“Hati yang Berkobar”
Senin, 12 Mei 2008
MENCARI TUHAN SEGENAP HATI
Firman Hari ini: II Tawarikh 15 : 1-15
Pertanyaan Perenungan:
1. Ada kata-kata yang diulangi sampai berkali-kali. Kata-kata apakah itu?
(Ayat 2, 4, 12, 15)
2. Bagaimana kita harus mencari Tuhan? (Ayat 12, 15)
3. Akibat apakah yang dialami oleh orang yang mencari Tuhan dengan tekad yang bulat? (Ayat 15)
Pengajaran:
Hati yang berkobar akan kita miliki jika kita mencari Tuhan dengan segenap hati dan jiwa, dengan suatu tekad yang bulat untuk menemukan Dia dalam ibadah kita baik secara pribadi maupun secara korporat. Jika kita mencari Tuhan dengan sungguh-sungguh, bukan dengan biasa atau sebagai suatu rutinitas agama, maka hidup kita menjadi amat berarti. Ada 4 hal yang harus kita lakukan dalam mencari Tuhan. Pertama adalah merenungkan Firman Allah (Mazmur 1: 1-3). Merenungkan artinya membaca dan berusaha memahami Firman dengan bantuan kuasa Roh Kudus kemudian menerapkannya dalam hidup sehari-hari. Kedua, berdoa dengan tidak jemu-jemu ( I Tesalonika 5:17 ). Doa adalah suatu kebutuhan rohani dan sekaligus menjadi suatu sistem komunikasi manusia dengan Allah. Dalam tahap ini kita dapat merasakan keintiman dengan Bapa. Kita harus selalu berkomunikasi supaya kita dapat mengenal dan mengetahui kehendak-Nya. Berdoa dan merenungkan Firman harus dilakukan setiap hari. Waktu terbaik adalah pagi hari. Ketiga, berpuasa (Matius 6: 16-18). Disiplin berpuasa adalah hal yang penting juga, sebab dengan berpuasa, kita dapat berfokus kepada Allah secara penuh dan dapat melatih diri untuk mengendalikan hawa nafsu atau kedagingan. Berpuasa dapat dilakukan sesuai kemampuan dan kebutuhan. Mungkin seminggu 1 atau 2 kali. Keempat, beribadah secara korporat (Ibrani 10:25). Kita diciptakan sebagai mahluk sosial yang harus hidup dalam komunitas ilahi yang sehat. Allah rindu umat-Nya ada dalam kesatuan yang utuh. Ibadah dapat membantu pertumbuhan rohani kita. Dalam ibadah korporat, kita bisa mempraktekkan perintah Bapa yaitu saling mengasihi, membangun, menguatkan, memperhatikan, dll. Penulis surat Ibrani dengan tegas menulis bahwa kita tidak boleh menghindar dari pertemuan ibadah. Setialah untuk berkomunitas dengan sesama orang percaya, baik hari Minggu maupun pertemuan Komsel. Semua ini akan membantu kita untuk bertumbuh. Carilah Tuhan selalu dengan melakukan 4 disiplin ini secara terus-menerus, dengan penuh sukacita, maka hati Anda akan berkobar-kobar melayani Tuhan. Anda akan menjalani hidup yang penuh makna setiap hari. Orang-orang yang berjumpa dengan Anda akan merasa tergugah.
Penerapan Pribadi:
1. Apakah ada Disiplin Rohani yang belum Anda lakukan dengan tekad yang bulat?
2. Teruslah melatih diri untuk melakukan 4 disiplin dengan penuh antusias! Tuliskanlah rencana Anda.
Selasa, 13 Mei 2008
MENGANDALKAN TUHAN
Firman Hari ini: Yeremia 17:5-8
Pertanyaan Perenungan:
1. Uraikanlah dengan kata-kata Anda sendiri : Apakah akibat orang yang tidak mengandalkan Tuhan? (Ay. 6)
2. Uraikanlah dengan kata-kata Anda sendiri : Apakah berkat dari orang yang mengandalkan Tuhan? (Ay. 8)
Pengajaran:
Pada suatu hari seorang mahasiswi bernama Ratih memiliki masalah keuangan. Sebelum ia berangkat ke kampus, ia merasa lapar dan perlu makan. Uang di dompetnya hanya tersisa Rp 2000,00. Uang tersebut hanya cukup untuk biaya transpor ke kampus. Pada saat itu juga, Ratih langsung berdoa kepada Tuhan. Walaupun dengan perut lapar dan tetesan air mata, ia percaya Tuhan menolongnya. Satu jam setelah ia berdoa, ada seorang teman yang mengetuk pintu kamarnya. Ternyata temannya membawakan sebungkus makanan untuk Ratih. Pada saat yang sama, Ratih langsung bersyukur karena Tuhan telah menolongnya. Bangsa Israel diperingatkan oleh Yeremia karena mereka telah meninggalkan Tuhan dan berusaha mencari pertolongan yang lain yaitu kepada patung-patung berhala. Selain itu bangsa Israel telah berbuat dosa. Allah memperingatkan bangsa Israel melalui Yeremia dan teguran tersebut sangat keras. Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia. Artinya Allah tidak akan campur tangan dalam kehidupan orang yang selalu mengandalkan kekuatan di luar kekuatan-Nya. Orang tersebut tidak akan merasakan keadaan yang baik pada masa depannya. Mungkin ia memiliki banyak harta kekayaan, memiliki jabatan, tetapi jika ia tidak mengandalkan Tuhan maka hidupnya seperti seseorang yang berada di padang gurun dan berada di negeri yang tidak berpenduduk. Orang yang kepercayaannya berpusat pada diri sendiri dan kekuatan sumber daya manusia pasti akan kecewa, miskin rohani dan akhirnya terhilang. Tetapi berbahagialah orang yang mengandalkan Tuhan. Ia tidak saja merasakan keajaiban Tuhan, tetapi ia akan tetap kuat seperti pohon yang merambatkan akar-akarnya ke tepi batang air, yang daunnya tetap hijau, tidak kuatir dalam tahun kering dan tidak berhenti menghasilkan buah. Tidak ada yang sia-sia jika kita mengandalkan Tuhan. Kita harus terus melatih diri untuk mengandalkan Tuhan dalam segala situasi. Menjalani hidup dengan mengandalkan Tuhan akan membuat hati Anda berkobar dalam sikon apapun.
Penerapan Pribadi:
1. Dalam hal apa sajakah Anda cenderung mengandalkan kemampuan dan pengalaman sendiri atau mengandalkan sesama manusia ?
2. Belajarlah untuk mengandalkan Tuhan supaya Anda tetap berhasil dalam segala situasi.
Rabu, 14 Mei 2008
HIDUP UNTUK MELAYANI SESAMA
Firman Hari ini: Matius 20:20-28
Pertanyaan Perenungan:
1. Apa tujuan Anak Manusia datang ke dunia ? (Ayat 28)
2. Apakah kunci untuk menjadi orang besar ? (Ayat 26)
3. Apakah kunci untuk menjadi orang terkemuka ? (Ayat 27)
Pengajaran:
Orang yang berusia lanjut biasanya merasa sepi bukan karena tidak mempunyai seorangpun yang dapat diajak berbagi rasa, melainkan karena mereka hanya menyangga beban hidup mereka saja. Seorang wanita berusia 85 tahun sedang diwawancarai pada hari ulang tahunnya. Pewawancara bertanya, nasihat apakah yang akan ia berikan kepada orang-orang yang seusia dengannya. Wanita itu berkata, “Pada usia tua, kita sangat perlu terus-menerus menggunakan seluruh kemampuan kita. Kalau tidak, kemampuan itu akan menjadi kering. Sangat penting untuk tetap tinggal dengan orang lain dan kalau masih mungkin mencari nafkah dengan melayani. Itulah yang membuat kita hidup sehat.” Si pewawancara bertanya, “Apakah yang nyonya lakukan untuk memperoleh nafkah pada usia 85 tahun? ” Wanita itu menjawab, “Saya merawat wanita tua tetangga saya.” (Timotius Adi Tan, Setetes Embun Bagi Jiwa). Satu penyakit emosional yang sering diderita oleh orang Kristen adalah kesepian, jenuh, stress, dll. Kenapa hal ini terjadi? Situasi ini terjadi karena banyak orang Kristen masih hidup dalam ‘comfort zone’ (zona kenyamanan). Memang pada dasarnya manusia butuh dilayani dan dipuaskan oleh sesuatu. Tetapi kamus kekristenan tidaklah demikian. Hidup yang hanya berfokus pada diri sendiri, pasti akan merasakan kehampaan, jenuh dan akhirnya menjauh dari Tuhan. Yesus tidak pernah memikirkan hidup-Nya selama melayani di muka bumi. Ia tidak pernah bingung harus tidur di mana dan transportasi apa yang Ia pakai ketika melayani. Pikiran Yesus hanya untuk orang lain. Apakah kita terus hidup untuk diri sendiri? Mulailah melangkah untuk memberi dampak yang baik kepada orang lain. Jika Anda belum membina atau dulu membina tetapi sekarang tidak lagi membina sesama dalam pertumbuhan rohaninya, mulailah melakukannya SEGERA. Jangan sampai hidup kekristenan kita berjalan di tempat, menjadi mandeg dan kering, tanpa melakukan sesuatu untuk orang lain. Jika Anda belum membawa jiwa-jiwa terhilang kepada Yesus, segeralah bertindak. “Demikianlah kita ketahui kasih Kristus, yaitu bahwa Ia telah menyerahkan nyawaNya untuk kita; jadi kitapun wajib menyerahkan nyawa kita untuk saudara-saudara kita.” (I Yohanes 3:16)
Penerapan Pribadi:
1. Pikirkan pada saat ini juga, siapa yang akan saudara layani hari ini?
2. Mintalah kepada Bapa secara terus menerus yaitu hati yang mengasihi untuk orang lain!
Kamis, 15 Mei 2008
SETIA BERSAKSI
Firman Hari ini: Kisah Para Rasul 10:34-43
Pertanyaan Perenungan:
Apa yang disaksikan oleh Petrus ketika ia berbicara kepada semua orang yang mendengarkannya? (Ay. 38-41)
Pengajaran:
Sekelompok orang muda dari berbagai negara membahas bagaimana Injil Kristus diwartakan. Mereka membahas propaganda, buku-buku dan berbagai cara menyebarkan Injil pada abad dua puluh ini. Kemudian ada seorang gadis dari Afrika berbicara, “Ketika kami bermaksud membawa agama Kristen ke salah satu desa, kami tidak mengirimkan buku-buku. Kami mengirimkan satu keluarga Kristen untuk hidup di desa itu dan keluarga itulah yang membuat desa itu menjadi Kristen dengan hidup di sana menjadi saksi Kristus yang baik.” (Frank Mihalic, 1500 Cerita Bermakna). Suatu kesaksian sangat dibutuhkan di dalam institusi pengadilan. Kesaksian para saksi akan membuat suatu perkara menjadi jelas dan akhirnya dapat diputuskan dengan adil. Sangat disayangkan bahwa kesaksian tentang Kristus mulai memudar dan menjadi hambar, karena banyaknya orang Kristen yang gagal menjadi saksi Kristus. Padahal Roh Kudus telah turun ke atas kita supaya kita menjadi saksi Kristus yang dipenuhi kuasa Allah. Hal ini terjadi karena kurangnya orang Kristen yang bergaul karib dengan Tuhan. Hanyalah orang yang hidupnya akrab dengan Tuhan yang akan memiliki pengalaman-pengalaman pribadi dengan Yesus untuk disaksikan kepada dunia yang binasa ini. Dunia saat ini membutuhkan kebenaran tentang kasih dan kuasa Kristus. Siapa lagi kalau bukan kita, gereja Tuhan, yang memberitakan kesaksian tersebut. Kesaksian kita tentang Kristus dapat membuat dunia percaya kepada Yesus dan bertobat dari dosa-dosanya. Allah tidak membutuhkan orang yang pandai bicara, tetapi Ia membutuhkan orang yang mau memberitakan kesaksian tentang diri-Nya. Pengalaman hidup kita bersama Kristus menjadi senjata yang efektif untuk pemberitaan Injil. Lakukan dengan efektif, kreatif dan penuh antusias. Penyertaan Tuhan yaitu tanda heran dan mujizat akan menyertai orang yang mau pergi menjadi saksi Kristus. Hidup Anda tidak pernah sama lagi. Hati Anda akan menyala-nyala !
Penerapan Pribadi:
Mulailah kembali bersaksi kepada setiap orang yang kita temui dan yakinlah bahwa setiap perkataan atau perbuatan yang mereka lihat dalam diri kita tidak kembali dengan sia-sia.
Doakanlah orang-orang yang sakit. Layanilah mereka yang mengalami berbagai masalah. Bawalah mereka kepada Yesus.
Jumat, 16 Mei 2008
MEMILIKI KARAKTER KRISTUS
Firman Hari ini: Filipi 2:12-18
Pertanyaan Perenungan:
1. Setelah kita diselamatkan, perintah apakah yang diberikan kepada kita? (Ayat 12)
2. Bagaimana kita harus melakukan segala sesuatu? (Ayat 14)
3. Sebagai anak Allah, bagaimana kita harus hidup di dunia nyata setiap hari? (Ayat 15)
Pengajaran:
Ada seorang rahib yang pekerjaan hariannya adalah memberi makan dan pakaian kepada orang-orang miskin. Pada suatu sore, Kristus menampakkan diri kepadanya di kamar. Wajah dan raut muka-Nya tidak jelas sehingga untuk beberapa saat ia merasa ragu apakah penampakan itu benar-benar terjadi. Kemudian penampakan itu menyala sedikit. Ketika ia memandang gembira penampakan itu, bel berbunyi yang menandakan saat ia harus memberi makan kepada orang-orang miskin yang menunggu di biara pertapaan. Bagaimana ia bisa berangkat sekarang? Apa yang harus dilakukannya? Tinggal bersama tamu sorgawinya atau pergi menjalankan tugasnya memberi bantuan kepada orang yang membutuhkan? Dia memutuskan untuk melakukan tugasnya. Dia mengucapkan selamat tinggal kepada Kristus dan pergi untuk membantu orang-orang miskin milik Kristus itu. Hari mulai gelap ketika ia hampir selesai menjalankan tugasnya. Ketika ia memasuki kamarnya, dia melihat cahaya. Di sana Yesus sudah berdiri menunggunya, tidak samar-samar lagi sekarang, tetapi bersinar seperti matahari, sambil tersenyum kepadanya dengan kelembutan ilahi. Yesus berkata, “Seandainya kamu tidak pergi melaksanakan tugasmu, maka Aku sudah pergi dari tadi.” (Frank Mihalic, 1500 Cerita Bermakna). Paulus hidup, namun bukan dirinya lagi yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalamnya (Galatia 2:20). Kristus telah meninggalkan berbagai teladan semasa Ia melayani di muka bumi. Kita wajib mengikuti jejak-Nya ( I Petrus 2:21). Ia akan memenuhi kita dengan hikmat sorgawi, supaya kita dapat melakukan perbuatan-Nya. Hidup kita adalah milik Kristus, oleh karena itu kita juga harus mengikuti teladan-Nya. Buah-buah Roh harus berkembang dalam karakter kita. Apa yang Yesus lakukan dan alami, itu juga yang kita lakukan dan alami. Jangan takut untuk memunculkan karakter Kristus di tengah dunia yang sedang bergejolak saat ini. Tuhan tidak mau kita terus-menerus menyendiri bersama-Nya seperti cerita rahib di atas, tetapi kita harus mulai menerapkan pribadi-Nya dalam kehidupan nyata. Pengikut Kristus pertama kali disebut Kristen adalah di Anthiokia, karena mereka hidup seperti Kristus (Kisah Para Rasul 11:26).
Penerapan Pribadi:
1. Adakah hidup kita mencerminkan karakter Kristus setiap hari ?
2. Jika tidak, segeralah berubah. Nyatakanlah karakter Kristus kepada orang-orang yang bergaul dengan Anda.
Sabtu, 17 Mei 2008
MEMILIKI VISI
Firman Hari ini: Kejadian 6: 9-22
Pertanyaan Perenungan:
Visi apakah yang Tuhan berikan kepada Nuh? (Ay. 14)
Apakah Nuh melakukan visi itu? (Ay. 22)
Pengajaran:
Ada seorang ilmuwan Inggris bernama Huxley. Suatu hari ia diundang untuk berceramah di sebuah perguruan tinggi. Pada hari di mana ia harus memberikan ceramah, ternyata ia bangun kesiangan dan terlambat. Dengan cepat ia mempersiapkan diri, lalu ia keluar dari rumah dan langsung melompat ke sebuah kereta kuda serta berteriak kepada kusir, “Larilah dengan kecepatan tinggi!” Kusir itu segera mencambuk kudanya dan mereka berlari dengan cepat. Tiba-tiba Huxley menyadari sesuatu. Sambil mengeluarkan kepalanya dari jendela, dia berteriak kepada kusir itu, “Hai, tahukah Anda ke mana tujuan saya?” “Tidak tuan, tapi saya melarikan kuda secepatnya sesuai permintaan tuan,” jawab kusir tersebut. (Frank Mihalic, 1500 Cerita Bermakna). Apa yang terjadi dengan Nuh? Ternyata ia dan keluarganya dipilih Allah untuk melanjutkan kehidupan di muka bumi, sedangkan yang lain musnah oleh air bah. Allah menyuruh Nuh untuk membuat bahtera yang digunakan untuk menampung seluruh keluarganya dan semua binatang yang telah ditentukan-Nya. Allah memberikan langkah-langkah dalam membuat bahtera itu dan Nuh melakukannya. Walaupun proyek bahtera tersebut selesai dalam waktu yang lama, namun tetap berhasil. Tugas Allah adalah menyelamatkan Nuh, keluarganya dan para binatang. Tugas Nuh hanya membuat bahtera dan membawa keluarganya dan semua binatang untuk masuk ke dalam bahtera. Allah memberikan visi dan tujuan yang jelas kepada Nuh dan ia melakukannya. Jangan seperti Huxley yang hanya menyuruh kusir kereta kuda untuk berlari kencang tanpa ada tujuan yang jelas. Hidup tanpa visi membuat kita selalu lelah dalam melakukan segala sesuatu. Tetapi sebaliknya, dengan adanya visi membuat kita tetap bersemangat dalam menjalani hidup. Jika Anda belum memiliki visi, mintalah kepada Allah, sebab Ia yang menciptakan Anda dan Ia tahu apa tujuan Anda di muka bumi. Visi yang baik adalah visi yang diprakarsai oleh Allah. Yang penting, teruslah bergaul karib dengan Allah, maka ia akan menunjukkan visiNya kepada kita. Sama seperti Nuh. Ia juga bergaul karib dengan Allah sehingga dengan mudah ia mendapat visi dari Allah. Tak dapat dipungkiri lagi, hati yang berkobar bagi Allah adalah hati yang memiliki visi yang lahir dari persekutuan pribadi dengan Allah.
Penerapan Pribadi:
Sudahkah Anda menerima visi dari Allah?
Visi apakah yang Allah berikan? Tuliskanlah dengan jelas
Jalankan visi itu dengan tekun!
Minggu, 18 Mei 2008
MEMILIKI SEMANGAT ILAHI
Firman Hari ini: Yesaya 40:28-31
Pertanyaan Perenungan:
Kepada siapakah Allah memberikan kekuatan? (Ay. 29)
Seperti apakah orang-orang yang menantikan Tuhan? (Ay. 31)
Pengajaran:
Berharap kepada Tuhan ialah mempercayakan sepenuhnya kehidupan kita kepada-Nya dan sekaligus memandang Dia sebagai sumber pertolongan dan kasih karunia ketika kita memerlukannya. Orang yang berharap kepada Tuhan dijanjikan:
1. Kekuatan Allah untuk menyegarkan mereka di tengah-tengah kelelahan dan kelemahan, penderitaan dan pencobaan.
2. Kemampuan untuk mengatasi persoalan-persoalan, bagaikan rajawali yang terbang naik.
3. Kesanggupan untuk berlari dalam kehidupannya tanpa merasa lelah dan terus berjalan maju tanpa merasa letih karena Allah menganugerahkan pertolongan-Nya.
Semangat ilahi adalah kekuatan sekaligus gairah yang Allah berikan supaya kita tetap teguh berdiri dalam segala situasi. Allah berjanji, jika umat-Nya dengan sabar mengandalkan Dia, maka Dia akan memberikan apa pun yang mereka perlukan untuk senantiasa menopang mereka. Allah selalu memberi semangat yang baru kepada anak-anak-Nya. Ia tidak pernah mengecewakan siapa pun. Orang yang memiliki semangat dari Allah akan tetap bertahan dan terus berjalan dalam kehendak Allah. Anda boleh kehilangan sesuatu yang Anda miliki, tetapi jangan sampai semangat Anda ikut hilang. Mintalah kepada Allah semangat yang baru supaya kita tetap bergairah dalam melakukan segala sesuatu. Jika semangat kita untuk bertumbuh secara rohani hilang, maka hal itu akan berakibat sangat buruk pada diri kita. Biarkan rohmu menyala-nyala dan tetap melayani Tuhan semasa hidupmu, maka engkau akan disebut berbahagia.
Penerapan Pribadi:
Apa yang membuat Anda kehilangan semangat ilahi?
Marilah datang kepada Bapa dengan hati yang rendah. Akui semua kekeliruan atau dosa dan curahkan hati Anda kepadaNya. Ambilah keputusan untuk tetap bersemangat dalam kerohanian Anda!
Saturday, May 10, 2008
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment