Pesan Tuhan untuk Memasuki Tahun 2008
Ayat Renungan : Ibrani 13:1-5
Ayat Renungan : Ibrani 13:1-5
1. Peliharalah Kasih Persaudaraan
Pada akhir jaman akan datang masa sukar. Manusia akan mencintai dirinya sendiri dan menjadi hamba uang (2 Tim. 3:2). Oleh karena itu, kita tidak dapat hidup sendiri dalam menghadapi tantangan akhir jaman. Kita perlu orang lain, yaitu sesama saudara seiman untuk mendukung, mendoakan, mengingatkan kita, menjaga kita senantiasa. Saat kita saling mengasihi dengan tulus, saling mendoakan dan memotivsi mereka serta ikut sepenanggungan ketika mereka susah, kita menyatakan bahwa Kristus adalah kasih dan bahwa hidup kita sudah pindah dari maut kepada terang.
2. Hormatilah Pernikahan
Tuhan adalah pemilik ide dan yang memberkati pernikahan. Ketika kita menghargai, menghormati pernikahan berarti kita menghormati dan menghargai Tuhan. Jangan lengah dalam menjaga kekudusan pernikahan. Namun, berjaga-jaga senantiasa dengan cara:
· Tidak memberi kesempatan sedikitpun kepada setiap dosa dan pencobaan perzinahan yang datang menggoda kita.
· Anggaplah setiap godaan seksual sebagai penyakit yang mematikan. Adalah penting bagi suami istri untuku menyelesaikan setiap konflik rumah tangga sampai tuntas. Jangan lari atau memendam masalah, tetapi berdoa sungguh-sungguh mencari solusi jalan keluar. Setiap konflik dengan pasangan yang tidak diselesaikan tuntas akan memicu terjadinya perselingkuhan dan perzinahan.
· Memupuk kasih terus-menerus dengan memberi waktu serta perhatian kepada pasangan kita terus-menerus.
Demikian pula anak muda perlu menjaga kekudusan pada masa lajang dan pranikah agar tidak mendatangkan kutuk pada waktu pernikahan.
3. Jangan menjadi hamba uang
Orang dapat menjadi hamba uang ketika hidupnya dipenuhi kekuatiran akan masa depan dan sifat yang serakah/tamak. Mereka menghalalkan segala cara untuk mengejar uang tanpa peduli orang lain rugi. Mereka menjadi tega mengambil milik serta hak orang lain. Mereka menjadi kikir/pelit kepada Tuhan dan sesama. Agar tidak menjadi hamba uang, kita perlu memiliki mental kelimpahan (cukup untuk diri sendiri dan bisa memberkati orang lain). Mencukupkan diri dengan apa yang ada pada kita dan memiliki sikap hati serta hidup yang murah memberi pada orang lain. Orang yang kelimpahan bukan orang yang kaya, tetapi sadar bahwa dirinya adalah anak Raja.
Disampaikan oleh: Harun Imam Santoso, Tim Kepemimpinan Jemaat KrisPen dalam Ibadah Penutupan Tahun, 31 Desember 2007
No comments:
Post a Comment