Tuesday, January 29, 2008

PRESBITORIAL

Apakah Anda Siap?

Mulai tahun 2008 dan seterusnya Tuhan akan memakai jemaat Krispen untuk memberi dampak yang lebih besar kepada kota Surabaya, kepada Tubuh Kristus di kota-kota lain, bahkan kepada Tubuh Kristus di negara-negara lain. Tuhan sudah banyak melakukan pekerjaanNya di dalam hidup kita dan kini saatnya tiba kita harus membagikan apapun yang Tuhan sudah berikan kepada kita. Bapa rindu kita mengalirkan kasihNya dan kuasaNya kepada sekeliling kita. Matius 10:7-8 mengatakan, “Pergilah dan beritakanlah: Kerajaan Sorga sudah dekat. Sembuhkanlah orang sakit; bangkitkanlah orang mati; tahirkanlah orang kusta; usirlah setan-setan. Kamu telah memperolehnya dengan cuma-cuma, karena itu berikanlah pula dengan cuma-cuma.”

Karena itu, marilah kita semakin bergaul karib dengan Bapa. Jangan lagi hidup jauh daripadaNya. Jangan lagi hidup biasa-biasa di hadapanNya. Jangan lagi hidup di dalam dosa. Marilah kita miliki hati Bapa yaitu mencintai jiwa-jiwa. Mari kita selalu memberkati setiap orang yang berjumpa dengan kita atau yang bergaul dengan kita.

Mata Tuhan memandang kepada seluruh jemaat Krispen. Dia mencari orang yang hatinya siap, mau membayar harganya. Di manakah Dia akan mendapati orang-orang yang sedemikian? Di kelompok usia Keluarga, di Youth, di Teen, atau di J’CC? Di kelompok usia manapun, jika Anda siap, maka Roh Kudus sangat mampu memakai Anda. Doa saya adalah agar Tuhan menemukan sebanyak-banyaknya orang di jemaat ini yang mau mengatakan dengan segenap hatinya, “ Ini aku, Bapa, pakailah aku. Aku siap dibentuk, agar Kau pandang layak untuk dipakai bagi pekerjaanMu yang mulia.”

Pdt. Hanna Ongkosoetrisno
Penatua Jemaat

FOKUS KITA

Menanggalkan Beban untuk
Berlari Kencang

Pernahkah Anda melihat perlombaan pacuan kuda? Dalam pacuan kuda, para pemilik kuda melakukan segala usaha agar kuda pacu mereka dapat berlari kencang sehingga memenangkan perlombaan. Caranya adalah dengan mengurangi berat beban yang harus dipikul oleh kuda pacu, yaitu memilih joki (penunggang kuda pacuan) yang memiliki ukuran tubuh kecil dan ringan. Pengaruh dari pengurangan beban ini sangat besar terhadap kinerja seekor kuda. Mereka akan dapat berlari kencang manakala tidak ada beban yang memberatkan langkah kaki mereka menuju kemenangan.

Rasul Paulus berkata: ..., marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang merintangi kita, dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita (Ibrani 12:1). Kehidupan kekristenan adalah perlombaan iman yang diwajibkan Tuhan bagi kita, dimana dalam perlombaan ini Ia telah menetapkan bahwa kita mampu memenangkan-dan-adalah pemenangnya. Namun, iblis melakukan segala cara untuk mempengaruhi kita sehingga kita memilih menyerah dan kalah. Salah satunya adalah membebani kita dengan barang-barang dunia dan masalah kehidupan yang ruwet. Tuhan ingin kita menanggalkan beban yang tidak pernah diberikanNya kepada kita sebelumnya. Ia berjanji akan menolong memikul beban kita, namun hanya jika itu adalah bebanNya. (Matius 11:28-30).

Di dunia ini umumnya ada dua macam “beban” yang membebani kita: beban yang datang kepada kita melalui kehidupan, keadaan, dan orang lain (dari luar); dan beban yang kita tumpuk sendiri (dari dalam). Hari ini kita akan belajar menanggalkan beban yang datang DARI LUAR.

1. Jangan Memusatkan diri kepada hal-hal yang tidak dapat kita ubah.
Akan selalu ada orang-orang atau hal-hal yang secara aktif akan menentang kehidupan kita bersama Kristus. Kemungkinan besar kita tidak dapat mengubah hal-hal ini tanpa campur tangan Tuhan. Jika kita memusatkan diri pada hal-hal ini, kita akan kehilangan fokus kepada Tuhan. Akhirnya, kita akan menjadi lelah dan kesal (baik secara fisik maupun rohani). Solusinya, pusatkan pikiran kepadaNya t-e-r-u-s m-e-n-e-r-u-s. Jangan terus merenungkan hal atau orang yang menentang atau mengecewakan kita. Pikirkan Tuhan dan kebenaran janji firmanNya yang menghibur, memerdekakan dan memberi kita kekuatan untuk terus berlari.

2. Ada baiknya berhenti bertanya “mengapa”
Frustrasi atas hal-hal yang tidak kita mengerti mudah membuat kita tertekan. Kita melayani Tuhan yang menciptakan dunia dengan satu firman tunggalNya. Ia tidak memiliki kecenderungan untuk memberikan penjelasan bagi pertanyaan yang tidak ada habisnya kita lontarkan padaNya. Jika hal itu tidak ada dalam firmanNya, dan jika Ia tidak menjawab melalui RohNya, kita dibiarkan untuk menghadapi “mengapa” yang tidak terjawab. Ada kalanya justru ketika kita banyak bertanya, namun percaya saja, taat dan setia, pada akhirnya Ia justru membawa kita menemukan jawabnya.

3. Disiplin dan menyusun prioritas yang benar
Iblis berusaha menjatuhkan kita melalui hal-hal kecil yang terus-menerus membebani kita. Kekuatan untuk berlari, bertahan, dan tetap memusatkan diri tergantung pada kemampuan kita menanggalkan beban-beban yang menghalangi. Ini dimulai dengan hikmat untuk mengetahui apa yang harus dipikul dan apa yang harus ditanggalkan. Kita harus disiplin untuk melakukan apa yang harus kita lakukan dalam hidup ini, dan bukan apa yang kita inginkan. Kita harus memprioritaskan hubungan kita dengan Tuhan di tempat pertama, keluarga di tempat kedua, pelayanan dan panggilan di tempat ketiga.

4. Ambil waktu untuk berdoa atau runtuh
Kita cenderung lebih “sadar akan masalah” daripada “sadar akan kuasa”. Iblis berusaha membuat kita begitu macet dengan “berbagai hal” sehingga kita lupa untuk meluangkan waktu bersama Tuhan. Sebagai hasilnya, kita digerakkan oleh utang, ketakutan, kesepian. Musuh tidak memiliki kuasa di dalam dan dari dirinya sendiri untuk membahayakan kita. Ia mendapatkan kuasa saat kita memberikan kepadanya. Berdoa berarti memberikan kuasa kepada Tuhan untuk memimpin hidup kita. Seringkali kita menjadi panik saat kita seharusnya berdoa; kita jatuh pingsan saat kita seharusnya “beriman”. Ini bukan saatnya untuk “berpura-pura bahwa masalah itu tidak ada”−ini saatnya untuk “MENGIMANINYA”!

5. Ada beberapa beban yang tidak bisa kita tanggalkan
Kita perlu menyadari ada beban-beban yang harus kita pikul sebagai bagian dari tanggung jawab kita dalam keluarga Allah. Di satu sisi Alkitab berkata, “Bertolong-tolonglah menanggung bebanmu!”, di sisi lainnya “memikul tanggungannya sendiri” (Galatia 6:2a dan 5b, berturut-turut). Kebenarannya, masing-masing kita harus memikul beban kita sendiri dan menolong orang lain yang membutuhkan. Pada saat beban kita tampak terlalu berat untuk dipikul sendiri, kita tidak seharusnya terlalu angkuh untuk meminta bantuan dari sesama Tubuh Kristus.

6. Bencana atau mujijat, ikutilah Roh Kudus
Sering kali, apa yang kita anggap sebagai awal dari suatu bencana ternyata adalah awal dari mujijat! Ini sering terjadi ketika kita gagal mengenali waktu Tuhan. Ada waktunya untuk menggenggam ada waktunya melepaskan. Dalam cara yang sama, ada saat dan waktunya untuk “menanggalkan beban”. Ketika kita merasakan adanya hal-hal kekal yang takkan pernah kita selesaikan dalam hidup kita, kita punya pilihan: menjadi frustrasi karenanya, atau menyadari bahwa hal-hal tersebut adalah hal-hal yang memiliki batas waktu atau tidak memiliki batas waktu. Tuhan berbicara tentang keduanya di hati kita. Bagian kita adalah mengetahui apa yang harus ditanggalkan, apa yang harus dipenuhi, dan apa yang harus diteruskan ke orang lain. Ujian dan pencobaan sering kali datang dalam hidup kita untuk mempelajari apa yang penting dalam hidup kita bersama Tuhan.

Jika kita ingin Tuhan membawa kita masuk dalam kegerakanNya yang dahsyat di akhir jaman, maka pahamilah bahwa pertama-tama kita mungkin harus menanggalkan beberapa hal dalam hidup kita. Kita harus menyadari bahwa sebelum kita diisi dan mengalirkan kasih serta kuasa Tuhan, kita harus mengosongkan diri terlebih dulu. Sulit bagi Tuhan untuk mengisi seseorang yang telah luber dengan “diri sendiri”. Ia tidak dapat menolong kita jika kita memilih asyik berenang dalam lautan masalah kita dan menolak untuk menanggalkannya.(l@)

Inspirasi: Sumber Rahasia untuk Mendatangkan Kuasa, Tommy Tenney

Thursday, January 24, 2008

SEKITAR KITA

Mengapa Udara Semakin Panas ?

Tahukah Anda kenapa penyakit yang disebarkan vektor, seperti demam berdarah dan flu burung terus merebak?

Tahukah Anda kenapa suhu di kota kita terus meningkat? Terasa makin panas, bukan? Tahukah Anda kenapa cuaca sering berubah -tadinya panas, tiba-tiba hujan lebat, atau sebaliknya-dan banjir sering terjadi, sedangkan di saat yang sama banyak daerah yang mengalami kekeringan parah?bTahukah Anda bahwa ratusan pulau di Indonesia hilang/tenggelam? Tahukah Anda bahwa salju di puncak Gunung Jayawijaya (satu-satunya lokasi bersalju di negeri kita) sudah hilang? Kenapa semua itu terjadi? Jawabnya: pemanasan global (global warming) sedang meradang BUMI kita. Kenapa pemanasan global terjadi?

Menurut penelitian, pemanasan global terjadi karena pemakaian energi secara berlebihan yang dilakukan manusia dalam kegiatannya sehari-hari dengan mengeksploitasi energi yang dihasilkan bumi. Pemakaian energi yang berlebihan ini menyebabkan pemanasan yang terus menerus naik menuju atmosfer. Masalahnya, suhu panas itu tidak bisa lepas ke angkasa luar sana, jadi berbalik kembali ke bumi (efek rumah kaca) dan jadilah panas semakin menumpuk di bumi sehingga kita semakin tidak bisa lepas dari AC dan kipas angin. Apa yang bisa kita lakukan untuk membuat bumi kembali sejuk dan nyaman ditinggali?

Sederhana saja. Kita bisa melakukan hal-hal sederhana di bawah ini:
1. Memilih naik bis atau angkot saat bepergian, kecuali kalau bareng-bareng boleh naik mobil pribadi atau taksi.
2. Mematikan komputer saat jam makan siang di kantor.
3. Mematikan semua alat elektronik yang tidak dipakai, seperti AC atau lampu di ruang yang sedang kosong, TV yang sedang tidak ditonton atau radio tape ketika kita tidur. (kita sering menemukan hal seperti ini bahkan di rumah kita sendiri).
4. Menggunakan lampu dan alat-alat elektronik lain yang berlabel "hemat energi"
5. Mengembalikan plastik belanjaan di supermarket kalau hanya membeli vitamin C atau sebuah barang kecil lainnya-yang sebenarnya, tidak pakai kantong pun nggak masalah!
6. Mengumpulkan plastik atau paper bag belanjaan yang tak terpakai dengan rapi di sebuah laci, suatu hari Anda pasti akan memanfaatkannya. Jadi tidak perlu belanja kantong lagi saat memerlukannya. Selain hemat energi dengan mengurangi produksi di pabrik juga, ini bisa mengurangi panas akibat pembakaran sampah pula!
7. Jangan sering-sering main gas saat berkendara; mobil maupun motor.
8. Menanam pohon, perdu, bunga-bungaan, atau lainnya di rumah (walaupun hanya sebatang di dalam pot).
9. Mengurangi pemakaian barang yang diproduksi pabrik, dan mulai menggunakan barang konsumsi yang diproduksi tangan manusia serta ramah lingkungan.

Sebenarnya, banyak sekali hal sederhana yang bisa kita lakukan. Secara naluriah, setiap manusia sebenarnya tahu bagaimana caranya menghemat energi dan mengurangi panas bumi dalam kegiatan sehari-hari kita. Jadi, dengarkan baik-baik naluri Anda. Awalnya memang susah berpanas-panas naik angkot ke mana-mana. Sepi juga tanpa hiruk-pikuk TV/radio/playstation/ DVD player di setiap ruangan di rumah. Kasihan juga tukang taksi dan pabrik-pabrik yang berproduksi. Tetapi, ini gerakan mendesak yang harus kita lakukan segera, bersama, di seluruh dunia! Apa enaknya udara semakin panas?

TAHUKAH ANDA?

1. Tidak menancapkan colokan listrik walaupun ketika alat elektronik itu dimatikan = menghemat 40-50% biaya listrik yang harus Anda bayarkan setiap bulannya. Dan berarti pula, mengurangi panas yang timbul dari alat elektronik yang merembet ke pemanasan global.

2. Kantong plastik butuh waktu 1000 tahun untuk terurai di TPA (tempat pembuangan akhir). Sekitar 300 juta buah kantong plastik dibuang tiap tahunnya di Indonesia. Belum lagi yang dibuang di sungai belakang rumah dan tempat-tempat yang tidak semestinya. Dan, 10kg kertas koran yang siap dijual di loakan membutuhkan 1 pohon (yang butuh waktu 10 tahun untuk menjadi besar) untuk membuatnya. Bayangkan yang terjadi dengan penebangan pohon liar. Berapa banyak pohon yang telah ditebang bagi kita? Bayangkan bagaimana perbuatan tersebut membuat bumi semakin panas?

3. Ketika kita membeli 1 liter air mineral di supermarket = membeli 5 liter air. Mengapa? Karena di pabrik, untuk mendinginkan botol plastik panas kemasan air mineral yang baru dicetak, membutuhkan 5 liter air.

4. Tissue yang sudah dipakai tidak dapat didaur ulang. Begitu juga karton-karton bekas terkena minyak, makanan, kue, minuman. Itu semua akhirnya hanya menjadi sampah yang mau tidak mau tanahlah yang harus menguraikan/menghancurkannya. Oang memakai tisue sekitar 6 biji sehari = 2.200 biji setahun. Berarti, kira-kira 44 miliar biji di seluruh Indonesia selama 1 tahun. Kalau kita menghemat 1 lembar saja setiap hari, berarti kita mengurangi sampah kertas sebanyak 7 miliar biji setahun. Luar biasa, bukan ?

5. Di ATM biasanya kita mendapat kertas informasi (receipt) setelah melakukan transaksi. Sekitar 8 miliar kali transaksi di ATM yang mengeluarkan kertas receipt tiap tahun. Itu adalah salah satu sumber sampah terbesar di dunia. Coba kita lebih cerdik. Mengambil uang di ATM tanpa meminta kertas receipt atau transfer lewat internet banking ato mobile banking. Kalau selama setahun orang bertransaksi tanpa memakai kertas receipt, itu akan menghemat satu roll besar kertas yang bisa buat melingkari garis equator sampai 15 kali.

6. Memiliki minimal 2 macam tempat sampah di rumah, membantu mengurangi polusi air, udara dan tanah. Pisahkan sampah basah (sisa makanan dan masakan, daun, minuman) dan sampah kering (botol, plastik, kertas, kaca). Lebih baik lagi untuk memisahkan sampah menurut 4 kelas : Plastik (pembungkus makanan, kantong kresek, kantong belanjaan); Rumah tangga (tulang ayam, sisa capcay, makanan basi); Kertas (Pembungkus gorengan, popok bayi, tisue yang sudah dipakai); Buku bekas catatan, kertas-kertas tagihan, koran, kertas iklan disendirikan untuk dijual; Logam (kaleng susu, kaleng makanan) dan kaca. Hanya butuh waktu 2 bulan untuk menjadikan sampah rumah tangga menjadi kompos yang bisa dipakai lagi untuk pupuk tanaman.

7. Polar Bear atau beruang kutub tidak dapat berenang. Tetapi, karena pemanasan global di Kutub Utara, mereka harus berenang 30km untuk mencari es untuk tempat berteduh.

Sekali-sekali, lihatlah tayangan TV DISCOVERY CHANNEL : PLANET EARTH. Pasti menyedihkan melihat perjuangan seekor beruang kutub yang akhirnya mati karena kelelahan mencari daratan. Apakah bumi seperti itu yang ingin kita wariskan kepada keturunan kita? (Sumber: Internet)

INFO KITA

Persembahan 23 Desember 2007

Perpuluhan : Rp. 14.436.000
Diakonia : Rp. 307.500
Misi : Rp. 3.399.500


Persembahan 30 Desember 2007

Perpuluhan : Rp. 3.988.000
Diakonia : Rp. 797.000
Misi : Rp. 890.000


Persembahan 31 Desember 2007

Perpuluhan : Rp. 4.010.000
Diakonia : Rp. 375.000
Misi : Rp. 150.000


Persembahan 6 Januari 2008

Perpuluhan : Rp. 20.192.000
Diakonia : Rp. 474.000
Misi : Rp. 3.462.000

Laporan “Dompet untuk Bojonegoro”
6 Januari 2008 : Rp. 2.072.000


Pelayanan Rutan Medaeng

Ayo bersama-sama kita melayani dan membagikan kasih Tuhan kepada para napi di Rutan Medaeng pada hari Kamis, 17 Januari 2008. Berangkat bersama dari gereja pada pukul 07.30 WIB. Jangan ketinggalan!


TEMU RAKER
Hari : Rabu – Kamis
Tanggal : 23-24 Januari 2008
Waktu : Pukul 19.00 – selesai
Tempat : Ruang Hermon
Acara : Presentasi program 2008
Peserta : PJ & Koordinator Departemen
Masing2 area dan departemen harap menyusun program & rincian anggaran secara lengkap sesuai format dalam buku program.
Susunan program & rincian anggaran harap diserahkan ke sekretariat gereja paling lambat hari Sabtu, 19 Januari 2008 dalam bentuk file Microsoft Excel.

Wednesday, January 23, 2008

PRESBITORIAL

Pesan Tuhan untuk Memasuki Tahun 2008
Ayat Renungan : Ibrani 13:1-5


1. Peliharalah Kasih Persaudaraan
Pada akhir jaman akan datang masa sukar. Manusia akan mencintai dirinya sendiri dan menjadi hamba uang (2 Tim. 3:2). Oleh karena itu, kita tidak dapat hidup sendiri dalam menghadapi tantangan akhir jaman. Kita perlu orang lain, yaitu sesama saudara seiman untuk mendukung, mendoakan, mengingatkan kita, menjaga kita senantiasa. Saat kita saling mengasihi dengan tulus, saling mendoakan dan memotivsi mereka serta ikut sepenanggungan ketika mereka susah, kita menyatakan bahwa Kristus adalah kasih dan bahwa hidup kita sudah pindah dari maut kepada terang.

2. Hormatilah Pernikahan
Tuhan adalah pemilik ide dan yang memberkati pernikahan. Ketika kita menghargai, menghormati pernikahan berarti kita menghormati dan menghargai Tuhan. Jangan lengah dalam menjaga kekudusan pernikahan. Namun, berjaga-jaga senantiasa dengan cara:
· Tidak memberi kesempatan sedikitpun kepada setiap dosa dan pencobaan perzinahan yang datang menggoda kita.
· Anggaplah setiap godaan seksual sebagai penyakit yang mematikan. Adalah penting bagi suami istri untuku menyelesaikan setiap konflik rumah tangga sampai tuntas. Jangan lari atau memendam masalah, tetapi berdoa sungguh-sungguh mencari solusi jalan keluar. Setiap konflik dengan pasangan yang tidak diselesaikan tuntas akan memicu terjadinya perselingkuhan dan perzinahan.
· Memupuk kasih terus-menerus dengan memberi waktu serta perhatian kepada pasangan kita terus-menerus.
Demikian pula anak muda perlu menjaga kekudusan pada masa lajang dan pranikah agar tidak mendatangkan kutuk pada waktu pernikahan.

3. Jangan menjadi hamba uang
Orang dapat menjadi hamba uang ketika hidupnya dipenuhi kekuatiran akan masa depan dan sifat yang serakah/tamak. Mereka menghalalkan segala cara untuk mengejar uang tanpa peduli orang lain rugi. Mereka menjadi tega mengambil milik serta hak orang lain. Mereka menjadi kikir/pelit kepada Tuhan dan sesama. Agar tidak menjadi hamba uang, kita perlu memiliki mental kelimpahan (cukup untuk diri sendiri dan bisa memberkati orang lain). Mencukupkan diri dengan apa yang ada pada kita dan memiliki sikap hati serta hidup yang murah memberi pada orang lain. Orang yang kelimpahan bukan orang yang kaya, tetapi sadar bahwa dirinya adalah anak Raja.

Disampaikan oleh: Harun Imam Santoso, Tim Kepemimpinan Jemaat KrisPen dalam Ibadah Penutupan Tahun, 31 Desember 2007

RENUNGAN AWAL TAHUN

Mulai hari ini...

Mulai hari ini aku tidak akan kuatir lagi tentang masa lalu.
Masa lalu telah berlalu dan masa lalu tidak akan pernah berubah.
Namun, aku dapat berubah jika aku mau memilih untuk berubah.

Mulai hari ini aku tidak akan kuatir lagi tentang hari esok.
Esok akan tetap di sana, menungguku untuk melakukan yang terbaik baginya
Namun aku tidak dapat melakukan yang terbaik untuk hari esok tanpa melakukan yang terbaik untuk hari ini.

Mulai hari ini aku akan menghargai setiap waktu dalam hidupku.
Aku menghargai karunia yang dilimpahkan Tuhan kepadaku di dunia ini
dan aku tidak akan egois untuk membagikannya kepada orang lain.
Aku akan menggunakan karunia yang Tuhan berikan kepadaku
untuk menolong kehidupan orang lain.

Mulai hari ini aku akan hidup seolah-olah aku akan mati besok.
Aku hidup sekarangi juga, aku melangkah sekarang juga.
Keputusasaan tidak kuijinkan menodai gambar diriku yang positif,
kerinduanku untuk hidup maksimal atau kemampuanku untuk mengasihi.

Mulai hari ini aku berjalan dengan iman yang diperbaharui dalam kebaikan manusia.
Tidak lagi mengingat-ingat apa yang telah hilang sebelumnya,
aku percaya bahwa ada harapan bagi masa depan yang lebih cerah dan lebih baik.

Mulai hari ini aku akan membuka pikiran dan hatiku.
Aku akan menyambut pengalaman-pengalaman baru. Aku akan bertemu orang yang baru.
Aku tidak akan menuntut kesempurnaan dari diriku sendiri maupun orang lain: kesempurnaan tidak ada di dunia yang tidak sempurna.
Namun aku akan berjuang memberikan yang terbaik dariku
dan menghargai setiap usaha untuk mengatasi kekurangan manusia.

Mulai hari ini aku akan belajar sesuatu yang baru;
aku akan mencoba sesuatu yang berbeda;
aku akan menghadapi tantangan kehidupan dengan semangat keberanian
dan keteguhan hati untuk terus maju.
Aku akan mengubah apa yang dapat kuubah
dan menerima apa yang tidak dapat kuubah.
Aku akan berjuang sekuat tenaga untuk menjadi yang terbaik yang aku mampu
untuk Tuhan... orang lain... dan untukku.

Mulai hari ini... dan setiap hari.

FOKUS KITA

Melangkah Mewujudkan Impian
menjadi Kenyataan


Lalu TUHAN menjawab aku, demikian: "Tuliskanlah penglihatan itu dan ukirkanlah itu pada loh-loh, supaya orang sambil lalu dapat membacanya. Sebab penglihatan itu masih menanti saatnya, tetapi ia bersegera menuju kesudahannya dengan tidak menipu; apabila berlambat-lambat, nantikanlah itu, sebab itu sungguh-sungguh akan datang dan tidak akan bertangguh.
(Habakuk 2:2-3)


Seringkali dalam hidup kita, kita tidak tahu harus ke mana dan lewat mana sehingga hidup kita tidak maksimal dan tidak akan mencapai kebahagiaan. Untuk mencapai hidup yang maksimal dan bahagia, kita perlu tahu tujuan hidup atau penciptaan kita. Saat kita intim dengan Bapa dan FirmanNya, Tuhan menyatakan kerinduanNya atas hidup kita ke dalam hati kita. Kerinduan Tuhan atas hidup kita adalah tujuan hidup kita. Tuhan rindu tujuan hidup yang Ia berikan menjadi impian kita yang akan membawa kita kepada kemaksimalan.

Tuhan berjanji akan memberikan apa saja yang kita impikan. (Yoh. 15:7, Mzm. 37:4). Karena itu, kita tidak cukup hanya memiliki mimpi yang benar dan besar, tetapi juga perlu mengembangkan impian sehingga kita tidak akan mengalami “Mimpi tinggal mimpi, janji tinggal janji”. Langkah praktisnya:

1. Prioritaskan yang Utama
Pastikan bahwa impian kita adalah sesuatu yang sungguh-sungguh kita inginkan (sesuai firman Tuhan tentunya), bukan sesuatu yang “rasanya bagus / cocok buat saya”. Ketika di bangku SMP saya sangat menyukai olahraga, terutama basket. Saya bahkan sangat mengagumi Michael Jordan, seorang bintang basket. Menjadi pemain basket profesional adalah keinginan saya. Tetapi, saya juga ingin menjadi misionaris di China melalui bisnis. Keinginan ini lebih besar dari keinginan saya sebelumnya. Saya memilih memprioritaskan yang utama dan membuang yang tidak perlu.

2. Menyelaraskan Impian
Satu impian kita harus selaras dengan impian kita yang lain. Kita tidak dapat bermimpi memiliki rumah seharga 1 miliar 3 tahun lagi jika kita hanya bermimpi cukup memiliki penghasilan 2 juta/bulan. Impian yang tidak selaras/tidak saling mendukung akan menghambat cara berpikir dan kerinduan kita untuk meraihnya. Kita perlu memperbaiki impian kita, misalnya “Memiliki rumah seharga 1 miliar 3 tahun lagi” dan “Penghasilan 15 juta/bulan.”

3. Keseimbangan
Kembangkan mimpi kita tidak hanya pada satu area saja, tetapi di enam area kehidupan kita (keluarga, kerohanian, sosial, keuangan, fisik, dan mental). Kehidupan yang seimbang akan memacu semangat kita untuk meraih mimpi kita. Keseimbangan juga membantu kita untuk membuat mimpi yang selaras. Yesus adalah teladan pribadi yang seimbang (Luk. 2:52).

4. Miliki Mimpi yang Positif dan Spesifik
Bukan “Saya tidak ingin rumah jelek”, tetapi “Saya akan punya rumah di … seluas … dengan … kamar tidur, menghadap ke … pada bulan … tahun …” (sebutkan dengan rinci pada titik-titiknya). Kemudian bayangkan kita sedang berjalan di dalam rumah itu, memasuki kamar satu per satu, menikmati udara pagi yang sejuk, bersama keluarga kita. Kita bisa merasakan nyamannya rumah kita, kan? Yosua juga memiliki mimpi yang spesifik tentang Kanaan (Yos. 1:3-5).

5. Miliki Pengharapan yang Tinggi terhadap Mimpi
Jangan terlalu rendah, jangan buru-buru merasa materialistis, jangan merasa terlalu muluk. Tuhan memiliki pengharapan yang tinggi ketika menciptakan hidup kita. Tuhan menebus hidup kita seharga Yesus. Saat membuat impian “penghasilan 15 juta/bulan” ada kabar baik dan kabar buruk. Kabar baiknya adalah kita bisa mencapainya, sedangkan kabar buruknya, 15 juta adalah nilai maksimal penghasilan kita.

6. Yang Terpenting: Tuliskanlah Mimpi Kita
Menuliskan mimpi bagaikan menggambar peta kesuksesan kita. Potonglah gambar-gambar untuk mengimajinasikan impian kita. Tempelkan itu di sebuah buku khusus, Buku Mimpi kita. Buku ini akan membuat kita fokus dengan impian dan tujuan kita.

Apa yang harus kita lakukan setelah memiliki dan menuliskan impian kita?

1. Ceritakan kepada orang lain yang kita percaya dapat mendorong kita untuk mencapainya. Jangan menceritakan impian kita kepada sembarang orang. Kita perlu melindungi impian dan pikiran kita dari kata-kata negatif yang menjatuhkan semangat kita.
2. Mengevaluasi secara berkala impian/tujuan dan cara kerja kita juga sangat penting. Pertimbangkan apakah cara kerja dan hidup kita sedang menjauhi atau mendekati impian kita. Ada kalanya kita harus merevisi satu impian kita saat kondisi dan impian yang lain juga berubah. Jangan merasa gagal akan hal ini, tetapi mari berpikir bahwa hal ini sebagai suatu kemajuan dan kemenangan saat kita memperoleh pencerahan akan suatu perubahan.

Di kamar saya terpampang peta Negara China, tanah impian saya. Saya memilikinya dan memajang peta besar itu sejak 7 tahun lalu. Saya mendoakannya setiap hari, memandanginya dan memperkatakannya pada diri sendiri “Aku akan pergi ke sana, Tuhan yang sediakan biayanya”. Pada tahun 2004 saya mengunjungi China, dan Tuhan yang menyediakan semua biayanya. Impian saya menjadi kenyataan! Masih ada 100 impian yang terus saya pandangi setiap hari di Buku Mimpi saya, dan tinggal menunggu waktunya untuk jadi kenyataan. Bagaimana dengan impian Anda?(wn)

INSPIRATIONAL STORY

Tidak Mustahil

Di awal karirnya, Glenna Salsbury adalah seorang ibu tunggal dengan 3 putri yang masih kecil, dengan angsuran rumah, angsuran mobil, dan kebutuhan untuk menghidupkan kembali impian-impiannya. Berikut ini adalah kisahnya:

Suatu sore saya ikuti seminar tentang prinsip I x V = R (Imajinasi dicampur dengan Vividness/kejelasan menjadi Realita/kenyataan). Sang pembicara menjelaskan bahwa pikiran itu terlahir dalam bentuk gambar, bukan kata-kata. Dan sementara kita membayangkan dengan jelas di pikiran kita, apa yang kita impikan, itu akan menjadi kenyataan.

Prinsip ini mengusik kreativitas saya. Saya tahu bahwa hanya Tuhan yang bisa memberi apa yang kita inginkan. Saya pun bertekad mengubah daftar impian saya menjadi gambar. Maka saya gunting majalah-majalah lama dan saya kumpulkan gambar-gambar yang menggambarkan apa yang saya inginkan¡. Lalu saya susun dalam album foto dan menanti dengan penuh harap. Gambar-gambar yang saya pasang spesifik. Mencakup:
1. Wanita bergaun pengantin serta seorang pria tampan bertuxedo
2. Karangan bunga
3. Pulau di laut Karibia yang biru kemilau
4. Diploma perguruan tinggi untuk anak-anak perempuan saya
5. Wakil presiden wanita di sebuah perusahaan (saya bekerja di perusahaan yang tidak ada pejabat wanitanya. Saya ingin menjadi wanita pertama yang menjabat sebagai wakil presidennya).
6. Topi, mewakili hasrat saya untuk meraih gelar sarjana dari Fuller Theological Seminary sehingga saya bisa mempengaruhi sesama saya secara rohani.

Delapan minggu kemudian saya melaju di jalan tol di California. Sementara saya sedang mengagumi sebuah mobil merah putih yang indah di sebelah saya, pengemudinya memandang kepada saya dan tersenyum. Saya pun balas tersenyum. Tahu-tahu ia mengikuti saya. Saya pura-pura tidak menggubrisnya, tetapi ia terus mengikuti saya sampai 15 mil. Hampir-hampir saya ketakutan setengah mati. Saya terus melanjutkan perjalanan beberapa mil lagi, ia terus mengikuti. Saya parkir, ia pun parkir. Ternyata dia adalah pria yang pada akhirnya menikah dengan saya.

Setelah kencan kami yang pertama, Jim mengirimkan selusin bunga mawar kepada saya. Kami berkencan kira-kira 2 tahun. Setiap hari Senin ia mengirimkan setangkai mawar merah dan surat cinta. Sebelum kami menikah, Jim berkata pada saya, “Saya sudah menemukan tempat yang sempurna untuk bulan madu kita, di St. John’s island di Karibia. Saya tidak mengakui kebenaran tentang buku gambar saya itu hingga saya dan Jim pindah ke rumah kami yang baru, yang gambarnya juga ada di album saya.

Tidak lama setelahnya, saya menjadi wakil presiden sumber daya manusia di perusahaan dimana saya bekerja. Setelah meraih gelar sarjana, sayalah wanita pertama yang diterima sebagai calon doktor di Fuller Theological Seminary. Bukan saja puteri-puteri saya meraih gelar perguruan tinggi, melainkan juga menciptakan album foto mereka sendiri, dan telah melihat Tuhan berkarya dalam kehidupan mereka sendiri lewat prinsip ini.

Ini kedengarannya seperti dongeng, tetapi benar. Semenjak itu saya dengan Jim telah membuat banyak buku gambar. Telah saya temukan ternyata tidak ada impian yang mustahil! Anda benar-benar dapat meraih apa yang Anda inginkan di hati Anda.

Sumber: Chicken Soup for the Soul

INFO KITA

Agenda Awal Tahun Pemimpin

Hari : Selasa
Tanggal : 8 Januari 2008
Waktu : Pukul 19.00 – selesai
Tempat : Gereja
Acara : Impartasi Visi & Evaluasi Rakor
Peserta : PJ, Koordinator Departemen (bersama tim kepemimpinan masing2)
Harap membawa Alkitab, alat tulis, buku program 2007 & hasil evaluasi program masing-masing area & departemen.


Hari : Rabu – Kamis
Tanggal : 23-24 Januari 2008
Waktu : Pukul 19.00 – selesai
Tempat : Gereja
Acara : Pesentasi Raker
Peserta : PJ, Koordinator Departemen
Masing2 area dan departemen harap menyusun program & rincian anggaran secara lengkap sesuai format pada buku program.
Susunan program & rincian anggaran harap diserahkan ke sekretariat gereja paling lambat hari Sabtu, 19 Januari 2008 dalam bentuk file Microsoft Excel.

DAPATKAN!

Buku “Kingdom of Heaven (Inner Healing)”
Rp. 8.000,-

Buku “Touching Heaven Changing Community (Be Fruitful)”
Rp. 13.000,-
Kaset
Rp. 5.000,-

Buku “Doa yang Mendatangkan Kuasa”
Rp. 10.000,-

Hubungi:
Ibu Lanny (Keluarga); Merry (Youth); Setyarini (Teen)

Tuesday, January 22, 2008

EDITORIAL

Jangan berhenti,
Tuhan masih terus bekerja!

Menutup tahun 2006 yang lalu, Bp. Harun Imam Santoso (PJ Keluarga) dalam khotbahnya mengajak kita menyongsong tahun 2007―yang hampir usai ini― dengan belajar dari kisah hidup Musa. Musa lahir pada situasi yang tidak menguntungkan, yaitu ketika Firaun menetapkan suatu kebijaksanaan yang memojokkan bangsa Yahudi. Namun, situasi itu malah membawa kebaikan bagi Musa. Ia bukan hanya lolos dari maut, tetapi bahkan diangkat anak oleh putri Firaun. Ini membuktikan bahwa dalam situasi kelam sekalipun, Tuhan masih terus bekerja dengan cara yang ajaib untuk mendatangkan mujijat kebaikan-kebaikan dalam hidup umat pilihanNya. Bahkan, Tuhan bekerja dengan sangat detil mempersiapkan umatNya untuk menggenapi rencanaNya yang maha besar.

Tuhan tidak sedang bermain dadu atas hidup kita sehingga apa yang terjadi atas hidup kita hanya k-e-b-e-t-u-l-a-n belaka. Tuhan punya tujuan khusus atas hidup kita yang tidak dapat dibatasi atau digagalkan oleh apapun kecuali diri kita sendiri, yaitu pemberontakan dan ketidakpercayaan kita. Pemberontakan berhubungan dengan ketidaktaatan, ketidaksetiaan serta keengganan untuk berkorban bayar harga sampai akhir. Ketidakpercayaan berkaitan dengan ketidakmampuan kita dalam memandang segala situasi dan kejadian seperti Tuhan memandang. Karena kita lebih banyak hidup dikuasai keadaan dan perasaan, bukannya iman kepada firman Tuhan.

Sepanjang tahun ini, banyak kejadian yang mewarnai hidup setiap kita. Sebagian orang berhasil menjalani tahun ini dengan maksimal sehingga dapat berbuah banyak. Sebagian yang lain masih sedang dan terus berjuang untuk dapat berbuah. Sebagian lagi, bahkan belum memulai apa-apa (yang satu ini memang sangat disayangkan). Namun, di bagian manapun kita saat ini berada, jangan berhenti, karena Tuhan masih terus bekerja!

Yulia Windyasari
Pemimpin Redaksi

FOKUS KITA

Proses Menghasilkan Buah

Hidup berbuah adalah proses. Proses tergantung dari respon kita. Respon yang benar terhadap proses akan menghasilkan buah yang benar. Sebaliknya, jika respon kita salah, maka akan menghasilkan buah yang salah pula. Contoh: jika kita menginginkan buah DAMAI SEJAHTERA lahir dari hidup kita, maka kita harus melalui proses MASALAH terlebih dulu. Jika kita berespon BENAR atas masalah, bukannya menjauhkan diri dari firman Tuhan dan melarikan diri, maka buah damai sejahtera akan lahir dari hidup kita sekalipun di tengah badai. Namun, jika kita berespon negatif, berontak & menjauh dari firman Tuhan, maka buah dosa dapat lahir dari hidup kita.

Beberapa hal yang perlu kita ketahui tentang proses menghasilkan buah antara lain:

Jangan memperkirakan waktu dalam proses.
Setiap orang menginginkan proses yang cepat. Tetapi, tidak ada yang dapat bermain dengan waktu dalam proses kekristenan. Waktu kita bukan waktu Tuhan. Bila kita memaksa Tuhan untuk mengikuti cara dan waktu kita, maka kita sendiri yang akan hancur. Proses Tuhan memiliki waktunya sendiri. Biarkan Allah bekerja sesuai waktuNya, sebab waktu Tuhan sangat tepat dan indah. Bagian kita adalah bekerjasama dengan Tuhan. Taat dan setia melakukan apa yang Ia perintahkan.

Belajar dari sejarah.
Kita perlu belajar dari orang lain maupun pengalaman hidup kita sendiri tentang bagaimana cara bertumbuh dan berbuah. Tuhan bisa memakai kehidupan orang lain supaya kita belajar sesuatu. Kita dapat belajar melalui kehidupan tokoh-tokoh dalam Alkitab, para pembina kita dan kesaksian saudara seiman tentang proses pertumbuhan mereka. Intinya kita perlu belajar dari orang-orang yang telah berhasil menghasilkan buah dalam hidupnya. Dengan demikian kita lebih termotivasi bahwa kita dapat berbuah seperti mereka.

Jangan takut gagal.
Hidup menghasilkan buah yang maksimal tidak semudah membalik telapak tangan. Hidup adalah proses belajar yang terus-menerus seumur hidup kita. Memang kegagalan selalu dihindari banyak orang. Namun terkadang Tuhan mengijinkan kita mengalami kegagalan, supaya kita belajar sesuatu darinya dan mengokohkan iman kita. Ingat! Kegagalan adalah keberhasilan yang tertunda. Seorang pemenang bukan mereka yang tidak pernah gagal, namun orang yang tidak pernah menyerah untuk bangkit kembali dari kegagalannya.

Evaluasi hidup kita setiap hari.
Adakan waktu untuk evaluasi setiap hari supaya kita dapat mempelajari langkah demi langkah yang kita lakukan. Terus pertahankan hal-hal yang membangun dan bersifat positif. Tinggalkan apa yang tidak berkenan di hati Allah, dan perbaiki hal-hal yang perlu diperbaiki. Biasanya malam hari adalah waktu yang tepat untuk mengevaluasi hidup selama satu hari penuh.(you)

SEPUTAR KITA

Damai di tengah Badai

Rangkaian perayaan natal KrisPen telah dilaksanakan seminggu yang lalu. Adapun tema natal gereja kita tahun ini adalah “Damai di tengah Badai”. Tujuan pemilihan tema tersebut adalah untuk menguatkan kita semua bahwa ada harapan di tengah-tengah tantangan dan badai kehidupan yang kita hadapi, yaitu Tuhan Yesus, sang penakluk badai. Karena Yesuslah kita tetap mempunyai kedamaian di hati kita.

“My Choice” (Pilihanku)

Pada hari Jumat, 14 Desember 2007, pukul 19.00 WIB, lebih dari 250 anak muda hadir memenuhi gedung gereja KrisPen untuk merayakan natal bersama. Acara dimulai dengan persembahan puji-pujian natal oleh choir, kemudian dilanjutkan dengan acara utama, yaitu drama “My Choice”, yang dikemas dalam gabungan tayangan langsung (live) dan cinema melalui layar LCD. Melalui drama dan sisipan khotbah yang disampaikan oleh dr. Daniel Christian, jemaat kembali diteguhkan bahwa pilihan respon kita atas masalah dan tantangan kehidupan menentukan hasil akhir kita. Jika kita memilih Yesus yang adalah kebenaran, selain memperoleh kedamaian, kita memperoleh hikmat dan kasih karunia untuk dapat menang atas badai. Jika kita memilih hal yang salah yang bersumber pada ego dan kekuatan manusia, maka kita akan hancur. Melalui natal ini, banyak anak muda yang dijamah kasih Tuhan dan menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat.

“Bapaku Sahabatku, Rek!”

Sabtu, 15 Desember 2007, pukul 16.00 wib gereja anak KrisPen Jesus’ Children Church (J’CC) memulai acara Natal Anak yang mengusung tema khusus “Bapaku Sahabatku, Rek!” Bapak Joshua (Palembang) selaku pembicara berperan sebagai badut bernama Uncle Joy (Paman Joy-Sukacita) menyampaikan karakter Yesus sang Bapa Sorgawi melalui akronim kata LOVE (kasih). Huruf “L” berarti Lifting (mengangkat). Bapa sebagai sahabat yang mengangkat beban-beban berat kita sehingga kita bisa bebas dan tersenyum kembali. Huruf “O” berarti omiting (menghapus). Bapa menghapus dosa-dosa sehingga kita kembali bersih. Huruf “V” berarti valuable (berharga). Melalui cerita tentang asal mutiara yang berasal dari air mata kerang itu sendiri, anak-anak dibukakan kebenaran bahwa dari penderitaan Tuhan yang tidak berdosa di kayu salib menjadikan kita anak-anakNya yang berharga dan dikasihiNya. Huruf “E” yang berarti Everlasting (tiada berkesudahan) menjelaskan bahwa kasih Yesus Bapa Sorgawi kita tidak pernah berkesudahan.

Natal Teen

Minggu pagi tanggal 16 Desember 2007, ibadah natal Teen dimulai pukul 10.00 wib. Anak–anak pelajar yang menghadiri Natal Teen antusias memuji Tuhan diiringi tari-tarian oleh penari tamborin. Melalui seragam hitam putih yang dikenakan oleh semua pelayan Teen, tema “Damai di Tengah Badai” jelas terasa. Warna hitam melambangkan dengan badai, sedangkan warna putih melambangkan damai. Dalam khotbahnya, Bapak Ferry Wirawan menyampaikan seseorang bisa mengalami damai ketika dia berdamai dulu dengan Allah. Maksudnya manusia harus bertobat dari dosa-dosanya dan menerima keselamatan dari Allah melalui Yesus yang adalah jalan perdamaian dengan Allah (Rm. 3:25-26). Selain itu, orang bisa hidup damai ketika ia hidup dalam kekudusan yang terus-menerus (Ibrani 10:22).

Menjadi Terang dalam Kegelapan

Ibadah Natal Keluarga KrisPen pada hari Minggu, 16 Desember 2007 pukul 18.00 wib menutup seluruh rangkaian perayaan Natal KrisPen “Damai di tengah Badai”. Bapak Michael Razi (Solo) dalam khotbahnya menyampaikan bahwa dalam mengikut Yesus, badai adalah kenyataan yang harus kita hadapi. Namun, ada janji Tuhan yang akan dinyatakan dibalik badai yang kita hadapi. Melalui acara candle light, Penatua Hanna Ongkosoetrisno menyampaikan bahwa kita berada di banyak tempat yang gelap. Keberadaan kita di dunia yang gelap adalah sebagai pembawa terang. Ketika lilin yang dibawa oleh Bapak Hery Sukamto (PA Keluarga) menyala dan di teruskan ke lilin Penatua Hanna, berarti Bapak Hery menjadi terang untuk Penatua Hanna. Demikian pula ketika nyala lilin diteruskan kepada pemimpin-pemimpin yang lain dan kemudian diteruskan kepada seluruh jemaat. Tempat yang sebelumnya gelap dapat berubah menjadi terang ketika ada orang yang mau membawa terang tersebut di tengah kegelapan.

HAPPY BIRTHDAY

1 Jan Anik Sri Winarsih (F) Kalijudan I/12B 3818657
1 Jan Bea Susan F. (Y) Mojoarum IX/ 11 5922302
1 Jan Wawan Setiawan (T) Mojoarum III/3 5943105
1 Jan Radius Guntur Damar (T) Kahuripan Bulak Cupat Utara I/26 -
2 Jan Lisa Kristiani (T) Kali Kepiting Jaya VII/27 -
2 Jan Tomi (T) Mulyorejo Selatan I/39 5913646
3 Jan Kevin Halim (Y) Villa Kalijudan Indah C-10 3819024
4 Jan Endik Sulistyo (Y) Putat Gede Indah 24 5634176
5 Jan Debora Kasijati (F) Kaliwaron IV/80 -
9 Jan Reynald Giovanny U. (T) Kedung tarukan Baru IV E/17 5994417
11 Jan Sautien (F) Jagiran II/8A 5038463
11 Jan Willy Tan Giek Sien (F) Pacar Kembang IIIA 3894561
12 Jan Rut Kristina (Y) Tenggilis Mejoyo AH 6 8439435
13 Jan Yanuar Ari Sandi (T) Gubeng Masjid V/61 -
14 Jan Hery Sukamto (PA Family) Mulyosari Mas E7/59 5920742
14 Jan Fely Tedjokusumo (Y) Dharmahusada Indah Utr I-35 5945698
14 Jan Tamiseh (F) Kaliwaron IV/39 -
16 Jan Samuel Sanjaya (PKS Youth) Petemon Sidomulyo IV-A/14 5350967
17 Jan Andreas Januar I. (Y) Wisma Permai Tengah I/CC-10 5932526
17 Jan Freddy Krisbiantoro (Y) Ploso Timur VA no 5 3820002
18 Jan Ronny Indrawanto T (F) Mojoarum I / 67 5944065
18 Jan Daniel T.W. (T) Jojoran II Buntu 7B 5637686
19 Jan Yap An Sing (F) Mojoarum I / 1 5922970
20 Jan Harry Purwono (F) Mulyosari Tengah VI/56 5934624
20 Jan Nita Ariani (T) Kertajaya IV D/93
21 Jan Eri Susanti E. (T) Wisma Permai Tengah IX/EE-7 08523114064
22 Jan Yan Arthadinata (Y) Galaxi Bumi Permai D5/9 5923940
23 Jan Maya Ratna Sary (T) Kaliwaron IV/39 -
24 Jan Samuel Kuncoro (F) Tambak Sari Sel 15 / 4 5030205
28 Jan Cahyana Bayu B (Ko. GA) Gubeng Kertajaya VB / 31 71600182
29 Jan Indah Yanuarti (Y) Menur Pumpungan III/67
31 Jan Lin Suawah (F) Dharma Husada Utara IV/16 5939512
31 Jan Pipit Windia (Y) Kalikepiting Jaya VI/65 3892968
31 Jan Ella Chosela (Y) Kalikepiting Jaya V/20 3896827
31 Jan Odi Wahyu Dwi Cahyo (T) Kalikepiting Jaya X/23A 085231850333
Berilah perhatian kepada saudara/i kita yang berulang tahun pada bulan ini!

INFO KITA

JADWAL IBADAH RAYA YOUTH

Sehubungan dengan berakhirnya Kelas SPK Pemenang, maka jadwal Ibadah Raya Youth mulai hari Minggu, 23 Desember 2007 kembali seperti semula, yaitu pukul 11.00 WIB.

IBADAH TUTUP TAHUN

Ibadah penutupan tahun 2007 akan diselenggarakan pada
hari Senin, 31 Desember 2007
pukul 22.00 WIB.
Ibadah akan disertai dengan
Perjamuan Kudus.

IBADAH KAUM WANITA LIBUR

Ibadah Kaum Wanita pada tanggal 2 Januari 2008 LIBUR


DAPATKAN!

Buku “Kingdom of Heaven (Inner Healing)”
Rp. 8.000,-

Buku “Touching Heaven Changing Community (Be Fruitful)”
Rp. 13.000,-
Kaset
Rp. 5.000,-

Buku “Doa yang Mendatangkan Kuasa”
Rp. 10.000,-

Hubungi:
Ibu Lanny (Keluarga); Merry (Youth); Setyarini (Teen)


AGENDA AWAL TAHUN
PARA PEMIMPIN

Hari : Selasa
Tanggal : 8 Januari 2008
Waktu : Pukul 19.00 – selesai
Tempat : Ruang Hermon
Acara : Impartasi Visi & Evaluasi Rakor
Peserta : PJ & Koordinator Departemen (bersama tim kepemimpinan masing2)
Harap membawa buku program 2007 & hasil evaluasi program masing-masing area & departemen.


Hari : Rabu – Kamis
Tanggal : 23-24 Januari 2008
Waktu : Pukul 19.00 – selesai
Tempat : Ruang Hermon
Acara : Presentasi program 2008
Peserta : PJ & Koordinator Departemen
Masing2 area dan departemen harap menyusun program & rincian anggaran secara lengkap sesuai format dalam buku program.
Susunan program & rincian anggaran harap diserahkan ke sekretariat gereja paling lambat hari Sabtu, 19 Januari 2008 dalam bentuk file Microsoft Excel.

TEMU PEKERJA KRISPEN

Hari : Kamis
Tanggal : 7 Februari 2007
Waktu : Pukul 19.00 - Selesai
Tempat : Gereja
Acara : Sepakat Bersama Pekerja (SBP)
Peserta : Seluruh pekerja & pelayan

HAPPY NEW YEAR

Seluruh pemimpin & staf
GBI Kristus Pencipta

mengucapkan:

SELAMAT TAHUN BARU 2008


Mari bersyukur untuk satu tahun yang telah kita lewati bersama Tuhan
dan sambut tahun yang baru dengan sukacita serta pengharapan yang diperbaharui di dalam Tuhan.

Tuesday, January 15, 2008

PRESBITORIAL

Merayakan Natal dengan Makna Sebenarnya


Ketika natal tiba, begitu banyak orang sibuk menyiapkan perayaan natal. Mulai dari menghias rumah, membeli baju baru, mengadakan pesta dan lainnya. Tetapi, sangat di sayangkan banyak di antara kita kehilangan makna Natal yang sesungguhnya. Makna kelahiran Yesus adalah tanda dimulainya suatu zaman baru dimana Allah berkenan mendamaikan/memulihkan kembali hubunganNya dengan manusia.

Pendamaian ini menghasilkan pula keadaan damai di antara manusia. Tetapi, damai sejahtera tidak secara otomatis datang dari sorga, melainkan harus diusahakan dengan ketulusan, dengan kasih bahkan dengan kesediaan untuk berkorban. Saat ini situasi dunia sangat memprihatinkan sekali. Manusia saling membenci, menghancurkan, pertikaian terjadi di mana-mana termasuk di lingkup keluarga. Akar masalahnya hanya satu, yaitu masing-masing ingin dirinya atau kelompoknya menjadi yang paling besar dan utama.

Bagaimana dengan kita? Sudahkah kita menjadi alat damai sejahtera Tuhan? Yesus lahir ke dunia sebagai Raja Damai (Yes. 9:5), karena itu kita sebagai anak-anakNya harus siap di pakai Tuhan dan tetap hidup di dalam kedamaian walaupun banyak badai yang kita hadapi itulah makna Natal. Mari kita rayakan Natal dengan makna yang sebenarnya, bukan hanya kebiasaan atau pesta belaka. (Setyarini/PA Teen)

FOKUS KITA

Natal: Kelahiran atau Budaya?

Pada awalnya, orang-orang Romawi pada jaman kekristenan mula-mula, menganut kepercayaan pangan, dimana merayakan Saturnalia untuk menyembah dewa Saturnus (dewa panen) dan Mithras (dewa terang/sinar), suatu bentuk dari penyembahan matahari yang berasal dari Syria seabad sebelumnya. Perayaan Saturnalia ini diadakan tepat setelah winter solstice, hari pertama musim dingin (winter). Solstice berarti "sun standing still" (matahari tetap berdiri) untuk menyatakan bahwa musim dingin tidaklah selamanya, hidup terus berlangsung, suatu undangan untuk tetap dalam semangat yang baik.

Orang-orang Kristen pada masa itu menyamarkan perayaan winter solstice. Pada saat orang-orang Romawi dengan meriah merayakan Saturnalia, maka orang-orang Kristen berkumpul bersama di dalam sebuah rumah bersekutu dan mengadakan kebaktian untuk merayakan kelahiran Yesus. Pada tahun 274M solstice jatuh pada tanggal 25 Desember. Kaisar Romawi pada waktu itu, Aurelian, memproklamirkan tanggal itu sebagai "Natalis Solis Invicti", perayaan kelahiran matahari yang perkasa. Pada tahun 320M Paus Julius I menyatakan tanggal 25 Desember sebagai tanggal resmi kelahiran Yesus. Pada tahun 325M Kaisar Constantine the Great, kaisar Romawi pertama yang beragama Kristen, yang menginginkan seluruh kekaisaran menjadi Kristen, merubah perayaan solstice menjadi Christmas. Secara resmi dirayakan sebagai kelahiran Yesus Kristus.1 Inilah sejarah singkat natal. Sementara itu, kelahiran Yesus Kristus bukan tanggal 25 Desember. Ternyata natal hanya sebuah kebudayaan yang terus-menerus dilakukan hampir di seluruh dunia. Ketika perayaan Saturnalia tiba, maka yang dilakukan orang-orang saat itu adalah berfoya-foya, judi, pesta pora dan makan minum sepuasnya, bersaing dalam kemewahan.

Tidak salah untuk merayakan Natal (kelahiran Yesus ke dunia). Namun, lebih baik kita memahami makna dari kelahiran itu sendiri. Apa tujuan Yesus ke dunia? Tentu, untuk menyelamatkan manusia yang telah berdosa dan membawa manusia kembali kepada Allah. Kedatangan Yesus yaitu menghadirkan Kerajaan Allah di muka bumi.

Apa yang harus kita lakukan saat natal? Lakukan seperti apa yang Yesus perbuat. Lakukan Firman Allah. Lakukan perintahNya yang telah tertulis di Alkitab. Bawa suasana Kerajaan Sorga ke tempat dimana kita berada. Ceritakan maksud kedatangan Yesus kepada orang-orang yang belum mengenal Yesus. Yakinlah! Kita akan mengerti makna kelahiran Yesus yang sebenarnya. Tanggalkan semua penghalang kehadiran Kerajaan Allah di bumi. Jangan melakukan apa yag dilakukan orang-orang pada perayaan Saturnalia. Tanggal 25 Desember adalah akhir dari rangkaian waktu dari tahun yang telah kita lalui, maka buatlah satu komitmen baru di mana kita akan selalu membawa Kerajaan Allah ke manapun kita ada. Jangan lupa Ia menyertai kita hingga akhir jaman.[1](you)

Sumber: Christmas, by. Jonathan Goeij

INFO KESEHATAN

Breastfeeding : Kekayaan untuk Setiap Bayi

Breastfeeding atau menyusui bukan hanya sebuah topik yang dibicarakan di dunia kesehatan, namun lebih dari itu Firman Tuhan melihatnya sebagai suatu kehormatan bagi para ibu. Mengapa? Ada beberapa hal yang perlu kita tahu tentang pandangan Alkitab/Firman Tuhan mengenai air susu ibu (ASI) dan menyusui :

1. “El-Shaddai”, salah satu sebutan Allah, jika ditinjau dari asal katanya tersusun atas kata El = kuasa Allah dan Shaddai --> berasal dari akar kata Shad yang artinya buah dada atau payudara perempuan. Sehingga arti kata Shaddai sendiri erat kaitannya dengan pribadi yang mencukupi dan memuaskan segalanya (baik kasih sayang, rasa aman maupun makanan).
Berdasar hal tersebut dapat disimpulkan bahwa El-Shaddai mengandung makna pribadi/sifat Allah yang berkuasa untuk mencukupkan dan memuaskan segala sesuatu. Jadi, jika seorang ibu menyusui bayinya maka secara tidak langsung dia sedang menduplikasikan pribadi Allah pada bayinya.

2. Ayat-ayat Alkitab yang menjelaskan pentingnya ASI/menyusui bagi seorang bayi, a.l:
· 1 Petrus 2:2 menyebutkan bahwa ASI sangat dibutuhkan seorang bayi untuk tumbuh.
· Mazmur 22:10 menyebutkan bahwa dengan menyusui akan membuat seorang bayi merasa aman, karena dekat dengan ibunya.
· Mazmur 8:3 menyebutkan bahwa pada mulut bayi dan anak yang menyusu Allah menaruh dasar kekuatan. Kekuatan di sini erat kaitannya dengan banyaknya kandungan zat antibodi/kekebalan tubuh dalam ASI.
· Hosea 1:8 menyebutkan bahwa setelah Gomer menyapih Lo-Ruhama, ia hamil untuk yang kedua kalinya. Hal ini mendeskripsikan bahwa menyusui merupakan metode kontrasepsi alami, ini sesuai dengan teori kebidanan, bahwa ibu yang menyusui bayinya secara penuh (setiap saat ketika bayi ingin hanya memberikan ASI saja tanpa tambahan apapun) sejak usia 0-6 bulan, akan menghambat masa ovulasi/menekan kesuburan (asalkan ibu belum menstruasi lagi).
· Dalam Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru, beberapa kali disebutkan kata payudara (breast) digunakan sebagai perumpaan untuk menggambarkan kedekatan dengan Allah (misal: Lukas 11:27, Kejadian 49:25, Amsal 5:18-19)

3. Kejadian 49:25 adalah janji Allah pada setiap ibu maupun calon ibu, yaitu Allah akan memberkati rahim dan payudara sehingga melaluinya akan lahir anak-anak yang diberkati Allah yang akan memperoleh makanan yang terbaik dari sumber makanan (payudara) yang diberkati (AIR SUSU IBU) secara melimpah. Kabar baik buat setiap ibu yang menyusui maupun calon ibu, janji ini adalah untuk anda ketika anda mulai ragu atau takut/kuatir bahwa anda tidak punya cukup ASI.

4. Alkitab mencatat beberapa tokoh besar, yang dipakai Allah secara luar biasa, disusui (hanya diberikan ASI saja) oleh ibu mereka sampai kira-kira usia 2-3 tahun (disapih). Sebut saja Musa (Keluaran 2:1-10) dan Samuel (1 Samuel 1:21-23).

Luar biasa! Allah begitu detail sehingga Ia tidak hanya membentuk kita dengan sempurna dan menyiapkan masa depan yang penuh harapan, namun juga menyediakan makanan yang terbaik bagi setiap bayi, yaitu Air Susu Ibu (khususnya untuk bayi usia 0-6 bulan). Namun, sangat disayangkan seiring perkembangan informasi di masyarakat (salah satunya melalui iklan susu formula yang semakin gencar), pemberian ASI untuk bayi usia 0-6 bulan semakin tergeser oleh pemberian susu formula. Hari-hari ini semakin banyak orang yang lebih membanggakan kandungan gizi susu formula (yang notabene adalah produk pabrik atau buatan) dibandingkan kandungan gizi ASI, sehingga ketika kita melihat seorang ibu memberikan dot pada bayi umur 0-6 bulan, saat ini sudah menjadi hal biasa di masyarakat.

Pernahkah kita berpikir kandungan apa yang terdapat dalam susu formula? Sudah cukup siapkah pencernaan bayi (0-6 bulan) menerima susu formula? Apa akibatnya jika pencernaan bayi belum siap?

Keunggulan ASI

1. Gizi yang terdapat dalam ASI komposisi dan kandungannya paling sesuai bagi pencernaan serta kebutuhan tubuh untuk tumbuh kembang bayi. Dianjurkan sejak usia 0 - 6 bulan BERIKAN ASI SAJA, TANPA MINUMAN/MAKANAN TAMBAHAN APAPUN (Pemberian ASI secara EKSKLUSIF). Usia 6 bulan ke atas bayi boleh diberikan makanan pendamping lainnya (susu formula atau bubur) dengan tetap memberikan ASI sampai anak umur 2 tahun.

2. Produksi dan pengaliran ASI dipengaruhi oleh 2 hal, yaitu
a. hisapan bayi pada puting payudara
hisapan bayi berpengaruh pada kerja hormon prolaktin dalam produksi ASI, jadi semakin sering anak menghisap/menyusu maka produksi ASI semakin banyak
b. pikiran/perasaan ibu
stress, resah, kuatir ASI tidak cukup, marah, takut dan perasaan negatif lainnya akan menghambat produksi dan pengaliran ASI. Demikian pula sebaliknya perasaan tenang, nyaman atau perasaan positif lainnya akan meningkatkan produksi dan pengaliran ASI.

3. Dalam ASI terkandung berjuta-juta antibodi alami yang dapat melindungi bayi dari berbagai penyakit. Bahkan ASI yang pertama kali keluar, yang disebut KOLOSTRUM, yang berwarna kekuningan, di dalamnya terkandung zat antibodi yang TIDAK DAPAT DIPRODUKSI SECARA SINTESIS (dibuat dipabrik). Mitos yang berkembang di masyarakat menyatakan bahwa ASI yang berwarna kuning tersebut harus dibuang, padahal mitos itu tidak benar. Jika kita melakukannya maka dengan kata lain kita membuang zat antibodi terbaik bagi bayi.

4. Bagi ibu, dengan menyusui secara eksklusif selama 6 bulan dapat mempercepat pengecilan ukuran rahim, juga merupakan alat kontrasepsi alami. Lebih penting lagi, menyusui semakin mendekatkan hubungan batin antara ibu dan anak.

5. ASI sangat praktis, murah dan selalu dapat dijamin kebersihannya.

6. Bagi keluarga, memberikan ASI saja selama 6 bulan dapat menghemat pengeluaran keluarga ± Rp 300.000,- tiap bulannya

Tidak hanya dari segi kesehatan saja ASI dipandang penting, pemberian ASI pada anak juga diatur dalam perundang-undangan, yaitu KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 450/MENKES/SK/IV/2004, TENTANG PEMBERIAN AIR SUSU IBU (ASI) SECARA EKSKLUSIF PADA BAYI DI INDONESIA yang ditetapkan di Jakarta pada tanggal 7 April 2004 oleh Menteri Kesehatan Dr. Achmad Sujudi. ASI merupakan hak setiap bayi yang baru lahir, dengan kata lain tidak memberikan ASI berarti membatasi hak seorang bayi.

Jadi, masih adakah yang membuat Anda, para ibu, ragu memberikan ASI SAJA untuk bayi anda sejak usia 0-6 bulan? Selamat Hari Ibu 22 Desember 2007.

Ditulis oleh:
Diah Hernani Widayanti, S.KM
Fasilitator Pengembangan Pos Ibu Hamil & Menyusui, Wahana Visi Indonesia.
Sumber: Materi Pelatihan, Alkitab & internet

INFO KITA

JADWAL IBADAH RAYA YOUTH

Sehubungan dengan berakhirnya Kelas SPK Pemenang, maka jadwal Ibadah Raya Youth mulai hari Minggu, 23 Desember 2007 kembali seperti semula, yaitu pukul 11.00 WIB.

IBADAH RAYA DIGABUNG

Ibadah raya Keluarga, Youth & Teen pada hari Minggu, 30 Desember 2007 DIGABUNG menjadi satu kali ibadah saja pada pukul 09.00 WIB.
Jangan lupa!

IBADAH TUTUP TAHUN

Ibadah penutupan tahun 2007 akan diselenggarakan pada
hari Senin, 31 Desember 2007
pukul 22.00 WIB.
Ibadah akan disertai dengan
Perjamuan Kudus.

IBADAH KAUM WANITA LIBUR

pada tanggal
26 Desember 2007
Ibadah Kaum Wanita
DILIBURKAN


DAPATKAN!

Buku “Kingdom of Heaven (Inner Healing)”
Rp. 8.000,-

Buku “Touching Heaven Changing Community (Be Fruitful)”
Rp. 13.000,-
Kaset
Rp. 5.000,-

Buku “Doa yang Mendatangkan Kuasa”
Rp. 10.000,-

Hubungi:
Ibu Lanny (Keluarga); Merry (Youth); Setyarini (Teen)

Seluruh pemimpin dan staff
GBI Kristus Pencipta

Mengucapkan:

SELAMAT NATAL 2007


Kristus hadir untuk membawa pendamaian bagi hubungan manusia dengan Allah,
mari kita bawa damai Allah di tengah-tengah dunia dimana kita ditempatkan supaya mereka dapat mengalami kasih Allah yang sejati.

EDITORIAL

Keindahan Badai

Seringkali kita tidak pernah benar-benar menyadari bahwa
hanya Yesuslah segala yang kita perlukan sampai
kita mendapati hanya Yesuslah segala yang kita miliki.

Kapan saat-saat paling banyak kita ingat Tuhan? Kapan saat-saat kita berdoa dengan begitu sungguh-sungguh dan dengan hati ”putus asa” mencari kehendakNya di balik segala situasi yang kita hadapi? Atau saat-saat dimana kita menggantungkan seluruh hidup kita untuk berharap sepenuh hati hanya kepada Tuhan dan tidak ada yang lainnya? Kapan kita benar-benar menyadari bahwa Yesus adalah segala yang kita perlukan? Ketika badai melanda dan meluluhlantakkan seluruh kehidupan kita. Entah itu berupa persoalan keuangan, sakit penyakit, studi, pekerjaan atau usaha kita maupun konflik dengan orang lain.


Badai, bagaimanapun tidak disukai, memiliki keindahannya sendiri karena badai adalah ”bisikan kasih” Tuhan untuk membawa kita kepada apa yang benar-benar utama dalam kehidupan, yaitu Tuhan sendiri. Sadar atau tidak, sengaja atau tidak, kita melupakan yang terutama dalam hidup ini ketika segala rencana dan keinginan kita (yang tampak rohani sekalipun) berteriak lebih keras dalam kepala kita. Ketika segala kenyamanan, usaha, kekuatan, kepandaian, kekayaan, kekuasaan serta keangkuhan masih mampu membuat kita ”berdiri”. Terkadang Tuhan memang perlu ”mengambil semua” supaya kita sadar sepenuhnya bahwa sesungguhnya hanya Dialah segala yang kita miliki serta perlukan dalam hidup ini, dan bahwa apa yang kita kejar di luar hal itu fana belaka.


Jika saat ini kita sedang dilanda badai, jangan buru-buru berontak. Bersyukurlah karena kita beroleh kesempatan untuk melihat kuasa serta kemuliaan Allah dinyatakan di dalam dan melalui kehidupan kita. Nikmati saja prosesnya dan tunduk serta bekerjasamalah dengan Roh Kudus yang akan menuntun kita tidak hanya untuk bertahan di dalam badai, tetapi juga melangkah maju menembus badai dan meraih kemenangan. (Yulia Windyasari/Pemimpin Redaksi)

FOKUS KITA

Damai di tengah badai, mungkinkah?

Tuhan sangat mampu dan mau meredakan badai persoalan dalam kehidupan kita, namun terlebih dulu Ia akan memakai badai tersebut untuk mengubahkan dan mendatangkan kebaikan dalam hidup kita. Pertanyaannya, bagaiman kita bisa tahu apa kehendak Tuhan di balik badai yang mengguncang kehidupan kita? Bagaimana kita memperoleh hikmat dan kekuatan untuk bertahan, menembus dan menang atas setiap badai persoalan kita? Firman Tuhan berkata, ”... dalam tinggal tenang dan percaya terletak kekuatanmu.”(Yes. 30:15).

1. Tinggal Tenang
Panik, takut, kuatir, terpukul, marah adalah respon yang wajar muncul ketika pertama kali menghadapi badai. Namun, kita harus dapat menguasai diri dan tidak larut dalam respon yang salah. Ketika kita tenang, kita akan mampu berdoa (1 Pet. 4:7) dan dapat mendengar suaraNya untuk menemukan tuntunanNya bagi masalah yang kita alami. Terkadang, kita tidak mendengar suara Tuhan bukan karena Dia tidak pernah berbicara pada kita, tetapi karena kita dibisingkan oleh respon awal kita yang salah terhadap masalah. Ketika kita banyak berdiam diri menanti-nantikanNya dalam doa, ada kasih karunia dan damai sejahtera yang mengalir dari hadirat Tuhan yang akan memampukan kita tetap tenang dalam badai sekalipun.

2. Tetap Percaya
Percaya bahwa dalam situasi apapun Tuhan berdaulat, memegang kendali atas hidup kita dan tidak ada satupun yang terjadi atas hidup kita tanpa seijinNya. Masalahnya, kita seringkali sulit mempercayakan hidup kita kepadaNya karena kita memandang persoalan kita terlalu berat untuk dapat diselesaikan oleh Tuhan. Percaya bukan berarti berpura-pura tidak ada masalah. Ya, masalah itu ada dan mungkin besar, tetapi selalu ada jalan keluar dalam Tuhan sebab tak ada satupun janjiNya yang gagal atau tidak digenapi bagi orang yang percaya pada firmanNya.

3. Membuka hati untuk diubahkan dan mau bekerja sama dengan Tuhan dalam proses perubahan.
Mengeluarkan kita dari masalah dan memberikan apa yang hati kita inginkan tanpa mengalami ”kesakitan” adalah hal mudah bagi Tuhan, tetapi Dia tidak ingin kita jadi anak manja dan egois. Karena itu, Tuhan lebih suka mengijinkan kita mengalami proses pendewasaan karakter dan iman terlebih dulu sebelum menyelesaikan masalah kita, atau, jika tidak, Dia memberikan jawaban akhir yang berbeda dengan keinginan hati kita, namun yang terbaik bagi kita. Periksa hati dan hidup kita. Dalam area mana Tuhan mau kita berubah dan bertumbuh melalui persoalan yang kita hadapi? Kemalasan? Kekerasan hati? Ketidakpedulian akan orang lain? Ketidakpedulian akan nasib bangsa? Kesombongan? Kesabaran? Kesetiaan? Iman? Pengharapan? Kasih? Temukan itu. Miliki hati yang lembut, mau berubah. Bekerjasamalah dengan Roh Kudus dengan melakukan apa yang Ia nyatakan di hati untuk kita lakukan. Maka damai Allah akan mengalir memberi kita kekuatan dan cara pandang yang benar terhadap persoalan sehingga kita dapat mengalami kebaikan serta berkat Tuhan di balik badai yang kita alami(l@)

INSPIRATIONAL STORY

Damai di Tengah Badai

Mengapa berkata "Saya tidak bisa" jika Alkitab mengatakan bahwa saya dapat melakukan segala sesuatu di dalam Dia yang memberi kekuatan kepada saya? (Flp. 4:13)

Mengapa merasa kurang jika saya tahu bahwa Allah akan memenuhi segala keperluan saya menurut kekayaan dan kemuliaanNya dalam Kristus Yesus?(Flp. 4:19)

Mengapa harus merasa takut jika Alkitab berkata bahwa Tuhan tidak memberi saya roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih, ketertiban?(2 Tim. 1:7)

Mengapa harus merasa kurang iman jika saya tahu bahwa Allah telah mengaruniakan kepada saya ukuran iman tertentu?(Rm. 12:3)

Mengapa menjadi lemah jika Alkitab berkata bahwa Allah adalah terang dan keselamatan saya dan bahwa saya akan tetap kuat dan akan bertindak?(Mzm. 27:1, 11:32)

Mengapa harus membiarkan iblis menang atas hidup saya jika Roh yang ada di dalam saya lebih besar dari pada roh yang ada di dalam dunia?(1 Yoh. 4:4)

Mengapa harus pasrah kalah jika Alkitab berkata bahwa Allah dalam Kristus selalu membawa kita di jalan kemenanganNya?(2 Kor. 2:14)

Mengapa harus kekurangan hikmat jika Kristus sendiri telah menjadi hikmat bagi saya dan Allah akan memberi hikmat jika saya minta kepadaNya?(1 Kor. 1:30; Yak. 1:5)

Mengapa harus depresi jika saya dapat mengingat bahwa saya dapat berharap pada Allah yang kasih setiaNya tidak habis-habisNya setiap pagi?(Rat. 3:21-23)

Mengapa harus kuatir, resah, dan rewel jika saya dapat menyerahkan segala kekuatiran saya pada Tuhan yang memelihara saya?(1 Pet. 5:7)

Mengapa harus selalu hidup dalam beban jika saya tahu bahwa di mana ada Roh Allah, ada kemerdekaan, dan Kristus telah memerdekakan kita?(2 Kor. 3:17; Gal. 5:1)

Mengapa harus merasa terhukum jika Alkitab berkata bahwa saya tidak ada lagi di bawah penghukuman sebab saya di dalam Kristus?(Rm. 8:1)

Mengapa harus merasa sendirian jika Yesus berkata Ia akan selalu menyertai saya, tidak akan membiarkan dan tak akan meninggalkan saya?(Mat. 28:20; Ibr. 13:5)

Mengapa harus merasa terkutuk atau merasa saya menjadi korban nasib sial jika Alkitab berkata bahwa Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum taurat sehingga oleh iman kita menerima Roh yang telah dijanjikan itu?(Gal. 3:13-14)

Mengapa harus merasa tidak puas dalam hidup ini jika saya, seperti Paulus, bisa belajar untuk menjadi puas dalam segala keadaan?(Flp. 4:11)

Mengapa harus merasa tidak layak jika Kristus telah dibuat menjadi dosa karena kita, supaya di dalam Dia kitadibenarkan oleh Allah?(2 Kor. 5:21)

Mengapa merasa takut disiksa orang jika saya tahu bahwa jika Allah di pihak saya tidak ada yang akan melawan saya?(Rm. 8:31)

Mengapa harus bingung jika Allah adalah Raja Damai dan Ia memberi saya pengetahuan melalui RohNya yang diam di dalam kita?(1 Kor. 14:33; 2:12)

Mengapa harus terus-menerus gagal dan jatuh jika Alkitab berkata bahwa sebagai anak Allah saya lebih daripada pemenang dalam segala hal, oleh Dia yang telah mengasihi saya?(Rm. 8:37)

Mengapa harus membiarkan tekanan hidup mengganggu saya jika saya dapat memiliki keberanian karena tahu Tuhan Yesus telah menang atas dunia dan penderitaan?(Yoh. 16:33)

Mengapa harus takut dikalahkan badai kehidupan jika Tuhan Yesus berkuasa menundukkan badai
dan memberikan damai sejahtera yang tidak seperti dunia berikan yang akan memelihara hati dan pikiran saya dalam Kristus Yesus dan akan menyertai saya?(Mrk. 4:41; Yoh. 14:27; Flp. 4:7)

Saya memiliki Tuhan Yesus yang hidup dan berkuasa.
Dialah segalanya yang saya miliki.
Dialah segalanya yang saya perlukan.
Itu sudah lebih dari cukup bagi saya.

SEPUTAR KITA

Kuasa Perubahan Hidup:
Berubah atau Mati

We are the champion my friend …
And we’re keep on fighting till the end …
We are the champion …
We are the champion …
No time for loser, ‘cause we are the champions … of the world …



Yes!!! We are the champion! Ya! Kita adalah para pemenang! Bahkan, firman Tuhan berkata bahwa kita lebih dari seorang pemenang. Hari Minggu tanggal 9 Desember yang lalu adalah puncak dari serangkaian kegiatan SPK Pemenang Angkatan I yang dimulai pada tanggal 7 Oktober 2007 lalu. 71 dari 90 orang peserta yang lulus SPK Pemenang mengikuti wisuda di ibadah raya area masing-masing. 24 orang peserta berasal dari kelompok usia Keluarga, 23 orang peserta dari kelompok usia Youth dan 24 peserta dari kelompok usia Teen. Melalui momentum SPK Pemenang yang adalah kelas pemuridan untuk modul pemula ini, sebanyak 22 orang jiwa baru dan 8 orang jemaat lama telah dibaptiskan selam.

Acara wisuda dimulai dengan menaikkan pujian ‘Kita umat pemenang’ diikuti kesaksian dari wakil wisuwan/ti selama mengikuti SPK. Dari Keluarga, Bapak Adrian Wicaksono dan Ibu Siti Rofi’ah memberikan kesaksiannya, Sdr. Guntur dan Sdri. Lucy mewakili Youth menyaksikan perubahan hidup yang dilakukan oleh Tuhan pada mereka melalui SPK Pemenang, demikian pula Sdr. Yogi dan Sdri. Claudia mewakili Teen. Kebanyakan dari mereka mengalami terobosan batin pada sesi Hati Bapa, seperti Sdr.Guntur yang tidak hanya mengampuni, namun bisa mengasihi dan memeluk papanya. Ada juga perubahan-perubahan karakter seperti Yogi yang sebelumnya gampang mengucapkan kata-kata kotor, sekarang bisa berkemenangan dan mengampuni papanya, begitu juga Claudia yang mengaku sekarang jadi lebih sabar dan lebih rajin bersaat teduh.

Sebagai tanda kelulusan, para peserta menerima Seltifikat Kelulusan dan penyematan pin SPK Pemenang oleh Bapak Wijaya, pembicara Champion Gathering SPK Pemenang, Sdri. Lois Rubino selaku Ko Dept. Pengajaran dan PJ area masing-masing. Kemudian para peserta bersama-sama mendeklarasikan Komitmen Pemenang.

Dalam acara wisuda, Bapak Wijaya menyampaikan khotbah mengenai Kuasa Perubahan Hidup. Berubah atau Mati! Perubahan yang dimaksud adalah dihidupkan dari kematian rohani untuk mengalami perjumpaan Ilahi, dimana “mati” diartikan sebagai pertumbuhan rohani yang tidak sehat yang mengarah kepada kematian rohani sehingga tidak dapat mengalami perjumpaan Ilahi. Ada 3 langkah untuk mengalami kuasa perubahan hidup. Pertama adalah ‘Passion’, yaitu hati yang haus dan rindu untuk mengalami perubahan hidup. Kedua adalah ‘Sacrifice’, pengorbanan dan rela membayar harga, tidak hanya materi, moril dan waktu, tetapi juga terhadap situasi-situasi yang tidak enak. Misalnya saat kita akan meminta maaf kepada seseorang untuk pemberasaan, kita harus menerima apabila orang tersebut tidak dapat memaafkan kita. Kita harus siap bayar harga. Langkah terakhir adalah ‘Obedience’, memiliki ketaatan untuk segera bertindak. Kesaksian perubahan hidup kita dapat memulihkan lingkungan kita. Akhirnya, Bapak Wijaya mengajak jemaat untuk tidak hidup biasa-biasa saja, namun mengalami perubahan hidup yang radikal dan terus-menerus yang berdampak bagi dunia dimana kita ditempatkan.

Melalui SPK Pemenang ini banyak kehidupan masa lalu yang hancur dipulihkan, hubungan yang rusak baik dengan sesama maupun dengan Tuhan dipulihkan melalui perjumpaan ilahi yang indah.

Bagi Anda yang belum mengikuti SPK dan rindu mengalami kuasa perubahan hidup, jangan lewatkan SPK Pemenang angkatan berikutnya yang akan segera diadakan kembali tahun depan. SPK Pemenang adalah “sumur air kehidupan” dimana Anda akan menemukan air yang akan memuaskan dan memulihkan Anda sehingga Anda tidak akan pernah haus lagi. Berubah atau Mati!(ld)

INFO KITA

Persembahan 9 Desember 2007

Perpuluhan : Rp.
Diakonia : Rp.
Misi : Rp.

JADWAL IBADAH RAYA YOUTH

Sehubungan dengan berakhirnya Kelas SPK Pemenang, maka jadwal Ibadah Raya Youth mulai hari Minggu,
23 Desember 2007 kembali seperti semula, yaitu pukul 11.00 WIB.

IBADAH RAYA DIGABUNG

Ibadah raya Keluarga, Youth & Teen pada hari Minggu, 30 Desember 2007 DIGABUNG menjadi satu kali ibadah saja pada pukul 09.00 WIB. Jangan lupa!

IBADAH TUTUP TAHUN

Ibadah penutupan tahun 2007 akan diselenggarakan pada hari Senin, 31 Desember 2007, pukul 22.00 WIB. Ibadah akan disertai dengan Perjamuan Kudus.

Ibadah Natal Kaum Wanita

”Tegar Sampai Akhir”
Hari & Tanggal : Rabu, 19 Desember 2007
Waktu : Pukul 16.30 WIB
Tempat : Gedung Gereja
Pembicara : Ibu Vera (Sidoarjo)

Libur Ibadah Kaum Wanita

Pada tanggal 26 Desember 2007 & 2 Januari 2008 Ibadah Kaum Wanita LIBUR.

TENTANG DAMAI DI TENGAH BADAI

Apa kata mereka tentang:
Damai di Tengah Badai?


Damai ialah ketenangan batin yang menetap meskipun dilanda badai kehidupan, meskipun keadaan bertentangan dengan harapan karena kita tidak bisa memaksa kondisi selalu sesuai dengan keinginan kita. Seseorang bisa hidup damai karena percaya ada Tuhan yang menyertainya sehingga dia bisa sabar, tenang dan mampu menjalani setiap krisis yang menimpanya karena tahu persis apa yang harus dilakukan dan diputuskannya dengan bijaksana. Bagi orang yang belum percaya, caranya adalah dengan mengenal, percaya dan menyerahkan hidup kepada Tuhan. Bagi orang percaya, banyak berdoa, berpuasa dan merenungkan Firman terus-menerus menyadarkan dia akan hadirat Tuhan sehingga batin tenang. Yohanes 14:27 menyimpulkan bahwa kedekatan kita denganNya menghadirkan kedamaian yang sejati bahkan saat harus menghadapi krisis yang melanda kita. Kedamaian tidak bisa kita dapatkan dari luar, sebab kedamaian mengalir dari dalam hati seiring kedekatan kita dengan Tuhan. (Hanna Ongkosoetrisno/Penatua Jemaat)

Orang yang mengalami badai biasanya mengalami ketakutan, kecemasan, tertekan. Orang yang damai adalah orang yang tetap tenang dan bersukacita meskipun terjadi goncangan, sebab dia memilih untuk hidup berkemenangan, tidak dikalahkan oleh badai. Sebagai anak Tuhan kita harus tetap tegar dan kuat sekalipun menghadapi tantangan hidup sehingga kita bisa tetap berkemenangan dan menjadi saksi bagi orang lain. (Hery Sukamto/PA Keluarga)

Tuhan Yesus adalah Jehovah Shalom (Allah Sumber Damai Sejahtera). Jika orang punya Yesus dalam hidupnya, maka damai sejahteraNya akan menguasai sehingga tidak perlu kuatir dan takut lagi sekalipun mengalami badai persoalan. Mungkin masalah masih tetap ada, tetapi bedanya hidupnya tidak dikontrol oleh masalah, sebaliknya mengontrol masalah. Supaya tetap damai di tengah badai, kita harus memegang teguh janjiNya, melakukan perintahNya dengan setia dan alami kuasaNya dalam setiap persoalan yang kita hadapi. Maka kita akan melihat badai pasti berlalu, pelangi muncul setelah itu. (Tommy Kwok/PJ Youth)

Respon negatif terhadap badai bisa membuat kita dipenuhi ketakutan, kekuatiran dan keputusasaan sehingga mudah kompromi dengan dosa. Orang yang hidupnya damai akan tetap teguh dalam menghadapi masalah atau tantangan. Supaya bisa hidup damai di tengah badai kita harus intim dengan Bapa supaya dalam keadaan apapun hidup kita bisa memuliakan namaNya dan membawa orang yang belum bertobat mengenal Yesus melalui kesaksian hidup kita. (Setyarini/PA Teen )

Badai adalah masalah yang besar, berat untuk diatasi dan hanya Tuhan yang bisa menolong. Kita bisa menemukan damai di tengah badai ketika kita berakar dalam firman serta bertumbuh dalam iman, sebab orang yang tidak punya iman pasti goyah. Berserah total kepada Tuhan, karena dibalik penyerahan diri kita ada kunci untuk membuka pintu berkat. Percaya bahwa Tuhan pasti memberi jalan keluar dan pasti ada pelangi di balik badai. (Wijaya/Pembicara SPK Pemenang)

Kita bisa menemukan damai di tengah badai dengan memiliki iman yang kuat, bahwa Allah turut bekerja dalam segala perkara untuk mendatangkan kebaikan. (Lois Rubino/Ko. Dept. Pengajaran)