PRESBITORIAL

Petaka Akibat Penundaan

Salah satu kelemahan manusia adalah suka menunda waktu. Orang yang menunda waktu bisa dikatakan sebagai orang yang enggan mengubah sikap hatinya mendengarkan apa kata Tuhan. Kebiasaan menunda-nunda bisa merugikan kita sendiri juga orang lain. Contohnya, sebagai pelayan Tuhan seringkali kita menunda waktu untuk membesuk anak binaan, meskipun kita sudah berkomitmen untuk besuk seminggu sekali. Akibatnya, kita sendiri dituduh rasa bersalah, sedangkan anak binaan kita mengalami kekeringan rohani. Mengapa kita sering menunda waktu? Sederhana saja. Kita terlalu sibuk dengan program pelayanan, masalah maupun kenyamanan kita sendiri sehingga “lupa” dengan binaan yang Tuhan percayakan.

Suatu kali saya pernah menunda waktu untuk membesuk anggota baru karena terlalu sibuk dengan pelayanan sampai akhirnya orang tersebut mundur dari Tuhan. Saya harus berjuang lagi untuk membawa orang tersebut pada Tuhan. Ini tidak mudah. Oleh sebab itu, lebih baik kita membina dari awal dengan konsisten daripada membina kembali orang yang jauh dari Tuhan. Peristiwa ini benar-benar memukul saya. Mari kita instropeksi diri, di manakah hati kita terfokus. Apakah kepada jiwa-jiwa seperti yang diperintahkan Tuhan, atau kita lebih sibuk dengan kehidupan dan pelayanan kita sendiri? Jangan sampai kita teralih pada program dan persoalan sehingga kita mengesampingkan tuaian besar yang telah menguning di sekeliling kita.

Ruth Salmah
PA Family