Sunday, May 10, 2009

Penuntun Saat Teduh Pribadi 11-17 Mei 2009

Mencintai PelataranNya

Sebab lebih baik satu hari di pelataran-Mu dari pada seribu hari di tempat lain;
lebih baik berdiri di ambang pintu rumah Allahku dari pada diam di kemah-kemah orang fasik.
(Mazmur 84:11)


Sumber: e-aM Abbalove

Senin, 11 Mei 2009
LEBIH BAIK SEHARI BERSAMA TUHAN
DARI PADA 1000 HARI DI TEMPAT LAIN

Firman hari ini: Mazmur 84:1-13

Pertanyaan Perenungan:
1. Hal apakah yang membuat jiwa pemazmur sangat hancur? (ayat 3)
2. Menurut Daud, orang yang seperti apakah yang disebut berbahagia? (ayat 5-6) Mengapa? (ayat 7-8)

Pengajaran:
Ada suatu legenda yang menarik pada masa pembuangan bangsa Israel ke Babel. Pada suatu ketika, raja Persia memanggil raja Israel yang ditawan, kemudian ia berbicara kepadanya, ”Jika aku membebaskan kamu, imbalan apa yang kau berikan padaku?” Dengan wajah berseri raja Israel itu menjawab,” Saya akan memberikan setengah harta saya kepada yang mulia.” “Bagaimana kalau anak-anakmu juga kubebaskan?” tanya raja Persia. “Kalau yang mulia mengembalikan anak-anak saya, semua harta saya akan saya berikan kepada yang mulia.” Raja Persia bertanya lagi,” Kalau aku membebaskan istrimu apa yang akan kau berikan padaku?” Dengan penuh sukacita raja Israel menjawab,”Bila yang mulia membebaskan istriku, seluruh istana, harta dan daerah kekuasaanku boleh yang mulia ambil.” Raja Israel ini bersedia menukar segala yang dimilikinya supaya dapat selalu bersama orang-orang yang ia cintai.
Daud adalah raja yang hidup dalam istana yang megah. Namun, ia lebih memilih 1 hari bersama Tuhan yang ia cintai daripada berada di tempat lain. Kitab Mazmur bahkan menggambarkan bahwa jiwa Daud hancur saat ia begitu merindukan hadirat Allah. Daud berkata, “Lebih baik satu hari di pelataran Tuhan dari pada seribu hari di tempat lain; lebih baik berdiri di ambang pintu rumah Allahku dari pada diam di kemah-kemah orang fasik.” Bagaimana dengan Anda? Apakah Anda lebih puas di dalam hadirat Tuhan atau lebih memilih berada di tempat lain?

Penerapan Pribadi:
Sudahkah Anda membangun sikap doa yang benar tentang kerinduan kepada hadirat Bapa setiap hari? Tuliskan hal-hal baru yang adan dapatkan dari perenungan hari ini!



Selasa, 12 Mei 2009
BIASA DILAKUKAN
Firman hari ini: Daniel 6:1-12

Pertanyaan Perenungan:
1. Siapakah Daniel menurut kitab Daniel ini? (ayat 3-4)
2. Temukanlah apa yang dialami Daniel ketika ia taat beribadah kepada Allah? (ayat 5-10).
3. Apa yang biasa dilakukan Daniel di tengah kesibukannya? Berapa kali dalam sehari Daniel berdoa dan memuji Allah? (ayat 11)

Pengajaran:
Makan, minum, tidur, bernafas adalah rutinitas kegiatan sehari-hari yang kita lakukan. Tanpa harus diperintah, hal itu sudah menjadi kebiasaan yang harus kita lakukan. Tetapi, bagaimana jika suatu hari kita tidak melakukan salah satu rutinitas tersebut? Pasti perut kita akan lapar jika tidak makan, atau mata kita menjadi lelah jika kita tidak tidur. Demikian halnya doa seharusnya menjadi suatu kebiasaan bagi kita, murid Kristus. Jika sehari kita tidak berdoa, dampak yang terjadi seharusnya adalah tidak ada damai sejahtera bagi kita untuk melewati hari tersebut.
Daniel adalah seorang pejabat tinggi sebuah kerajaan pada jaman raja Darius. Ia pasti seseorang yang sangat sibuk, namun Alkitab mengatakan: “Dalam kamar atasnya ada tingkap-tingkap yang terbuka ke arah Yerusalem; tiga kali sehari ia berlutut, berdoa serta memuji Allahnya, seperti yang biasa dilakukannya.” Ternyata, di tengah berbagai kesibukannya sebagai pejabat pemerintahan Daniel tetap melakukan kebiasaannya untuk bertemu dengan Allah dalam doanya. Bahkan ketika ada larangan untuk menyembah Allah, Daniel tetap melakukannya. Bagaimana dengan kita, apakah doa sudah menjadi kebiasaan yang kita lakukan?

Penerapan Pribadi:
Apakah doa sudah menjadi rutinitas Anda sehari-hari? Tuliskan komitmen Anda dalam berdoa!



Rabu, 13 Mei 2009
DOA YANG KOSONG
Firman hari ini: Matius 6:5-8

Pertanyaan Perenungan:
1. Seperti apakah doa yang tidak berkenan menurut Yesus?(ayat 5 & 7)
2. Bagaimanakah seharusnya kita berdoa? (ayat 6)
3. Seberapa dalamkah Bapa mengetahui doa yang kita naikan?(ayat 8)

Pengajaran:
Ada seorang pria yang tinggal sendirian di sebuah gubuk di tengah hutan yang lebat. Pria itu beranggapan bahwa sudah menjadi kewajibannya untuk selalu berdoa sebelum mengerjakan segala sesuatu, dengan mengucapkan beberapa doa yang sempat dipelajarinya ketika masih kanak-kanak. Suatu hari ia memutuskan untuk menghitung doanya dengan cara memasukan sebiji kenari ke dalam sebuah toples setiap kali berdoa. Hal ini berlangsung terus bertahun-tahun sampai ada beberapa jajaran toples penuh berisi biji kenari di gubugnya. Semakin banyak jumlahnya, semakin banggalah ia akan dirinya. Lalu, ia bermimpi Tuhan Yesus berdiri di hadapannya dan bertanya,”Apa arti semua toples berisi kenari ini?” “Setiap biji berarti sebuah doa.”jawabnya. “Ambillah palu dan belahlah biji-biji itu,” kata Yesus kemudian. Ia segera melakukan dan mendapati bahwa setiap kenari itu ternyata isinya telah mengering dan tinggallah kulit-kulit kosong. Yesus kemudian berkata, ”Doa-doamu juga kosong seperti itu. Kau hanya mengucapkan kata-kata yang kau hafal, tapi hatimu tidak berdoa. Doa baru berarti kalau keluar dari hati, bukan hanya sekadar meluncur dari bibir.”
Allah merindukan komunikasi yang sepenuh hati dari anak-anak-Nya. Doa yang hanya diulang-ulang tanpa keluar dari hati kita tak lain hanyalah doa yang kosong.

Penerapan Pribadi:
Tuliskan langkah praktis apa yang ingin Anda lakukan untuk membangun kebiasaan berdoa Anda!



Kamis, 14 Mei 2009
BERDOA BAGI BANGSA YANG BERDOSA
Firman hari ini: Daniel 9:16-19

Pengajaran:
Selama dua puluh tiga tahun, Tuhan terus-menerus berbicara kepada orang-orang Yehuda melalui nabi Yeremia dari zaman pemerintahan raja Yosia bin Amon sampai Yoyakim bin Yosia. Firman-Nya, ”Bertobatlah masing-masing kamu dari tingkah langkahmu yang jahat dan dari perbuatan-perbuatanmu yang jahat; maka kamu akan tetap diam di tanah yang diberikan TUHAN kepadamu,...”(Yeremia 25:5). Tetapi, orang-orang Yehuda tidak taat dan memberontak kepada Tuhan, sehingga mereka dibuang ke Babel. Lalu Tuhan membuang mereka selama tujuh puluh tahun di Babel dan menjadi tawanan musuh. Di antara mereka yang tertawan itu, ada beberapa anak muda, termasuk Daniel yang diurapi menjadi nabi Tuhan. Ketika menyadari bahwa waktu penawanan orang Yehuda telah berakhir, maka Daniel berdoa kepada Tuhan bagi bangsanya. Tuhan pun mengembalikan orang-orang Yehuda ke tanah mereka di Israel. Jika seandainya kita adalah Daniel, apakah yang akan kita lakukan? Akankah kita berdoa bagi bangsa kita supaya Tuhan memulihkan negeri kita? Pertanyaan Perenungan:
Bacalah ulang doa Daniel ini dengan perlahan-lahan (ayat 16-19). Berdoalah hal serupa untuk bangsa kita.

Penerapan Pribadi:
Tuliskanlah komitmen dan cara praktis Anda untuk berdoa tentang janji-janji Tuhan.


Jumat, 15 Mei 2009
DOA UNTUK RAJA
Bacaan Firman Tuhan Hari Ini: Mazmur 61:1-9

Pertanyaan Perenungan:
1. Apa yang diminta Daud dalam doanya? (ayat 2)
2. Bagaimanakah Daud menggambarkan Allah dalam doanya? (ayat 4)
3. Apakah doa Daud untuk rajanya? (ayat 7-8)

Pengajaran:
Presiden adalah seorang yang memimpin negeri dalam menjalankan pemerintahan, dimana melalui kepemimpinannya pemerintahan boleh berjalan dengan baik. Tetapi, bayangkan jika seandainya suatu negeri tidak memiliki seorang pemimpin yang mengendalikannya. Bagaimanakah jadinya?
Pernahkah dari bibir kita keluar ucapan syukur atas presiden dan pemerintahan yang ada di bangsa kita? Pernahkah kita berdoa bagi dia? Karena setiap pemimpin yang terpilih adalah atas seijin Tuhan, maka sudah selayaknya kita juga berdoa bagi pemimpin pilihan Tuhan. Dalam bacaan alkitab kita hari ini, Daud berdoa bagi kesejahteraan rajanya. Tidak peduli kondisi saat itu yang sedang dialami oleh Daud, ia tetap bersungguh-sungguh berdoa bagi raja. Mulailah berdoa bagi presiden dan pemerintahan negara Indonesia agar kasih setia dan kebenaran Tuhan menjaga mereka.

Penerapan Pribadi:
Tuliskanlah hal-hal baru yang Anda dapatkan perenungan Firman Tuhan hari ini.


Sabtu, 16 Mei 2009
DOA YANG DISERTAI PUASA
Firman hari ini: Yoel 2:12-17

Pertanyaan Perenungan:
1. Hal apakah yang dituntut Tuhan dari orang percaya? (ayat 12-14).
2. Tindakan apakah yang seharusnya dilakukan oleh orang Kristen? (ayat 15-7).
3. Jika Anda mendengar suara Tuhan seperti nabi Yoel, apakah yang akan Anda lakukan?

Pengajaran:
Setiap kali saya berdoa, Tuhan memberikan beban di dalam hati saya untuk berdoa bagi bangsa Indonesia. Lalu, saya mulai mendoakan bangsa Indonesia dalam setiap doa pribadi saya. Selanjutnya Tuhan semakin memperbesar beban yang Ia taruh dalam hati saya, kemudian saya mulai membagi beban ini kepada teman-teman saya untuk berdoa juga bagi Indonesia, sehingga kami bisa bersama-sama berdoa. Kami berdoa bagi pemerintahan yang ada agar bersih dari korupsi, serta ikatan kuasa-kuasa kegelapan. Kami berdoa mematahkan perjanjian yang dibuat atas nama pemerintah Indonesia dengan kuasa-kuasa kegelapan. Kami bersehati mencabut setiap kutuk yang diucapakan atas Indonesia. Kami percaya bahwa setiap doa yang kami naikan tidak sia-sia dan Bapa akan menjawab doa-doa yang telah dinaikan bagi bangsa ini, sehingga pemulihan bisa terjadi atas bangsa Indonesia. (Pancarini, Ibu rumah tangga).

Penerapan Pribadi:
Tuliskanlah langkah-langkah praktis yang akan Anda lakukan untuk mentaati panggilan Tuhan tersebut?


Minggu, 17 Mei 2009
MENANGIS BAGI BANGSA
Bacaan Firman Tuhan hari ini: Nehemia 1:1-11

Pertanyaan Perenungan:
1. Hal apakah yang didengar oleh Nehemia? (ayat 1-3).
2. Apakah yang dilakukan oleh Nehemia? (ayat 4). Apa isi doanya? (ayat 5-11).
3. Apa posisi Nehemia saat itu? (ayat 11). Dapatkah Tuhan memakai Anda? Mengapa?

Pengajaran:
Pernahkah Anda menghitung sudah berapa lama Anda tinggal di Indonesia? Suatu negeri dimana kita tinggal dan hidup di dalamnya? Saat ini sudah lebih dari 63 tahun bangsa kita merdeka dari penjajahan, namun hari-hari ini justru bangsa kita sedang mengalami krisis yang begitu berat. Setiap hari kita mendengar berbagai macam krisis kehidupan yang dialami oleh bangsa kita. Bagaimana respon kita?
Nehemia, seorang juru minum raja begitu mendengar tanah kelahirannya menjadi reruntuhan, ia menangis dan langsung menaikan doa kepada Tuhan supaya memulihkan bangsanya. Sudahkah Anda berdoa bagi Indonesia agar Tuhan memulihkan bangsa kita? Mulailah berdoa bagi Indonesia, agar Tuhan memulihkan negeri yang kita pijak ini.

Penerapan Pribadi:
Tuliskanlah langkah praktis apa yang dapat Anda lakukan untuk memberkati bangsa Indonesia!

No comments: