Pertumbuhan yang Mendatangkan Berkat
Suatu hari ketika berdiskusi dengan Penatua Hanna Ongkosoetrisno mengenai persoalan yang saya alami dengan teman saya, beliau berkata: ”Kamu mesti lebih bersabar dalam penderitaan, lebih mengerti posisinya yang serba sulit. Jangan terlalu menuntutnya.” Dengan gemas saya menjawab, ”Waduh, ini juga sudah bersabar dalam penderitaan. Sekarang saja saya sudah sangat bersabar terhadapnya. Saya sudah banyak memahami dan mentolerir semua sikapnya yang sangat berlawanan dengan karakter saya.” Tiba-tiba beliau tertawa dan berkata, ”Lha itu, lihat. Itu namanya kamu belum cukup sabar dalam penderitan.” Saya merenungkan perkataan Penatua yang menunjuk pada intonasi suara dan letupan emosi saya ketika berkata, ”Saya sudah sangat bersabar dalam penderitaan”. Ketika saya berpikir telah cukup sabar, ternyata saya memang belum sabar dan perlu terus bertumbuh dalam kesabaran.
Tuhan lebih tertarik mengerjakan pertumbuhan dalam diri kita daripada menghujani kita dengan berkat-Nya. Ini bukan berarti Dia tidak mau memberkati kita. Tetapi, Dia tahu betul pentingnya pertumbuhan yang Dia kerjakan dalam hidup kita. Orang yang telah bertumbuh dalam karakter maupun rohani adalah orang yang siap menerima kepercayaan dan berkat yang lebih besar. Orang yang telah dewasa karakter dan rohani adalah orang yang dapat menghargai serta mampu bertanggung jawab terhadap berkat dan kepercayaan yang Tuhan berikan padanya. Karena itu, Tuhan banyak mengijinkan seseorang ”jungkir balik” dalam persoalan maupun pembentukan karakter sebelum menerima kepercayaan dan berkat yang lebih besar. Sebab, kepercayaan maupun berkat yang diberikan kepada orang yang belum siap menerima dan bertanggung jawab atasnya malah akan menghancurkannya. Dan Tuhan tidak pernah merancangkan kehancuran kepada orang yang menerima kepercayaan dan berkat-Nya. Murid Kristus, jangan berhenti.
Teruslah bertumbuh!
Yulia Windyasari
Pemimpin Redaksi
No comments:
Post a Comment