Sunday, November 23, 2008

Ponsel, multivitamin, madu...?

DARI KITA UNTUK KITA - 23 November 2008

Ponsel (telepon selular) CDMA saya selalu mengeluarkan suara yang khas beberapa menit sekali saat “sumber nyawa”nya hampir habis. Saya memiliki istilah khusus untuk bunyi khas itu, yaitu protes. Dia juga akan protes jika saya memaksanya untuk mengirim SMS serta mengadakan atau memutuskan sambungan telepon. Kalau ponsel saya sudah protes, itu pertanda dia perlu makan alias diisi daya baterainya. Saat pengisian pun dia tidak boleh dalam keadaan menyala, supaya baterainya tidak rusak.

Sama halnya dengan saya, pemiliknya. Ketika saya sibuk melayani, roh saya akan kelelahan. Akhirnya, bisa ditebak bahwa pada saat harus melayani, saya melakukannya dengan perasaan terpaksa. Kalau sudah begitu, mulailah keluar omelan dan keluhan dari hati saya. Saya tidak lagi melayani dengan sukacita, sebaliknya mengasihani diri sendiri dan berpikir,” Kenapa harus aku? Selalu aku! Orang lain aja deh!” Apakah hal ini terdengar akrab, di telinga Anda? Pernahkah Anda mengalaminya?

Itulah kebenaran yang Tuhan singkapkan pada saat saya merenungkan Lukas 10:38-42. Tuhan juga memberikan “multivitamin”nya sekaligus, yaitu duduk diam dekat kaki Yesus dan mendengarkan perkataanNya. Bahasa kerennya adalah SaTe (saat teduh). Waktu kita duduk diam dan mendengarkan Yesus, ada suatu perjumpaan Ilahi yang mengubahkan dan menyegarkan. Saat kita mendengarkan dengan perhatian (tidak terganggu apapun), cara pandang kita terhadap masalah akan diubahkan, pikiran kita yang ruwet disegarkan. Ada aliran sukacita, damai sejahtera dan kekuatan yang kita rasakan.

Akhir-akhir ini banyak multivitamin yang beredar dengan menggunakan bahan dasar madu. Madu, dari zaman bahuela, sudah terkenal sebagai sumber kekuatan, sebab itu Mazmur 19.8-11 menulis demikian:

Taurat TUHAN itu sempurna,
menyegarkan jiwa;
peraturan TUHAN itu teguh,
memberikan hikmat kepada
orang yang tak berpengalaman.
Titah TUHAN itu tepat,
menyukakan hati;
perintah TUHAN itu murni,
membuat mata bercahaya.
Takut akan TUHAN itu suci,
tetap ada untuk selamanya;
hukum-hukum Tuhan itu benar,
adil semuanya,
lebih indah dari pada emas,
bahkan dari pada banyak emas tua;
dan lebih manis dari pada madu,
bahkan dari pada madu tetresan
dari sarang lebah.

Hukum-hukum Tuhan (firman Tuhan) yang digambarkan lebih manis dari madu dapat menyegarkan jiwa, memberi hikmat, menyukakan hati, membuat mata bercahaya. Yonatan dalam 1 Samuel 14.29 merasakan bagaimana dengan hanya sedikit madu, matanya menjadi bercahaya. Apakah Anda merasa kelelahan akhir-akhir ini? Minumlah madu, yaitu firman Tuhan, setiap hari. ()

No comments: