Damai di tengah Badai
Rangkaian perayaan natal KrisPen telah dilaksanakan seminggu yang lalu. Adapun tema natal gereja kita tahun ini adalah “Damai di tengah Badai”. Tujuan pemilihan tema tersebut adalah untuk menguatkan kita semua bahwa ada harapan di tengah-tengah tantangan dan badai kehidupan yang kita hadapi, yaitu Tuhan Yesus, sang penakluk badai. Karena Yesuslah kita tetap mempunyai kedamaian di hati kita.
“My Choice” (Pilihanku)
Pada hari Jumat, 14 Desember 2007, pukul 19.00 WIB, lebih dari 250 anak muda hadir memenuhi gedung gereja KrisPen untuk merayakan natal bersama. Acara dimulai dengan persembahan puji-pujian natal oleh choir, kemudian dilanjutkan dengan acara utama, yaitu drama “My Choice”, yang dikemas dalam gabungan tayangan langsung (live) dan cinema melalui layar LCD. Melalui drama dan sisipan khotbah yang disampaikan oleh dr. Daniel Christian, jemaat kembali diteguhkan bahwa pilihan respon kita atas masalah dan tantangan kehidupan menentukan hasil akhir kita. Jika kita memilih Yesus yang adalah kebenaran, selain memperoleh kedamaian, kita memperoleh hikmat dan kasih karunia untuk dapat menang atas badai. Jika kita memilih hal yang salah yang bersumber pada ego dan kekuatan manusia, maka kita akan hancur. Melalui natal ini, banyak anak muda yang dijamah kasih Tuhan dan menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat.
“Bapaku Sahabatku, Rek!”
Sabtu, 15 Desember 2007, pukul 16.00 wib gereja anak KrisPen Jesus’ Children Church (J’CC) memulai acara Natal Anak yang mengusung tema khusus “Bapaku Sahabatku, Rek!” Bapak Joshua (Palembang) selaku pembicara berperan sebagai badut bernama Uncle Joy (Paman Joy-Sukacita) menyampaikan karakter Yesus sang Bapa Sorgawi melalui akronim kata LOVE (kasih). Huruf “L” berarti Lifting (mengangkat). Bapa sebagai sahabat yang mengangkat beban-beban berat kita sehingga kita bisa bebas dan tersenyum kembali. Huruf “O” berarti omiting (menghapus). Bapa menghapus dosa-dosa sehingga kita kembali bersih. Huruf “V” berarti valuable (berharga). Melalui cerita tentang asal mutiara yang berasal dari air mata kerang itu sendiri, anak-anak dibukakan kebenaran bahwa dari penderitaan Tuhan yang tidak berdosa di kayu salib menjadikan kita anak-anakNya yang berharga dan dikasihiNya. Huruf “E” yang berarti Everlasting (tiada berkesudahan) menjelaskan bahwa kasih Yesus Bapa Sorgawi kita tidak pernah berkesudahan.
Natal Teen
“My Choice” (Pilihanku)
Pada hari Jumat, 14 Desember 2007, pukul 19.00 WIB, lebih dari 250 anak muda hadir memenuhi gedung gereja KrisPen untuk merayakan natal bersama. Acara dimulai dengan persembahan puji-pujian natal oleh choir, kemudian dilanjutkan dengan acara utama, yaitu drama “My Choice”, yang dikemas dalam gabungan tayangan langsung (live) dan cinema melalui layar LCD. Melalui drama dan sisipan khotbah yang disampaikan oleh dr. Daniel Christian, jemaat kembali diteguhkan bahwa pilihan respon kita atas masalah dan tantangan kehidupan menentukan hasil akhir kita. Jika kita memilih Yesus yang adalah kebenaran, selain memperoleh kedamaian, kita memperoleh hikmat dan kasih karunia untuk dapat menang atas badai. Jika kita memilih hal yang salah yang bersumber pada ego dan kekuatan manusia, maka kita akan hancur. Melalui natal ini, banyak anak muda yang dijamah kasih Tuhan dan menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat.
“Bapaku Sahabatku, Rek!”
Sabtu, 15 Desember 2007, pukul 16.00 wib gereja anak KrisPen Jesus’ Children Church (J’CC) memulai acara Natal Anak yang mengusung tema khusus “Bapaku Sahabatku, Rek!” Bapak Joshua (Palembang) selaku pembicara berperan sebagai badut bernama Uncle Joy (Paman Joy-Sukacita) menyampaikan karakter Yesus sang Bapa Sorgawi melalui akronim kata LOVE (kasih). Huruf “L” berarti Lifting (mengangkat). Bapa sebagai sahabat yang mengangkat beban-beban berat kita sehingga kita bisa bebas dan tersenyum kembali. Huruf “O” berarti omiting (menghapus). Bapa menghapus dosa-dosa sehingga kita kembali bersih. Huruf “V” berarti valuable (berharga). Melalui cerita tentang asal mutiara yang berasal dari air mata kerang itu sendiri, anak-anak dibukakan kebenaran bahwa dari penderitaan Tuhan yang tidak berdosa di kayu salib menjadikan kita anak-anakNya yang berharga dan dikasihiNya. Huruf “E” yang berarti Everlasting (tiada berkesudahan) menjelaskan bahwa kasih Yesus Bapa Sorgawi kita tidak pernah berkesudahan.
Natal Teen
Minggu pagi tanggal 16 Desember 2007, ibadah natal Teen dimulai pukul 10.00 wib. Anak–anak pelajar yang menghadiri Natal Teen antusias memuji Tuhan diiringi tari-tarian oleh penari tamborin. Melalui seragam hitam putih yang dikenakan oleh semua pelayan Teen, tema “Damai di Tengah Badai” jelas terasa. Warna hitam melambangkan dengan badai, sedangkan warna putih melambangkan damai. Dalam khotbahnya, Bapak Ferry Wirawan menyampaikan seseorang bisa mengalami damai ketika dia berdamai dulu dengan Allah. Maksudnya manusia harus bertobat dari dosa-dosanya dan menerima keselamatan dari Allah melalui Yesus yang adalah jalan perdamaian dengan Allah (Rm. 3:25-26). Selain itu, orang bisa hidup damai ketika ia hidup dalam kekudusan yang terus-menerus (Ibrani 10:22).
Menjadi Terang dalam Kegelapan
Ibadah Natal Keluarga KrisPen pada hari Minggu, 16 Desember 2007 pukul 18.00 wib menutup seluruh rangkaian perayaan Natal KrisPen “Damai di tengah Badai”. Bapak Michael Razi (Solo) dalam khotbahnya menyampaikan bahwa dalam mengikut Yesus, badai adalah kenyataan yang harus kita hadapi. Namun, ada janji Tuhan yang akan dinyatakan dibalik badai yang kita hadapi. Melalui acara candle light, Penatua Hanna Ongkosoetrisno menyampaikan bahwa kita berada di banyak tempat yang gelap. Keberadaan kita di dunia yang gelap adalah sebagai pembawa terang. Ketika lilin yang dibawa oleh Bapak Hery Sukamto (PA Keluarga) menyala dan di teruskan ke lilin Penatua Hanna, berarti Bapak Hery menjadi terang untuk Penatua Hanna. Demikian pula ketika nyala lilin diteruskan kepada pemimpin-pemimpin yang lain dan kemudian diteruskan kepada seluruh jemaat. Tempat yang sebelumnya gelap dapat berubah menjadi terang ketika ada orang yang mau membawa terang tersebut di tengah kegelapan.
No comments:
Post a Comment