”Kerjakan Keselamatanmu”
“Hai saudara-saudaraku yang kekasih, kamu senantiasa taat;
karena itu tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar,
bukan saja seperti waktu aku masih hadir,
tetapi terlebih pula sekarang waktu aku tidak hadir”
-Filipi 2:12-
Senin, 3 Mei 2010
Kerjakan dengan Berpegang Pada Firman
Firman hari ini: Keluaran 19:3-6; 20:5-6
Pengajaran:
Mengerjakan keselamatan berarti mengetahui, memahami dan melaksanakan kehendak Tuhan. Dalam mengerjakan keselamatan kita membutuhkan tuntunan. Tuntunan hidup kita adalah Firman Tuhan. Firman Allah hidup dan kuat (Ibrani 4:12). Tanpa Firman, kita akan tersesat dan tidak akan pernah tahu apa yang harus kita lakukan. Selama kita masih mengerjakan keselamatan, maka kita sedang melakukan kehendak Allah. Bagaimana mengetahui kehendak Allah? Ya, kita mengetahui melalui Firman-Nya.
Dunia memiliki “Pegangan” atau tumpuan kebenarannya masing-masing. Tetapi, kebenaran dunia belum tentu sesuai dengan kebenaran Allah, bahkan akan membuat hidup dan perilaku kita hancur. Sebaliknya jika berpegang pada Firman Allah, maka kita akan menjadi harta kesayangan Tuhan dan Ia akan menunjukkan kasih setia-Nya. Seringkali kita mendengar, melihat dan bahkan mengalami sendiri jatuh dari pohon oleh karena memengang dahan yang rapuh sehingga mudah patah. Mungkin pertama kali melihat batang atau dahan tersebut sepertinya kokoh padahal dalamnya rapuh. Banyak kebenaran di dunia ini yang terlihat kuat dan kokoh, tetapi dalamnya rapuh. Tidak demikian dengan Firman Allah yang begitu kuat dan tidak rapuh. Pegang Firman-Nya dengan setia maka Tuhan akan menunjukkan kasih setia-Nya pada kita sekalian.
Selasa, 4 Mei 2010
Kerjakan Tanpa Bersungut-sungut
Firman hari ini: Filipi 2:12-18; Yakobus 5:9
Pengajaran:
Dalam sejarah dikatakan bahwa salah seorang Kaisar Romawi sedang mempersiapkan pesta besar dan mengundang banyak orang. Ketika tiba saatnya, tiba-tiba muncullah badai yang ganas sehingga tak seorang pun datang ke pesta akbar itu. Merasa marah terhadap “Dewa Badai,” Kaisar memerintahkan serdadunya untuk menembakkan panah ke udara sebagai balasan. Hujan panah itu turun kembali ke bumi dan melukai banyak serdadu, sementara Jupiter (dewa khayalan) tidak terluka. Begitu juga kita yang sedang mengeluh seperti banyak anak panah yang di arahkan kepada Tuhan dan anak-anak panah itu kembali serta membahayakan kita. (Frank Mihalic, 1500 Ceritera Bermakna)
Tuhan membenci orang-orang yang sedang bersungut-sungut. Ini selalu terjadi kepada bangsa Israel yang menyebabkan Allah selalu murka kepada mereka bahkan hendak membinasakan umat Israel. Apa yang Allah tidak kehendaki, maka kita tidak boleh melakukannya.
Rabu, 5 Mei 2010
Kerjakan dengan Taat!
Firman hari ini: Bilangan 14: 39-45; Amsal 13:13
Pengajaran:
Tidak banyak orang yang ingat bahwa tragedi teroris 11 September yang meluluhlantakkan WTC bukanlah hanya sekadar dua pesawat yang dikendalikan teroris. Pesawat ketiga menghantam Pentagon, markas besar departemen pertahanan Amerika, dan menghancurkan sebagian sisi kantor yang besar tersebut. Pada saat kejadian seorang petugas polisi, Isaac Hopii, berada di tempat kejadian namun tidak berada di dalam bagian gedung yang hancur. Hopii segera mulai menolong banyak orang untuk keluar dari gedung. Beberapa bahkan harus dipapahnya keluar. Namun tidak berhenti sampai disana, Hopii ingin melakukan lebih. Dengan hanya mengenakan seragam biru tipisnya-tanpa masker, tanpa pakaian pelindung khusus dari api, bahkan tanpa sapu tangan-ia berlari masuk ke dalam asap hitam tebal dari gedung yang hancur. Beberapa orang berteriak mencegah dan memperingatkannya untuk berhenti dan tidak melakukan hal yang bodoh. Namun Hopii terus berlari masuk, “Harus ada yang menolong mereka keluar.” Di tengah-tengah rasa tercekik akibat menghisap asap tebal, Hopii mendengar dengan jelas bahwa gedung tersebut terus retak semakin luas. Semakin berbahaya. Ia berteriak dan terus berteriak dengan suara nyaring, “Apakah ada orang di sini? Apa ada orang?” Wayne Sinclair dan lima orang rekan kerjanya terjebak dalam kepulan asap yang membutakan dan menyesakkan. Mereka sudah sangat panik. Mereka tidak dapat melihat apapun. Berlari kesana-kemari mencoba mencari jalan keluar, namun tidak justru semakin terjebak karena tidak tahu kemana mereka melangkah. Namun, mereka akhirnya mendengarkan suara Hopii yang memanggil. Mereka balas menyahutnya, namun tidak dapat melihat apapun dalam kepungan asap yang sedikit lagi membunuh mereka. Namun, mereka mendengar Hopii berteriak, “Ikutilah suaraku. Ikutilah arah suaraku.” Dan demikianlah, harapan Wayne dan rekan-rekannya berkobar dan berusaha terus mengikuti suara Hopii sampai akhir mereka selamat. (Sumber: Internet)
Kamis, 6 Mei 2010
Menjadi Terang di Antara Gelap
Firman hari ini: Amsal 13:9; Kisah Para Rasul 13:44-49; 1 Tesalonika 5:4-5
Pengajaran:
Seorang pemuda yang berasal dari desa terpencil diterima masuk di sebuah SMA favorit. Saat pertama kali masuk, pemuda ini menulis angka 3 di mejanya. Rekan-rekannya merasa heran akan hal ini, dan bertanya apa maksud tulisan itu. Sambil tersenyum pemuda ini berkata, “Suatu hari engkau akan mengetahuinya.” Naik kelas 2, pemuda ini melakukan hal yang sama, dia menuliskan angka 3 dimejanya. Rekan sekelasnya merasa heran dan bertanya pula. Dengan tersenyum pemuda ini menjawab, “Suatu hari engkau akan mengetahuinya.” Hal yang sama dilakukan pemuda ini saat naik kelas 3 dan menuliskan angka yang sama pula di mejanya. Dan pemuda ini memberikan jawaban “Saat kelulusan, aku akan memberitahukannya pada kalian semua.” Tibalah saat kelulusan, pemuda ini meraih juara umum di sekolah bergengsi itu dan saat dia turun podium, rekan-rekannya segera mengerubunginya dan menagih janji. Dengan tersenyum lebar, pemuda ini menjawab, orang tuaku berkata “ Tempatkan TUHAN sebagai prioritas pertama di hidupmu, orang tua dan teman-temanmu di posisi ke-2 dan dirimu sendiri di posisi ke-3. Dan ingatlah akan hal ini saat engkau hendak melakukan sesuatu.” Dan seperti yang kalian lihat, aku berhasil dalam hidup karena melakukan hal ini. (Sumber: Internet)
Jumat, 7 Mei 2010
Kerjakan dengan Sukacita
Firman hari ini: 1 Petrus 4:12-19; Roma 12:12
Pengajaran:
Manusia tidak akan mendapatkan dan merasa damai kecuali Tuhan yang memberikannya. Sebagai ilustrasi, ada sebuah patung Kedamaian dimana keberadaan patung tersebut akan membuat suatu negara menjadi damai, aman dan tenteram. Fakta membuktikan tidak, justru dimana patung itu berada maka akan ada perang; orang saling berebut untuk mendapatkannya. Demi mengejar damai maka orang menghalalkan segala macam cara apapun bahkan melakukan hal-hal yang merusak kedamaian. Aneh tapi nyata, bukan? Dunia berpikir damai sejahtera tersebut ada di luar dan perlu diperjuangkan. Padahal damai sejahtera kita dapatkan jika kita berada di dalam Tuhan dan bergaul dengan Tuhan. Merupakan pendapat yang salah jika tidak adanya penderitaan berarti akan ada damai. Damai sejahtera tidak akan pernah kita rasakan kalau kita tidak pernah menderita. Damai sejahtera sejati justru muncul di saat kita menderita, kita dapat merasakan sukacita Tuhan seperti yang dialami oleh Paulus dan Barnabas. Penderitaan bersama Tuhan seharusnya menjadi kebanggaan tersendiri dan patut diceritakan pada semua orang karena mereka dapat melihat indahnya hidup orang beriman yang berharap kepada Tuhan meskipun dalam penderitaan. Sebab dalam penderitaan, anugerah dan kuasa Tuhan nyata sempurna bekerja di dalam hidup kita.
Sabtu, 8 Mei 2010
Kerjakan dengan Takut dan Gentar
Firman Hari Ini: Filipi 2:12-18; Amsal 9:10; 14:26-27; 22:4
Pengajaran:
Setiap orang percaya bisa mengerjakan keselamatan, tetapi tidak semua orang percaya mengerjakan keselamatannya dengan takut dan gentar kepada Tuhan. Dalam hal ini kita berbicara mengenai integritas. Integritas adalah apa yang ada dalam hati dan pikiran sesuai dengan tindakan kita sehari-hari.
Ketundukkan kita kepada Tuhan sangat penting. Takut dan gentar adalah tunduk kepada Tuhan. Kita mengerjakan keselamatan bukan karena upah saja yang akan kita terima dari Tuhan, tetapi karena kita mengasihi Tuhan dan jangan lupa bahwa justru kita yang mempunyai “hutang” kepada Tuhan sebab Ia sudah menyelamatkan kita.
Mari kerjakan keselamatan sesuai dengan aturan Tuhan dan disertai dengan takut dan gentar akan Dia. Kerjakan keselamatan kita sebagai bentuk kasih kita kepadaNya, mengormati keberadaanNya, menghargai dan berterima kasih atas karyaNya yang telah menyelamatkan kita.
Minggu, 9 Mei 2010
Kerjakan dengan Setia!
Firman hari ini: 2 Timotius 4:1-8; Galatia 5:22-23
Pengajaran:
Tuhan Yesus dan Paulus menjadi teladan kita dalam kesetiaan. Mereka setia sampai mati. Mereka mengakhiri pertandingan dengan baik karena telah melakukan kehendak Allah sampai akhir. Tidak sedikit penderitaan yang mereka alami, bahkan maut selalu menghintip hidup mereka saat melakukan kehendakNya. Mereka telah menang dalam hal kesetiaan. Allah sangat memperhitungkan hal ini kepada mereka.
Bagaimana dengan kita? Apakah kita tetap mengerjakan keselamatan? Apakah ada di antara kita yang saat ini mundur dari Tuhan dan berhenti mengerjakan keselamatan? Salah satu buah Roh adalah kesetiaan. Orang yang setia melebihi orang pandai, kaya, dan terkenal. Mari kita mengerjakan keselamatan dengan setia sampai akhir hidup kita di dunia sebab seluruh isi Kerajaan Sorga akan bersorak-sorai karena kesetiaan kita. Mahkota kebenaran akan dikaruniakan kepada kita yaitu kepada mereka yang setia.
Wednesday, May 5, 2010
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment