Tuesday, March 25, 2008

Penuntun Saat Teduh Pribadi

PENYERTAAN TUHAN DI TENGAH TANTANGAN


Senin, 24 Maret 2008

Umat Pilihan Tuhan
Firman Hari Ini : I Raja-raja 16:29-34; I Raja-raja 17:1

Pertanyaan Perenungan :
1. Apa saja yang Raja Ahab lakukan sehingga menyebabkan Tuhan sakit hati? (I Raja-raja 16:30-33)
2. Apa yang Elia nubuatkan pada Raja Ahab? (I Raja-raja 17:1)

Pengajaran :
Setelah Raja Salomo meninggal, kerajaan Israel terpecah dua, yaitu kerajaan utara yang tetap disebut Israel dan kerajaan selatan yang disebut Yehuda. Kerajaan Israel (utara) dalam masa pemisahan dari Raja Yerobeam sampai pada masa pendudukan Asyur th 722 SM, semuanya ada 19 raja yang memerintah dan semuanya melakukan apa yang jahat di mata Tuhan. Dan pada jaman Ahab, bangsa Israel menjadi sangat jahat karena mereka menyembah Baal yang dibawa oleh istri Ahab yaitu Izebel. Di tengah masa yang sangat jahat itu, Tuhan memilih Elia, yang namanya berarti ‘Tuhan adalah Allahku’, untuk membawa bangsa Israel kembali kepada Tuhan. Elia berasal dari kota kecil yang tidak terkenal yaitu kota Tisbe di daerah Gilead yang lokasi tepatnya tidak diketahui. Apa artinya? Di tengah keadaan dunia yang diliputi oleh kegelapan dan kebobrokan, mata Tuhan mencari anak-anakNya yang bersungguh hati terhadap Dia ( II Tawarikh 16:9a). Tuhan mau memakai kita untuk menjadi terangNya bagi dunia di sekitar kita yang gelap dan penuh kesulitan ini (Matius 5:16). Sama seperti Tuhan memilih Elia, seorang yang sederhana, Tuhan juga mau memakai kita semua. Apapun profesi atau status sosial kita. Mungkin Anda berasal dari kalangan sederhana atau memiliki sejarah masa lalu yang kelam. Namun, hal itu tidak menghalangi Allah untuk memulihkan Anda dan memakai hidup Anda untuk memberi dampak yang positif kepada lingkungan dimana Anda berada saat ini. Mari, bangkit dan lakukan bagian Anda supaya Allah bisa leluasa memakai hidup Anda. Anda adalah orang pilihan Tuhan !

Penerapan Pribadi :
1. Apakah Anda bersedia untuk dipakai oleh Bapa?
2. Tuliskanlah secara rinci bagian yang harus Anda lakukan agar rencanaNya tergenapi dalam hidup Anda.


Selasa, 25 Maret 2008

Dimurnikan Oleh Tuhan
Firman Hari Ini : I Raja-raja 17:1-7

Pertanyaan Perenungan :
1. Apa yang Elia lakukan setelah berbicara pada Raja Ahab? (Ayat 5)
2. Mengapa Elia harus berada cukup lama di sungai Kerit? (Ayat 1)

Pengajaran :
Setelah mengalami pengalaman yang luar biasa, yaitu berdiri di hadapan Raja Ahab dan menyampaikan suatu nubuatan yang menentukan nasib bangsa Israel, Elia dibawa Tuhan ke sungai Kerit untuk menyendiri sekian waktu lamanya. ‘Kerit’ dalam bahasa Ibrani berasal dari kata ‘Cha-Rath’ yang berarti dipotong, dicincang, seperti seorang yang memotong kayu besar menjadi kecil-kecil. Jadi di sungai Kerit, Tuhan memisahkan / memurnikan Elia dari semua hal yang menghalangi dia untuk maksimal bagi Tuhan. Jadi ada suatu proses pemurnian secara rohani yang Tuhan kerjakan dalam hidup Elia. Demikian juga dengan kita, saat kita mau dipakai Tuhan lebih luar biasa lagi, maka Dia harus lebih dulu memurnikan dan memangkas hal-hal yang menghalangi kita untuk maksimal bagi Tuhan (Yohanes 15:1-4). Selanjutnya, di dalam 1 Raja-raja 17:1, penulis menggambarkan Elia sebagai ‘seorang dari Tisbe’, tetapi setelah pengalaman di sungai Kerit, dia disebut sebagai ‘Abdi Allah’ (I Raja-raja 17:24). Pemangkasan rohani selalu diikuti dengan promosi rohani – saat karunia-karunia rohani Anda semakin maksimal dan pengurapan Roh Kudus semakin dinyatakan melalui hidup Anda.

Penerapan Pribadi :
1. Apakah Anda sedang mengalami masa pemangkasan dari Tuhan? Bersukacitalah, karena Tuhan sedang melatih dan mengajar kita untuk dipakaiNya lebih luar biasa!
2. Berbagilah dengan sesama anggota komsel jika Anda sedang dalam masa “berada di sungai Kerit”.


Rabu, 26 Maret 2008

Penyertaan Tuhan di Masa Sulit

Firman Hari Ini : Bacalah ulang I Raja-raja 17:1-7 dan terimalah penyingkapan yang baru dari Roh Kudus.

Pertanyaan Perenungan :
1. Bagaimana cara Tuhan memelihara Elia? (Ayat 4 & 6)
2. Dari kisah ini, hal apa yang bisa Anda pelajari tentang sifat Tuhan kita?

Pengajaran :
Sebagai manusia kita pasti menyukai saat-saat yang indah serta penuh dengan berkat, seperti saat Elia diutus Tuhan untuk berhadapan dengan Raja Ahab dan menyampaikan pesan Tuhan yang luar biasa dampaknya. Tetapi, ada saatnya di mana Tuhan membimbing kita melewati masa yang sulit untuk melatih dan membentuk kita, seperti Elia yang dibawa ke sungai Kerit. Di sana dia hidup sendiri dengan Tuhan dan tiap-tiap hari dia harus bersandar pada pemeliharaan Tuhan lewat seekor burung gagak yang membawakan makanan untuknya. Masa-masa yang sulit ini berguna untuk melatih dan membentuk kita menjadi seorang murid yang radikal bagi Yesus; yang bergantung total kepada Tuhan; yang tidak lagi membanggakan kemampuan dan pengalaman sendiri. Pada masa-masa tersebut Tuhan sedang melucuti kita dari segala hal yang menjadi andalan atau sandaran hidup kita. Memang dalam masa seperti ini sangat sakit rasanya. Tetapi, ada satu hal yang harus kita pegang dan ingat terus, yaitu Tuhan tetap menyertai dengan pemeliharaanNya yang lebih dari cukup (Filipi 4:19; Yesaya 41:10). Daud dalam Mazmur 23:4 mengatakan, “Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gadaMu dan tongkatMu, itulah yang menghibur aku.” Oleh karena itu, kita tidak perlu kuatir dan gelisah, tetapi percaya dan berserah pada Tuhan, pasti kita akan keluar bagaikan emas yang telah dimurnikan oleh api.

Penerapan Pribadi :
1. Apakah saat ini Anda sedang mengalami masa-masa sulit? Mari terus renungkan Mazmur 23.
2. Marilah kita saling menguatkan di dalam komsel, bila ada Saudara/Saudari kita yang sedang melalui masa “pelatihan dari Tuhan”.


Kamis, 27 Maret 2008

Taat Kunci Mujijat
Firman Hari Ini : I Raja-raja 17:8-16

Pertanyaan Perenungan :
1. Persoalan apakah yang sedang dihadapi oleh janda Sarfat? (Ayat 12)
2. Apa yang membuat janda ini mengalami mujijat Allah? (Ayat 15-16)

Pengajaran :
Setiap kita pasti pernah mengalami masalah berat yang tampaknya mustahil untuk mendapatkan jalan keluar, sehingga membuat kita putus asa seperti yang sedang dialami janda Sarfat yang hanya punya tepung segenggam dan sedikit minyak. Janda itu berpikir bahwa dia pasti mati. Namun, sungguh luar biasa, di dalam keadaan yang sangat habis-habisan bahkan di ambang kematian, dia taat dan percaya dengan sepenuh hati kepada Firman Tuhan yang diucapkan Elia. Akibatnya, janda itu beserta anaknya dipelihara secara ajaib oleh Tuhan. Demikian juga halnya dengan kita, dalam menghadapi kebutuhan atau persoalan yang sangat besar, kita harus tetap taat kepada Firman Tuhan dengan sepenuh hati. Kita perlu mengambil langkah pertama bersama dengan Tuhan. Seringkali kita enggan untuk melangkah dalam jalan ketaatan kepada Firman Tuhan. Sebaliknya, kita justru melangkah sekehendak hati kita sendiri. Akibatnya, jalan menuju mujijat Allah tidak tampak dalam hidup kita. Marilah kita belajar untuk taat dengan sepenuh hati kepada Firman Tuhan, walaupun itu tidak masuk akal kita. Mungkin hal itu berupa perintah untuk memberi, bersyukur, mengampuni, berpuasa, dsb. Bila kita taat seperti janda Sarfat, maka kita akan melihat bahwa kemustahilan kita ternyata diganti dengan keajaiban oleh Allah. Renungkanlah firman Tuhan berikut ini:

Yeremia 32:27- “Sesungguhnya Akulah Tuhan, Allah segala makhluk: adakah sesuatu apapun yang mustahil untukKu?”

Lukas 18:27 - “Kata Yesus: “Apa yang tidak mungkin bagi manusia, mungkin bagi Allah.”

Penerapan Pribadi :
1. Dalam menghadapi problem saat ini, adakah sesuatu yang Tuhan ingin Anda lakukan ?
2. Marilah taat dan percaya dengan sepenuh hati kepadaNya, maka mujijat pertolongan Tuhan pasti terjadi!


Jum’at, 28 Maret 2008

Berada di Hadirat Tuhan Kunci Mujijat
Firman Hari Ini : I Raja-raja 17:17-24

Pertanyaan Perenungan :
1. Masalah/kemustahilan apa lagi yang sedang dialami oleh janda Sarfat itu? (Ayat 17)
2. Bagaimankah respon Elia terhadap problem yang sangat besar itu? (Ayat 19-20)

Pengajaran :
Tuhan telah melatih Elia untuk belajar bergantung total kepadaNya saat di sungai Kerit dan di rumah janda Sarfat dan dalam dua pengalaman tsb. Elia telah melihat mujijat-mujijat yang luar biasa. Kali ini Elia dihadapkan pada suatu masalah yang jauh lebih besar daripada sebelumnya, yaitu anak janda itu mati. Pada masa itu belum ada orang mati yang dibangkitkan. Oleh sebab itu, Elia tidak punya referensi apapun tentang kebangkitan orang mati. Dia harus bergantung mutlak kepada Allah. Beruntung sekali Elia adalah pribadi yang telah terlatih untuk intim dengan Tuhan dan selalu mendengar Tuhan. Dia membawa mayat anak itu ke kamarnya, tempat dimana dia bisa berdoa, dan kemudian melakukan suatu hal yang sangat aneh, yang tidak masuk akal dan yang tidak pernah dia lakukan sebelumnya (I Raja-raja 17:21). Tindakannya tsb. pasti lahir dari hubungan yang intim dengan Tuhan. Saat dia berseru kepada Tuhan dalam doa dia mendengar Tuhan menyuruhnya melakukan semua hal yang aneh itu. Hasilnya, mujijat pertama orang mati dibangkitkan terjadi! Saat kita intim dengan Tuhan dan selalu mendengar suaraNYa lewat doa dan firman, pasti Tuhan menunjukkan hal-hal yang harus kita lakukan dalam menghadapi kemustahilan problem kita. Ketika kita melakukan strategi dari Tuhan tsb. pasti hasilnya adalah mujijat yang ajaib! (Mazmur 91:14-16; Yeremia 32: 17-27).

Penerapan Pribadi :
1. Saat Anda dalam problem atau kesulitan, mari tingkatkan keintiman dengan Tuhan lewat saat teduh, doa dan puasa.
2. Saksikanlah kepada teman-teman komsel pengalaman-pengalaman saat Tuhan memberi jalan keluar.


Sabtu, 29 Maret 2008

Tuhan yang Maha Dahsyat
Firman Hari Ini : I Raja-raja 18:17-40.

Pertanyaan Perenungan :
1. Berapakah musuh yang harus dihadapi oleh Elia di gunung Karmel? (Ayat 19)
2. Apa yang dilakukan Elia pertama kali? (Ayat 30, 32)
3. Apa yang menjadi kunci kemenangan Elia ? (Ayat 36-37)

Pengajaran :
Seringkali kita harus berhadapan dengan situasi yang sangat sulit seorang diri, tidak ada yang membela kita. Situasi seperti ini bisa membuat kita menjadi sangat takut atau hilang harapan. Hari ini kita mau belajar dari Elia saat dia seorang diri harus menghadapi 850 orang nabi Baal dan Asyera di Gunung Karmel. Dia tidak menjadi takut dan gentar, malah sebaliknya dengan penuh kepercayaan bahwa Tuhan Semesta Alam selalu menyertainya, Elia menghadapi mereka. Elia membangun mezbah persembahan dan kemudian berdoa sehingga Tuhan menjawab dengan api dari sorga. Kita perlu belajar untuk tetap membangun mezbah penyembahan kita kepada Tuhan setiap hari dan berdoa dengan iman, maka mujijat dan pertolongan Tuhan pasti terjadi. Kita sesungguhnya tidak pernah sendirian, karena Tuhan Yesus telah berjanji bahwa Dia selalu menyertai kita dan menjadi pembela kita (Roma 8:31-34). Tugas kita adalah tetap membangun hubungan intim dengan Bapa di dalam penyembahan dan doa pribadi kita. Elia adalah teladan kita dalam hal menghadirkan kuasa yang sangat besar melalui doa yang sungguh-sungguh (Yakobus 5:16-17).

Penerapan Pribadi :
1. Apakah Anda sedang menghadapi tekanan yang berat dari banyak pihak? Ingatlah selalu Roma 8:31-34.
2. Sudahkah Anda membangun hubungan yang intim dengan Bapa lewat doa dan penyembahan serta perenungan Firman Tuhan?


Minggu, 30 Maret 2008

Berdoa dengan Tekun
Firman Hari Ini : I Raja-raja 18:41-46

Pertanyaan Perenungan :
1. Sampai berapa kali Elia harus sungguh-sungguh berdoa supaya hujan turun? (Ayat 42-44)
2. Pelajaran apa yang bisa Anda petik dari teladan Elia ini ?

Pengajaran :
Di dalam Lukas 18:1, Tuhan Yesus mengajar kita untuk berdoa dengan tidak jemu-jemu; untuk berdoa dengan tekun. Artinya, kita tidak boleh menyerah bila doa kita sepertinya tidak membuahkan hasil apa-apa. Kita perlu belajar seperti Elia yang dengan sungguh-sungguh berdoa dengan iman sampai tujuh kali sebelum ada tanda awan kecil dan kemudian turun hujan yang lebat. Saat jawaban doa kita belum tiba, sesungguhnya Tuhan sedang mengajar dan membentuk karakter kita lebih dahulu. Dia mau memperbesar kapasitas kita. Seseorang pernah mengatakan : “Ketika Allah menunda jawaban doa, itulah berkat : Dia sedang memperbesar kapasitas Anda untuk mampu menerima.” (tommyswindow.com). Tetapi, kita perlu mengingat bahwa ada satu hal yang pasti yaitu: Tuhan tidak pernah lupa dan tidak pernah terlambat menjawab kita (Baca Lukas 18:7-8). Tuhan pasti menjawab doa kita pada saat yang tepat dan dengan jawaban yang seringkali jauh lebih baik daripada yang kita minta dan doakan. Efesus 3:20 mengatakan “ Bagi Dialah, yang dapat melakukan jauh lebih banyak daripada yang kita doakan atau pikirkan, seperti yang ternyata dari kuasa yang bekerja di dalam kita.”

Penerapan Pribadi :
1. Apakah saat ini Anda sedang jenuh/putus asa dalam berdoa untuk suatu hal? Kuatkan hati, karena Tuhan tidak mengulur-ulur waktu. Kemudian, kuatkanlah hati teman-teman dalam komunitas Anda.
2. Baca dan renungkan Ibrani 4:16. Catatlah apa yang Roh Kudus katakan kepada Anda.


Referensi Buku : Elia, by Charles Swindoll

No comments: