Sunday, February 22, 2009

Penuntun Saat Teduh Pribadi 23-28 Februari 2009

“Jangan Pernah Menyerah”
Sumber: e-4M abbalove.org

Senin, 23 Februari 2009

BERTEKUN SEPERTI YESUS
Bacaan Firman Tuhan hari ini: Ibrani 12:1-17

Pertanyaan Perenungan
1.Mengapa kita perlu bertekun? (ayat 1). Siapakah panutan kita dalam hal bertekun? (ayat 2).2.Apa yang harus kita lakukan untuk tetap bertekun? (ayat 3). Mengapa? (ayat 4-8). 3.Renungkanlah ayat 10-11 dan buat komitmen pribadi untuk melakukannya.

Pengajaran:
Ketekunan adalah menerima tantangan dan penderitaan yang terjadi pada dirinya sebagai kawan sejati untuk menyempurnakan karakter yang ada pada diri pribadinya. Seseorang yang memiliki karakter ketekunan yang kuat akan mampu bertahan dalam setiap goncangan yang terjadi. Masa-masa sulit pasti berlalu, tetapi orang yang tekunlah yang akan bertahan dalam masa kesukaran tersebut. Salah satu pribadi yang melewati masa-masa sukar dan berhasil menang adalah Tuhan Yesus Kristus. Yesus berhasil melewati masa kesukaran dan penderitaan di Taman Getsemani dan keluar sebagai pemenang. Itulah sebabnya kita pun bisa menang terhadap masalah yang ada karena Yesus menjadi contoh nyata bagi kita. Untuk itu, 4M minggu ini menyorot salah satu karakter Yesus yakni Ketekunan.

Penerapan Pribadi:
Apakah saat ini Anda sedang dalam kondisi lemah dan putus asa? Tuliskan komitmen anda setelah anda merenungkan firman Tuhan hari ini.

Selasa, 24 Februari 2009

BAGAIMANAKAH CARANYA BERTEKUN?
Bacaan Firman Tuhan hari ini: Mazmur 37:1-40

Pertanyaan Perenungan
1. Bagaimanakah caranya agar kita beroleh kekuatan untuk bertekun? (ayat 3-7). Celah apakah
yang membuat kita seringkali tidak bisa bertekun? (ayat 8-9).
2. Mengapa kita perlu bertekun? (ayat 23-26). Janji apa yang diberikan pada kita? (ayat 28-29). 3. Renungkanlah ayat 34-40. Catatlah pesan Tuhan yang Anda dapat secara pribadi

Pengajaran:
Ini terjadi di Asia Tenggara pada abad ke-14. Angkatan perang penakluk Asia Maharaja Timurleng (Keturunan Jenghis Khan) telah diusir, dicerai-beraikan oleh musuh yang kuat. Timurleng sendiri terbaring bersembunyi dalam tempat makanan ternak yang ditinggalkan sementara pasukan musuh memeriksa seluruh daerah pedalaman. Sementara ia berbaring disana, putus asa dan sedih, Timurleng memperhatikan seekor semut berusaha membawa sebulir biji jagung selewati tembok tegak lurus. Biji jagung itu lebih besar daripada si semut. Sementara maharaja melihat, enam puluh sembilan kali semut berusaha membawa jagung memanjat tembok. Enam puluh sembilan kali semut terjatuh kembali. Pada upaya ketujuh puluh, semut berhasil mendorong biji jagung melalui puncak tembok. Timurleng melompat berdiri sambil berseru! Dia juga akhirnya akan merebut kemenangan! Dan, ia berhasil menghimpun kembali angkatan perangnya dan memukul mundur musuh.

Bagaimana dengan keadaan Anda? Apakah Anda berhenti berusaha karena mengalami tekanan? Jangan pernah menyerah, teruslah maju terhadap semua rintangan yang sedang anda hadapi, sampai Anda mencapai kemenangan itu.

Penerapan Pribadi
Sudahkah Anda menantikan Tuhan agar beroleh kekuatan dalam bertekun? Tuliskan komitmen Anda hari ini.


Rabu 11/02/09

BERTEKUN DALAM MENANTIKAN TERGENAPINYA JANJI TUHAN
Bacaan Firman Tuhan hari ini: Ibrani 6:9-20

Pertanyaan Perenungan:
1. Mengapa kita harus tetap bertekun? (ayat 10). Hasil apakah yang didapatkan sebagai imbalan dari ketekunan seseorang? (ayat 11-12).
2. Menurut Anda mengapa Allah harus mengikat diri-Nya dengan sumpah? (ayat 13-18). 3. Apakah dasar pengharapan kita untuk terus bertekun? (ayat 19-20).

Pengajaran
Pada tahun 1998 saya mengalami sebuah masalah yang cukup berat dan membuat beberapa usaha saya menurun sangat drastis karena masalah goncangan ekonomi dalam negeri. Masalah yang datang, bukan membuat saya lemah, sebaliknya membuat saya belajar untuk terus dekat dengan Tuhan dan percaya akan firmanNya. Kemudian Tuhan berbicara kepada saya bahwa tahun 2008 saya akan memiliki beberapa toko. Saat firman itu saya terima, saya mempercayainya dan benar-benar mempraktekkannya. Saya mulai menuliskan janji Tuhan tersebut dan saya percaya telah menerimanya. Tahun berganti, saya tetap bertekun dalam doa dan saya percaya Tuhan pasti menggenapi janji-Nya. Puji Tuhan! Dia Bapa yang sangat luar biasa, janjiNya benar-benar digenapi. Di tahun 2008 saya mulai mengembangkan beberapa toko (Rudy, pengusaha).

Apakah kita akan bertekun untuk menunggu tergenapi rencana Allah? Mari, jadikan renungan 4M hari ini sebagai jawabannya.

Penerapan Pribadi:
Seperti Abraham bertekun, sudahkah Anda menjalani sikap yang demikian? Tuliskanlah langkah-langkah praktis Anda untuk bertekun dalam menantikan janji Tuhan.


Kamis 12/02/09

KETEKUNAN MENGHASILKAN BUAH YANG MATANG YAKNI TAHAN UJI
Bacaan Firman Tuhan hari ini: Roma 5:1-11

Pertanyaan perenungan:
1.Renungkanlah ayat 1-5. Menurut Anda, mengapa ketekunan ditekankan di sini? 2.Mengapa kita harus bermegah di dalam Allah? (ayat 11). 3.Apa komitmen yang akan Anda lakukan sebagai seorang Kristen yang tekun?

Pengajaran:
Jika kita ingin berjalan-jalan di sekitar pekarangan rumah kita, maka kita tidak akan pernah berharap untuk menghadapi kesukaran besar yang menghadang diri kita. Tetapi, jika kita ingin mendaki gunung yang tinggi seperti pegunungan Everest, maka kita akan mempersiapkan diri kita dengan serius dan baik. Charles Johnson berkata, “Karya-karya besar dicapai bukan dengan kekuatan, melainkan dengan ketabahan. Siapa yang berjalan dengan semangat selama tiga jam sehari, akan berhasil dalam tujuh tahun menaklukan daerah yang sama luasnya dengan keliling bola bumi.” Itulah yang kita sebut ketekunan menghasilkan buah yang matang, yakni tahan uji.

Penerapan Pribadi:
Sudahkah ketekunan Anda menghasilkan buahnya? Tuliskanlah pencerahan-pencerahan baru yang Anda dapatkan dari Tuhan melalui perenungan firman hari ini.

Jumat 13/02/09

KETEKUNAN MENGHASILKAN KELIMPAHAN KASIH KARUNIA
Bacaan Firman Tuhan hari ini: 2 Korintus 12:1-10

Pertanyaan Perenungan:
1. Bacalah ayat 1-6 untuk mengerti latar belakang kisah Paulus tentang ketekunan. Apakah yang sedang digumulkan oleh Paulus? (ayat 7-8). 2. Apa jawaban Tuhan terhadap pergumulan Paulus? (ayat 9). 3. Apa respon Paulus? (ayat 10).

Pengajaran:
Dalam suatu seminar kekristenan tentang kedewasaan rohani, Les Bowling menceritakan pengalaman dirinya berjalan dalam kasih karunia Tuhan. Ia berkata, “Suatu kali, setelah berkotbah, seorang pendeta mendatangi saya dan berkata: pastor Bowling, saya merasa Tuhan menaruh kata-kata ini ke dalam hati saya untuk disampaikan kepada Anda. Selama ini, Anda berjalan dalam kekuatan, tetapi mulai sekarang Anda akan melayani dalam kelemahan.” Ketika mendengar suara nubuatan seperti itu, Les Bowling langsung menengkingnya dan membiarkan hal itu berlalu. Tetapi, nubuatan tersebut akhirnya tergenapi. Les Bowling melanjutkan ceritanya, “Ketika saya pulang ke rumah, saya membutuhkan anugerah untuk bisa berdoa, membaca Alkitab ataupun bangun dari tidur, namun undangan untuk pelayanan saya semakin banyak. Orang-orang yang mengundang saya mengharapkan hal-hal yang luar biasa, sedangkan saya hanya menangis dan berkata: Tuhan, tolong saya yang sudah menderita seperti ini. Ketika saya berdiri di mimbar, saya hanya berdoa, tidak tahu harus berkotbah tentang apa dan dari mana. Namun, tiba-tiba urapan yang luar biasa turun atas diri saya sehingga orang-orang menangis dijamah Tuhan dengan urapan tersebut, sementara diri saya tetap kering. Setelah beberapa waktu berlalu, saya baru menyadari bahwa diri saya yang di dalam lebih besar berlipat kali ganda dari diri saya yang diluar.

Jika kekeringan rohani ini melanda kita, maka ujilah diri kita di hadapan Tuhan. Apabila tidak ada dosa, maka Tuhan sedang mengajari kita tentang ketergantungan kepada Tuhan melalui ketekunan.” Itulah isi kotbah Les Bowling yang terbaik tentang ketekunan menghasilkan kelimpahan kasih karunia.

Penerapan Bribadi:
Sudahkah Anda menyadari kenyataan tentang mengapa Tuhan membiarkan Anda berada di dalam kelemahan? Tuliskan hal-hal baru yang akan anda lakukan terhadap hidup anda.

Sabtu 14/02/09

ORANG YANG SUKA GELISAH TIDAK MUNGKIN BERTEKUN DALAM TUHAN
Bacaan Firman Tuhan hari ini: 1 Samuel 13:1-22

Pertanyaan Perenungan:
1. Situasi apakah yang dihadapi oleh Saul dan orang-orang Israel? (ayat 5-7). Tindakan apa yang dilakukan oleh Saul? (ayat 8-10).
2. Mengapakah Saul tergesa-gesa? (ayat 11-12).
3. Akibat fatal apa yang terjadi? (ayat 13-14).

Pengajaran:
Kita hidup pada suatu masa dimana semua hal dapat dilakukan dengan serba instan (cepat/langsung jadi). Ada makanan, minuman instan, bahkan banyak orang yang menawarkan cara untuk memperoleh uang dengan cepat. Mereka menjadi gelisah karena ingin cepat kaya, cepat mendapatkan semua keinginan mereka, sehingga segala sesuatu dilakukan dengan tergesa-gesa. Memang kalau kita tergesa-gesa karena takut terlambat naik pesawat adalah hal yang baik, tetapi soal perkara-perkara rohani tidak ada yang instan. Semua harus dilakukan dalam waktu Tuhan. Raja Saul dari Israel adalah contoh terbaik tentang orang yang kehilangan jabatan raja karena tergesa-gesa. Mari, kita belajar dari kehidupan Saul untuk tidak mengulangi hal yang sama.

Penerapan Pribadi:
Apakah saat ini anda sedang gelisah menantikan jawaban Tuhan atas doa Anda? Tuliskan pelajaran-pelajaran baru yang anda dapatkan dari kisah Saul hari ini, refleksikan dalam hidup Anda.


Minggu 15/02/09.

KESABARAN MENGHASILKAN BUAH YANG MANIS
Bacaan Firman Tuhan hari ini: Yakobus 1:2-8

Pertanyaan Perenungan:
1.Apa nasihat Yakobus terhadap berbagai pencobaan? (ayat 2) Mengapa? (ayat 3)
2.Mengapa kita perlu bertekun? (ayat 4). Apakah yang dibutuhkan untuk bertekun? (ayat 5-6).
Pengajaran:
Ada orang yang menemukan kepompong seekor kupu-kupu. Suatu hari muncul lubang kecil di kepompong itu. Dia duduk dan mengamati kupu-kupu itu berjuang keluar dari kepompong dengan memaksa dirinya melewati lubang kecil itu selama beberapa jam. Kemudian kupu-kupu itu berhenti. Kelihatannya dia telah berusaha semampunya dan merasa tidak bisa berjuang lagi. Akhirnya orang tersebut memutuskan untuk membantunya. Dia mengambil sebuah gunting dan memotong sisa kekangan kepompong itu. Kupu-kupu itu pun keluar dengan mudahnya., namun tubuhnya gembung dan kecil, sayap-sayapnya mengkerut. Orang tersebut terus mengamatinya dan berharap bahwa sayap-sayap itu akan mekar dan melebar sehingga mampu menopang tubuhnya, yang mungkin akan berkembang. Namun, semuanya tak pernah terjadi. Kenyataannya, kupu-kupu itu menghabiskan sisa hidupnya merangkak di sekitarnya dengan tubuh gembung dan sayap-sayap mengkerut. Dia tidak pernah bisa terbang. Orang itu tidak mengerti bahwa kepompong yang menghambat dan perjuangan kupu-kupu untuk melewati lubang kecil adalah jalan Tuhan untuk memaksa cairan dari tubuh kupu-kupu itu mengalir ke sayap-sayapnya, sehingga dia siap terbang begitu bebas dari kepompong tersebut.
Terkadang perjuangan memang dibutuhkan dalam hidup kita. Jika Tuhan membiarkan kita hidup tanpa hambatan, itu mungkin melumpuhkan kita. Kita mungkin tidak sekuat yang semestinya kita mampu. Kita mungkin tidak pernah dapat terbang. Untuk itulah kita perlu bertekun supaya menghasilkan buah yang manis pada akhirnya.
Penerapan Pribadi:
Sudahkah Anda bertekun saat pencobaan datang dalam hidup Anda? Tuliskanlah komitmen Anda dalam membangun ketekunan dalam diri Anda.

No comments: