EDITORIAL
Setiap orang perlu dipulihkan, dan pemulihan dimulai dari hati! Mengapa? Karena dari dalam hati memancar hal-hal yang baik maupun buruk. Jika hati manusia diperuhi dengan hal-hal yang baik, maka teranglah seluruh kehidupan orang tersebut. Sebaliknya, jika hati manusia dipenuhi dengan hal-hal yang buruk, jahat, dosa, maka gelaplah seluruh kehidupan orang tersebut. Oleh sebab itu, firman Allah dengan jelas juga memerintahkan kepada kita untuk menjaga hati dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan (Amsal 4:23).
Hati manusia itu pada dasarnya rapuh dan mudah terluka, terutama karena perlakukan buruk orang lain, orang yang terdekat dengannya. Jika hati yang rapuh dan terluka tidak dipulihkan, maka hal itu akan mempengaruhi seluruh kehidupannya. Mulai dari perasaannya, pikirannya, perkataannya, tindakannya kepada diri sendiri, maupun tindakannya kepada orang lain.
Jika demikian, maka tidak heran jika orang tersebut seringkali mengalami problem emosional dengan dirinya sendiri, seperti takut, minder, merasa tidak aman dan mudah curiga, keras, cepat tersinggung dan marah, serta ingin membalas dendam.
Problem emosional yang belum dipulihkan juga akan berdampak buruk pada kesehatan manusia tersebut dan hubungannya dengan orang lain. Dia akan menjadi manusia “vacuum cleaner”, selalu menyedot perhatian orang lain di sekitarnya untuk memenuhi keberhargaan dirinya yang hilang, bahkan dia akan rela untuk berbuat dosa supaya kekosongan dalam dirinya terpenuhi. Tidak jarang pula dia akan terlibat konflik dengan orang lain, terlibat dengan kuasa gelap untuk melancarkan usaha dalam kehidupannya.
Pastikan diri kita sudah dipulihkan. Jika ada dari kita yang belum dipulihkan, mintalah bantuan orang yang lebih rohani untuk melayani kita pemulihan. Jika kita sudah dipulihkan, mari jaga hati serta hidup kita untuk tinggal dalam pemulihan dan kebenaran setiap hari, dengan bergaul karib dengan Tuhan serta FirmanNya dan melakukan hanya apa yang benar sepanjang waktu. Dengan demikian kita akan bertumbuh maksimal dan berbuah lebat sesuai rencana Tuhan dalam hidup setiap kita. (l@)
Saturday, February 28, 2009
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment