INSPIRATIONAL STORY
Seorang ayah setiap pulang dari luar kota atau berpergian dari jauh, sering membawakan hadiah berupa mainan kepada anaknya yang masih kecil. Dia ingin melalui pemberian tersebut, anaknya akan dekat dengannya. Itulah cara yang paling sederhana dilakukannya untuk melepas rindu. Namun, ada waktunya ia cukup sedih ketika mainan yang ia berikan tersebut justru menjauhkan dirinya dari anaknya. Ternyata anaknya sekarang justru lebih asyik dengan mainan yang dia berikan, daripada dengan dia yang memberikan mainan tersebut.
Terkadang itu juga merupakan gambaran kita dengan Tuhan. Begitu sering Tuhan memberkati kita dan memberikan yang terbaik kepada kita dengan tujuan agar kita dekat denganNya. Nyatanya yang terjadi tidak seperti itu, kita sekarang lebih asyik dengan berkat yang Dia berikan sehingga kita hampir-hampir tidak memiliki waktu untuk Sang Pemberi berkat. Jika kita yang adalah bapa di dunia saja pasti kecewa melihat reaksi anak kita yang seperti itu, demikian juga hati Bapa ketika melihat berkat yang Dia beri justru menjauhkan kita dari-Nya. Orang tua pasti akan lebih kecewa lagi jika ternyata anaknya tidak pernah rindu dengan dia, tetapi "rindu" dengan mainan atau oleh-oleh yang dibawanya. Demikian juga kita bisa membayangkan hati Bapa di Surga saat kita tidak pernah merindukan Pribadi-Nya, tetapi hanya merindukan berkat-berkatNya.
Sesungguhnya tidak ada yang paling menyenangkan Tuhan di saat kita selalu rindu untuk berjumpa, bersekutu dan menjalin keintiman dengan-Nya. Mari menjadi anak-anak Tuhan yang dewasa, yang merindukan pribadiNya lebih dari berkat-berkatNya.(sumber: renungan harian kita)
Saturday, November 14, 2009
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment