From Zero to Hero

DARI KITA UNTUK KITA


Biasanya, ketika mendengar kalimat di atas, otomatis kita mengartikannya menjadi: Dari bukan siapa-siapa menjadi pahlawan

Namun, beberapa minggu yang lalu, saya menemukan arti baru dari kalimat “From Zero to Hero”. Hal itu bermula dari seorang teman yang memberitahu sebuah alamat blog yang inspiratif. Ada sebuah artikel yang sangat menarik perhatian saya di sana.

Seorang anak muda Kristen yang baru saja mendengar khotbah tentang: Mendengarkan Tuhan dan Setia Menaati PerintahNya”. Ia pun bertanya-tanya apakah Tuhan masih menjawab doa. Setelah hampir jam 10 malam, ia dan teman-temannya pulang. Dalam perjalanan pulang, ia berkata pada Tuhan, "Tuhan, kalau Engkau masih berbicara kepada kami, berbicaralah kepadaku, aku akan mendengar, dan aku akan melakukan apapun yang aku bisa untuk menaatinya". Selama perjalanan pulang, dia mendadak mempunyai ide yang aneh untuk membeli satu galon susu. Dia menggelengkan kepalanya dan berkata "Tuhan, Engkaukah itu?"
Tetapi dia tidak mendengar jawaban apapun dan dia tetap berjalan pulang. Tetapi, keinginan untuk membeli satu galon susu terus ada di kepalanya. Kemudian dia berpikir ini bukan merupakan hal yang sulit untuk suatu tes ketaatan. Lagipula susu tersebut masih bisa dipakai untuk hal lain. Dia kemudian membeli satu galon susu dan kembali menyetir menuju rumah. Pada saat melewati sebuah perempatan yang menuju ke Seventh Street, dia merasa bahwa dia harus berbelok ke jalan tersebut. "Tidak mungkin" pikirnya dan dia terus menyetir melewati perempatan tersebut. Akan tetapi, pikiran itu tak mau hilang dari kepalanya.
Akhirnya pada perempatan berikutnya, dia memutar mobilnya dan menuju Seventh Street.
Setengah bercanda dia berteriak "Baik Tuhan, aku taat". Dia berjalan beberapa saat sebelum dia merasa bahwa dia harus berhenti. Dia berhenti dan memperhatikan sekelilingnya. Dia berada di suatu daerah pertokoan yang tidak kumuh, tapi juga bukan daerah yang mahal. Sudah tidak ada kegiatan sama sekali dan semua rumah di sana sudah gelap yang sepertinya semua orang sudah berada di tempat tidur. Kembali dia merasakan sesuatu di dalam hatinya "Pergi dan berikan susu ini ke rumah yang ada di seberang jalan!" Si anak muda melihat ke rumah tersebut. Rumah tersebut sudah gelap dan tampaknya pemilik rumah sedang pergi atau sudah tidur. Dia kembali duduk di mobilnya dan berkata "Tuhan, ini kelewatan, orang di dalam rumah tersebut sedang tidur. Kalau aku membangunkan mereka, mereka pasti marah dan aku akan terlihat seperti orang bodoh".
Tetapi kembali dia merasa bahwa dia harus memberikan susu ini. Akhirnya dia berkata,"Baik Tuhan, apabila ini Engkau, aku akan pergi ke rumah itu dan memberikan susu ini kepada mereka. Apabila Engkau memang ingin melihat aku seperti orang bodoh, tidak apa-apa. Aku ingin menjadi orang yang taat. Pasti hal ini akan ada manfaatnya. Tapi jika aku mengetuk pintu dan tidak ada jawaban, aku akan pergi dari sini".
Dia membuka pintu mobilnya dan menekan bel di depan pintu. Dia mendengar ada ribut-ribut di dalam rumah dan ada teriakan laki-laki "Siapa? Apa maumu?". Kemudian pintu terbuka. Lelaki tersebut berdiri dengan celana jeans dan kaos oblong, sepertinya dia baru bangun dari tempat tidur. Dia tampak tidak senang melihat orang asing di depan pintu rumahnya. Si anak muda memberikan susu tersebut, "Ini saya membawa susu".
Laki-laki tersebut segera mengambil susu tersebut dan sambil membawa susu tersebut ke dalam rumah dia berteriak dalam bahasa Spanyol. Kemudian seorang wanita menghampiri dan membawa susu tersebut ke dapur. Laki-laki tersebut mengikutinya sambil menggendong seorang bayi. Bayi tersebut sedang menangis. Air mata mengalir di muka lelaki tersebut. Lelaki tersebut berkata sambil setengah menangis "Kami baru saja berdoa. Kami banyak tagihan dan kami sudah tidak punya uang lagi bahkan tidak ada uang untuk membeli susu untuk bayi kami. Kami meminta Tuhan untuk menunjukkan bagaimana caranya kami dapat mendapatkan susu untuk bayi kami".
Istrinya kemudian berteriak "Kami meminta Tuhan untuk mengirimkan malaikat dengan membawa ... hei, apakah kamu seorang malaikat?"
Anak muda tersebut kemudian mengambil dompetnya dan memberikan semua uangnya ke tangan lelaki tersebut. Dia berbalik dan berjalan kembali ke mobilnya dan air matanya mengalir membasahi pipinya. Dia yakin sekarang kalau Tuhan masih menjawab doa.
Kalau kita mau menjadi pahlawan, kita harus menjadi bukan siapa-siapa, atau kosong. Kosong dari keakuan dan keegoisan kita. Dengan kata lain, menjadi hamba yang taat. Matius 20.26-27 berkata, bila kita ingin menjadi besar, kita harus menjadi pelayan, dan yang ingin menjadi terkemuka, harus menjadi hamba. Yesus, Guru kita, sudah memberikan teladan. Ia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang. Ia adalah Allah, namun Ia mengosongkan diriNya sendiri, menjadi manusia dan mengambil rupa seorang hamba. Ia taat pada Bapa sampai di kayu salib (Filipi 2.5-8).

Beberapa bulan yang lalu, dalam khotbahnya, Penatua Hanna berkhotbah membagikan bahwa Yesus harus menjadi semakin besar dalam kita, dan kita harus menjadi semakin kecil. Tujuannya adalah, supaya kuasa Yesus nyata dalam kita. Jika kita semakin kecil (taat Firman Tuhan/ dorongan Roh Kudus), kuasaNya nyata dalam kita, maka kita akan mampu menjadi jawaban doa bagi orang lain.

Sangat menyenangkan saat Tuhan menjawab doa kita dengan yang terbaik, namun akan lebih membahagiakan saat kita menjadi jawaban bagi doa seseorang. (dra)

INFO KITA 12 Juli 2009


Persembahan 5 Juli 2009

Perpuluhan: Rp. 14.994.000
Perpuluhan (transfer): Rp. 1.000.000
Diakonia: Rp. 1.901.000
Misi: Rp. 5.951.000
Rumah Kehidupan: Rp. 100.000
Investasi Iman Healing Center: Rp. 190.000



LIBUR IBADAH YOUTH

Sehubungan dengan Frentastic Fellowship Youth yang akan dilaksanakan pada hari Minggu-Senin, tanggal 19-20 Juli 2009, maka Ibadah Raya Youth pada hari Minggu, 19 Juli 2009 DILIBURKAN!


HARI KEGERAKAN DOA

Kami mengundang seluruh alumni Diklat Doa I & II serta alumni SOP III untuk hadir pada “Hari Kegerakan Doa” yang akan diselenggarakan pada hari Selasa, 14 Juli 2009, pukul 19.00 WIB, bertempat di gedung gereja.


PELAYANAN PENJARA

Mari libatkan diri Anda dalam pelayanan kepada para napi di Rutan Medaeng pada hari Kamis, 16 Juli 2009. Berangkat bersama-sama dari gereja pada pukul 07.30 WIB.


TEMU PEMUJI

Seluruh Tim PeMuJi & Soundman WAJIB hadir pada pertemuan yang akan diselenggarakan pada hari Rabu, 22 Juli 2009, pukul 18.30 WIB di gedung gereja. Mohon hadir tepat waktu!


TRAINING FOR TEAM
SPK PEMENANG


Seluruh Tim Pelaksana, Supervisor dan Pembina SPK Pemenang yang telah menerima undangan WAJIB mengikuti pelatihan pada hari Sabtu-Minggu, 25-26 Juli 2009 di Puri Dharmo.


Ayo Ceritakan Keajaiban Tuhan dalam Hidupmu!

Punya pengalaman menarik bersama Tuhan dalam saat teduh sehari-hari?
Adakah kejadian yang menarik, tantangan besar/kecil yang Anda alami saat menerapkan 4M baik di rumah, sekolah, kantor atau di mana saja?
Punya pengalaman seru saat melakukan POP baik secara pribadi maupun bersama teman-teman komsel?
Atau, adakah mujijat Tuhan yang Anda alami dalam hidup Anda?

Kirimkan kesaksian singkat Anda ke:
0812-3582-388 atau 0819-3105-4244
atau kirimkan tulisan Anda ke:kristuspencipta@gmail.com

Jangan lupa sertakan nama, ibadah raya dan foto Anda. Kami akan memuatnya di Warta Kita!


SEPUTAR SPK PEMENANG!


Akan dibuka Kelas SPK Pemenang mulai tanggal 2 Agustus 2009.
Kelas dilaksanakan setiap hari Minggu, pukul 10.00 WIB di gedung gereja.

Bagi Saudara yang ingin mengikuti, harap mendaftarkan diri kepada Sdri. Yuli Gunawan setelah ibadah, di counter depan teras gereja.

Kelas SPK Pemenang terbuka untuk umum!


Excellent Servant Camp (ESC)

Bagi Saudara yang telah menerima undangan, baik sebagai peserta maupun kepala regu, harap segera mengkonfirmasikan keikutsertaannya kepada:
- Sdri. Lia atau Novi. (Family & Youth)
- Sdri. Setyarini (Teen)

1. Konfirmasi dilakukan secara langsung setelah ibadah raya di counter Registrasi ESC (di teras depan ruang ibadah), pada tanggal 5, 12, 19 & 26 Juli 2009 dengan:
a. Membawa surat undangan
b. Membawa uang pendaftaran (DP atau lunas)
c. Melengkapi formulir konfirmasi yang disediakan di counter.

2. Jika Saudara membutuhkan surat keterangan dari gereja untuk keperluan pengurusan ijin cuti kerja/sekolah, silakan menghubungi Sdri. Lia/Novi secara langsung di counter ESC.

3. Jika Saudara memiliki pertanyaan atau memerlukan bantuan seputar registrasi ESC, silakan menghubungi Sdri. Lia/Novi secara langsung di counter ESC.

Penuntun Saat Teduh Pribadi 13-19 Juli 2009

“Apakah Anda Seorang Pemberi?”

Dan janganlah kamu lupa berbuat baik dan memberi bantuan,
sebab korban-korban yang demikianlah yang berkenan kepada Allah.
(Ibrani 13:16)



SENIN, 13 JULI 2009
SORGA HANYA UNTUK PEMBERI
Firman Hari Ini : Matius 25:31-46

Pengajaran :
Setelah membaca firman Tuhan hari ini kita boleh menyimpulkan bahwa penghuni Surga adalah seorang pemberi, karena ketika Tuhan Yesus datang sebagai Raja dengan jelas Ia mengatakan bahwa orang yang memberi makan, memberi minum, memberi tumpangan, memberi pakaian, melawat ketika sakit, mengunjungi ketika di penjara orang-orang yang hina akan menerima Kerajaan Surga.
Setiap orang yang percaya kepada Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat akan diselamatkan, namun percaya atau iman itu harus dibuktikan atau disertai dengan perbuatan, karena iman tanpa perbuatan adalah iman yang kosong (Yakobus 2:20). Jadi kita tidak boleh berhenti / puas setelah percaya kepada Yesus, namun kita harus melanjutkannya dengan gaya hidup ‘memberi’, seperti Tuhan kita. Ia adalah Pemberi Terbesar dalam kehidupan ini, Ia berikan hidupNya sendiri kepada umat manusia yang berdosa dan ketika Ia hidup di dunia Ia selalu memberi apa yang Ia punyai untuk orang-orang yang membutuhkan. Namun sebaliknya, Iblis adalah seorang pengambil. “ Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan ; Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan “ (Yohanes 10:10) Maukah kita memiliki sikap hati yang memberi?

Disarikan dari: “Anda Seorang Pemberi atau Pengambil?“, Guana Tanjung


SELASA, 14 JULI 2009


MEMBERIKAN SEBAGIAN HARTA KITA
Firman Hari Ini : Kisah 9:36-43

Pengajaran :
Alkitab dengan jelas mengatakan bahwa Tabita adalah seorang penjahit perempuan yang banyak sekali berbuat baik dan memberi sedekah. Meskipun ia bukanlah seorang yang kaya raya namun hatinya penuh dengan kasih terhadap sesama yang membutuhkan. Untuk berbuat baik kepada sesama –yang paling utama– dibutuhkan adalah sikap hati memberi, bukan kekayaan yang melimpah. Karena banyak orang yang berlimpah hartanya namun menutup hatinya terhadap orang yang membutuhkan. Tuhan tidak meminta kita membantu semua orang, karena kemampuan kita sangatlah terbatas, namun Tuhan meminta kita memiliki hati yang memberi, terutama kepada keluarga, saudara seiman, orang-orang terdekat lainnya yang membutuhkan, dimana Tuhan memberikan ‘beban’ belas kasihan kepada kita. Jangan menunggu sampai harta kita melimpah namun berilah menurut kemampuan dan iman kita.
Tabita yang gemar berbuat baik itu mendapatkan kasih karunia berupa perpanjangan usia dari Tuhan, karena Tuhan berkenan kepada perbuatan penjahit wanita ini. Ibrani 13:16 “ Dan janganlah kamu lupa berbuat baik dan memberi sedekah, karena korban-korban yang demikianlah berkenan kepada Allah “ Berdoalah kepada Tuhan untuk memiliki sikap hati memberi !


RABU, 15 JULI 2009

MEMBERIKAN KEKAYAAN ROHANI
Firman Hari Ini : Yehezkiel 47:1-12

Pengajaran :
Yehezkiel 47: 12 berkata, “Pada kedua tepi sungai itu tumbuh bermacam-macam pohon buah-buahan, yang daunnya tidak layu dan buahnya tidak habis-habis; tiap bulan ada lagi buahnya yang baru, sebab pohon-pohon itu mendapat air dari tempat kudus itu. Buahnya menjadi makanan dan daunnya menjadi obat “
Seharusnya hidup orang percaya itu seperti pohon buah-buahan yang daun dan buahnya tidak pernah habis, karena selalu mendapat ‘suplai’ dari sorga. Ketika kita ‘terhubung’ terus dengan Tuhan maka hidup kita akan menjadi berkat bagi orang lain. Orang-orang yang belum percaya saat ini sedang mengalami kelaparan rohani, tugas kita adalah memberikan ‘buah’ kehidupan yang telah kita miliki. Juga banyak sekali orang yang mengalami ‘sakit’ secara rohani, tugas kita adalah memberikan ‘daun’ kehidupan yang akan menyembuhkan mereka. Dengan memberi perhatian, kunjungan, nasehat dan penghiburan, maka kita sudah berfungsi sebagai pohon yang disebutkan di atas. Orang-orang di sekeliling kita sedang membutuhkan kekayaan rohani yang kita miliki, berikanlah dengan murah hati. Ibu Teresa dari Kalkuta pernah mengatakan: “ Ada kelaparan di dunia akan kasih dan penghargaan melebihi kelaparan akan roti “


KAMIS, 16 JULI 2009

MEMBERIKAN PENGAMPUNAN
Firman Hari Ini : Matius 6:9-15

Pengajaran :
Tuhan Yesus mengajarkan pengampunan kepada anak-anakNya melalui doa yang diajarkanNya. Pentingnya pengampunan itu sampai-sampai Yesus mengulangi lagi di ayat 14 & 15. Pengampunan dalam bahasa Inggris “forgive“, artinya: memberi sebelum orang lain melakukan. Jadi, mengampuni adalah kesediaan memberi sesuatu kepada orang lain, kesediaan membebaskan orang lain dari kesalahannya. Tidak ada orang yang kebal dari perlakuan yang menyakitkan dari orang lain, sebab itu kita harus siap untuk selalu memberi pengampunan kepada orang lain. Tujuannya agar kita juga mendapat pengampunan dari Bapa surgawi, karena kita pun suatu hari, −disengaja atau tidak– akan melakukan perbuatan menyakitkan kepada Tuhan dan sesama. Jangan mengharapkan orang-orang di sekeliling kita adalah orang-orang yang sempurna, karena kita juga bukanlah orang yang sempurna.
Teladan Bapa Surgawi dalam memberikan pengampunan kepada umat manusia dengan menyerahkan anakNya seharusnya terus mengingatkan dan memberikan kemampuan kepada kita untuk mengampuni sesama, siapapun mereka dan apapun perbuatan yang telah mereka lakukan. Lukas 23:34 berkata, “Yesus berkata: Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat.“


JUMAT, 17 JULI 2009

MENGUCAP SYUKUR
Firman Hari Ini : Mazmur 50:1-15

Pengajaran :
Mengucap syukur dalan bahasa Inggris adalah “thanksgiving”, artinya: memberi terima kasih. Mazmur 50 dalam Alkitab diberi judul “Ibadah yang sejati“, ini berarti mengucap syukur adalah bagian dari ibadah orang percaya. Bangsa Israel gagal masuk ke negeri yang berlimpah susu dan madunya, karena mereka gagal mengembangkan sikap mengucap syukur. Mereka lebih mudah bersungut-sungut kepada Tuhan dan menyalahkan pemimipin mereka. Setiap manusia akan menghadapi sebuah masalah, namun Tuhan mengajar kita untuk ‘memberikan terima kasih’ atas masalah tersebut.
Ada sebuah cerita mengenai sepasang suami istri yang melayani Tuhan sepenuh waktu, namun mereka memiliki anak yang menderita sakit jiwa. Pada saat mereka berdoa, Tuhan minta mereka bersyukur atas keadaan anaknya. Tentu saja hal tersebut tidak mudah, namun akhirnya mereka taat. Seminggu kemudian, hamba Tuhan tersebut diberitahu pihak rumah sakit bahwa anak mereka mengalami kemajuan yang luar biasa dan satu bulan kemudian anak tersebut bisa keluar dari rumah sakit jiwa serta hidup normal kembali.


SABTU, 18 JULI 2009

MENYEMBAH (I)
Firman Hari Ini : Lukas 7:36-50

Pengajaran :
Apa yang dilakukan perempuan berdosa tersebut dapat kita sebut sebagai sebuah tindakan penyembahan. Sebuah tindakan yang mengubah hidupnya selamanya, yaitu hidup yang berdosa menjadi hidup yang kudus dimata Allah. Tindakan penyembahan akan mengubah hidup seseorang.
Perempuan itu memberikan segalanya kepada Yesus, itulah penyembahan! Ia menberikan hati yang hancur, menyesali dosa-dosanya, serta memohon pengampunanNya. Ia memberikan seluruh kehormatannya dengan menyeka kaki Yesus dengan ‘mahkota’nya, yaitu rambutnya. Ia meminyaki kaki Yesus dengan minyak wangi, yang artinya memberikan hartanya yang paling mahal kepada Yesus. Perempuan ini −sekali lagi− sedang memberikan segala yang ia punyai kepada Yesus, ia memberikan hidupnya kepada Tuhannya. Itulah teladan penyembahan yang perlu kita contoh.
Penyesalan akan dosa-dosa kita, kehormatan kita, harta kita, semua yang ada pada kita seharusnya kita bawa kepada Tuhan sebagai penyembahan yang berkenan kepadaNya.


MINGGU, 19 JULI 2009

MENYEMBAH ( II )
Firman Hari ini : I Samuel 16:14-23

Pengajaran :
Daud menjadi karyawan kesukaan Raja Saul, karena ketika Saul ‘kerasukan’ hanya Daud yang bisa membuat ia tenang. Dengan cara bagaimana Daud menenangkan Saul? Dengan cara menyembah Tuhan, Daud mengambil kecapi dan memainkannya. Mazmur 150:3 berkata, “Pujilah Dia dengan tiupan sangkakala, pujilah Dia dengan gambus dan kecapi“. Kita dapat menyembah Tuhan dengan menyanyikan pujian dan memainkan alat musik. Hal ini biasa kita lakukan dalam pertemuan-pertemuan ibadah, namun jarang kita lakukan di luar acara tersebut. Kegiatan menyembah Tuhan dengan menyanyi dan / atau memainkan alat musik akan sangat menyukakan hati Tuhan, sebab itu Tuhan berkenan akan kehidupan Daud yang gemar menyembah Tuhan.
Sadarkah Anda ketika menyembah Tuhan dengan pujian, Dia hadir dan bertahta diatas pujian Anda? Ketika Dia hadir, maka akan ada sesuatu yang luar biasa terjadi dalam hidup kita, karena manisfestasi kehadiranNya sungguh luar biasa. Akan ada kesembuhan, pemulihan, kelepasan, kebangkitan dan sebagainya. Maukah Anda mengalaminya? Sembahlah Dia dengan nyanyian pujian!

Tuesday, July 7, 2009

Berbekal Motivasi Memberkati, Beroleh Keberanian Mendoakan

TESTIMONI

Kegerakan POP (Pelayanan Orang Percaya) yang telah dikumandangkan sejak beberapa bulan lalu terus dihidupi oleh para jemaat Kristus Pencipta. Berikut adalah salah satu kisah menarik yang datang dari jemaat keluarga, komsel Bp. Hery Sukamto & Ibu Indri Sintawati.

Sekitar satu bulan yang lalu, saya (Ibu Indri) bersama 4 anggota komsel memutuskan untuk melakukan POP mendoakan orang sakit, yaitu saudara dari Sdri. Ciptani yang terkena stroke dan dirawat di Rumah Sakit Haji. Awalnya, kami berlima hanya berniat untuk mendoakan saudara dari Ciptani. Namun, ketika memasuki kamar yang berisi 8 orang itu, kami tergerak untuk mendoakan pasien yang lain satu per satu. Meskipun demikian, sempat timbul keraguan di hati kami, mengingat hampir semua pasien adalah orang fokus.
Kami sempat merasa sungkan dan takut, apalagi awalnya ada juga pasien yang menolak untuk didoakan. Namun, kami memutuskan untuk tidak goyah, dan terus mencoba. Hingga akhirnya, begitu ada satu pasien yang mau didoakan, yang lainnya juga ikut-ikutan ingin didoakan. Bahkan mereka yang awalnya menolak, akhirnya minta untuk didoakan juga.
Karena begitu banyak kebutuhan untuk didoakan, kami akhirnya berpencar untuk mendoakan pasien-pasien lain yang rata-rata mengidap diabetes dan hipertensi. Memang kami belum melihat hasil yang spektakuler. Tapi, hal berharga yang kami dapatkan adalah keberanian. Bekal kami cuma satu, kami ingin memberkati mereka.

Demikian jelas Ibu Indri mewakili anggota komselnya. (vln)




MY LIFE: BEFORE AND AFTER

Waktu saya kecil, orang tua saya menganut agama Budha. Saya sering diberi minum air yang sudah di doakan dan diramalkan dari ramalan kartu dan lain sebagainya. Setelah papa saya meninggal dunia, saya mulai ikut teman ke gereja setiap hari Minggu, tetapi saya tidak merasakan hadirat Tuhan yang luar biasa di sana. Saya merasa ke gereja hanyalah suatu rutinitas biasa setiap minggunya. Saat teduh juga sering lupa, dan bahkan sering lupa berdoa sebelum tidur.

Setelah saya berteman dengan salah satu jemaat Krispen, saya diajak ke komsel. Sayapun mulai bertumbuh dan dekat dengan Tuhan. Namun iblis mulai bekerja mengganggu saya. Saya sering mendapat mimpi buruk mengenai jimat-jimat, binatang-binatang dan patung-patung sembahyang agama lain yang sangat menggangu pikiran saya. Saya juga merasa ada roh jahat yang selalu mengikuti saya, sehingga saya diliputi ketakutan yang luar biasa. Sampai-sampai, ketika berdoa dan menyembah Tuhan pun saya takut untuk memejamkan mata.

Akhirnya saya menceritakan keadaan saya tersebut kepada teman saya yang selalu mengajak saya ke komsel. Ia memberikan saran kepada saya untuk dilayani pelepasan pada acara SPK Pemenang, namun saya sudah tidak tahan dengan rasa ketakutan yang luar biasa itu. Lalu kami minta tolong kepada pembina dan tim doa Krispen untuk melayani pelepasan secara individu.

Ketika dilayani pelepasan, saya mengalami manifestasi yang luar biasa, dan saya percaya bahwa semua dosa dan hal-hal yang tidak berkenan dari diri saya telah dilepaskan dan sekarang saya menjadi ciptaan yang baru.

Setelah dilayani pelepasan, kini saya merasa sangat tenang dan damai. Saya semakin rindu untuk bertumbuh dalam pengenalan akan Tuhan. Apalagi dengan metode saat teduh 4M, terutama M4, saya belajar membagikan berkat dari perenungan firman Tuhan kepada orang lain. Hal itu memicu saya untuk menceritakan kuasa Tuhan tentang perlindunganNya bagi hidup saya.
(Thee Christine/Ibadah Raya Youth)

Di Balik Doa Keliling

FOKUS KITA

Selama satu bulan terakhir, Penatua Hanna Ongkosoetrisno serius menyerukan kepada komsel-komsel untuk rajin melakukan doa keliling. Sebenarnya, apakah doa keliling itu? Apa hubungannya doa keliling dengan Pelayanan Orang Percaya (POP) dan pemberitaan Injil? Apakah doa keliling adalah sebuah program baru yang hanya akan ‘menambah’ daftar kegiatan kita saja?

Sebenarnya, doa keliling bukanlah sebuah program baru, tetapi doa keliling adalah bagian dari Pelayanan Orang Percaya (POP) dan pemberitaan Injil itu sendiri. Mengapa demikian? Salah satu motto yang diajarkan dalam School of Prayer (SOP) gereja kita mengajarkan dengan jelas bahwa: “Tidak ada doa, tidak ada kuasa. Sedikit doa, sedikit kuasa. Banyak doa, banyak kuasa.” Ini berarti bahwa doa (termasuk doa keliling) memegang peranan penting dalam kebrehasilan POP maupun pemberitaan Injil. Mengapa? Doa menyelesaikan apa yang tidak dapat diselesaikan dengan perbantahan atau argumentasi.

Apakah yang Dimaksud dengan Doa Keliling?

Berdoa keliling adalah berdoa syafaat di lokasi (tempat/komunitas) yang kita harapkan Tuhan akan menjawab doa kita untuknya (Ulangan 11:24-25; Yosua 1:3). Ada perbedaan antara mendoakan sebuah komunitas/lokasi dari tempat kita berdoa (gedung gereja, ruang doa, persekutuan doa, komsel) dan mendoakan sebuah komunitas dengan berjalan melaluinya. Keduanya sama-sama bernilai, tetapi doa keliling membuat kita mampu melihat, mendengar, dan merasakan komunitas itu; yang akan memberi dorongan, gagasan, kekushusan, kesungguhan serta tujuan pada doa kita.

Doa keliling menggunakan daya jangkau doa lebih dari sekedar untuk memenuhi kebutuhan pribadi, keluarga/kelompok, gereja, persekutuan kita. Kita memusatkan doa kita demi kasih kepada Tuhan agar namaNya dikuduskan, pemerintahanNya ditegakkan dan kehendaknya ditaati di tempat itu (Matius 6:9, 10, 13). Kita memusatkan doa kita demi kasih kepada sesama, meminta bagi mereka –yang tidak dapat mendoakan diri mereka sendiri−pemenuhan kebutuhan jasmani, pengampunan dosa, dan kelepasan dari yang jahat (Matius 6:11-13).

Apakah yang Harus Diperhatikan Selama Doa Keliling?

Peka terhadap Tuhan:
ü Ketika berdoa keliling kita melakukan dua hal: bersekutu dengan Tuhan dan memerangi rancangan-rancangan jahat iblis. Bersekutu dengan Tuhan adalah hal yang paling penting, yang membuat roh kita diarahkan oleh Roh Kudus untuk berdoa, bukan sekedar akal kepandaian kita saja yang berbicara kepadaNya. Kita disiapkan untuk berperang sebagai duta Kristus, dan dengan kuasa Tuhan mematahkan pekerjaan iblis dan memerdekakan orang dari belenggunya.
ü Seringkali sebelum Tuhan bertindak, Dia terlebih dahulu menggerakkan kita untuk mendoakannya, dengan member kesan dan tarikan yang kuat di dalam hati kita terhadap sesuatu. Terkadang doa keliling adalah cara Tuhan untuk menunjukkan gambaran “sebelumnya” dari suatu wilayah. Ketika masa penuaian tiba, kita akan melihat dengan jelas gambaran “sesudahnya” yang sangat berbeda. Dan kita akan lebih lagi menaikkan pujian dan syukur kepada Tuhan atas karyaNya.
ü Di saat-saat diam, berilah keleluasaan dan perhatian kepada Roh Kudus untuk memimpin langkah-langkah dan kata-kata kita. Berdoalah dengan memikirkan dan membayangkan apa yang Tuhan rindukan terjadi di sana.

Peka terhadap Sekeliling:
ü Penenkanan doa keliling bukan pada “berkeliling” atau pada “berada di luar”, melainkan pada berada dekat dengan orang-orang yang didoakan, sehingga kita dapat lebih jelas mengenal apa yang perlu didoakan.
ü Kristus mencari dan menyelamatkan yang hilang (Lukas 19:10). Ketika berkeliling kita mengambil bagian dalam mencari orang-orang yang terhilang, bagian Tuhan untuk menyelamatkan mereka.
ü Ketika kita mendoakan penggenapan rencana Tuhan atas orang-orang yang kita lihat, kita akan merasakan pengharapan dan kasih kita bertumbuh. Kita akan mulai melihat mereka sebagaimana Tuhan melihat. Mungkin akan muncul inspirasi hal-hal yang dapat dilakukan dengan kasih kepada sesama manusia.

Saran-saran Praktis dalam Melakukan Doa Keliling
ü Anda dapat berjalan keliling sendirian, namun banyak orang mendapati bahwa doa mereka dapat lebih fokus ketika dilakukan bersama seorang rekan. Kita dapat berdoa sejenak, berbincang sejenak, berdiam diri sejenak untuk menantikan arahan Tuhan, dst.
ü Berdoalah dengan bersuara yang dapat didengar oleh rekan Anda agar ada kejelasan dan kesepakatan dalam doa. Saling bergantianlah dalam memimpin doa.
ü Berdoalah dengan tidak mencolok (Matius 6:5). Jika berdoa dengan seseorang, buatlah seolah-olah sedang melakukan percakapan sambil berjalan.
ü Perhatikan wilayah yang penting dan strategis yang dilalui: tempat kerja, tempat ibadah/yang dikeramatkan, dataran tinggi, lokasi kejahatan/dosa masa lalu/kini, tempat tragedy/peristiwa khusus, gerbang masuk, dsb.
ü Setelah selesai, tuliskan dan atau diskusikanlah kesan-kesan dan perenungan yang penting selama berdoa keliling.

Sumber: Makalah “Prayer Walking”

3 HARI LAGI!

SEKITAR KITA

Tiga hari lagi bangsa kita punya hajat yang besar. Hari Rabu, 8 Juli 2009 yang akan datang bangsa Indonesia akan memilih Presiden dan Wakil Presiden baru yang akan memimpin kita selama lima tahun mendatang.

Sudahkah kita mempersiapkan diri dengan membuka wawasan yang luas akan calon-calon capres dan cawapres?

Sudahkah kita BERDOA untuk terjadinya campur tangan Tuhan atas negeri tercinta?
Ingat, lima menit kita di bilik suara menentukan lima tahun ke depan kehidupan Indonesia.

Mari berdoa:
1. Agar campur tahan Allah turun pada saat Pilpres tanggal 8 Juli 2008 mendatang, sehingga Presiden & Wapres yang terpilih adalah orang adil, tegas memihak kepada kepentingan rakyat serta berkomitmen menjaga keutuhan NKRI, Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika.

2. Agar rakyat Indonesia menetukan pilihanya sesuai dengan hati nuraninya, bukan karena intimidasi maupun paksaan manusia.

3. KPU sungguh-sungguh mempersiapkan dengan matang Pemilu yang akan datang, antara lain:
a. Daftar calon pemilih yang masih kacau.
b. Pendistribusian peralatan serta perlengkapan Pemilu yang belum beres.
c. Penghitungan suara yang adil & jujur.

4. Agar Tuhan menyertai aparat kepolisian dan seluruh jajaran terkait di dalam mengamankan proses Pemilu dan pasca Pemilu, sehingga semua berjalan dengan aman, tertib & terkendali.

INFO KITA - 5 Juli 2009


Persembahan 28 Juni 2009

Perpuluhan: Rp. 14.907.000
Perpuluhan (transfer): -
Diakonia: Rp. 291.000
Misi: Rp. 1.676.000
Rumah Kehidupan: Rp. 1.980.000
Untuk Camp Anak J’CC: Rp. 200.000



SERTIFIKAT BAPTISAN AIR

Bagi Saudara yang telah dibaptiskan di GBI Kristus Pencipta dan
membutuhkan sertifikat baptisan air, silahkan menghubungi Sdri. Lia
di kantor sekretariat gereja (telp. 031-3823490), pada jam kerja.
Syarat pembuatan sertifikat adalah dengan menyerahkan pasfoto berwarna 3x4 (2 lembar). Pembuatan sertifikat baptisan air tidak dipungut biaya.

Namun, jika sertifikat baptisan air Saudara hilang/rusak dan
ingin dibuatkan sertifikat baptisan air yang baru,
maka pembuatan sertifikat baru dikenai biaya ganti materi sebesar Rp. 50.000,-



LIBUR IBADAH YOUTH

Sehubungan dengan Frentastic Fellowship Youth yang akan dilaksanakan pada hari Minggu-Senin, tanggal 19-20 Juli 2009, maka Ibadah Raya Youth pada hari Minggu, 19 Juli 2009 DILIBURKAN!


HARI KEGERAKAN DOA
Kami mengundang seluruh alumni Diklat Doa I & II serta alumni SOP III untuk hadir pada “Hari Kegerakan Doa” yang akan diselenggarakan pada hari Selasa, 14 Juli 2009, pukul 19.00 WIB, bertempat di gedung gereja.



Ayo Ceritakan Keajaiban Tuhan dalam Hidupmu!
Punya pengalaman menarik bersama Tuhan dalam saat teduh sehari-hari?
Adakah kejadian yang menarik, tantangan besar/kecil yang Anda alami saat menerapkan 4M baik di rumah, sekolah, kantor atau di mana saja?
Punya pengalaman seru saat melakukan POP baik secara pribadi maupun bersama teman-teman komsel?
Atau, adakah mujijat Tuhan yang Anda alami dalam hidup Anda?

Kirimkan kesaksian singkat Anda ke:
0812-3582-388 atau 0819-3105-4244
atau kirimkan tulisan Anda ke:kristuspencipta@gmail.com

Jangan lupa sertakan nama, ibadah raya dan foto Anda. Kami akan memuatnya di Warta Kita!

Penuntun Saat Teduh Pribadi 6 - 12 Juli 2009

“Menjadi Berkat yang Seutuhnya”
Sumber: e-4M Abbalove

Sekalipun aku mempunyai karunia untuk bernubuat dan aku mengetahui segala rahasia dan memiliki seluruh pengetahuan; dan sekalipun aku memiliki iman yang sempurna untuk memindahkan gunung, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama sekali tidak berguna.
I Korintus 13:2



§ M1 = Menerima firman
“Apa yang Roh Kudus katakan kepada saya melalui firman hari ini?“
§ M2 = Merenungkan firman
“Perubahan apa yang harus saya buat dalam hidup saya?“ Saya akan…..
§ M3 = Melakukan firman
“Harga apa yang harus saya bayar (pengorbanan apa yang harus saya lakukan) agar bisa berubah seperti yang firman Tuhan katakan?“
§ M4 = Membagikan firman
“Kepada siapa saya akan menceritakan berkat dari firman hari ini?”


Senin, 6 Juli 2009
IMAN & KASIH
Firman hari ini: 1 Korintus 13:1-13

Pengajaran:
Kasih adalah motivasi iman. Iman tidak mungkin bekerja tanpa kuasa kasih. Iman menjadi kosong dan tak berarti tanpa kasih Allah yang memotivasi dan mengarahkan kuasa iman. Iman dan kasih saling menggenapi satu sama lainnya. George Mueller memiliki kasih yang sangat besar terhadap anak-anak yatim piatu dan ia mendirikan panti asuhan bagi mereka di Inggris. Suatu hari jumlah anak-anak yang tinggal di panti asuhannya mencapai ratusan orang, Ia tidak pernah meminta uang dari siapapun, hanya kepada Allah ia percaya. Kasihnya kepada anak-anak ini mengharuskan ia berlutut setiap hari kepada Allah meminta agar keperluan mereka dapat dipenuhi. Kasihnya menjadi objek untuk menumbuhkan iman, dan imannya menjangkau hingga kepada Allah untuk memenuhi keperluan anak-anak yang ia kasihi. Dalam bacaan firman hari ini, Paulus mengajarkan kepada kita bahwa, “Sekalipun aku memiliki iman yang sempurna untuk memindahkan gunung, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama sekali tidak berguna.” Ayat ini tidak mengatakan bahwa kita harus memiliki kasih dari pada iman. Melainkan iman harus dikerjakan oleh kasih atau iman kita kosong. Kasih akan membuat iman kita bertumbuh. Tanyakanlah kepada diri Anda setiap kali Anda mulai melatih iman untuk meminta suatu berkat dari Tuhan: “Apakah berkat ini memperlihatkan kasih kepada orang lain?”


Selasa, 7 Juli 2009
MEMBERKATI LINGKUNGAN KITA ADALAH TUJUAN UTAMA ORANG KRISTEN
Firman hari ini: Matius 5:13-16

Pengajaran:
Ada sebuah keluarga yang selama 3 tahun tinggal di pedalaman hutan Timor. Suatu hari, sang suami pergi ke kota dan membeli setengah kilogram garam dapur dan membawanya ke dalam hutan, lalu ia menyimpannya di bawah atap rumah. Beberapa hari kemudian, hujan lebat turun selama 1 minggu, sehingga garam yang ia simpan mencair dan menjadi tawar. Lalu sang isteri hendak memasak makanan bagi seluruh keluarga mereka. Kebiasaan masyarakat di Timor adalah mencampur masakan apapun dengan garam supaya berasa. Kemudian ia menyuruh anaknya untuk mengambil garam yang disimpan di bawah atap rumah. Tak disangka oleh keluarga tersebut bahwa garam yang dibeli itu telah kehilangan rasa asinnya. Dengan menyesal, mereka terpaksa membuang garam tawar tersebut. Hal yang sama telah dikatakan oleh Yesus, ”Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang,”(Matius 5:13). Kekristenan sama sekali tidak boleh tawar, tetapi harus memberi rasa di tengah-tengah komunitasnya, agar sekeliling kita dapat melihat perbuatan kita yang baik dan memuliakan Bapa di surga. Sudahkah Anda menjadi garam dan terang buat lingkungan Anda?


Rabu, 8 Juli 2009
KITA TERPANGGIL UNTUK MENJADI BERKAT
Firman hari ini: Kejadian 12:1-9

Pengajaran:
Tuhan sendiri yang berinisiatif memanggil seseorang untuk mengikutiNya. Ketika Tuhan memanggil seseorang, Ia mempunyai rencana yang harus dipenuhi oleh orang tersebut. Hal seperti itu tampak pada panggilan Allah atas diri Abraham. Allah memanggil Abraham untuk menjadi berkat bagi segala bangsa. Demikian pula, ketika kita menjadi orang Kristen, Tuhan ingin agar kita menjadi berkat bagi yang lain. Mari lakukan tindakan kasih kita untuk menjadi berkat bagi orang lain, karena kita terpanggil untuk menjadi berkat.



Kamis, 9 Juli 2009
MEMBERKATI LINGKUNGAN MELALUI TINDAKAN NYATA KITA
Firman hari ini: Yesaya 58:6-12.

Pengajaran:
Sabtu, 23 Agustus 2008 di daerah Warakas, Tanjung Priok. Beberapa petugas Pembantu kepolisian datang menggusur Taman BMW (Taman Bersih Manusiawi dan Bewibawa) yang berjarak jauh dari lokasi rumah yang kami tempati untuk melayani orang-orang stres. Penggusuran dimulai jam 2 pagi. Saat itu kami hanya menonton dan berpikir bahwa tempat kami tidak kena gusur, karena jarak ke lokasi kami sangat jauh. Namun, ternyata pada jam 7 pagi petugas mulai masuk dan mengusur tempat tinggal kami. Seluruh rumah warga hancur tanpa sisa. Saya tidak dapat berbuat banyak, jiwa-jiwa yang kami layani menangis dan menjerit sampai akhirnya saya pun pingsan. Setelah sadar, pikiran saya dipenuhi kekecewaan terhadap pemerintah. Kemudian pihak gereja membawa kami ke tempat penampungan sementara. Ketika membaca saat teduh di warta, kebetulan saat itu juga dikatakan bahwa “Kita harus berdoa untuk pemerintah kita”. Saat itu saya tidak lagi bisa berdoa bagi pemerintah. Lalu, Tuhan berbicara kepada saya melalui firman yang saya baca tentang kisah Ayub. Tuhan katakan, “Thomas, pelayanan ini bukan milikmu, mereka adalah milikKu”. Saat itu saya hancur hati. Bersama beberapa teman kami saling mendoakan dan minta pengampunan kepada Tuhan. Kami memutuskan untuk mengampuni pemerintah, karena kami percaya bahwa pemerintah adalah wakil Allah di bumi. Beberapa hari kemudian kami melihat ke lokasi penggusuran. Di sana ada sekitar 4000 orang yang terlantar dan tidak tahu harus kemana. Kami tidak tahu harus berbuat apa, kemudian saya dan beberapa teman membawa 3 dus mi instan untuk dibagikan ke mereka. Memang tidak cukup untuk mereka, namun yang kami miliki hanyalah itu. Di saat susah kami masih tetap memilih untuk berbagi karena kami percaya bahwa di saat kami memberkati orang lain, maka Tuhan akan memberkati kami. (Thomas Selan, karyawan). Sudahkan ibadah kekristenan kita nyata dalam perbuatan kepada sesama yang membutuhkan?



Jumat, 10 Juli 2009
TANGGUNGJAWAB ORANG KRISTEN: HARUS MENJADI BERKAT
Firman hari ini: I Petrus 2:11-17

Pengajaran:
Untuk mengisi libur musim panas, saya melayani sebagai babysitter bagi seorang anak berusia 5 tahun. Itu adalah pekerjaan musim panas yang paling berkesan! Maddie suka bermain ayunan di taman. Suatu hari di taman itu, Maddie bermain ayunan, kami mendengar banyak anak-anak kecil tertawa. Maddie pergi kesana untuk melihat apa yang sedang mereka tertawakan. Kami berjalan, dan seorang anak laki-laki lari menuju Maddie dan mengatakan, "Lihat orang perempuan aneh ini! Ia kotor dan berbau, menangis lagi!" Maddie mendorong anak laki laki itu, dan menuju ke seorang wanita yang sedang duduk di tanah. Anak laki-laki itu benar, orang itu berbau dan kotor. Satu hal yang saya pikir akan saya lakukan adalah menyingkirkan Maddie dari orang itu. Namun ternyata Maddie sudah duduk di samping wanita itu dan memegang tangannya. Orang itu melihat kepada Maddie dan tersenyum. Untuk beberapa detik lamanya orang itu rasanya tidak lagi berbau dan kotor, dia cantik! Maddie memeluk orang itu, lalu meninggalkannya. Saya bertanya kepada Maddie, "Mengapa kamu memegang tangan dan memeluk orang itu, sementara anak anak yang lain menertawakan dan menakut-nakutinya?" Maddie menatap saya dan berkata, "Julie, Yesus tidak akan memperlakukan wanita itu seperti itu. Setiap orang menertawakan dan memperlakukan Yesus seperti apa yang mereka perbuat, tapi apa yang Yesus telah perbuat? Dia sudah mati untuk kita di kayu salib.Setiap kali saya melihat seseorang dipermalukan seperti itu, saya selalu pergi menemuinya, memeluk mereka, dan mengatakan bahwa Yesus mencintai mereka. Hal itu selalu membuat mereka merasa menjadi lebih baik.Saya yang berumur 23 tahun, seharusnya lebih pintar! Tetapi Maddie, 5 tahun, mengetahui lebih banyak daripada saya dan telah memperlihatkan apa itu kasih!
Banyak orang Kristen yang berpikir bahwa mereka sudah menjadi warga negara Kerajaan Allah, sehingga tidak perlu memikirkan tentang keberadaan mereka di dunia ini. Itulah sebabnya, mereka tidak akan peduli dengan lingkungan di mana mereka berada. Namun, Simon Petrus memberikan petunjuk kepada orang Kristen agar menjadi berkat bagi orang-orang di sekeliling mereka. Karena itu, kita sebagai orang Kristen harus menyadari bahwa tanggungjawab orang Kristen adalah harus menjadi berkat di mana pun kita berada.



Sabtu, 11 Juli 2009
MENJADI BERKAT SECARA UTUH DAN MENYELURUH
Firman hari ini: Kejadian 45:1-20

Pengajaran:
Tidak pernah terpikirkan oleh Yusuf maupun Yakub, bahwa suatu hari Tuhan akan membuat Yusuf menjadi berkat bagi keluarganya, bagi seluruh bangsa Mesir dan bahkan bagi bangsa-bangsa yang ada pada waktu itu. Tuhan sendiri yang memberikan mimpi kepada Yusuf, lalu Ia menggenapi mimpi tersebut secara sempurna dan utuh. Dengan demikian, Yusuf menjadi berkat secara utuh dan menyeluruh bagi keluarganya dan bahkan bangsa Mesir. Sama seperti Yusuf, Tuhan juga memakai hidup kita untuk menjadi berkat bukan hanya bagi keluarga, bangsa Indonesia, namun juga untuk bangsa-bangsa. Apa yang bisa Anda lakukan untuk menjadi berkat, minimal bagi keluarga dan bangsa Anda?


Minggu, 12 Juli 2009
MENJADI BERKAT BAGI SEGALA BANGSA
Firman hari ini: Galatia 3:6-14

Pengajaran:
Awal tahun 2005, saya masuk kuliah di daerah Jakarta Barat. Saat itu saya kebingungan untuk membiasakan diri hidup mandiri sebagai anak kost, Sampai suatu hari ada seorang kakak yang tiba-tiba menghubungi saya, dan membantu saya dalam masa orientasi mahasiswa baru di kampus. Awalnya saya curiga, apakah dia minta dibayar atau tidak. Tetapi, saya terkejut karena dia tidak meminta bayaran. Kakak ini membantu saya dengan tulus, bahkan hampir semua kebutuhan saya dibantunya. Saya juga diajak ikut komsel olehnya. Awalnya saya agak ragu untuk masuk ke dalam komsel, tetapi akhirnya saya putuskan untuk ikut saja. Di komsel saya merasakan betapa saya diterima apa adanya. Di dalam komunitas ini saya mengalami proses pembentukan karakter. Saya harus belajar menerima setiap orang apa adanya, bukan ‘ada apanya’ mengingat sebelumnya saya adalah orang yang cukup perfeksionis. Selain itu saya dulu juga mempunyai karakter yang keras. Di awal masuk komsel, saya tidak mau diajar, sampai satu hari saya pindah kos dan hampir semua anggota komsel membantu saya. Melalui hal yang sederhana inilah saya belajar untuk melayani dan memberikan yang terbaik bagi jiwa-jiwa yang Tuhan percayakan. (Michael, Mahasiswa)
Kita juga bisa menjadi berkat lewat komunitas orang-orang percaya yang ada, karena melalui kita-lah berkat-berkat Abraham sampai kepada bangsa-bangsa lain. Sudahkah komunitasmu menjadi berkat?