Kekuatan Sebuah Semangat
Senin, 17 Maret
SEMANGAT TUMBUH DI TENGAH MASALAH
Firman Hari ini: Keluaran 4:1-17
Pertanyaan Perenungan:
Masalah apa yang dihadapi oleh Musa ketika Allah hendak mengutusnya? (Ay. 1, 10, 13)
Solusi (jalan keluar) apa yang Allah berikan kepada Musa ketika menghadapi masalahnya? (Ay. 2-9, 11 dan 14-17)
Pengajaran:
Suatu hari ada seorang pendeta yang diundang untuk berkhotbah di persekutuan para veteran yaitu para pensiunan TNI Angkatan Darat. Pada saat yang sama, pendeta tersebut memiliki masalah yang cukup berat di dalam jemaat yang ia gembalakan. Masalah tersebut membuat ia putus asa dan menghilangkan semangatnya untuk berkhotbah di depan para veteran. Ia berhak menolak untuk berkhotbah di depan para veteran, sebab ia harus menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi. Tetapi Tuhan menginginkan ia tetap pergi dan menyampaikan firman-Nya. Pendeta tersebut tetap pergi dan berkhotbah dengan perasaan putus asa dan terpaksa. Ketika ibadah dimulai dengan puji-pujian yang cukup bersemangat, pendeta tersebut melihat dua orang veteran yang sangat mengubah hidupnya. Dua orang veteran itu telah kehilangan salah satu tangannya. Satu orang telah kehilangan tangan kanan dan satu orang kehilangan tangan kirinya. Tangan mereka terluka dan harus diamputasi ketika bertugas di medan perang. Namun yang membuat pendeta terkejut adalah 2 orang veteran tersebut tetap bersemangat memuji Tuhan. Mereka tidak kehilangan akal untuk bertepuk tangan. Dua orang yang kehilangan tangan itu saling bertepuk tangan. Yang satu memakai tangan kanan dan temannya memakai tangan kiri. Tuhan berbicara kepada sang pendeta: “Lihat, Aku membuat mereka bersukacita walaupun kehilangan salah satu tangan. Mereka tidak meratapi nasib, tetapi memilih bersukacita sebab mereka masih bisa bernyanyi dan memuji-Ku.” Ketika waktunya tiba, pendeta itu berkotbah dengan penuh semangat dan merasa yakin Tuhan akan buka jalan dalam masalah di jemaat yang digembalakan. Musa juga putus asa karena masalah yang ia hadapi yaitu tidak bisa berbicara dan bingung dengan jawaban jika orang Israel bertanya kepadanya. Tetapi apa yang Allah lakukan? Ia memberi semangat dan memberi jalan keluar dengan berbagai mujizat yang Ia lakukan. Satu pernyataan yang membuat Musa bangkit & tetap melakukan kehendak Allah yaitu pada ayat 12: “Oleh sebab itu, pergilah, Aku akan menyertai lidahmu dan mengajar engkau, apa yang harus kau katakan.” Bayangkan jika Anda menjadi Musa saat itu, pasti Anda bersemangat atas apa yang telah Allah lakukan. Jika saat ini Anda putus asa, ingatlah 2 orang veteran tsb. di atas.
Penerapan pribadi:
1. Masalah apa yang membuat Anda putus asa? Tuliskanlah.
2. Yakinlah bahwa Allah menjawab masalah itu bagi Anda pada waktu yang tepat.
Selasa, 18 Maret
SEMANGAT KARENA JANJI
Firman Hari ini: Yosua 1:1-4, 13; Yosua 21:43-45
Pertanyaan Perenungan:
1. Apa yang Tuhan janjikan pada bangsa Israel? (Yosua 1:2-4 dan 13)
2. Apakah Allah memenuhi janji-Nya? (Yosua 21:43-45)
Pengajaran:
Ada kisah seorang anak berumur 8 tahun yang berhasil meraih prestasi di sekolah. Dua tahun pertama, anak tersebut memiliki prestasi yang kurang baik, padahal setiap hari ia belajar dengan baik. Ayahnya menjadi bingung karena prestasi anaknya. Suatu hari ayahnya berkata kepada anaknya demikian: “Nak, kalau kamu bisa berhasil dan memiliki prestasi, maka papa akan beri hadiah yaitu sebuah sepeda.” Anak tersebut terkejut dan mulai berusaha untuk mencapai prestasi yang terbaik. Dia mulai melatih pikirannya dan selalu belajar dengan baik. Ia mulai membayangkan sepeda yang akan ia miliki. Anak tersebut sangat bersemangat untuk sekolah dan belajar. Dua tahun kemudian ayahnya di PHK oleh perusahaan tempat di mana ia bekerja. Namun si ayah tetap memberikan janji jika anaknya berprestasi maka ia akan mendapat sepeda baru. Ayahnya tidak memiliki penghasilan lagi dan anaknya tidak tahu bahwa ayahnya tidak bekerja lagi. Anak tersebut sangat yakin bahwa ayahnya pasti memberi hadiah sepeda baru. Empat tahun kemudian, anaknya berhasil meraih prestasi berturut-turut selama 3 tahun. Ia selalu masuk dalam 3 besar dikelasnya dan pada akhirnya sang ayah memberi ia sepeda yang baru, sesuai dengan impian anaknya. Ayah tersebut berkata kepada anaknya: “Nak, sebenarnya papa sudah tidak bekerja dan sampai saat ini belum memiliki pekerjaan yang tetap. Tetapi papa sudah berjanji akan memberi kamu sepeda baru jika kamu berprestasi di sekolah.” Bangsa Israel juga tetap bangkit & bersemangat pada jaman Yosua yaitu ketika Allah berjanji untuk memberi Tanah Kanaan yang Ia janjikan kepada nenek moyang mereka. Bahkan Allah menjanjikan keamanan di negeri yang akan mereka huni. Bagaimana jika tidak ada janji yang Allah berikan? Pasti tidak ada satu orangpun yang mau bergerak untuk merebut tanah Kanaan. Sejak dari Abraham Allah telah memberikan janji dan sampai kepada Yosua janji tersebut digenapi. Allah tidak pernah bangkrut dan di PHK oleh siapapun. Ia adalah Allah yang berjanji kepada setiap orang yang percaya kepadaNya dan Ia siap menggenapi jika kita tetap teguh memegang janji tersebut. Tetaplah bersemangat untuk meraih janji Allah, jangan bersungut-sungut dengan keadaan yang semakin menekan. Orang Kristen yang bersemangat adalah orang yang memegang teguh janji Allah sampai akhir hidupnya.
Penerapan pribadi:
1. Apa janji Allah dalam hidup Anda?
2. Pegang janji Allah sampai Anda mendapatkannya.
Rabu, 19 Maret
SEMANGAT KARENA ADA MOTIVATORFirman Hari ini: Mazmur 46:1-12
Pertanyaan Perenungan:
Siapakah penolong pada saat kesesakan? (Ay. 2)
Apa yang pemazmur perintahkan pada kita agar mengalami Allah sebagai penolong? (Ay. 9-11)
Pengajaran:
Saat menghadapi babak final bulutangkis ganda di Olimpiade Sidney 2000, Chandra dan Tony merasa sangat tegang karena menjadi tumpuan seluruh bangsa Indonesia untuk mendapatkan medali emas. Dalam keadaan seperti itu, mereka menghubungi Andrie Wongso, konsultan non-teknis/motivator mereka. Andrie menyarankan agar mereka membuka kran air dan berteriak keras-keras, “Aku juara!” Mereka langsung mempraktekkan nasihat itu. Mereka membuka keran air di kamar mandi hotel dan berteriak sekeras-kerasnya, “Aku juara!” Teriakan itu membantu melepaskan segala beban yang menindih mereka. Kegelisahan dan kecemasan mereka hilang sehingga pada saat pertandingan, mereka bisa bermain tenang dan tanpa beban. Akhirnya mereka keluar sebagai juara Olimpiade Sidney dan mendapatkan medali emas untuk Indonesia. Mereka juga mendapatkan hadiah uang 1 milyar dari Extra Joss. Kita memiliki motivator (pribadi yang memberikan semangat dan dorongan) yang sangat setia. Siapakah Dia? Allah penolong kita. Dalam Perjanjian Baru dikatakan sebagai Roh Kudus Penolong yang sejati. Dalam ayat 2 dikatakan bahwa Allah adalah tempat perlindungan dan kekuatan, sebagai penolong dalam kesesakan sangat terbukti. Dalam bahasa aslinya dikatakan seorang pribadi yang selalu hadir dan siap menolong kita dalam setiap masalah. Allah senang menjadi motivator hidup kita. Ia adalah motivator yang sangat bersemangat untuk anak-anak-Nya. Allah selalu mendorong kita untuk memegang janji-Nya, tetap setia kepada-Nya dan Ia akan siap melakukan mujizat yang tidak pernah kita pikirkan. Jika saudara butuh motivator dan tidak ada seorangpun yang mendorong saudara, maka hubungilah Allah dalam doa dan bacalah Firman-Nya. Percayalah ketika kita melakukannya, maka akan tumbuh semangat baru dalam hidup kita. Yesaya 57:15 mengatakan: “Sebab beginilah firman Yang Mahatinggi dan Yang Mahamulia, yang bersemayam untuk selamanya dan Yang Mahakudus nama-Nya: "Aku bersemayam di tempat tinggi dan di tempat kudus tetapi juga bersama-sama orang yang remuk dan rendah hati, untuk menghidupkan semangat orang-orang yang rendah hati dan untuk menghidupkan hati orang-orang yang remuk.” Allah juga dapat memakai orang lain untuk memberi motivasi kepada kita. Seorang atlit pasti memliki seorang motivator dan biasanya adalah pelatihnya. Kita butuh motivasi selama hidup di dunia supaya kita tetap bertahan dalam segala keadaan.
Penerapan pribadi:
1. Apakah saudara sudah merasa diberi semangat oleh Allah?
2. Teruslah bergaul intim dan renungkan firman-Nya sampai saudara termotivasi.
Kamis, 20 MaretSEMANGAT UNTUK MENJADI MOTIVATOR
Firman Hari ini: Yesaya 50:4
Pertanyaan Perenungan:
1. Apa yang telah Allah berikan? (Ay. 4)
2. Untuk apakah itu diberikan? (Ay.4)
Pengajaran:
Suatu hari ada sebuah acara yang sangat menarik di salah satu Universitas terkenal di Amerika. Pada saat itu acara wisuda dan secara sengaja para panitia mengadakan acara yang lain dari biasanya. Acara tersebut adalah memberikan pita biru kepada setiap wisudawan dan wisudawati dan mereka yang telah mendapatkan pita tersebut harus berusaha memberikan pita itu kepada orang yang mereka temui. Tidak hanya memberi pita, tetapi juga memberikan kata-kata positif yang sifatnya memberikan dorongan dan semangat kepada orang yang ditemui. Dan setelah mereka melakukan itu, para wisudawan dan wisudawati juga memerintahkan orang yang diberi pita itu untuk melakukan hal yang sama kepada orang lain. Jadi kegiatan itu dilakukan secara estafet. Pada saat itu juga mereka pergi ke jalan-jalan dan mulai memberi pita, memberi kata-kata yang membangun semangat dengan cara kreatif. Suasana kota menjadi berubah kepada hal yang positif dan bersemangat. Kantor-kantor yang bermasalah mulai giat kembali untuk bekerja. Para manajer yang mulai naik darah (marah-marah) kepada bawahan dapat diredakan dengan acara pemberian pita tersebut. Salah seorang direktur dari perusahaan telah mendapatkan pita tersebut dan ia membawanya pulang ke rumah. Tiba-tiba ia bertemu dengan anaknya dan ia memberikan pita itu dan berkata : “Nak, papa sangat sayang, bangga, dan berbahagia memiliki kamu.” Saat itu juga anak tersebut meneteskan air matanya dan berkata: “Papa tahu, sebelum papa mengatakan hal ini, sebenarnya aku mau bunuh diri karena semua orang di rumah, termasuk papa, tidak pernah memperhatikan aku. Semua sibuk dengan pekerjaan dan acaranya masing-masing. Tetapi karena papa telah mengatakannnya, maka aku membatalkan niatku untuk bunuh diri.” Kemarin kita telah belajar tentang ‘Semangat karena ada motivator’. Karena kita telah dimotivasi oleh Bapa, maka sekarang kita menjadi motivator bagi sesama kita. Allah telah memberikan kepada kita lidah seorang murid supaya dengan perkataan kita dapat memberi semangat baru kepada orang yang letih lesu. Jika kita mengaku murid Tuhan, maka kita akan melakukan apa yang telah Allah lakukan yaitu memberi semangat kepada orang di sekitar kita. Apakah saudara rindu menjadi motivator? Belajarlah untuk memotivasi orang lain.
Penerapan pribadi:
Temuilah! Hubungilah! Mulailah SMS orang-orang disekitar saudara (minimal 2 orang), sekarang juga!
Berilah kata-kata dorongan yang membangun semangat kepada mereka.
Jumat, 21 Maret
SEMANGAT YANG BERKOBAR
Firman Hari ini: Amsal 15:13; 17:22
Pertanyaan Perenungan:
1. Apa dampak dari hati yang gembira? (Amsal 15:13a dan 17:22a)
2. Apa yang dapat mematahkan semangat? (Amsal 15:13b dan 17:22b)
Pengajaran:
Salah satu program acara yang tidak asing lagi yaitu Smack Down, suatu saat digemparkan oleh sebuah peristiwa yang tidak biasa terjadi. Para penonton berpikir dan yakin bahwa biasanya pemain yang memiliki tubuh kekar, berotot dan lebih besar dari lawannya, pasti selalu menang. Tetapi suatu ketika, ada salah seorang pemain Smack Down berasal dari Jepang dan ia adalah seorang Sumo yang memiliki berat badan hampir 200 kg. Para panitia mengadakan sebuah acara yang menakjubkan yaitu setiap pemain Smack Down, termasuk penonton yang bisa mengangkat Sumo tersebut akan mendapatkan hadiah yaitu sebuah mobil FORD RANGER. Para penonton tertarik dan mencoba mengangkat tubuh Sumo tersebut dan sudah ada 5 orang yang berusaha mengangkat, tetapi tidak sanggup. Namun sebaliknya, Sumo tersebut yang mengangkat mereka. Beberapa jam kemudian mata semua penonton tertuju kepada seorang pribadi yang tiba-tiba datang dengan menggunakan sebuah helikopter dan menuju ke arena. Ternyata ia adalah salah satu pemain Smack Down baru yang tidak begitu terkenal. Ia memiliki tubuh atletis karena ia seorang binaragawan, hanya lebih pendek dari Ade Ray (binaragawan Indonesia). Dengan penuh keyakinan ia datang menuju arena dan mulai berpikir cara mengangkat Sumo. Yang sangat penting adalah sikapnya yang penuh semangat. Ternyata ia mampu mengangkat seorang Sumo dengan berat hampir 200 kg dengan mudah sekali, bahkan pada pertandingan berikutnya ia mampu mengalahkan Sumo tersebut. Jika kita perhatikan, tidak mungkin ia bisa menang melawan Sumo yang lebih besar dari tubuhnya. Apa yang membuatnya mampu untuk melakukan hal yang mustahil? Semangatnya! Amsal mengatakan bahwa “Kepedihan hati” mematahkan semangat dan semangat yang patah mengeringkan tulang. Artinya, setiap orang yang hanya memiliki prinsip yang negatif dan gampang putus asa akan selalu kalah. Tetapi hati yang gembira dan penuh semangat akan berseri-seri dan sekaligus menjadi obat yang manjur. Bersemangat bukan berarti tanpa sebab. Semangat karena ada pengharapan yang kita miliki dalam Kristus. Oleh sebab itu, kobarkan semangat Anda! Sebab Allah kita dahsyat, hebat dan ajaib. Tidak ada alasan lagi untuk kita tidak bersemangat dan bersukacita, sebab Allah sangat bersemangat dalam menolong anak-anak-Nya dan mampu membuat terang ditengah kegelapan.
Penerapan pribadi:
1. Apakah ada badai hari ini dalam hidup saudara? Tetaplah bersemangat dalam badai.
2. Terus pegang janji Allah sampai saudara mendapatkannya.
Sabtu, 22 Maret
SEMANGAT DIMULAI DARI VISI
Firman Hari ini: Markus 2:1-12
Pertanyaan Perenungan:
1. Berapa orang yang menggotong orang yang lumpuh? (Ay.3)
2. Apa yang mereka lakukan supaya orang yang lumpuh dapat bertemu dengan Yesus? (Ay. 3-4)
3. Kenapa Yesus menyembuhkan orang lumpuh tersebut? (Ay. 5)
Pengajaran:
Menurut suatu dongeng India kuno, ada seekor tikus yang selalu tertekan karena takut kepada seekor kucing. Seorang tukang sihir merasa kasihan kepadanya lalu mengubahnya menjadi seekor kucing. Tetapi, kemudian ia menjadi takut kepada anjing, maka tukang sihir itu mengubahnya menjadi anjing. Tetapi, ia mulai ketakutan kepada harimau, maka tukang sihir itu mengubahnya menjadi harimau. Akhirnya ia merasa takut kepada pemburu. Pada saat itu tukang sihir menyerah. Ia mengubahnya menjadi seekor tikus lagi dan berkata: “Apa pun yang saya lakukan tidak akan membantumu karena engkau mempunyai hati seekor tikus.” Jika kita memiliki hati yang kecil, maka kita tidak akan pernah mampu mendapatkan visi, apalagi mencapainya. Empat orang yang menggotong seorang yang lumpuh memerlukan visi yaitu supaya yang lumpuh sembuh dan berjalan lagi. Apa yang mereka lakukan? Mereka membawanya kepada Yesus. Tujuan mereka jelas yaitu membawanya kepada Yesus. Alangkah kacaunya jika seandainya salah satu atau dua orang dari mereka berinisiatif menggotong kepada tabib yang lain. Jadi yang dua menggotong kepada Yesus dan yang lainnya kepada tabib lain, apakah yang terjadi? Yang terjadi adalah bunyi “gedebuk..gedebuk,” karena yang lumpuh jatuh dan tambah parah lumpuhnya. Tetapi empat orang tersebut sepakat membawa kepada Yesus. Walaupun banyak orang yang mengelilingi Yesus, mereka tidak habis akal dan menurunkan yang lumpuh itu dari atas atap. Yesus bukan saja memandang yang lumpuh, tetapi juga empat orang yang menggotongnya. Iman mereka membuat Yesus mau menyembuhkan yang lumpuh. Mereka bersemangat membawa seorang yang lumpuh tersebut karena yakin bahwa Yesus pasti menyembuhkannya. Jika yang menggotong memiliki hati seperti kisah tikus di atas, maka yang lumpuh juga tidak akan bisa bertemu dengan Yesus. Semangat yang berkobar karena adanya kejelasan dalam tujuan hidup kita di dunia. Apapun yang menimpa hidup kita, tidak akan pernah membatalkan visi yang telah Allah berikan dalam hidup kita. Banyak orang tidak memiliki semangat hidup karena tidak memiliki tujuan hidup atau visi. Ketidakpuasan dan patah semangat tidak disebabkan oleh ketiadaan materi, namun karena ketiadaan visi (Anonim). Apakah yang lebih buruk daripada dilahirkan sebagai orang yang buta? Jawabannya, orang yang memiliki pengetahuan tanpa visi (Hellen Keller).
Penerapan pribadi:
1. Apakah visi/ tujuan hidup yang Tuhan tanamkan dalam hati saudara?
2. Bersemangatlah untuk mencapai visi tersebut.
Minggu, 23 Maret
SEMANGAT DARI PIKIRAN DAN HATI
Firman Hari ini: Filipi 4:4-9
Pertanyaan Perenungan:
1. Apa yang Tuhan suruh kita lakukan dalam menjalani hidup ini? (Ay.4)
2. Apa yang seharusnya memenuhi hati dan pikiran kita? (Ay. 7)
3. Hal-hal yang bagaimana yang harus kita pikirkan agar damai dan sukacita memenuhi hati kita? (Ay.8)
Pengajaran:
Di suatu perguruan tinggi yang terkenal ada seorang pemuda yang selalu memakai kursi roda. Dia adalah orang yang sederhana, berbakat, ramah dan optimis. Dia banyak menerima penghargaan akademis dan mendapatkan penghormatan dari teman-teman sekelas. Suatu hari, seorang teman kelas menanyakan penyebab cacatnya. “Kelumpuhan pada masa bayi,” jawabnya singkat. “Coba beri tahu saya,” kata temannya, “Dengan keadaan yang tak menguntungkan seperti ini, bagaimana kamu bisa menghadapi dunia dengan begitu percaya diri?” “Oh, penyakit ini tidak pernah menyentuh hati saya,” jawabnya sambil tersenyum. Hati dan pikiran adalah sesuatu yang tidak dapat dipisahkan. Jika pikiran kita dipenuhi dengan semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, maka pasti hidup kita penuh dengan semangat. Pikiran dan hati kita perlu untuk diubah terlebih dulu, yaitu diubah oleh Firman Allah dan kuasa-Nya. Tanpa ada hati dan pikiran yang berubah, tidak akan ada semangat hidup. Kita tidak perlu menyalahkan situasi, orang lain atau apapun. Kita hanya perlu mengubah prinsip hidup yang didasari oleh kebenaran Allah. Semangat ada karena sebuah keputusan dari diri sendiri. Semangat tidak timbul secara otomatis, tetapi sebagai akibat dari suatu keputusan. Jika mahasiswa yang lumpuh tersebut tidak memutuskan untuk bersemangat dari hatinya sendiri, maka ia akan selalu tertekan selama hidup dan tidak akan pernah berhasil. Pilih keputusan yang terbaik untuk diri saudara! Maka saudara akan merasakan dampaknya.
Penerapan pribadi:
1. Apa yang ada dipikiran saudara saat ini?
2. Apa keputusan saudara? Semangat atau putus asa?
3. Ceritakan pengalaman saudara kepada saudara seiman!