Sunday, October 11, 2009

KISAH KITA

Komunitas Sejati: Tempat di Mana Aku Bertumbuh
Ervina Angels, Youth, Komsel Oscar



Sejak pertengahan 2006 saya mulai bergabung di komsel, namun saya masih belum memutuskan untuk mau tertanam, karena masih berjemaat di gereja lain. Bagi saya, komsel hanyalah aktivitas rohani ‘tambahan’ dalam keseharian saya. Salah satu terobosan utama saya alami ketika mengikuti SPK Pemenang pada awal tahun 2009 ini. Di sana saya benar-benar mengalami kasih Bapa yang sebenarnya. Saya bisa berkomunikasi selayaknya anak dan Bapa. Saat itu saya menyadari, saya bisa mengalami banyak hal dan bertumbuh sampai sejauh itu karena saya berada di mana. Di situlah saya memutuskan untuk betul-betul memilih tertanam di mana. Saya berdoa dan menyerahkan pergumulan itu kepada Tuhan, yang saya tahu, saya sangat mengasihi Tuhan dan rindu melayaniNya. Selanjutnya terserah Tuhan. Pada akhirnya, saya belajar untuk berani melangkah, yang mungkin memang membutuhkan ‘pengorbanan.’ Saya memutuskan untuk tertanam di KrisPen, termasuk di komselnya. Setelah memutuskan tertanam, banyak perubahan yang saya alami. Saya menjadi lebih mudah terbuka, padahal dulu saya orang yang sangat tertutup, bahkan dengan teman dekat sekalipun (padahal keterbukaan adalah awal dari suatu pemulihan). Selain itu, saya juga belajar untuk melayani, yaitu dengan menjadi pembina di komsel. Dari berbagi hidup dengan orang lain, saya juga banyak bertumbuh.


Komsel: Keluargaku, Kebutuhanku
Christo, Youth, Komsel Oscar


Saya pertama kali ikut komsel sekitar bulan November 2008. Awalnya saya agak antipati dengan komsel, karena sebelumnya juga pernah ikut komsel di gereja lain dan atmosfernya tidak begitu menyenangkan. Namun, di komsel Ko Oscar, begitu pertama kali datang, suasanya langsung hangat dan berbeda. Saya jadi bisa merasa nyaman.
Berikutnya, setelah setelah SPK Pemenang saya semakin mengerti kebenaran. Dan komsel juga tidak hanya sekedar menjadi komunitas tempat berkumpul atau ramai-ramai dengan teman, tapi juga sudah seperti kebutuhan bagi saya. Di komsel lah saya bisa berbagi hidup, dikuatkan, menguatkan, dan juga dekat satu sama lain. Di komsel saya merasakan apa itu keterbukaan dan juga kekeluargaan. Sekarang, saya juga mulai belajar melayani, dengan menjadi pembina. Di sini saya belajar hal baru lagi, tidak hidup untuk diri sendiri, melainkan mulai peduli dengan orang lain. (vln)

No comments: