Keindahan Badai
Seringkali kita tidak pernah benar-benar menyadari bahwa
hanya Yesuslah segala yang kita perlukan sampai
kita mendapati hanya Yesuslah segala yang kita miliki.
Kapan saat-saat paling banyak kita ingat Tuhan? Kapan saat-saat kita berdoa dengan begitu sungguh-sungguh dan dengan hati ”putus asa” mencari kehendakNya di balik segala situasi yang kita hadapi? Atau saat-saat dimana kita menggantungkan seluruh hidup kita untuk berharap sepenuh hati hanya kepada Tuhan dan tidak ada yang lainnya? Kapan kita benar-benar menyadari bahwa Yesus adalah segala yang kita perlukan? Ketika badai melanda dan meluluhlantakkan seluruh kehidupan kita. Entah itu berupa persoalan keuangan, sakit penyakit, studi, pekerjaan atau usaha kita maupun konflik dengan orang lain.
hanya Yesuslah segala yang kita perlukan sampai
kita mendapati hanya Yesuslah segala yang kita miliki.
Kapan saat-saat paling banyak kita ingat Tuhan? Kapan saat-saat kita berdoa dengan begitu sungguh-sungguh dan dengan hati ”putus asa” mencari kehendakNya di balik segala situasi yang kita hadapi? Atau saat-saat dimana kita menggantungkan seluruh hidup kita untuk berharap sepenuh hati hanya kepada Tuhan dan tidak ada yang lainnya? Kapan kita benar-benar menyadari bahwa Yesus adalah segala yang kita perlukan? Ketika badai melanda dan meluluhlantakkan seluruh kehidupan kita. Entah itu berupa persoalan keuangan, sakit penyakit, studi, pekerjaan atau usaha kita maupun konflik dengan orang lain.
Badai, bagaimanapun tidak disukai, memiliki keindahannya sendiri karena badai adalah ”bisikan kasih” Tuhan untuk membawa kita kepada apa yang benar-benar utama dalam kehidupan, yaitu Tuhan sendiri. Sadar atau tidak, sengaja atau tidak, kita melupakan yang terutama dalam hidup ini ketika segala rencana dan keinginan kita (yang tampak rohani sekalipun) berteriak lebih keras dalam kepala kita. Ketika segala kenyamanan, usaha, kekuatan, kepandaian, kekayaan, kekuasaan serta keangkuhan masih mampu membuat kita ”berdiri”. Terkadang Tuhan memang perlu ”mengambil semua” supaya kita sadar sepenuhnya bahwa sesungguhnya hanya Dialah segala yang kita miliki serta perlukan dalam hidup ini, dan bahwa apa yang kita kejar di luar hal itu fana belaka.
Jika saat ini kita sedang dilanda badai, jangan buru-buru berontak. Bersyukurlah karena kita beroleh kesempatan untuk melihat kuasa serta kemuliaan Allah dinyatakan di dalam dan melalui kehidupan kita. Nikmati saja prosesnya dan tunduk serta bekerjasamalah dengan Roh Kudus yang akan menuntun kita tidak hanya untuk bertahan di dalam badai, tetapi juga melangkah maju menembus badai dan meraih kemenangan. (Yulia Windyasari/Pemimpin Redaksi)
No comments:
Post a Comment