Saturday, November 14, 2009

PENUNTUN SAAT TEDUH PRIBADI 16-22 November 2009

“Kemenangan Orang Percaya”

Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku.
-Filipi: 4:13-


SENIN, 16 NOVEMBER 2009
DITENTUKAN SEBAGAI PEMENANG

Firman Hari Ini : Roma 8:31-39

Pengajaran :
Ketakutan iblis terbesar adalah ketika orang percaya mempunyai keyakinan iman bahwa mereka adalah orang-orang yang ditentukan untuk menjadi pemenang-pemenang dalam kehidupan ini. Firman Tuhan dengan jelas mengatakan bahwa tidak ada suatu keadaan apapun atau kekuatan manapun yang dapat memisahkan kita dari kasih Allah. Ini merupakan jaminan yang luar biasa bagi setiap orang percaya untuk melewati keadaan atau situasi apapun yang sedang dan akan di hadapinya.
Seseorang dikatakan sebagai pemenang bila ia mempunyai lawan peperangan, masuk dalam peperangan dan ia berhasil mengalahkan lawan peperangan tersebut. Siapakah yang menjadi lawan peperangan Anda hari-hari ini? Apakah diri sendiri, orang lain (kata-kata, sikap atau perbuatannya) atau situasi tertentu? Kehidupan itu bak sebuah peperangan, artinya keadaan tidak selalu lancar dan menyenangkan. Ada saat-saat dimana orang percaya harus berjuang melawan setiap keadaan dengan tekun dan pantang menyerah. Ada pengorbanan-pengorbanan yang perlu dilakukan agar dapat meraih kemenangan. Jangan menyerah! karena Anda ditentukan menjadi pemenang, bukan pecundang atau orang yang lari saat menghadapi peperangan. Ingatlah selalu bahwa Allah yang perkasa ada di pihak kita. Mazmur 60:14 berkata, “Dengan Allah akan kita lakukan perbuatan-perbuatan gagah perkasa, sebab Ia sendiri akan menginjak-injak para lawan kita.“



SELASA, 17 NOVEMBER 2009
KEMENANGAN ATAS KETAKUTAN
Firman Hari Ini : Bilangan 13:16-33

Pengajaran :
Minggu lalu, pada tanggal 10 November bangsa Indonesia memperingati Hari Pahlawan. Harapannya adalah agar bangsa ini bisa mengenang dan menghargai jasa-jasa para pahlawan yang telah berjuang meraih kemerdekaan. Dan lebih dari itu agar kita bisa memiliki semangat kepahlawanan juga, seperti Kaleb, tokoh Alkitab yang kita baca hari ini. Yang dapat kita pelajari dari kehidupan Kaleb adalah semangatnya dalam meraih kemenangan mampu mengalahkan ketakutannya. Saya yakin bahwa Kaleb adalah manusia biasa yang memiliki ketakutan sama dengan sepuluh pengintai yang lain, namun ia mampu mengatasi ketakutannya karena ia memiliki roh yang berbeda (Bilangan 14:24 NIV). Roh yang berbeda disini adalah Roh Allah sendiri yang menyertainya, sehingga ia dapat melihat bangsa Kanaan yang kuat-kuat itu seperti belalang yang akan dengan mudah di kalahkannya.
Ketakutan apa yang menghadang Anda hari-hari ini? Mari kita melihat dengan roh yang berbeda, yaitu roh yang telah dikuasai oleh Roh Kudus yang akan mengingatkan semua janji-janji Allah dalam kehidupan kita. Janji Allah tidak berubah, demikian juga Ia yang berjanji. Untuk itu mari miliki semangat pemenang, yang tidak pernah takut terhadap apapun yang menghalangi kita untuk meraih janji-janji Allah. Yosua 1:9 berkata, “Bukankah telah Kuperintahkan kepadamu: kuatkan dan teguhkanlah hatimu? Janganlah kecut dan tawar hati, sebab Tuhan, Allahmu, menyertai engkau, kemanapun engkau pergi.”


RABU, 18 NOVEMBER 2009
KEMENANGAN ATAS SAKIT HATI
Firman Hari Ini : Kejadian 45:1-8

Pengajaran :
Sakit hati yang di alami oleh Yusuf sebenarnya berat sekali. Pertama, karena ia diperlakukan sebagai orang yang tidak punya hak−yaitu dijual sebagai budak, padahal ia adalah anak yang di sayang dan tidak melakukan kejahatan apapun. Kedua, orang-orang yang menyakitinya adalah keluarganya sendiri. Namun dengan kasih karunia yang Allah berikan ia memutuskan mengampuni kakak-kakaknya, mengapa? Karena ia melihat bahwa perlakuan kakak-kakaknya termasuk dalam ‘skenario’ Allah. Tanpa ia dijual kepada pegawai istana Firaun, ia tidak akan sampai ke istana Firaun. Belum cukup di situ, ia harus di fitnah sehingga harus mendekam di penjara. Yusuf melihat bahwa kejadian-kejadian yang menyakitkan itu semua justru membawanya pada penggenapan janji Tuhan, yaitu menjadi seorang penguasa. Kemenangan Yusuf atas sakit hatinya membawa ia menikmati janji Allah yang luar biasa dalam hidupnya.
Perlakuan atau kata-kata siapa yang menyakitkan Anda hari-hari ini atau selama ini? Anda bisa menang atas semua itu bila Anda melihat bahwa semua kejadian tersebut membawa pada penggenapan rencana Allah, kuncinya adalah: beresponlah yang benar, yaitu mengampuni seperti Tuhan sudah mengampuni Anda, karena tidak ada kejadian yang kebetulan dalam kehidupan anak-anak Tuhan. Roma 8:28 berkata, “Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah. “



KAMIS, 19 NOVEMBER 2009
KEMENANGAN ATAS GODAAN DOSA
Firman Hari Ini: Kejadian 39:1-12

Pengajaran:
Pelajaran kedua yang bisa kita dapatkan dari kehidupan Yusuf adalah bagaimana ia bisa menang atas godaan dosa perzinahan. Dia mengatakan bagaimana mungkin ia berbuat jahat terhadap tuannya, padahal tuannya sudah berbuat baik kepadanya. Ketika godaan dosa datang, marilah kita berpikir, siapakah yang akan kita rugikan atau sakiti bila kita berbuat dosa? Pertama, apakah keluarga atau teman-teman dekat kita? Bisakah kita membayangkan betapa sakitnya orang-orang yang menderita akibat dosa yang kita lakukan? Kedua, Yusuf menyadari kalau ia menggubris keinginan isteri Potifar, maka ia berbuat dosa terhadap Allah dan ia memutuskan untuk tidak menyakiti hati Allah dengan perbuatannya. Biarlah ini menjadi pertimbangan yang sungguh-sungguh bagi orang percaya bila menghadapi godaan dosa, sehingga dapat luput dari jebakan dosa yang akan menghancurkan. Tindakan Yusuf selain mempertimbangkan akibat-akibatnya adalah lari. Melarikan diri alias tidak kompromi adalah cara yang jitu untuk menang atas godaan dosa. Tidak perlu mempertimbangkan untung ruginya dalam berbuat dosa, karena pasti rugi. Efesus 4:27 berkata, “… dan janganlah beri kesempatan kepada iblis “


JUMAT, 20 NOVEMBER 2009
KEMENANGAN ATAS KESOMBONGAN
Firman Hari Ini: I Samuel 18:5-18

Pengajaran:
Daud selalu berhasil dalam medan pertempuran, oleh sebab itu Saul mengangkatnya sebagai panglima tentara. Suatu hari seusai pertempuran, para perempuan menyanyi memuji-muji kehebatan Daud dibandingkan Saul, hal ini tentu bisa membuat Daud menjadi tinggi hati, apalagi dia pernah diurapi nabi Samuel untuk menjadi raja Isarel. Tetapi luar biasa, ternyata Daud tetap rendah hati. Apa tandanya? Pertama, dia tetap melayani Saul dengan memainkan kecapinya setiap hari (ayat 10). Kedua, dia tidak memberontak ketika ‘diturunkan’ menjadi kepala atas pasukan seribu (ayat 13) Ketiga, dia mengaku tidak layak untuk menjadi menantu raja (ayat 18). Sikap hati yang tidak sombong inilah yang menjadi daya tarik Tuhan untuk selalu menyertai Daud. Bagaimana dengan Anda? Apakah Anda tetap rendah hati ketika apa yang Anda kerjakan berhasil dengan baik? Apakah Anda tetap mau mengerjakan hal yang sepele ketika Anda telah memiliki posisi yang penting? Apakah Anda tetap tunduk pada otoritas ketika mengalami ‘direndahkan’? Daud tahu benar rahasia mencapai puncak dan bagaimana mempertahankannya. Amsal 22:4 berkata, “Ganjaran kerendahan hati dan takut akan Tuhan adalah kekayaan, kehormatan dan kehidupan.“


SABTU, 21 NOPEMBER 2009
KEMENANGAN ATAS PENDERITAAN
Firman Hari Ini : Ayub 1:1-22

Pengajaran :
Saya belum bisa membayangkan kesedihan yang dialami Ayub ketika dalam waktu satu hari semua anak-anaknya mati dan semua harta bendanya ludes. Penderitaan itu terasa semakin berat ketika dia mulai merenungkan hidupnya yang saleh, jujur, takut akan Tuhan dan menjauhi kejahatan, namun diijinkan Tuhan mengalami penderitaan yang begitu hebat. Di manakah Tuhan?
Sebuah kemenangan atas penderitaan dimulai saat seseorang yang sedang mengalami penderitaan sujud menyembah kepada Tuhannya. Ini menandakan bahwa ia mempercayai Tuhan sebagai pemegang kekuasaan tertinggi dalam hidupnya. Ketika ia tidak memberontak dan menyalahkan Tuhan, tetapi menyadari hakekat kehidupan yaitu lahir dengan telanjang dan mati tidak membawa apa-apa, maka ia dapat mengatakan ‘terpujilah Tuhan’. Sebuah sikap dan pengakuan yang membuat kita kagum dan bersyukur pada Tuhan bahwa ada ciptaan Tuhan yang mampu menunjukkan kemenangan atas penderitaan. Ayo kita praktekkan I Tesalonika 5:16-18, “Bersukacitalah senantiasa. Tetaplah berdoa. Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah dalam Kristus Yesus bagi kamu “


MINGGU, 22 NOPEMBER 2009
KEMENANGAN ATAS KEGAGALAN MASA LALU
Firman Hari Ini : Markus 14:66-72 ; Kisah 3:1-10

Pengajaran :
Setiap orang pernah gagal, akan tetapi kegagalan tersebut tidak seharusnya memberikan pengaruh buruk kepada masa depan seseorang. Petrus sebagai orang yang pernah gagal di masa lalu menunjukkan kepada kita bahwa hidupnya justru berubah total sebagai orang yang sungguh-sungguh mengasihi Tuhan dan di pakai Tuhan secara luar biasa. Mengapa hal ini bisa terjadi? Satu, Petrus selalu ingat akan permintaan Tuhan Yesus kepadanya untuk menggembalakan domba-dombaNya. Inilah yang memberikan kekuatan kepada Petrus, bahwa ia masih dipercaya oleh Tuhan untuk menjadi kawan sekerjaNya. Dua, Petrus yakin bahwa Tuhannya tetap menerimanya meskipun ia telah mengkianatiNya, sebab Dia mau mati untuk semua orang berdosa termasuk untuk dirinya.
Apakah Anda masih dibayangi oleh kegagalan masa lalu, sehingga Anda tidak memiliki keyakinan untuk mencapai keberhasilan di masa yang akan datang? Ingatlah selalu akan visi atau rencana Tuhan yang luar biasa, yang telah dibuat dan diberikan kepada Anda. Biarkan mata rohani Anda melihat hal tersebut. Selain itu, Ia telah mengampuni segala dosa Anda, bahkan mau melupakannya. Sebab itu lupakan kegagalan masa lalu dan lihatlah Tuhan sedang menanti Anda untuk menggenapi rencanaNya yang indah hari ini dan seterusnya. Ingatlah Filipi 3:13b, “… tetapi ini yang kulakukan: aku melupakan apa yang dibelakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku “

No comments: