SEPUTAR KITA - 9 November 2008
Diklat Doa KrisPen Angkatan 2 yang dimulai pada tanggal 5 Agustus 2008 telah berakhir pada tanggal 14 Oktober 2008 yang lalu. Sebanyak 56 orang jemaat yang mengikuti diklat telah diwisuda. Ibu Susilawati dan Bp. Ayub Bansole (Abbalove Ministries, Jakarta) bertindak sebagai pembicara tamu pada malam wisuda.
Lewat diklat doa, Tuhan ingatkan saya ada banyak hal-hal dari masa lalu yang harus dibereskan sebelum saya memulai pelayanan. Dan saya mengerti panggilan Tuhan dalam hidup saya untuk menjangkau teman-teman saya yang belum mengenal Tuhan, khususnya anak punk karena saya banyak memiliki teman yang bergabung dalam komunitas punk. (Yogi, Teen)
Melalui diklat doa saya belajar berani berpuasa meskipun masih menyusui dan saya bisa disipilin menulis hasil saat teduh pribadi saya. (Kristina, keluarga)
Diklat Doa KrisPen Angkatan 2 yang dimulai pada tanggal 5 Agustus 2008 telah berakhir pada tanggal 14 Oktober 2008 yang lalu. Sebanyak 56 orang jemaat yang mengikuti diklat telah diwisuda. Ibu Susilawati dan Bp. Ayub Bansole (Abbalove Ministries, Jakarta) bertindak sebagai pembicara tamu pada malam wisuda.
Lewat diklat doa, Tuhan ingatkan saya ada banyak hal-hal dari masa lalu yang harus dibereskan sebelum saya memulai pelayanan. Dan saya mengerti panggilan Tuhan dalam hidup saya untuk menjangkau teman-teman saya yang belum mengenal Tuhan, khususnya anak punk karena saya banyak memiliki teman yang bergabung dalam komunitas punk. (Yogi, Teen)
Melalui diklat doa saya belajar berani berpuasa meskipun masih menyusui dan saya bisa disipilin menulis hasil saat teduh pribadi saya. (Kristina, keluarga)
Dengan mengikuti diklat doa saya merasa lebih dekat dengan Tuhan dan tahu apa yang harus saya lakukan untuk menyenangkan hati Tuhan. Tuhan menyuruh saya fokus berdoa untuk keluarga yang belum bertobat. (Indah Yana, Keluarga)
Sebelum mengikuti diklat doa, saya hanya berdoa dan membaca firman saja. Setelah mengikuti diklat, saya lebih bisa berdoa dalam bahasa Roh lebih lama dan berdoa syafaat bagi orang yang di sekeliling saya. Dan Tuhan memberi kerinduan secara khusus, yaitu menjadi pendoa syafaat bagi keluarga dan teman-teman di sekolah. (Yohanes Adi K, Teen)
Sebelum mengikuti Diklat Doa saya malas untuk 4M, tetapi setelah mengikuti diklat doa saya mulai semangat untuk bersaat teduh meskipun masih ada yang bolong. Saya juga mulai antusias lagi dalam pelayanan. Dan Tuhan ingatkan saya untuk untuk bersyafaat buat komsel dan anak binaan (Dini, Teen)
Saya merasa dikuatkan setiap kali pulang dari Diklat Doa, karena lawatan Allah selalu hadir di setiap sesi pertemuan. Saya juga memiliki kerinduan besar supaya manusia Roh saya tumbuhsemakin kuat, pelayanan dan hubunganku dengan Tuhan maksimal. (Yohan Chrisanto)
Setelah mengikuti Diklat Doa saya jadi mengerti pentinya doa bagi kehidupan kekristenan dan mengandalkan Tuhan. Kerinduan di hati saya untuk selalu dekat dengan Tuhan dan mengandalkan Tuhan setiap saat baik dalam pekerjaan maupun untuk masa depan. (Steve, PKS Youth)
Setelah mengikuti diklat doa saya disadarkan bahwa betapa manusia roh harus dibangun lebih kuat dibandingkan dengan manusia jasmani saya. Setelah saya praktek doa dan puasa lebih serius, saya bisa lebih menguasai diri dan merasakan damai dari Tuhan. Saya rindu untuk meningkatkan kehidupan doa saya lebih lagi, agar saya lebih sering berdoa dan bersandar penuh kepada Tuhan. (Veve, Youth)
Sebelum ikut Diklat Doa saya kurang nyaman/tidak terbiasa untuk berdoa terlalu lama. Saya sadar akan kelemahan saya tersebut sehingga saya termotivasi untuk ikut diklat doa supaya saya bisa merasakan atmosfir doa. Selama ikut Diklat Doa kegairahan berdoa saya meningkat, apalagi waktu liburan Lebaran. Ketika mengalami masalah dalam keluarga saya sempat down karena sudah berdoa tapi kok situasinya belum berubah. Lalu saya diingatkan tentang pelajaran bahwa iblis itu pekerjaannya selalu menipu kita terus karena dia adalah DIABOLOS. Ketika mengingat pelajaran tesebut saya menyemangati diri untuk tidak lengah dan saya merasakan gairah lagi dalam berdoa. Saya tidak mau jatuh bangun lagi dalam hal berdoa. (Alvin, Youth)
Sebelum ikut Diklat Doa saya kurang rutin berpuasa, kurang bisa bergaul karib dengan Tuhan dan tidak sabaran (kalau ada masalah mudah panik). Selama mengikuti Diklat Doa saya mengerti bagaimana cara berpuasa yang benar dan bersaat teduh dengan rutin sehingga ketika ada masalah saya tidak mudah panik. Saya juga komitmen untuk belajar berpuasa. Suatu hari saat berpuasa mendadak perut saya sakit dan rasanya tidak kuat untuk berpuasa. Tetapi saya katakan pada diri saya bahwa makananku bukan hanya makanan jasmani tetapi firman Tuhan yang menguatkanku. Akhirnya hari itu juga saya bisa berpuasa. Saya juga belajar terus menjaga api rohani yang saya dapat di diklat doa dengan komitmen untuk berdoa lebih lama lagi. (Elly, Youth)
Setelah ikut diklat doa saya tidak main-main lagi dalam hal saat teduh dan saya selalu bisa mengalami hadiratNya saat penyembahan. Dalam segala keadaan saya belajar untuk selalu confess firman. Saya sekarang ikut ambil bagian untuk menjadi pendoa. (Febe, Keluarga)
Tujuan saya mengikuti diklat doa adalah ingin tahu cara berdoa yang baik dan benar. Tetapi, setelah mengikuti diklat saya disadarkan bahwa Tuhan menaruh isi hati-Nya kepada saya, yaitu untuk mau memperhatikan dan berdoa bagi anggota komsel saya. Saya pun ambil komitmen untuk bersyafaat bagi komsel saya. (Ita Yuniarti, Keluarga)
Sebelum mengikuti diklat doa, saya hanya berdoa dan membaca firman saja. Setelah mengikuti diklat, saya lebih bisa berdoa dalam bahasa Roh lebih lama dan berdoa syafaat bagi orang yang di sekeliling saya. Dan Tuhan memberi kerinduan secara khusus, yaitu menjadi pendoa syafaat bagi keluarga dan teman-teman di sekolah. (Yohanes Adi K, Teen)
Sebelum mengikuti Diklat Doa saya malas untuk 4M, tetapi setelah mengikuti diklat doa saya mulai semangat untuk bersaat teduh meskipun masih ada yang bolong. Saya juga mulai antusias lagi dalam pelayanan. Dan Tuhan ingatkan saya untuk untuk bersyafaat buat komsel dan anak binaan (Dini, Teen)
Saya merasa dikuatkan setiap kali pulang dari Diklat Doa, karena lawatan Allah selalu hadir di setiap sesi pertemuan. Saya juga memiliki kerinduan besar supaya manusia Roh saya tumbuhsemakin kuat, pelayanan dan hubunganku dengan Tuhan maksimal. (Yohan Chrisanto)
Setelah mengikuti Diklat Doa saya jadi mengerti pentinya doa bagi kehidupan kekristenan dan mengandalkan Tuhan. Kerinduan di hati saya untuk selalu dekat dengan Tuhan dan mengandalkan Tuhan setiap saat baik dalam pekerjaan maupun untuk masa depan. (Steve, PKS Youth)
Setelah mengikuti diklat doa saya disadarkan bahwa betapa manusia roh harus dibangun lebih kuat dibandingkan dengan manusia jasmani saya. Setelah saya praktek doa dan puasa lebih serius, saya bisa lebih menguasai diri dan merasakan damai dari Tuhan. Saya rindu untuk meningkatkan kehidupan doa saya lebih lagi, agar saya lebih sering berdoa dan bersandar penuh kepada Tuhan. (Veve, Youth)
Sebelum ikut Diklat Doa saya kurang nyaman/tidak terbiasa untuk berdoa terlalu lama. Saya sadar akan kelemahan saya tersebut sehingga saya termotivasi untuk ikut diklat doa supaya saya bisa merasakan atmosfir doa. Selama ikut Diklat Doa kegairahan berdoa saya meningkat, apalagi waktu liburan Lebaran. Ketika mengalami masalah dalam keluarga saya sempat down karena sudah berdoa tapi kok situasinya belum berubah. Lalu saya diingatkan tentang pelajaran bahwa iblis itu pekerjaannya selalu menipu kita terus karena dia adalah DIABOLOS. Ketika mengingat pelajaran tesebut saya menyemangati diri untuk tidak lengah dan saya merasakan gairah lagi dalam berdoa. Saya tidak mau jatuh bangun lagi dalam hal berdoa. (Alvin, Youth)
Sebelum ikut Diklat Doa saya kurang rutin berpuasa, kurang bisa bergaul karib dengan Tuhan dan tidak sabaran (kalau ada masalah mudah panik). Selama mengikuti Diklat Doa saya mengerti bagaimana cara berpuasa yang benar dan bersaat teduh dengan rutin sehingga ketika ada masalah saya tidak mudah panik. Saya juga komitmen untuk belajar berpuasa. Suatu hari saat berpuasa mendadak perut saya sakit dan rasanya tidak kuat untuk berpuasa. Tetapi saya katakan pada diri saya bahwa makananku bukan hanya makanan jasmani tetapi firman Tuhan yang menguatkanku. Akhirnya hari itu juga saya bisa berpuasa. Saya juga belajar terus menjaga api rohani yang saya dapat di diklat doa dengan komitmen untuk berdoa lebih lama lagi. (Elly, Youth)
Setelah ikut diklat doa saya tidak main-main lagi dalam hal saat teduh dan saya selalu bisa mengalami hadiratNya saat penyembahan. Dalam segala keadaan saya belajar untuk selalu confess firman. Saya sekarang ikut ambil bagian untuk menjadi pendoa. (Febe, Keluarga)
Tujuan saya mengikuti diklat doa adalah ingin tahu cara berdoa yang baik dan benar. Tetapi, setelah mengikuti diklat saya disadarkan bahwa Tuhan menaruh isi hati-Nya kepada saya, yaitu untuk mau memperhatikan dan berdoa bagi anggota komsel saya. Saya pun ambil komitmen untuk bersyafaat bagi komsel saya. (Ita Yuniarti, Keluarga)
No comments:
Post a Comment