Proses Menghasilkan Buah
Hidup berbuah adalah proses. Proses tergantung dari respon kita. Respon yang benar terhadap proses akan menghasilkan buah yang benar. Sebaliknya, jika respon kita salah, maka akan menghasilkan buah yang salah pula. Contoh: jika kita menginginkan buah DAMAI SEJAHTERA lahir dari hidup kita, maka kita harus melalui proses MASALAH terlebih dulu. Jika kita berespon BENAR atas masalah, bukannya menjauhkan diri dari firman Tuhan dan melarikan diri, maka buah damai sejahtera akan lahir dari hidup kita sekalipun di tengah badai. Namun, jika kita berespon negatif, berontak & menjauh dari firman Tuhan, maka buah dosa dapat lahir dari hidup kita.
Beberapa hal yang perlu kita ketahui tentang proses menghasilkan buah antara lain:
Jangan memperkirakan waktu dalam proses.
Setiap orang menginginkan proses yang cepat. Tetapi, tidak ada yang dapat bermain dengan waktu dalam proses kekristenan. Waktu kita bukan waktu Tuhan. Bila kita memaksa Tuhan untuk mengikuti cara dan waktu kita, maka kita sendiri yang akan hancur. Proses Tuhan memiliki waktunya sendiri. Biarkan Allah bekerja sesuai waktuNya, sebab waktu Tuhan sangat tepat dan indah. Bagian kita adalah bekerjasama dengan Tuhan. Taat dan setia melakukan apa yang Ia perintahkan.
Belajar dari sejarah.
Kita perlu belajar dari orang lain maupun pengalaman hidup kita sendiri tentang bagaimana cara bertumbuh dan berbuah. Tuhan bisa memakai kehidupan orang lain supaya kita belajar sesuatu. Kita dapat belajar melalui kehidupan tokoh-tokoh dalam Alkitab, para pembina kita dan kesaksian saudara seiman tentang proses pertumbuhan mereka. Intinya kita perlu belajar dari orang-orang yang telah berhasil menghasilkan buah dalam hidupnya. Dengan demikian kita lebih termotivasi bahwa kita dapat berbuah seperti mereka.
Jangan takut gagal.
Hidup menghasilkan buah yang maksimal tidak semudah membalik telapak tangan. Hidup adalah proses belajar yang terus-menerus seumur hidup kita. Memang kegagalan selalu dihindari banyak orang. Namun terkadang Tuhan mengijinkan kita mengalami kegagalan, supaya kita belajar sesuatu darinya dan mengokohkan iman kita. Ingat! Kegagalan adalah keberhasilan yang tertunda. Seorang pemenang bukan mereka yang tidak pernah gagal, namun orang yang tidak pernah menyerah untuk bangkit kembali dari kegagalannya.
Evaluasi hidup kita setiap hari.
Adakan waktu untuk evaluasi setiap hari supaya kita dapat mempelajari langkah demi langkah yang kita lakukan. Terus pertahankan hal-hal yang membangun dan bersifat positif. Tinggalkan apa yang tidak berkenan di hati Allah, dan perbaiki hal-hal yang perlu diperbaiki. Biasanya malam hari adalah waktu yang tepat untuk mengevaluasi hidup selama satu hari penuh.(you)
Beberapa hal yang perlu kita ketahui tentang proses menghasilkan buah antara lain:
Jangan memperkirakan waktu dalam proses.
Setiap orang menginginkan proses yang cepat. Tetapi, tidak ada yang dapat bermain dengan waktu dalam proses kekristenan. Waktu kita bukan waktu Tuhan. Bila kita memaksa Tuhan untuk mengikuti cara dan waktu kita, maka kita sendiri yang akan hancur. Proses Tuhan memiliki waktunya sendiri. Biarkan Allah bekerja sesuai waktuNya, sebab waktu Tuhan sangat tepat dan indah. Bagian kita adalah bekerjasama dengan Tuhan. Taat dan setia melakukan apa yang Ia perintahkan.
Belajar dari sejarah.
Kita perlu belajar dari orang lain maupun pengalaman hidup kita sendiri tentang bagaimana cara bertumbuh dan berbuah. Tuhan bisa memakai kehidupan orang lain supaya kita belajar sesuatu. Kita dapat belajar melalui kehidupan tokoh-tokoh dalam Alkitab, para pembina kita dan kesaksian saudara seiman tentang proses pertumbuhan mereka. Intinya kita perlu belajar dari orang-orang yang telah berhasil menghasilkan buah dalam hidupnya. Dengan demikian kita lebih termotivasi bahwa kita dapat berbuah seperti mereka.
Jangan takut gagal.
Hidup menghasilkan buah yang maksimal tidak semudah membalik telapak tangan. Hidup adalah proses belajar yang terus-menerus seumur hidup kita. Memang kegagalan selalu dihindari banyak orang. Namun terkadang Tuhan mengijinkan kita mengalami kegagalan, supaya kita belajar sesuatu darinya dan mengokohkan iman kita. Ingat! Kegagalan adalah keberhasilan yang tertunda. Seorang pemenang bukan mereka yang tidak pernah gagal, namun orang yang tidak pernah menyerah untuk bangkit kembali dari kegagalannya.
Evaluasi hidup kita setiap hari.
Adakan waktu untuk evaluasi setiap hari supaya kita dapat mempelajari langkah demi langkah yang kita lakukan. Terus pertahankan hal-hal yang membangun dan bersifat positif. Tinggalkan apa yang tidak berkenan di hati Allah, dan perbaiki hal-hal yang perlu diperbaiki. Biasanya malam hari adalah waktu yang tepat untuk mengevaluasi hidup selama satu hari penuh.(you)
No comments:
Post a Comment