Sunday, May 18, 2008

Dicari: Samaria Akhir Jaman

FOKUS KITA - 18 Mei

”Dan banyak orang Samaria dari kota itu telah menjadi percaya kepada-Nya karena perkataan perempuan itu, yang bersaksi: ”Ia mengatakan kepadaku segala sesuatu yang telah kuperbuat” (Yohanes 4:39)

Peristiwa dipulihkannya wanita Samaria oleh Yesus membawa perubahan total dalam kehidupannya dan memberikan dampak pada semua penduduk di Samaria.
Wanita Samaria yang diceritakan dalam Yohanes 4:1-42 adalah orang yang hidup dalam dosa dan penderitaan. Wanita itu berdosa karena hidup dalam perzinahan, dia menderita karena diasingkan oleh seluruh penduduk desa akibat dosanya. Hidupnya diwarnai penolakan dan tuduhan-tuduhan yang membuatnya terintimidasi dan tidak memiliki komunitas. Perjumpaannya dengan Yesus pada suatu harilah yang mengubahkan seluruh hidupnya. Apa yang membuat wanita Samaria ini mengalami perubahan total sehingga menjadi dampak yang luar biasa bagi penduduk desanya?
1. Hati yang terbuka serta haus & lapar akan kebenaran
Keterbukaannya kepada Yesus atas kehancuran hidup serta rasa haus dan laparnya akan kebenaran membuat Allah mencurahkan kasih dan pengampunan padanya. Hatinya disembuhkan dari luka batin akibat dari penghakiman moral masyarakat atas kehidupannya yang kawin cerai berkali-kali. Pengenalannya akan Juruselamat memerdekakan hidupnya dari dosa dan menjadikannya orang yang penuh percaya diri. Ketika hidupnya diubahkan secara total, ia menjadi saksi yang dahsyat sehingga membawa seluruh penduduk desanya percaya kepada Yesus.

2. Hati yang dipenuhi sukacita serta syukur atas kasih & pengampunan yang ia terima
Hati yang dipenuhi oleh sukacita, rasa syukur akan kasih serta pengampunan dari Allah membuatnya rindu untuk menyenangkan Allah. Dia sadar bahwa kini seluruh hidupnya adalah milik Allah dan ia ingin membalas apa yang telah Yesus berikan bagi hidupnya.

3. Hati yang berani & mau berbagi kemurahan Allah yang telah ia terima
Wanita Samaria ini sadar bahwa pengalamannya akan penerimaan dan pengampunan dari Allah mengubahkan hidupnya. Ia mengerti bahwa penerimaan dan pengampunan dari Allah sangat dahsyat kuasanya. Karena itu, ia ingin penduduk desanya mengalami perubahan hidup yang sama seperti yang dia alami.Tindakannya untuk bersaksi kepada penduduk desa tentang adanya Mesias bagaikan pahlawan yang pulang membawa kemenangan dari medan perang, lantang, perkasa dan berwibawa, sehingga penduduk mempercayainya. Ia memiliki hati yang yakin dan berani. Tidak peduli apapun resiko yang akan dia hadapi (mungkin ia dikucilkan atau bahkan dibunuh, mengingat Samaria dan Yahudi bermusuhan). Dia tidak peduli dengan apapun yang terjadi. Pengalamannya akan kuasa keselamatan adalah alasan yang cukup baginya untuk membawa seluruh kaumnya datang kepada Yesus.

Inilah yang membawa seluruh penduduk desa akhirnya datang dan percaya kepada Yesus. Mereka melihat kemuliaan Allah terpancar dari perubahan hidup dan keberaniannya yang berkobar-kobar dalam membawa Kabar Baik.
Di akhir jaman ini, adakah Allah menemukan gerejaNya memiliki rasa haus dan lapar akan kebenaran, siap menjadi saksi yang RADIKAL bagi Yesus dan membawa jiwa-jiwa diselamatkan. Kapan terakhir kali kita bersaksi kepada jiwa-jiwa, membawa mereka pada Allah, berdoa dan menjadi berkat bagi mereka? Allah mencari orang-orang yang memiliki sikap hati seperti wanita Samaria yang membawa pemulihan dan keselamatan dari Allah bagi sesamanya.(rs)

No comments: