EDITORIAL - 18 Mei
Saya ingat masa-masa awal ketika menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadi. Saya diperhadapkan dengan tantangan yang sangat tidak mudah. Saya harus menghadapi keluarga maupun tetangga yang memusuhi dan men “cap” saya murtad, karena telah meninggalkan kepercayaan saya yang dulu. Tetapi, hati saya yang dipenuhi oleh kasih mula-mula yang berkobar dari Tuhan membuat saya berani menghadapi tantangan tersebut. Saya mengambil keputusan untuk tetap menunjukkan kasih Tuhan kepada mereka lewat tindakan nyata dengan cara menolong serta memberikan apa mereka yang butuhkan. Pada akhirnya mereka mengakui bahwa anak Tuhan itu ternyata penuh kasih dan peduli. Seiring berjalannya waktu, keluarga saya dapat menerima keputusan saya. Hati yang dibakar oleh belas kasih membuat saya tetap berdoa untuk keselamatan mereka. Suatu saat ketika doa malam, Tuhan memperlihatkan wajah orang tua saya. Dengan segera saya mengambil keputusan untuk memberitakan injil kepada mereka, tidak peduli apa pun resiko yang akan saya hadapi, asalkan orang tua saya menerima keselamatan. Sungguh luar biasa! Mereka sangat terbuka ketika mendengar Kabar Baik tersebut dan mau didoakan. Saya rindu setiap kita memiliki hati yang berkobar untuk menceritakan Kabar Baik yang akan membawa keselamatan bagi orang lain. Sebab, orang yang telah mengalami keselamatan dari Tuhan pasti tidak akan tahan untuk membagikan keselamatan yang telah diterimanya kepada mereka yang terhilang.
Ruth Salmah
Ko. Dept. Doa
Sunday, May 18, 2008
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment