Saturday, November 28, 2009

Menjadi KUAT dalam KETEKUNAN (Be STRONG in the ENDURANCE)

FOKUS KITA


... dan berlomba dengan TEKUN dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita...

Ibrani 12:1

...and let us run with ENDURANCE the race that is set before us...

Hebrew 12:1

Prolog

Endurance. Pertama kali saya mengetahui keberadaan kosa kata Bahasa Inggris ini sekitar 10 tahun yang lalu. Pada waktu itu, saya duduk di bangku SD dan sedang mengikuti kursus berenang. Saya kerap menggunakan baju renang dengan merk tertentu. Beberapa saat kemudian, pelatih renang saya (yang merupakan mantan atlet renang nasional) memberikan anjuran, “Jika kamu ingin membeli baju renang merk itu, pilih yang ada bordiran kata ‘Endurance’ di bagian garis tubuhnya. Kualitasnya jauh lebih baik daripada yang jenis biasa.” Jadi, tanpa mengetahui arti kata ‘Endurance’, setiap kali membeli atau hanya melihat-lihat baju renang, saya saru mencari baju renang dengan bordiran ‘Endurance’. Saya hanya percaya bahwa ‘Endurance’ mengandung arti kata yang baik.

Perempatan Kehidupan: Tujuan dan Realita

Ketika kita berkendara menuju suatu tempat. Ada dua hal penting yang harus kita ketahui.

Pertama, tempat yang akan kita tuju. Kedua, jalan menuju tempat tersebut. Jika salah satu hal penting itu tidak kita miliki, maka kita tidak akan pernah bisa meraih tempat tujuan tersebut.

Puluhan bahkan ratusan perempatan jalan tidak jadi masalah, jika kita mengerti dengan jelas tujuan kita dan jalan untuk mencapai tujuan tersebut. Sebaliknya, sebuah perempatan saja, bisa membuat kita kelimpungan, jika kita tidak mengerti dengan jelas tujuan akhir kita atau jalan untuk meraihnya.

Begitu pula dengan kehidupan. Langkah awal untuk menggenapi rancangan Tuhan dalam hidup kita adalah: menangkap tujuan akhir yang telah Ia sediakan bagi kita. Kata lain yang lebih umum adalah Tujuan Hidup. Seringkali kita cukup puas ketika sudah menangkap hal ini. Padahal di balik itu, hal besar lainnya telah menanti, sebuah perjalanan untuk mencapai tujuan tersebut. Terkadang, meskipun tujuan hidup yang Tuhan berikan telah kita tangkap, perjalanan yang kita tempuh tidak selalu lancar. Bahkan, pada titik di mana kita sepertinya sudah mencapai apa yang selama ini kita harapkan, ternyata masih ada juga rintangan, masalah, dan realita.

Realita. Apa yang dapat kita lihat dengan mata. Apa yang dapat kita ukur dengan logika. Itulah yang biasa menjadi salah satu pertimbangan terbesar manusia. Semakin kita mencoba mendekati mimpi dan tujuan yang Tuhan beri, semakin dekat pula 'realita' itu serasa mengejar kita. Dan pada akhirnya, realita sanggup membuat kita meninjau ulang. Mana yang sebenarnya harus diputuskan? Apa jalan yang kita ambil ini benar? Apa benar ini tujuan dari Tuhan?

Epilog

10 tahun berlalu semenjak saya belajar berenang pertama kali. Ironisnya, saya baru saja mengerti arti kata Endurance tersebut. Menurut sebuah kamus online, arti kata Endurance adalah ability to continue with an unpleasant or difficult situation, experience, or activity over a long period of time. Atau diterjemahkan menjadi kemampuan untuk melanjutkan dan bertahan dalam kondisi, pengalaman, serta aktivitas sulit yang tidak enak dalam kurun waktu tertentu yang panjang. Dengan kata lain, arti kata Endurance adalah daya tahan, kesabaran , ketekunan.

Dalam setiap perempatan dalam kehidupan yang kita jumpai, mungkin ada di antara kita yang masih belum paham dengan jelas jalan mana yang harus dipilih. Tetapi, satu hal yang pasti adalah mari belajar tekun, bertahan, dan sabar dalam setiap pergumulan tersebut. Mari kita melanjutkan setiap proses situasi, pengalaman, dan aktivitas yang mungkin terasa ‘tidak enak’ tersebut dalam kurun waktu yang mungkin tidak kita pahami. Mari kita terus disiplin berlatih dan berproses agar ‘otot’ serta ‘stamina’ iman kita menjadi kuat. Tekun dan setia terhadap semua hal yang sudah dipercayakan kepada kita. Karena kita percaya, di balik ketekunan dan kesetiaan kita, pada waktuNya, Ia sendiri yang akan memimpin kita menuju jalan yang terbaik.

Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan

(Ibrani 12: 2)


looking unto Jesus, the author and finisher of our faith, who for the joy that was set before Him endured the cross

(Hebrew 12:2)

No comments: