Monday, May 24, 2010

Memberi dalam KEKURANGAN SANGAT Menarik Perhatian TUHAN

FOKUS KITA


Sebab mereka semua memberi dari kelimpahannya, tetapi janda ini memberi dari kekurangannya, semua yang ada padanya, yaitu seluruh nafkahnya.
-- Markus 12:44

Kisah Si Janda Miskin
Pada suatu kali Yesus duduk menghadapi peti persembahan dan memperhatikan bagaimana orang banyak memasukkan uang ke dalam peti itu. Banyak orang kaya memberi jumlah yang besar. Lalu datanglah seorang janda yang miskin dan ia memasukkan dua peser, yaitu satu duit. Melihat itu Yesus memanggil murid-muridnya dan berkata bahwa persembahan janda tersebut lebih banyak dari persembahan orang-orang kaya itu. Pernyataan Tuhan itu sungguh kontroversi dengan kenyataan yang ada. Bagaimana mungkin Yesus berkata persembahan janda miskin itu jauh lebih besar dari pada persembahan orang kaya padahal secara fakta nilai uang yang di berikan oleh orang kaya jauh lebih besar dari pada yang di berikan janda miskin.

Tuhan Tertarik Pada Persembahan Janda Miskin
Begitulah cara berpikir Tuhan. Tuhan tidak berpikir seperti cara dunia ini. Tuhan tidak menilai seperti dunia ini menilai. Dunia menilai dari apa yang kelihatan sementara Tuhan menilai berdasarkan ketulusan dan kerelaan. Mengapa Tuhan Yesus menyatakan persembahan janda miskin jauh lebih besar di bandingkan persembahan orang kaya? Itu karena janda miskin memberi dari kekurangannya, semua yang ada padanya, yakni seluruh nafkahnya, sementara si orang kaya memberi dari kelebihannya. Memang secara nilai orang kaya memberi lebih besar dari janda miskin tetapi apa yang di berinya itu mungkin hanya sepersejuta dari hartanya.
HAL utama dari dari kisah ini adalah Yesus lebih mengingat dan tertarik pada persembahan janda miskin. Hal ini dapat menjadi satu pelajaran yang indah bagi kita yaitu jika ingin memberi pada pekerjaan Tuhan jangan menunggu sampai mempunyai banyak uang dulu. Tuhan tidak menilai angka yang kita berikan, Tuhan menilai ketulusan hati kita.

Memberi dalam Kekurangan, Mungkinkah?
Ada orang yang berkata, bagaimana mungkin saya bisa memberi sementara saya saja masih kekurangan? Benar, kalau dipikir secara logika orang tersebut tidak bisa di salahkan karena fakta hitung-hitungan memang demikian. Itulah kalau akal yang berbicara. Tetapi bagaimana dengan janda miskin itu? Tuhan Yesus berkata bahwa ia memberi dari kekurangannya, bahkan ia memberikan seluruh yang ada padanya. Lalu apakah janda itu bodoh sehingga tidak berpikir panjang? Tidak, saya yakin bahwa ibu janda itu bukanlah seorang yang bodoh. Dia pasti sempat berpikir bagaimana keadaannya selanjutnya bahwa ia tidak akan memiliki uang lagi untuk makan. Tetapi ia tidak mau di kuasai oleh pikirannya, ia tidak mau di kuasai oleh kekuatiran, jika nenek moyangnya saja yang belum memberikan apa-apa kepada Tuhan tetapi di pelihara oleh Tuhan di padang gurun dengan menurunkan roti manna dari surga, apalagi dia yang sudah mempersembahkan seluruh yang ada padanya, Tuhan pasti akan lebih lagi memelihara dia. Itulah iman.

Jadi, janganlah kamu mempersoalkan apa yang akan kamu makan atau apa yang akan kamu minum dan janganlah cemas hatimu. Semua itu dicari bangsa-bangsa di dunia yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi Bapamu tahu, bahwa kamu memang memerlukan semuanya itu. Tetapi carilah Kerajaan-Nya, maka semuanya itu akan ditambahkan juga kepadamu.-- Lukas 12:29-31 (vln)

No comments: