Merawat yang Terbuang
“Kami sangat senang dengan kunjungan bapak dan ibu sekalian. Kunjungan ini sangat berarti sekali bagi kami. Belum pernah kami diperhatikan sedekat ini. Orang-orang yang berkunjung ke tempat ini tidak ada yang berani mendekati kami. Biasanya ketika mereka datang, kami dikumpulkan, diberi bingkisan. Mereka hanya memandang kami dari atas ke bawah, kemudian dari bawah kembali ke atas, lalu pulang. Hanya itu saja. Baru kali ini ada tamu yang berani mendekati kami. Ini pertama kalinya kami disalami, dirawat luka-luka kami, diberi penyuluhan kesehatan, dihibur, bahkan didoakan. Kami sangat terharu karena ada yang memperhatikan kami seperti ini. Lebih dari bingkisan, kami membutuhkan dan sangat menghargai perhatian yang bapak dan ibu berikan. Kami harap bapak dan ibu dapat mengunjungi kami lagi.” Demikian tutur Bp. Kamiran mewakili teman-temannya, warga penduduk pemukiman karantina eks-penderita Kusta di Sememi, Benowo pada 17 orang jemaat Keluarga KrisPen (gabungan dari 6 komsel) yang melakukan aksi komsel di pemukiman mereka pada hari Minggu, 26 Agustus 2007 lalu.Adapun tempat yang dikunjungi merupakan pemukiman karantina eks-penderita kusta yang sudah keluar dari RS Khusus Kusta dari berbagai daerah di Jawa Timur, yang dikelola Pemkot. Namun, mereka masih butuh perhatian dan mentoring yang berlanjut, tidak hanya dalam merawat bekas luka atau luka baru (yang dianggap pemerintah dapat merawat sendiri). Jumlah penduduk pemukiman ini adalah 135 jiwa (51 orang usia dewasa/menikah, 7 anak balita, 9 anak belum sekolah, 13 anak usia SD, 9 anak usia SMP, sisanya dewasa muda yang putus sekolah.
Aksi komsel ini bertujuan untuk memberkati dan merawat mereka yang terbuang. Kegiatan yang dilakukan antara lain memberikan penyuluhan kesehatan dan cara merawat luka serta hidup bersih, memberikan obat-obatan umum dan vitamin bagi penderita, memberikan perawatan/pengobatan langsung bagi beberapa diantara mereka yang memiliki luka baru, serta membagikan kasih dan kabar sukacita bagi mereka semua yang belum mengenal Tuhan.(Bp. Iwan Sukmadi/PKS Keluarga).
No comments:
Post a Comment