Saturday, September 27, 2008

Dampak Sebuah Ketaatan

FOKUS KITA - 28 Sep 2008

Ada seorang prajurit baru yang diperintahkan oleh komandannya untuk menggali lobang dengan ukuran 1x1m. Prajurit tersebut dengan giat melakukan perintah sang komandan. Setelah selesai menggali, sang prajurit sangat bersukacita karena telah menyelesaikan pekerjaannya. Namun, keesokan harinya ketika sang prajurit bertemu dengan komandan, ternyata ia diperintahkan kembali untuk menutup lobang yang sudah ia gali. Ia pun segera melakukannya. Besoknya lagi, sang prajurit diperintahkan untuk menggali lagi. Hal ini berlangsung terus-menerus selama 1 minggu. Menggali… menutup… menggali… menutup lobang. Prajurit itu melakukan tepat seperti yang diperintahkan oleh komandannya. Inilah yang disebut taat. Taat artinya melakukan langsung instruksi yang diberikan, tanpa memilih, tanpa harus mengetahui alasannya dan tanpa menunda.
Sebuah kisah lain menceritakan seorang anak yang sedang bermain dengan ayahnya di sebuah taman dekat rumahnya. Ketika sedang bermain, sang ayah terkejut saat melihat anaknya yang ada di bawah sebatang pohon yang cukup rindang. Pada saat itu juga ayahnya memberi perintah supaya anaknya jangan bergerak, lalu berlutut, dan kemudian tiarap. Setelah itu si anak disuruh merangkak menuju ayahnya. Sampai kepada sang ayah, si anak diberitahu bahwa sang ayah sengaja menyuruhnya berbuat demikian karena melihat seekor ular yang bergelantung di pohon, tepat di atas kepala anaknya. Jika si anak banyak bertanya kenapa ia harus melakukan itu sebelumnya, maka bisa dipastikan ular itu segera menggigit kepalanya.
Firman Tuhan mengatakan: “Hai anak-anak, taatilah orang tuamu di dalam Tuhan, karena haruslah demikian. Hormatilah ayahmu dan ibumu--ini adalah suatu perintah yang penting, seperti yang nyata dari janji ini: supaya kamu berbahagia dan panjang umurmu di bumi. Dan kamu, bapa-bapa, janganlah bangkitkan amarah di dalam hati anak-anakmu, tetapi didiklah mereka di dalam ajaran dan nasihat Tuhan. Hai hamba-hamba, taatilah tuanmu yang di dunia dengan takut dan gentar, dan dengan tulus hati, sama seperti kamu taat kepada Kristus,” (Efesus 6:1-5). Firman Tuhan ini mengajarkan kita untuk taat kepada otoritas kita, seperti: orang tua, pimpinan, pembina rohani dan yang pasti adalah Tuhan. Firman Tuhan ini juga mengandung suatu pengajaran yang jelas bahwa dalam melakukan ketaatan, kita sedang mendidik diri sendiri.
Serba-Serbi Ketaatan
Saat menerima perintah, kita biasanya langsung bertanya apa alasan perintah tersebut. Tidak salah jika menanyakan alasan. Tetapi, tidak harus ada alasan lebih dahulu untuk kita taat. Bagaimana jika perintah atau instruksi yang diberikan otoritas tidak cocok/sesuai dengan pemikiran kita? Biasanya, respon yang timbul dari kita adalah pemberontakan secara halus. Ciri-ciri pemberontakan secara halus adalah melakukan perintah dengan bersungut-sungut, kepahitan, menggosipkan otoritas, dll. Sekalipun konsep perintah otoritas tidak sesuai dengan pemikiran kita, kita tetap wajib melakukannya dengan rela dan sepenuh hati.
Ketaatan sejati tidak menuntut penjelasan terlebih dulu. Ketaatan sejati tidak mengajukan tawaran pilihan melakukan atau tidak melakukan. Ketaatan sejati tidak memerlukan waktu penundaan. Sekalipun konsep perintah otoritas tidak sesuai dengan pemikiran kita, namun selama perintah itu tidak bertentangan dengan kebenaran Firman Allah dan pemberi perintah masih memegang fungsi otoritas bagi kita, maka tidak ada alasan bagi kita untuk tidak taat.
Bagi orang yang memberi instruksi/perintah, hendaknya memiliki tujuan yang benar dalam memberi perintah. Efesus 6:9 mengatakan: “Dan kamu tuan-tuan, perbuatlah demikian juga terhadap mereka dan jauhkanlah ancaman. Ingatlah, bahwa Tuhan mereka dan Tuhan kamu ada di sorga dan Ia tidak memandang muka.” Sangat jelas bahwa dalam memberi perintah harus dengan motivasi yang benar. Jika seorang otoritas memberikan perintah dengan motivasi yang salah seperti iri hati, dendam, ingin menjerumuskan orang yang diperintah, maka otoritas yang bersangkutan harus bertobat. Tujuan perintah adalah mendidik dan melatih orang lain.

Efesus 6:8 berkata: “Kamu tahu, bahwa setiap orang, baik hamba, maupun orang merdeka, kalau ia telah berbuat sesuatu yang baik, ia akan menerima balasannya dari Tuhan.” Ada berkat yang besar dalam segala sesuatu yang kita lakukan karena taat. Ketika kita taat melakukan segala yang diperintahkan, maka berkat akan mengejar kita. Setiap ketaatan dinilai oleh Tuhan, pembimbing rohani, atau pimpinan kita.
Seringkali perintah yang diberikan otoritas tidak sesuai dengan harapan dan kehendak kita. Begitu juga dengan perintah Tuhan. Tetapi, selama perintah masih sesuai dengan Firman Allah dan pemberi perintah masih memegang fungsinya sebagai otoritas kita, mari lakukan setiap ketaatan dengan penuh sukacita, sebab otoritas kita (baik rohani maupun sekuler) adalah orang yang Tuhan percayakan untuk mendidik kita. Lagipula, jika kita tidak bisa taat kepada otoritas kita di dunia yang kelihatan, bagaimana bisa kita taat kepada Allah yang tidak terlihat?(you)

57 SEN YANG TDAK TERNILAI

INSPIRATIONAL STORY - 28 Sep 2008

Seorang gadis kecil berdiri terisak di depan pintu sebuah gereja kecil. Ia baru saja ditolak masuk ke gereja tersebut karena "sudah terlalu penuh".

Seorang pastur lewat didekatnya dan menanyakan kenapa si gadis kecil menangis. "Saya tidak dapat ke sekolah minggu" kata gadis kecil itu. Melihat penampilan gadis kecil tersebut yang kotor dan tidak terurus, sang pastur segera mengerti sebab penolakan si gadis kecil untuk ke sekolah Minggu. Segera dituntunnya gadis kecil itu ke ruang sekolah Minggu di gereja dan dicarikannya tempat duduk yang masih kosong.

Peristiwa tersebut begitu menggugah perasaan sang gadis kecil. Sebelum tidur ia selalu memikirkan anak miskin lain yang senasib dengannya, yang seolah-olah tidak mempunyai tempat untuk datang dan memuliakan Tuhan Yesus.

Sejak peristiwa itu, si gadis kecil tersebut berkawan dengan sang pastur. Dua tahun kemudian, si gadis kecil meninggal di tempat tinggalnya di daerah kumuh. Orang tuanya meminta bantuan sang pastur yang baik hati itu untuk memimpin prosesi pemakaman yang sangat sederhana.

Usai pemakaman, ketika merapikan kamar tidur si gadis kecil, orangtuanya menemukan sebuah dompet lusuh, kumal dan sobek-sobek. Dompet tersebut mungkin adalah dompet yang ditemukan si gadis kecil dari tempat sampah. Dalam dompet lusuh tersebut, ditemukan uang sejumlah 57 sen dan secarik kertas bertuliskan tangan gadis kecil itu, isinya: "uang ini untuk membantu pembangunan gereja kecil agar gereja itu dapat diperbesar, sehingga lebih banyak anak yang bisa datang ke sekolah Minggu." Ternyata, selama 2 tahun sejak ia tidak dapat masuk ke gereja itu, si gadis kecil menabungkan uangnya sampai sejumlah 57 sen untuk suatu maksud yang sangat mulia.

Ketika sang pastur membaca catatan kecil ini, matanya sembab dan ia sadar apa yang harus diperbuatnya. Dengan berbekal dompet tua dan catatan kecil itu, sang pastor berusaha memotivasi para pengurus dan jemaat gerejanya untuk meneruskan maksud mulia si gadis kecil untuk memperbesar bangunan gereja.

Cerita tidak berakhir sampai disitu. Salah satu surat kabar besar mengetahui hal ini dan mempublikasikannya terus menerus. Sampai akhirnya, seorang pengembang yang membaca berita ini tergerak dan ia segera menawarkan suatu lokasi yang berada di dekat gereja kecil itu dengan harga 57 sen, setelah para pengurus gereja menyatakan bahwa mereka tak mungkin sanggup membayar lokasi sebesar dan sebaik itu.

Para jemaat pun dengan sukarela memberikan dana dan melakukan pemberitaan, akhirnya bagaikan bola salju yang bergulir, dalam 5 tahun terkumpul dana sebesar 250.000 dollar (pada waktu itu setara dengan emas seberat 1 ton)

Cerita di atas merupakan hasil nyata tindakan "cinta kasih" seorang gadis kecil miskin, yang kekurangan makan dan tidak terawat, tetapi peduli dengan sesamanya yang menderita.

Bila anda datang ke Philadelphia, anda akan melihat "Temple Baptist Church" dengan kapasitas duduk 3300 orang, "Temple University" tempat beribu-ribu murid belajar, "Good Samarian Hospital" serta sebuah bangunan khusus sekolah Minggu yang lengkap dengan ratusan pengajarnya untuk memastikan tidak ada satupun yang tidak mendapat tempat di sekolah Minggu. Dalam salah satu ruangan, tampak foto si gadis kecil, pemilik tabungan sebesar 57 sen (namun dikumpulkan berdasarkan rasa "cinta kasih" terhadap sesama) yang telah membuat sejarah itu. Tampak pula berjajar rapi foto sang pastur baik hati yang telah mengulurkan tangan kepada si gadis kecil miskin itu, yaitu pastor DR. Russel H. Conwell, penulis buku "Acres of Diamonds" – a true story.(internet)

7 Larangan Setelah Makan

INFO KESEHATAN - 28 Sep 2008

Jangan Merokok
Penelitian dari para ahli membuktikan bahwa merokok sebatang rokok setelah makan sama dengan merokok 10 rokok (kemungkinan terserang kanker lebih besar).

Jangan Langsung Makan Buah-buahan
Langsung makan buah-buahan setelah makan akan menyebabkan perut dipenuhi dengan udara. Untuk itu makanlah buah-buahan 1-2 jam setelah makan atau 1 jam sebelum makan.

Jangan Minum Teh
karena daun teh mengandung kandungan asam yang tinggi. Kandungan ini akan menyebabkan kandungan protein pada makanan yang telah kita konsumsi sulit untuk dicerna.

Jangan Melonggarkan Ikat Pinggang
Melonggarkankan ikat pinggang setelah makan akan menyebabkan usus terbelit dan terblokir.

Jangan Mandi
Mandi akan menaikan aliran darah ke tangan, kaki dan badan yang menyebabkan jumlah udara sekitar perut akan terus berkurang. Hal ini akan melemahkan sistem pencernaan di dalam perut kita.

Jangan Berjalan-jalan
Orang-orang sering mengatakan bahwa berjalan beberapa langkah setelah makan akan memperpanjang umur. Pada kenyataannya hal ini tidaklah benar. Berjalan akan menyebabkan sistem pencernaan tidak mampu menyerap nutrisi dari makanan yang telah kita makan.

Jangan Langsung Tidur
Hal ini dapat menyebabkan makanan yang kita konsumsi tidak dapat dicerna secara baik sehingga akan mengakibatkan usus mengalami kembung dan peradangan.

(Diterjemahkan dari : internet)

INFO KITA - 28 September 2008


PERSEMBAHAN 21 AGUSTUS 2008
Perpuluhan: Rp. 10.620.500
Diakonia: Rp. 202.500
Misi: Rp. 1.363.000
Rumah Kehidupan: Rp. 650.000


IBADAH RAYA KELUARGA & YOUTH DIGABUNG

Ibadah raya Keluarga & Youth pada hari Minggu, 5 Oktober 2008 DIGABUNG pada pukul 08.00 WIB.



WISUDA DIKLAT DOA (Angkatan II)

Selasa
14 Oktober 2008
Pukul 19.00 WIB
Di Gereja

Pembicara:
Ibu Susilawati & Bp. Ayub Bansole (Abbalove-Jakarta)


PERJAMUAN KUDUS

Minggu
5 Oktober 2008
Di seluruh Ibadah Raya

Mari siapkan hati kita!


SBP!
(Sepakat Bersama Pekerja)

Bersama:
Ibu Susilawati & Bp. Ayub Bansole (Abbalove-Jakarta)

Rabu
15 Oktober 2008
Pukul 19.00 WIB
Di Gereja

Dress code: Seragam Visi

Dapatkan apiNya!
Bawa kegerakanNya dalam pelayanan Anda!

Penuntun Saat Teduh Pribadi 29 September – 5 Oktober 2008

“Firman yang Keluar dari Mulut Anda”
Bahan diambil dari: 4M Abbalove, Juli 2008

Senin, 29 Oktober

Memproklamasikan Firman Tuhan
Bacaan Firman Tuhan hari ini: Roma 10:4-15

PERTANYAAN PERENUNGAN
1. Dimanakah Firman Tuhan itu berada? (ayat 8)

2. Menurut anda apakah Firman iman itu? (ayat 8B)
3. Tindakan apakah yang harus kita lakukan untuk kita selamat? (ayat 9) Mengapa? (ayat 10)

PENGAJARAN:
Pada 17 Agustus 1945, di Jalan Pegangsaan Timur 56 Jakarta Ir. Soekarno, presiden pertama RI berdiri di hadapan para pemuda berkata, "PROKLAMASI; Kami bangsa Indonesia dengan ini menyatakan Kemerdekaan Indonesia. Hal-hal yang mengenai pemindahan kekuasaan dan lain-lain, diselenggarakan dengan cara seksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya. Jakarta, 17 Agustus 1945. Atas nama bangsa Indonesia Soekarno/Hatta. Demikianlah saudara-saudara! Kita sekarang telah merdeka. Tidak ada satu ikatan lagi yang mengikat tanah air kita dan bangsa kita.” Setelah perkataan Sukarno berakhir, maka Indonesia pun dinyatakan merdeka.
Proklamasi merupakan suatu tanda pengakuan bahwa kita telah dibebaskan dari segala bentuk penjajahan. Kristus telah memerdekakan hidup kita dari segala penjajahan iblis. Di kayu salib Tuhan sudah menyatakan kemerdekaan buat kita, namun diperlukan tindakan praktis kita untuk pengakuan yaitu dengan memperkatakan setiap firman-Nya dalam hidup kita yang telah Tuhan taruh dalam mulut kita. Dengan demikian kita telah mendatangkan kerajaan Allah di bumi seperti di surga.

PENERAPAN PRIBADI

Sudahkah anda memperkatakan Firman dalam hidupmu sehari-hari? Tuliskanlah hal-hal baru yang anda dapatkan melalui perenungan Firman Tuhan hari ini!


Selasa, 30 Oktober

Perkataan yang membungkam musuh
Bacaan Firman Tuhan hari ini: Mazmur 8:1-10

PERTANYAAN PERENUNGAN
1.Dimanakah dasar kekuatan/ dasar pujian yang diletakkan oleh Tuhan? (ayat 3A)

2.Untuk apakah kekuatan/ pujian itu diberikan? (ayat 3B)
3.Mengapa Tuhan memberikan hak/ kuasa sebesar itu? (ayat 6-7)

PENGAJARAN:
“Mama….mimi….mumu……”, demikian biasanya ungkapan bayi-bayi atau anak-anak yang masih menyusu. Tidak jelas artinya bahkan sebagai orang tuanya sendiripun kadang-kadang kita tidak mengerti apa maksudnya. Namun tahukah anda bahwa disanalah Tuhan meletakkan dasar kekuatan dalam mulut bayi-bayi untuk membungkam kekuatan musuh. Wow…sebuah mahluk kecil yang lemah tapi dijadikan Tuhan menjadi luar biasa.Sadarkah kita, bahwa Firman yang telah Tuhan taruh dalam mulut kita sangat penuh kuasa. Karena saat kita mengucapkan perkataan Firman, justru saat itulah kita sedang membungkam kekuatan musuh, sehingga membuat iblis tidak berdaya dan hidup kita boleh dimerdekakan. Untuk itu gunakanlah perkataan Firman tersebut karena dalam mulut anda, Tuhan telah menaruh kemenangan.

PENERAPAN PRIBADI:
Buatlah langkah-langkah praktis yang ingin Anda lakukan untuk mengalami perkataan yang penuh kuasa tersebut dan tuliskan janji-janji Tuhan bagi hidup Anda!


Rabu, 1 Oktober 2008

Firman yang Menyembuhkan
Firman Hari Ini : Kisah Para Rasul 3:1-10

PERTANYAAN PERENUNGAN:
1. Siapakah yang bertemu dengan Petrus dan Yohanes di bait Allah? (ayat 2)
2. Apakah yang Petrus katakan kepada laki-laki tersebut? (ayat 6)
3. Apakah yang terjadi setelah Petrus berkata demikian? (ayat 7-8)


PENGAJARAN:
Awal Agustus 2006, saya mengalami kelumpuhan setelah kaki saya mengalami kram. Pada saat itu dokter memberi saya obat saraf, namun obat yang diberikan tidaklah membawa hasil. Resikonya adalah kematian jika badan saya tidak bisa menerima obat tersebut. Akhirnya saya memutuskan untuk tidak di suntik, tetapi masih mengkonsumsi 8 butir obat saraf. Ternyata tidak ada kemajuan dari obat tersebut, bahkan kondisi lever sayapun memburuk. Sayapun merenungkan dan mengucapkan Filipi 4:6 dan pada September 2006, saya menghadiri KKR yang diadakan oleh Abbalove Ministries. Saya begitu dikuatkan pada KKR tersebut, pembicara dalam KKR tersebut berkata bahwa kesembuhan bisa melalui proses. Sayapun mengatur pola makan dengan banyak makan sayur dan buah-buahan. November awal tiba-tiba saya bisa berdiri walaupun tidak bisa bertahan lama. Saya terus latihan sambil mengucapkan firman Tuhan dan saya percaya bahwa saya pasti sembuh. Puji Tuhan, Dia menjawab doa saya, saya bisa berjalan dan sembuh total hingga saat ini. (Tenny, karyawan)


PENERAPAN PRIBADI:
1. Apakah Anda memiliki penyakit atau masalah? Apakah itu?
2. Apa bagian yang harus Anda lakukan (mengatur pola makan/ bertobat dari dosa tertentu, dsb.)?
3. Mulailah setia mengucapkan firman sampai terjadi mujijat Allah.


Kamis, 2 OKTOBER 2008

Hati-hati dengan Perkataanmu
Firman Hari Ini : Matius 12:33-37

PERTANYAAN PERENUNGAN:
1. Bagaimana kita dapat mengenali orang yang baik dan orang yang jahat? (ayat 35)
2. Apa yang dikatakan Yesus tentang ucapan yang sia-sia? (ayat 36)
3. Dengan apakah kita dibenarkan dan karena apa pula kita dihukum? (ayat 37)


PENGAJARAN:
Ada sekelompok pemuda yang sedang mendaki gunung. Setelah menempuh perjalanan yang jauh, mereka lelah dan membutuhkan istirahat. Sementara istirahat, salah seorang di antara mereka pergi ke suatu tempat untuk buang air kecil. Setelah ditunggu sekian lama, pemuda ini tidak muncul juga, sehingga ditinggal oleh rombongannya.
Akhirnya, pemuda ini berangkat sendiri sambil mencari rombongan yang tadi telah meninggalkannya. Namun, dia tidak berhasil menemukan rombongan tersebut. Di tengah perjalanan dia merasa lapar dan haus. Dalam kondisi demikian, dia mencoba mencari apa saja yang dapat diminum atau dimakan, namun makanan yang diharapkan tidak didapatkan juga. Dia putus asa seraya menggerutu di hadapan Tuhan: “Ya Tuhan, daripada saya mati kelaparan, lebih baik saya mati dimakan harimau”.
Dengan sisa-sisa tenaga yang dimilikinya, pemuda ini meneruskan perjalanannya. Namun, betapa terkejutnya, terlihat samar-samar seekor harimau besar sedang berjalan mendekat ke arahnya. Pemuda ini lari tunggang langgang dari kejaran Harimau yang hendak memangsa. Akhirnya, dia menemukan sebuah gua untuk bersembunyi. Dalam gua tersebut dia bergumam demikian,”Tuhan, begitu aja kok dimasukkan hati lho. Saya hanya main-main kok”.
Perkataan apakah yang keluar dari mulut kita? Perkataan Firman Tuhan atau perkataan yang sia-sia? Marilah menggunakan lidah ini untuk memperkatakan Firman Tuhan. Dan bukan sebaliknya.


PENERAPAN PRIBADI:
1. Dalam hal apa atau kepada siapa Anda sering mengucapkan perkataan yang tidak berkenan kepada Allah?
2. Tuliskanlah komitmen yang ingin Anda lakukan terhadap segala ucapan Anda!


Jum’at, 3 OKTOBER 2008

Kekuatan Lidah
Firman Hari Ini : Yakobus 3:1-12


PERTANYAAN PERENUNGAN:
1. Mengapa kita harus mengekang setiap perkataan yang keluar dari lidah kita? (ayat 5)
2. Seperti apakah lidah digambarkan oleh Yakobus? (ayat 6)
3. Apakah nasihat Yakobus tentang menjaga lidah? (ayat 9-12)


PENGAJARAN:
Memang lidah tak bertulang, demikian sebuah ungkapan peribahasa yang mengartikan ucapan seseorang yang tidak konsisten, asal bicara. Lidah sebuah anggota tubuh kita yang kecil, namun menurut Yakobus dapat memegahkan perkara-perkara yang besar. Karena dengan lidah, kita dapat memuji Tuhan, tetapi dengan lidah pula kita dapat mengutuk manusia.
Sebagai murid Kristus kita wajib menjaga lidah terhadap segala ucapan kita; bahwa apa yang keluar dari lidah kita adalah perkataan yang mendatangkan kerajaan Allah bagi orang yang mendengarkan, bukan sebaliknya.

PENERAPAN PRIBADI:
Buatlah komitmen untuk menggunakan lidah hanya untuk membangun iman sesama, meskipun Anda dalam keadaan memarahi / menegur kesalahan mereka.

Sabtu, 4 OKTOBER 2008
Tuhan Menjawab Doa
Firman Hari Ini : Roma 10:16-21


PERTANYAAN PERENUNGAN:
1. Berapa banyak orangkah yang bersedia menerima kabar baik dari Tuhan? (ayat 16).
2. Dari manakah iman timbul? (ayat 17).
3. Sejauh manakah suara yang menggema itu? (ayat 18-19).


PENGAJARAN:
Kami merasakan kebaikan Tuhan yang luar biasa, ketika kami intim dengan Tuhan melalui firman yang terdapat dalam 4M. Saya dan isteri selalu bangun setiap jam 4 pagi untuk membaca firman, berdoa dan mengucapkannya. Kami lakukan ini setiap hari, khususnya Doa Bapa kami dalam Matius 6:9-13. Kami terus-menerus mengucapkan firman ini selama 2 tahun, Tuhan membuat mujizat atas anak kami yang sedang bekerja di Australia. Tiba-tiba ia menelpon kami dan berkata bahwa ia diangkat sebagai manager di kantornya. Padahal ia baru bekerja selama dua tahun, sedangkan untuk menjadi seorang manager membutuhkan waktu kira-kira sepuluh tahun. Saat mendengar hal ini, kami tahu bahwa Tuhan menjawab doa karena kami selalu memperkatakan firman Tuhan setiap hari. Selain itu, perusahaannya juga menyediakan rumah bagi dia. Tuhan itu luar biasa! (Hamid, wiraswasta).


PENERAPAN PRIBADI:
Tuliskanlah cara-cara praktis yang ingin Anda lakukan untuk membuat iman Anda bertumbuh.


Minggu, 5 Oktober

Merobohkan Tembok Penjara
Bacaan Firman Tuhan hari ini: Kisah Para Rasul 16:19-34

PERTANYAAN PERENUNGAN:
1.Apakah yang dialami Paulus dan Silas? (ayat 19-24)

2.Apakah yang dilakukan Paulus dan Silas dalam penjara? (ayat 25)
3.Apakah yang terjadi setelah Paulus dan Silas berdoa dan menyanyikan puji-pujian? (ayat 26)

PENGAJARAN:
Sebuah penjara pada jaman dahulu biasanya dibangun dengan bangunan yang begitu kokoh dan sangat kuat, hal ini dimaksudkan agar tidak ada satupun dari narapidana melarikan diri. Sekiranya ada yang mencoba melarikan diri dengan membobol tembok hal ini pasti membutuhkan perencanaan yang matang dan kerja keras yang luar biasa untuk mereka bisa melarikan diri disamping belenggu yang mengikat mereka. Sebuah penjara di Filipi telah membuat kisah yang menghebohkan. Melalui nyanyian dua orang terpidana bisa menggoncangkan bumi sehingga sendi-sendi penjara goyah, pintu-pintu penjara terbuka dan belenggu-belenggu para narapidana juga terbuka. Begitu dahsyatnya kah nyanyian yang mereka nyanyikan? Paulus dan Silas, dua orang terpidana dalam penjara tersebut yang telah membuat penjara di Filipi digoncangkan dengan puji-pujian yang mereka naikan untuk Tuhan. Bukan sembarang pujian yang keluar dari mulut mereka, namun pujian yang penuh kuasa yang sanggup menghancurkan belenggu. Bagaimana dengan perkataan yang keluar dari mulutmu? Apakah sanggup merobohkan belenggu-belenggu dan penjara dalam hidupmu?

PENERAPAN PRIBADI:
Tuliskanlah komitmen anda dalam memperkatakan Firman Tuhan.

Saturday, September 20, 2008

SATU TUBUH-SATU TUJUAN

FOKUS KITA - 21 September 2008


Rasul Paulus memberikan satu gambaran yang sangat jelas mengenai siapa kita, umat tebusan Allah yang adalah gerejaNya. Dalam I Korintus 12 orang-orang Kristen digambarkan sebagai tubuh Kristus. Seperti halnya setiap anggota tubuh manusia yang walaupun memiliki fungsi yang berbeda-beda namun tetap satu tubuh, demikian pula kita sesama anggota tubuh Kristus yang walaupun memiliki karunia yang berbeda-beda atau fungsi yang berbeda-beda, tetapi kita adalah satu tubuh dan Kristus sebagai kepala. Pemahaman inilah yang membuat gereja sampai saat ini tetap ada di bumi. Kekuatan sebuah gereja Tuhan bukan karena jumlahnya yang banyak, tetapi karena kesatuan dari anggotanya. Walaupun jumlah anggotanya banyak, tetapi jika tidak ada kesatuan maka tidak akan pernah kuat dan akan mudah hancur.

Kita adalah satu tim dalam tubuh Kristus. Kita tidak terpecah-pecah. Jika dikatakan satu tim, maka kita harus saling peduli antara satu anggota dengan anggota yang lain. Kalau ada anggota yang perlu pertolongan, maka yang lain harus menolong. Jika ada yang sakit, maka semua akan ikut merasakan. Kita harus berdiri bersama-sama. Tidak akan ada kesatuan jika sebagian dari kita berdiri sementara yang lain duduk. Mari kita bayangkan sebuah rumah yang akan dibangun. Kalau rumah tersebut diharapakan berdiri dengan sempurna, maka pondasi maupun pilar-pilar rumah harus berdiri sama rata. Apa yang terjadi jika satu pilar tidak berdiri dengan baik, sama tegak? Rumah akan segera runtuh.

Satu tim pasti memiliki tujuan yang sama. Filipi 2:1-5 berkata: “Jadi karena dalam Kristus ada nasihat, ada penghiburan kasih, ada persekutuan Roh, ada kasih mesra dan belas kasihan, karena itu sempurnakanlah sukacitaku dengan ini: hendaklah kamu sehati sepikir, dalam satu kasih, satu jiwa, satu tujuan, dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia. Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri; dan janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga. Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus,”

Satu tujuan artinya satu visi. Firman Allah mengatakan bahwa kita harus satu tujuan. Apa tujuan kita? Tujuan kita adalah visi gereja KrisPen, yaitu MURID KRISTUS YANG BERDOA & MEMULIHKAN. Ke sanalah kita bersama-sama akan menuju. Tujuan itulah yang akan kita genapi bersama-sama.

Hal terpenting yang harus kita lakukan supaya visi yang Tuhan berikan dapat kita genapi adalah menyingkirkan sikap yang mementingkan diri/pemikiran sendiri. Mementingkan diri sendiri artinya egois. Kita harus sepikir dan satu tujuan. Hancurkan konsep-konsep sukuisme maupun kelompok yang berlatar belakang sama. Tidak ada lagi geng-geng dalam gereja, tidak ada lagi kumpulan orang-orang kalangan atas, menengah atau bawah. Kita adalah SATU dan Allah tidak pernah melihat perbedaan di dalamnya.

Sekarang saatnya kita bergerak dalam kesatuan untuk mencapai visi. Semua dari kita harus berfungsi sesuai dengan karunia yang telah Tuhan berikan kepada kita masing-masing. Kita saling menopang. Pelayanan yang satu dengan pelayanan yang lain akan saling melengkapi. Ingat! Satu batang lidi akan mudah dipatahkan daripada seratus lidi. Mari kita sama-sama bergandengan tangan untuk bergerak menuju visi gereja. Jangan putus asa. Teruskan perjuangan kita. Tim kita tidak berjalan sendiri, tetapi ada Roh Kudus yang memberi kekuatan, dukungan dan kuasa.

Kegerakan di generasi saat ini akan menentukan generasi yang akan datang. Kegagalan satu orang adalah kegagalan satu tim. Oleh karena itu, kita harus selalu saling mengingatkan, menguatkan dan mendoakan. Siapakah yang mau terlibat dalam membuat sejarah dalam Kerajaan Allah? Saat ini, komandan kita, Yesus Kristus masih membuka peluang bagi kita yang belum terlibat dalam kegerakanNya. Tidak ada kata terlambat. Yang terpenting adalah hati yang mau dan siap terlibat. Jangan sampai kita menyesal dikemudian hari karena tidak pernah berbuat apa-apa bagi Kerajaan Allah. Sekarang waktunya untuk mengambil keputusan dan melangkah. (you)

Hati Seorang Pria

INSPIRATIONAL STORY - 21 September 2008

Suatu ketika, ada seorang anak gadis yang tanpa sengaja melihat Ayahnya sedang mengusap wajahnya yang mulai berkerut dengan badannya yang terbungkuk-bungkuk, disertai suara batuk. Gadis itu bertanya kepada ayahnya, “Yah, mengapa wajah Ayah semakin berkerut-merut dan badan Ayah semakin hari juga semakin terbungkuk?" Demikian pertanyaannya ketika Ayahnya sedang duduk santai di beranda.

Ayahnya menjawab, "Sebab aku laki-laki”.

Gadis itu berguman, "Aku tidak mengerti." Keningnya berkerut, jawaban ayahnya membuat gadis itu penasaran.

Ayahnya hanya tersenyum. Dibelainya rambut dan ditepuk-tepuknya bahu anak gadisnya. "Anakku, kamu memang belum mengerti tentang laki-laki." Demikian bisik ayahnya yang membuat anak gadis itu tambah kebingungan.

Karena penasaran, anak gadis itu menghampiri ibunya dan bertanya, "Ibu mengapa wajah ayah menjadi berkerut-merut? Badannya juga semakin membungkuk dan sepertinya Ayah menjadi demikian tanpa ada keluhan maupun rasa sakit?"

Ibunya menjawab, "Anakku, seorang pria yang benar-benar bertanggung jawab terhadap keluarga itu memang akan demikian." Hanya itu jawaban sang ibu.

Anak gadis itu tumbuh menjadi dewasa, namun ia tetap saja penasaran. Hingga pada suatu malam, ia bermimpi. Di dalam mimpi itu seolah-olah ia mendengar suara yang sangat lembut, namun jelas sekali. Dan kata-kata yang terdengar dengan jelas itu ternyata suatu rangkaian kalimat jawaban atas rasa penasarannya selama ini.

"Saat Kuciptakan laki-laki, aku membuatnya sebagai pemimpin keluarga serta tiang penyangga bangunan keluarga. Dia senantiasa akan menahan setiap ujungnya, agar keluarganya merasa aman, teduh dan terlindungi. "

"Kuciptakan bahunya yang kekar dan berotot untuk membanting tulang menghidupi seluruh keluarganya, dan kegagahannya harus cukup kuat pula untuk melindungi seluruh keluarganya.”
"
Kuberikan kemauan padanya agar selalu berusaha mencari sesuap nasi yang berasal dari tetesan keringatnya sendiri yang halal dan bersih, agar keluarganya tidak terlantar, walaupun seringkali dia mendapatkan cercaan dari anak-anaknya. "

"Kuberikan keperkasaan dan mental baja yang akan membuat dirinya pantang menyerah. Demi keluarganya dia merelakan kulitnya tersengat panas matahari, demi keluarganya dia merelakan badannya basah kuyup kedinginan tersiram hujan dan hembusan angin, dia relakan tenaga perkasanya terkuras demi keluarganya. Dan, yang selalu dia ingat adalah saat semua orang menanti kedatangannya dengan mengharapkan hasil dari jerih payahnya."

"Kuberikan kesabaran, ketekunan serta keuletan yang akan membuat dirinya selalu berusaha merawat dan membimbing keluarganya tanpa ada keluh kesah, walaupun di setiap perjalanan hidupnya keletihan dan kesakitan kerap kali menyerangnya. "

"Kuberikan kegigihan untuk terus berjuang mencintai serta mengasihi keluarganya, dalam kondisi dan situasi apapun juga, walaupun tidak jarang anak-anaknya melukai perasaan serta hatinya. Padahal, perasaannya itu pula yang telah memberikan perlindungan rasa aman ketika anak-anaknya tertidur lelap, dan sentuhan perasaannya itulah yang memberikan kenyamanan saat dia menepuk bahu anak-anaknya agar selalu saling menyayangi sesama saudara."

"Kuberikan kebijaksanaan serta kemampuan padanya untuk memberikan pengetahuan dan menyadarkan, bahwa istri yang baik adalah istri yang setia terhadap suaminya, Istri yang baik adalah Istri yang senantiasa menemani dan bersama-sama menghadapi perjalanan hidup, baik suka maupun duka, walaupun seringkali kebijaksanaannya itu akan menguji kesetiaan yang diberikan kepada istrinya, agar tetap berdiri, bertahan, sejajar, saling melengkapi serta menyayangi."

"Kuberikan kerutan diwajahnya supaya menjadi bukti bahwa laki-laki itu senantiasa berusaha sekuat daya pikirnya untuk mencari dan menemukan cara agar keluarganya bisa hidup bahagia. BADANNYA YANG TERBUNGKUK menjadi bukti bahwa sebagai laki-laki yang bertanggungjawab terhadap seluruh keluarga, ia senantiasa mencurahkan seluruh tenaga, perasaan, kekuatan dan keuletannya demi kelangsungan hidup keluarganya. "

"Kuberikan kepada laki-laki tanggung jawab penuh sebagai pemimpin dan tiang penyangga keluarga, agar dapat dipergunakan dengan sebaik-baiknya. Inilah kelebihan sekaligus tanggung jawab yang dimiliki oleh laki-laki."

Anak gadis itu terbangun. Segera dia berlari, berlutut dan berdoa hingga menjelang subuh. Setelah itu ia hampiri ayahnya yang sedang berdoa di kamar. Ketika ayahnya berdiri, gadis itu merengkuh dan mencium telapak tangan Ayanya. "AKU MENDENGAR & MERASAKAN BEBANMU, AYAH."

Dunia ini memiliki banyak keajaiban, segala ciptaan Tuhan yang begitu agung, tetapi tak satu pun dapat menandingi keindahan tangan Ayah.(internet)

Hati-Hati Menggunakan Ponsel

INFO KESEHATAN - 21 September 2008


Meskipun teknologi memudahkan aktivitas manusia, namun WHO menyimpulkan penggunaan ponsel secara terus-menerus selama 5 -18 tahun atau lebih menimbulkan risko lebih tinggi terkena kanker darah (leukemia) atau kanker pankreas. Seseorang yang sering terkena radiasi ponsel, cepat atau lambat, dapat mengalami efek detrimental pada otak.

RISET medis di Amerika Serikat menunjukkan bahwa laki-laki yang menggunakan ponsel lebih dari 4 jam setiap hari mengalami penurunan jumlah sel mani hingga 40% dibandingkan laki-laki yang persen­tase pemakaian ponselnya lebih rendah. Dari begitu banyak perilaku penggunaan ponsel, ada enam fakta yang ternyata secara medis berpengaruh kepada fisik si pengguna. Apa saja itu?

1. Menggantungkan ponsel di leher atau pinggang
Menggantungkan ponsel di leher memang sudah biasa kits lakukan karena terasa lebih praktis. Namun fakta medis berbicara lain. Menyimpan ponsel di sekitar areal leher berbahaya bagi penderita arrhythmia atau gangguan irama jantung. Fungsi jantung menjadi tidak sempurna akibat pengaruh radiasi dari ponsel yang menggantung di sekitar dada.
Solusi: Selalu simpan ponsel dalam tas, dompet atau sarung dengan cara digenggam, bukan diikatkan pada pinggang atau digantungkan di leher.

2. Langsung menempelkan ponsel di telinga ketika hubungan belum tersambung
Umumnya, begitu memencet nomor yang ingin dihubungi, pengguna langsung menem­pelkan ponsel di telinga untuk mendengarkan apakah nada sudah tersambung. Padahal percakapan belum dimulai sedetik pun.
Solusi:
1) Ketika hubungan telepon belum tersam­bung, radiasi akan bertambah kuat. Seri selang waktu lima detik untuk kemudian menelepon ulang kembali.
2) Langsung jawab jika ada telepon masuk.

3. Menempelkan ponsel di telinga ketika menelepon
Kelemahan suara yang dihasilkan sebuah ponsel bisa jadi alasan kenapa banyak orang yang tidak memberi jarak sedikitpun antara telinga dan ponsel yang digunakan.
Solusi:
1) Seri jarak antara telinga dan ponsel Anda.
2) Pilih operator dan ponsel yang mampu memberikan jaringan dan sinyal yang balk.

4. Melakukan percakapan terlalu lama
Tarif murah yang diberikan operator seperti memberi jalan tol bagi pengguna untuk tidak bosan bicara berjam-jam lewat ponsel. Padahal jika ponsel mulai terasa panas, Anda tahu bahwa ada sesuatu yang tidak beres.
Solusi:
1) Gunakan handsfree untuk mengurangi radiasi.
2) Jika terpaksa harus menelepon dalam waktu yang lama, letakkan ponsel secara bergantian di kiri dan kanan telinga setiap 1-2 menit.
3) Bila perlu, buat saja janji untuk bertemu.

5. Berbicara sambil mojok di sudut tembok, dan berbisik-bisik saat menerima telepon
Menelepon dengan bersembunyi di sudut ruangan lebih membahayakan kesehatan. Dalam kondisi umum, penutupan sinyal di sudut ruangan dapat menyebabkan daya radiasi ponsel pada sudut tertentu bertambah besar.
Solusi:
1) Usahakan untuk selalu mencari ruangan terbuka untuk berkomunikasi lewat ponsel.
2) Jangan menggunakan ponsel untuk bergosip.

6. Menelepon sambil mondar-mandir
Tanpa disadari sejumlah orang suka berjalan perlahan ketika menelepon. Pada saat menggerakkan posisi ketika menelepon menyebabkan ketidakstabilan sinyal yang akan diterima. Kalau sudah begitu, terjadi luncuran daya tinggi dalam waktu singkat yang tidak diperlukan.
Solusi:
1) Carl posisi paling nyaman.
2) Berhenti dan diam ketika menelepon, karena menelepon hanya membutuhkan suara dan ponsel sebagai perantaranya.
3) Membuat kebiasaan baru: tidak menjadi orang yang terlalu sibuk untuk sekedar menerima telepon.
4) Tidak merima panggilan telepon sama sekali jika Anda sedang bergerak.

Sumber: FORSEL edisi Februari 2008

INFO KITA - 21 September 2008


PERSEMBAHAN 14 AGUSTUS 2008
Perpuluhan: Rp. 6.535.000
Perpuluhan (transfer Bank): Rp. 1.000.000
Diakonia: Rp. 274.000
Misi: Rp. 2.088.000
Rumah Kehidupan: Rp. 175.000
Pelayanan Garis Depan: Rp. 50.000


TEMU PEMUJI SELURUH USIA

Kamis
25 September 2008
Pukul 19.00 WIB
Di Gereja

Mengingat pentingnya pertemuan ini, mohon Saudara TIDAK ABSEN pada pertemuan ini


Jangan Lewatkan!

SBP!
(Sepakat Bersama Pekerja)

Bersama:
Ibu Susilawati & Bp. Ayub Bansole (Abbalove-Jakarta)

Rabu
15 Oktober 2008
Pukul 19.00 WIB
Di Gereja

Dress code: Seragam Visi

Dapatkan apiNya!
Bawa kegerakanNya dalam pelayanan Anda!

Penuntun Saat Teduh Pribadi 22-27 September 2008

RAHASIA KEMENANGAN DAUD
Diambil dari buku ‘Facing Your Giants’ Max Lucado


SENIN, 22 SEPTEMBER 2008


KEMENANGAN MASA LALU
Firman Hari Ini : I Samuel 17 :32-37

PERTANYAAN PERENUNGAN :
1. Apakah penilaian Saul terhadap Daud ? (ayat 33)
2. Apakah pengalaman baik Daud ketika menggembalakan kambing domba ? (ayat 37)


PENGAJARAN :
Saul menilai Daud tidak mungkin dapat mengalahkan Goliat karena Daud masih muda dan belum berpengalaman. Tetapi Daud tidak terpengaruh dengan penilaian rajanya, sebaliknya ia menceritakan pengalaman baiknya bersama dengan Tuhan, yaitu ia berhasil membunuh binatang-binatang buas yang akan menerkam kambing domba peliharaannya.

“Goliat” apa yang sedang kita hadapi? Keuangan? Rumah Tangga? Pekerjaan? Penyakit? Pelayanan? Studi? Masa Depan? Pasangan hidup? Tuhan mengijinkan kita menghadapi “goliat” untuk melatih kita berperang, menjadi prajuritNya. Saat orang lain pesimis dengan kemampuan kita, bahkan diri kita sendiri mulai gentar menghadapinya, berhentilah sejenak dan mulailah mengingat pengalaman-pengalaman kemenangan masa lalu bersama dengan Tuhan. Pertolongan-pertolongan Tuhan mulai dari hal-hal yang kecil sampai hal-hal yang mustahil ternyata begitu banyak, bila kita mulai mengingatnya. Saat ini kita ada karena kasih karuniaNya.
Apapun bentuk dan besarnya “goliat” yang kita hadapi, jangan takut! Dia selalu merencanakan dan memberikan kemenangan kepada setiap anak-anakNya (Baca Ulangan 20 :4 & Yesaya 41 :10 )

PENERAPAN PRIBADI :
Ingatlah dan catatlah kemenangan-kemenangan yang telah Saudara raih bersama dengan Tuhan di masa yang lalu!


SELASA, 23 SEPTEMBER 2008


BERDOA
Firman Hari Ini : I Samuel 30 :1-23

PERTANYAAN PERENUNGAN :
1. Apakah yang dilakukan Daud ketika rakyat hendak melempari dia dengan batu ? (ayat 6)
2. Apakah yang dilakukan Daud ketika ia hendak mengejar gerombolan itu ? (ayat 8)

PENGAJARAN :
Daud seringkali mengalami keadaan-keadaan yang terjepit bahkan yang mengancam nyawanya, namun kita membaca bahwa ia memilih untuk berespon benar, yaitu ia menguatkan kepercayaannya kepada Tuhan! Selain itu, ia selalu bertanya kepada Tuhan ketika hendak berperang. Kedua respon Daud tersebut menggambarkan suatu aktifitas dialog dengan Tuhan, yang bisa kita sebut BERDOA. Tuhan mengijinkan kita menghadapi keadaan-keadaan terjepit, seperti : anggota keluarga yang sedang sakit atau rumah kontrakan yang habis berbarengan dengan uang pangkal sekolah anak kita, namun kita tidak memiliki cukup uang untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Apakah yang menjadi respon awal kita? Kadang kita langsung memutuskan untuk meminjam uang, namun sebenarnya kita perlu mencontoh Daud, yaitu kita perlu berdoa sungguh-sungguh untuk :

Pertama, menguatkan iman kita bahwa Tuhan itu selalu baik dan merencanakan kebaikan untuk kehidupan anak-anakNya; bahwa Ia bekerja dalam kesulitan kita untuk mendatangkan kebaikan bagi kita. Itulah yang harus selalu kita percayai.

Kedua, kita perlu bertanya: Mengapa hal ini terjadi? Apakah yang harus kita lakukan? Ketika kita bertanya, pasti Tuhan akan menjawab dan akan memberi hikmat untuk kita bisa belajar dari kesalahan kita . Selain itu kita akan mendapatkan jalan keluar yang perlu kita lakukan menghadapi setiap kesulitan kita.Tidak ada kemenangan tanpa DOA !

PENERAPAN PRIBADI :
Respon apakah yang sering Anda lakukan ketika Anda sedang terjepit? Ambillah waktu untuk berdoa dengan sungguh-sungguh dan bertanya kepada Tuhan!



RABU, 24 SEPTEMBER 2008


KEGAIRAHAN
Firman Hari Ini : I Samuel 17 : 48-54

PERTANYAAN PERENUNGAN :
Apa yang dilakukan Daud ketika Goliat bergerak maju dan akhirnya jatuh ? (ayat 48 & 51 )

PENGAJARAN :
Hal yang luar biasa adalah : Daud berlari menyongsong Goliat dan bukan lari menjauhi, bahkan ketika Goliat terjerumus iapun berlari mendatanginya. Inilah gambaran orang yang bergairah meskipun ada tantangan dan persoalan. Ada banyak orang yang frustasi bahkan depresi ketika persoalan datang, sehingga persoalan tidak makin selesai namun makin membesar. Orang mengatakan ‘kalah sebelum berperang’ Tidak demikian seharusnya dengan orang percaya. Mengapa Daud demikian bergairah dan tidak ada ketakutan sedikitpun ? Karena ia memusatkan perhatian kepada Allah ! Mazmur 62 :2-3 mengatakan : “Hanya dekat Allah saja aku tenang, daripadaNyalah keselamatanku. Hanya Dialah gunung batuku dan keselamatanku, kota bentengku, aku tidak akan goyah” Orang yang dekat dengan Allah / memusatkan perhatian kepada Allah akan senantiasa bergairah menghadapi keadaan apapun juga, karena ia tahu dan yakin bahwa Allah selalu menyertainya dan memberinya kemenangan. Marilah kita memupuk keintiman dengan Allah sebagai pusat perhatian dalam kehidupan kita. Jangan mengijinkan hal-hal lain menarik perhatian kita lebih daripada Allah, karena semua itu akan menjauhkan kita daripadaNya. Yakobus 4 : 4 mengatakan bahwa “….persahabatan dengan dunia adalah permusuhan dengan Allah….”

PENERAPAN PRIBADI :
1. Persoalan dan hal apakah yang membuat Anda tidak bisa memusatkan perhatian kepada Allah ? Tuliskanlah satu per satu.
2. Buatlah keputusan tegas untuk meninggalkan semuanya itu. Renungkan Ibrani 12 : 1-2 secara mendalam.


KAMIS, 25 SEPETEMBER 2008


KETEKUNAN
Firman Hari Ini : I Samuel 17 :32-36

PERTANYAAN PERENUNGAN :
Pekerjaan apakah yang biasa dilakukan Daud ? (ayat 34)

PENGAJARAN :
Daud adalah seseorang yang tekun melakukan pekerjaannya sebagai gembala kambing domba. Apa tanda orang yang tekun ?

Pertama, ketekunan tidak mengenal putus asa ; ketekunan itu pantang menyerah ; ketekunan berani menghadapi masalah. Ketika ada beruang atau singa yang akan menyerang kambing dombanya, Daud berani menghadapinya sampai binatang-binatang buas itu yang menyerah. Sifat inilah yang membuat ia makin terampil menghadapi binatang-binatang buas.

Kedua, ketekunan itu tidak mengenal kata ‘bosan’. Setiap hari ia menghadapi kambing domba, padang rumput, suatu keadaan yang sangat membosankan karena tidak banyak bertemu orang dan tidak banyak tantangan.

Pada era yang serba canggih dan cepat ini, kita mau belajar menjadi orang yang tekun, yaitu orang yang tidak mudah menyerah; tidak cepat bosan dengan apa yang kita lakukan hingga akhirnya menghasilkan buah-buah keberhasilan. Karakter Daud yang tekun inilah yang menarik perhatian Allah, sehingga Allah berkenan memakai dia sebagai alat pilihan ditanganNya.

PENERAPAN PRIBADI :
Dalam hal apakah kita mudah menyerah atau putus asa ?
Dalam hal apakah kita mudah bosan ?



JUMAT, 26 SEPTEMBER 2008



MENGHARGAI OTORITAS
Firman Hari Ini : I Samuel 16 : 13-23

PERTANYAAN PERENUNGAN :

Apa yang dilakukan nabi Samuel terhadap Daud ? (ayat 13)
Apa yang terjadi setelah Daud diurapi ? (ayat 13)

PENGAJARAN :
Daud bukan lagi seorang gembala kambing domba yang ‘biasa’ karena Tuhan telah mengurapinya sebagai Raja Israel. Namun yang indah disini adalah :
Daud tetap menghargai ayahnya sebagai otoritasnya, sehingga ia tetap mentaati perintah ayahnya untuk mengirim makanan kepada kakak-kakaknya yang di medan perang (I Samuel 17:17).
Daud tetap menghargai Saul sebagai rajanya, meskipun Saul sudah tidak lagi disertai Tuhan dan sering berada dalam keadaan ‘lepas kendali’ atau seperti ‘orang gila’.
Daud tidak mau membunuh Saul yang terus menerus mengejarnya untuk membinasakan hidupnya, meskipun sebenarnya dia mempunyai kesempatan yang baik untuk membunuh Saul (I Samuel 24 : 1-12).
Tuhan rindu melihat anak-anakNya menghargai otoritas, baik orang tua, suami, guru, bos, pemimpin rohani dan pemerintah, karena Tuhan telah mengatur segala hubungan antar manusia tersebut dengan sangat baik dan kita tidak perlu “memberontak” pada aturan tersebut. Meskipun secara nyata otoritas kita tidak “pantas” kita hormati karena berbagai alasan, namun kita belajar taat pada otoritas tertinggi kita, yaitu Tuhan dan firmanNya. Meskipun posisi kita telah “begitu tinggi” kita tetap harus menghormati otoritas kita.

PENERAPAN PRIBADI :

Kepada otoritas yang mana kita sulit menghormati ? Marilah berubah dan bertobat saat ini juga.
Segeralah ambil tindakan untuk menghormati dan mentaati otoritas tsb.



SABTU, 27 SEPTEMBER 2008

MEMEGANG JANJI

Firman Hari Ini : 2 Samuel 9 :1-13

PERTANYAAN PERENUNGAN :
Mengapa Daud mengingat Mefiboset ? ( II Samuel 9:1; I Samuel 20:14-16)
Apa yang dilakukan Daud terhadap Mefiboset ? (II Samuel 9:7)

PENGAJARAN :
Daud adalah seorang pribadi yang mempunyai komitmen yang tinggi. Meskipun telah berlalu begitu lama, ia masih mengingat apa yang telah di janjikannya kepada Yonatan, bahwa ia akan memberikan kasih setianya kepada keturunan Yonatan. Bahkan ketika Yonatan telah meninggal sekalipun, ia tetap mengingat janji itu dan menggenapinya. Teladan yang diberikan Daud adalah bahwa memegang janji adalah mutlak, tidak bergantung berapa lama janji itu telah dibuat, atau apakah orang dengan siapa kita berjanji tersebut masih hidup atau masih ingat akan janji itu; apakah itu akan merugikan dirinya atau tidak. (Baca Mazmur 15:4 ).

Dunia sedang mencari orang-orang yang mau memegang janji, baik di perusahaan, bisnis, sekolah, gereja atau rumah tangga. Sebagai saksi-saksi Kristus kita perlu membuktikan kepada dunia bahwa kita adalah orang-orang yang memegang janji, berapapun harga yang harus dibayar. Biasanya kita cenderung memilih-milih janji mana yang akan kita tepati. Apabila janji itu kepada orang penting, maka kita berupaya menepatinya; atau bila ada sanksinya maka kita akan menepatinya, bila tidak maka dengan santai kita gampang melalaikannya.

PENERAPAN PRIBADI :
Mintalah bantuan Roh Kudus untuk mengingatkan janji yang telah kita buat dan yang belum kita tepati.
Buatlah komitmen untuk menepatinya satu per satu.



MINGGU, 28 SEPTEMBER 2008


PRIORITAS UTAMA
Firman Hari Ini : I Samuel 17 :40-50

PERTANYAAN PERENUNGAN :
1. Untuk apakah Tuhan memberikan kemenangan kepada Daud? (ayat 46)
2. Apakah perintah Tuhan bagi seluruh ciptaanNya ? (Maz 148 :13-14)

PENGAJARAN :
Daud mempercayai bahwa Tuhan yang akan memberikan kemenangan kepadanya. Namun ia menyadari bahwa kemenangan yang akan ia dapatkan nantinya punya satu tujuan yaitu agar seluruh bumi tahu bahwa Israel punya Allah yang layak disembah. Daud menyadari bahwa andilnya dalam kemenangan itu sangatlah kecil dan andil Tuhan begitu besar dan menentukan, sebab itu Tuhanlah yang layak ditinggikan, bukan dia secara pribadi. Kita melihat bahwa prioritas utama Daud adalah memuliakan Allah, baik lewat persoalan yang dia hadapi ataupun lewat kemenangan yang dia terima. Ketika kita menghadapi masalah, maukah kita berpikir: “Bagaimana caranya agar Tuhan dimuliakan lewat masalah yang aku hadapi? Bagaimana caranya agar Tuhan berkarya secara nyata lewat masalahku? Bila kita berpikir demikian, maka kita dapat terus berfokus kepada Tuhan dan bukan kepada masalah. Iblis akan membuat kita berfokus dan ‘sibuk’ dengan masalah, bahkan akan membujuk kita untuk mempercayai bahwa Tuhan tidak adil, tidak mengasihi atau sedang menghukum kita, namun seharusnya kita perlu meneladani Daud, yaitu apapun yang terjadi, kita membuat komitmen bahwa nama Tuhan harus dimuliakan. Apabila Tuhan telah memberikan kemenangan-kemenangan dalam hidup kita, maukah kita memberitakan kepada dunia bahwa Ialah yang telah memberikan kemenangan tersebut dan Ia adalah Tuhan yang layak disembah?
Anggaplah pergumulan Anda sebagai kanvas Allah. Diatas kanvas itu Dia akan melukiskan supremasiNya yang beraneka warna.

PENERAPAN PRIBADI :
1. Masalah apa yang sedang Anda hadapi ?
2. Coba pikirkan bagaimana caranya supaya Anda bisa memuliakan Allah lewat masalah yang Anda hadapi. Tuliskanlah.

Saturday, September 13, 2008

JawabanNya Indah Sekali

INSPIRATIONAL - 14 September 2008

Satu-satunya orang yang selamat dari kecelakaan sebuah kapal, terdampar di pulau yang kecil dan tidak berpenghuni. Pria ini segera berdoa meminta agar Tuhan menyelamatkannya. Setiap hari dia mengamati langit dan mengharapkan pertolongan, namun tak ada sesuatupun yang datang. Dengan capainya, akhirnya dia berhasil membangun gubuk kecil dari kayu apung untuk melindungi dirinya dari cuaca, dan untuk menyimpan beberapa barang yang masih dia miliki. Tetapi, suatu hari setelah pergi mencari makan, dia kembali ke gubuknya dan mendapati gubuk kecil itu terbakar dan asapnya mengepul ke langit. Parahnya pria itu kehilangan semua miliknya. Dia sedih dan berteriak marah kepada Tuhan: "Tuhan, teganya Engkau melakukan ini padaku?" dia menangis. Keesokan paginya, dia terbangun oleh suara kapal yang mendekati pulau itu untuk menyelamatkannya. "Bagaimana kamu tahu aku di sini?" tanya pria itu kepada penyelamatnya. "Kami melihat tanda asap yang berasal dari pulau ini", jawab mereka.

Mudah sekali untuk menyerah ketika keadaan menjadi buruk. Tetapi, kita tidak boleh goyah, karena Tuhan tetap bekerja didalam hidup kita, juga ketika kita dalam kesakitan dan kesusahan. Ingatlah, ketika gubukmu terbakar, itu adalah "tanda asap" bagi kuasa Tuhan untuk bekerja.Ketika ada kejadian negatif terjadi dalam hidup ini, kita harus berkata pada diri kita sendiri bahwa Tuhan pasti mempunyai jawaban yang positif untuk kejadian tersebut.

Kamu berkata : Itu tidak mungkin.
Tuhan berkata : Tidak ada hal yang mustahil bagiKu. (Lukas 18:27)

Kamu berkata : aku terlalu capai.
Tuhan berkata : Aku akan memberikan kelegaan padamu. (Matius 11:28)

Kamu berkata : Tidak ada seorangpun yang mencintai aku.
Tuhan berkata : Aku mengasihimu. (Yohanes 3:16 ; Yohanes 13:34)

Kamu berkata : Aku tidak bisa meneruskan.
Tuhan berkata : Kasih karuniaKu cukup. (2 Korintus 12:9 ; Mazmur 91:15)

Kamu berkata : Aku tidak mengerti.
Tuhan berkata : Aku akan menuntun langkah-langkahmu. (Amsal 3:5-6)

Kamu berkata : Aku tidak bisa melakukannya.
Tuhan berkata : Kamu bisa melakukan semuanya. (Filipi 4:13)

Kamu berkata : Ini tidak berharga.
Tuhan berkata : Itu akan berharga. (Roma 8:28)

Kamu berkata : Aku tidak bisa memaafkanmu.
Tuhan berkata : Aku memaafkanmu. (1 Yohanes 1:9 ; Roma 8:1)

Kamu berkata : Aku tidak bisa mengatasi.
Tuhan berkata : Aku akan menyediakan kebutuhanmu. (Filipi 4:19)

Kamu berkata : Aku takut.
Tuhan berkata : Aku tidak memberikan padamu roh ketakutan. (II Timotius 1:7)

Kamu berkata : Aku selalu kuatir dan frustasi.
Tuhan berkata : Serahkanlah segala kekuatiranmu kepadaku. (I Petrus 5:7)

Kamu berkata : Aku tidak mempunyai iman yang kuat.
Tuhan berkata : Aku memberi setiap orang iman menurut ukurannya. (Roma 12:3)

Kamu berkata : Aku tidak pandai.
Tuhan berkata : Aku memberikan padamu hikmat. (I Korintus 1:30)

Kamu berkata : Aku merasa sendirian.
Tuhan berkata : Aku tidak akan pernah meninggalkanmu. (Ibrani 13:5)

Sebuah Proses Kelahiran Pelayan Sejati:

Kesaksian Peserta Excellent Servant Camp (ESC) - Bagian II

SEPUTAR KITA - 14 September 2008

Sebelumnya saya terbiasa hidup nyaman dan tidak peduli pada jiwa-jiwa (terutama orang-orang yang tidak saya kenal). Melalui sesi penyerahan hak, saya ditegur keras oleh Tuhan agar mau melayani jiwa-jiwa dan melepaskan kenyamanan saya. Di sini saya dilatih untuk mau rendah hati, peduli pada orang lain dan tidak sombong, karena dalam melayani Tuhan kita harus mau melepaskan semua harga diri maupun hak-hak yang lainnya. Dalam ESC saya juga belajar banyak tentang pentingnya kedisiplinan. (Irwan Wibowo/PeMuJi)

Lewat ESC Tuhan mengajar saya untuk benar-benar tunduk dan taat kepada otoritas. Saya disadarkan bahwa tunduk itu hukumnya mutlak dan ketidaktundukkan adalah pemberontakan di hadapan Tuhan. Saya juga belajar untuk menyerahkan hak-hak saya, sebab mempertahankan hak hanya akan membuat saya tidak bisa maksimal berjalan dalam rencana Tuhan yang terbaik buat saya. Di sini saya diajar untuk disiplin (terutama dalam hal waktu), sebab jika saya tidak disiplin maka akan ada banyak pihak yang dirugikan karena saya. Saya juga belajar bahwa untuk menemukan tujuan hidup harus melalui proses, dan itu mungkin harus berada di fungsi yang “tidak cocok” terlebih dulu. (Alwyn Heriawan/Staf IT KrisPen)

Lewat ESC kali ini saya benar-benar mengalami kuasa keterbukaan. Sebelumnya, selama kurang lebih 1 tahun saya menutupi rasa ketidaksukaan saya pada seseorang. Ketika saya mengucapkan motto “keterbukaan adalah awal dari pemulihan”, saya teringat pada orang tersebut. Saya pun terbuka dan mengutarakan apa yang saya rasakan pada orang tersebut. Puji Tuhan! Rekonsiliasi pun terjadi. Kami berkomitmen untuk menjadi sahabat yang saling menguatkan dan membangun. Hubungan kami dipulihkan. (Dewi Fatimah/istri PKS Keluarga)

Melalui ESC saya jadi mengerti dan sadar bahwa ketaatan pada otoritas itu penting dan dampaknya sungguh fatal jika tidak dilakukan. Saya mengambil komitmen untuk menyerahkan hak-hak saya, yaitu hak untuk dihargai, menjawab/berbantah, dan kekerasan hati saya. Saya dicelikkan tentang kebenaran bahwa kesatuan tubuh Kristus itu sangat penting dan saya mau menghidupinya. Tidak lagi mementingkan diri sendiri, tetapi peduli pada jiwa-jiwa dan memperbaiki komsel. Hati untuk bangsa kembali diperbarui, sehingga saya mau lebih sungguh-sungguh berdoa syafaat bagi Indonesia. (Indri Sintawati/PeMuJi)

Berkat-berkat yang saya terima lewat ESC ini adalah saya bisa mengetahui kelemahan diri saya melalui sesi “Gambar Diri”, saya semakin diteguhkan untuk tetap tunduk terhadap otoritas berdasar hati nurani untuk menyenangkan hati Allah dan bukan manusia. Karakter saya juga banyak dibentuk lewat pendisiplinan serta praktek-praktek yang dilakukan. Di sini saya jadi tahu bahwa respon saya harus selalu baik/positif dalam kondisi apapun. (Riska Dwi Sukmawati/Pendoa)

Dalam ESC kali ini saya belajar untuk keluar dari zona nyaman dan menjadi hamba buat orang lain. Saya juga diingatkan bahwa bila saya bermalas-malasan atau melakukan dosa, maka anggota komsel yang akan menanggung akibatnya. Jadi saya harus memotivasi diri dengan selalu mengingat salib Kristus. Saya juga diajar untuk memecahkan suatu konflik/masalah yang sama dengan cara yang berbeda, tidak berdasarkan cara/pengalaman masa lalu, tapi dengan cara yang kreatif. (Lilik Megawati/PA Youth)

Saya bisa mengampuni papa yang sudah menyakiti hati saya. Sebelumnya saya benar-benar kecewa atas hidup dan sikapnya yang tidak berubah lebih baik setelah ikut camp kepriaan. Tetapi, saya mengubah paradigma saya, bahwa saya harus mengampuninya sama seperti Bapa di Sorga yang telah mengampuni saya ranpa syarat. Saya berkomitmen untuk menjadi hamba dan melayani Tuhan dengan lebih sungguh-sungguh dan segenap hati. (Yuliana Sutrisno/Usher Youth)

Selama ini saya belum pernah menyerahkan hak saya pada Tuhan, tetapi dalam camp ini saya menyadari betapa pentingnya arti penyerahan hak. Selain itu saya juga belajar untuk tunduk dan taat pada otoritas. Dulu saya tidak mengerti, tapi lewat ESC ini saya mengerti arti tunduk dan taat pada otoritas. Dengan ikut camp ini saya banyak di berkati. (Khoe Puniyanto, Operator LCD Keluarga)

Saya belajar mengampuni, tunduk dan taat kepada orang yang lebih tua atau pada otoritas, dan belajar untuk tidak berontak lagi terhadap mereka. Di sana saya juga belajar mengampuni dan melakukan pemberesan langsung dengan PKS saya. Saya pun mendapat hati yang baru. Saya berkomitmen sepulang ESC mau menjadi pemaaf kepada orang lain dan taat kepada orang tua.(Stevanus Ricky Kristanto, Usher Teen)

Melalui ESC saya banyak belajar tentang kerendahan hati, kelemahlembutan serta ketaatan pada Tuhan dan otoritas. Sebelumnya, saya terkadang keras hati dan suka mencari-cari alas an untuk menghindar dari tanggung jawab, tapi di ESC saya disadarkan bahwa semua hak saya sudah ada di tangan Tuhan. Yang perlu saya lakukan hanya taat dan berserah padaNya. Di sini saya juga belajar untuk mengutamakan kepentingan bersama dan tidak egois. Saya berkomitmen untuk lebih melayani Tuhan dengan sungguh-sungguh dan tidak mendua hati. (Laura MT. Pohan, Pendoa)

Sebelumnya, saya adalah orang yang seringkali tidak mau tunduk pada otoritas. Saya hanya melakukan apa yang menurut saya benar. Selama ini saya telah memberontak pada orang tua, bos, PKS dan siapapun yang telah Tuhan percayakan sebagai otoritasku. Tapi, selama ESC saya benar-benar diajar untuk bagaimana memiliki karakter seorang hamba yang tidak menuntut hak-haknya, tetapi melakukan segala sesuatu dengan penuh ketaatan dan tunduk pada otoritas. Di sini aku diajar tentang bahaya yang diakibatkan oleh ketidaktaatan kepada otoritas. (Lucia Febe, Pendoa)

Di ESC saya belajar cara yang benar dalam mengasihi orang lain seperti mengasihi diri sendiri. Saya juga belajar untuk menyerahkan segala hak saya kepada Tuhan. Kehidupan saya yang jauh dari Tuhan dipulihkan. Sekarang saya menjadi dekat denganNya karena saya tahu bahwa Tuhan sangat mengasihi saya. Saran saya ESC diadakan lagi tahun depan. Tim pelaksana, pertahankan kerinduan Anda untuk membantu kami berubah. (Primadita Natalia, PeMuJi)

Saya mengalami Tuhan dalam setiap sesi dan kegiatan-kegiatan lainnya di ESC. Awal ikut ESC saya merasa sudah beres, tidak ada lagi yang harus diubah dari diri/karakter saya. Apalagi, saya sudah pernah mendapat pelajaran seperti ini sebelumnya. Tapi, Tuhan berbicara kepada saya tentang hal kecil-kecil yang selama ini ternyata menjadi penghalang untuk saya dapat berfungsi sebagai pemimpin yang maksimal. Lewat kegiatan-kegiatan lainnya yang ada di ESC Tuhan ubahkan paradigma saya sehingga saya bisa berespon benar, tidak melihat kesalahan orang lain dan menyerahkan hak kenyamanan saya. (Finley Ivana Purwosuwito, Pembina)

Sebelum ikut ESC, sudah lama sekali saya mengalami kekeringan rohani. Saya tidak antusias dan selama ini melayani hanya rutinitas dan bermodal skill saja. Saya telah menjadi sombong rohani. Tapi, lewat ESC Tuhan ingatkan dan tegur saya untuk menyalibkan hak-hak saya. Setelah ESC saya berkomitmen untuk kembali antusias dan radikal melayani Tuhan seratus persen. (Iwan Ekaputra Setiadji, PKS Youth)

Di ESC, saya ditegur keras oleh Tuhan karena sudah melayani dengan tidak terbaik dan tidak sepenuh hati, hanya mengerjakan tugas-tugas dengan baik. Tuhan minta saya untuk melayani dengan segenap hati yang berarti kembali memberikan hati dalam setiap pelayanan yang saya lakukan, bukan hanya secara fisik saja. Tuhan juga ingatkan supaya saya tunduk dan taat kepada pemimpin tanpa alasan, bagaimanapun sikap dan kondisi pemimpin. Walaupun sudah pernah ikut ESC tahun lalu, tapi ada banyak hal baru yang Tuhan ajarkan pada saya kali ini, yaitu tentang kepedulian kepada orang lain (terutama yang menderita dan biasa disisihkan, tidak egois dan menjadi teladan hidup bagi orang lain. Saya berkomitmen untuk memperbaiki pelayanan saya sesuai Kolose 3:23. (Ester Mei Aryani, PJ Anak)

Selama ESC gambar diri saya semakin banyak dipulihkan, paradigma saya diubahkan sehingga saya dapat memiliki respon dan tindakan yang benar terhadap masalah. Yang paling berkesan adalah ketika saya harus memaafkan teman yang karena kesalahannya saya harus ikut menerima akibatnya. Hal ini menyadarkan saya akan teladan Yesus yang mati disalib untuk menebus dosa saya. Saya mau berubah lebih lagi dan tidak berfokus pada masalah saya sendiri. Saya mau maksimal di komsel dan semakin disiplin serta mengembangkan pelayanan saya. Saya tidak mau menyia-nyiakan kematian dan pengorbanan Yesus buat saya (Ongky Setiawan Wibisono Putra, PeMuJi)

Sebelum berangkat ESC saya diliputi perasaan tertuduh karena tidak bisa maksimal melayani komsel, khususnya dalam hal menjadi teladan dalam ketepatan waktu.Saya sudah berusaha mengatur waktu, tetapi seringkali situasi terjadi tiba-tiba diluar kendali saya sehingga saya terlambat dating komsel atau ibadah. Sempat terpikir oleh saya untuk mundur dari pelayanan komsel karena merasa sudah tidak menjadi teladan dan memberikan pelayanan kepada orang lain saja. Ketika ESC, saya justru semakin tertuduh karena setiap kali melakukan kesalahan (meskipun sudah berusaha untuk tidak melakukan kesalanan), teman-teman yang lain ikut terkena getahnya. Sampai pada satu sesi saya sudah tidak tahan dan tidak mampu lagi karena merasa gagal jadi teladan. Tuhan berkata kepada saya, “Cukuplah kasih karuniaKu bagimu.” Saya dikuatkan dan saya pun menyerahkan ketidakmampuan saya kepada Tuhan. (Samuel Sanjaya, PKS Youth)

Di ESC Tuhan tegur saya bahwa tanpa sadar selama ini saya sudah tidak tunduk dan taat kepada otoritas, baik itu PKS, PA maupun koordinator pelayanan usher. Dan semua masalah ketidakdisiplinan saya selama ini adalah karena saya telah memberontak kepada otoritas. Seringkali saya merasa diri benar dan berontak untuk membela diri, bahkan ketika saya salah sekalipun. Itu dikarenakan saya tidak mau di”injak-injak” (disalahkan).Tapi lewat ESC saya diajar untuk memiliki respon yang benar, yaitu rendah hati dan lembut ketika menerima teguran. Saya tidak akan main-main lagi dengan dosa karena saya tahu besar konsekuensinya. Yesus terus menderita dan menanggung setiap dosa yang saya lakukan. (Guntur Bayu Tirto, usher Youth)

Di ESC saya ditegur untuk tidak lagi hidup buat diri sendiri, berani melangkah keluar dari comfort zone. Tapi, hingga sesi terakhir, saya terus diuji untuk tidak hidup berdasarkan perasaan. Saya belum berhasil, tapi respon saya sudah berbeda. Saya tidak lagi mengasihani diri dan memahami bahwa gagal bukan akhir dari segalanya. Saya juga berkomitmen untuk benar-benar melepaskan masa lalu dan mengampuni orang-orang yang telah menyakitiku. Tuhan juga berikan janji kepada saya, bahwa saya akan menjadi besar di antara bangsa-bangsa dan banyak orang yang bertobat melalui saya. Saya mau tetap menanyikan janji Tuhan dan menbjalani prosesnya dengab penuh sukacita. (Lidya Ariestya Sutamea, Komunikasi)

Waktu ESC Tuhan ingatkan ada satu ruang dalam hati saya yang belum saya serahkan pada Tuhan. Di dalam ruang hati itu tersimpan kepahitan akan kejadian-kejadian pahit dalam keluarga saya. Walaupun awalnya sulit dan menyakitkan, tapi saya putuskan untuk mau mengampuni orang-orang yang telah menyakiti saya. Selain itu saya menyerahkan hak saya untuk “takut”. Seringkali saya menolak tanggung jawab baru yang dipercayakan pada saya karena saya merasa takut tidak mampu. Tapi, saat itu Tuhan minta supaya saya menyerahkan seluruh hal yang saya miliki dalam hidup saya, tak terkecuali ketakutan-ketakutan saya. Saya mengambil keputusan untuk menyerahkan hak saya, meskipun itu tidak mudah bagi saya. Saya berkomitmen tidak takut lagi saat diberi tanggung jawab. Tuhan sudah merelakan nyawaNya buat saya, tak ada alasan bagi saya untuk tidak memberikan seluruh hidup saya bagiNya. (Irine Yanitha Chandra Dewi/PeMuJi)

INFO KITA - 14 September 2008

PERSEMBAHAN 7 AGUSTUS 2008
Perpuluhan: Rp. 21.680.400
Perpuluhan (transfer Bank): Rp. 16.584.000
Diakonia: Rp. 1.445.000
Misi: Rp. 4.886.500
Rumah Kehidupan: Rp. 900.000



PELAYANAN RUTAN MEDAENG

Mari libatkan diri Anda dalam pelayanan kepada para napi di Rutan Medaeng yang akan dilaksanakan pada hari Kamis, 18 September 2008.
Berangkat bersama-sama dari gereja pada pukul 07.30 WIB



Penting!
LEADER’S MEETING

Kamis
25 September 2008
Pukul 19.00 WIB
Di Gereja

Seluruh Tim Rakor mohon TIDAK ABSEN
pada pertemuan ini!

Penuntun Saat Teduh Pribadi 15-21 September 2008

MENGUKIR SEJARAH DENGAN BERDOA
Bahan diambil dari : 365 Hari Perjalanan Bersama Tuhan

Senin, 15 September 2008

Tiga Jenis Doa
Firman Hari Ini : Filipi 4:6-7

PERTANYAAN PERENUNGAN:
Renungkanlah Filipi 4:6-7 tsb. secara mendalam. Ijinkanlah firman Tuhan berbicara kepada Anda secara pribadi sehingga Anda mendapatkan pencerahan dari Roh Kudus.

PENGAJARAN:
Tuhan memerintahkan kepada anak-anak-Nya untuk berdoa. Walaupun Dia tahu semua pikiran dan perkataan kita, tetapi Tuhan menghendaki kita datang kepada-Nya dan berkomunikasi dengan-Nya. Dia ingin berhubungan dekat dengan kita. Ada 3 macam doa:
1. Petisi atau Doa Permohonan.
Kita dapat berdoa untuk keperluan diri kita sendiri. Kita dapat mengutarakan masalah hidup kita dan menaikkan ucapan syukur atas kebaikan Tuhan dalam hidup kita. Tuhan mau agar kita membawa segala permohonan dengan ucapan syukur ke hadapan-Nya. Dia memperhatikan dan mempedulikan hidup kita masing-masing.
2. Intersesi atau Doa Syafaat.
Kita dapat berdoa untuk kebutuhan orang lain. Tuhan memerintahkan kepada kita untuk saling mendoakan. Salah satu cara menyatakan kasih kita kepada sesama yaitu dengan mendukung mereka dengan doa-doa kita. Doa akan mempersatukan kita dengan orang yang kita doakan.
3. Exaltation atau Doa Penyembahan.
Kita berdoa untuk memuliakan Tuhan. Tuhan senang bila kita datang kepada-Nya bukan untuk meminta sesuatu, melainkan untuk memuji Dia dan kebesaran-Nya. Kita datang bukan hanya karena berkat yang dapat kita terima, melainkan juga karena Dia adalah Tuhan kita.
Bila kita berdoa, kita dapat mengkombinasikan ketiga hal di atas. Tuhan menghargai dan mendengar semua doa kita. Semakin kita mengasihi Tuhan, semakin banyak kita berkomunikasi dengan Dia.

PENERAPAN PRIBADI:
Dari 3 jenis doa tsb. di atas, manakah yang belum Anda lakukan dengan setia? Mulailah melakukannya agar Anda semakin karib dengan Bapa.
Mari hafalkan Filipi 4:6.


Selasa, 16 September 2008

Doa Kerajaan
Firman Hari Ini : Yakobus 4:1-10

PERTANYAAN PERENUNGAN:
Mengapa kita sering tidak memperoleh apa yang kita butuhkan? (Ayat 2-3)
Persahabatan dengan dunia juga menghalangi doa kita. Apa artinya 'persahabatan dengan dunia'? (Ayat 4)
Kendala apa lagi yang bisa menghalangi doa kita? (Ayat 6)
Apa jalan keluarnya? (Ayat 7-10)

PENGAJARAN:
Banyak dari kita berhenti berdoa dan putus asa karena berpikir bahwa doa kita tidak dijawab oleh Tuhan. Tanpa kita sadari kadangkala doa kita kepada Tuhan seperti memerintahkan Tuhan melakukan apa yang kita inginkan. Semestinya kita berdoa untuk mengerti apa yang Tuhan inginkan untuk hidup kita dan untuk masalah yang sedang kita hadapi. Dan lewat doa, Tuhan memberi kita jawaban serta kekuatan untuk menghadapi hidup dan persoalan kita dengan sudut pandang atau cara Tuhan, bukan dengan cara dan pemikiran kita. Jadi, doa adalah sesuatu yang kita lakukan untuk menyelaraskan kita dengan Tuhan, bukan sebaliknya. Dalam Doa Bapa Kami yang diajarkan oleh Tuhan Yesus juga mengandung prinsip ini yaitu ”...datanglah Kerajaan-Mu (=pemerintahan Bapa), jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di surga.” Artinya, kita yang menyesuaikan cara kita dengan cara Bapa Surgawi kita, bukan sebaliknya.

PENERAPAN PRIBADI:
Sudahkah Anda mencari dan menemukan kehendak Bapa atas masalah dan hidup Anda lewat doa? Jika belum, carilah wajahNya sungguh-sungguh agar Anda menemukannya, kemudian catatlah hal itu.
Mari renungkan juga Roma 8:26-27. Tuliskanlah yang Anda peroleh dari firman ini.


Rabu, 17 September 2008

Saling Menguatkan Lewat Doa

Firman Hari Ini : Yakobus 5: 15-16

PERTANYAAN PERENUNGAN:
Renungkanlah ayat 15-16 secara mendalam dan mintalah Roh Kudus menyingkapkan isi hati Bapa secara khusus kepada Anda.

PENGAJARAN:
Doa tidak hanya menguatkan diri sendiri, tetapi juga menguatkan orang yang kita doakan. Hati kita merasa dikuatkan bila kita mengetahui bahwa ada orang yang mendukung kita dalam pergumulan hidup kita. Doa juga menguatkan dan mempersatukan hubungan kita dengan orang yang kita doakan. Suami dan istri atau orangtua dan anak yang saling mendoakan biasanya akan memiliki hubungan yang lebih baik daripada yang tidak saling mendoakan.

Charles Wesley adalah seorang yang amat menarik. Tidak seperti John, saudaranya, Charles memiliki pernikahan yang sangat bahagia dengan istrinya, Sally. Seperti John, Charles sering kali harus keluar kota dan jauh dari keluarganya. Tetapi, Charles memiliki cara untuk bertemu dengan istrinya walaupun mereka terpisah beribu-ribu kilometer. Mereka setuju untuk berdoa pada jam dan hari yang sama sehingga walaupun terpisah, mereka dapat bertemu di dalam hadirat Tuhan. Dalam perjalanannya ke Irlandia, Charles menulis kepada istrinya,”Ingatlah selalu untuk bertemu denganku pada hari Senin pukul 12.00 siang, dan setiap sore pukul 17.00.” Setiap hari Senin pukul 12.00 dan setiap sore pukul 17.00, Charles dan Sally memenuhi janjinya dan bertemu dalam doa.

Demikian juga dengan kita, kita perlu saling mendoakan dan menguatkan. Saat kita berdoa untuk seseorang, sering kali Tuhan menaruh sesuatu di dalam hati kita untuk orang yang kita doakan (bisa berupa ayat Firman Tuhan, impresi, penglihatan, dll.) dan kita harus belajar untuk menyampaikan kepada orang tsb. dengan kasih dengan tujuan untuk membangun imannya.

PENERAPAN PRIBADI:
Sudahkah Anda mempunyai kebiasaan untuk mendoakan orang-orang yang Tuhan percayakan (suami, istri, orang tua, anak, saudara kandung, saudara seiman, binaan, karyawan, pimpinan, dsb.)?
Jika belum, segeralah mendoakan mereka. Jangan menunda!
Mari hafalkan Yakobus 5:16.


Kamis, 18 September 2008

Kuasa Doa
Firman Hari Ini : Yakobus 5 : 16-18

PERTANYAAN PERENUNGAN:
Sebenarnya siapakah Elia itu? (ayat 17)
Apa yang terjadi saat dia sungguh-sungguh berdoa?

PENGAJARAN:
Doa orang benar bila dengan yakin didoakan sangat besar kuasanya. Tuhan menghargai dan menyukai doa anak-anak-Nya yang dipanjatkan dengan kesungguhan hati. Salah satu cara untuk menyentuh hati Tuhan adalah dengan BERDOA. Tuhan banyak melakukan keajaiban melalui doa.

Pada tanggal 25-27 Mei 1996, Jemaat Kristen Indonesia Anugerah mengadakan kemah bersama untuk pertama kali di Silverwood Lake, San Bernadino. Ramalan cuaca berkata bahwa cuaca akan dingin dan bahkan kemungkinan akan hujan. Pada hari Sabtu tanggal 25 Mei cuaca di Los Angeles mendung. Pagi itu salah satu aktivis JKIA, Albert Jonathan, berdoa dengan sungguh-sungguh kepada Tuhan dan meminta agar Tuhan memberikan cuaca yang baik dan memindahkan hujan ke San Diego. Acara kemah berjalan dengan amat baik dan cuaca juga sangat baik. JKIA dapat mengadakan kebaktian dan persekutuan. Ternyata, surat kabar Los Angeles Times memuat berita di halaman terdepan bahwa keanehan atau keajaiban telah terjadi sebab hujan yang seharusnya turun telah berpindah ke daerah San Diego. Puji Tuhan atas kuasa-Nya yang dapat memindahkan hujan!

PENERAPAN PRIBADI:
Apakah Anda sedang mengalami kesulitan /masalah yang tidak mungkin dipecahkan? Mari terus berdoa dengan sungguh-sungguh dan dengan yakin kepada kuasa Allah!
Mari hafalkan Yakobus 5:16b.



Jumat, 19 September 2008

Doa yang Dikabulkan
Firman Hari Ini : Matius 7 : 7-11

PERTANYAAN PERENUNGAN:
Apa yang Yesus perintahkan kepada kita sehubungan dengan doa? (ayat 7-8)
Renungkanlah kata 'Mintalah', 'Carilah', 'Ketoklah pintu'. Apa artinya itu bagi Anda? Sudahkah Anda melakukannya?
Bagaimana sifat Bapa kita di surga? (Ayat 11)

PENGAJARAN:
Banyak orang tidak berdoa walaupun mereka tahu bahwa doa adalah hal yang amat penting dalam kehidupan orang Kristen. Alasan yang sering kali diberikan yaitu “tidak ada waktu untuk berdoa”. Tidak banyak orang yang lebih sibuk daripada Susanna Wesley, ibu dari 19 orang anak termasuk John dan Charles. Susanna juga tidak punya waktu untuk berdoa tetapi ia mengadakan waktu atau membuat waktu untuk berdoa. Ia berkata,“Berdoa di dalam pengertian yang paling sejati, tidaklah memakan waktu, malahan menghemat waktu. Saat kita meluangkan waktu bersama Tuhan dalam doa, Dia akan mengungkapkan rahasia-rahasia yang unik dan khusus untuk menghemat waktu sepanjang sisa hari itu. Tuhan akan memampukan kita untuk merencanakan hari itu sedemikian rupa sehingga setiap jam akan membawa hasil yang berlipat ganda." Sungguh benar perkataan Susanna tsb. di atas! Susanna Wesley berdoa sekitar 1 jam setiap hari. Di rumah yang penuh dengan 19 orang anak, ia mencari waktu yang baik untuk berdoa. Ia biasanya menaruh celemek di kepala dan melarang anak-anaknya mengganggu ibunya yang sedang berdoa. Tidak heran bila anak-anaknya, John dan Charles, menjadi orang-orang yang dipakai Tuhan secara luar biasa.

Kita sangat membutuhkan Tuhan, sebab itu kita harus MENGADAKAN WAKTU untuk berdoa. Bukan hanya karena kita butuh sesuatu, tetapi karena kita mengasihi Dia dan mau hidup untuk Dia senantiasa. Sesibuk apapun Anda, jangan pernah berkata, ”Saya tidak ada waktu untuk berdoa.” Semakin sibuk Anda, semakin banyak Anda harus meluangkan waktu bersama Tuhan.

PENERAPAN PRIBADI:
Apakah kesibukan Anda telah mencuri waktu Anda yang terbaik bersama Bapa? Jika demikian, segeralah mengatur prioritas dengan baik.
Jika Anda telah setia berdoa setiap hari, tidakkah Anda rindu meluangkan waktu bersama Bapa lebih banyak?
Buatlah komitmen yang serius dan alamilah penyertaan Allah dalam setiap kegiatan yang Anda lakukan.


Sabtu, 21 September 2008

Doa Bagi Pemimpin Rohani

Firman Hari Ini : I Tesalonika 5 : 12-13

PERTANYAAN PERENUNGAN:
Bagaimana sikap kita seharusnya terhadap pemimpin rohani kita?
Mari renungkan juga II Tesalonika 3:1. Dapatkanlah penyingkapan dari Roh Kudus dari ayat ini.

PENGAJARAN:
Dimanakah kita dapat menemukan seorang pemimpin rohani atau seorang ”gembala” yang dewasa, yang memiliki karakter yang baik dan komitmen yang kuat kepada Tuhan? Menurut saya, jawabannya terletak di lutut kita. Kita perlu mendoakan pemimpin rohani yang Tuhan tempatkan dalam hidup kita sehingga ia dapat menjadi pemimpin yang berkenan kepada Tuhan. Apa saja yang perlu kita doakan ?
1. Doakan kehidupan rohaninya.
Doakan agar ia selalu dekat dengan Tuhan dan mencari pimpinan Tuhan. Doakan agar ia memiliki kehidupan doa dan saat teduh yang baik.
2. Doakan integritasnya.
Doakan agar ia memiliki karakter dan integritas yang baik. Doakan agar ia hidup dengan rendah hati, jujur, dan dapat menghadapi ujian atau pencobaaan yang Tuhan ijinkan terjadi.
3. Doakan Pelayanannya.
Doakan agar Tuhan mengurapi dan memampukannya untuk melakukan tugas-tugas pelayanannya. Doakan agar pelayanannya efektif dan menjadi berkat bagi banyak orang.

Adalah suatu kesempatan yang luar biasa untuk terlibat dalam pelayanan mendoakan para pemimpin rohani kita. Kita harus belajar untuk berhenti menghakimi apalagi menggosipkan kelemahan pemimpin kita. Sebaliknya, marilah kita berdoa untuk para pemimpin dengan setia dan sukacita.

PENERAPAN PRIBADI:
Apa yang Anda lakukan saat melihat kelemahan pemimpin rohani Anda?
Sudahkah Anda punya waktu rutin untuk berdoa bagi para pemimpin rohani Anda? Jika belum, buatlah komitmen untuk mendoakan mereka.


Minggu, 22 September 2008

Pantang Putus Asa

Firman Hari Ini : II Korintus 4 : 14-18

PERTANYAAN PERENUNGAN:
Apa yang Paulus alami? (ayat 16)
Bagaimana sikap Paulus? (ayat 17-18)
Menurut Anda, mengapa Paulus bisa membuat keputusan seperti itu? (II Korintus 5:7)

PENGAJARAN:
Artis Dinah Shore berkata,“Tidak ada situasi yang tanpa harapan – yang ada hanyalah orang-orang yang kehilangan harapan terhadap situasi mereka.” Hidup bukanlah tergantung kepada situasi, melainkan tergantung kepada orang yang menghadapi situasi itu. Putus asa tidak pernah menolong kita atau membuat situasi menjadi lebih baik. Bila kita tetap berpengharapan dalam keadaan yang buruk sekalipun, maka lebih besar kemungkinan bagi kita untuk dapat mengubahnya menjadi lebih baik.

Tahun 1741 merupakan tahun yang terburuk dalam kehidupan George Frederick Handel. Operanya gagal dan perusahaan ditutup. Yang lebih buruk lagi, Ratu Caroline meninggal dunia sehingga kesempatan untuk menciptakan lagu bagi istana tertutup. Handel juga menderita stroke beberapa tahun sebelumnya. Pada tahun yang sama, Handel menerima sebuah sajak dari Charles Jennens. Jennens memintanya untuk membuat sajak tersebut menjadi musik yang indah. Handel bekerja siang dan malam untuk membuat musik bagi sajak itu. Ia bekerja keras selama 22 hari sehingga sering kali ia lupa makan dan tidur. Pada waktu lagu itu selesai, Handel tahu bahwa lagu itu akan menjadi sebuah masterpiece. Pada tahun 1742,”Messiah”—karya Handel—dipertunjukkan untuk pertama kali dan menerima sambutan yang luar biasa. Kata-kata yang ditulis oleh Jennens telah memberi inspirasi musik yang hebat bagi Handel yang sedang dalam keadaan putus asa. Kata-kata dalam lagu itu begitu hidup bagi Handel,“Dia dihina dan ditolak manusia. Dia mencari seseorang yang mengasihani dia, tetapi tidak ada seorang pun. Dia percaya kepada Tuhan. Tuhan tidak meninggalkan jiwanya di dalam Neraka. Aku tahu bahwa Penebusku hidup. Bersukacitalah. Haleluya!”

Kunci utama yang membuat rasul Paulus dan Handel bisa keluar dari keputus-asaan dan membuat keputusan yang tepat adalah karena mereka punya hubungan yang intim dengan Tuhan, sehingga cara pandang mereka diubahkan menjadi cara pandang Tuhan. Semakin banyak kita meluangkan waktu dengan seseorang, maka cara berpikir kita akan semakin terpengaruh oleh orang tersebut. Demikian juga halnya jika kita semakin banyak meluangkan waktu dengan Tuhan lewat doa dan firman-Nya, maka kita akan terus diubahkan menjadi makin serupa dengan Tuhan, sehingga kita bisa menjadi tangguh dalam kehidupan ini.

PENERAPAN PRIBADI:
Sudah saatnya Anda meningkatkan kuantitas dan kualitas waktu bersama Tuhan melalui doa dan firman. Tuliskanlah rencana Anda dan lakukanlah segera.