Saturday, March 15, 2008

INSPIRATIONAL STORY

Menghargai Keselamatan

"I Belong to Jesus". Kalimat ini mungkin tidak asing bagi para penggemar sepak bola, khususnya penggemar klub AC Milan atau timnas Brazil. Apalagi jika menyangkut sosok Kaka, salah seorang pemain andalannya. Sebab dari Kaka-lah kalimat ini mendunia.

Lahir di Brasilia tahun 1982 dengan nama Ricardo Izecson dos Santos Leite, Kaka lahir dari sebuah keluarga penginjil yang kaya raya. Namun, hal itu tidak membuat ia menjadi sombong dengan mengandalkan kekayaan keluarganya, ataupun mengikuti jalan hidup keluarganya dengan menjadi penginjil. Kaka punya jalan dan caranya sendiri.

Sejak kecil ia sangat menyukai sepakbola, bahkan dalam usia remaja ia menjadi pemain yang cukup terkenal di daerahnya dengan bermain sebagai pemain cadangan di klub San Paulo. Namun, pada usia 18 tahun sebuah bencana terjadi, ia mengalami cidera punggung yang serius saat sedang berenang. Dokter mengatakan ia tidak bisa bermain sepakbola lagi, bahkan kemungkinan besar akan lumpuh akbibat cidera itu. Tidak ada tindakan operasi atau terapi yang bisa menyelamatkannya. Hidup Kaka hancur berantakan saat itu, kecintaannya pada sepakbola demikian besar, kini semua harus berakhir, bahkan sisa hidupnya harus diisi dengan menjalani kelumpuhannya. Namun, Kaka tahu kemana ia harus minta tolong saat dokter sudah angkat tangan. Kaka bergumul dengan Tuhan, tak putus-putusnya ia berdoa memohon kesembuhannya. Ia bernazar pada Tuhan, bila ia sembuh dan dapat bermain sepakbola lagi, ia akan mempersembahkan seluruh prestasinya itu pada Tuhan Yesus.

Dan keajaibanpun terjadi, setahun setelah kecelakaannya itu, tepatnya tahun 2001, Tuhan menyembuhkannya, ia sembuh total dari sakitnya. Bahkan ia dapat bermain sepakbola lagi. Tuhan juga memberinya bonus, ia tidak lagi menjadi pemain cadangan melainkan pemain utama dan andalan klubnya. Tuhan membuat permainan Kaka menjadi begitu hebat sehingga manager timnas Brazil terpikat pada permainannya. Ia memanggil Kaka untuk mengenakan baju kebesaran tim Brazil, emas dan hijau, dipercaya untuk bertarung di piala dunia 2002. Dari sekian banyak bakat baru bersinar di Brazil, hanya ia seorang pemain muda yang belum setahun membela klubnya, namun sudah dipanggil masuk timnas. Bagi Kaka itu adalah keajaiban dan anugerah yang besar baginya.

Walaupun hanya menjadi pemain cadangan dan duduk di pinggir lapangan menonton pertandingan para seniornya di Piala Dunia, namun Kaka sudah sangat senang dapat ikut serta dalam kompetisi sebesar Piala Dunia. Kaka tidak menyadari Tuhan sedang menyediakan keajaiban lainnya bagi dia. Beberapa pertandingan berjalan begitu keras bagi Brazil, sehingga beberapa pemain bintang harus ”disimpan” karena cidera. Datanglah kesempatan bagi Kaka untuk turun membela timnya. Di bawah pembelaannya Brazil pun menang, peristiwa legendaris yang menggemparkan dunia itupun terjadi, Kaka mengangkat seragamnya dan di baliknya ada kaos putih dengan sebuah tulisan yang menggegerkan: "I Love Jesus".

Itu terus dilakukannya setiap kali teman-temannya merayakan gol. Brazil pun memenangkan Piala Dunia 2002, setelah menaklukan Jerman di final dengan skor 2-0. Dalam parade kemenangan di negaranya sendiri, kaos kesayangan yang bertuliskan 'I Love Jesus' itu tidak pernah dilepasnya. Hal itu menginspirasi banyak pemain Brazil (bahkan pemain negara lain) melakukan hal yang sama.

Saat diwawancara oleh stasiun TV dan ditanya mengapa melakukan hal itu, ia berkata, "Saya ingin memperlihatkan dengan hidup dan kerja saya, apa yang telah Tuhan lakukan bagi saya, supaya orang lain dapat melihat apa yang Tuhan bisa lakukan dalam kehidupan mereka."

Permainannya yang cantik di Piala Dunia tidak luput dari perhatian sebuah klub raksasa Italia, AC Milan. Tidak lama kemudian mereka ”meminang” Kaka sebagai pemain utama. Kaka pun pindah bergabung dengan AC Milan, masuk dalam liga Italia yang keras dan penuh bintang. Namun, dalam musim pertamanya di Liga Italia seri A, ia langsung menyumbangkan gelar juara scudetto bagi AC Milan. Dalam waktu singkat Kaka menjadi bintang dan pujaan banyak orang, khususnya wanita. Parasnya yang seperti seorang bintang film membuat ia selalu dikejar-kejar penggemar wanita. Di manapun ia berada akan selalu ada jeritan gadis-gadis muda yang mengaguminya.

Namun cinta dan kesetiannya hanya pada Caroline Celico, kekasihnya yang jauh di Brazil. Walaupun kehidupan pesepakbola selalu dikeliling wanita-wanita cantik super model, atau pesta-pesta kemenangan, Kaka selalu menghindari semua itu. Ia bahkan tidak mau membawa Caroline tinggal dengannya di Italia sebelum pernikahan, seperti yang biasa dilakukan para pemain bola di liga-liga besar. Tahun 2005 Kaka meminang Caroline, dalam sebuah upacara perkawinan yang sangat sederhana, sangat berbeda dengan pernikahan selebritis lain yang super mewah. Dalam jumpa pers ia menyatakan bahwa ia masih perjaka dan Caroline masih perawan. "Itu adalah periode yang penting, sebuah ujian untuk cinta kami berdua. Saya seorang pria normal dan pasti tergoda untuk melakukan hubungan sebelum pernikahan, tapi saya bisa melewatinya. Malam pertama kami juga ditandai darah keperawanan, sebagai tanda cinta suci kami."

Walaupun isu pindah agama sempat menerpanya di akhir tahun 2006, namun Kaka membuktikan pada mata dunia, bahwa ia adalah murid Kristus sejati dalam final liga Champion Mei 2007. Menjadi pahlawan kemenangan melawan Liverpool, Kaka langsung merayakan golnya dengan membuka kaosnya dan menunjukan tulisan "I belong to Jesus" kemudian berlutut berdoa bersyukur di tengah lapangan. Teman-temannya yang lain turut merayakannya, namun mereka mengerti dan tidak mengganggu Kaka yang sedang berdoa. Peristiwa ini ditonton jutaan pemirsa yang menyaksikan final Liga Champion 2007.

Bagi Kaka beserta seluruh pemain dan pendukung AC Milan, kemenangan ini merupakan mujizat. Tidak ada yang menyangka AC Milan akan menang, di tengah kepungan 3 raksasa Inggris yang diunggulkan, yaitu Manchester United, Chelsea dan Liverpool. Kaka menjadi Top Scorer dalam Liga Champion, pertarungan liga paling bergengsi dan tertinggi di seluruh dunia. Membuatnya dinobatkan sebagai raja oleh para media Italia, dan pantas dinobatkan sebagai pemain terbaik di dunia. Klub-klub kaya seperti Real Madrid diberitakan telah mengajukan penawaran sebesar 100 juta euro (1 triliun rupiah lebih) jauh memecahkan rekor pemain termahal saat ini.

Kaka adalah potret murid Kristus yang tahu benar arti dan tujuan keselamatan. Dia tahu betul cara menghargai keselamatan dan kesempatan hidup yang Tuhan berikan ketika menyembuhkannya dari cedera. Yaitu menjadi bintang yang bersinar melalui prestasi kerja dan cara hidupnya sebagai murid Kristus yang sejati.(l@/sumber : internet)

No comments: