Mengapa Udara Semakin Panas ?
Tahukah Anda kenapa penyakit yang disebarkan vektor, seperti demam berdarah dan flu burung terus merebak?
Tahukah Anda kenapa suhu di kota kita terus meningkat? Terasa makin panas, bukan? Tahukah Anda kenapa cuaca sering berubah -tadinya panas, tiba-tiba hujan lebat, atau sebaliknya-dan banjir sering terjadi, sedangkan di saat yang sama banyak daerah yang mengalami kekeringan parah?bTahukah Anda bahwa ratusan pulau di Indonesia hilang/tenggelam? Tahukah Anda bahwa salju di puncak Gunung Jayawijaya (satu-satunya lokasi bersalju di negeri kita) sudah hilang? Kenapa semua itu terjadi? Jawabnya: pemanasan global (global warming) sedang meradang BUMI kita. Kenapa pemanasan global terjadi?
Menurut penelitian, pemanasan global terjadi karena pemakaian energi secara berlebihan yang dilakukan manusia dalam kegiatannya sehari-hari dengan mengeksploitasi energi yang dihasilkan bumi. Pemakaian energi yang berlebihan ini menyebabkan pemanasan yang terus menerus naik menuju atmosfer. Masalahnya, suhu panas itu tidak bisa lepas ke angkasa luar sana, jadi berbalik kembali ke bumi (efek rumah kaca) dan jadilah panas semakin menumpuk di bumi sehingga kita semakin tidak bisa lepas dari AC dan kipas angin. Apa yang bisa kita lakukan untuk membuat bumi kembali sejuk dan nyaman ditinggali?
Sederhana saja. Kita bisa melakukan hal-hal sederhana di bawah ini:
1. Memilih naik bis atau angkot saat bepergian, kecuali kalau bareng-bareng boleh naik mobil pribadi atau taksi.
2. Mematikan komputer saat jam makan siang di kantor.
3. Mematikan semua alat elektronik yang tidak dipakai, seperti AC atau lampu di ruang yang sedang kosong, TV yang sedang tidak ditonton atau radio tape ketika kita tidur. (kita sering menemukan hal seperti ini bahkan di rumah kita sendiri).
4. Menggunakan lampu dan alat-alat elektronik lain yang berlabel "hemat energi"
5. Mengembalikan plastik belanjaan di supermarket kalau hanya membeli vitamin C atau sebuah barang kecil lainnya-yang sebenarnya, tidak pakai kantong pun nggak masalah!
6. Mengumpulkan plastik atau paper bag belanjaan yang tak terpakai dengan rapi di sebuah laci, suatu hari Anda pasti akan memanfaatkannya. Jadi tidak perlu belanja kantong lagi saat memerlukannya. Selain hemat energi dengan mengurangi produksi di pabrik juga, ini bisa mengurangi panas akibat pembakaran sampah pula!
7. Jangan sering-sering main gas saat berkendara; mobil maupun motor.
8. Menanam pohon, perdu, bunga-bungaan, atau lainnya di rumah (walaupun hanya sebatang di dalam pot).
9. Mengurangi pemakaian barang yang diproduksi pabrik, dan mulai menggunakan barang konsumsi yang diproduksi tangan manusia serta ramah lingkungan.
Sebenarnya, banyak sekali hal sederhana yang bisa kita lakukan. Secara naluriah, setiap manusia sebenarnya tahu bagaimana caranya menghemat energi dan mengurangi panas bumi dalam kegiatan sehari-hari kita. Jadi, dengarkan baik-baik naluri Anda. Awalnya memang susah berpanas-panas naik angkot ke mana-mana. Sepi juga tanpa hiruk-pikuk TV/radio/playstation/ DVD player di setiap ruangan di rumah. Kasihan juga tukang taksi dan pabrik-pabrik yang berproduksi. Tetapi, ini gerakan mendesak yang harus kita lakukan segera, bersama, di seluruh dunia! Apa enaknya udara semakin panas?
TAHUKAH ANDA?
1. Tidak menancapkan colokan listrik walaupun ketika alat elektronik itu dimatikan = menghemat 40-50% biaya listrik yang harus Anda bayarkan setiap bulannya. Dan berarti pula, mengurangi panas yang timbul dari alat elektronik yang merembet ke pemanasan global.
2. Kantong plastik butuh waktu 1000 tahun untuk terurai di TPA (tempat pembuangan akhir). Sekitar 300 juta buah kantong plastik dibuang tiap tahunnya di Indonesia. Belum lagi yang dibuang di sungai belakang rumah dan tempat-tempat yang tidak semestinya. Dan, 10kg kertas koran yang siap dijual di loakan membutuhkan 1 pohon (yang butuh waktu 10 tahun untuk menjadi besar) untuk membuatnya. Bayangkan yang terjadi dengan penebangan pohon liar. Berapa banyak pohon yang telah ditebang bagi kita? Bayangkan bagaimana perbuatan tersebut membuat bumi semakin panas?
3. Ketika kita membeli 1 liter air mineral di supermarket = membeli 5 liter air. Mengapa? Karena di pabrik, untuk mendinginkan botol plastik panas kemasan air mineral yang baru dicetak, membutuhkan 5 liter air.
4. Tissue yang sudah dipakai tidak dapat didaur ulang. Begitu juga karton-karton bekas terkena minyak, makanan, kue, minuman. Itu semua akhirnya hanya menjadi sampah yang mau tidak mau tanahlah yang harus menguraikan/menghancurkannya. Oang memakai tisue sekitar 6 biji sehari = 2.200 biji setahun. Berarti, kira-kira 44 miliar biji di seluruh Indonesia selama 1 tahun. Kalau kita menghemat 1 lembar saja setiap hari, berarti kita mengurangi sampah kertas sebanyak 7 miliar biji setahun. Luar biasa, bukan ?
5. Di ATM biasanya kita mendapat kertas informasi (receipt) setelah melakukan transaksi. Sekitar 8 miliar kali transaksi di ATM yang mengeluarkan kertas receipt tiap tahun. Itu adalah salah satu sumber sampah terbesar di dunia. Coba kita lebih cerdik. Mengambil uang di ATM tanpa meminta kertas receipt atau transfer lewat internet banking ato mobile banking. Kalau selama setahun orang bertransaksi tanpa memakai kertas receipt, itu akan menghemat satu roll besar kertas yang bisa buat melingkari garis equator sampai 15 kali.
6. Memiliki minimal 2 macam tempat sampah di rumah, membantu mengurangi polusi air, udara dan tanah. Pisahkan sampah basah (sisa makanan dan masakan, daun, minuman) dan sampah kering (botol, plastik, kertas, kaca). Lebih baik lagi untuk memisahkan sampah menurut 4 kelas : Plastik (pembungkus makanan, kantong kresek, kantong belanjaan); Rumah tangga (tulang ayam, sisa capcay, makanan basi); Kertas (Pembungkus gorengan, popok bayi, tisue yang sudah dipakai); Buku bekas catatan, kertas-kertas tagihan, koran, kertas iklan disendirikan untuk dijual; Logam (kaleng susu, kaleng makanan) dan kaca. Hanya butuh waktu 2 bulan untuk menjadikan sampah rumah tangga menjadi kompos yang bisa dipakai lagi untuk pupuk tanaman.
7. Polar Bear atau beruang kutub tidak dapat berenang. Tetapi, karena pemanasan global di Kutub Utara, mereka harus berenang 30km untuk mencari es untuk tempat berteduh.
Sekali-sekali, lihatlah tayangan TV DISCOVERY CHANNEL : PLANET EARTH. Pasti menyedihkan melihat perjuangan seekor beruang kutub yang akhirnya mati karena kelelahan mencari daratan. Apakah bumi seperti itu yang ingin kita wariskan kepada keturunan kita? (Sumber: Internet)
No comments:
Post a Comment