TUJUH SIFAT ORANG SUKSES
Senin, 5 Mei
Tidak Menunda
Firman Hari Ini : Kejadian 19 :12-22
Pertanyaan Perenungan :
1. Apakah yang diperintahkan Malaikat Tuhan kepada Lot dan keluarganya? (ayat 13)
2. Bagaimana sikap Lot waktu mau keluar dari kota Sodom? (ayat 16)
Pengajaran :
Lot diperintahkan oleh Malaikat Tuhan untuk segera pergi meninggalkan Sodom saat fajar menyingsing, tetapi dia berlambat-lambat, sehingga akhirnya Malaikat Tuhan memaksa Lot dengan memegang tangannya, istrinya, dan ke dua anaknya keluar dari kota Sodom. Sikap Lot yang menunda-nunda untuk taat terhadap perintah Tuhan bisa membahayakan nyawanya dan keluarganya. Seringkali kita menunda untuk taat kepada Firman Tuhan atau menunda untuk mengerjakan pekerjaan / tugas kita, sehingga pekerjaan /tugas kita menjadi menumpuk sangat banyak, dan akhirnya membuat kita malas untuk menyelesaikannya. Menunda untuk melakukan sesuatu yang baik adalah awal dari timbulnya masalah yang berat di kemudian hari. Menunda untuk menginjili seseorang bisa berakibat fatal, jika akhirnya orang yang kita mau injili itu tiba-tiba meninggal dunia tanpa Yesus. Marilah kita segera melakukan apa yang Tuhan perintahkan dan menyelesaikan apa yang bisa kita kerjakan sekarang. Jangan menunda sampai nanti, karena kita akan berhadapan dengan masalah atau tugas-tugas yang lebih berat dan menumpuk. Ingatlah bahwa Bapa kita tidak pernah menunda / mengulur-ulur waktu untuk menolong kita. Oleh karena itu kita harus meneladani sifat Bapa kita.
Penerapan Pribadi :
1. Adakah perintah Tuhan atau tugas-tugas yang kita tunda untuk melaksanakan dan menyelesaikannya?
2. Mari bangun sikap untuk segera melaksanakan perintah Tuhan dan semua tugas yang memang harus kita kerjakan.
Selasa, 6 Mei
Rajin
Renungkan ayat-ayat berikut ini dalam-dalam:
Amsal 10: 4 “ Tangan yang lamban membuat miskin, tetapi tangan orang rajin menjadikan kaya.”
Amsal 12:24 “ Tangan rajin memegang kekuasaan, tetapi kemalasan
mengakibatkan kerja paksa.”
Amsal 12:27 “ Orang malas tidak akan menangkap buruannya, tetapi
orang rajin akan memperoleh harta yang berharga.”
Pengajaran :
Di jaman yang serba modern ini, secara tidak sadar kita dikondisikan oleh media-media untuk hidup nyaman dan serba instant, sehingga mengakibatkan kecenderungan untuk menjadi malas. Kita menjadi terbiasa duduk berjam-jam di depan TV untuk nonton atau main game, atau hal-hal lain yang membuat kita tidak melakukan apa-apa yang berarti bagi Tuhan dan bagi jiwa-jiwa. Alkitab mengajarkan kita untuk rajin. Kerajinan dan disiplin diri membuat kita bisa mencapai apa yang menjadi sasaran dan visi kita. Seringkali seseorang memiliki visi yang luar biasa tetapi karena dia malas maka setelah bertahun-tahun tetap saja tidak ada kemajuan yang dicapai. Marilah kita mulai belajar untuk rajin, dimulai dengan rajin berdoa, merenungkan Firman Tuhan, dan berpuasa. Kemudian kita belajar untuk rajin mengembangkan kemampuan kita seperti rajin membaca buku, bekerja, berolah raga dan rajin belajar sesuai dengan bidang yang kita kerjakan. Pasti kita akan merasakan dampak yang luar biasa.
Penerapan Pribadi :
1. Apakah Anda malas dalam membangun disiplin rohani yang dasar (yaitu berdoa, merenungkan firman dan berpuasa)?
2. Mari saling mengingatkan sesama anggota komsel untuk mempunyai gaya hidup yang rajin!
Rabu, 7 Mei
Setia Dalam Hal Kecil
Firman Hari Ini : Kejadian 39:1-6
Pertanyaan Perenungan :
1. Bagaimanakah sifat Yusuf dalam bekerja? (ayat 2-3)
2. Apa yang Tuhan ingin kita lakukan terhadap hal-hal yang sederhana? (Lukas 16:10)
Pengajaran :
Yusuf mulai bekerja di Mesir sebagai seorang budak di rumah Potifar. Ia bekerja dengan sangat baik dan bisa dipercaya, sehingga Tuhan mengangkat dia menjadi orang kepercayaan Potifar (Kejadian 39: 4 & 6). Walaupun tidak disebutkan secara terperinci tetapi Yusuf pasti mulai bekerja dari pekerjaan yang sederhana dengan tanggung jawab yang kecil. Karena dia setia dan dapat dipercaya dalam hal-hal yang kecil, maka Potifar mulai mempercayakan tanggung jawab yang lebih besar. Yusuf tetap melakukan semua tugasnya dengan sangat baik, sehingga akhirnya Potifar mempercayakan seluruh miliknya kepada Yusuf. Sering kita hanya ingin dipercayai tanggung jawab yang besar, tetapi Tuhan Yesus mengajar kita setia dan dapat dipercaya untuk hal-hal yang kecil dan sederhana. Kita harus setia dan dapat dipercaya saat keuangan kita masih sedikit, supaya Tuhan bisa mempercayakan keuangan yang lebih banyak. Di pekerjaan, apa pun posisi kita, marilah kita belajar untuk setia dan dapat dipercaya ketika melakukan tugas-tugas yang tampaknya sederhana dan sepele, supaya Tuhan bisa mengangkat dan mempromosikan kita lebih tinggi lagi. Bertahun-tahun yang lalu, seorang pria tua dan istrinya memasuki lobi sebuah hotel kecil di Philadelphia. “Semua tempat-tempat besar telah terisi,” kata pria itu. “Bisakah kau memberi kami satu kamar?” Pegawai itu menjawab bahwa dengan tiga konvensi yang diadakan di kota, tidak tersedia akomodasi di mana pun juga. “Semua kamar telah penuh,” kata pegawai itu. Tetapi saya tidak bisa menyuruh Anda berdua untuk berhujan-hujan pada pukul satu dini hari. Bersediakah Anda berdua tidur di kamar saya?” Keesokan paginya, saat ia sedang membayar tagihannya, pria tua itu berkata pada si pegawai hotel, “Kamulah manajer yang seharusnya menjadi bos hotel terbaik di Amerika Serikat. Mungkin suatu hari akan saya bangunkan untukmu.” Pegawai itu tertawa dan melupakan peristiwa tadi. Namun demikian, kira-kira dua tahun kemudian, ia menerima surat yang berisi tiket ke New York dan permintaan agar ia menjadi tamu dari pasangan tua yang menjadi sahabatnya itu. Setelah berada di New York, pria tua itu mengajak si pegawai hotel ke sudut jalan antara Fifth Avenue dan Thirty-Fourth Street, di mana ia menuding ke arah sebuah bangunan baru yang luar biasa dan menyatakan, “ Itulah hotel yang saya bangunkan bagimu untuk kau kelola.” Pria muda itu, George C. Boldt, menerima tawaran William Waldorf Astor untuk menjadi manajer hotel Waldorf-Astoria, sebuah hotel terbaik di dunia pada jamannya.
Penerapan Pribadi:
1. Apakah Anda setia dan dapat dipercaya dalam hal-hal yang kecil dan sederhana?
2. Bila ada hal-hal dalam pelayanan atau pekerjaan yang Anda abaikan, mari bertobat.
Ilustrasi dari : Kisah-Kisah Rohani Pembangkit Semangat
Kamis, 8 Mei
Semangat Keunggulan
Firman Hari Ini: Daniel 6:1-5; Kolose 3:23.
Pertanyaan Perenungan :
1. Bagaimana hasil kerja Daniel pada jaman Raja Darius? (ayat 5)
2. Apa yang menyebabkan Daniel begitu dipercaya pada jaman Darius? (ayat 4)
Pengajaran :
Semangat keunggulan (Spirit of Excellence) adalah suatu kualitas karakter di mana kita mengerjakan segala sesuatu dengan cara terbaik seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia. Bila kita mempunyai karakter seperti ini, maka hasil kerja dan pelayanan kita pasti luar biasa dan memberkati banyak orang. Kita tidak melakukan yang terbaik untuk dipuji atau untuk dilihat orang, tetapi hanya untuk memuliakan Tuhan. Kita tetap mengerjakan yang terbaik bahkan saat tidak ada yang melihat dan memuji kita. Ketika Margaret Haughery masih seorang bayi yang sangat kecil, ayah dan ibunya meninggal dunia dan dia kemudian diangkat anak oleh dua orang muda yang sama miskinnya dan sama baik hatinya dengan kedua orangtuanya sendiri. Dia tinggal bersama mereka sampai dia tumbuh dewasa. Kemudian dia menikah dan mempunyai seorang bayi. Setelah itu mereka pindah dari Baltimore ke New Orleans supaya kesehatan suaminya bisa lebih baik. Tetapi tidak lama kemudian, suaminya meninggal dunia dan setelah itu anaknya juga. Akhirnya Margaret hidup sendirian di dunia ini. Dia miskin tetapi dia seorang wanita yang kuat dan biasa bekerja. Sepanjang hari, dari pagi sampai petang, dia menyetrika pakaian di sebuah tempat pencucian pakaian. Dan setiap hari, sementara dia bekerja di dekat jendela, dia melihat anak-anak kecil yang sudah tidak punya orang tua lagi di panti asuhan dekat tempatnya bekerja. Tidak lama setelah itu, suatu penyakit yang hebat melanda kota itu dan begitu banyak ibu dan ayah meninggal dunia karenanya. Sampai-sampai terdapat lebih banyak lagi anak-anak yatim piatu dari pada jumlah panti asuhan yang bisa menampung mereka. Melihat hal itu, Margaret langsung menghadap para pengelola panti asuhan itu dan memberitahu mereka bahwa dia akan memberikan sebagian dari upahnya dan juga dia akan bekerja untuk mereka. Dia bekerja dengan begitu kerasnya, sehingga akhirnya bisa menyisihkan uang untuk ditabung. Dengan uang itu dia membeli dua ekor sapi dan sebuah kereta kecil untuk mengirim susu. Setiap hari dia menjual susu dengan mengantarnya kepada pelanggan menggunakan kereta itu. Sementara mengantar susu kepada para pelanggan, dia meminta sisa-sisa makanan dari hotel-hotel dan rumah-rumah mewah dan membawa makanan itu untuk anak-anak yang kelaparan di panti asuhan. Sebagian dari yang diperoleh Margaret setiap minggu diberikan ke panti asuhan dan setelah beberapa tahun, panti asuhan itu dibangun menjadi lebih besar dan lebih bagus. Dia mengelola usahanya dengan sangat berhati-hati dan sangat terampil, sehingga meskipun dia memberikan sebagian dari penghasilannya, dia tetap bisa membeli lebih banyak sapi dan memperoleh lebih banyak uang. Dengan uang itu ia membangun sebuah rumah lain untuk bayi-bayi yatim piatu. Apa yang membuat Margaret berhasil sedemikian rupa? Jawabnya adalah ‘spirit of excellence’ (roh yang luar biasa). Dia mengembangkan diri untuk menjadi peternak yang memiliki banyak sekali sapi. Dia tidak puas dengan hanya menyetrika pakaian. Dengan semangat keunggulan, hidup Margaret memberi dampak luar biasa bagi sesamanya.
Senin, 5 Mei
Tidak Menunda
Firman Hari Ini : Kejadian 19 :12-22
Pertanyaan Perenungan :
1. Apakah yang diperintahkan Malaikat Tuhan kepada Lot dan keluarganya? (ayat 13)
2. Bagaimana sikap Lot waktu mau keluar dari kota Sodom? (ayat 16)
Pengajaran :

Penerapan Pribadi :
1. Adakah perintah Tuhan atau tugas-tugas yang kita tunda untuk melaksanakan dan menyelesaikannya?
2. Mari bangun sikap untuk segera melaksanakan perintah Tuhan dan semua tugas yang memang harus kita kerjakan.
Selasa, 6 Mei
Rajin
Renungkan ayat-ayat berikut ini dalam-dalam:
Amsal 10: 4 “ Tangan yang lamban membuat miskin, tetapi tangan orang rajin menjadikan kaya.”
Amsal 12:24 “ Tangan rajin memegang kekuasaan, tetapi kemalasan
mengakibatkan kerja paksa.”
Amsal 12:27 “ Orang malas tidak akan menangkap buruannya, tetapi
orang rajin akan memperoleh harta yang berharga.”
Pengajaran :

Penerapan Pribadi :
1. Apakah Anda malas dalam membangun disiplin rohani yang dasar (yaitu berdoa, merenungkan firman dan berpuasa)?
2. Mari saling mengingatkan sesama anggota komsel untuk mempunyai gaya hidup yang rajin!
Rabu, 7 Mei
Setia Dalam Hal Kecil
Firman Hari Ini : Kejadian 39:1-6
Pertanyaan Perenungan :
1. Bagaimanakah sifat Yusuf dalam bekerja? (ayat 2-3)
2. Apa yang Tuhan ingin kita lakukan terhadap hal-hal yang sederhana? (Lukas 16:10)
Pengajaran :

Penerapan Pribadi:
1. Apakah Anda setia dan dapat dipercaya dalam hal-hal yang kecil dan sederhana?
2. Bila ada hal-hal dalam pelayanan atau pekerjaan yang Anda abaikan, mari bertobat.
Ilustrasi dari : Kisah-Kisah Rohani Pembangkit Semangat
Kamis, 8 Mei
Semangat Keunggulan
Firman Hari Ini: Daniel 6:1-5; Kolose 3:23.
Pertanyaan Perenungan :
1. Bagaimana hasil kerja Daniel pada jaman Raja Darius? (ayat 5)
2. Apa yang menyebabkan Daniel begitu dipercaya pada jaman Darius? (ayat 4)
Pengajaran :

Penerapan Pribadi:
1. Apakah Anda sudah mengerjakan segala sesuatu dengan cara yang terbaik, seperti untuk Tuhan?
2. Mari merenungkan dan menghafalkan Kolose 3:23 serta melakukannya dalam pekerjaan, pendidikan, pelayanan yang Anda lakukan.
Ilustrasi dari : Spirit of Excellence, Jarot Wijanarko
Jumat, 9 Mei
Tetap Bersemangat
Firman Hari Ini: Filipi 3:13-14
Pertanyaan Perenungan:
1. Bagaimanakah sikap Paulus dalam menghadapi hidup ini (Filipi 3:13-14)?
2. Renungkan juga Roma 5: 3-5.
Pengajaran:

Penerapan Pribadi:
1. Bila anda sedang menghadapi problem atau masalah yang menekan, putuskan dalam pikiran anda ,”Saya mau tetap semangat karena Roh Kudus selalu menyertai saya!”
2. Mari kita saling menguatkan dan mendoakan dalam komsel.
Ilustrasi dari : Kisah-Kisah Rohani Pembangkit semangat
Sabtu, 10 Mei
Mengatakan Hal-hal yang Membangun
Firman Hari Ini: Efesus 4:29; Amsal 12:25.
Pertanyaan Perenungan :
1. Apakah yang seharusnya kita katakan kepada sesama kita? (Efesus 4:29)
2. Apakah manfaat dari perkataan yang baik? (Amsal 12:25)
Pengajaran:

Penerapan Pribadi:
Praktekkanlah firman ini dengan membangun semangat orang lain minimal 1 orang yang Anda jumpai hari ini.
Biasakanlah untuk menghargai orang lain dengan cara memberi semangat, memberi dorongan, memperlakukan mereka dengan hormat dan kasih yang tulus setiap kali ada kesempatan.
Ilustrasi dari : Secangkir Kopi Susu, Timotius Adi Tan
Minggu, 11 Mei
Rendah Hati
Firman Hari Ini : Matius 23: 1-12
Pertanyaan Perenungan:
1. Apa yang terjadi pada seseorang yang memilih untuk bersikap rendah hati? (Ayat 12)
2. Apa yang Tuhan berikan kepada orang yang rendah hati? (Mazmur 149:4)
Pengajaran:

Penerapan Pribadi:
1. Apakah kita masih sering bersikap sombong dengan menghakimi orang lain?
2. Marilah kita renungkan Filipi 2:3.
No comments:
Post a Comment