Sunday, February 15, 2009

Penuntun Saat Teduh Pribadi 16-22 Februari 2009

Bahan diambil & diedit dari: Manna Surgawi

Senin, 16 Februari 2009
Iman Berwujud Ketaatan
Firman hari ini : Ibrani 11:6-9; Yakobus 1:25

Pertanyaan Perenungan:
1. Apa yang Nuh lakukan dengan imannya? (ayat 7)
2. Apa wujud nyata dari iman Abraham? (ayat 8)

Pengajaran:
Memang tidak mudah menghubungkan antara ketaatan dengan iman, sebab pada umumnya manusia cenderung menghubungkan ketaatan dengan ketundukan orang yang mempunyai posisi lebih rendah. Penulis kitab Ibrani menjelaskan hubungan iman dan ketaatan dengan mengambil contoh dua pahlawan iman, Nuh dan Abraham. Dikatakan, ”Karena iman, maka Nuh – dengan petunjuk Allah tentang sesuatu yang belum kelihatan – dengan taat mempersiapkan bahtera untuk menyelamatkan keluarganya;..... Karena iman Abraham taat, ketika ia dipanggil untuk berangkat ke negeri yang akan diterimanya menjadi milik pusakanya, lalu ia berangkat dengan tidak mengetahui tempat yang ia tujui.” (Ibrani 11:7-8).

Nuh dan Abraham mewujudkan iman mereka kepada Tuhan dengan taat melakukan perintahNya, walaupun perintah Tuhan terasa aneh bagi mereka. Ketaatan adalah salah satu wujud nyata dari iman. Ketika kita mengaku beriman kepada Tuhan Yesus, kita memasuki ”area” ketaatan untuk mulai menjalankan perintah-perintahNya. Jika kita menemukan perintah Tuhan yang sulit dipahami, itu tidak berarti kita dibebaskan dari perintah itu. Janganlah kita menjadi orang yang nampaknya beriman, namun sebenarnya miskin dalam ketaatan. Jadilah orang yang beriman dan sekaligus orang yang taat karena ketaatan adalah wujud dari iman yang tak terlihat itu.

Penerapan Pribadi:
1. Apakah Anda sudah hidup dalam ketaatan yang total kepada Firman Tuhan?
2. Dalam area apa Anda sulit untuk taat kepada Tuhan? Mari bertobat sungguh-sungguh.


SELASA, 17 FEBUARI 2009
Iman Mempersembahkan yang Terbaik
Firman Hari Ini : Ibrani 11:1-4, 17-19.

Pertanyaan Perenungan:

1. Mengapa Habel memberi persembahan yang terbaik? (ayat 4)
2. Mengapa Abraham mau taat untuk mempersembahkan Ishak? (ayat 17 & 19)

Pengajaran:
Memang tidak mudah merelakan harta milik yang biasanya dinikmati sendiri atau bersama keluarga untuk diserahkan sebagai persembahan terbaik bagi Tuhan, apalagi jika itu harta milik yang dikasihi. Tetapi sebenarnya, memberikan persembahan terbaik adalah wujud nyata dari iman yang benar. Persembahan terbaik adalah persembahan yang sesuai dengan kehendak Tuhan. Habel menjadi contoh dalam memberikan persembahan terbaik. Persembahan Habel yang berupa korban anak sulung kambing dombanya sesuai dengan kehendak Tuhan karena hal itu menggambarkan sebuah pengorbanan yang di kemudian hari hal ini digenapi oleh Tuhan Yesus. Persembahan terbaik berarti juga kerelaan memberikan dari apa yang dikasihi. Abraham menjadi teladan dalam hal memberikan yang terbaik ketika ia harus mempersembahkan Ishak. Ishak adalah anak yang sangat dikasihinya, karena merupakan anak yang dijanjikan Tuhan dan dinanti bertahun-tahun lamanya. Tetapi, ketika Tuhan ”meminta” Ishak untuk dipersembahkan, ia tidak segan-segan memberikannya. Kitab Ibrani jelas mencatat mereka sebagai pahlawan-pahlawan iman dalam kaitan dengan persembahan mereka. Itulah sebabnya persembahan terbaik adalah wujud nyata iman yang benar.

Apakah Anda sebagai anak Tuhan beriman di kemudian hari akan menuai jiwa-jiwa bagi kerajaanNya? Mulailah saat ini dengan mempersembahkan kaki Anda untuk berkeliling menemui orang-orang, mulailah dengan mempersembahkan mulut Anda untuk menyampaikan kabar baik. Apakah Anda sebagai jemaat beriman bahwa gereja Anda nantinya akan menjadi gereja yang berkembang pesat dan memberkati banyak orang? Persembahkanlah pikiran Anda untuk turut memikirkannya, persembahkanlah tenaga dan waktu Anda untuk turut membangunnya, dan persembahkanlah harta Anda untuk menopangnya. Apakah Anda beriman bahwa Tuhan akan memberkati Anda secara berlimpah? Mulailah dengan melakukan segala sesuatu yang dipercayakan kepada Anda dengan penuh tanggung jawab. Sediakan juga waktu dan hati Anda untuk membaca firmanNya.

Penerapan Pribadi:
1. Apakah Anda sudah memberikan yang terbaik kepada Tuhan?
2. Hal-hal apa yang masih Anda ingin pertahankan? Mari serahkan kepada Tuhan Yesus!


Rabu, 18 Februari 2009
Iman Berbuahkan Perbuatan Baik
Firman Hari Ini : Yakobus 2:14-26

Pertanyaan Perenungan:
1. Apakah yang harus menyertai iman kita? (ayat 17 & 26)
2. Apakah yang seharusnya kita lakukan terhadap saudara-saudara kita yang miskin? (ayat 15-16)
3. Renungkan Matius 5:16. Tulislah pesan Tuhan yang Anda dapatkan secara pribadi.

Pengajaran:
Bunda Teresa adalah seorang wanita yang telah mengabdikan hidupnya untuk masalah kemanusiaan di Kalkuta, India. Meski lahir di dalam lingkungan keluarga berada, namun hatinya tertuju kepada orang-orang miskin. Dia bukan pemimpin, tetapi banyak orang mengikutinya. Dia bukan tokoh serba bisa, tetapi kehidupannya merupakan karya besar di dalam sejarah panjang kemanusiaan. Tangan yang ”ringan” untuk mengangkat mereka yang terjatuh, usapan tangan yang penuh kasih untuk mengusap air mata kesedihan, pelukan yang hangat untuk mendekap mereka yang kesepian, tatapan mata yang lembut untuk menyemangati mereka yang lemah, perkataan yang ramah untuk menghibur mereka yang berduka adalah bagian dari pelayanan kemanusiaannya. Apa yang dilakukan Bunda Teresa ini sungguh-sungguh menunjukkan bahwa dia orang beriman.

Perbuatan baik memang bukan syarat untuk memperoleh keselamatan, tetapi merupakan bukti nyata dari orang beriman yang telah menerima janji keselamatan. Perbuatan baik akan menjadi kesaksian bagi orang lain yang belum percaya dan menjadi sarana bagi mereka untuk mengenal Tuhan Yesus. Seseorang pernah bersaksi setelah melihat Bunda Teresa membasuh luka seorang penderita kusta, ”Bertahun-tahun lamanya aku percaya bahwa Isa adalah seorang nabi. Tetapi, sekarang aku percaya bahwa Dia itu adalah Tuhan, karena Dia dapat memberikan sukacita yang begitu besar kepada suster ini untuk melakukan pekerjaan yang tidak mudah dengan penuh kasih.” ” Jika iman itu tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakekatnya adalah mati.” (Yakobus 2:17) Banyak cara bagi kita untuk berbuat baik, bisa dengan harta maupun jasa. Biarlah orang lain berkata,”Sekarang aku tahu bahwa Yesus adalah Tuhan dan Juruselamat,” ketika mereka melihat iman kita melalui perbuatan baik yang kita lakukan.

Penerapan Pribadi:
Sudahkah Anda menabur kebaikan kepada sesama?
Siapakah sesama di sekeliling Anda yang akan percaya dan mengikut Yesus apabila Anda selalu berbuat baik kepadanya?


Kamis, 19 Februari 2009
Mewujudkan Kata-kata Iman
Firman hari ini : Bilangan 13:27-30; Ibrani 11:22

Pertanyaan Perenungan:
1. Apa yang Yusuf katakan dengan imannya? (Ibr.11:22)
2. Bagaimana respon perkataan orang yang beriman? (Bil. 13:30)

Pengajaran:
Penyerangan belum juga dimulai, masih dalam tahap penjajakan, tetapi pernyataan bernada pesimis sudah terdengar oleh banyak orang. Bilangan 13:27-29 mencatat pernyataan pesimis 10 pengintai yang diutus Musa untuk melihat Tanah Kanaan. Berbeda dengan mereka, Kaleb yang pergi bersama kesepuluh orang itu justru memberikan pernyataan yang positif dan membangkitkan pengharapan besar akan kemenangan, ”Tidak! Kita akan maju dan menduduki negeri itu, sebab kita pasti akan mengalahkannya!” Pernyataan Kaleb jelas menunjukkan bahwa ia beriman kepada Tuhan dan pertolonganNya.

Bukankah kita sebagai orang percaya sudah membaca dan mendengar tentang janji Tuhan, baik yang berhubungan dengan hidup kekal, kelepasan dari kesesakan yang kita rasakan, perlindungan dari bahaya, maupun janji-janji yang berupa berkat jasmani? Pertanyaannya, sudahkah mulut kita menyatakan secara positif iman yang kita percayai dan memberitakan pengharapan tersebut kepada orang lain dan bukannya pernyataan pesimis? Ingat, pernyataan pesimis berpengaruh negatif terhadap orang lain lebih cepat, terutama kepada keluarga kita, seperti pengalaman bangsa Israel ketika mendengar berita pesimis dari 10 pengintai itu! Oleh sebab itu, mari nyatakan iman percaya kita secara positif kepada keluarga kita dan orang lain bahwa segala janji Tuhan adalah pasti, baik janji yang menyangkut kehidupan kekal maupun kehidupan kita di dunia. Berita yang membangun keluar dari iman yang besar, berita yang pesimis adalah hasil iman yang goyah.

Penerapan Pribadi:
1. Sudahkah Anda menjaga perkataan?
2. Mari hafalkan 1 Petrus 3:10.


Jumat, 20 Februari 2009
Rela Meninggalkan Kemewahan Dunia
Firman Hari Ini : Ibrani 11:24-26

Pertanyaan Perenungan:
1. Apa yang Musa lakukan karena imannya kepada Tuhan? (ayat 24-25)
2. Apa yang ada di dalam pikiran Musa saat itu? (ayat 26)

Pengajaran:
Ari Wibowo adalah seorang artis terkenal yang mengawali karirnya pada tahun 1986. Sejak tahun itu namanya terus meroket di dunia hiburan dan banyak mendapat penghargaan. Dalam waktu singkat, kehidupan glamour dan kelimpahan materi diraihnya. Dia mengaku bahwa semua keinginannya sebelum menjadi selebriti kini sudah tercapai. Tetapi, perkataannya setelah sungguh-sungguh mengenal Tuhan Yesus secara pribadi, sangat menarik untuk disimak, ”Setelah semua keinginan tercapai, saya baru sadar bahwa manusia seringkali mengejar hal yang salah. Karena saya pernah ada di zona seperti itu, saya ingin menyadarkan orang lain termasuk teman-teman saya agar jangan mengejar materi.” Soal kemungkinan turunnya pamor karena imannya kepada Tuhan, ia berkata, ”Kalau memang sudah selesai, saya sudah siap dan itu bukan masalah besar.” Pengenalannya akan Tuhan membuat fokus kehidupannya tidak lagi kepada gemerlapnya dunia, tetapi kepada Tuhan, sekalipun dia masih bisa menekuni pekerjaannya.

Hal yang sama pernah terjadi kepada Musa. Menjadi anak Putri Firaun adalah status yang luar biasa tingginya. Segala kemewahan dan popularitas ada dalam genggamannya. Sekalipun kemungkinan besar Musa tidak bisa mewarisi tahta kerajaan Mesir (ia anak angkat Putri Firaun, dan tahta tidak biasa diwariskan lewat jalur perempuan), tetapi posisi itu jelas memberikan kesempatan kepada Musa untuk menunjukkan kuasa, baik dalam perkataan maupun perbuatan. Tetapi, ia memilih meninggalkan gemerlapnya dunia dan rela hidup bersama umat Tuhan sekalipun di dalam penderitaan. Musa beriman kepada Tuhan yang akan memberikan ”upah” kepadanya ketika ia tertantang untuk meninggalkan kemewahan dunia bagi kepentingan umatNya.

Hari-hari ini banyak orang yang dulu begitu mudah memperkenalkan diri sebagai orang yang beriman, sekarang terang-terangan meninggalkan imannya hanya untuk menikmati kekayaan, kekuasaan dan keinginan duniawi. Waspadalah, sebab hal itu bisa terjadi pada diri kita sendiri. Sebagai orang beriman, mari siapkan diri kita untuk rela meninggalkan gemerlapnya dunia dan memilih untuk tetap beriman kepada Tuhan.

Penerapan Pribadi:
1. Renungkan tipu daya kemewahan yang seringkali ada dalam kehidupan Anda.
2. Mari hafalkan 1 Timotius 6:10.


Sabtu, 21 Februari 2009
Tidak Takut
Firman Hari Ini : Daniel 3:13-18; Mazmur 23

Pertanyaan Perenungan:
1. Bagaimana respon Sadrakh,Mesakh dan Abednego ketika menghadapi tekanan Raja Nebukadnezar? (Daniel 3:13-18)
2. Bagaimana respon Daud ketika dalam bahaya? (Mazmur 23:4)

Pengajaran:
Ketika musim dingin sudah berlalu, gembala dan domba-dombanya meninggalkan kandang, tempat berteduh yang hangat dan aman. Gembala berjalan di depan, domba-domba mengikutinya di belakang. Mereka menyusuri bukit-bukit yang terkadang sulit dan terjal, melalui lembah-lembah yang dingin dan gelap, juga melewati tebing-tebing yang dalam dan berbahaya. Mereka juga bermalam di tempat di mana ada banyak binatang buas berkeliaran. Domba-domba menjadi sangat letih dan tidak aman. Itulah situasi yang digambarkan Daud dalam Mazmur 23:4a). Yang jelas bahaya maut, kecelakaan, keletihan bahkan kelaparan siap menghadang Daud. Tetapi kemudian Daud berkata, ”Aku tidak takut bahaya.” Mengapa? ”Sebab Engkau besertaku; gadaMu dan tongkatMu, itulah yang menghibur aku.” (Mazmur 23:4b). Daud beriman bahwa Tuhan, sang Gembala Agung, akan memimpin, mengawasi, melindungi dan memeliharanya.

Demikian juga halnya dengan Sadrakh, Mesakh dan Abednego. Mereka berada dalam tekanan dan ancaman yang hebat dari Raja Nebukadnezar. Secara logika manusia tidak mungkin mereka dapat terlepas dari hukuman itu. Tetapi, mereka tidak takut, sebab dengan iman mereka sanggup melihat yang tidak kelihatan, yaitu bahwa Tuhan ada bersama-sama mereka. Iman yang benar mendatangkan keberanian untuk menghadapi setiap masalah dan rintangan yang menghadang di depan!

Marilah tetap beriman bahwa Tuhan akan memelihara hidup kita. Jauhkan segala jenis ketakutan. Ketika iman menguasai hidupmu, maka keberanian akan timbul dan ketakutan akan menyingkir dari padamu.

Penerapan Pribadi:
1. Adakah ketakutan yang menyerang pikiran Anda? Serahkan segala ketakutan dan kekuatiran kepada Yesus dan perkatakanlah firman Tuhan berulang-ulang.
2. Kuatkan dan doakan sesama Anda yang sedang dalam ketakutan juga.


Minggu, 22 Februari 2009
Kemenangan Orang Beriman
Firman Hari Ini : 2 Korintus 4:16-18

Pertanyaan Perenungan:
Apakah yang seharusnya kita perhatikan? (2 Korintus 4:18)
Menurut Anda, apa maksudnya ’yang tak kelihatan’ itu?
Apa yang terjadi saat bangsa Israel beriman kepada Tuhan? (Ibrani 11:30)

Pengajaran:
Kemenangan adalah hal yang sedap didengar, manis kalau bisa dicicipi, atau terlihat indah jika bisa dilihat. Betapa tidak, banjir bonus mengiringi kemenangan seorang atlet, puja dan sanjung menyambut kemenangan para prajurit perang, dan kenaikan jabatan diterima seseorang yang memenangkan perjuangan di dunia perdagangan atau politik. Semua orang merindukan kemenangan. Bagi orang percaya, kemenangan tidak hanya berkaitan dengan masalah jasmani dan materi, tetapi juga kemenangan dalam masalah rohani. Runtuhnya tembok Yerikho yang merupakan wujud nyata iman Yosua dan pasukannya kepada Tuhan, merupakan contoh kemenangan yang berkaitan dengan masalah jasmani. Sedangkan perkataan Paulus dalam 2 Korintus 4:16 merupakan contoh kemenangan yang berkaitan dengan masalah rohani. Pada umumnya orang akan tawar hati ketika mengalami penderitaan yang berat, tetapi tidak demikian dengan Paulus. Ketika dia berkata, ”Meskipun manusia lahiriah kami semakin merosot, namun manusia batiniah kami dibaharui dari sehari ke sehari,” dia sedang menunjukkan suatu kemenangan.

Orang Kristen yang sudah sukses dan kaya tetap dituntut untuk juga menang secara rohani, dengan suka memberi, tetap setia kepada Tuhan dan tidak sombong. Contoh kemenangan rohani lainnya adalah berhasil mengalahkan dukacita yang berlebihan saat orang yang kita kasihi meninggal dunia; tetap bersukacita saat mengalami kekurangan dan berbagai tekanan; tetap tegar dan bersandar kepada Tuhan meskipun hidup dalam penderitaan dan kekurangan secara materi. Marilah kita mewujudkan kemenangan iman secara jasmani, materi maupun rohani, karena hal itu akan menjadi kesaksian yang kuat dan menarik bagi orang yang belum percaya kepada Yesus.

Penerapan Pribadi:
1. Kemenangan iman manakah yang belum Anda raih?
2. Bagaimana caranya agar Anda bisa meraih kemenangan-kemenangan tsb?
3. Ingatlah bahwa Roh Kudus selalu menyertai Anda dalam meraih kemenangan itu.

No comments: