Hidup Anak Pilihan Tuhan
(Belajar dari profil Nabi Samuel)
"Berbicaralah, sebab hamba-Mu ini mendengar,"
-I Samuel 3:10b-
Sumber: e-4M Abbalove
Senin, 10 Mei 2010
Tuhan Memberi Ketika Kita Meminta
Firman hari ini: I Samuel 1:1-20
Pengajaran:
Banyak orang Kristen yang kecewa kepada Tuhan karena doa-doanya tidak terjawab. Kita tidak tahu apa alasan mengapa doa mereka tidak terjawab. Namun, jika kita membaca Alkitab, maka kita selalu menemukan kesaksian nyata yang tertulis di dalamnya bahwa Tuhan menjawab doa-doa umatNya. Dalam bacaan Firman Tuhan hari ini, kita akan mengenal salah satu tokoh terkenal di dalam Alkitab yang berperan besar bagi keberadaan negara Israel. Tokoh tersebut adalah Nabi Samuel. Ia terlahir sebagai hasil jawaban doa yang dipanjatkan oleh ibunya, Hana. Hana, seorang istri yang begitu pedih hatinya karena tidak bisa melahirkan anak bagi suaminya. Namun, Hana tidak pernah putus asa. Ia terus berdoa dan mencurahkan isi hatinya kepada Tuhan. Matius 7:11b berkata, “Ia akan memberikan yang baik kepada mereka yang meminta kepadaNya”. Tuhan menjawab doa Hana. Oleh karena itu Hana memberi nama anaknya Samuel yang artinya: “Aku telah memintanya kepada Tuhan”. Sudahkah Anda meminta kepada Tuhan?
Selasa, 11 Mei 2010
Memberi yang Terbaik kepada Tuhan
Firman hari ini: I Samuel 1:21-28
Pengajaran:
Bayangkan satu kali Anda memenangkan satu hadiah grandprize berupa uang tunai 1 milyard, hadiah yang telah lama Anda harapkan. Apa yang pertamakali muncul dalam benak Anda tentang uang tersebut? “Hmmm...saya akan belikan rumah impian saya” atau “Saya akan membelikan mobil keluaran terbaru”. Ataukah akan muncul dalam pikiran Anda: “Seluruh uang itu akan saya berikan untuk Tuhan”. Hana, dalam bacaan Firman Tuhan kita hari ini memberikan satu teladan yang luar biasa dalam hidupnya. Satu-satunya anak yang ia harapkan dari Tuhan, setelah ia berdoa sekian lamanya, ketika Tuhan memberinya anak, justru ia serahkan kembali Samuel kepada Tuhan untuk Dia pakai seumur hidupnya. Hana berkata, “Maka aku pun menyerahkannya kepada TUHAN; seumur hidup terserahlah ia kiranya kepada TUHAN,”(I Samuel 1:28). Itulah Hana, seorang ibu yang berhati mulia, memberi yang terbaik untuk Tuhan. Ia memberi yang terbaik pada Tuhan. Bagaimana dengan Anda? Pernahkah milik Anda yang paling berharga Anda serahkan kepada Tuhan? Sudahkah Anda memberi yang terbaik kepada Tuhan? Renungkanlah kembali bacaan Firman Tuhan hari ini dan tuliskan apa yang Tuhan katakan untuk hidup Anda.
Rabu, 12 Mei 2010
Disukai Tuhan dan Manusia
Firman hari ini: I Samuel 2:11-26
Pengajaran:
Beberapa orang berkata bahwa mereka hanya ingin menyenangkan Tuhan dan bukan menyenangkan manusia. Mereka tidak peduli dengan keberadaan orang lain, memunyai sikap masa bodoh terhadap orang lain dan menyakiti orang lain. Alasan yang dikemukkan oleh mereka adalah bahwa hanya Tuhan yang harus disenangkan atau disukakan dan bukan manusia. Benarkah pendapat yang demikian? Jika kita membaca kisah hidup Samuel, ada satu ayat yang tepat untuk melukiskan kehidupan Samuel, “Tetapi Samuel yang muda itu, semakin besar dan semakin disukai, baik di hadapan TUHAN maupun di hadapan manusia,”(I Samuel 2:6). Samuel bukan hanya berkenan kepada Tuhan, tapi ia juga disukai oleh orang-orang. Melalui renungan Saat Teduh hari ini, mari kita selalu menyenangkan Allah dan manusia. Kita percaya bahwa ketika melakukan dan mempraktekkan firman Tuhan di dalam hidup kita, maka kita akan berkenan kepada Tuhan dan manusia.
Kamis, 13 Mei 2010
Tuhan yang Memanggil
Firman hari ini: I Samuel 3:1-21
Pengajaran:
Pada suatu kali, seorang konselor didatangi oleh seorang wanita yang baru menyerahkan diri menjadi pekerja sepenuh waktu di gereja. Wanita ini berkata kepada sang konselor bahwa Tuhan telah berbicara kepada dia tentang panggilan Samuel dalam I Samuel 3:1-21. Sang konselor memberitahu wanita ini bahwa jika Tuhan berbicara lagi kepadanya, maka ia harus berkata seperti nabi Samuel, “Berbicaralah Tuhan, karena hamba-Mu mendengar.” Wanita itu pun melakukan hal yang sama dan ia masih bertahan untuk melayani Tuhan selama 20 tahun berikutnya. Ia masih melayani sebagai seorang pendoa keliling ke berbagai tempat hingga sekarang. Mengapa wanita ini tetap setia melayani Tuhan? Karena ia mendengar suara Tuhan yang memanggil dirinya untuk melayani Tuhan. Kisah seperti ini sebenarnya yang dialami oleh nabi Samuel di jaman dulu. Samuel tiga kali mendengar suara Tuhan yang memanggil namanya. Tiga kali pula ia berlari kepada imam Eli untuk menanyakan alasan kenapa ia dipanggil. Imam Eli berkata kepada Samuel, "Pergilah tidur dan apabila Ia memanggil engkau, katakanlah: Berbicaralah, TUHAN, sebab hamba-Mu ini mendengar,"(I Samuel 3:9). Apakah Anda sudah mendengar suara Tuhan yang memanggil Anda? Apa respon Anda terhadap panggilan Tuhan itu?
Kamis, 14 Mei 2010
Berbadah Hanya kepada Tuhan, Bukan kepada yang Lain
Firman hari ini: I Samuel 7:2-17
Pengajaran:
Di dalam kitab Yakobus, terulis, “Janganlah kamu menyangka, bahwa Kitab Suci tanpa alasan berkata, 'Roh yang ditempatkan Allah di dalam diri kita, diingini-Nya dengan cemburu!'"(Yakobus 4:5). Jadi, Allah cemburu jika kita beribadah kepada yang lain. Pada jaman Samuel, orang Israel tidak mau beribadah kepada Tuhan, tetapi beribadah kepada dewa-dewa asing. Itulah sebabnya Tuhan membiarkan mereka ditawan oleh musuh selama dua puluh tahun. Akhirnya mereka sadar dan mulai mengeluh kepada Tuhan. Lalu, Samuel berkata kepada mereka, "Jika kamu berbalik kepada TUHAN dengan segenap hati, maka jauhkanlah para allah asing dan para Asytoret dari tengah-tengahmu dan tujukan hatimu kepada TUHAN dan beribadahlah hanya kepada-Nya; maka Ia akan melepaskan kamu dari tangan orang Filistin,"(I Samuel 7:3). Sesuatu yang luar biasa terjadi ketika orang Israel berbalik kepada Tuhan, ”Tangan Tuhan melawan orang Filistin.” Mengapa? Karena Tuhan mengasihani orang Israel yang mulai rendah hati. Kata Yakobus, “Tetapi kasih karunia, yang dianugerahkan-Nya kepada kita, lebih besar dari pada itu. Karena itu Ia katakan, 'Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati,'"(Yakobus 4:6). Sudahkah Anda mengoreksi diri Anda untuk tidak membangkitkan cemburu Tuhan? Berjaga-jaga dan waspadalah terhadap penyembahan berhala. Masih adakah berhala tertentu dalam hidup Anda yang membangkitkan murka Tuhan? Rhema apakah yang Anda dapat dari Firman Tuhan hari ini? Tuliskan komitmen Anda.
Sabtu, 15 Mei 2010
Nabi yang Bersih Kelakuannya
Firman hari ini: I Samuel 12:1-25
Pengajaran:
Menurut sebuah survey tentang kehidupan hamba-hamba Tuhan, dikatakan bahwa sebagian besar dari mereka tidak menyelesaikan panggilan Tuhan dengan baik atau finishing well. Salah satu alasannya adalah kelakukan dari hamba Tuhan tersebut. Namun, dalam renungan Saat Teduh hari ini, kita menemukan bahwa Samuel bisa menyelesaikan panggilan Tuhan sebagai nabi dengan kelakuan yang benar. Bahkan ia berani menantang orang-orang Israel, “Maka sekarang raja itulah yang menjadi pemimpinmu; tetapi aku ini telah menjadi tua dan beruban, dan bukankah anak-anakku laki-laki ada di antara kamu? Akulah yang menjadi pemimpinmu dari sejak mudaku sampai hari ini. Di sini aku berdiri. Berikanlah kesaksian menentang aku di hadapan TUHAN dan di hadapan orang yang diurapi-Nya: Lembu siapakah yang telah kuambil? Keledai siapakah yang telah kuambil? Siapakah yang telah kuperas? Siapakah yang telah kuperlakukan dengan kekerasan? Dari tangan siapakah telah kuterima sogok sehingga aku harus tutup mata? Aku akan mengembalikannya kepadamu,"(I Samuel 12:2-3). Inilah keberanian seorang nabi pemenang. Inilah kehidupan seorang nabi yang transparan, berintegritas, berkarakter dan bermoral baik. Ia membuktikan bahwa ia bisa hidup bersih tanpa melakukan kesalahan dengan panggilannya. Marilah kita meniru kehidupan yang demikian.
Minggu, 16 Mei
Kepekaan Samuel untuk Tidak Tertipu
Firman hari ini: I Samuel 16:1-13
Pengajaran:
Siapapun dari antara kita seringkali tertipu dengan apa yang dilihat oleh mata. Kebanyakan orang menilai orang lain dari penampilannya. Namun, Tuhan kita melihat bukan dari penampilan luar, tetapi dari isi hati manusia itu sendiri.
Untuk dapat mengenal seseorang sampai ke kedalaman hatinya, maka dibutuhkan sebuah kepekaan di dalam roh kita. Kepekaan seperti inilah yang dimiliki oleh Nabi Samuel. Ketika Nabi Samuel ditugaskan oleh Tuhan untuk mengurapi salah seorang anak Isai untuk menjadi raja baru menggantikan Saul, maka Samuel harus peka mendengar suara Tuhan. Dikatakan, “Ketika mereka itu masuk dan Samuel melihat Eliab, lalu pikirnya: 'Sungguh, di hadapan TUHAN sekarang berdiri yang diurapi-Nya.' Tetapi berfirmanlah TUHAN kepada Samuel: 'Janganlah pandang parasnya atau perawakan yang tinggi, sebab Aku telah menolaknya. Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi TUHAN melihat hati,'"(I Samuel 16:6-7). Luar biasa! Meskipun Samuel adalah nabi, ia hampir tertipu oleh penampilan luar. Untung Samuel peka dengan suara Tuhan, sehingga ia tidak tertipu. Bagaimana dengan Anda? Pernahkah Anda tertipu dengan penampilan luar seseorang? Belajarlah untuk peka akan suara Tuhan. Sebab, suara Tuhan adalah benar adanya.
Saturday, May 8, 2010
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment