Memberi Makna Setiap Detik Kehidupan
Setiap orang pasti ingin sukses. Tidak ada seorangpun yang tidak ingin hidupnya sukses. Tahukah Anda bahwa Tuhan juga rindu agar hidup kita sukses? Bahkan lebih dari sekedar sukses, Tuhan ingin hidup kita bermakna. Apakah hidup yang bermakna itu? Hidup yang bermakna adalah ketika kita bisa membagikan sesuatu atau memberikan nilai tambah kepada hidup orang lain.
Berikut ini adalah kunci untuk membuat hidup kita sukses dan bermakna:
SENANTIASA HIDUP DI HADIRAT TUHAN
Syarat utama adalah kita harus hidup di hadapan wajahNya (Coram Deo). Bil 6:22-27. Banyak orang berusaha untuk melakukan kehendak Tuhan tanpa membagun keintiman dengan Dia terlebih dahulu. Adalah hal yang sangat mustahil untuk melakukan kehendak Allah dengan mengandalkan kekuatan manusia. Firman Tuhan datang kepada Zakharia demikian, "Bukan dengan keperkasaan dan bukan dengan kekuatan, melainkan dengan roh-Ku, firman TUHAN semesta alam,” (Zakaria 4:6). Jika kita ingin sukses dan bermakna kita harus mengandalkan Tuhan. Bagaimana cara mengandalkan Tuhan. Hanya satu hal, yakni intim dengan Dia melalui perenungan firman dan dialog yang terus-menerus denganNya.
MENGIKUTI YESUS
Ketika kita intim dengan Tuhan, maka Ia akan memberitahukan pada kita apa yang harus kita lakukan. Sebab dikatakan, “Dan ketika Yesus sedang berjalan menyusur danau Galilea, Ia melihat dua orang bersaudara, yaitu Simon yang disebut Petrus, dan Andreas, saudaranya. Yesus berkata kepada mereka: ‘Mari, ikutlah Aku, dan kamu akan Kujadikan penjala manusia,’”(Mat 4:18-19). Tidak ada cara lain untuk melakukan kehendak Tuhan, tanpa melakukan langkah pertama yakni Mengikuti Yesus. Kita harus membangun hubungan intim dengan Tuhan agar mendapatkan isi hatiNya. Hadirat Tuhan yang menjamin kita untuk berani bertindak tanpa rasa takut. Hal ini terjadi pada Petrus dan Yohanes ketika mereka diperhadapkan pada mahkamah agama karena menyembuhkan orang di halaman Bait Allah. Dikatakan, “Ketika sidang itu melihat keberanian Petrus dan Yohanes dan mengetahui, bahwa keduanya orang biasa yang tidak terpelajar, heranlah mereka; dan mereka mengenal keduanya sebagai pengikut Yesus,”(Kisah 4:13). Mereka dikenal sebagai pengikut Yesus. Ayat 8 berbunyi, “Maka jawab Petrus, penuh dengan Roh Kudus.” Itulah Keintiman.
BERANI BERTINDAK
Setelah kita membangun keintiman dengan Tuhan, maka perintah Yesus datang. Ia berkata, “Kamu akan Kujadikan penjala manusia.” Tujuan Tuhan Yesus memanggil kita adalah menjadi penjala atau melayani orang lain yang belum mengenal kasih Tuhan. Tidak mungkin bagi seseorang yang memiliki keintiman dengan Tuhan sebagai gaya hidupnya dan pada saat yang sama membenci orang lain, terutama mereka yang belum diselamatkan. Adalah kewajiban utama kita untuk menjangkau mereka, karena kita telah mengikuti Yesus dan menerima anugerahNya secara cuma-cuma. Itulah sebabnya Yesus berkata, “Pergilah dan beritakanlah: Kerajaan Sorga sudah dekat. Sembuhkanlah orang sakit; bangkitkanlah orang mati; tahirkanlah orang kusta; usirlah setan-setan. Kamu telah memperolehnya dengan cuma-cuma, karena itu berikanlah pula dengan cuma-cuma,” (Matius 10:7-8). Sudahkah kita memberikan apa yang kita terima dari Tuhan dengan cuma-cuma kepada orang lain? Jika belum, maka kita dapat melakukannya sekarang.
Mari, jadikan hidup kita bermakna dengan menjalani setiap detik kehidupan dalam keintiman dengan Tuhan dan melayani sesama yang membutuhkan... SEKARANG juga!(wwn)
Berikut ini adalah kunci untuk membuat hidup kita sukses dan bermakna:
SENANTIASA HIDUP DI HADIRAT TUHAN
Syarat utama adalah kita harus hidup di hadapan wajahNya (Coram Deo). Bil 6:22-27. Banyak orang berusaha untuk melakukan kehendak Tuhan tanpa membagun keintiman dengan Dia terlebih dahulu. Adalah hal yang sangat mustahil untuk melakukan kehendak Allah dengan mengandalkan kekuatan manusia. Firman Tuhan datang kepada Zakharia demikian, "Bukan dengan keperkasaan dan bukan dengan kekuatan, melainkan dengan roh-Ku, firman TUHAN semesta alam,” (Zakaria 4:6). Jika kita ingin sukses dan bermakna kita harus mengandalkan Tuhan. Bagaimana cara mengandalkan Tuhan. Hanya satu hal, yakni intim dengan Dia melalui perenungan firman dan dialog yang terus-menerus denganNya.
MENGIKUTI YESUS
Ketika kita intim dengan Tuhan, maka Ia akan memberitahukan pada kita apa yang harus kita lakukan. Sebab dikatakan, “Dan ketika Yesus sedang berjalan menyusur danau Galilea, Ia melihat dua orang bersaudara, yaitu Simon yang disebut Petrus, dan Andreas, saudaranya. Yesus berkata kepada mereka: ‘Mari, ikutlah Aku, dan kamu akan Kujadikan penjala manusia,’”(Mat 4:18-19). Tidak ada cara lain untuk melakukan kehendak Tuhan, tanpa melakukan langkah pertama yakni Mengikuti Yesus. Kita harus membangun hubungan intim dengan Tuhan agar mendapatkan isi hatiNya. Hadirat Tuhan yang menjamin kita untuk berani bertindak tanpa rasa takut. Hal ini terjadi pada Petrus dan Yohanes ketika mereka diperhadapkan pada mahkamah agama karena menyembuhkan orang di halaman Bait Allah. Dikatakan, “Ketika sidang itu melihat keberanian Petrus dan Yohanes dan mengetahui, bahwa keduanya orang biasa yang tidak terpelajar, heranlah mereka; dan mereka mengenal keduanya sebagai pengikut Yesus,”(Kisah 4:13). Mereka dikenal sebagai pengikut Yesus. Ayat 8 berbunyi, “Maka jawab Petrus, penuh dengan Roh Kudus.” Itulah Keintiman.
BERANI BERTINDAK
Setelah kita membangun keintiman dengan Tuhan, maka perintah Yesus datang. Ia berkata, “Kamu akan Kujadikan penjala manusia.” Tujuan Tuhan Yesus memanggil kita adalah menjadi penjala atau melayani orang lain yang belum mengenal kasih Tuhan. Tidak mungkin bagi seseorang yang memiliki keintiman dengan Tuhan sebagai gaya hidupnya dan pada saat yang sama membenci orang lain, terutama mereka yang belum diselamatkan. Adalah kewajiban utama kita untuk menjangkau mereka, karena kita telah mengikuti Yesus dan menerima anugerahNya secara cuma-cuma. Itulah sebabnya Yesus berkata, “Pergilah dan beritakanlah: Kerajaan Sorga sudah dekat. Sembuhkanlah orang sakit; bangkitkanlah orang mati; tahirkanlah orang kusta; usirlah setan-setan. Kamu telah memperolehnya dengan cuma-cuma, karena itu berikanlah pula dengan cuma-cuma,” (Matius 10:7-8). Sudahkah kita memberikan apa yang kita terima dari Tuhan dengan cuma-cuma kepada orang lain? Jika belum, maka kita dapat melakukannya sekarang.
Mari, jadikan hidup kita bermakna dengan menjalani setiap detik kehidupan dalam keintiman dengan Tuhan dan melayani sesama yang membutuhkan... SEKARANG juga!(wwn)
No comments:
Post a Comment