Menjadi Pribadi yang Berkenan
“Korban sembelihan kepada Allah ialah jiwa yang hancur;
hati yang patah dan remuk tidak akan Kaupandang hina, ya Allah,”
(Mazmur 51:19)
Sumber: e-4M abbalove
Senin, 8 Februari 2010
Setia Membangun Keintiman dengan Tuhan Setiap Hari
Firman hari ini: Mazmur 119:161-168
Pengajaran:
Daud adalah orang yang dipilih Allah untuk menjadi raja menggantikan Saul. Allah dalam proses pemilihannya tentu mencari kualitas-kualitas tertentu dalam diri seseorang untuk dijadikanNya raja. Allah mencari orang yang berkenan di hatiNya dan Allah menemukannya pada Daud. Charles Swindoll dalam bukunya “Daud: Pria penuh gairah & terpilih”, menggambarkan Daud sebagai orang yang mempunyai hidup seirama dengan Allah, apa yang menjadi beban Allah juga menjadi bebannya, ketika Allah berkata, ”Belok ke kanan,” orang yang berkenan di hati-Nya akan belok ke kanan. Ketika Allah bilang, ”Hentikanlah hal itu dalam hidupmu,” orang tersebut juga melakukannya. Allah menemukan hal itu ada dalam diri Daud! Bagaimana Daud bisa menjadi orang yang berkenan di hati Allah? Bacaan Firman Tuhan itu mengungkapkan tujuh kali dalam sehari Daud memuji-muji Tuhan, mencintai Taurat Tuhan dan hatinya tidak pernah jauh dari Tuhan. Apakah hal ini juga yang biasa Anda lakukan? Sudahkah Anda menjadi orang yang berkenan di hati Allah? Tuliskanlah apa kendala-kendala Anda untuk menjadi orang yang berkenan kepada Allah? Temukanlah solusi atas jawaban-jawaban Anda tersebut. Keintiman kita dengan Allah akan membawa kita menjadi orang yang berkenan kepada Allah.
Selasa, 9 Februari 2010
Daud Terpilih menjadi Raja
Firman hari ini: I Samuel 16:1-13
Pengajaran:
Ketika Daud diurapi Samuel menjadi raja, tidak ada satu orang pun mengira Daud akan terpilih. Bahkan ayahnya Daud-pun tidak memasukan Daud sebagai kategori yang akan diurapi oleh Nabi Samuel. Tetapi bukan yang dilihat manusia yang dilihat oleh Allah; manusia melihat apa yang didepan mata, tetapi Allah melihat hati. Pada kontes pemilihan itu, Isai telah menyodorkan kepada Samuel ketujuh anaknya, namun tak satupun yang dipilih Samuel. Namun ketika Daud datang, Tuhan langsung berfirman kepada Samuel “Bangkitlah, urapilah dia, sebab inilah dia.” Itulah Allah yang kita sembah. Ia tahu tentang segala sesuatu yang telah Ia tanamkan di dalam kita dengan segala kemampuan dan talenta yang ada, Ia tahu pilihan yang terbaik. Firman Tuhan hari ini mengajarkan kepada kita, bahwa bukan apa yang kita lihat yang Tuhan lihat, tetapi Tuhan melihat hati. Pernahkah Anda merasa kecil hati atau menganggap kecil orang lain? Bertobatlah dan tulislah komitmen untuk belajar seperti hati Tuhan.
Rabu, 10 Februari 2010
Di Tangan Tuhanlah Pertempuran
Firman hari ini: I Samuel 17:50-58
Pengajaran:
Goliat, seorang raksasa yang tingginya 6 hasta sejengkal. Jika satu hasta = 45 cm, maka 6 hasta = 2,7 meter + sejengkal (kira-kira 20 cm), jadi tinggi Goliat adalah sekitar 2,9 meter. Dapat kita bayangkan laki-laki setinggi itu, siapa yang tidak gentar menghadapinya? Namun tidak demikian dengan Daud. Daud tidak melihat seberapa besarnya Goliat dan seberapa berpengalamannya Goliat dalam berperang. Mengapa Daud demikian berani? Karena Daud tahu bahwa bukan ia yang berperang melawan Goliat, tetapi di tangan Tuhanlah pertempuran yang sesungguhnya. Seberapa besar masalah Anda saat ini? Apakah Anda mencoba menyelesaikan pertempuran dengan sendiri? Pastikanlah di tangan Tuhan pertempuran itu! Mari belajar seperti Daud yang selalu melihat bahwa tangan Tuhanlah yang berperang saat ia menghadapi pertempuran.
Kamis, 11 Februari 2010
Dari Suka menjadi Benci
Firman hari ini: I Samuel 18:6-14
Pengajaran:
Pernahkah Anda merasakan begitu dicintai oleh seseorang karena Anda sering menyukakan hati orang tersebut? Dan pernahkah Anda juga dibenci oleh orang yang sama setelah Anda berprestasi dan lebih unggul darinya? Hal ini terjadi pada Daud. Dia pasal-pasal sebelumnya Saul begitu menyukai Daud sampai-sampai dalam I Samuel 16:22 Saul berkata, “Biarkanlah Daud tetap menjadi pelayanku, sebab aku suka kepadanya.” Namun setelah Daud mengalahkan orang Filistin dan orang-orang di Israel mengelu-elukan Daud, Saul menjadi iri dan berbalik membenci Daud. Segala cara ditempuh oleh Saul untuk membunuh Daud, tetapi karena Daud adalah orang yang berkenan di hadapan Tuhan, maka Tuhan menyertai Daud kemanapun Daud melangkah. Tuhan menyertai orang-orang yang berkenan kepada-Nya.
Jumat, 12 Februari 2010
Daud Rendah hati untuk Taat Meskipun Ditegur oleh Seorang Wanita
Firman hari ini: I Samuel 25:20-35.
Pengajaran:
Daud memiliki kepribadian yang komplit. Meskipun ia mampu mengalahkan Goliat, ia juga bisa rendah hati dan menerima nasihat seorang perempuan. Ketika suatu kali Daud menghindari kejaran Saul dan hidup di padang gurun Paran bersama empat ratus pengikutnya, pada saat itu ada seorang kaya raya di Maon bernama Nabal yang mempunyai perusahaan di Karmel dengan tiga ribu ekor domba dan seribu ekor kambing. Saat Nabal menggunting bulu domba dan berpesta pada hari raya, Daud mengirimkan utusan untuk meminta jatah daging dari Nabal. Namun, anak buah Daud justru dimaki-maki oleh Nabal. Hal ini membuat Daud emosi dan ingin memusnahkan Nabal dengan orang-orang sekampungnya. Tetapi, Abigail, istri Nabal justru menemui Daud di tengah jalan dan meluluhkan hatinya, sehingga niatnya itu dibatalkan. Bacalah seluruh pasal ini dengan seksama agar memahami latar belakang cerita ini. Pencobaan apakah yang sedang Anda hadapi? Apakah respon Anda sudah menunjukkan kerendahan hati Anda?
Sabtu, 13 Februari 2010
Kunci Hubungan Intim Daud dengan Tuhan adalah Hati yang Remuk
Firman hari ini: Mazmur 51:1-21.
Pengajaran:
Banyak orang merasa malu untuk bersikap terbuka tentang kelemahan pribadinya. Tetapi, Daud memberikan sebuah contoh yang bagus bagi kita, bahwa keterbukaan adalah awal dari pemulihan diri sendiri. Seringkali kita hanya menceritakan kehebatan kerohanian kita, tetapi tak pernah menceritakan kelemahan kita. Ketika membaca Mazmur 51:1-2, kita menemukan keterangan ini, “Untuk pemimpin biduan. Mazmur dari Daud, ketika nabi Natan datang kepadanya setelah ia menghampiri Batsyeba.” Nabi Natan datang untuk menegur Daud atas dosa perzinahannya dengan Batsyeba. Daud menjawab nabi Natan, "Aku sudah berdosa kepada TUHAN." Karena pengakuannya ini, maka Natan membalas, "TUHAN telah menjauhkan dosamu itu: engkau tidak akan mati. Walaupun demikian, karena engkau dengan perbuatan ini telah sangat menista TUHAN, pastilah anak yang lahir bagimu itu akan mati," (sesuai II Samuel 12:13-14). Inilah kunci hubungan intim antara Daud dengan Tuhan. Perhatikan apa kata Daud kepada Tuhan, “Korban sembelihan kepada Allah ialah jiwa yang hancur; hati yang patah dan remuk tidak akan Kaupandang hina, ya Allah,”(Mazmur 51:19). Sudahkah Anda memiliki hati yang remuk dan jiwa yang hancur di hadapan Tuhan? Itulah yang dikenan Tuhan dan kunci keintiman denganNya.
Minggu, 14 Februari 2010
Daud Melayani dengan Hati yang Tulus dan Tangan yang Cakap
Firman hari ini: Mazmur 78:65-72.
Pengajaran:
Terkadang kita melayani Tuhan bukan dengan ketulusan hati dan kecakapan tangan, tetapi dengan keterpaksaan diri. Kita berpikir bahwa kita melayani Tuhan karena keahlian atau kehebatan kita. Padahal seharusnya kita sadar bahwa kita melayani Tuhan bukan dengan keperkasaan atau kekuatan kita, melainkan oleh Roh Tuhan. Dan Tuhan yang mengenal isi hati Daud dengan sempurna, mengetahui bahwa Daud miliki hati yang tulus. Itu sebabnya, ketika nama Tuhan dipermalukan oleh orang-orang
No comments:
Post a Comment