Sunday, November 30, 2008
Mengalami Kuasa Firman
Ada sebuah cerita tentang seorang kakek yang hidup bersama cucu lelakinya yang masih muda di suatu perkebunan di daerah pegunungan. Setiap pagi kakek ini selalu bangun lebih awal untuk membaca Alkitab sebelum memulai segala aktivitasnya. Cucu lelakinya ingin sekali menjadi seperti kakeknya, sehingga ia mencoba untuk meniru sang kakek sekuat tenaga.
Suatu hari si cucu bertanya, "Kek! Aku mencoba untuk membaca Alkitab seperti yang kakek lakukan, tetapi aku tidak memahaminya. Dan, apa yang aku pahami juga kulupakan secepat aku menutup buku. Apa sih kebaikan dari membaca Alkitab?"
Dengan tenang sang Kakek menjawab sambil mengambil keranjang tempat arang, memutar serta melubangi keranjangnya, "Bawa keranjang ini ke sungai, penuhi dengan air dan bawa kemari lagi."
Sang cucu pun melakukan seperti yang diperintahkan kakeknya, namun semua air telah habis menetes sebelum tiba di depan rumahnya. Kakek tertawa dan berkata, "Lain kali kamu harus melakukukannya lebih cepat lagi," Ia pun menyuruh cucunya kembali ke sungai dengan keranjang itu untuk dicoba lagi. Sang cucu berlari lebih cepat, tetapi lagi-lagi keranjangnya kosong sebelum tiba di depan rumah. Dengan terengah-engah, ia berkata kepada kakek nya bahwa mustahil membawa air dari sungai dengan keranjang yang sudah dilubangi. Maka sang cucu mengambil ember lain sebagai gantinya. Sang kakek berkata, "Aku tidak mau ember, aku hanya mau keranjang arang itu. Ayolah, usahamu kurang cukup." Kakek pun pergi ke luar pintu untuk mengamati usaha cucu laki-lakinya itu.
Cucunya yakin sekali bahwa hal itu mustahil, namun ia tetap ingin menunjukkan kepada kakeknya, biar sekalipun ia berlari secepat-cepatnya, air tetap akan bocor keluar sebelum ia sampai ke rumah. Sekali lagi sang cucu mengambil air ke dalam sungai dan berlari sekuat tenaga menghampiri kakek, tetapi ketika ia sampai did epan kakek keranjang sudah kosong lagi. Sambil terengah-engah ia berkata, "Lihat Kek, percuma kan!"
"Jadi kamu pikir percuma?" Jawab kakek. Kakek berkata, "Lihatlah keranjangnya." Sang cucu menurut, melihat ke dalam keranjangnya dan untuk pertama kalinya menyadari bahwa keranjang itu sekarang berbeda. Keranjang itu telah berubah, dari keranjang arang yang tua kotor dan kini bersih luar dalam. "Cucuku, hal itulah yang terjadi ketika kamu membaca Alkitab. Kamu tidak bisa memahami atau ingat segalanya dalam sekali baca. Namun, ketika kamu membacanya lagi, maka kamu akan berubah luar dalam.”
Ternyata, untuk mengalami kuasa Firman Allah yang mengubah hidup kita dan mengalir keluar dari hidup kita untuk menjamah orang lain, diperlukan ketekunan yang terus-menerus tanpa kenal lelah. Ketekunan di sini meliputi:
1. Merenungkan Firman sampai menjadi rhema yang mengubahkan hati kita. Yosua 1:8 mengingatkan kita untuk merenungkan Firman siang dan malam (terus-menerus)
2. Memperkatakan Firman untuk melepaskan kuasa Allah bekerja mengalahkan tipu daya iblis atas situasi. Jika perkataan kita selalu negatif dan bukan kebenaran firman, jangan heran situasi atau orang yang kita doakan akan berubah menjadi baik.
3. Hidup sesuai Firman atau mempraktekkan Firman dalam hidup kita sehari-hari. Firman Allah pertama-tama haruslah mengubah diri kita terlebih dulu, membuka “sumbat-sumbat” dalam hidup kita, sehingga dapat mengalir keluar dari hidup kita. Kebenaran Firman itu ibarat sebuah sabun. Kita takkan pernah tahu kehebatan sabun itu jika kita tidak pernah memakainya.
4. Membagikan Firman kepada orang lain. Bukan hanya menceritakan kebenaran Firman kepada mereka, tetapi juga mengalirkan kuasa Firman dalam pelayanan kita untuk memulihkan serta membangun mereka yang membutuhkan.
Sudahkah kita mengalami kuasa Firman di dalam dan melalui hidup Anda? Jika belum, mari periksa bersama, sudahkah kita tekun melakukan keempat ketekunan di atas dan bukan sebagian saja?(l@/cerita ilustrasi: internet)
Bersepeda Bersama Yesus
Pada awalnya, aku memandang Tuhan sebagai seorang pengamat; seorang hakim yang mencatat segala kesalahanku, sebagai bahan pertimbangan apakah aku akan dimasukkan ke surga atau dicampakkan ke dalam neraka pada saat aku mati. Dia terasa jauh sekali, seperti seorang raja. Aku tahu Dia melalui gambar-gambarNya, tetapi aku tidak mengenalNya.
Ketika aku bertemu Yesus, pandanganku berubah. Hidupku menjadi bagaikan sebuah arena balap sepeda, tetapi sepedanya adalah sepeda tandem, dan aku tahu bahwa Yesus duduk di belakang, membantu aku mengayuh pedal sepeda.
Tetapi, ketika Yesus kembali memegang kendali, Ia tahu jalan yang panjang dan menyenangkan. Ia membawaku mendaki gunung, juga melewati batu-batu karang yang terjal dengan kecepatan yang menegangkan. Saat-saat seperti itu, aku hanya bisa menggantungkan diriku sepenuhnya kepadaNya! Terkadang rasanya seperti sesuatu yang 'gila', tetapi Ia berkata, “Ayo, kayuh terus pedalnya!”
Kadang Aku takut, khawatir dan bertanya, “Aku mau dibawa ke mana?” Yesus tertawa dan tak menjawab, aku pun mulai belajar percaya saja. Aku melupakan kehidupan yang membosankan dan memasuki suatu petualangan baru yang mencengangkan. Dan ketika aku berkata, “AKU TAKUT!” Yesus menurunkan kecepatan, mengayuh santai sambil menggenggam tanganku.
Ia membawaku kepada orang-orang yang menyediakan hadiah-hadiah yang aku perlukan… orang-orang itu membantu menyembuhkan aku, mereka menerimaku dan memberiku sukacita. Mereka membekaliku dengan hal-hal yang aku perlukan untuk melanjutkan perjalanan … perjalananku bersama Tuhanku. Lalu, kami pun kembali mengayuh sepeda kami.
Kemudian, Yesus berkata, “Berikan hadiah-hadiah itu kepada orang-orang yang membutuhkannya; Jika tidak, hadiah-hadiah itu akan menjadi beban bagi kita.” Maka, aku pun melakukannya. Aku membagi-bagikan hadiah-hadiah itu kepada orang-orang yang kami jumpai, sesuai kebutuhan mereka. Aku belajar bahwa ternyata member adalah sesuatu yang membahagiakan.
Pada mulanya, aku tidak ingin mempercayakan hidupku sepenuhnya kepadaNya. Aku takut Ia menjadikan hidupku berantakan; tetapi Yesus tahu rahasia mengayuh sepeda. Ia tahu bagaimana menikung di tikungan tajam, Ia tahu bagaimana melompati batu karang yang tinggi, Ia tahu bagaimana terbang untuk mempercepat melewati tempat-tempat yang menakutkan. Aku belajar untuk diam sementara terus mengayuh… menikmati pemandangan dan semilir angin sepoi-sepoi yang menerpa wajahku selama perjalanan bersama Sahabatku yang setia, Yesus Kristus.
Dan ketika aku tidak tahu apa lagi yang harus aku lakukan, Yesus akan tersenyum dan berkata … “Mengayuhlah terus, Aku bersamamu.”
sumber: Thoughts for the day, 19 Feb 2003, oleh: Chuck Ebbs.
INFO KITA - 30 November
Perpuluhan: Rp. 7.107.000
Perpuluhan (transfer bank): Rp. 35.351.900
Diakonia: Rp. 411.000
Misi: Rp. 886.000
Investasi Iman Healing Center: Rp. 10.000
Rumah Kehidupan: Rp. 250.000
PERJAMUAN KUDUS
Mari siapkan hati kita untuk masuk dalam Perjamuan Kudus
pada hari Minggu, 7 Desember 2008 di seluruh ibadah raya.
PELAYANAN RUTAN MEDAENG
Mari libatkan diri Anda dalam pelayanan kepada para napi di Rutan Medaeng pada hari Selasa, 2 Desember 2008. Berangkat bersama-sama dari gereja pada pukul 07.30 WIB.
TEMU PKS SELURUH USIA
Kamis
4 Desember 2008
Pukul 19.00 WIB
Di Gereja
Seluruh PJ, PA & PKS WAJIB hadir tepat waktu &
membawa buku pegangan serta absensi komsel.
PELATIHAN PRAJURIT DOA
Selasa, 2 Desember 2008
Pukul 19.00 WIB
Di Gereja
Bagi Sdr/i. yg rindu memiliki roh doa yang semakin berkobar dan
diperlengkapi lebih lagi dalam hal berdoa,
silahkan BERGABUNG dalam pelatihan ini!
SEPUTAR PUASA RAYA
Diserukan kepada setiap PKS bersama komselnya untuk berdoa syafaat
dan memfollow up teman-teman yang akan di ajak ke Perayaan Natal 2008.
Penuntun Saat Teduh Pribadi 1-7 Desember 2008
Senin, 1 Desember 2008
Firman hari ini: Amsal 4:20-22
Pertanyaan Perenungan:
1. Sebutkan langkah-langkah yang harus kita lakukan untuk mendapatkan Firman? (ayat 20-21)
2. Apa yang terjadi jika Firman itu telah tertanam dalam hidup kita? (ayat 22).
3. Sudahkah Firman Tuhan menjadi kehidupan bagi anda?
Pengajaran:
Firman Kristus adalah sumber dari segala iman kita, tatkala kita mendengar Firman Kristus yaitu firman yang diucapkan oleh Allah, maka itu akan menjadi iman di dalam diri kita. Bagaimanakah agar iman yang ada dalam diri kita dapat beroperasi? Kita harus menyimpan firman yang telah menjadi iman di dalam hati. Terus meneruslah mendengar firman Tuhan dan menyimpannya di dalam hati kita, maka firman itu akan kita dapatkan. Jika firman itu telah kita dapatkan, maka firman itu sendiri yang akan melakukan pekerjaan-Nya. Seorang petani tidak akan sering-sering menggali dan membongkar benih yang telah ia tanam di tanah untuk memeriksa pertumbuhan benih. Benih hanya dapat tumbuh kalau ia tetap tertanam di tanah. Ketika iman bertumbuh dan bekerja, kuasa Allah terhubung sehingga apa yang kita lihat telah terjadi dari apa yang tidak dapat kita lihat.
Penerapan Pribadi:
1. Tuliskanlah langkah-langkah yang akan anda lakukan untuk mendapatkan Firman Tuhan dengan aplikasi hidup anda sehari-hari.
2. Doakanlah agar anda dapat menerapkan Firman Tuhan hari ini dalam hidup anda.
Selasa, 2 Desember 2008
Bacaan Firman Tuhan hari ini: Yohanes 2:1-11
Pertanyaan Perenungan
1. Apakah yang terjadi pada perkawinan di Kana? (ayat 3)
Pengajaran:
Suatu hari, Smith Wigglesworth berkata tentang keyakinannya untuk mendoakan orang sakit. Ia berkata, “Ketika Tuhan menyuruh saya untuk mendoakan orang sakit, maka tidak peduli apakah orang tersebut akan meninggal atau akan tetap hidup, saya akan tetap mendoakan dia. Apapun kritik orang lain terhadap saya, tidak akan mengurungkan niat saya untuk berdoa. Karena saya akan bertanggung jawab kepada Tuhan dengan firman yang telah saya dengar.” Ketaatan Smith Wigglesworth membuat firman Allah berkuasa dengan terjadinya banyak mukjizat dan tanda-tanda heran. Ia mengelola firman menjadi iman, karena ketaatannya.
Penerapan Pribadi:
Tuliskan komitmen Anda sebagai respon ketaatan pada firman Tuhan.
Rabu, 3 Desember 2008
Bacaan Firman Tuhan hari ini: Mazmur 29:1-11
Pengajaran:
Ada sebuah kisah yang sangat menarik yang terjadi pada Olympiade tahun 2004 yang lalu di Australia. Pada saat itu, atlet angkat besi putri Indonesia, Lisa Rumbewas gagal mengangkat barber kedua kalinya. Karena itu wajah Lisa tampak tegang dan gelisah serta ingin menyerah untuk tidak mengangkat barber yang ketiga kalinya. Tiba-tiba terdengar suara dari tengah-tengah penonton, “Lisa... Lisa... mama ada di sini.” Suara tersebut adalah suara ibu kandung dari Lisa Rumbewas yang datang secara khusus untuk menemani anaknya. Suara itu seakan-akan menyuntikan energi ke dalam diri Lisa dan ia maju untuk mengangkat barber yang gagal diangkat pada angkatan kedua tadi. Lisa maju dan mengangkat barber tersebut seakan-akan barber itu hanya sebuah benda ringan. Hasil angkatan tersebut menobatkan Lisa sebagai peraih medali perak Olympiade Australia 2004.
Dalam Mazmur 29 dituliskan, ketika Tuhan memperdengarkan suaranya yang penuh kekuatan, maka hal itu dapat memberikan kekuatan kepada umat-Nya. Sudahkah anda mendengar suara-Nya hari ini?
Pertanyaan Perenungan:
1. Temukan dalam mazmur 29 ini, seberapa dahsyatnya suara Tuhan menurut mazmur Daud?2. Apa yang Tuhan berikan kepada umat-Nya melalui suara-Nya? (ayat 11). 3. Seberapa dahsyatnya suara Tuhan dalam hidup anda?
Penerapan Pribadi:
Sudahkah anda mempraktekkan untuk mendengarkan suara Tuhan untuk hidup anda? Tuliskan langkah-langkah praktis apakah yang ingin Anda lakukan untuk mendengarkan suara Tuhan.
Kamis, 4 Desember 2008
Bacaan Firman Tuhan hari ini: II Petrus 1:3-15
Pengajaran:
Sejak berumur sekitar 7 tahun saya sudah menggunakan kacamata untuk membantu penglihatan saya karena menurut pemeriksaan dokter ahli saraf, ada sedikit kerusakan pada saraf saya yang mempengaruhi penglihatan saya. Meskipun ukuran minus dan silidris–nya tidak besar, tetapi saya sangat tergantung dengan kacamata terutama di sekolah ketika menerima pelajaran dan ketika kuliah. Saya menggunakan kacamata sampai usia 30 tahun. Setelah itu, dengan alasan pangkal hidung yang ‘lelah’ dan terkadang justru membuat saya sakit kepala, saya melepaskan kacamata dan memutuskan untuk tidak menggunakannya lagi. Saya berdoa agar Tuhan sembuhkan penglihatan saya menjadi normal kembali sambil memegang janji Firman TUHAN, “Oleh bilur–bilurNya saya disembuhkan”. Satu tahun setelah saya melepas kacamata, penglihatan saya rasanya masih belum 100% sempurna, tapi saya tetap percaya kuasa kesembuhanNya akan saya alami.
Di tahun ketiga setelah dengan konsisten saya tidak menggunakan kacamata, TUHAN membuktikan kuasaNya yang ajaib. Pada suatu hari kepala saya sangat sakit sampai saya tidak kuat untuk pergi bekerja. Siang hari itu juga saya pergi berobat ke dokter ahli saraf. Dan ia menyarankan saya untuk konsultasikan ke dokter mata juga. Di sinilah TUHAN membuktikan lewat hasil pemeriksaan seksama dokter mata lengkap dengan peralatannya. Dokter mata tersebut menyatakan bahwa fungsi mata saya baik sekali. NORMAL. Saat itu juga saya sadar, ini salah satu cara TUHAN untuk menunjukkan bahwa iman saya kepada kebenaran FirmanNya tidak pernah salah. (Adry, karyawati)
Pertanyaan Perenungan:
1. Menurut Anda, seperti apakah janji firman Tuhan yang terdapat di dalam ayat 3-4?
Penerapan Pribadi:
Tuliskanlah cara-cara praktis yang ingin Anda lakukan untuk mentaati panggilan Tuhan tersebut?
Jumat, 5 Desember 2008
Bacaan Firman Tuhan hari ini: Ulangan 28:1-14
Pengajaran:
Di dalam buku “Like A Mighty Wind,” yang ditulis oleh Mel Tari, ada sebuah kisah mukjizat yang sangat nyata terjadi di pulau Timor. Salah satu tim pelayanan Mel Tari berjalan kaki dari kota Soe ke kampung Bena untuk memberitakan Injil. Karena berjalan kaki, maka sebelum mereka tiba di tempat yang dituju, Matahari telah terbenam sehingga semuanya gelap. Karena tidak ada senter atau obor, maka mereka berdoa kepada Tuhan: apakah melanjutkan perjalanan atau tidur di dalam hutan sampai pagi. Lalu Tuhan berbicara bahwa mereka harus melanjutkan perjalanan mereka dan tidak boleh berhenti. Kemudian tampak sinar di depan mereka seperti obor atau senter yang menerangi jalan mereka. Ketika lampu itu berbelok ke kiri, berarti mereka harus mengikuti ke kiri atau sebaliknya berbalik ke kanan. Akhirnya mereka pun tiba di tempat yang dituju dan dapat memberitakan Injil dengan baik. Itu adalah pengalaman bagaimana jika kita mendengarkan baik-baik suara Tuhan dan melakukannya dengan setia segala yang diperintahkan-Nya, maka Tuhan akan memberkati kita dengan segala kelimpahan-Nya.
1. Apa yang harus kita dengar baik-baik dan bagaimana kita melakukan perintah Tuhan? (ayat 1)
2. Apa yang akan Tuhan lakukan jika anda melakukannya? (ayat 1b-14)
3. Baca kembali ulangan 28:1-14 ini dan temukan janji-janji Tuhan untuk hidupmu.
Penerapan Pribadi:
Tuliskanlah dan praktekkanlah komitmen Anda untuk mendengarkan suara Tuhan dan melakukan perintah-Nya
Sabtu, 6 Desember 2008
Bacaan Firman Tuhan hari ini: Roma 4:1-25
Pengajaran:
Ketika Tuhan memberikan janji kepada Abraham bahwa Sara akan melahirkan seorang anak laki-laki, Abraham tertawa dan berkata kepada Tuhan bahwa mungkinkah Sara yang telah berumur sembilan puluh tahun melahirkan seorang anak? Secara manusia mungkin kita juga akan bertanya dengan hal yang sama, namun Abraham taat dan percaya akan janji Allah bahwa ia akan menjadi bapa banyak bangsa. Dalam kitab Roma dikatakan imannya tidak menjadi lemah dan ia tidak bimbang terhadap janji Allah, walaupun ia mengetahui bahwa tubuhnya sudah lemah dan bahwa rahim Sara telah tertutup. Dan Abraham menerima janji itu.
Ketika Allah menjanjikan sesuatu, Ia memiliki sebuah rencana tentang bagaimana hal ini bisa dinyatakan, dan hal itu mungkin sangat berbeda dengan apa yang telah kita bayangkan. Namun jika kita percaya terhadap firman Allah, maka jadilah seturut dengan kehendak Allah.
Pertanyaan Perenungan:
1. Apakah pondasi iman Abraham? (ayat 3).
Seberapa besar iman anda terhadap janji-janji yang Tuhan telah berikan untuk hidupmu? Tuliskanlah komitmen anda untuk terus berpegang teguh pada iman anda sampai anda melihat janji itu tergenapi dalam hidup anda.
Minggu, 7 Desember 2008
Kupu-kupu dan kaktus
Bacaan Firman Tuhan hari ini: Filipi 4:10-20
Pengajaran:
Suatu ketika seorang lelaki mohon kepada Tuhan untuk diberikannya sekuntum bunga dan seekor kupu-kupu namun Tuhan malah memberinya sebonggol kaktus dan seekor ulat. Alangkah sedihnya lelaki itu, ia tak mengerti kenapa permintaannya keliru. Pikirnya, "Oh, Tuhan masih banyak tugas mengurus orang-orang lain..." Dan dia memutuskan tidak akan mempertanyakannya lagi. Setelah beberapa waktu, si lelaki memeriksa kembali permintaan yang telah lama dilupakannya. Betapa terkejutnya dia, dari sebonggol tanaman kaktus berduri dan jelek itu tumbuhlah sekuntum bunga yang elok. Dan ulat yang menjijikkan telah berubah menjadi kupu-kupu yang sangat cantik.
TUHAN selalu melakukan yang terbaik! Cara-NYA SELALU paling baik, walaupun bagi kita kelihatannya tidak baik. Jika Anda memohon sesuatu kepada Tuhan dan ternyata yang diterima berbeda, PERCAYALAH!! Yakinlah bahwa DIA akan selalu memberikan kebutuhanmu pada saat yang tepat.(sumber:www.jawaban.com)
Pertanyaan Perenungan:
1. Mengapa Paulus dapat menanggung segala perkara? (ayat 13)
Penerapan Pribadi:
Apakah anda masih khawatir tentang segala kebutuhanmu? Tulislah komitmen iman anda bahwa Allah telah memenuhi segala kebutuhanmu.
Sunday, November 23, 2008
Doa yang Mengubahkan
Di dalam Yakobus 5:13-16 terkadung makna energoumene (Bahasa Yunani), yang artinya “penuh energi, tekun, semangat”. Maksudnya, doa yang diurapi, penuh iman dan ketekunan mampu membebaskan penderitaan, menyembuhkan yang sakit, serta membawa pengampunan dan pendamaian (Yakobus 5:18-20). Sedangkan Lukas 11:8 mengandung makna anaideia (Bahasa Yunani), yang artinya “ketekunan yang tidak tahu malu”. Doa anedeia adalah doa-doa yang sangat berkuasa dan mampu mengubah situasi serta membawa transformasi (perubahan). Contohnya:
Elia berdoa dengan tidak tahu malu sehingga kuasa kegelapan atas bangsa dipatahkan (Yakobus 5:17-18; 1 Raja-raja 18:20-45).
Abraham mengadakan syafaat dengan tidak segan-segan mengubah standar permintaannya. Pergumulannya membuka jalan keselamatan bagi keluarga Lot (Kejadian 18:23-33).
Gideon terus menambah syarat untuk membuktikan kehendak Allah sebelum dia berani melangkah menjadi seorang pemenang (Hakim-hakim 6:1-40).
Perempuan Kanaan bersedia dihina dan bertindak dengan tidak tahu malu agar permintaannya dikabulkan Yesus (Matius 15:21-28 bd Yesaya 62:1-2).
Gerakan doa, puasa dan profetik di jaman Yosafat yang mengubah sejarah bangsa (2 Tawarikh 20; Kisah 2; 1 Korintus 14).
Yesus mengajar kita berdoa supaya mengubah situasi, kerajaan dan sejarah (Lukas 11:1-10). Oleh karena itu, gereja – kita – harus mempunyai sifat seperti ini kalau berdoa, sehingga doa kita efektif dalam menghasilkan penuaian dan perubahan.
Hari-hari ini kita sedang menjalani puasa raya bersama semua jemaat. Mari perbanyak waktu untuk berdoa syafaat bagi jiwa yang terhilang di sekitar kita. Ingatlah setiap wajah mereka yang membutuhkan kasih, dan keselamatan dari Tuhan. Mungkin itu keluarga atau teman kita. Biarlah isi hati serta belas kasihNya bagi mereka yang terhilang membakar hati kita untuk tekun memperjuangkan keselamatan mereka di hadapan Tuhan.
Tuhan ingin kita menjadi mitra, dan bukan bonekaNya. Tuhan senang diganggu, bahkan Dia mengundang kita untuk menggangguNya supaya rencanaNya terlaksana (Yesaya 62:6-7). Justru doa yang radikal, berani & penuh iman sanggup mengubahkan setiap situasi maupun orang yang kita doakan.. Jangan malu dan jangan menyerah untuk berdoa! Tuhan siap mendengar doa kita dan menantikan saat untuk menyatakan kuasaNya atas doa kita yang “tidak tahu malu”!(l@)
Terinspirasi dari: www.drjeffhammond.blogspot.com
Dibasuh untuk DipakaiNya
Sejak dipecat dari kesatuannya, ayah gadis kecil bernama Pauline Joyce Hutchison menjadi seorang pemarah yang kecanduan alkohol. Sejak kecil ayahnya sering melakukan pelecehan seksual terhadap Joyce. Suatu hari ayahnya membuat Joyce mabuk dan saat itulah ia melakukan perbuatan yang tidak senonoh. Saat mengetahui hal itu, Ibu Joyce hanya terdiam dan memilih untuk bersikap seolah-olah pelecehan itu tidak pernah terjadi.
Joyce pun bertumbuh menjadi gadis yang bermasalah dengan hukum dan nyaris gila. Suatu hari ia bertemu dengan David Benjamin Meyer, pria yang mencintai dan menerima ia apa adanya, bahkan menikahinya. Meskipun demikian Joyce belum menemukan kebahagiaan yang didambakannya.
Suatu hari di bulan Februari 1976, Joice berangkat kerja dalam kondisi frustrasi. Di perjalanan ia berteriak kepada Tuhan. Hari itu ia mendengar suara Tuhan memanggil namanya dan memenuhi hidupnya dengan kasih yang melimpah. Joyce menyadari betapa Tuhan mengasihinya dan menyembuhkannya sedikit demi sedikit. Kemudian Joyce dan suaminya bergabung pada sebuah gereja. Setelah bertumbuh sebagai seorang Kristen, ia mengadakan kelas Pemahaman Alkitab bagi kaum wanita. Tahun 1983 Joyce Meyer (namanya setelah menikah) mulai melayani sebagai pengkhotbah dan mengisi acara di radio. Sepuluh tahun kemudian ia melayani melalui TV dan dalam kurun waktu lima tahun acaranya disiarkan ke sekitar 600 stasiun TV dan jaringan TV kabel. November 1998 Joyce muncul dalam laporan utama "Charisma and Christian Life" sebagai "America's Most Popular Woman Minister". Di tengah-tengah kesuksesan pelayanannya, Joyce terkena kanker payudara, tetapi Tuhan menyembuhkannya tatkala ia berdamai dengan keempat orang kakaknya.
Joyce juga berusaha berdamai dengan ayahnya untuk menyatakan bahwa ia telah mengampuninya, namun ayahnya menolak dan tidak mau mengakui perbuatannya di waktu lampau. Beberapa waktu kemudian Joyce membelikan ayahnya rumah seharga $130.000. Tiga tahun kemudian, ketika ia dan David berkunjung di hari Thanksgiving, ayahnya menyambut mereka dengan tangis dan pengakuan, "Nak, aku ingin mengatakan betapa aku menyesali apa yang dahulu kulakukan kepadamu."
Seburuk apapun masa lalu seseorang bukanlah halangan bagi Tuhan untuk mengasihI, memulihkan serta memakainya, selagi orang itu mau datang kepadaNya dan bertobat serta rela diproses untuk dipulihkan. Tuhan tidak pernah menolak seseorang, sekalipun manusia menganggapnya sangat kotor dan tidak masuk hitungan. Yesus datang untuk membasuh dan menguduskan kita dari kotoran dosa, kemudian menjadikan kita sebagai perabot yang indah di rumahNya. (sumber: Manna Sorgawi)
Ponsel, multivitamin, madu...?
Ponsel (telepon selular) CDMA saya selalu mengeluarkan suara yang khas beberapa menit sekali saat “sumber nyawa”nya hampir habis. Saya memiliki istilah khusus untuk bunyi khas itu, yaitu protes. Dia juga akan protes jika saya memaksanya untuk mengirim SMS serta mengadakan atau memutuskan sambungan telepon. Kalau ponsel saya sudah protes, itu pertanda dia perlu makan alias diisi daya baterainya. Saat pengisian pun dia tidak boleh dalam keadaan menyala, supaya baterainya tidak rusak.
Sama halnya dengan saya, pemiliknya. Ketika saya sibuk melayani, roh saya akan kelelahan. Akhirnya, bisa ditebak bahwa pada saat harus melayani, saya melakukannya dengan perasaan terpaksa. Kalau sudah begitu, mulailah keluar omelan dan keluhan dari hati saya. Saya tidak lagi melayani dengan sukacita, sebaliknya mengasihani diri sendiri dan berpikir,” Kenapa harus aku? Selalu aku! Orang lain aja deh!” Apakah hal ini terdengar akrab, di telinga Anda? Pernahkah Anda mengalaminya?
Itulah kebenaran yang Tuhan singkapkan pada saat saya merenungkan Lukas 10:38-42. Tuhan juga memberikan “multivitamin”nya sekaligus, yaitu duduk diam dekat kaki Yesus dan mendengarkan perkataanNya. Bahasa kerennya adalah SaTe (saat teduh). Waktu kita duduk diam dan mendengarkan Yesus, ada suatu perjumpaan Ilahi yang mengubahkan dan menyegarkan. Saat kita mendengarkan dengan perhatian (tidak terganggu apapun), cara pandang kita terhadap masalah akan diubahkan, pikiran kita yang ruwet disegarkan. Ada aliran sukacita, damai sejahtera dan kekuatan yang kita rasakan.
Akhir-akhir ini banyak multivitamin yang beredar dengan menggunakan bahan dasar madu. Madu, dari zaman bahuela, sudah terkenal sebagai sumber kekuatan, sebab itu Mazmur 19.8-11 menulis demikian:
Taurat TUHAN itu sempurna,
menyegarkan jiwa;
peraturan TUHAN itu teguh,
memberikan hikmat kepada
orang yang tak berpengalaman.
Titah TUHAN itu tepat,
menyukakan hati;
perintah TUHAN itu murni,
membuat mata bercahaya.
Takut akan TUHAN itu suci,
tetap ada untuk selamanya;
hukum-hukum Tuhan itu benar,
adil semuanya,
lebih indah dari pada emas,
bahkan dari pada banyak emas tua;
dan lebih manis dari pada madu,
bahkan dari pada madu tetresan
dari sarang lebah.
Hukum-hukum Tuhan (firman Tuhan) yang digambarkan lebih manis dari madu dapat menyegarkan jiwa, memberi hikmat, menyukakan hati, membuat mata bercahaya. Yonatan dalam 1 Samuel 14.29 merasakan bagaimana dengan hanya sedikit madu, matanya menjadi bercahaya. Apakah Anda merasa kelelahan akhir-akhir ini? Minumlah madu, yaitu firman Tuhan, setiap hari. ()
INFO KITA - 23 November 2008
Perpuluhan: Rp. 5.127.500
Diakonia: Rp. 161.000
Misi: Rp. 1.242.000
Investasi Iman Healing Center: Rp. 1.029.000
Rumah Kehidupan: Rp. 500.000
Pers. Garis Depan: Rp. 500.000
LEADER’S MEETING
Seluruh Tim Rakor & Pengawas Area WAJIB hadir pada Leader’s Meeting yang akan diselenggarakan pada hari Kamis, 27 November 2008, pukul 19.00 WIB di gedung gereja.
PELATIHAN PRAJURIT DOA
Selasa, 25 November 2008
Pukul 19.00 WIB
Di Gereja
Seluruh peserta pelatihan harap
hadir tepat waktu!
SEPUTAR PUASA RAYA
Diserukan kepada setiap PKS bersama komselnya untuk berdoa syafaat
dan memfollow up teman-teman yang akan di ajak ke Perayaan Natal 2008.
Penuntun Saat Teduh Pribadi 24-30 November 2008
Senin, 24 November 2008
Rahasia Hidup Diberkati
Firman Hari Ini : Mazmur 1:1-6
Pertanyaan Perenungan :
1. Siapakah yang disebut berbahagia ? (ayat 1)
2. Apa kunci hidup diberkati ? (ayat 2)
Pengajaran
Kata ‘berbahagia‘ dalam terjemahan bahasa Inggris disebutkan sebagai ‘Diberkatilah’. Jadi dalam Mazmur 1 ini, Firman Tuhan mengajarkan beberapa hal supaya kita diberkati, yaitu:
1. Tidak berjalan menurut nasihat orang fasik. Artinya, kita tidak menuruti nasihat-nasihat dari orang yang belum mengenal Tuhan. Sebab, meskipun nasihat tersebut tampaknya baik, namun ternyata tidak sesuai dengan standar Firman Tuhan.
2. Tidak berdiri di jalan orang berdosa. Artinya, kita tidak hidup dalam dosa. Memang kita masih bisa jatuh ke dalam dosa, tetapi kita tidak boleh hanya ’berdiri’ saja tanpa melakukan apa-apa, melainkan harus melakukan sesuatu untuk keluar dan tidak lagi hidup dalam dosa itu.
3. Tidak duduk dalam kumpulan pencemooh. Artinya, kita tidak boleh suka menggosipkan orang lain. Gosip adalah membicarakan hal-hal yang negatif tentang seseorang.
4. Kesukaannya adalah Firman Tuhan dan merenungkannya siang dan malam. Kita mungkin sudah sering membaca Firman Tuhan waktu saat teduh; namun setelah itu kita sering melupakannya dan tidak mempraktekkan serta merenungkan Firman itu sepanjang hari. Jika kita menyukai sesuatu, secara otomatis pasti kita mengingat dan memikirkan hal tersebut terus-menerus. Contohnya orang yang kita kasihi, hobi kita, atau barang yang kita inginkan. Seperti itulah maksud ayat ini, kalau kita benar-benar suka akan Firman Tuhan, maka secara otomatis akan ’kepikiran’ terus Firman itu. Marilah kita berlomba-lomba mencapai tahap ini. Karena saya percaya bahwa Firman itu luar biasa kuasanya, sebab Firman itu adalah Allah sendiri.
Penerapan Pribadi:
1. Dari pengajaran poin nomor 1-3 tsb. di atas, manakah yang belum Anda lakukan? Ambillah tindakan untuk melakukannya sesuai dengan kehendak Tuhan.
2. Apakah yang akan Anda lakukan agar menjadi orang yang sangat suka akan firman Tuhan?
3. Mari renungkan Yosua 1: 8.
Selasa, 25 November 2008
Mengucap Syukur Untuk Berkat Tuhan
Firman Hari Ini : Amsal 14:30 ; 1Tesalonika 5:18.
Pertanyaan Perenungan:
1. Apa yang bisa menghancurkan kita? (Amsal 14:30)
2. Apa yang Firman Tuhan ajarkan hari ini? (1 Tesalonika 5:18)
Pengajaran:
Adalah kecenderungan manusia untuk menginginkan apa yang tidak dimilikinya. Kita cenderung melihat bahwa apa yang dimiliki orang lain lebih baik dari yang kita miliki. Hal ini bisa membuat kita tidak diberkati. Atau sebetulnya kita diberkati Tuhan, namun tidak dapat hidup dalam berkat tersebut karena selalu bersungut-sungut dan tidak menikmati apa yang Tuhan telah berikan bagi kita. Tuhan ingin hati kita melimpah dengan ucapan syukur atas segala yang Tuhan berikan bagi kita. Saat hati kita penuh dengan ucapan syukur dan sukacita, mata kita akan ”terbuka” dan melihat bahwa Tuhan sesungguhnya sangat banyak memberkati kita. Contoh yang paling sederhana adalah kita jarang sekali bersyukur untuk kesehatan dan kelengkapan tubuh yang sudah Tuhan berikan kepada kita; kita cenderung bangun pagi dengan mengomel dalam hati akan beratnya pekerjaan yang harus kita kerjakan. Saat kita menderita sakit barulah kita sadar betapa berharganya kesehatan yang sudah Tuhan berikan selama ini. Marilah kita lebih banyak lagi memenuhi hati dengan ucapan syukur sehingga kita bisa menikmati berkat Tuhan dalam hidup kita.
Penerapan Pribadi:
1. Periksalah hati Anda apakah ada iri hati tentang sesuatu kepada orang lain.
2. Tuliskanlah berkat-berkat yang telah Tuhan berikan kepada Anda selama ini. Sudahkah Anda bersyukur untuk hal-hal tsb.?
3. Mari renungkan Amsal 22:17-18. Tuliskanlah apa yang Roh Kudus katakan melalui ayat ini.
Rabu, 26 November 2008
Diberkati Turun Temurun
Firman Hari Ini : Mazmur 112:1-12
Pertanyaan Perenungan:
1. Apakah yang Tuhan ajarkan tentang kunci kebahagiaan? (ayat 1)
2. Apa yang Tuhan janjikan untuk keturunan kita sebagai orang beriman? (ayat 2)
Pengajaran:
Max Jukes dari New York memiliki 1.026 keturunan. Ia bukan seorang Kristen dan tidak percaya akan pengajaran dan nilai kekristenan. Ia tidak mengijinkan anak-anaknya ke gereja, walaupan ada yang mengajak mereka. Tiga ratus orang dari keturunannya dipenjarakan rata-rata 13 tahun; 190 orang dari keturunannya menjadi pelacur; 680 orang dari keturunannya menjadi alkoholik. Keluarganya merugikan negara sebesar 420.000 dolar (± Rp. 4,6 milyar).
Jonathan Edwards tinggal di negara bagian yang sama pada tahun yang sama seperti Max Jukes. Tetapi, Jonathan Edwards adalah seorang yang cinta kepada Tuhan, melayani-Nya dengan segenap kemampuannya, dan membawa keluarganya ke gereja setiap hari Minggu. Ia memiliki 929 keturunan. Empat ratus tiga puluh orang dari keturunannya menjadi hamba Tuhan, 86 orang menjadi presiden dari universitas, 75 orang mengarang buku-buku yang baik, 5 orang terpilih menjadi anggota Kongres Amerika Serikat, dan 2 orang terpilih menjadi anggota Senat Amerika Serikat. Satu orang menjadi Wakil Presiden Amerika Serikat. Keluarganya tidak pernah merugikan negara tetapi justru memberikan banyak kontribusi.
Tuhan kita adalah Tuhan yang sangat penuh perhatian terhadap hidup kita, bahkan pada keturunan kita saat kita bergaul intim dengan Tuhan dan hidup dalam Firman-Nya. Apa yang kita tinggalkan untuk keturunan kita tergantung dari seberapa dekat kita dengan Tuhan dan Firman-Nya.
(Sumber : 365 Hari Perjalanan Bersama Tuhan)
Penerapan Pribadi:
1. Dalam hal apa saja Anda belum hidup takut akan Tuhan?
2. Tuliskanlah komitmen Anda untuk hidup takut akan Tuhan dalam hal-hal tsb. di atas dengan cara menaati Firman-Nya.
Kamis, 27 November 2008
Diberkati Di Dalam Persatuan
Firman Hari Ini : Mazmur 133:1-3
Pertanyaan Perenungan:
1. Kemanakah Tuhan perintahkan berkat?
2. Mari renungkan Yohanes 17: 21-22 dan tuliskanlah apa yang Roh Kudus katakan melalui ayat ini.
Pengajaran:
Mazmur 133 adalah mazmur yang indah dan berisi banyak hikmat. Mazmur ini berkata bahwa Tuhan akan mencurahkan berkat-Nya bilamana kita hidup rukun bersama. Tuhan Yesus, pada akhir hidupNya, berdoa agar kita – semua orang yang percaya – dapat bersatu. Hidup dalam kerukunan atau kedamaian merupakan syarat penting untuk menerima dan menikmati berkat Tuhan. Mengapa?
Orang yang tidak dapat hidup rukun dengan sesamanya tidak mungkin dapat hidup rukun dengan Tuhan. Bila hidup kita dengan sesama dipenuhi dengan konflik, maka hati kita akan penuh dengan luka dan kepahitan yang menghalangi hubungan kita dengan Tuhan. Surat Petrus berkata bahwa ketidakrukunan antara suami dan istri dapat menjadi penghalang doa. Tuhan Yesus juga memerintahkan agar kita terlebih dahulu membereskan hubungan kita dengan sesama sebelum kita datang kepada-Nya untuk memberikan persembahan kita.
Kerukunan menghasilkan kebahagiaan. Ini adalah berkat Tuhan yang terbesar dalam hidup, sebab setiap orang ingin berbahagia. Bila kita ingin berbahagia, kita harus belajar untuk hidup rukun dengan sesama. Yesus, Raja Damai itu, ingin bersemayam di dalam hati yang dipenuhi dengan kedamaian.
Penerapan Pribadi:
1. Adakah hal-hal yang masih menjadi ganjalan dalam hati Anda terhadap sesama? Apa saja itu? Tuliskanlah
2. Kapan Anda akan menyelesaikan dengan yang bersangkutan ? Ampunilah dan jangan menyimpan kepahitan dalam hidup Anda!
Jumat, 28 November 2008
Berkat di Tengah Krisis
Firman Hari Ini : Mazmur 46:1-11
Pertanyaan Perenungan:
1. Siapakah Allah itu bagi Anda?
2. Apa saja yang dapat Allah lakukan bagi Anda?
Pengajaran:
Ada 2 macam respon dalam menghadapi krisis atau kesulitan:
1. Kita dapat marah dan memberontak kepada Tuhan.
Kita dapat menyalahkan Tuhan karena Dia mengijinkan krisis datang dalam kehidupan. Namun akibatnya, kita akan hidup dalam kepahitan dan kemarahan. Respon ini akan menjauhkan kita dari Tuhan. Setiap kali kita menanggapi kesulitan dengan cara ini, kita menunda Tuhan bekerja dalam hidup kita.
2. Kita dapat bergantung dan percaya kepada Tuhan.
Respon ini akan mendekatkan kita kepada Tuhan dan inilah yang dikehendaki-Nya. Dia ingin agar kita melekat kepada-Nya. Kitab Yohanes berkata bahwa di luar Dia, kita tidak dapat berbuat apa-apa. Bila kita tinggal di dalam Dia, dan Dia di dalam kita, maka kita akan berbuah. Paulus dapat bersyukur dan bersukacita dalam segala keadaan sebab ia menggantungkan hidupnya kepada Tuhan.
Oleh sebab itu, bila pencobaan datang, ingatlah bahwa pencobaan itu dapat menjauhkan kita dari Tuhan atau justru semakin mendekatkan kita kepada Tuhan. Bila kita berespon benar dan positif, maka Tuhan akan bekerja dalam hidup kita untuk memberikan jalan keluar. Kita akan dapat menikmati berkat Tuhan yang luar biasa saat kita punya respon yang benar terhadap krisis / kesulitan yang datang menghantam kita. (Roma 8:28)
(Sumber : 365 Hari Perjalanan Bersama Tuhan)
Penerapan Pribadi:
1. Berdoalah dan mulailah melihat dengan mata rohani Anda bahwa kesulitan yang datang adalah pintu bagi Tuhan untuk memberkati hidup Anda. Tuliskanlah hasil perenungan Anda tsb.
2. Putuskanlah hari ini juga untuk percaya bahwa Tuhan tetap memberkati Anda di tengah badai / krisis!
Sabtu, 29 November 2008
Menjaga Ucapan Kita
Firman Hari Ini : 1 Petrus 3:8-12
Pertanyaan Perenungan:
1. Apa yang harus kita lakukan supaya diberkati Tuhan? (Ayat 10)
2. Mari renungkan juga Bilangan 14:28 dan ijinkanlah Roh Kudus berbicara melalui firman ini. Tuliskan apa yang Dia katakan.
Pengajaran:
Firman Tuhan jelas mengajarkan bahwa kita harus menjaga perkataan kita. Seringkali meskipun sudah membaca dan merenungkan Firman Tuhan, saat masalah datang kita masih memiliki kecenderungan berkata negatif. Dalam Firman yang kita baca hari ini, Tuhan mengajar kita supaya menjaga ucapan kita. Kita harus ingat bahwa perkataan kita punya kuasa untuk menentukan apakah kita hidup di dalam berkat Tuhan atau tidak.
Ketika mulai memindahkan jam kerja di pagi hari pada bulan Oktober 2006 (dulunya saya bekerja di malam hari sebagai seorang dokter umum), saya percaya bahwa Tuhan pasti memberkati pekerjaan saya. Karena, keinginan saya untuk bekerja pagi bertujuan agar pelayanan saya untuk jiwa-jiwa bisa dimaksimalkan di malam hari. Namun yang terjadi, praktek saya menjadi sepi. Saya mulai bingung dan merasa bahwa Tuhan tidak mau memberkati. Saya sudah berdoa dan melayani, tetapi praktek tetap sepi. Akhirnya setelah 6 bulan berlalu, istri saya mulai menegur karena saya sering berkata,”Wah, hari ini sepi sekali, tidak ada orang, mungkin waktunya tidak tepat karena tidak lazim dokter praktek di pagi hari.” Kemudian, saya memutuskan untuk mengubah perkataan saya menjadi, ”Praktek tidak sepi, hanya pasien belum datang, nanti agak siang pasti datang.” Perkataan itu selalu saya ucapkan setiap kali ada pasien yang tanya,”Lho, prakteknya koq sepi, Dok?”
Dan sungguh, Tuhan mencurahkan berkat-Nya saat perkataan saya berubah. Sejak bulan April 2007, praktek menjadi lebih ramai, bahkan lebih dari praktek malam saya dahulu. Saya sungguh bersyukur karena saya sekarang bisa bekerja dan bisa melayani Tuhan. Ada kuasa di dalam ucapan kita!
Penerapan Pribadi:
Apa yang sering Anda ucapkan tentang diri sendiri, orang lain, pekerjaan, pelayanan, komsel Anda? Perhatikanlah apa yang Anda ucapkan!
Minggu, 30 November 2008
Damai Sejahtera
Firman Hari Ini : Yohanes 14:25-27
Pertanyaan Perenungan:
1. Apa yang Tuhan Yesus janjikan kepada kita? (Ayat 27)
2. Menurut Anda apa perbedaan antara damai sejahtera dari Allah dan dari dunia?
Pengajaran:
Seringkali kita berpikir dan menilai berkat Tuhan dari sisi materi atau keuangan saja. Padahal berkat Tuhan tidak hanya uang. Berkat luar biasa yang Tuhan Yesus sediakan bagi kita adalah damai sejahtera, yang tidak seperti dunia berikan. Di dunia ini banyak orang merasa damai atau tenang hanya jika keadaan baik-baik / tenang. Sedangkan Tuhan Yesus memberikan damai sejahtera yang melampaui segala masalah dan persoalan hidup kita. Hal yang harus kita kerjakan untuk dapat merasakan damai sejahtera adalah menyerahkan segala kekuatiran kita dan mengijinkan damai sejahtera dari Tuhan memenuhi hidup kita. Damai sejahtera juga merupakan salah satu dari buah Roh Kudus. Bila kita mengijinkan Roh Kudus menguasai hidup kita, maka damai sejahtera akan memenuhi hidup kita dan itu merupakan salah satu berkat terbesar yang bisa kita miliki.
Ada seorang raja yang hendak memberikan hadiah pada seniman yang dapat membuat suatu lukisan terbaik tentang kedamaian. Banyak seniman yang mencoba. Raja melihat semua lukisan itu. Tetapi hanya ada dua yang ia suka, dan ia harus memilih salah satu di antaranya. Salah satu lukisan menggambarkan danau yang tenang. Danau itu bagaikan cermin yang sempurna bagi gunung-gunung yang menjulang tinggi di sekelilingnya. Di atasnya langit biru dengan awan di sana-sini. Semua orang yang melihatnya berpendapat itulah lukisan yang sempurna tentang kedamaian.
Lukisan yang satu lagi menggambarkan gunung-gunung juga, tetapi tampak tegak, angkuh dan kasar. Langit berawan gelap, ada halilintar di situ. Di bawah ada air terjun yang bergejolak. Tampak tak ada kedamaian sama sekali. Tetapi , di belakang air terjun ada sarang burung. Di antara riak gejolak air, duduklah seekor induk burung yang sedang memberi makan anaknya dengan penuh kedamaian. Raja memilih lukisan yang kedua. Karena, kata raja, damai bukan berarti tempat yang tidak ada kegaduhan, permasalahan dan kerja keras. Kedamaian berarti bila di tengah-tengah semuanya itu tetap ada ketenangan di hati Anda. Itulah makna sejati dari damai sejahtera
(Illustrasi : Internet)
Penerapan Pribadi:
1. Sudahkah Anda mengisi hidup dengan damai sejahtera dari Tuhan Yesus lewat persekutuan pribadi yang akrab dengan Dia?
2. Hal-hal apa saja yang selama ini telah mencuri damai sejahtera Anda? Ambillah keputusan untuk tidak mengijinkan apapun merampas damai sejahtera yang Yesus telah berikan.
Sunday, November 16, 2008
Kepercayaan yang Mengubahkan
FOKUS KITA - 16 November 2008
Suatu ketika Tuhan pertemukan saya dengan seseorang yang di kemudian hari akhirnya dia menjadi salah seorang teman dekat saya. Bagi saya, dan mungkin juga bagi beberapa orang yang mengenalnya secara dekat, ia adalah pribadi yang cukup unik. Selain jiwa sosialnya tinggi, dia adalah seorang yang penuh potensi, rajin dalam pekerjaannya, setia kawan, rela berkorban untuk menolong orang lain.
Karena kepribadiannya yang baik inilah dia sering dipercayakan tanggung jawab oleh banyak orang. Banyak orang merasa aman dan nyaman saat bekerja sama denganya atau saat mempercayakan tanggung jawab padanya. Saya sendiri juga pernah bekerja sama dengannya.
Suatu ketika saya pernah diberi kesempatan untuk menjadi pembina bagi dia. Saat membina dia, saya semakin mengenal pribadinya lebih dalam. Di awal-awal pembinaan, saya dikejutkan oleh beberapa sikap dan sifatnya yang cukup membingungkan, di samping beberapa kepribadiannya yang baik di atas.
Sikap dan sifatnya yang membingungkan itu terlihat nyata manakala dia me-ngalami konflik dalam hubungan dengan sesama ataupun tantangan tanggung jawab lebih besar yang dipercayakan padanya. Ia suka menutup diri dan lari dari masalahnya. Saya menjadi tahu, bahwa dia adalah orang yang sulit menerima kasih dan perhatian dari orang lain (padahal sebenarnya dia sangat butuh), tetapi sangat suka memberi perhatian pada orang lain. Dia punya rasa minder, takut gagal dan tertolak yang sangat besar, sangat sulit terbuka tentang perasaannya yang sebenarnya. Ia cen-derung suka me-nyenangkan orang, sekalipun ia sedang terluka, untuk menjaga hubungan baik dengan sesama. Namun, justru sikapnya ini akhirnya sering membawa dia pada rangkaian konflik, baik dalam batinnya sendiri maupun dengan orang lain. Bisa dikatakan dia mengalami banyak kesulitan dalam menjalin hubungan yang sehat dengan orang lain. Banyak orang menghakimi sikapnya yang menyulitkan dan menyerah terhadapnya.
Sekalipun bingung bagaimana cara menolongnya dan juga kesal dengan kekerasan kepalanya (kami sering terlibat dalam konseling yang panjang, sulit dan melelahkan), saya berusaha untuk menemani dan menolongnya untuk pulih, agar dia berkemenangan dalam menghadapi ketakutan serta masalahnya, bukan lari. Terlebih setelah mengetahui latar belakang kehidupan dalam keluarganya serta pengalaman masa lalu yang membentuk kepribadiannya yang cukup rumit kala itu, rasa kasih dan belas kasih saya kepadanya semakin besar. Dengan berjalannya waktu, sekalipun masih ada beberapa kekurangan di sana-sini, namun sekarang saya dapat melihat dia jauh bertumbuh lebih baik dari dirinya enam tahun yang lalu.
Tuhan adalah penuntun terbaik bagi kita untuk menolong orang-orang yang sulit.
PERCAYA! Itu adalah kunci utama yang harus kita pegang ketika menghadapinya. Percaya bahwa Tuhan sanggup memulihkan serta mengubahkan dan percaya bahwa dia bisa berubah. Terkadang lelah dan putus asa melanda, namun TETAP bedoa dan percaya pada kesanggupan Tuhan akan selalu menguatkan kita kembali. Terus melihat dan mencari yang terbaik dalam dirinya menjadi kekuatan bagi kita supaya tidak menyerah dalam menolongnya. Berfokus pada kekurangan dan hal-hal negatif yang ada hanya akan melemahkan semangat. Sebaliknya, TERUS memotivasi dan meyakinkan bahwa dia BISA, akan membangkitkan rasa percaya diri dan semangatnya untuk berubah.
Adakalanya kita “menggenggam”, adakalanya juga kita perlu “melepaskan” dia dan hanya mengawasinya. Terkadang seseorang perlu ruang dan waktu untuk memahami kebenaran yang kita sampaikan dan menerapkannya dalam hidupnya. Sementara mengawasinya, kita terus mendoakan, mendampingi dan memberi saran bila dibutuhkan. Terlalu menggenggamnya dapat membuatnya tertekan atau sebaliknya jadi bergantung pada kita. Kita perlu PEKA kapan saatnya memperhatikannya dengan intens dan kapan saatnya memberikan kepercayaan untuk dia belajar mengepakkan sayapnya sendiri.(L@)
Diklat Doa Blast! (Kesaksian Diklat Doa Angkatan II, 5 Agustus - 14 Oktober 2008)
Melalui Diklat Doa, saya termotivasi untuk bangun lebih pagi, bersaat teduh dan mencintai Firman untuk saya praktekkan dalam kehidupan saya bersama Tuhan setiap hari. Tuhan berikan ke-rinduan dalam hati saya untuk menjadi berkat dan memulihkan setiap pelajar yang tinggal dalam keluarga yang disfungsi, lewat doa dan puasa yang benar (Kuswartini Budiarti/PKS Teen)
Dalam Diklat Doa saya bisa lebih lagi merasakan hadirat Tuhan. Khususnya saya menjadi lebih peka atas suara Tuhan dalam hidup saya sehari-hari. Terlebih lagi, dalam Diklat Doa pada minggu ke 6, Tuhan menguatkan saya atas tantangan yang saya hadapi dalam pelayanan penjangkauan kampus. Tuhan rindu agar saya lebih setia dan penuh semangat dalam membina teman atau siapapun yang Dia percayakan kepada saya. Saya berkomitmen untuk melayani dengan tulus dan rendah hati. (Joy Yohanes/Youth)
Saat mengikuti Diklat Doa saya pasrah kepada Tuhan, karena saya sudah tidak tahu lagi bagaimana caranya agar saya dapat berhubugan intim lagi dengan Bapa. Saya kehilangan kasih mula-mula. Di dalam Diklat Doa, saya mendapatkan kembali kasih Bapa dan saya selalu rindu untuk mempraktekkan setiap materi yang saya dapat dalam kehidupan sehari-hari. Hasilnya, saya menemukan kembali tujuan hidup saya serta saya dapat mengalirkan Kasih Bapa kepada jiwa-jiwa. Tuhan membawa saya kembali berdoa untuk anak binaan saya. (Titik Indrawati/PKS Teen)
Di Diklat Doa saya banyak belajar dalam hal BBM dan sadar bahwa tanpa melakukan saat teduh dan BBM yang konsisten, saya tidak akan dapat mencapai keberhasilan dalam hidup. Saya juga menjadi lebih berserah kepada Tuhan dan lebih mengandalkanNya dalam hidup saya. (David Rufer/Youth)
Saya memulai diklat dengan perasaan enggan dan malas. Tapi Tuhan berbicara banyak, sehingga saya merasa jauh lebih dekat dengan Tuhan. Hidup pun menjadi lebih tenang, tidak terlalu stres. (Lanny Tanamal/Youth)
Selama mengikuti Diklat Doa, hidup saya banyak diubahkan. Dulunya saya malas bersaat teduh dan puasa, tetapi sekarang haus merenungkan Firman dan berpuasa. Melalui Diklat Doa ini Tuhan berikan ke-rinduan supaya lebih meningkatkan doa syafaat saya (Primadita Natalia/Teen)
Sejak ikut Diklat Doa, saya menjadi mengerti cara bersaat teduh yang benar. Tuhan memberi kerinduan dalam hati saya untuk menjadi pendoa yang taat dan peduli terhadap saudara-saudara saya yang belum bertobat. (Liliek Tjahjani/ Keluarga)
Saya sangat bersyukur bisa ikut Diklat Doa karena bulan-bulan sebelumnya kehidupan saya kering dan jauh dari Tuhan. Setelah ikut Diklat Doa saya juga mulai rajin bersaat teduh dan mencatatnya serta memperkatakan Firman. Ketika saya melakukannya, ada kekuatan baru yang saya rasakan. (Siska Yuni Ekawati/Youth)
Lewat Diklat Doa, ada kemajuan dalam rohani saya, terutama dalam bersaat teduh BBM (berdoa, berpuasa & merenungkan firman). Tuhan berikan kerinduan dalam hati saya untuk terlibat lebih lagi dalam Pelayanan Rumah Sakit (Anna Theresia/Keluarga)
Dulu saya sangat jarang mencatat saat teduh, bahkan jarang untuk melakukannya. Setelah ikut Diklat doa, saya jadi tahu cara merenungkan Firman yang benar dan berkualitas sehingga saya antusias untuk setia melakukan 4M dan mencatatnya. (Hendra Santoso Wibowo/Youth)
Tuhan memulihkankan keadaan rumah tangga saya. Saya mengucap syukur karena hubungan suami istri kami menjadi rukun kembali (Lie Sioe Tioe/Keluarga)
Rahasia Barcode & “Made In”
Seluruh dunia kini nampaknya mengambil jarak dengan produk (terutama susu atau makanan) buatan China. Saat ini, ditengarai adanya ulah (apakah dari produsen atau retailer atau pihak tertentu lainnya) yang tidak menunjukkan "Made in China" atau "Made in Taiwan" pada kemasan produknya karena takut produknya tidak laku.
Tetapi, sebenarnya dengan mudah kita bisa mengenali asal sebuah produk dari barcode-nya. Barcode dengan awalan 690, 691 atau 692 adalah made in China. Sedangkan barcode dengan awalan 471 adalah made in Taiwan.
Merupakan 'hak azasi manusia' untuk mengetahui hal ini, tetapi 'pendidikan masyarakat' tentang hal ini tidak dilakukan oleh pemerintah atau departemen terkait. Oleh karena itu kita perlu waspada.
00-13: USA & Canada
20-29: In-Store Functions
30-37: France
40-44: Germany
45: Japan (juga 49)
46: Russian Federation
471: Taiwan
474: Estonia
475: Latvia
477: Lithuania
479: Sri Lanka
480: Philippines
482: Ukraine
484: Moldova
485: Armenia
486: Georgia
487: Kazakhstan
489: Hong Kong
49: Japan (JAN-13)
50: United Kingdom
520: Greece
528: Lebanon
529: Cyprus
531: Macedonia
535: Malta
539: Ireland
54: Belgium & Luxembourg
560: Portugal
569: Iceland
57: Denmark
590: Poland
594: Romania
599: Hungary
600 & 601: South Africa
609: Mauritius
611: Morocco
613: Algeria
619: Tunisia
622: Egypt
625: Jordan
626: Iran
64: Finland
690-692: China
70: Norway
729: Israel
73: Sweden
740: Guatemala
741: El Salvador
742: Honduras
743: Nicaragua
744: Costa Rica
746: Dominican Republic
750: Mexico
759: Venezuela
76: Switzerland
770: Colombia
773: Uruguay
775: Peru
777: Bolivia
779: Argentina
780: Chile
784: Paraguay
785: Peru
786: Ecuador
789: Brazil
80 - 83: Italy
84: Spain
850: Cuba
858: Slovakia
859: Czech Republic
860: Yugoslavia
869: Turkey
87: Netherlands
880: South Korea
885: Thailand
888: Singapore
890: India
893: Vietnam
899: Indonesia
90 & 91: Austria
93: Australia
94: New Zealand
955: Malaysia
977: International Standard Serial Number for Periodicals (ISSN)
978: International Standard Book Numbering (ISBN)
979: International Standard Music Number (ISMN)
980: Refund receipts
981 & 982: Common Currency Coupons
99: Coupons
Tambahan:
Untuk Kode Produksi makanan, biasanya diawali dengan "MD" atau "ML". MD berarti Makanan Dalam (Negeri) alias produk lokal. ML berarti Makanan Luar (Negeri) alias produk impor. Suatu merek tertentu dengan kemasan (sekilas) sama, bisa saja memiliki kode berbeda.
Sepertinya yang menarik dibeli adalah produk dengan bar code berawalan 899. Waspadalah! Lebih baik mengonsumsi produk lokal Semoga bermanfaat. (sumber: bettermentofeducation.blogspot.com)
INFO KITA 16 Nov
Perpuluhan: Rp. 11.893.700
Diakonia: Rp. 827.400
Misi: Rp. 3.791.000
Investasi Iman Healing Center: Rp. 200.000
Buah Sulung: Rp. 1.420.000
Untuk Pers. Garis Depan: Rp. 50.000
TEMU ALUMNI DIKLAT DOA
Alumni peserta Diklat Doa Angkatan I & II harap hadir dalam temu alumni yang akan diadakan pada hari Selasa, 18 November 2008, pukul 19.00 WIB, di gedung gereja.
Mari alami kembali kuasa hadiratNya yang membakar roh doa kita!
PELAYANAN RUTAN MEDAENG
Libatkan diri Anda dalam pelayanan kepada para napi di Rutan Medaeng pada hari Kamis, 20 November 2008.
Berangkat bersama-sama dari gereja pada pukul 07.30 WIB.
DOA PUASA RAKOR & PA
Dalam rangka pemantapan arah pelayanan tahun depan, seluruh Tim Rakor & Pengawas Area di seluruh usia akan berdoa puasa bersama pada hari Sabtu-Minggu, 22-23 November 2008, bertempat di penginapan Puri Dharmo, Surabaya.
Seluruh peserta doa puasa harap mempersiapkan hati!
Sambutlah dengan penuh sukacita!
PUASA RAYA
20 November – 19 Desember 2008
Banjiri komunitas sekitar kita dengan kasih Allah melalui doa puasa,
sebab ladang telah menguning siap untuk dituai.
Mari bawa teman-teman untuk mengalami lawatan Allah
dalam perayaan Natal, 20 Desember 2008 yang akan datang!
Ayunkanlah sabit, sebab sudah masak tuaian;
marilah, iriklah, sebab sudah penuh tempat anggur;
tempat-tempat pemerasan kelimpahan,
sebab banyak kejahatan mereka.
Banyak orang, banyak orang di lembah penentuan!
Ya, sudah dekat hari TUHAN di lembah penentuan!
-Yoel 3:13-14-
PENUNTUN SAAT TEDUH PRIBADI 17-23 NOVEMBER 2008
Senin, 17 November
ALLAH YANG SELALU MENYERTAI
Firman Hari ini: Keluaran 3:1-15
Pertanyaan Perenungan:
1. Apakah yang menjadi kebimbangan Musa ketika Allah hendak mengutusnya? (Ay. 11, 13)
2. Apa jawaban Allah kepada Musa? (Ay. 12,14-15)
3. Menurut Saudara, apa maksud dari jawaban Allah?
Pengajaran:
Ketika Allah mendengar jeritan umat Israel karena penindasan yang dilakukan oleh pemerintahan Mesir, Ia mengutus Musa untuk membawa keluar bangsa Israel dari penindasan. Namun, Musa merasa tidak mampu dengan keahlian yang ia miliki, dan takut tidak bisa menjelaskan siapakah Allah yang telah mengutusnya.
Dan Allah memberikan jawaban mengenai diri-Nya: "AKU ADALAH AKU." Lagi firman-Nya: "Beginilah kaukatakan kepada orang Israel itu: AKULAH AKU telah mengutus aku kepadamu." Selanjutnya berfirmanlah Allah kepada Musa: "Beginilah kaukatakan kepada orang Israel: TUHAN, Allah nenek moyangmu, Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub, telah mengutus aku kepadamu: itulah nama-Ku untuk selama-lamanya dan itulah sebutan-Ku turun-temurun.
Ini menggambarkan bahwa Allah adalah Allah yang selalu menyertai kita untuk melakukan apa yang Ia perintahkan sekalipun kita merasa tidak mampu (ayat 12). Seringkali Tuhan membawa kita menghadapi situasi yang baru, situasi dimana kita harus bekerja ditempat yang baru, melakukan pelayanan yang baru, atau studi ditempat yang baru. Tuhan mau supaya kita terus melihat penyertaanNya di setiap situasi. Apapun juga yang Tuhan perintahkan kepada kita, janganlah takut untuk melakukannya, karena Dia selalu menyertai kita.
Penerapan pribadi:
1. Apakah saat ini Tuhan menaruh Anda dalam situasi yang baru? Peganglah janji Tuhan bahwa Ia selalu menyertai Anda.
2. Apakah Anda sedang menghadapi situasi yang berat sehingga merasa tidak mampu? Bangunlah kesadaran bahwa Bapa selalu memegang tangan Anda dan menuntun Anda dalam jalan kemenanganNya
Selasa, 18 November
ALLAH SUMBER HIKMAT
Firman Hari ini: I Raja-raja 3:16-28
Pertanyaan Perenungan:
1. Masalah apa yang sedang dihadapi Salomo? (Ay. 16-22)
2. Apa yang Salomo lakukan? (Ay. 23-27)
3. Apa respon dari seluruh orang Israel yang sedang menyaksikan kejadian itu? (Ay. 28)
Pengajaran:
Cerita ini seringkali kita dengar dan baca. Namun gema cerita itu selalu ada di sepanjang jaman dan sejarah manusia. Jika kita ada di posisi Salomo saat itu, pasti kita cukup tertekan. Kenapa? Karena harus membuat keputusan yang benar dalam masalah yang amat pelik. Ingat, Salomo tidak pernah meminta kekayaan atau hal-hal yang sifatnya materi kepada Allah. Tetapi ia hanya meminta hikmat untuk memimpin bangsa Israel. Bahkan orang-orang Israel sendiri mengakui bahwa hikmat Allah benar-benar nyata dalam hidup Salomo.
Ayub 12:12-13 mengatakan: “Konon hikmat ada pada orang yang tua, dan pengertian pada orang yang lanjut umurnya. Tetapi pada Allahlah hikmat dan kekuatan, Dialah yang mempunyai pertimbangan dan pengertian.” Di sini Ayub menyatakan bahwa sumber hikmat yang benar dan dahsyat datangnya dari Allah. Benar bahwa hikmat Allah tidak terselami. Tetapi kita bisa meminta hikmat tersebut dari Allah seperti Salomo. Tujuannya adalah supaya Allah dimuliakan dalam setiap hal yang kita lakukan. Allah tidak pernah kekurangan hikmat. J.I. Packer mengatakan bahwa hikmat adalah kemampuan untuk melihat dan kecenderungan untuk memilih tujuan yang tertinggi dan terbaik, dengan sarana yang pasti untuk meraihnya. Bahasa manusia tidak dapat menggambarkan hikmat Allah yang besar.
Hal yang perlu kita lakukan untuk mendapatkan hikmat adalah dengan hidup takut akan Allah yaitu menghormati Allah dan menaati perintah-perintahNya; dengan rendah hati membiarkan perkataan Kristus tinggal dalam hidup kita. Kita semua amat membutuhkan hikmat Allah. Kita harus melibatkan Allah dalam segala hal. Jika Anda tidak mempunyai keputusan yang pasti dan menemui jalan buntu, mintalah hikmat kepada Allah; maka Allah akan melakukan hal-hal yang tidak pernah Anda pikirkan sebelumnya.
Penerapan pribadi:
1. Sudahkah Anda meminta hikmat Allah secara terus-menerus?
2. Dalam hal apa saja Anda amat membutuhkan hikmat akhir-akhir ini?
3. Apa komitmen Anda ketika hendak melakukan kegiatan sehari-hari?
Rabu, 19 November
Allah Sebagai Hakim
Firman Hari Ini : Kisah Para Rasul 5:1-11
Pertanyaan Perenungan:
1. Apa yang dilakukan oleh Ananias dan Safira? (Ay. 1-2)
2. Apa yang Allah lakukan kepada Ananias & Safira? (Ay. 5 & 10)
Pengajaran:
Banyak orang dunia yang tidak percaya akan penghakiman Allah. Jika kita berbicara kepada mereka tentang Allah sebagai Bapa, sahabat, penolong, pribadi yang mengasihi kita meskipun kita lemah, bodoh dan berdosa, maka pasti wajah mereka akan berbinar-binar. Tetapi jika kita berbicara kepada mereka tentang Allah sebagai Hakim, mereka pasti mengerutkan kening dan menggeleng-gelengkan kepala. Pikiran mereka akan menolak gagasan itu. Mereka menganggap gagasan tentang Allah sebagai Hakim sebagai hal yang tidak terpikirkan. Alkitab sudah banyak menceritakan Allah sebagai Hakim misalnya, peristiwa Adam dan Hawa, Sodom-Gomora, perbuatan bangsa Israel yang menyembah patung sampai kepada fakta-fakta di Perjanjian Baru. Salah satu peristiwa yang menekankan Allah sebagai Hakim adalah cerita mengenai Ananias dan Safira. Mereka mencoba untuk mendustai Allah dengan kebohongan mereka tentang persembahan. Ada seorang karyawan yang ingin naik jabatan dengan cepat. Dia adalah orang yang ambisius. Karyawan ini memang pekerja yang ulet dan secara keterampilan orang ini sangat berbakat, tetapi tidak ada orang yang tahu bahwa untuk mempercepat kenaikan jabatannya, orang ini mendekati manajernya yang berlawanan jenis. Segala cara dia tempuh demi mendapatkan promosi dan popularitas. Untunglah si manajer mengetahui maksud dari karyawan ini dan karyawan ini diberhentikan. Mungkin kita berpikir “dosa kecil” bisa kita lakukan, dan tidak ada orang lain yang tahu, toh seperti cerita di atas, karyawan ini melakukan pekerjaan kantornya dengan sangat baik, tetapi kita bisa melihat bahwa hatinya tidak tulus, sehingga dia melakukan segala cara untuk mempercepat kenaikan jabatannya. Tidak ada “dosa kecil atau dosa besar” bagi Tuhan. Semua yang tidak tidak berkenan dihadapan Tuhan adalah dosa. Ketika kita berbuat curang di kantor, di kampus, di sekolah, atau berbohong kecil di rumah, Tuhan tetap melihat itu sebagai dosa, meskipun kita menutupinya dan tidak ada orang tahu. Allah adalah hakim yang adil, apa yang kita tabur itu yang akan kita tuai.
Penerapan pribadi:
1. Periksalah hati Anda, apakah sudah benar di hadapan Tuhan?
2. Akuilah “dosa kecil” yang pernah Anda lakukan. Marilah tulus di hadapan Tuhan sebab Ia mengetahui semua pikiran kita.
Kamis, 20 November 2008
Allah yang Cemburu
Firman Hari Ini : Bilangan 25:1-18
Pertanyaan Perenungan:
1. Apa yang telah dilakukan oleh bangsa Israel? (Ay. 1-2)
2. Apa yang Allah perintahkan kepada Musa? (Ay. 4)
3. Menurut Saudara, kenapa Allah tidak setuju dengan apa yang telah dilakukan oleh bangsa Israel selama tinggal di Sitim?
Pengajaran:
Allah yang kita sembah bukan patung. Ia adalah Allah yang hidup dan memiliki kepribadian. Bangsa Israel telah mencemarkan Allah yang mereka sembah melalui perzinahan dengan perempuan-perempuan Moab. Orang-orang Moab menyembah allah yang lain. Allah menjadi murka atas tindakan mereka. Pada akhirnya Ia ingin memusnahkan orang-orang yang telah membangkitkan amarah-Nya. Allah memerintahkan Musa untuk menggantung mereka yang telah melakukan kesalahan. Bahkan ada seorang Israel yang datang dengan perempuan Midian langsung ditombak oleh Pinehas, anak Eleazar, anak imam Harun. Dari gambaran cerita tersebut, kita dapat mempelajari dan sekaligus mengenal Allah sebagai Allah yang cemburu. Jangan ada padamu allah lain di hadapan-Ku, inilah bunyi Firman Allah untuk bangsa Israel dan untuk kita saat ini. Hari–hari ini dunia menawarkan sesuatu yang lebih nikmat dibanding ikut Tuhan dengan sungguh–sungguh. Allah lain sekarang ini bisa berupa karir, kekayaan, deposito, mobil, mainan Play Station, hobi, pasangan hidup, film atau yang lain. Bahkan tawarannya begitu menggiurkan, sehingga seringkali kita kompromi untuk mencoba. Apakah kita pernah membayangkan jika suatu hari pasangan kita yang selama ini setia berselingkuh hanya 10 menit saja, meskipun hanya bertemu dengan selingkuhannya. Bayangkan bagaimana hati saudara? Saudara pasti cemburu dan tidak mau dikhianati meskipun hanya sebentar saja. Begitu juga Tuhan, Ia ingin segala-galanya dalam hati kita setiap detik. Hati-hati! Allah adalah Allah yang cemburu. Ia tidak mau jika kedudukan-Nya dalam hati kita digantikan dengan yang lain. Ia ingin menjadi Penguasa Tunggal dalam hidup kita. Jangan bangkitkan kecemburuan Allah dengan tindakan kita yang tidak sesuai dengan kehendak-Nya. Ia mau hati kita dipenuhi dengan kasihNya supaya kita dapat menikmati hidup berkelimpahan di dalam Dia. Mari jadikan Dia penguasa hati kita selamanya.
Penerapan pribadi:
1. Apakah Saudara telah menempatkan Allah sebagai Penguasa Tunggal dalam hidup Saudara?
2. Tuliskan komitmen Saudara, jika Saudara tidak menginginkan Allah menjadi cemburu.
Jumat, 21 November
Allah yang Kudus
Firman Hari Ini : I Petrus 1:13-16
Pertanyaan Perenungan:
1. Apa perintah Firman Allah kepada kita? (Ay. 13-15)
2. Kenapa kita harus hidup kudus? (Ay. 15-16)
Pengajaran:
Firman Allah saat ini menyatakan bahwa kita tidak boleh menuruti hawa nafsu dan harus hidup dalam ketaatan kepada Allah. Dalam ayat 15 dikatakan bahwa kita harus menjadi kudus dalam seluruh hidup sebab Ia adalah kudus. Disambung dalam ayat 16 yang mengatakan: “Kuduslah kamu, sebab Aku kudus.” Baik dalam Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru dia selalu menekankan tentang kekudusan. Ia yang menciptakan manusia adalah kudus. Tidak ada kecemaran, dosa, ataupun kesalahan dalam diri Allah. Sejak kejatuhan manusia pertama yaitu Adam dan Hawa dalam dosa, maka kekudusan manusia tidak ada lagi. Kemuliaan Allah hilang dalam manusia. Pada jaman Perjanjian Lama para imam yang akan menghadap Allah harus menguduskan diri terlebih dahulu sebab Allah tidak ingin menemukan kesalahan yang ada dalam diri mereka. Pada jaman Perjanjian Baru manusia yang telah percaya kepada Kristus telah dikuduskan. Jadi secara status, kita adalah orang-orang kudus. Allah melihat manusia melalui Yesus. Namun tidak hanya sampai di situ. Sebagai umat yang kudus, kita harus mempraktekkan kekudusan dalam hidup sehari-hari. Inilah yang dimaksud oleh Petrus dalam perkataannya: “Hendaklah kamu menjadi kudus dalam seluruh hidupmu.” (Ay.15). Jadi, sebagai orang yang telah ditebus, kita harus membuktikan bahwa hidup kita kudus. Memang kekudusan adalah proses, di mana kita terus disempurnakan baik dalam karakter, pikiran, perkataan dan semua yang ada dalam hidup kita. Tujuan kita adalah keserupaan dengan Kristus. Ia adalah patokan kesempurnaan itu. Namun kita tidak dapat melakukan dengan kekuatan sendiri. Kita dapat mempraktekkan hidup kudus hanya dengan kekuatan Roh Kudus. Roh Kudus yang memampukan kita berpikir, berkata-kata dan bertindak dalam kekudusan. Praktekkanlah kekudusan dalam rumah tangga, sekolah, pekerjaan maupun dalam masyarakat bahkan saat kita sendirian.
Penerapan pribadi:
1. Periksa diri Saudara, apakah ada hal-hal yang bertentangan dengan kekudusan Allah?
2. Buatlah komitmen untuk mempraktekkan kekudusan.
Sabtu, 22 november 2008
Allah yang Berdaulat
Firman Hari Ini : Yohanes 11:1-44
Pertanyaan Perenungan:
1. Apa yang dialami oleh Lazarus? (Ay. 1-3, 17)
2. Apa jawab Yesus kepada Maria dan Marta? (Ay. 4)
3. Menurut Saudara, kenapa Yesus tidak langsung menyembuhkan Lazarus ketika ia masih sakit? (Ay. 6-16)
Pengajaran:
Dalam kisah ini ada kebenaran-kebenaran yang dapat kita pelajari. Dalam peristiwa Lazarus yang sedang sakit, Yesus justru tinggal 2 hari di mana Ia tinggal dan bahkan mengajak murid-murid untuk pergi ke Yudea. Ketika Yesus tiba di Betania, ternyata Lazarus sudah mati selama 4 hari. Tetapi sebelumnya Ia telah mengatakan kepada Maria, Marta serta murid-murid-Nya bahwa Lazarus akan bangkit. Melalui kebangkitan itu Yesus dimuliakan. Pada akhirnya Yesus datang ke kubur dan membangkitkan Lazarus walaupun sudah mati 4 hari. Dari peristiwa ini, kita dapat belajar bahwa Allah memiliki kedaulatan dalam segala hal di dunia ini. Bahkan Allah juga berkuasa atas maut. Allah yang menciptakan segala sesuatu, maka Ia juga yang mengaturnya. Semua yang terjadi selalu lewat kehendak Allah. Allah bukan pesuruh yang selalu kita atur. Justru Dia yang mengatur segala pergerakan alam semesta. Manusia seringkali kecewa kepada Allah karena seringkali rancangan dan harapan kita tidak terjadi sesuai kemauan kita. Oleh sebab itu, kita harus menyerahkan semua rancangan kepada Allah. Ketika kita berdoa dan meminta kepada Allah, jangan lupa mengatakan: “Biarlah kehendak-Mu yang terjadi.” Allah berdaulat untuk menentukan segala perkara. Yang terpenting kita tetap percaya kepada-Nya. Allah berdaulat untuk menunda kesembuhan Lazarus supaya ketika waktunya tiba, bahkan ketika Lazarus sudah mati sekalipun, kuasaNya dinyatakan. Rancangan kedaulatan Allah pasti dahsyat dan ajaib. Pada dasarnya Allah tidak pernah merancangkan kecelakaan bagi orang-orang yang mengasihi-Nya. Mulai saat ini, jangan lagi Anda kecewa atau kuatir tentang apapun juga. Serahkan seluruh rencana dalam hidup Anda termasuk keluarga, sekolah, pekerjaan dan bahkan pasangan hidup kepada Tuhan. Dia berdaulat untuk selalu memberi yang terbaik bagi anak-anak-Nya.
Penerapan pribadi:
1. Apakah Anda pernah merasa “dikecewakan” Tuhan?
2. Apakah Anda sudah menyadari kehendak Tuhan melalui peristiwa di atas?
3. Mari kita belajar untuk percaya kepada Allah atas segala sesuatu yang terjadi. Lakukan bagian Anda dan Allah akan melakukan bagian-Nya.
Minggu, 23 November
ALLAH ADALAH KASIH
Firman Hari ini: I Yohanes 4:7-21
Pertanyaan Perenungan:
1. Apa perintah Firman Allah kepada kita? (Ay. 7, 21)
2. Kenapa kita harus mengasihi kepada sesama kita? (Ay. 7, 10-11, 16)
Pengajaran:
Allah adalah kasih. Pernyataan ini terungkap karena Allah adalah sumber kasih dan Dia bertindak untuk mengasihi manusia. Bukti nyata bahwa Allah adalah kasih yaitu bahwa Ia tidak tanggung-tanggung mengirimkan anak-Nya yang tunggal untuk menebus dosa manusia. Kasih Allah selalu mendasari segala perbuatan Allah. Ketika Ia memberkati kita, Ia mengasihi kita. Ketika Ia menghajar kita (mendidik kita), Ia juga mengasihi kita. Kasih Allah tidak pernah berkurang dan tidak pernah bertambah. Ia tetap sama, dahulu, sekarang dan selamanya. Karena kasih-Nya, kita dapat menjalin hubungan yang intim dengan Dia secara langsung, kapanpun dan dimanapun kita berada.
Ia mengasihi orang-orang berdosa supaya diselamatkan. Tetapi ada perintah dari Allah yaitu supaya kita juga mengasihi sesama kita. Kita diajar untuk memberi pengampunan 70x7 kali kepada sesama. Berarti jika kita mengasihi, kita mau berkorban bagi orang lain. Firman Tuhan mengatakan bahwa kita dapat berbuat kasih karena Allah terlebih dahulu mengasihi kita (I Yoh. 4:10). Kita juga dapat mengasihi karena kita ada di dalam Allah dan Allah di dalam kita (I Yoh. 4:16). Kasihilah orang-orang yang membenci Anda dan orang-orang yang kadang-kadang Anda benci. Kasihilah atasanmu, menantumu, anak-anakmu, tetangga, rekan kerja, teman-teman, dll.
Penerapan pribadi:
1. Apakah kasih Allah masih ada dalam diri Anda dan sudahkah Anda melakukan perintah Allah yaitu mengasihi sesama?
2. Komitmen apa yang harus dibuat supaya Anda dapat mempraktekkan kasih Allah kepada sesama?
Sunday, November 9, 2008
Sukacita Memuridkan
Murid Kristus yang sejati adalah mereka yang benar-benar melakukan fungsinya sebagai murid Kristus dengan baik sehingga pada akhirnya melalui mereka akan lahir murid-murid Kristus sejati lainnya. Murid Kristus yang sejati berbicara mengenai fungsi, bukan status atau posisi.
Setiap orang percaya haruslah menjadi murid dan pemurid. Sebagai murid, kita belajar dari pemurid/pembina kita untuk semakin bertumbuh serupa Kristus. Sebagai pemurid, kita tidak boleh tinggal diam saat melihat ada teman-teman Kristen baru. Tetapi kita harus menolong dan memuridkan teman-teman baru kita untuk bertumbuh serupa Kristus dan berfungsi maksimal untuk memimpin yang lainnya menjadi serupa Kristus pula.
Salah satu ciri gereja yang kuat adalah gereja yang memiliki regenerasi pemimpin yang kuat. Pemuridan adalah cara yang sangat baik dan efektif untuk menolong orang lain bertumbuh dalam potensinya sehingga menjadi pemimpin masa depan yang berdampak bagi komunitasnya. Tentunya untuk mencetak generasi pemimpin yang berkarakter “Murid Kristus yang sejati” melalui pemuridan perlu pengorbanan. dan ada harga yang harus dibayar.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memuridkan
Pertama, kita harus percaya bahwa kepemimpinan adalah suatu proses, bukan masalah kelahiran. Artinya, setiap orang memiliki potensi untuk memimpin dan bisa memimpin. Joel Comiskey pernah melakukan riset bahwa keberhasilan seorang PKS (Pemimpin Kelompok Sel) tidak tergantung talenta atau jenis karunia yang dimiliki. Ini berarti seseorang berhasil menjadi pemimpin bukan karena jenis talenta yang dimiliki, tetapi hanya perlu dilatih. Ada pelatihan berarti ada proses yang harus dilalui.
Kedua, seseorang yang akan memimpin harus dapat memimpin dirinya sendiri terlebih dulu. Sebagai pemurid, kita harus perlu terus memperhatikan pertumbuhan hidup orang yang kita muridkan. Jika ia mampu menghasilkan buah-buah yang baik dalam hidupnya, maka kemungkinan besar ia dapat dilatih untuk menjadi pemimpin yang baru. Jika orang tersebut bisa memimpin dirinya menjadi lebih baik, maka ia juga dapat memimpin orang lain.
Ketiga, perlu adanya pelatihan pemimpin. Salah satu unsur penting dalam pemuridan adalah pelatihan. Seorang calon pemimpin harus dilatih dengan baik dalam praktek nyata, bukan hanya sekedar diajari secara teori. Dalam pelayanan Yesus semasa di dunia, kita dapat melihat bahwa Yesus melatih para muridNya langsung di lapangan. Kepemimpinan Yesus sangat luar biasa karena Ia langsung melatih para murid untuk melakukan apa yang Ia lakukan. Para murid dapat belajar langsung dengan melihat cara Yesus melayani orang lain dan ketika menolong Yesus dalam melayani orang lain.
Keempat, kita harus belajar percaya kepada calon pemimpin. Kegagalan yang sering terjadi ketika menumbuhkan pemimpin baru adalah tidak adanya rasa percaya. Jika kita ingin melatih seseorang untuk menjadi pemimpin, maka kita harus belajar mempercayai kemampuan orang tersebut. Kita tidak boleh membatasi orang yang kita latih, tetapi biarkan ia terus mengembangkan kepemimpinannya di bawah perhatian kita. Adakah kemungkinan untuk gagal? Ya. Kegagalan dalam proses adalah wajar, namun yang terpenting adalah orang tersebut dapat belajar dari kegagalannya. Bangkit lagi untuk melakukan yang lebih baik adalah jawaban bagi mereka yang mengalami kegagalan.
Kelima, miliki sasaran atau target dalam memuridkan. Target membantu kita untuk fokus pada tujuan pemuridan. Target digunakan sebagai parameter untuk melihat pertumbuhan orang yang sedang dilatih. Target yang kita buat bisa saja tidak terpenuhi, namun yang terpenting adalah proses pelatihan yang terus-menerus. Jika target-target tertentu pada akhirnya dapat mereka capai dengan baik, maka orang yang kita latih dapat melakukan kepemimpinan secara mandiri. Harus ada target-target tertentu dalam pemuridan pemimpin supaya kita dapat melihat perkembangan yang baik.
Memuridkan memang bukan hal yang mudah. Dibutuhkan kemauan, ketekunan dan semangat. Namun, adalah kehormatan dan kasih karunia bagi setiap kita yang beroleh kesempatan untuk memuridkan orang lain, menolong mereka untuk bertumbuh serupa Kristus dan berfungsi maksimal untuk mencetak murid-murid Kristus sejati yang lainnya. Ketika kita memuridkan, sesungguhnya kita sendiri juga akan semakin bertumbuh.(you)
Setiap Orang Perlu Sahabat (Liputan Festival Komsel Youth)
Festival Komsel (feskom) Youth kali ini digelar berbeda dari sebelumnya, mulai dari lokasi maupun kemasan acaranya. Feskom Youth kali ini diadakan di luar kota, tepatnya villa di Canta Yumana, Trawas. Feskom dengan tema “United as One” ini diikuti sebanyak 120 orang peserta Youth, 42 orang teman baru.
Acara yang diadakan pada hari Sabtu-Minggu, 1-2 November 2008 yang lalu ini penuh dengan permainan yang sarat dengan nilai-nilai. Dalam 3 macam permainan seru yang digelar baik di dalam dan di luar ruangan (outbond), setiap peserta belajar bekerja sama secara tim, berkomunikasi dengan baik, saling rendah hati untuk mau dipimpin dan rela berkorban. Acara permainan yang sengaja dimulai pukul 22.00 WIB ini berakhir pada pukul 01.00 dini hari. Renungan bersama tentang pengorbanan Yesus menjadi penutup malam tersebut.
Ibadah raya komsel adalah acara tunggal pada keesokan harinya. Ibadah yang dipimpin oleh dr. Daniel Christian Sudanawidjaja, Pengawas Area Youth ini berlangsung khidmat. Dalam khotbahnya, dr. Daniel menyampaikan pentingnya komunitas / sahabat dalam hidup setiap orang. Belajar dari kehidupan Raja Daud dengan orang-orang yang menjadi sahabat baginya yang ditulis dalam Kitab 2 Samuel dan ayat firman dalam Amsal 18:24, peserta dibukakan kebenaran tentang arti sahabat sejati bagi hidup setiap orang. Ada 5 hal tentang sahabat sejati:>
Sahabat sejati adalah orang yang menyertai kita dalam keadaan apapun juga.
Sahabat sejati bukan orang yang memanaskan situasi.
Sahabat sejati melakukan sesuatu bagi sahabatnya, bersedia menolong (2 Sam 15:32).
Sahabat sejati tidak hanya pandai berbicara, tetapi punya hati untuk memberi sesuatu (2 Sam 17:27).
Sahabat sejati bukan orang yang hanya menaruh empati saja, melainkan juga bisa membangkitkan semangat sahabatnya (2 Sam 9:5).
Ada masanya dimana setiap orang dalam hidup ini pasti mengalami goncangan dan ia memerlukan orang lain untuk menolongnya. Dan sahabat memiliki peran penting untuk menguatkan, menolong dan bersama-sama kita untuk menembus tantangan dalam hidup ini. (mr)
“Saya sangat senang mengikuti acara ini, tapi sayang acaranya hanya sehari. Coba kalau lebih dari sehari kita bisa lebih akrab dan mengenal satu sama lain. Kekeluargaan di Youth KrisPen sangat terasa kental.” (Sherly, Wiyung)
“… saya semakin mengenal orang-orang di gereja karena selama ini saya masih ikut komselnya saja. Firman Tuhan yang disampaikan bagus. Dari firman yang disampaikan saya lebih mengerti bagaimana saya bisa berperan menjadi sahabat sejati bagi orang lain.” (Rebbecca, Rungkut)
“Dalam setiap permainan ada nilai-nilai yang bisa saya ambil dan dari firman Tuhan yang disampaikan saya jadi mengetahui bahwa seorang sahabat harus bisa berkorban dan peduli. Sahabat sangat berharga.” (Henry, Ngagel jaya Selatan)
“Saya sangat bersukacita mengikuti acara ini meskipun baru satu kali ini saja. Saya belajar mengasihi, peduli dan belajar untuk berkorban. Saya berharap acara seperti ini diadakan lagi untuk bisa memupuk persahabatan.” (Johanes, Wiyung)