Sunday, November 16, 2008

PENUNTUN SAAT TEDUH PRIBADI 17-23 NOVEMBER 2008

MENGENAL DAN MENGALAMI ALLAH

Senin, 17 November
ALLAH YANG SELALU MENYERTAI
Firman Hari ini: Keluaran 3:1-15

Pertanyaan Perenungan:
1. Apakah yang menjadi kebimbangan Musa ketika Allah hendak mengutusnya? (Ay. 11, 13)
2. Apa jawaban Allah kepada Musa? (Ay. 12,14-15)
3. Menurut Saudara, apa maksud dari jawaban Allah?

Pengajaran:
Ketika Allah mendengar jeritan umat Israel karena penindasan yang dilakukan oleh pemerintahan Mesir, Ia mengutus Musa untuk membawa keluar bangsa Israel dari penindasan. Namun, Musa merasa tidak mampu dengan keahlian yang ia miliki, dan takut tidak bisa menjelaskan siapakah Allah yang telah mengutusnya.
Dan Allah memberikan jawaban mengenai diri-Nya: "AKU ADALAH AKU." Lagi firman-Nya: "Beginilah kaukatakan kepada orang Israel itu: AKULAH AKU telah mengutus aku kepadamu." Selanjutnya berfirmanlah Allah kepada Musa: "Beginilah kaukatakan kepada orang Israel: TUHAN, Allah nenek moyangmu, Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub, telah mengutus aku kepadamu: itulah nama-Ku untuk selama-lamanya dan itulah sebutan-Ku turun-temurun.
Ini menggambarkan bahwa Allah adalah Allah yang selalu menyertai kita untuk melakukan apa yang Ia perintahkan sekalipun kita merasa tidak mampu (ayat 12). Seringkali Tuhan membawa kita menghadapi situasi yang baru, situasi dimana kita harus bekerja ditempat yang baru, melakukan pelayanan yang baru, atau studi ditempat yang baru. Tuhan mau supaya kita terus melihat penyertaanNya di setiap situasi. Apapun juga yang Tuhan perintahkan kepada kita, janganlah takut untuk melakukannya, karena Dia selalu menyertai kita.

Penerapan pribadi:
1. Apakah saat ini Tuhan menaruh Anda dalam situasi yang baru? Peganglah janji Tuhan bahwa Ia selalu menyertai Anda.
2. Apakah Anda sedang menghadapi situasi yang berat sehingga merasa tidak mampu? Bangunlah kesadaran bahwa Bapa selalu memegang tangan Anda dan menuntun Anda dalam jalan kemenanganNya


Selasa, 18 November
ALLAH SUMBER HIKMAT
Firman Hari ini: I Raja-raja 3:16-28

Pertanyaan Perenungan:
1. Masalah apa yang sedang dihadapi Salomo? (Ay. 16-22)
2. Apa yang Salomo lakukan? (Ay. 23-27)
3. Apa respon dari seluruh orang Israel yang sedang menyaksikan kejadian itu? (Ay. 28)

Pengajaran:
Cerita ini seringkali kita dengar dan baca. Namun gema cerita itu selalu ada di sepanjang jaman dan sejarah manusia. Jika kita ada di posisi Salomo saat itu, pasti kita cukup tertekan. Kenapa? Karena harus membuat keputusan yang benar dalam masalah yang amat pelik. Ingat, Salomo tidak pernah meminta kekayaan atau hal-hal yang sifatnya materi kepada Allah. Tetapi ia hanya meminta hikmat untuk memimpin bangsa Israel. Bahkan orang-orang Israel sendiri mengakui bahwa hikmat Allah benar-benar nyata dalam hidup Salomo.
Ayub 12:12-13 mengatakan: “Konon hikmat ada pada orang yang tua, dan pengertian pada orang yang lanjut umurnya. Tetapi pada Allahlah hikmat dan kekuatan, Dialah yang mempunyai pertimbangan dan pengertian.” Di sini Ayub menyatakan bahwa sumber hikmat yang benar dan dahsyat datangnya dari Allah. Benar bahwa hikmat Allah tidak terselami. Tetapi kita bisa meminta hikmat tersebut dari Allah seperti Salomo. Tujuannya adalah supaya Allah dimuliakan dalam setiap hal yang kita lakukan. Allah tidak pernah kekurangan hikmat. J.I. Packer mengatakan bahwa hikmat adalah kemampuan untuk melihat dan kecenderungan untuk memilih tujuan yang tertinggi dan terbaik, dengan sarana yang pasti untuk meraihnya. Bahasa manusia tidak dapat menggambarkan hikmat Allah yang besar.
Hal yang perlu kita lakukan untuk mendapatkan hikmat adalah dengan hidup takut akan Allah yaitu menghormati Allah dan menaati perintah-perintahNya; dengan rendah hati membiarkan perkataan Kristus tinggal dalam hidup kita. Kita semua amat membutuhkan hikmat Allah. Kita harus melibatkan Allah dalam segala hal. Jika Anda tidak mempunyai keputusan yang pasti dan menemui jalan buntu, mintalah hikmat kepada Allah; maka Allah akan melakukan hal-hal yang tidak pernah Anda pikirkan sebelumnya.

Penerapan pribadi:
1. Sudahkah Anda meminta hikmat Allah secara terus-menerus?
2. Dalam hal apa saja Anda amat membutuhkan hikmat akhir-akhir ini?
3. Apa komitmen Anda ketika hendak melakukan kegiatan sehari-hari?


Rabu, 19 November
Allah Sebagai Hakim
Firman Hari Ini : Kisah Para Rasul 5:1-11

Pertanyaan Perenungan:
1. Apa yang dilakukan oleh Ananias dan Safira? (Ay. 1-2)
2. Apa yang Allah lakukan kepada Ananias & Safira? (Ay. 5 & 10)

Pengajaran:
Banyak orang dunia yang tidak percaya akan penghakiman Allah. Jika kita berbicara kepada mereka tentang Allah sebagai Bapa, sahabat, penolong, pribadi yang mengasihi kita meskipun kita lemah, bodoh dan berdosa, maka pasti wajah mereka akan berbinar-binar. Tetapi jika kita berbicara kepada mereka tentang Allah sebagai Hakim, mereka pasti mengerutkan kening dan menggeleng-gelengkan kepala. Pikiran mereka akan menolak gagasan itu. Mereka menganggap gagasan tentang Allah sebagai Hakim sebagai hal yang tidak terpikirkan. Alkitab sudah banyak menceritakan Allah sebagai Hakim misalnya, peristiwa Adam dan Hawa, Sodom-Gomora, perbuatan bangsa Israel yang menyembah patung sampai kepada fakta-fakta di Perjanjian Baru. Salah satu peristiwa yang menekankan Allah sebagai Hakim adalah cerita mengenai Ananias dan Safira. Mereka mencoba untuk mendustai Allah dengan kebohongan mereka tentang persembahan. Ada seorang karyawan yang ingin naik jabatan dengan cepat. Dia adalah orang yang ambisius. Karyawan ini memang pekerja yang ulet dan secara keterampilan orang ini sangat berbakat, tetapi tidak ada orang yang tahu bahwa untuk mempercepat kenaikan jabatannya, orang ini mendekati manajernya yang berlawanan jenis. Segala cara dia tempuh demi mendapatkan promosi dan popularitas. Untunglah si manajer mengetahui maksud dari karyawan ini dan karyawan ini diberhentikan. Mungkin kita berpikir “dosa kecil” bisa kita lakukan, dan tidak ada orang lain yang tahu, toh seperti cerita di atas, karyawan ini melakukan pekerjaan kantornya dengan sangat baik, tetapi kita bisa melihat bahwa hatinya tidak tulus, sehingga dia melakukan segala cara untuk mempercepat kenaikan jabatannya. Tidak ada “dosa kecil atau dosa besar” bagi Tuhan. Semua yang tidak tidak berkenan dihadapan Tuhan adalah dosa. Ketika kita berbuat curang di kantor, di kampus, di sekolah, atau berbohong kecil di rumah, Tuhan tetap melihat itu sebagai dosa, meskipun kita menutupinya dan tidak ada orang tahu. Allah adalah hakim yang adil, apa yang kita tabur itu yang akan kita tuai.

Penerapan pribadi:
1. Periksalah hati Anda, apakah sudah benar di hadapan Tuhan?
2. Akuilah “dosa kecil” yang pernah Anda lakukan. Marilah tulus di hadapan Tuhan sebab Ia mengetahui semua pikiran kita.


Kamis, 20 November 2008
Allah yang Cemburu

Firman Hari Ini : Bilangan 25:1-18

Pertanyaan Perenungan:
1. Apa yang telah dilakukan oleh bangsa Israel? (Ay. 1-2)
2. Apa yang Allah perintahkan kepada Musa? (Ay. 4)
3. Menurut Saudara, kenapa Allah tidak setuju dengan apa yang telah dilakukan oleh bangsa Israel selama tinggal di Sitim?

Pengajaran:
Allah yang kita sembah bukan patung. Ia adalah Allah yang hidup dan memiliki kepribadian. Bangsa Israel telah mencemarkan Allah yang mereka sembah melalui perzinahan dengan perempuan-perempuan Moab. Orang-orang Moab menyembah allah yang lain. Allah menjadi murka atas tindakan mereka. Pada akhirnya Ia ingin memusnahkan orang-orang yang telah membangkitkan amarah-Nya. Allah memerintahkan Musa untuk menggantung mereka yang telah melakukan kesalahan. Bahkan ada seorang Israel yang datang dengan perempuan Midian langsung ditombak oleh Pinehas, anak Eleazar, anak imam Harun. Dari gambaran cerita tersebut, kita dapat mempelajari dan sekaligus mengenal Allah sebagai Allah yang cemburu. Jangan ada padamu allah lain di hadapan-Ku, inilah bunyi Firman Allah untuk bangsa Israel dan untuk kita saat ini. Hari–hari ini dunia menawarkan sesuatu yang lebih nikmat dibanding ikut Tuhan dengan sungguh–sungguh. Allah lain sekarang ini bisa berupa karir, kekayaan, deposito, mobil, mainan Play Station, hobi, pasangan hidup, film atau yang lain. Bahkan tawarannya begitu menggiurkan, sehingga seringkali kita kompromi untuk mencoba. Apakah kita pernah membayangkan jika suatu hari pasangan kita yang selama ini setia berselingkuh hanya 10 menit saja, meskipun hanya bertemu dengan selingkuhannya. Bayangkan bagaimana hati saudara? Saudara pasti cemburu dan tidak mau dikhianati meskipun hanya sebentar saja. Begitu juga Tuhan, Ia ingin segala-galanya dalam hati kita setiap detik. Hati-hati! Allah adalah Allah yang cemburu. Ia tidak mau jika kedudukan-Nya dalam hati kita digantikan dengan yang lain. Ia ingin menjadi Penguasa Tunggal dalam hidup kita. Jangan bangkitkan kecemburuan Allah dengan tindakan kita yang tidak sesuai dengan kehendak-Nya. Ia mau hati kita dipenuhi dengan kasihNya supaya kita dapat menikmati hidup berkelimpahan di dalam Dia. Mari jadikan Dia penguasa hati kita selamanya.

Penerapan pribadi:
1. Apakah Saudara telah menempatkan Allah sebagai Penguasa Tunggal dalam hidup Saudara?
2. Tuliskan komitmen Saudara, jika Saudara tidak menginginkan Allah menjadi cemburu.


Jumat, 21 November
Allah yang Kudus

Firman Hari Ini : I Petrus 1:13-16

Pertanyaan Perenungan:
1. Apa perintah Firman Allah kepada kita? (Ay. 13-15)
2. Kenapa kita harus hidup kudus? (Ay. 15-16)

Pengajaran:
Firman Allah saat ini menyatakan bahwa kita tidak boleh menuruti hawa nafsu dan harus hidup dalam ketaatan kepada Allah. Dalam ayat 15 dikatakan bahwa kita harus menjadi kudus dalam seluruh hidup sebab Ia adalah kudus. Disambung dalam ayat 16 yang mengatakan: “Kuduslah kamu, sebab Aku kudus.” Baik dalam Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru dia selalu menekankan tentang kekudusan. Ia yang menciptakan manusia adalah kudus. Tidak ada kecemaran, dosa, ataupun kesalahan dalam diri Allah. Sejak kejatuhan manusia pertama yaitu Adam dan Hawa dalam dosa, maka kekudusan manusia tidak ada lagi. Kemuliaan Allah hilang dalam manusia. Pada jaman Perjanjian Lama para imam yang akan menghadap Allah harus menguduskan diri terlebih dahulu sebab Allah tidak ingin menemukan kesalahan yang ada dalam diri mereka. Pada jaman Perjanjian Baru manusia yang telah percaya kepada Kristus telah dikuduskan. Jadi secara status, kita adalah orang-orang kudus. Allah melihat manusia melalui Yesus. Namun tidak hanya sampai di situ. Sebagai umat yang kudus, kita harus mempraktekkan kekudusan dalam hidup sehari-hari. Inilah yang dimaksud oleh Petrus dalam perkataannya: “Hendaklah kamu menjadi kudus dalam seluruh hidupmu.” (Ay.15). Jadi, sebagai orang yang telah ditebus, kita harus membuktikan bahwa hidup kita kudus. Memang kekudusan adalah proses, di mana kita terus disempurnakan baik dalam karakter, pikiran, perkataan dan semua yang ada dalam hidup kita. Tujuan kita adalah keserupaan dengan Kristus. Ia adalah patokan kesempurnaan itu. Namun kita tidak dapat melakukan dengan kekuatan sendiri. Kita dapat mempraktekkan hidup kudus hanya dengan kekuatan Roh Kudus. Roh Kudus yang memampukan kita berpikir, berkata-kata dan bertindak dalam kekudusan. Praktekkanlah kekudusan dalam rumah tangga, sekolah, pekerjaan maupun dalam masyarakat bahkan saat kita sendirian.

Penerapan pribadi:
1. Periksa diri Saudara, apakah ada hal-hal yang bertentangan dengan kekudusan Allah?
2. Buatlah komitmen untuk mempraktekkan kekudusan.


Sabtu, 22 november 2008
Allah yang Berdaulat
Firman Hari Ini : Yohanes 11:1-44

Pertanyaan Perenungan:
1. Apa yang dialami oleh Lazarus? (Ay. 1-3, 17)
2. Apa jawab Yesus kepada Maria dan Marta? (Ay. 4)
3. Menurut Saudara, kenapa Yesus tidak langsung menyembuhkan Lazarus ketika ia masih sakit? (Ay. 6-16)

Pengajaran:
Dalam kisah ini ada kebenaran-kebenaran yang dapat kita pelajari. Dalam peristiwa Lazarus yang sedang sakit, Yesus justru tinggal 2 hari di mana Ia tinggal dan bahkan mengajak murid-murid untuk pergi ke Yudea. Ketika Yesus tiba di Betania, ternyata Lazarus sudah mati selama 4 hari. Tetapi sebelumnya Ia telah mengatakan kepada Maria, Marta serta murid-murid-Nya bahwa Lazarus akan bangkit. Melalui kebangkitan itu Yesus dimuliakan. Pada akhirnya Yesus datang ke kubur dan membangkitkan Lazarus walaupun sudah mati 4 hari. Dari peristiwa ini, kita dapat belajar bahwa Allah memiliki kedaulatan dalam segala hal di dunia ini. Bahkan Allah juga berkuasa atas maut. Allah yang menciptakan segala sesuatu, maka Ia juga yang mengaturnya. Semua yang terjadi selalu lewat kehendak Allah. Allah bukan pesuruh yang selalu kita atur. Justru Dia yang mengatur segala pergerakan alam semesta. Manusia seringkali kecewa kepada Allah karena seringkali rancangan dan harapan kita tidak terjadi sesuai kemauan kita. Oleh sebab itu, kita harus menyerahkan semua rancangan kepada Allah. Ketika kita berdoa dan meminta kepada Allah, jangan lupa mengatakan: “Biarlah kehendak-Mu yang terjadi.” Allah berdaulat untuk menentukan segala perkara. Yang terpenting kita tetap percaya kepada-Nya. Allah berdaulat untuk menunda kesembuhan Lazarus supaya ketika waktunya tiba, bahkan ketika Lazarus sudah mati sekalipun, kuasaNya dinyatakan. Rancangan kedaulatan Allah pasti dahsyat dan ajaib. Pada dasarnya Allah tidak pernah merancangkan kecelakaan bagi orang-orang yang mengasihi-Nya. Mulai saat ini, jangan lagi Anda kecewa atau kuatir tentang apapun juga. Serahkan seluruh rencana dalam hidup Anda termasuk keluarga, sekolah, pekerjaan dan bahkan pasangan hidup kepada Tuhan. Dia berdaulat untuk selalu memberi yang terbaik bagi anak-anak-Nya.

Penerapan pribadi:
1. Apakah Anda pernah merasa “dikecewakan” Tuhan?
2. Apakah Anda sudah menyadari kehendak Tuhan melalui peristiwa di atas?
3. Mari kita belajar untuk percaya kepada Allah atas segala sesuatu yang terjadi. Lakukan bagian Anda dan Allah akan melakukan bagian-Nya.

Minggu, 23 November
ALLAH ADALAH KASIH
Firman Hari ini: I Yohanes 4:7-21

Pertanyaan Perenungan:
1. Apa perintah Firman Allah kepada kita? (Ay. 7, 21)
2. Kenapa kita harus mengasihi kepada sesama kita? (Ay. 7, 10-11, 16)

Pengajaran:
Allah adalah kasih. Pernyataan ini terungkap karena Allah adalah sumber kasih dan Dia bertindak untuk mengasihi manusia. Bukti nyata bahwa Allah adalah kasih yaitu bahwa Ia tidak tanggung-tanggung mengirimkan anak-Nya yang tunggal untuk menebus dosa manusia. Kasih Allah selalu mendasari segala perbuatan Allah. Ketika Ia memberkati kita, Ia mengasihi kita. Ketika Ia menghajar kita (mendidik kita), Ia juga mengasihi kita. Kasih Allah tidak pernah berkurang dan tidak pernah bertambah. Ia tetap sama, dahulu, sekarang dan selamanya. Karena kasih-Nya, kita dapat menjalin hubungan yang intim dengan Dia secara langsung, kapanpun dan dimanapun kita berada.
Ia mengasihi orang-orang berdosa supaya diselamatkan. Tetapi ada perintah dari Allah yaitu supaya kita juga mengasihi sesama kita. Kita diajar untuk memberi pengampunan 70x7 kali kepada sesama. Berarti jika kita mengasihi, kita mau berkorban bagi orang lain. Firman Tuhan mengatakan bahwa kita dapat berbuat kasih karena Allah terlebih dahulu mengasihi kita (I Yoh. 4:10). Kita juga dapat mengasihi karena kita ada di dalam Allah dan Allah di dalam kita (I Yoh. 4:16). Kasihilah orang-orang yang membenci Anda dan orang-orang yang kadang-kadang Anda benci. Kasihilah atasanmu, menantumu, anak-anakmu, tetangga, rekan kerja, teman-teman, dll.

Penerapan pribadi:
1. Apakah kasih Allah masih ada dalam diri Anda dan sudahkah Anda melakukan perintah Allah yaitu mengasihi sesama?
2. Komitmen apa yang harus dibuat supaya Anda dapat mempraktekkan kasih Allah kepada sesama?

No comments: