Saturday, November 7, 2009

PENUNTUN SAAT TEDUH PRIBADI 9-15 November 2009

“Standing in the Gap”
(Berdiri Sebagai Perantara)

“Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani,
bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri,
supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia,
yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib”
-1 Petrus 2:9-


Senin, 9 November 2009
KITA ADALAH UTUSAN-NYA
Firman hari ini: Matius 10:16-33; 1 Petrus 2:9-10

Pengajaran:
Tuhan mengutus kita kepada dunia yang belum mengenal Yesus sebagai Juruselamat. Oleh karena itu kita membawa pesan-pesan yang Tuhan ajarkan kepada kita untuk disampaikan kepada orang-orang tersebut.
Kita diutus bukan berarti kita sendirian. Kita diutus bersama kuasa Allah, yaitu Roh Kudus yang akan memberi kemampuan kepada kita untuk menjalankan tugas yang mulia. Kita sedang berdiri di antara dunia yang terhilang dengan Allah. Sama seperti kita dulu terpisah dengan Allah, tetapi karena kita menerima anak-Nya yang tunggal, yaitu Yesus Kristus, maka kita kembali kepada-Nya. Yesus sudah memberikan sedikit gambaran dunia yang disebut “serigala” yaitu tentang orang-orang yang ada di antara kita, yang belum mengenal Yesus dan bisa saja tiba-tiba orang-orang tersebut menganiaya kita karena nama-Nya. Tetapi Yesus mengatakan: “Jangan takut.” Sebab kita adalah imamat rajani, umat kepunyaan Allah. Dengan kata lain, barangsiapa yang menganiaya umat Allah, maka mereka juga sedang menganiaya Allah. Lakukan saja tugas kita sebagai utusan Allah dengan setia dan biar Allah melakukan bagian-Nya.


Selasa, 10 November 2009
NEGOSIASI DENGAN ALLAH
Firman hari ini: Keluaran 32:1-35

Pengajaran:
Apakah Allah plin-plan terhadap rencana-Nya? Allah tidak pernah menjadi plin-plan dalam segala situasi. Ketika bangsa Israel berbuat kesalahan dan seharusnya Allah membinasakan mereka, tetapi karena Musa membela bangsanya di hadapan Allah, maka Ia tidak melakukannya. Allah memutuskan untuk membatalkan amarah-Nya karena ada satu orang yang “bernegosiasi” (tawar-menawar) dengan Allah.
Negosiasi dengan Allah harus memiliki satu alasan yang kuat dan harus sepakat dengan Allah. Alasan utama adalah kasih. Allah ingin membuktikan kebesaran kasih-Nya kepada semua orang melalui amarah dan pengampunan. Ia tidak mau ada manusia yang dibinasakan. Dengan demikian masih ada kesempatan untuk kita membela orang tua, saudara, teman, guru atau tetangga kita yang belum mengenal Yesus di hadapan Allah, yaitu dengan cara berdoa dan menyaksikan kasih Allah kepada mereka. Mengapa kita harus melakukannya? Ya, sebelum Allah membinasakan mereka, maka yang kita lakukan adalah menjangkau mereka. Masih adakah yang Anda bela di hadapan Allah? Jangan putus asa. Tidak selamanya Allah menunjukkan amarah-Nya kepada orang-orang yang belum menerima Kristus, tetapi selama-lamanya Ia menunjukkan kasih-Nya kepada kita semua.



Rabu, 11 November 2009
BERDIRI UNTUK INDONESIA
Firman hari ini: Yehezkiel 22:1-31

Pengajaran:
Allah mencari orang yang hendak mendirikan tembok atau yang mempertahankan negeri Indonesia. Gempa bumi, teroris, perang antar suku, penyembahan kepada Nyi Roro Kidul dan berhala lain, perampokan dan berbagai kejadian yang lain sedang terjadi di bangsa kita. Saat ini Allah dengan teropong-Nya sedang berfokus kepada bangsa Indonesia dan Ia ingin menemukan “tembok” atau orang-orang yang mau berdiri di Indonesia serta membawa Indonesia kembali kepada Allah.
Kita berdiri di antara bangsa Indonesia dan Allah. Kita harus memebela Indonesia di hadapan Allah. Kita lahir & hidup di Indonesia karena satu tujuan yaitu menghadirkan kerajaan Allah di Indonesia. Tegakkan kebenaran Allah di Indonesia & berdoa untuk Indonesia. Jangan kita lari dari Indonesia kepada bangsa lain & hidup di negara lain, karena jika kita melakukannya maka kita sedang lari dari panggilan Allah, walaupun ada pepatah mengatakan: “Rumput tetangga lebih hijau daripada rumput sendiri.” Mari kita lakukan sesuatu untuk bangsa kita melalui tindakan nyata. Berdoa di hadapan Allah untuk bangsa tercinta. Nyatakan bahwa kita peduli dengan bangsa kita sendiri. Tuhan akan memberi kekuatan dan hikmat-Nya supaya kita dapat melakukan kehendak-Nya.


Kamis, 12 November 2009
SAMPAIKAN PESAN KEBENARAN ALLAH
Firman hari ini: 2 Timotius 2:14-26; 3:10-17

Pengajaran:

Dikisahkan, ada seorang ibu yang sangat menyayangi putra tunggalnya. Karena rasa kuatir yang sangat, ditambah maraknya berita penculikan di media massa, si ibu pun memberi nasehat kepada putranya, "Nak, kalau matahari sudah tidak bersinar lagi, jangan keluar rumah ya. Karena saat gelap seperti itulah roh jahat mulai bermunculan. Ada yang disebut kuntilanak, genderuwo, dan lain-lain. Pokoknya mahluk jelek, hitam dan jahat. Maka, kamu belajar baik-baik di dalam rumah saja ya, terutama malam hari." Sang anak, yang sedikit penakut, dengan senang hati mematuhi nasehat ibunya.
Setelah beranjak remaja, si anak tumbuh menjadi pemuda cilik yang penakut dan pengecut. Seringkali, ketakutannya yang berlebihan itu terbawa-bawa dalam mimpi. Tidak jarang, ketika tidur ia tiba-tiba terbangun dengan berteriak histeris serta bersimbah peluh ketakutan. Kedua orang tuanya pun menjadi khawatir melihat perkembangan jiwa si anak. Berbagai nasehat bernada menghibur yang disampaikan si orang tua kepada anaknya tidak bermanfaat sama sekali. Bahkan, kadang si anak justru merasa orangtuanya berusaha mencelakai dia.
Suatu hari, sang kakek mendengar kondisi cucunya tersebut. Maka, ia pun segera menyempatkan diri berkunjung ke rumah anaknya. Setelah memikirkan dengan seksama, suatu sore, si kakek mengajak cucunya berjalan-jalan ke pasar malam bersama-sama dengan beberapa orang tetangga dan teman si cucu. Sesampainya di pasar malam itu, mereka pun bersenang-senang. Sang cucu dan teman-temannya bermain dan melihat berbagai pertunjukkan hingga malam hari. Setelah puas dan lelah bermain, mereka pun berjalan kaki pulang ke rumah.
Tiba di rumah, si kakek meneruskan berbincang santai dengan cucunya. "Cucuku, terang dan gelap adalah sifat alam. Tidak ada hubungannya dengan roh gentayangan dan kejahatan. Sudah kita buktikan sendiri kan? Bukankah sepanjang jalan dalam kegelapan tadi tidak ada satupun roh jahat yang mengganggu? Ketahuilah, roh jahat hanya ada di pikiran kamu sendiri. Usir dia dari pikiranmu, maka tidak akan ada yang namanya roh jahat di muka bumi ini. Kakek yang sudah setua ini telah membuktikan sendiri. Ketakutan hanya ada di pikiran kita. Gunakan pikiranmu untuk hal-hal yang baik, maka engkau akan membuat segalanya menjadi baik, indah, dan membahagiakan."


Jumat, 13 November 2009
KATAKAN KEPADA MEREKA
Firman hari ini: Lukas 24:36-49

Pengajaran:
Saat D.L. Moody menghadiri sebuah konferensi di Indianapolis tentang penginjilan massa, ia lebih daripada sekadar berbicara tentang hal itu. Ia meminta seorang teman, yang adalah pemusik berbakat, untuk menemuinya di sebuah persimpangan jalan pukul 6 sore. Temannya itu berdiri di atas sebuah kotak dan menyanyikan sebuah lagu. Saat orang banyak berkumpul, Moody berbicara singkat lalu mengundang mereka untuk mengikutinya ke sebuah gedung pertemuan di dekat situ. Tak lama kemudian gedung pertemuan itu dipenuhi orang-orang yang lapar secara rohani, dan ia berkhotbah kepada mereka. Saat peserta konferensi mulai berdatangan, Moody berhenti berkhotbah dan berkata, "Sekarang kita harus bubar, karena saudara-saudara peserta konferensi hendak mendiskusikan topik, 'Bagaimana menjangkau massa'."
Saat ini diperkirakan hanya 10% dari populasi dunia sebanyak 6,3 miliar merupakan orang-orang yang percaya kepada Yesus Kristus. Dan lebih dari 25 persen yang tidak pernah sekali pun mendengar tentang kasih Yesus. Sebagai murid-murid-Nya zaman ini, marilah kita tak hanya membicarakan tentang kebutuhan itu, tetapi berdoa dan pergilah –(Anne Cetas-Internet)



Sabtu, 14 November 2009
LILIN YANG TAK PERNAH PADAM
Firman hari ini: Matius 5:13-16

Pengajaran:
Seorang ayah suatu ketika berkata kepada ketiga orang anaknya, “Penuhi gudang dengan uang sepuluh ribu rupiah ini!” anak yang sulung lalu membeli jerami dan dimasukkan ke dalam gudang dan ternyata gudang itu belum juga penuh, padahal uangnya sudah habis. Anak kedua membeli balon, dan ternyata belum juga bisa memenuhi gudang. Anak yang bungsu hanya memakai uang itu sebesar Rp 1.000 dan mengembalikan sisanya. “Apa yang kamu lakukan?” Tanya sang ayah dengan bingung kepada si bungsu. Ternyata si anak bungsu hanya membeli beberapa batang lilin. Ketika lilin itu dinyalakan, cahayanya pun memenuhi dan menyinari kegelapan gudang.
Kita membawa terang Allah di mana pun kita berada. Terang itu bisa berupa kata-kata yang memberkati atau tindakan kita yang mencerminkan karakter Kristus. Setiap orang di sekitar kita pasti akan melihat cahaya-Nya dalam hidup kita. (Timotius Adi Tan, Secangkir Sup Bagi Jiwa Anda)



Minggu, 15 November 2009
MENYEBARKAN BENIH
Firman hari ini: Mazmur 126:1-6

Pengajaran:
HL. Gee menceritakan pengalamannya tentang benih yang menuai hasil. Ada seseorang bapak tua yang kesepian bernama Thomas. Dia hidup lebih lama dari teman-temannya, sehingga hampir tidak ada orang yang mengenalinya. Ketika Thomas meninggal, Gee merasa bahwa tidak ada orang yang menghadiri pemakamannya. Pada akhirnya Gee mengambil keputusan untuk datang ke pemakaman Thomas. Ketika Gee mengantar jenazah Thomas ke pemakaman, ada seorang tentara yang menunggu di pintu gerbang pemakaman. Tentara itu juga ikut menghadiri upacara pemakaman Thomas. Setelah upacara selesai, tentara itu memberikan hormat kepada Thomas, seperti layaknya penghormatan yang diberikan kepada seorang raja. Ketika pulang, Gee dan tentara itu berjalan bersama. Angin bertiup menyingkapkan pangkat dari tentara itu. Ternyata ia adalah seorang brigadir jenderal. Jenderal tersebut berkata kepada Gee: “Mungkin kamu heran kenapa saya ada di sini. Beberapa tahun lalu, Thomas adalah guru sekolah minggu saya. Saya sangat berhutang kepada Thomas dan hari ini saya harus memberi penghormatan yang terakhir kepadanya.” (Frank Mihalic, 1500 ceritera Bermakna)

No comments: