Sunday, February 15, 2009

Hujan… Banjir…, POP? Luar Biasa!

KEGERAKAN KITA

Hati saya semakin dipenuhi belas kasih Yesus untuk jiwa-jiwa yang terhilang, apalagi setelah mendengar firman yang disampaikan oleh Penatua bahwa kita harus melakukan Pelayanan Orang Percaya (POP). Pada hari Sabtu, 2 minggu yang lalu, saya diajak oleh seorang jemaat untuk POP adik temannya. Waktu saya menjemput teman yang mengajak, terjadi miskomunikasi. Saya jemput ke rumahnya, tapi ternyata dia ada di rumah orangtuanya. Lalu saya jemput dia di rumah orang tuanya. Sesampainya di depan rumah orang yang akan kami layani POP, orang tuanya laki-laki langsung keluar menyambut kami & membiarkan kami tetap di luar pagar. Dia berbohong dengan mengatakan bahwa anaknya pergi luar kota (padahal anaknya ada di rumah). Saat kami ingin menemui istrinya, ternyata juga ditolak, sehingga kita tidak bisa menginjili mereka.

Kegagalan hari Sabtu tidak membuat saya menyerah. Minggu malamnya ketika hujan deras, kembali saya pergi bersama suami, Bp. Supri dan Ibu Sri untuk mendoakan orang yang sedang mengalami depresi berat. Kami berdoa sampai dia tenang. Waktu pulang hujan belum juga reda. Hari Senin saya dan Ibu Sri mem-follow up kembali orang itu di rumah saudaranya. Ketika hampir sampai rumah saudaranya, ternyata dia tidak mau didoakan di sana. Saya menawari untuk mendoakannya di rumah saya dan dia setuju. Lalu saya pun pulang. Saat itu hujan turun deras sekali. Begitu masuk di pintu pagar rumah saya ditelepon kalau dia tidak mau didoakan di rumah saya, tetapi minta dirumahnya sendiri. Saya pun kembali ke rumahnya, sekalipun sepanjang jalan hujan deras dan banjir sampai selutut. Saya tidak mau menyerah. Saya mau menolong dia bebas dari kuasa gelap. Akhirnya di rumahnya kami melayani dia sampai tenang kembali. Hari Selasa kami mengkonseling dia lebih lanjut dan kami doakan. Saya bersyukur hari Minggu lalu dia sudah hadir beribadah ke gereja.

Hari Senin minggu berikutnya saya juga diajak oleh seorang jemaat Youth untuk menginjili tetangganya yang sedang mengalami persoalan berat. Kami berdua bersaksi tentang Yesus kepadanya. Dia meresponi dengan baik. Sekalipun belum mau menerima Yesus, tetapi orang tersebut mau kami didoakan.

Melakukan POP memang penuh dengan liku-liku & tantangan. Tetapi ketika melihat orang lain dipulihkan, ada sukacita luar biasa yang mengalir di dalam hati, menghapuskan semua kelelahan kita. (Ruth/PA Keluarga)

No comments: