Breastfeeding : Kekayaan untuk Setiap Bayi
Breastfeeding atau menyusui bukan hanya sebuah topik yang dibicarakan di dunia kesehatan, namun lebih dari itu Firman Tuhan melihatnya sebagai suatu kehormatan bagi para ibu. Mengapa? Ada beberapa hal yang perlu kita tahu tentang pandangan Alkitab/Firman Tuhan mengenai air susu ibu (ASI) dan menyusui :
1. “El-Shaddai”, salah satu sebutan Allah, jika ditinjau dari asal katanya tersusun atas kata El = kuasa Allah dan Shaddai --> berasal dari akar kata Shad yang artinya buah dada atau payudara perempuan. Sehingga arti kata Shaddai sendiri erat kaitannya dengan pribadi yang mencukupi dan memuaskan segalanya (baik kasih sayang, rasa aman maupun makanan).
Berdasar hal tersebut dapat disimpulkan bahwa El-Shaddai mengandung makna pribadi/sifat Allah yang berkuasa untuk mencukupkan dan memuaskan segala sesuatu. Jadi, jika seorang ibu menyusui bayinya maka secara tidak langsung dia sedang menduplikasikan pribadi Allah pada bayinya.
2. Ayat-ayat Alkitab yang menjelaskan pentingnya ASI/menyusui bagi seorang bayi, a.l:
· 1 Petrus 2:2 menyebutkan bahwa ASI sangat dibutuhkan seorang bayi untuk tumbuh.
· Mazmur 22:10 menyebutkan bahwa dengan menyusui akan membuat seorang bayi merasa aman, karena dekat dengan ibunya.
· Mazmur 8:3 menyebutkan bahwa pada mulut bayi dan anak yang menyusu Allah menaruh dasar kekuatan. Kekuatan di sini erat kaitannya dengan banyaknya kandungan zat antibodi/kekebalan tubuh dalam ASI.
· Hosea 1:8 menyebutkan bahwa setelah Gomer menyapih Lo-Ruhama, ia hamil untuk yang kedua kalinya. Hal ini mendeskripsikan bahwa menyusui merupakan metode kontrasepsi alami, ini sesuai dengan teori kebidanan, bahwa ibu yang menyusui bayinya secara penuh (setiap saat ketika bayi ingin hanya memberikan ASI saja tanpa tambahan apapun) sejak usia 0-6 bulan, akan menghambat masa ovulasi/menekan kesuburan (asalkan ibu belum menstruasi lagi).
· Dalam Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru, beberapa kali disebutkan kata payudara (breast) digunakan sebagai perumpaan untuk menggambarkan kedekatan dengan Allah (misal: Lukas 11:27, Kejadian 49:25, Amsal 5:18-19)
3. Kejadian 49:25 adalah janji Allah pada setiap ibu maupun calon ibu, yaitu Allah akan memberkati rahim dan payudara sehingga melaluinya akan lahir anak-anak yang diberkati Allah yang akan memperoleh makanan yang terbaik dari sumber makanan (payudara) yang diberkati (AIR SUSU IBU) secara melimpah. Kabar baik buat setiap ibu yang menyusui maupun calon ibu, janji ini adalah untuk anda ketika anda mulai ragu atau takut/kuatir bahwa anda tidak punya cukup ASI.
4. Alkitab mencatat beberapa tokoh besar, yang dipakai Allah secara luar biasa, disusui (hanya diberikan ASI saja) oleh ibu mereka sampai kira-kira usia 2-3 tahun (disapih). Sebut saja Musa (Keluaran 2:1-10) dan Samuel (1 Samuel 1:21-23).
Luar biasa! Allah begitu detail sehingga Ia tidak hanya membentuk kita dengan sempurna dan menyiapkan masa depan yang penuh harapan, namun juga menyediakan makanan yang terbaik bagi setiap bayi, yaitu Air Susu Ibu (khususnya untuk bayi usia 0-6 bulan). Namun, sangat disayangkan seiring perkembangan informasi di masyarakat (salah satunya melalui iklan susu formula yang semakin gencar), pemberian ASI untuk bayi usia 0-6 bulan semakin tergeser oleh pemberian susu formula. Hari-hari ini semakin banyak orang yang lebih membanggakan kandungan gizi susu formula (yang notabene adalah produk pabrik atau buatan) dibandingkan kandungan gizi ASI, sehingga ketika kita melihat seorang ibu memberikan dot pada bayi umur 0-6 bulan, saat ini sudah menjadi hal biasa di masyarakat.
Pernahkah kita berpikir kandungan apa yang terdapat dalam susu formula? Sudah cukup siapkah pencernaan bayi (0-6 bulan) menerima susu formula? Apa akibatnya jika pencernaan bayi belum siap?
Keunggulan ASI
1. Gizi yang terdapat dalam ASI komposisi dan kandungannya paling sesuai bagi pencernaan serta kebutuhan tubuh untuk tumbuh kembang bayi. Dianjurkan sejak usia 0 - 6 bulan BERIKAN ASI SAJA, TANPA MINUMAN/MAKANAN TAMBAHAN APAPUN (Pemberian ASI secara EKSKLUSIF). Usia 6 bulan ke atas bayi boleh diberikan makanan pendamping lainnya (susu formula atau bubur) dengan tetap memberikan ASI sampai anak umur 2 tahun.
2. Produksi dan pengaliran ASI dipengaruhi oleh 2 hal, yaitu
a. hisapan bayi pada puting payudara
hisapan bayi berpengaruh pada kerja hormon prolaktin dalam produksi ASI, jadi semakin sering anak menghisap/menyusu maka produksi ASI semakin banyak
b. pikiran/perasaan ibu
stress, resah, kuatir ASI tidak cukup, marah, takut dan perasaan negatif lainnya akan menghambat produksi dan pengaliran ASI. Demikian pula sebaliknya perasaan tenang, nyaman atau perasaan positif lainnya akan meningkatkan produksi dan pengaliran ASI.
3. Dalam ASI terkandung berjuta-juta antibodi alami yang dapat melindungi bayi dari berbagai penyakit. Bahkan ASI yang pertama kali keluar, yang disebut KOLOSTRUM, yang berwarna kekuningan, di dalamnya terkandung zat antibodi yang TIDAK DAPAT DIPRODUKSI SECARA SINTESIS (dibuat dipabrik). Mitos yang berkembang di masyarakat menyatakan bahwa ASI yang berwarna kuning tersebut harus dibuang, padahal mitos itu tidak benar. Jika kita melakukannya maka dengan kata lain kita membuang zat antibodi terbaik bagi bayi.
4. Bagi ibu, dengan menyusui secara eksklusif selama 6 bulan dapat mempercepat pengecilan ukuran rahim, juga merupakan alat kontrasepsi alami. Lebih penting lagi, menyusui semakin mendekatkan hubungan batin antara ibu dan anak.
5. ASI sangat praktis, murah dan selalu dapat dijamin kebersihannya.
6. Bagi keluarga, memberikan ASI saja selama 6 bulan dapat menghemat pengeluaran keluarga ± Rp 300.000,- tiap bulannya
Tidak hanya dari segi kesehatan saja ASI dipandang penting, pemberian ASI pada anak juga diatur dalam perundang-undangan, yaitu KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 450/MENKES/SK/IV/2004, TENTANG PEMBERIAN AIR SUSU IBU (ASI) SECARA EKSKLUSIF PADA BAYI DI INDONESIA yang ditetapkan di Jakarta pada tanggal 7 April 2004 oleh Menteri Kesehatan Dr. Achmad Sujudi. ASI merupakan hak setiap bayi yang baru lahir, dengan kata lain tidak memberikan ASI berarti membatasi hak seorang bayi.
Jadi, masih adakah yang membuat Anda, para ibu, ragu memberikan ASI SAJA untuk bayi anda sejak usia 0-6 bulan? Selamat Hari Ibu 22 Desember 2007.
Ditulis oleh:
Diah Hernani Widayanti, S.KM
Fasilitator Pengembangan Pos Ibu Hamil & Menyusui, Wahana Visi Indonesia.
Sumber: Materi Pelatihan, Alkitab & internet
1. Gizi yang terdapat dalam ASI komposisi dan kandungannya paling sesuai bagi pencernaan serta kebutuhan tubuh untuk tumbuh kembang bayi. Dianjurkan sejak usia 0 - 6 bulan BERIKAN ASI SAJA, TANPA MINUMAN/MAKANAN TAMBAHAN APAPUN (Pemberian ASI secara EKSKLUSIF). Usia 6 bulan ke atas bayi boleh diberikan makanan pendamping lainnya (susu formula atau bubur) dengan tetap memberikan ASI sampai anak umur 2 tahun.
2. Produksi dan pengaliran ASI dipengaruhi oleh 2 hal, yaitu
a. hisapan bayi pada puting payudara
hisapan bayi berpengaruh pada kerja hormon prolaktin dalam produksi ASI, jadi semakin sering anak menghisap/menyusu maka produksi ASI semakin banyak
b. pikiran/perasaan ibu
stress, resah, kuatir ASI tidak cukup, marah, takut dan perasaan negatif lainnya akan menghambat produksi dan pengaliran ASI. Demikian pula sebaliknya perasaan tenang, nyaman atau perasaan positif lainnya akan meningkatkan produksi dan pengaliran ASI.
3. Dalam ASI terkandung berjuta-juta antibodi alami yang dapat melindungi bayi dari berbagai penyakit. Bahkan ASI yang pertama kali keluar, yang disebut KOLOSTRUM, yang berwarna kekuningan, di dalamnya terkandung zat antibodi yang TIDAK DAPAT DIPRODUKSI SECARA SINTESIS (dibuat dipabrik). Mitos yang berkembang di masyarakat menyatakan bahwa ASI yang berwarna kuning tersebut harus dibuang, padahal mitos itu tidak benar. Jika kita melakukannya maka dengan kata lain kita membuang zat antibodi terbaik bagi bayi.
4. Bagi ibu, dengan menyusui secara eksklusif selama 6 bulan dapat mempercepat pengecilan ukuran rahim, juga merupakan alat kontrasepsi alami. Lebih penting lagi, menyusui semakin mendekatkan hubungan batin antara ibu dan anak.
5. ASI sangat praktis, murah dan selalu dapat dijamin kebersihannya.
6. Bagi keluarga, memberikan ASI saja selama 6 bulan dapat menghemat pengeluaran keluarga ± Rp 300.000,- tiap bulannya
Tidak hanya dari segi kesehatan saja ASI dipandang penting, pemberian ASI pada anak juga diatur dalam perundang-undangan, yaitu KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 450/MENKES/SK/IV/2004, TENTANG PEMBERIAN AIR SUSU IBU (ASI) SECARA EKSKLUSIF PADA BAYI DI INDONESIA yang ditetapkan di Jakarta pada tanggal 7 April 2004 oleh Menteri Kesehatan Dr. Achmad Sujudi. ASI merupakan hak setiap bayi yang baru lahir, dengan kata lain tidak memberikan ASI berarti membatasi hak seorang bayi.
Jadi, masih adakah yang membuat Anda, para ibu, ragu memberikan ASI SAJA untuk bayi anda sejak usia 0-6 bulan? Selamat Hari Ibu 22 Desember 2007.
Ditulis oleh:
Diah Hernani Widayanti, S.KM
Fasilitator Pengembangan Pos Ibu Hamil & Menyusui, Wahana Visi Indonesia.
Sumber: Materi Pelatihan, Alkitab & internet
No comments:
Post a Comment