Sunday, November 16, 2008

Diklat Doa Blast! (Kesaksian Diklat Doa Angkatan II, 5 Agustus - 14 Oktober 2008)

SEPUTAR KITA - 16 November 2008

Melalui Diklat Doa, saya termotivasi untuk bangun lebih pagi, bersaat teduh dan mencintai Firman untuk saya praktekkan dalam kehidupan saya bersama Tuhan setiap hari. Tuhan berikan ke-rinduan dalam hati saya untuk menjadi berkat dan memulihkan setiap pelajar yang tinggal dalam keluarga yang disfungsi, lewat doa dan puasa yang benar (Kuswartini Budiarti/PKS Teen)

Dalam Diklat Doa saya bisa lebih lagi merasakan hadirat Tuhan. Khususnya saya menjadi lebih peka atas suara Tuhan dalam hidup saya sehari-hari. Terlebih lagi, dalam Diklat Doa pada minggu ke 6, Tuhan menguatkan saya atas tantangan yang saya hadapi dalam pelayanan penjangkauan kampus. Tuhan rindu agar saya lebih setia dan penuh semangat dalam membina teman atau siapapun yang Dia percayakan kepada saya. Saya berkomitmen untuk melayani dengan tulus dan rendah hati. (Joy Yohanes/Youth)

Saat mengikuti Diklat Doa saya pasrah kepada Tuhan, karena saya sudah tidak tahu lagi bagaimana caranya agar saya dapat berhubugan intim lagi dengan Bapa. Saya kehilangan kasih mula-mula. Di dalam Diklat Doa, saya mendapatkan kembali kasih Bapa dan saya selalu rindu untuk mempraktekkan setiap materi yang saya dapat dalam kehidupan sehari-hari. Hasilnya, saya menemukan kembali tujuan hidup saya serta saya dapat mengalirkan Kasih Bapa kepada jiwa-jiwa. Tuhan membawa saya kembali berdoa untuk anak binaan saya. (Titik Indrawati/PKS Teen)

Di Diklat Doa saya banyak belajar dalam hal BBM dan sadar bahwa tanpa melakukan saat teduh dan BBM yang konsisten, saya tidak akan dapat mencapai keberhasilan dalam hidup. Saya juga menjadi lebih berserah kepada Tuhan dan lebih mengandalkanNya dalam hidup saya. (David Rufer/Youth)

Saya memulai diklat dengan perasaan enggan dan malas. Tapi Tuhan berbicara banyak, sehingga saya merasa jauh lebih dekat dengan Tuhan. Hidup pun menjadi lebih tenang, tidak terlalu stres. (Lanny Tanamal/Youth)

Selama mengikuti Diklat Doa, hidup saya banyak diubahkan. Dulunya saya malas bersaat teduh dan puasa, tetapi sekarang haus merenungkan Firman dan berpuasa. Melalui Diklat Doa ini Tuhan berikan ke-rinduan supaya lebih meningkatkan doa syafaat saya (Primadita Natalia/Teen)

Sejak ikut Diklat Doa, saya menjadi mengerti cara bersaat teduh yang benar. Tuhan memberi kerinduan dalam hati saya untuk menjadi pendoa yang taat dan peduli terhadap saudara-saudara saya yang belum bertobat. (Liliek Tjahjani/ Keluarga)

Saya sangat bersyukur bisa ikut Diklat Doa karena bulan-bulan sebelumnya kehidupan saya kering dan jauh dari Tuhan. Setelah ikut Diklat Doa saya juga mulai rajin bersaat teduh dan mencatatnya serta memperkatakan Firman. Ketika saya melakukannya, ada kekuatan baru yang saya rasakan. (Siska Yuni Ekawati/Youth)

Lewat Diklat Doa, ada kemajuan dalam rohani saya, terutama dalam bersaat teduh BBM (berdoa, berpuasa & merenungkan firman). Tuhan berikan kerinduan dalam hati saya untuk terlibat lebih lagi dalam Pelayanan Rumah Sakit (Anna Theresia/Keluarga)

Dulu saya sangat jarang mencatat saat teduh, bahkan jarang untuk melakukannya. Setelah ikut Diklat doa, saya jadi tahu cara merenungkan Firman yang benar dan berkualitas sehingga saya antusias untuk setia melakukan 4M dan mencatatnya. (Hendra Santoso Wibowo/Youth)

Tuhan memulihkankan keadaan rumah tangga saya. Saya mengucap syukur karena hubungan suami istri kami menjadi rukun kembali (Lie Sioe Tioe/Keluarga)

No comments: