Monday, May 24, 2010

Anak Miskin & Penjual Es Krim

INSPIRATIONAL STORY


Suatu siang yang terik, seorang bocah berusia 8 tahun datang ke sebuah toko es krim terbaik di kota. Karena tubuhnya begitu mungil, dia harus berjinjit sekuat tenaga hanya untuk memandang wajah pelayan toko. Busana bocah ini begitu kumal dan jelek, sangat kontras dengan interior toko es krim yang begitu rapi dan mewah.
Bocah ini lalu bertanya kepada pelayan, “Berapa harganya es krim sundae itu?”
“Lima ribu rupiah,” jawab pelayan tersebut ketus.
Lalu bocah ini mengulurkan berpuluh-puluh keping uang koin dari kantung bajunya yang kumal tersebut dan mulai menghitung jumlah yang ia miliki. Selagi ia asyik menghitung, pelayan tersebut menunjukkan wajah tidak sabar melihat antrian yang sudah mulai memanjang di belakang bocah tersebut.
Bocah itu bertanya lagi, “Bagaimana dengan es krim polos, tanpa sirup sundae?”
Pelayan itu, memandang ke arah bocah tersebut dengan tatapan tidak menyenangkan, lalu menjawab sekenanya,” Tiga ribu lima ratus rupiah.”
Dan sekali lagi, bocah tersebut kembali menghitung koin-koinnya. Tak lama, ia sudah memutuskan pilihannya. “Oke, saya ambil es krim polos saja,” seraya menyerahkan puluhan uang koin senilai tiga ribu lima ratus rupiah tersebut untuk ditukar dengan es krim.
Setelah beberapa waktu, pelayan tersebut mulai membersihkan meja-meja para pelanggan, termasuk meja si bocah tersebut. Ketika menghampiri meja bocah tersebut, pelayan ini sangat terkejut. Di atas meja tersebut, ada dua keping uang lima ratus rupiah dan 5 keping uang seratus rupiah yang (ditotal menjadi seribu lima ratus rupiah), diletakkan dengan rapi. Pelayan tersebut tiba-tiba merasa bersalah dan sedih telah berlaku begitu ketus kepada bocah tersebut. Sebenarnya, bocah tersebut dapat membeli es krim sundae. Namun ia mengorbankan keinginannya tersebut hanya untuk memberikan tip kepada pelayan tersebut, meski si pelayan telah berlaku tidak menye-nangkan kepada dirinya.
Memberi dalam kekurangan, adalah keputusan hati. (vln/internet)

No comments: