Saturday, May 2, 2009

Penuntun Saat Teduh 4-10 Mei 2009

SIAP SEDIA Setiap Waktu
Sumber : E-4M Abbalove

Senin, 4 Mei 2009

KESIAPSEDIAAN
Firman hari ini: Yosua 24:1-28

Pertanyaan perenungan:
1. Untuk memiliki sikap hati yang siap sedia, bacalah dengan pelan-pelan ayat 1-14. Menurut Anda, mengapa Yosua mengumpulkan semua suku Israel?
2. Karena memiliki hati yang siap sedia, apa yang dibuat Yosua? (ayat 15b). Mengapa? (ayat 19-28).
3. Keputusan apa yang harus kita ambil sebagai umat Tuhan? (ayat 16-18). Apa komitmen Anda?

Pengajaran:
Pada suatu pelatihan militer yang berlangsung di pegunungan yang dingin, semua peserta berdiri berbaris untuk mendengarkan perintah komandan. Kemudian sang komandan berkata, “Regu Rajawali, galilah lubang persegi empat di depan saya. Siap laksanakan sekarang.” Dengan segera regu Rajawali mengambil semua peralatan dan dalam sekejap, lubang yang dimaksud selesai tergali. Mereka segera melaporkan bahwa lubang yang dimaksudkan telah digali. Lalu sang komandan memberi perintah berikutnya, “Perintah selanjutnya, segeralah tutup kembali lubang tadi.” “Haaa...???” teriak beberapa peserta dalam regu tersebut dalam hati. Namun karena taat, maka mereka melaksanakan perintah tersebut, sehingga lubang pun tertutup kembali. Ketika mereka kembali ke tempat masing-masing, sang komandan menjelaskan bahwa tujuan dari perintah tadi adalah melihat ketaatan mereka kepada perintah komandannya. Demikian pula dengan orang Kristen. Sebagai murid Kristus, kita harus mentaati Perintah Yesus komandan kita melalui seseorang/otoritas yang diberi wewenang untuk memimpin hidup kita. Renungan hari ini mengajarkan tentang kesiapsediaan kita untuk mentaati perintah Tuhan.

Penerapan Pribadi:
Sudahkah Anda memiliki hati yang siap sedia untuk taat ? Tuliskan berkat-berkat yang Anda dapatkan dari saat teduh hari ini dan praktekkanlah.


Selasa, 5 Mei 2009
KESIAPSEDIAAN ADALAH SIKAP DASAR SEORANG MURID
Firman hari ini: Matius 16:21-28.

Pertanyaan Perenungan:
1. Sebelum Yesus menghardiknya, apa yang dilakukan oleh Petrus? (ayat 21-22). Lalu, apa reaksi Yesus? (ayat 23).
2. Apa perintah Yesus selanjutnya? (ayat 24). Mengapa? (ayat 25-27).

Pengajaran:
Mengapa kesiapsediaan merupakan sikap dasar seorang murid ? Karena murid harus selalu siap sedia untuk melakukan apapun yang diminta oleh gurunya. Itulah sebabnya, Yesus berkata kepada murid-murid yang sedang mengikutiNya, “Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal diri, memikul salibnya dan mengikut Aku,” (Matius 16:24). Minggu ini, kita belajar untuk memiliki sikap hati yang selalu siap sedia untuk melakukan apapun yang diinginkan oleh Yesus, Guru Besar kita.

Penerapan Pribadi:
Apa berkat, teguran atau perintah yang Tuhan berikan kepada Anda secara pribadi lewat renungan hari ini? Tulislah dan lakukanlah dengan setia.


Rabu, 6 Mei 2009
SIKAP SIAP SEDIA UNTUK MEMBERI DARIPADA MENERIMA
Firman hari ini: Matius 19:27-30.

Pertanyaan Perenungan:
1. Apa sikap Petrus yang mewakili banyak orang Kristen yang suka menerima? (ayat 27).
2. Apa jawaban Yesus bagi orang yang suka memberi dari pada menerima? (ayat 28-29).
3. Jika Anda belum melakukannya, apa yang akan Anda lakukan?

Pengajaran:
Suatu sore, Frank mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi ke arah selatan menuju pusat kota Florida. Dia berada di jalan yang berbahaya, jalan dua arah yang sempit, yang tidak memungkinkan untuk mengendarai dengan cepat. Tetapi, dia sedang tergesa-gesa. Frank adalah seorang penulis, dan telah diberi kesempatan untuk mewawancarai orang-orang yang terkenal di Palm Beach. Dia sudah terlambat, tetapi dia berpikir bahwa dia masih bisa datang tepat waktu, jika dia mengendarai dengan kecepatan tinggi. Tiba-tiba dia melihat sebuah mobil diparkir di depan. Seorang wanita sedang panik melambaikan tangannya, Frank menurunkan kecepatan mobilnya dan melihat bahwa masalah mobil wanita itu hanyalah ban kempes dan ia mulai tancap gas lagi. Orang lain akan segera datang dan membantunya, katanya pada diri sendiri. Kemudian dia melihat melalui kaca spion betapa tua dan lemahnya wanita itu. Hari segera akan menjadi gelap. Jika satu mobil dari arah berlawanan berusaha menyalip mobil lainnya, dia bisa membayangkan akan terjadi tabrakan. Dengan enggan dia berhenti dan berlari ke arah mobil wanita itu. Sementara Frank sedang mengganti ban, seorang anggota polisi lalu lintas berhenti dan segera mengatur lalu-lintas. Ketika Frank telah selesai dan nyonya tua itu berangkat lagi, polisi tersebut berjalan menuju mobil Frank. "Berapa kecepatan Anda tadi?" tanyanya. "Kira-kira 65," jawab Frank, "Ada apa?" "Untung Anda berhenti," kata polisi. "Ada tikungan tajam di depan sana. Jika kamu mencoba melewatinya dengan ban seperti itu..." dia menunjuk ke ban kiri mobil Frank. "Lihat!" katanya. Frank melihat ban mobil tersebut sudah membengkak sebesar buah anggur, sedangkan ban luarnya sudah robek. "Mobilmu sudah pasti terbalik di selokan itu sekarang," kata polisi itu. Frank berterima kasih kepada Tuhan karena ia telah berhenti untuk menolong wanita tadi. Dia telah kehilangan suatu cerita, tetapi dia masih dapat hidup untuk menulis cerita-cerita lainnya. (Sumber: www.jawaban.com)

Penerapan Pribadi:
Sudahkah Anda menjalani sikap hidup yang suka memberi? Tuliskanlah langkah-langkah praktis Anda.


Kamis, 7 Mei 2009
SIAP SEDIA BERARTI TIDAK MENCARI KEPENTINGAN DIRI SENDIRI
Firman hari ini: Filipi 2:1-11

Pertanyaan Perenungan:
1. Untuk memiliki hati yang tidak mencari kepentingan diri sendiri, apakah nasihat Paulus bagi kita? (ayat 1-4).
2. Bagaimanakah caranya supaya orang Kristen tidak mencari kepentingan diri sendiri? (ayat 5-8).
3. Upah apakah yang akan kita terima dari Tuhan? (ayat 9-11). Apa komitmen Anda?

Pengajaran:
Jauh sebelum orang terbang di udara, atau antariksa, banyak penulis imajinatif telah memikirkan cara-cara yang dapat dilakukan. Ada anak seorang pengacara bernama Jules Verne menghentikan studinya di bidang hukum karena berhasrat menuliskan ide-ide liarnya seolah-olah bisa terlaksana. Jules Verne menulis serangkaian kisah petualangan yang paling fantastis pada tahun 1863. Beberapa judul fiksinya yang terkenal antara lain: Lima minggu dalam sebuah balon; perjalanan ke pusat bumi; dari bumi menuju bulan; dua puluh ribu liga di bawah laut dan mengelilingi dunia dalam delapan puluh hari. Pada awalnya, ide-ide Jules Verne ini dianggap gila, tetapi justru tulisan fiksinya inilah yang menjadi peletak dasar bagi ilmu antariksa. Untuk menjadi pribadi yang siap sedia, maka kita harus meninggalkan kepentingan diri sendiri.
(Sumber buku: Dream Catcher: 10 kekuatan impian yang dituliskan, Metanoia 2008).

Penerapan Pribadi:
Tuliskanlah komitmen Anda untuk menjadi pribadi yang siap sedia, tidak mencari kepentingan sendiri dan berubahlah sesuai komitmen tersebut.


Jumat, 8 Mei 2009
SIAP SEDIA BERARTI KEHILANGAN HAK PRIBADI
Firman hari ini: Lukas 17:7-10

Pertanyaan perenungan:
1. Ketika mengajarkan tentang karakter siap sedia, apakah yang diajarkan oleh Yesus? (ayat 7-8).
2. Hal apakah yang dimiliki oleh sang majikan? (ayat 9). Sebagai murid Kristus, sikap siap sedia seperti apakah yang dituntut dari kita? (ayat 10).
3. Sudahkah Anda mengalami pengalaman siap sedia seperti ini? Mengapa?

Pengajaran:
Musim hujan sudah berlangsung selama dua bulan sehingga di mana-mana pepohonan tampak menjadi hijau. Seekor ulat menyeruak di antara daun-daun hijau yang bergoyang-goyang diterpa angin. "Apa kabar daun hijau!” Sapanya. Tersentak daun hijau menoleh, "O, kamu ulat. Badanmu kelihatan kecil dan kurus, mengapa?" tanyanya. "Aku hampir tidak mendapatkan dedaunan untuk makananku. Bisakah engkau membantuku sobat?" Tanya ulat kecil. "Tentu ... tentu. Mendekatlah kemari." Daun hijau berpikir, jika aku memberikan sedikit dari tubuhku ini untuk makanan si ulat, aku akan tetap hijau, hanya saja aku akan kelihatan berlubang-lubang, tapi tak apalah.” Perlahan-lahan ulat menggerakkan tubuhnya menuju daun hijau. Setelah makan dengan kenyang, ulat berterima kasih kepada daun hijau yang telah merelakan bagian tubuhnya menjadi makanan si ulat. Ketika ulat mengucapkan terima kasih kepada sahabat yang penuh kasih dan pengorbanan itu, ada rasa puas di dalam diri daun hijau. Sekalipun tubuhnya kini berlubang di sana sini, namun ia bahagia bisa melakukan bagi ulat kecil yang lapar. Tidak lama berselang ketika musim panas datang, daun hijau menjadi kering dan berubah warna. Akhirnya ia jatuh ke tanah, disapu orang dan dibakar.
Apa yang terlalu berarti di dalam hidup kita sehingga kita enggan berkorban sedikit saja bagi sesama? Daun hijau yang baik mewakili orang-orang yang masih mempunyai "hati" bagi sesamanya, yang tidak menutup mata ketika melihat sesamanya dalam kesulitan, yang tidak membelakangi dan seolah tidak mendengar ketika sesamanya berteriak minta tolong. Ia rela melakukan sesuatu untuk kepentingan orang lain dan sejenak mengabaikan kepentingan diri sendiri. Merelakan kesenangan dan kepentingan diri sendiri bagi sesama memang tidak mudah, tetapi indah. Jangan lupa bahwa kita pernah menerima pengorbanan yang tiada taranya dari Yesus sehingga kita bisa diselamatkan seperti sekarang ini. (Anonim)

Penerapan Pribadi:
Sudahkah Anda menjadi pelaku dari renungan ini? Tuliskanlah komitmen Anda.


Sabtu, 9 Mei 2009
SIAP SEDIA BERARTI TIDAK AKAN PERNAH MENOLEH KE BELAKANG LAGI
Firman hari ini: Filipi 3:1-16

Pertanyaan Perenungan:
1. Untuk menjadi seorang yang siap sedia, apa yang harus dilakukan Paulus? (ayat 7-8).
2. Tekad yang seperti apakah yang dapat kita tiru dan ikuti dari Paulus? (ayat 10-12).
3. Apa ciri seseorang yang tidak menoleh ke belakang? (ayat 13-14).

Pengajaran:
“ Hari ini adalah karunia, besok adalah misteri, kemarin adalah sejarah/pengalaman.“ Kata-kata bijak ini mengingatkan betapa pentingnya “hari ini” kita menggunakan sebaik-baiknya apa yang telah Tuhan sediakan, dan tidak menoleh lagi kepada apa yang telah menjadi hari kemarin. Dalam bacaan firman hari ini Paulus memberi contoh kepada kita untuk tidak berfokus lagi kepada masa lalu, tetapi mengejar apa yang menjadi tujuan hidup pada masa kini. Kesiapan kita untuk menjalani hari ini lebih utama daripada mengingat masa lalu.

Penerapan Pribadi:
Apakah masa lalu Anda masih menjadi pengganggu untuk Anda bisa maju? Tulislah komitmen Anda untuk mulai berfokus pada hari ini.


Minggu, 10 Mei 2009
SIAP SEDIA BERARTI SUKA DENGAR-DENGARAN AKAN TUHAN
Firman hari ini: Yesaya 50:4-11

Pertanyaan Perenungan:
1. Apakah yang dilakukan Tuhan kepada orang-orang percaya? (ayat 4a). Mengapa? (ayat 4b).
2. Kapankah Tuhan berbicara kepada kita? (ayat 4c). Bagaimanakah caranya? (ayat 5-6).
3. Bacalah ayat 7-9 dengan seksama dan dengarkanlah perintah Tuhan untuk Anda taati.

Pengajaran:
Pernahkah Anda berbicara kepada seseorang, namun ia tidak mau mendengarkan Anda? Atau Anda sedang menjelaskan sesuatu kepada teman, keluarga, bawahan, bos Anda dan ia tidak mau mendengar atau menaruh perhatian kepada Anda? Jika pernah, apa yang Anda rasakan di dalam hati Anda? Bagaimana jika Tuhan sedang berbicara sesuatu kepada Anda, tetapi Anda berusaha untuk tidak mau mendengarkan suara Tuhan? Ternyata, pada zaman nabi Yesaya pun orang-orang Israel berperilaku seperti itu. Namun, Yesaya berbeda dari orang lain. Setiap pagi ia mengijinkan Tuhan membuka telinganya untuk mendengar suara TUhan. Berkat dari ketaatan Yesaya adalah Tuhan selalu menolong dan membela Yesaya. Itulah telinga seorang murid. Sudahkah kita memiliki sikap hati yang dengar-dengaran akan suaraTuhan?

Penerapan Pribadi:
Tuliskanlah berkat-berkat yang Anda dapatkan dari firman Tuhan hari ini.

No comments: