Single Meets Single
It’s not a serendipity when single meets single…
Pada haris Sabtu-Minggu, tanggal 25-26 April 2009 yang lalu, Krispen mengadakan retreat SMS (Singles Meets Single), sebuah ajang yang mempertemukan para single (lajang) pria dan wanita dari beberapa gereja di Surabaya (termasuk Krispen), untuk belajar bersama bagaimana menjadi single yang berkualitas.. Bertempat di Villa Sahabat, Trawas, sebanyak ± 45 orang single mengikuti acara ini.
Tujuan diadakannya SMS ini adalah menolong para single untuk membangun pribadi yang berkualitas sesuai firman Tuhan. Mengapa? Sebab, di masa kini ada banyak ditemui single-single yang memiliki pribadi & karakter yang kurang berkualitas. Contohnya: ada single yang pola pikirnya dipengaruhi pendapat dunia bahwa “berdua” lebih baik daripada seorang diri, sebab dia akan sering dilanda kesepian karena belum menemukan pasangan hidupnya. Ada juga single yang merasa bahwa dirinya kurang berharga karena belum punya “gandengan”, sehingga akhirnya putus asa dan sembarangan memilih pasangan hidup.
Latar belakang lain yang turut mencetuskan diadakannya SMS adalah melihat banyaknya single yang secara kualitas rohani sudah dewasa, namun memiliki beberapa kesulitan, seperti: kemampuan berkomunikasi dengan orang lain/lawan jenis, kurangnya perhatian terhadap penampilan diri, dan kurang luasnya lingkup pergaulan yang dimiliki.
Selain sesi-sesi yang menarik, retreat ini juga diselingi game-game menarik dan bermakna. Bertindak selaku pembicara sesi adalah Bp. Sentosa & Ibu Ayu, (Pembina remaja GKPB Masa Depan Cerah) serta Bp. Johan Ali Sugito (Pembina Pengayoman Pasangan Krispen).
Dalam sesi pertama yang berjudul “Am I The One?”, Ibu Ayu mengupas berbagai jenis konflik emosional seperti kepahitan, sakit hati, trauma masa lalu yang mengakibatkan kualitas pribadi seorang single menurun. Ibu Ayu juga membeberkan perbedaan mendasar tentang cara berpikir pria dan wanita untuk memfasilitasi para single supaya dapat mengenal pribadi lawan jenis dengan baik. Dengan demikian para single ini dapat membangun hubungan yang harmonis dengan pasangannya. Sesi ini ditutup dengan doa bagi kesembuhan batin para peserta.
Bp. Sentosa dalam sharing firman saat teduh pagi membagikan tentang kehidupan Daud yang melekat kepada Allah, sehingga Allah berkenan kepadanya. Demikian pula seorang single yang berkualitas haruslah memiliki sikap hati yang selalu rindu untuk dekat dengan Allah, mengerti isi hati dan rencanaNya bagi setiap single.
Sesi kedua dengan judul “How Can I Be The One” yang dibawakan oleh Bp. Johan mengajarkan tentang cara berkomunikasi yang efektif dengan lawan jenis. Bapak Johan juga membeberkan cara serta cirri-ciri menjadi “the One”.
Sesi ketiga yang berjudul “How Can I find the One?” kembali dibawakan oleh Ibu Ayu. Untuk menemukan orang yang tepat, Ibu Ayu menyisipkan kebenaran tentang komitmen hubungan dan kriteria pasangan yang ideal, yaitu serasi dan sepadan. Selain kriteria utama, yaitu cinta Tuhan, Ibu Ayu juga menjelaskan bahwa peserta juga perlu mempertimbangkan perbedaan usia, sosial, latar belakang budaya, tingkat pendidikan, dsb. Hal itu bukan berarti bahwa pasangan yang terlihat tidak masuk kriteria di atas itu tidak baik. Selama masing-masing pihak sanggup menerima dan mengujinya serta mau mendengarkan kehendak Tuhan, hubungan dapat dijalin. (ditulis oleh: Krissilia Sandri H./IR Youth)
Saturday, May 2, 2009
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment